Anda di halaman 1dari 7

DEPUTI BIDANG PEMANTAPAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN

DIREKTORAT TAPLAI IDEOLOGI & PADNAS

MODUL 2

TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

DIREKTORAT PEMANTAPAN NILAI-NILAI


IDEOLOGI DAN KEWASPADAAN
NASIONAL
TAHUN 2011

7
MODUL 2
TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

1. Pendahuluan
Kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari masa lalunya.
Sebagai bangsa yang memiliki sejarah cukup panjang dengan tradisi masa lalu
yang membanggakan bangsa Indonesia berpotensi besar untuk menjadi bangsa
yang maju dan modern di masa mendatang. Masa lalu bangsa Indonesia ditandai
dengan transformasi yang panjang mulai dari jaman sebelum penjajahan, jaman
penjajahan, jaman kemerdekaan hingga dewasa ini. Kegemilangan masa lalu
dicapai dengan munculnya dua kerajaan besar di Nusantara, yakni kerajaan
Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit.
Dua kerajaan tersebut secara simbolik dan riil merepresentasikan kebesaran
masa lalu, dalam satu tradisi besar yang tidak bisa dilupakan. Akan tetapi, keadaan
tersebut berbalik menjadi kisah kemerosotan ketika mulai abad 16 bangsa
Indonesia mengalami proses penjajahan. Di bawah kekuasaan pemerintah kolonial
Belanda dan juga Jepang kita mengalami penindasan, dan secara bersamaan
berusaha bangkit melakukan perlawanan. Menjelang berakhirnya Perang Dunia
Kedua, usaha untuk mewujudkan negara Indonesia yang merdeka semakin menjadi
kenyataan. Para pemimpin nasional pada saat itu, memperdebatkan gagasan
perumusan dasar negara dengan mencetuskan ide dasar negara Pancasila, yang
berisi tentang lima prinsip dasar.
Kelima-lima prinsip dasar itu, sesungguhnya merupakan kristalisasi dari
nilai-nilai kehidupan yang tertanam dan berkembang dalam masyarakat Indonesia
selama ini. Istilah Pancasila sendiri telah ada dan digunakan dalam tradisi sosial
dan keagamaan masyarakat kita. Dengan kata lain, Pancasila sesungguhnya telah

8
menjadi bagian inheren dalam masyarakat Indonesia sendiri. Dalam konteks
yuridis formal konsep dasar negara Pancasila terletak dalam Pembukaan UUD
1945, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945.

2. Deskripsi
Materi kuliah ini berupa uraian dan penjelasan tentang sejarah
perkembangan bangsa Indonesia mulai dari jaman awal munculnya peradaban
masyarakat Indonesia, zaman pemerintahan kerajaan-kerajaan kuno, masa
penjajahan Belanda dan Jepang, sampai dengan masa kemerdekaan. Di dalamnya
juga diuraikan arti istilah Pancasila dan penggunaannya dalam tradisi sosial dan
keagamaan di masa lalu, sampai dengan sebagai dasar negara pada tahun 1945.
Materi dalam modul ini juga mengandung penjelasan tentang proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara menjelang kemerdekaan tahun 1945, yang ditandai
dengan munculnya pergulatan pandangan di antara berbagai tokoh pendiri bangsa.
Senjutnya, materi dalam modul ini ditutup dengan penjelasan hubungan antara
Pancasila dan UUD 1945, khususnya Pembukaan 1945, di mana keduanya
memiliki simpul keterkaitan yang sangat erat.

3. Kompetensi
Para peserta yang mempelajari modul ini diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan sejarah bangsa Indonesia dan tahap-tahapnya. Selain itu, mereka
diharapkan dapat menyebutkan contoh-contoh peristiwa penting yang menjadi
penentu perkembangan bangsa Indonesia. Selanjutnya, para peserta diharapkan
dapat memahami dan menguraikan asal mula arti istilah Pancasila, dalam tradisi
sosial keagamaan di masa lalu, sampai dengan pengertiannya dalam konteks
sebagai dasar negara. Para peserta juga diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan secara kronologis proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
beserta wacana dan debat yang menyertainya. Mereka juga diharapkan dapat
9
memahami dan menjelaskan hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945,
khususnya Pembukaan UUD 1945.

4. Pokok Bahasan
a. Sejarah Bangsa Indonesia (Masyarakat Indonesia awal, Zaman
Kerajaan-Kerajaan, Sriwijaya, Majapahit, dan lain-lain, Zaman Penjajahan,
Zaman Kemerdekaan)
b. Istilah Pancasila dalam Tradisi Sosial dan Keagamaan
c. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
d. Hubungan Antara Pancasila dengan UUD 1945.

5. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Simulasi.

6. Bahan/Alat Pembelajaran
a. Buku Materi
b. White Board
c. LCD/Projector.

7. Waktu
90 Menit.

8. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Fasilitator Membuka Kegiatan Belajar
b. Fasilitator Menstimulasi Situasi
c. Fasilitator Menyampaikan Materi dengan Bantuan Alat Peraga
d. Fasilitator Membuka Tanya Jawab dan Diskusi
e. Fasilitator Memberi Tugas
f. Fasilitator Menutup Kegiatan Belajar.

9. Uraian Singkat Materi


Sejarah bangsa Indonesia telah berlangsung cukup lama, mulai dari tahun
sebelum Masehi, yang ditandai dengan kedatangan bangsa dari Cina Selatan secara
bergelombang yang terkenal kemudian dengan Melayu Tua dan Melayu Muda

10
yang menjadi asal usul bangsa yang menghuni Nusantara ini. Masyarakat inilah
yang menjadi unsur pembentuk kebudayaan awal Indonesia kuno. Pada masa ini
hubungan antara seseorang dengan anggota masyarakat lainnya dengan lingkungan
hidup sekelilingnya sangat erat sekali, hingga terjadi hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungan (alam).
Keadaan tersebut berkembang lebih jauh, sehingga muncul tatanan sosio-
politik baru berupa lahirnya kerajaan-kerajaan di Nusantara, mulai dari Kerajaan
Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, dan lain-lain.
Salah satu kekuatan besar yang muncul pada masa itu adalah Kerajaan Sriwijaya di
Palembang pada abad VII-XII, yang merupakan negara nasional yang pertama di
Nusantara ini. Kerajaan Sriwijaya ini kemudian tenggelam dan muncullah
kemudian Kerajaan Majapahit, pada sekitar abad XIII - XVI di Jawa Timur.
Kerajaan Majapahit memiliki pengaruh yang sejajar dengan Sriwijaya. Di dalam
sejarah, Majapahit dapat dipandang sebagai negara nasional kedua.
Setelah Majapahit tenggelam dalam sejarah, sejarah bangsa Indonesia
diwarnai dengan munculnya berbagai kerajaan lain di Nusantara, yang memiliki
pengaruh yang cukup besar, meskipun tidak sama persis dengan kedudukan
Majapahit. Pada tahap inilah muncul kemudian kehadiran bangsa-bangsa Eropa,
terutama Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, yang datang ke Nusantara. Mereka
bersaing satu sama lain, dan kemudian menjajah Nusantara. Mereka memperebut-
kan kemakmuran bumi Indonesia. Sejak itu mulailah lembaran hitam bagi sejarah
bangsa Indonesia dengan adanya penjajahan oleh bangsa Barat. Sebagian besar
wilayah Indonesia praktis jatuh di bawah kekuasaan penjajah Belanda.
Dominasi politik, ekonomi dan kultural yang terjadi pada masa kolonial
telah mengakibatkan timbulnya disorganisasi di kalangan masyarakat tradisional
beserta lembaga-lembaganya. Keadaan ini menyebabkan lahirnya pergerakan na-

11
sional yang dimulai berdirinya Budi Utomo dan dilanjutkan dengan organisasi
politik lainnya.
Pada tahun 1942 kedudukan Belanda tersingkir dari Nusantara dan
digantikan dengan penjajahan bangsa Jepang. Di bawah penjajahan Jepang bangsa
Indonesia mengalami penindasan yang sangat kejam. Menjelang kekalahan pihak
Jepang di tahun 1945 para tokoh bangsa Indonesia mulai membincangkan tentang
rumusan dasar negara. Dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 Ir.
Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan Dasar
Negara Republik Indonesia, yang berisi tentang lima asas/dasar negara. Beliau
memberikan nama istilah Pancasila yang artinya Lima Dasar.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka dan keesokan harinya
tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945, termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana di dalamnya termuat isi rumusan
Lima Prinsip Dasar Negara yang memberikan nama Pancasila. Sejak saat itulah
perkataan Pancasila menjadi kosa kata umum bangsa Indonesia. Walaupun di
dalam alinea ke empat Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah Pancasila,
namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan
istilah Pancasila. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam
rangka pembentukan calon rumusan Dasar Negara, yang kemudian pada tanggal 1
Juni 1945 oleh Ir. Soekarno diberi nama dengan istilah Pancasila yang secara
spontan diterima oleh para peserta sidang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18
Agustus 1945, PPKI yang untuk sementara berperan menjalankan fungsi legislatif
mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara yang kini terkenal dengan sebutan
UUD 1945. UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI itu terdiri dari dua bagian,
yakni bagian Pembukaan dan bagian Batang Tubuh UUD yang berisi 37 pasal,
1 Aturan Peralihan terdiri atas 4 pasal, 1 Aturan Tambahan terdiri dari 2 Ayat.

12
Di dalam bagian Pembukaan yang terdiri atas empat alinea itu, di dalam
alinea ke 4 tercantum perumusan Pancasila yang berbunyi sebagai berikut:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Dasar Negara Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD


1945 inilah yang sah dan benar, karena di samping mempunyai kedudukan
konstitusional, juga disahkan oleh suatu Badan yang mewakili seluruh bangsa
Indonesia (Panitia Persiapan Kemerdekaan) yang berarti disepakati oleh seluruh
bangsa Indonesia.

10. Tugas Untuk Diskusi


Dapatkah Anda menjelaskan asal mula istilah Pancasila dalam kehidupan
masyarakat Indonesia, dan juga sejarah proses perumusan Pancasila menjadi
dasar negara Republik Indonesia!

13

Anda mungkin juga menyukai