Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kedahirat Allah SWT
karena atas limpah rahmat dan hidayah-Nya kami diberikan kesehatan dan
kelancaran sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan
Paancasila dengan judul Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa indonesia. Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna
bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca dalam rangka membangun
khasanah keilmuan.
Besar harapan Mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini
dapat bermanfaat dan maslahat bagi semua orang.
Kami menyadari bahwa dalam penyususunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami
berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada para
pembaca guna perbaiki langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila menjadi dasar negara baru disahkan oleh PPKI pada tanggal
18Agustus 1945. Namun jauh sebelum di sahkan nilai-nilai pancasila sudah ada
padakehidupan masyarakat indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa
indonesiamenjadi sebuah negara dimana nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai
adatistiadat,kebudayaan serta relegius. Nilai-nilai yang ada kemudian diambil
dandirumuskan oleh paa pendiri negara yang untuk nantinya dijadikan dasar
negaraindonesia. Oleh karena itu untuk memahami pancasila secara utuh dan
kaitannyadengan jati diri bangsa indonesia ini diperlukan pemahaman sejarah
bangsaindonesia dalam membentuk suatu negara dan dijadikannya pacaila sebagai
dasarnegara karena semua itu berhubungan dengan sejarah perjuangan
bangsaindonesia.Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri daridua kata dari Sankerta pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas.Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila ad
alahKetuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuanIndonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo
nesia,dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang
Dasar1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila
yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan
Pancasila pada tahun1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Memberi pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai Pancasila
dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia yang meliputi kronologi
sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum abad XX , kronologi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan perjuangan mempertahankan
Kemerdekaan serta kronologi perumusan pengesahan Pancasila dan UUD 1945.
D. MANFAAT
Adapun manfaat bagi penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Dengan penulisan paper ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
mengenai sejarah pancasila dalam konteks perjuangan bangsa indonesia
2. Sebagai bahan bacaan bagi masyarakat umum
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah masa persidangan pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei–1 Juni 1945
berakhir, namun belum juga mendapatkan atau belum terbentuk juga rumusan
dasar Negara Indonesia merdeka, maka BPUPKI akhirnya membentuk panitia
untuk menampung aspirasi tentang pembentukan atau rumusan dasar Negara
Indonesia merdeka yang beranggotakan 9 orang, diantaranya adalah Ir.
Sukarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid
Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno
Cokrosuryo, dan A. A. Maramis. Pada akhirnya panitia 9 itu berhasil
merumuskan dasar Negara Indonesia merdeka pada tanggal 22 Juni 1945 dan
rumusan itu diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter oleh Mr. Moh.
Yamin.
Pada tanggal 10-16 Juli 1945, BPUPKI melangsungkan persidangan yang
kedua untuk membahas rancangan UUD dan dibentuklah panitia perancangan
UUD yang pimpin oleh Ir. Soekarno. Kemudian panitia tersebut membentuk
sebuah kelompok kecil yang beranggotakan 7 orang dengan ketua Mr.
Supomo dengan 6 anggotanya yaitu : Wongsonegoro, Ahmad Subarjo,
Singgih, H. Agus Salim, dan Sukiman. Setelah hasil didapat dan sudah
disempurnakan oleh penghalus bahasa kemudian hasil perumusan UUD
tersebut disampaikanlah atau dilaporkan oleh Ir.Soekarno di sidang BPUPKI
pada tanggal 14 Juli 1945 yang berisikan 3 hal pokok yaitu, pernyataan
Indonesia merdeka, pembukaan undang-undang dasar, dan undang-undang
dasar (batang tubuh). Pada tanggal 15-16 Juli 1945 diadakan kembali sidang
untuk menyusun undang-undang dasar yang berdasarkan hasil kerja panitia
sembilan, kemudian pada tanggal 17 Juli 1945 dilaporkanlah hasil kerja
penyusunan undang-undang dasar dan akhirnya laporan tersebut diterima
sidang pleno BPUPKI.
Sidang pertama kali PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan
pembahasan konstitusi Negara Indonesia yaitu, Presiden dan Wakil Presiden
Negara Indonesia beserta lembaga-lembaga yang dibentuk untuk membantu
tugas Presiden Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil
kerja dari BPUPKI dibahas kembali, pada sidang pembahasan itu terdapat 2
usul perubahan yang diberikan oleh kelompok Muh. Hatta, 2 usul tersebut
berisikan seperti dibawah ini :
Sistematika Undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) itu terdiri atas 3 hal,
yaitu :
1) Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia
ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang berbunyi
sebagai berikut:
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2) Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan
peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.
3) Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal
demi pasal.
Setelah dirasa perjuangan melawan Belanda dengan jalan kekerasan dirasa kurang
maksimal, maka muncullah pandangan – pandangan dari para kaum muda yang
telah mengenyam pendidikan dari bangsa Belanda. Mereka menginginkan rakyat
mereka juga bisa bebas dan merdeka, dan juga mendapat hak yang sama. Dengan
pandangan seperti itu, mulailah muncul tokoh – tokoh revolusioner dan gerakan –
gerakan yang mengusung unsur nasionalisme untuk sebuah kemerdekaan dan
kebebsan dari Belanda.
3. Budi Oetomo
Berdirinya Budi Oetomo menjadi tonggak awal perlawanan bangsa
Indonesia dalam melanwan Belanda, dari yang semula menggunakan
perlawanan fisik dan kontak senjata yang dirasa sangat tidak efektif karena
senjata yang digunakan oleh bangsa Indonesia tidak dapat mengimbangi
senjata yang dimiliki oleh Belanda dan akhirnya beralih ke perlawanan
yang bersifat politik dan diplomatis. Sebagai awal dari perubahan
pemikiran bangsa Indonesia akhirnya tanggal 20 Mei 1908 ditetapkan
sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Indische Partij
Berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912, Indische Partij
menjadi organisasi pertama yang bergerak dibidang politik. Tiga
Serangkai yaitu E.F.E Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki
Hajar Dewantara merupakan pendiri dari organisasi ini.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima
Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara
Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha
Persiapan kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau “Dokuritsu Junbi Cosakai”,
berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau
disebut jugaDokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan
keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus
1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang
menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan
oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai
mantan ketua BPUPKIditerbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut
Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa
pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia.
Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus1945, Sutan Syahrir telah
mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para
pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan
menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat,
Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah
Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi
kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja
PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari
Dalat, Sutan Syahrirmendesak agar Soekarno segera memproklamasikan
kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat
Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi
menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang.
Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno
belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi
kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan
dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno
mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan
karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan
proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan ‘hadiah’ dari Jepang (sic).
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan
Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji
akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sultan Sjahrir,
Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC.
Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda
mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan
terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan
dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat
PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan
kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk
memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi
kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana
Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol
1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas
keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi
serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan
Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan
Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana –yang konon
kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar
Datuk Tan Malaka –yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan
kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco
Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa
Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta,
ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.
Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh
Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah
menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad
Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf
Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok.
Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr.
Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu – buru
memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah
masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan
di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam,
maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang
gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima
oleh para tokoh Indonesia.
Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana
Muda Maeda
Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad
Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti
Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan
penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima
seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan
agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang
hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti
“transfer of power”. Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan
mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor
perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.
Naskah Klad
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah
tahun 2605.
Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah
seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.
Gedung Menteng 31 yang digunakan sebagai tempat pemancar radio yang baru
Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945
masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan
berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor
yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah
daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat
berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat
Indonesia.
Kurun waktu Agustus 1945-Desember 1947 menjadi masa-masa paling berat bagi
pejuang dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia setelah diproklamasikan
pada 17 Agustus 1945. Pihak Belanda bersama sekutunya dan Jepang masih
berupanya mengambil alih kekuasaan pertempuran pun pecah di sejumlah daerah.
Strategi gerilya dan diplomasi yang ditempuh berhasil membuat Belanda
mengakui kedaulatan Indonesia.
3. Tanggal 28 Mei 1945BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai oleh Dr.
Radjiman Widjodiningrat.
4. Tanggal 29 Mei s.d. 01 juni 1945 Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni
1945. Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka.Prof. Mr.
Moh Yamin mengajukan usul yang berjudul “Asas Dasar Negara Kebangsaan
Republik Indonesia” yang terdiri dari ; peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Dan terdapat tokoh-tokoh
lain yang turut andil dalam menyumbangkan ide, seperti Prof. Dr. Mr. R.
Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh. Hatta
5. Tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang
Konsepsi Dasar Filsafat Negara Indonesia yang diberi nama Pancasila dengan
urutan sebagai berikut ;Nasionalisme atau kebangsaan IndonesiaInternasionalisme
atau perikemanusiaanMufakat atau demokrasiKesejahteraan socialKetuhanan
yang berkebudayaan
Pada tanggal 1 juni 1945 dibentuk panita kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno
sebgai pengganti BPUPKI.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila ada lima nila dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan
bangsa Indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang
saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan
dengan kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan
datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau
berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan masa depan
yang berbeda dengan masa yang sebelumnya. Sejarah perjuangan bangsa
Indonesia berlalu dengan melewati suatu proses waktu yang sangat panjang.
Dalam proses waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting
yang merupakan tonggak sejarah perjuangan.
Dan dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan
mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara
Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu
Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, Merupakan
sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat.
Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Republik Indonesia.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9450582/Pancasila_dalam_konteks_perjua
ngan_bangsa_Indonesia
https://www.abdimadrasah.com/2014/03/kronologis-sejarah-
perumusan-pancasila-sebagai-dasar-filsafat-negara.html
https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/kronologi/upaya-
mempertahankan-kemerdekaan-pasca-proklamasi
http://kep2-ekavalentina.blogspot.com/2014/08/sejarah-perjuangan-
bangsa-indonesia.html
http://avisbungsu.blogspot.com/2013/10/kronologi-proklamasi-
kemerdekaan.html#ixzz7B8Ja5O6j
https://www.scribd.com/document/336583801/Kronologi-Perumusan-
Dan-Pengesahan-Pembukaan-UUD-1945