“PERILAKU INDUSTRI,
Disusun Oleh
Kelompok 7:
SEMESTER V D
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini di
susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DIFERENSIASI PRODUK DAN PERIKLANAN“, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah.........................................................................1
B. RumusanMasalah……………………………………………………..2
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Infaq dan Shadaqah...............................................................3
B. Perbedaan Zakat, Infaq dan Shadaqah....................................................5
C. Infaq dan Shadaqah dalam konteks ekonomi..........................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan industri pada era gobalisasi yang semakin pesat akhir-
akhir ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang
semakin ketat. Kondisi ini menjadikan setiap perusahaan untuk memiliki
keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat dan tanggap agar
dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis.
Keunggulan-keunggulan kompetitif ini dapat diperoleh dengan memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki loyalitas tinggi terhadap
perusahaan sehingga dapat memberdayakan sumber daya yang dimilikinya
secara efektif, efisien, dan produktif..1
Diferensiasi produk adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan
yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.
Diferensiasi produk dapat dibedakan menjadi bentuk, fitur, mutu kinerja,
mutu kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki (kotler dan keller,
2016). Diferensiasi produk bertujuan untuk memotivasi perusahaan
melakukan pembedaan produk mereka dengan pesaing. 2
Kelebihan diferensiasi produk pada perusahaan yang mempengaruhi
konsumen menjadi pelanggan setia di bandingkan dengan pesaingan lainnya.
Diferensiasi ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, meskipun
itu di perbolehkan. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang
mampu mengalihkan basis persaingan ke faktor lain, seperti karakter produk,
strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Jadi, modifikasi
produk yang substantif sangat diperlukan dan ini yang menjadi manfaat
dilakukannya diferensiasi produk.
1
konsumen beli. Fungsi iklan selain sebagai ajang promosi dan dapat
menginformasikan suatu produk atau jasa ataupun profit perusahaan dan
sebagai media untuk mengingatkan konsumen terhadap suatu produk atau
jasa.
Iklan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan
dalam pencapaian tujuan. Meskipun produk yang ditawarkan adalah produk
yang bagus namun apabila masyarakat belum pernah mendengarnya dan tidak
yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan
pernah membelinya. Maka dari itu, iklan dapat menciptakan kesadaran
konsumen terhadap sebuah produk atau merek, dan memungkinkan produk
yang sebetulnya kurang disukai untuk lebih diperhitungkan (Terhune &
Steinberg, 2003).
Persepsi konsumen terhadap sebuah produk yang negatif dapat berubah
menjadi positif setelah mereka melihat iklan produk tersebut. Menurut
(Hertzendorf, 1993) berpendapat bahwa kualitas dari sebuah produk
ditentukan oleh kemampuan manajer perusahaan tersebut dalam
mempresentasikan produknya dibenak konsumennya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Industri?
2. Bagaimana Pengertian Diferensiasi Produk Dan Periklanan?
3. Bagaimana Penelitian dan Pengembangan Diferensiasi Produk Dan
Periklanan?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui apa itu Perilaku Industri.
2. Untuk mengetahui Penelitian Diferensiasi Produk Dan Periklanan.
3. Untuk mengetahui Pengembangan Diferensiasi Produk Dan Periklanan.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Perilaku Industri
Perilaku industri merupakan pola tanggapan dan penyesuaian perusahaan
dalam suatu industri untuk mencapai tujuannya dan untuk menghadapi
persaingan dalam rangka penjualan produknya. Perilaku industry satu dengan
industri lainnya adalah sangat berbeda, dan perbedaan ini salah satunya
disebabkan oleh perbedaan struktur pasar dalam industri. Perilaku yang
mempunyai struktur persaingan sempurna, berbeda dengan dengan struktur
industri yang mempunyai struktur oligopoli, monopoli, dan persaingan
monopolistic.3
3
Sri Indah Nikensari, Ekonomi Industri: Teori dan Kebijakan, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018),
hal.93
3
Meskipun banyak perusahaan kecil dalam suatu industri yang bersaing
kompetitif bisa mengkoordinir suatu kartel, namun perusahaan baru tetap
akan bisa masuk ke dalam pasar tanpa bisa dihalangi. Perilaku Industri dalam
Pasar Persaingan Tidak Sempurna Perilaku perusahaan menjadi suatu hal
yang menarik ketika terjadi persaingan yang tidak sempurna, di mana
penjual/produsen lebih sedikit dibandingkan pembeli/konsumen. Akan
banyak perilaku yang dimainkan perusahaan agar mencapai profit maksimum
dan tujuan perusahaan lainnya (Efisiensi, keberlanjutan usaha, dst).
Perilaku Industri dalam Era Desruptif Salah satu dilema mendasar dari
masyarakat modern adalah dampak yang tidak dapat diprediksi dan
bermasalah yaitu perkembangan teknologi yang cepat. Dampaknya tidak
hanya pada level perusahaan, tetapi juga pada level keseluruhan industri atau
masyarakat (Kilkki et al. 2018). Pelaku di dunia industri harus berubah
mengikuti lingkungan teknologi yang cepat berubah ini, bila tidak ingin
terpuruk dengan kondisi yang usang.
4
B. Pengertian Diferensiasi Produk
Pengertian produk menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh
Bob Sabran “Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar
untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen4. Diferensiasi secara etimologi berarti
proses, cara, pembuatan membedakan, pembedaan. Sedangkan secara istilah
diferensiasi merupakan jenis strategi kompetitif yang digunakan organisasi
untuk membedakan produk dan layanan perusahaan dibanding perusahaan
yang lain diindustri yang sama.5
5
pesaing. Hingga batas-batas tertentu semua produk dapat didiferensiasikan,
tetapi tidak semua perbedaan itu bermakna atau berharga.
6
keunggulan kualitas, desain produk, teknologi, citra, berat bahan dan
pelayanan. Perusahaan dapat menaikan harga setinggi mungkin untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tetapi harus dapat menciptakan
produk bagi konsumen yang tampak berbeda ketimbang produk yang sudah
ada, sehingga tampak unik. Perbedaan inilah yang nanti dibayar mahal dan
menjadi persepsi bagi pembeli. Menurunkan harganya, maka hal itu justru
akan membuat konsumen meragukan mutu produk yang bersan10
1. Content (kepuasan)
10
Philip Kotler, A.B Susamto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia: Analisis
perencanaan Implementasi dan Pengendalian , (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 18
11
Agus Ahyari, Manajemen Produksi (Yogyakarta : BPFE, 2002) h. 134-135
7
Adalah dimensi yang menunjukkan pada value yang ditawarkan.
Ini merupakan bagian tangible (nyata) dari diferensiasi. Ini merupakan hal
yang benar-benar perusahaan tawarkan kepada konsumen. Misalnya
kelebihan-kelebihan produk dibanding produk yang ditawarkan oleh
pesaing, meyakinkan agar konsumen memilih dan percaya terhadap
produk yang ditawarkan. Dalam konteks ini, Allah juga menghendaki
setiap umatnya untuk menepati janji yang telah dibuat dan dinyatakan
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 91:
Yang Artinya: “dan tepatilah perjanjian dengan allah apabila kamu berjanji
dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan allah sebagai saksimu
(terhadap sumpah sumpah itu), sesungguhnya allah mengetahui apa yang
kamu perbuat”.
8
Yang Artinya: “Abu Musa Al-asy’ary ra. berkata: bersabda nabi
saw, “seorang muslim yang menjadi bendahara (kasir) yang amanat, yang
melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepadanya dengan sempurna
dan suka hati, memberikannya kepada siapa yang diperintahkan
memberikannya, maka bendahara itu termasuk salah seorang yang
mendapat pahala bersedekah”.12
3. Infrastructure (fasilitas)
Menurut Porter daya tahan diferensiaisi ditentukan leh dua hal, yaitu 14:
12
Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Bin Mughirah Bukhari Abu Abdillah, Al-Jami‟musnid Shahih
Mukhtasir Min Umur Rasulullah Salallahu‟alaihi Wassalam, Juz 5 h. 265
13
Lina Anatan, Service Exelence, (Bandung: Alfabeta, 2008) h. 71
14
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi 1, (Jakarta: PT. salemba Empat, 2004), h. 5
9
a. Langgengnya nilai yang terlihat pembeli
Selalu ada risiko bahwa kebutuhan atau persepsi pembeli akan berubah
sehingga menghilangkan nilai pada bentuk tertentu diferensiasi.
10
Kebutuhan dan keinginan konsumen sangat penting diketahui oleh
suatu perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran.Untuk
keberhasilan perusahaan, semua kegiatan pemasaran yang dilakukan
harus untuk memberikan kepuasan bagi pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen.46sebagai sasaran pemasaran. 15Seperti diketahui,
kebutuhan dan keinginan mempunyai keanekaragaman serta banyak
tingkatan pula.
5. Strategi Diferensiasi
15
Sofjan Assauri, Manajemen pemasaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007) h. 89-90
16
Arif Yusuf Hamali. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. ( Jakarta: Prenadamedia
Group, 2016) h. 127-128
17
Ibid., h. 130
11
menetapkan harga premium untuk produk-produk dan jasanya,
meningkatkan pangsa pasarnya, dan menuai keuntungan karena
pelanggannya akan selalu ingat dan loyal. Perusahaan agar sukses
harus membuat produk atau jasanya sama sekali berbeda, paling tidak
dimata pelanggan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
industry satu dengan industri lainnya adalah sangat berbeda, dan
perbedaan ini salah satunya disebabkan oleh perbedaan struktur pasar
dalam industri. Perilaku yang mempunyai struktur persaingan sempurna,
berbeda dengan dengan struktur industri yang mempunyai struktur
oligopoli, monopoli, dan persaingan monopolistic.
Diferensiasi produk adalah tindakan merancang serangkaian
perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan
tawaran pesaing. Diferensiasi produk dapat dibedakan menjadi bentuk,
fitur, mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah
diperbaiki (kotler dan keller, 2016). Diferensiasi produk bertujuan untuk
memotivasi perusahaan melakukan pembedaan produk mereka dengan
pesaing. 18
Kelebihan diferensiasi produk pada perusahaan yang mempengaruhi
konsumen menjadi pelanggan setia di bandingkan dengan pesaingan
lainnya. Diferensiasi ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter
produk, meskipun itu di perbolehkan. Diferensiasi produk yang berhasil
adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan ke faktor
lain, seperti karakter produk, strategi distribusi atau variabel-variabel
promotif lainnya. Jadi, modifikasi produk yang substantif sangat
diperlukan dan ini yang menjadi manfaat dilakukannya diferensiasi
produk.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://eprints.ums.ac.id/38969/4/BAB%20I.pdf
2. file:///C:/Users/Acer/Downloads/277-Article%20Text-943-1-10-
20210619.pdf
18
Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran & SDM, DIFERENSIASI PRODUK DAN PERIKLANAN,
(jeramba ilmu sukses, juni 2021)
13
3. Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran & SDM, e-ISSN: 2745-7257, Vol.
2, No. 2, Juni 2021
4. Sumber:
https://www.rathbones.com/knowledge-and-insight/opportunities-and-
challenges-disruptive-technologies
5. https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/ekonomi-
industri/perilaku-industri/45228822
6. Ibid.
7. Sofjan Assauri, Manajemen pemasaran (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada 2007) h. 89-90
8. Arif Yusuf Hamali. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan.
( Jakarta: Prenadamedia Group, 2016) h. 127-128
9. Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi 1, (Jakarta: PT. salemba
Empat, 2004), h. 5
10. Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Bin Mughirah Bukhari Abu Abdillah,
Al-Jami‟musnid Shahih Mukhtasir Min Umur Rasulullah Salallahu‟alaihi
Wassalam, Juz 5 h. 265
11. Lina Anatan, Service Exelence, (Bandung: Alfabeta, 2008) h. 71
12. Philip Kotler, A.B Susamto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia: Analisis
perencanaan Implementasi dan Pengendalian , (Jakarta: Salemba Empat,
2001), h. 18
13. Agus Ahyari, Manajemen Produksi (Yogyakarta : BPFE, 2002) h. 134-135
14. Ferdinand, Augusty T, Manajemen pemasaran: Sebuah Pendekatan
Stratejik Research
15. Paper Series, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2003), h. 87.
16. Daft, L, Richard, Op. Cit., h. 376
17. Wiliam J Stantion. Prinsip Pemasaran , (Jakarta : Penerbit Erlangga 1984
jilid 1
18. Departemen Pendidikan NAsional, kamus besar Indonesia, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama,2008) h. 231
19. Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syari‟ah dan Sistem Operasional,
(Jakarta: Gema Insani, 2004), Cet. Ke-1, h. 444
14
20. eprints.ums.ac.id
21. Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran & SDM, DIFERENSIASI
PRODUK DAN PERIKLANAN, (jeramba ilmu sukses, juni 2021)
15