Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRY

Dosen pengampu: Annisa khairani, S.E., M.E

Oleh:

Muhammad badru 21.01.01.0030

Rian subandi 21.01.01.0066

Mia sumiyati 21.01.01.0048

Nurullama A. 21.01.01.0016

Nurhayati 21.01.01.0038

Noviantika 21.01.01.0011

Nadia Tasya 21.01.01.0029

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NIDA EL-ADABI PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 3

BAB I ............................................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................................... 4

C. Tujuan Masalah ........................................................................................................................................ 4

BAB II........................................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5

A. Pengertian Analisis Industri.............................................................................................................. 5

B. Pengertian Analisis Five Forces porter ............................................................................................ 7

C. Key Success factors .......................................................................................................................... 10

BAB III ....................................................................................................................................................... 13

PENUTUP .................................................................................................................................................. 13

A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 13

B. Saran.................................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah ini dengan baik dan tanpa kendala apapun. Pada kesempatan ini,
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sekaligus
memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini.

Makalah yang berjudul "ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRY” ini disusun


untuk memenuhi tugas mata kuliah Managemen strategik. Penulis memohon maaf bila
masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik secara materi maupun
penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima kritik serta saran dari pembaca
agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya. Penulis
berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar sehingga dapat menjadi
inspirasi bagi pembaca.

Bogor, April 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karakteristik ekonomi,
situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan berbagai
faktor seperti teknologi,ekonomi pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range tertentu
mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan persaingan akan
menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan
perubahan dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan.

Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang, barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan.

Beberapa hal yang dapat di identifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang
berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu induatri adalah market size, lingkup persaingan,
tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan besaran relatif dari
masing-masing perusahaan pesaing. Jumlah dan besaran relatif pembeli potensial, dorongan untuk
melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk memasuki
atau keluar dari jenis industri.

Industri sangan erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri
hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi
suatu produk tentunya juga menggunkan bahan yang di peroleh dari industri lain. Untuk itu, satu
industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang melakukan persaingan.

B. Rumusan Masalah
A. Ketepatan menjelaskan analisis industri

B. Ketepatan menjelaskan analisis five forces porter

C. Ketepatan menjelaskan key succes faktor

C. Tujuan Masalah
A. Untuk mengetahui analisis industri

B. Untuk mengetahui analisis five forces porter

C. Untuk mengetahui key succes faktor


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Industri
Analisis industri merupakan kombinasi antara ekonomi industri dan strategi. Pengetahuan
tentang pasar yang sedang mengalami pertumbuhan atau penurunan, jumlah pesaing, semua
perubahan pada kebutuhan konsumen merupakan persoalan penting yang menjadi beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan secara matang oleh seorang pengusaha dalam melakukan
penganalisisan suatu industri. Memaksimalkan layanan yang disediakan untuk kepuasan
konsumen juga merupakan tujuan utama dari perusahaan.
Sebelum membuat suatu usaha atau bisnis baru, seorang wirausaha hendaknya mempelajari
persaingan dari sudut pandang industri dan pasar agar dapat mengetahui dan lebih fokus tentang
tren yang ada pada industri masa kini. Industri itu sendiri ,merupakan suatu kelompok perusahaan
yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan pengganti erat satu sama lain (Kotler
dan Keller 2013;322). Beberapa faktor yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan analisis
industri adalah permintaan dari industri, persaingan dan pasar yang hendak dituju. Sebagai seorang
wirausaha, menjadi suatu keharusan untuk selalu bersikap jeli dengan permintaan pasar, mencari
tahu kondisi pasar terkini apakah mengalami pertumbuhan yang baik untuk usaha ataupun
penurunan, juga selalu mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi pada kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan cara melakukan survei. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk membantu
pewirausaha menentukan apakah usaha yang akan dijalankan termasuk bisnis yang potensial.
Permintaan industri akan barang dan jasa yang akan menentukan ragam jenis dan jumlah barang
dan jasa yang dipasarkan, kebutuhan biaya serta berapa harga dari barang tersebut. Oleh karena
itu wirausahawan dituntut untuk dapat mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen,
dengan mengikuti tren yang ada sehingga perusahaan dapat terus beroperasi.

Dalam sebuah industri, persaingan merupakan hal yang biasa dan akan terus terjadi, oleh
karena itu pengusaha harus mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman-ancaman yang akan
terjadi dikemudian hari. Pesaing mampu diidentifikasi melalui pengalamanpengalaman seperti
menanyakan pada pelanggan, ataupun melalui website. Hal tersebut dapat membantu
wirausahawan untuk lebih memahami pesaing dan juga mempersiapkan diri untuk menghadapi
ancaman tersebut dan sadar akan kekuatan serta kelemahan dari strategi pemasaran yang akan
ditetapkan.

Dari penjabaran di atas, tentunya tidak kalah penting pengusaha untuk memperhitungkan
lingkup pasar yang hendak dituju, dengan mencari berbagai informasi untuk menetapkan siapa
yang akan menjadi calon konsumen, lingkungan bisnis seperti apa yang terdapat dalam pasar, dan
di area geografis mana usaha dapat berjalan. Hal-hal tersebut penting untuk diperhatikan karena
akan mencerminkan spesifikasi pasar dimana perusahaan akan beroprasi.

1. Gambaran Masa Depan

Gambaran masa depan dalam analisis industri tidak hanya dapat mempengaruhi secara
tidak langsung, tetapi dapat menentukan kelangsungan pemasaran perusahaan. Hal ini sangat
penting dalam melakukan usaha agar dapat berhasil, dapat dengan melihat industri kedepannya,
apa saja yang menjadi aspek-aspek yang memiliki dampak dalam usaha ini, sehingga gambaran
masa depan harus dikaji terlebih dahulu sebagai pengetahuan pengusaha mengenai prospek bisnis
ini dan bagaimana menghadapi tantangan yang muncul dalam perkembangan industri ke depannya.

Healthy Living sendiri merupakan usaha yang terbilang cukup menjanjikan dikarenakan
terus meningkatnya konsumen yang menkonsumsi barang-barang berbahan dasar organik. Hal ini
terlihat dari peningkatan total lahan pertanian organik di Indonesia yang dimulai pada tahun 2006
yang tercatat ada sebanyak 23.605 petani organik dengan luas area pertanian organik 41.431 ha,
yaitu 0,09% dari total lahan pertanian di Indonesia (International Federetion of Organic
Agriculture Movements atau IFOAM, 2008) sekalipun sempat mengalami penurunan di tahun
2007 menjadi 40.970, namun meningkat pesat hingga tahun 2010 dan sedikit turun kembali di
tahun 2011.

Hal tersebut juga didorong oleh kesadaran masyarakat dalam menjalani hidup yang lebih sehat
bagi pribadi dan keluarga dengan cara mulai mengalihkan penggunaan produk-produk biasa ke
produk-produk yang organik, grafik diatas menunjukan peningkatan kebutuhan pada konsumsi
bahan makanan yang organik, dan tidak akan berhenti sampai disitu, juga akan dibarengi dengan
meningkatnya permintaan akan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang juga berbahan dasar
organik.
2. Analisis Pesaing

Menghadapi pesaing merupakan hal yang tidak mungkin bisa dihindari oleh seorang
pengusaha, namun untuk melalui persaingan tersebut bukanlah hal yang mudah, pengusaha harus
mengetahui berbagai kondisi baik dalam ataupun luar perusahaan agar tepat sasaran dalam
membuat suatu strategi untuk menghadapi para pesaing. Analisis pesaing dibutuhkan untuk lebih
mengerti perilaku dari pesaing dalam jangka panjang maupun jangka pendek, sehingga pengusaha
mampu mempertahankan usahanya.Pesaing adalah salah satu ancaman yang paling utama bagi
suatu usaha, sehingga memiliki berbagai informasi tentang pesaing sangatlah penting untuk
menentukan langkah-langkah kebijakan usaha.

B. Pengertian Analisis Five Forces porter


Porter Five Force atau lima kekuatan porter adalah suatu metode yang digunakan untuk
melakukan identifikasi dan analisa kekuatan kompetitif di dalam suatu industri yang mampu
membantu menentukan kelemahan dan kekuatan dari industri tersebut. Jenis analisis bisnis ini bisa
diterapkan dalam beragam segmen ekonomi agar bisa memahami tingkat persaingan di dalam
industri dan meningkatkan keuntungan perusahaan untuk jangka waktu yang panjang. Model
analisa bisnis ini pertama kali dikembangkan dan ditemukan oleh Michael E. Porter yang ditulis
dalam bukunya dengan judul “Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and
Competitors” yang telah diterbitkan pada tahun 1980 lalu. Untuk itu, model analisis bisnis ini
diberi nama sesuai dengan nama penggagasnya.

Dalam model ini, analisis struktur industri dan strategi perusahaan akan didasarkan pada
lima faktor kekuatan utama. Kelima faktor kekuatan tersebut dimanfaatkan untuk bisa mengukur
intensitas persaingan, daya tarik, serta profitabilitas suatu pasar ataupun industri. Harus kita akui
bersama bahwa keunggulan kompetitif dari suatu perusahaan berada pada profitabilitasnya dalam
industri perusahaan tersebut berasal. Untuk itu, tugas yang paling utama dari manajemen strategis
adalah memilih industri yang dinilai menguntungkan. Selain itu, model analisis Porter Five Force
pun memberikan dampak menyeluruh dan mendalam pada perumusan strategi perusahaan.
Penerapannya juga bisa diterapkan di hampir semua sektor industri, seperti jasa keuangan,
teknologi, dan industri lainnya. Bila dibandingkan dengan model analisis lain, seperti misalnya
SWOT, Porter Five Force lebih cenderung sederhana untuk menganalisa lingkup persaingan dasar
di dalam suatu industri.

Model bisnis ini akan melakukan identifikasi keunggulan kompetitif dengan cara
menggunakan lima sumber utama persaingan, yakni kekuatan tawar menawar supplier, daya tawar
dari pembeli, ancaman para kompetitor baru, ancaman dari pengganti, dan persaingan di dalam
industri. Dengan adanya kelima faktor kekuatan ini, maka perusahaan bisa menentukan strategi
bisnisnya, apakah lebih condong pada biaya yang rendah, disimilasi produksi, ataupun sentralisasi.
Penentuan terkait strategi ini tentunya didasarkan pada setiap kekuatan perusahaan dan juga
perbandingan dari kelima faktor kekuatan tersebut

Berkaitan dengan hal tersebut, Porter mengidentifikasi lima faktor yang menjadi kekuatan
utama dalam bisnis yang mampu membentuk lingkungan yang kompetitif, yaitu:

1. Persaingan yang Kompetitif


Kekuatan yang pertama mengacu pada jumlah pesaing dan juga kemampuan mereka dalam
melemahkan perusahaan. Saat jumlah kompetitor semakin banyak, maka jumlah produk dan
layanan yang mereka tawarkan pun akan semakin banyak juga, dan hal tersebut akan melemahkan
kekuatan perusahaan. Biasanya, pihak supplier dan konsumen akan mencari produk dan layanan
yang lebih baik ataupun harga yang lebih rendah. Sebaliknya, saat persaingan mulai rendah, yang
mana tidak banyak kompetitor dalam industri bisnis yang dijalankan oleh pebisnis, maka
perusahaan pun akan lebih cenderung mempunyai kekuatan yang lebih besar dalam menguasai
pasar.

Perusahaan bisa menetapkan harga yang lebih tinggi, sehingga peluang dalam memperoleh
keuntungan pun akan lebih besar. Untuk bisa melakukan analisa faktor persaingan yang kompetitif
ini, pastikanlah perusahaan mengetahui jumlah serta kekuatan dari kompetitor. Perusahaan harus
mengetahui dengan baik jumlah pesaing yang dimiliki dan juga latar belakangnya. Selain itu,
perusahaan pun harus bisa mengukur kualitas produk dan juga layanan dari pesaing. Saat suasana
kompetisi semakin panas, perusahaan nantinya bisa tetap menarik minat beli konsumen dengan
cara menawarkan diskon secara agresif. Selain itu, perusahaan pun bisa melakukan kampanye
marketing yang bisa memberikan dampak besar pada tingkat penjualan layanan ataupun
produknya.

2. Kekuatan Pemasok

Bisnis yang dijalankan oleh suatu perusahaan pasti tidak akan bisa lepas dari input barang
atau jasa sebagai suatu bahan baku untuk proses produksi produk. Untuk itu, kehadiran supplier
memiliki peran yang penting dan bisa memberikan pengaruh pada kekuatan kompetitif perusahaan.
Pengadaan pasokan input barang ataupun jasa ini jelas akan memberikan dampak pada biaya
produksi. Semakin mahal suatu input, maka biaya produksi pun akan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya. Untuk itu, setiap perusahaan harus melakukan analisis kekuatan pemasok agar
nantinya bisa bertahan serta memenangkan persaingan bisnis.

Selain itu, perusahaan pun harus bisa mengetahui jumlah supplier potensial yang dimilikinya.
Semakin banyak jumlah supplier, maka perusahaan bisa mempunyai banyak pilihan untuk
memperoleh bahan baku dengan harga yang bersaing. Itu artinya, perusahaan tidak akan hanya
bergantung pada satu pemasok atau supplier saja.

3. Kekuatan Pelanggan

Salah satu faktor penting dalam mencapai kesuksesan dalam berbisnis adalah dengan tidak
meremehkan kekuatan dari pelanggan. Tanpa mereka, perusahaan tidak akan menghasilkan apa-
apa. Semakin banyak pelanggan, kekuatan perusahaan akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.
Harus diakui bersama bahwa pelanggan mempunyai suatu kekuatan yang bisa mendorong harga
produk ataupun jasa perusahaan menjadi lebih rendah. Kekuatan pelanggan ini berada pada
jumlahnya. Basis pelanggan yang besar tentunya akan lebih kuat dalam memberikan dampak pada
tingkat harga output yang menjadi lebih rendah.

Hal tersebut tentu berbeda dengan basis pelanggan yang kecil, perusahaan akan cenderung
mempunyai kekuatan untuk bisa menetapkan harga yang lebih tinggi, sehingga bisa meningkatkan
keuntungannya. Agar bisa melakukan analisa kekuatan pelanggan, maka perusahaan pun harus
terlebih dulu mengetahui besaran basis pelanggannya. Selain itu, perusahaan pun harus
mengetahui loyalitas pelanggan dalam membeli produknya dan kemungkinan dalam beralih ke
kompetitor. Sehingga, perusahaan nantinya bisa melakukan analisis kekuatan pelanggan dalam
mendikte persyaratan yang berhubungan dengan harga produk.

4. Ancaman Produk Pengganti

Setiap pebisnis tidak hanya harus berhati-hati pada kompetitor di dalam industri yang sama
saja, tapi juga harus hati-hati dengan kehadiran perusahaan yang mampu membuat produk
pengganti atau produk substitusi. Produk pengganti yang bisa dimanfaatkan sebagai produk
substitusi dari suatu produk atau jasa perusahaan tentunya menjadi ancaman yang nyata. Saat
perusahaan memproduksi barang atau jasa yang tidak mempunyai substitusi dekat, maka tingkat
kekuatan perusahaan dalam meningkatkan harga serta mengunci persyaratan yang lebih
menguntungkan pun akan menjadi lebih besar.

Tentunya akan lain ceritanya jika produk atau jasa yang dibuat perusahaan mempunyai
substitusi yang dekat. Kekuatan perusahaan dalam mengendalikan harga nantinya akan cenderung
lemah. Pasalnya, pelanggan mempunyai pilihan produk lain, sehingga tidak harus membeli
ataupun bergantung pada produk atau jasa yang dikeluarkan produk tersebut saja.

5. Ancaman Pendatang Baru

Dunia bisnis akan selalu bergerak dinamis. Ada beberapa yang gagal dan keluar dari
persaingan, tapi akan selalu ada pemain baru yang ikut meramaikan dunia bisnis. Sebagai pebisnis,
Anda harus bisa bijak dalam menghadapi para pendatang baru dan tidak boleh memandang remeh
mereka. Kemungkinan pelanggan baru tersebut mempunyai pengalaman yang terbatas dan minim.
Tapi, bisa jadi juga mereka memiliki keunggulan dalam kesiapan produk, strategi pemasaran yang
jitu, tim manajemen yang andal, atau berbagai hal lainnya.

Sehingga, mereka bisa jadi kompetitor yang efektif untuk memasuki pasar perusahaan
hanya dengan mengeluarkan sedikit modal dan usaha. Tentunya hal tersebut menjadi suatu
ancaman untuk perusahaan. Faktor ancaman dari para pendatang baru ini menjadi salah satu
kekuatan bisnis yang wajib dianalisa agar pihak perusahaan senantiasa bisa memastikan bahwa
memang posisinya tidak goyah dengan kehadiran mereka. Dengan melakukan analisis ancaman,
maka perusahaan bisa mempertahankan posisinya agar tetap memaksimalkan keuntungan.

Bila perusahaan bisa menyadari kekuatan ancaman dari pendatang baru ini, maka
perusahaan pun akan bisa membentengi dirinya dengan penerapan strategi yang lebih tepat,
sehingga akan mampu mempersulit pendatang baru untuk bisa memasuki bahkan merebut pasar.

C. Key Success factors


1. Pengertian key succes factors

Key Success Factor dalam bahasa sederhananya adalah faktor-faktor kunci yang bisa
membuat bisnis, karir, profesi mencapai keberhasilan. Semua perusahaan sudah pasti harus
memiliki key success factors untuk mencapai tujuan perusahaan. Faktor dalam kunci keberhasilan
merupakan faktor-faktor yang penting bagi badan usaha untuk mencapai keberhasilan dan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Faktor kunci keberhasilan juga
sering disebut dengan nama Critical Success Factors, Pulse Points, Key Variables dan Key Result
Factors.

Dalam mencapai key success factors perusahaan harus membuat pengamatan terlebih
dahulu terhadap lingkungannya. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh untuk pencapaiannya.
Perusahaan juga harus membuat strategi terlebih dahulu secara teliti dan cermat. Dalam mencapai
key success factors perusahaan harus membuat pengamatan terlebih dahulu terhadap
lingkungannya. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh untuk pencapaiannya. Perusahaan juga
harus membuat strategi terlebih dahulu secara teliti dan cermat.
Menurut Mardiasmo dalam Rachmawati (2013:4) Key Success factors adalah suatu area yang
mengidentifikasi kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Faktor kunci keberhasilan adalah
variabel-variabel penting dalam lingkungan intern maupun ekstern perusahaan yang sangat
mempengaruhi kesuksesan perusahaan melakukan strategi dalam mencapai tujuan.
Menurut Tripomo (2005:89) Key Success factors adalah faktor-faktor internal organisasi yang
paling kritis atau yang paling penting, yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi untuk
menangani peluang dan ancaman agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan
(meningkatkan posisi persaingan).Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Key
Success factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan faktor-faktor kritis pada lingkungan usaha
yang mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuannya sehingga manajer harus melakukan
tindakan yang cepat dan tepat bila terjadi perubahan signifikan. Dari definisidefinisi diatas dapat
disimpulkan bahwa Key Success factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan faktor-faktor kritis
pada lingkungan usaha yang mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuannya sehingga
manajer harus melakukan tindakan yang cepat dan tepat bila terjadi perubahan signifikan.

2. Karakteristik Key Success factors

Ada beberapa karakteristik dari key success factors, antara lain : (1) Internal : Action yang
akan diambil di dalam organisasi. Contoh : meningkatkan kualitas produk, (2) Eksternal :
Berhubungan dengan faktor di luar perusahaan, (3) Monitoring : Melibatkan penelitian dengan
situasi saat ini. Contoh : monitoring quantity of defect report, (4) Building : Berhubungan dengan
perubahan perusahaan dan perencanaan masa depan.
Menurut Mardiasmo dalam Rachmawati (2013:5), Key Variabel atau Critical Success Factors
memilii pemicu keberhasilan beberapa karakteristik, antara lain: (1) Menjelaskan faktor pemicu
keberhasilan dan kegagalan organisasi, (2) Secara volatile dan dapat berubah dengan cepat, (3)
Perubahannya tidak dapat diprediksi, (4) Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakansegera, (5)
Variabel dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate).

Untuk menerapkan Key Success Factors (KSF), maka dilakukan analisa KSF. Analisa KSF
ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh
suatu organisasi/perusahaan. Analisa KSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan
lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu kesuksesan
dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu
kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang
harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
3. Identifikasi Key Success factors

Identifikasi faktor kunci keberhasilan (Key Success factors) ssperusahaan tidak muda
ditemukan., maka manajer harus memahami kondisi perusahaan dengan baik.Sebagaimana
dinyatakan oleh Tripomo (2005:92) digunakan alat bantu untuk menggali ide agar teridentifikasi
faktor kunci keberhasilan yang akurat yaitu:

(1) Daftar faktor internal kunci fungsional,

(2) Identifikasi faktor kunci keberhasilan dengan menyajikan faktor-faktor yang biasanya menjadi
variabel analisis internal,

(3) History: Informasi tentang sejarah pertumbuhan organisasi kita maupun organisasi pesaing
penting untung dipelajari, yaitu peristiwa maupun keputusan penting dan perubahan kinerja yang
sudah dialami organisasi,
(4) Kerangka Balanced Score Card: Balanced Score Card mengalami perkembangan
implementasinya, tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja eksekutif, tapi meluas sebagai
pendekatan dalam menyusun rencana strategi, diantaranya prospektif proses bisnis internal,
keuangan, konsumen dan pembelajaran dan pertumbuhan,

(5) Rantai Nilai (Value Chain): Rantai nilai adalah cara memandang sistematis rangkaian kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk memuaskan pelanggan yang dilayani,

(6) Tahapan evaluasi industri dengan mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dengan kerangka
acuan pada tahapan evaluasi industri yang menyajikan empat tahapan yaitu: pengembangan awal,
pertumbuhan, ketidak pastian, dan tahapan kejenuhan.

Tujuan mengidentifikasin Key Success factors (faktor-faktor kunci keberhasilan) adalah


keputusan dalam menentukan variabel-variabel yang penting dan kurang penting dalam mencapai
keunggulan kompetitif. Dengan mengidentifikasi Key Success factors (faktor-faktor kunci
keberhasilan) secara tepat, maka manajer perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
yang dimiliki, sehingga manajerdapat melakukan perbaikan kinerja yang kurang memuaskan
berdasarkan hasil analisis Key Success factors (faktor-faktor kunci keberhasilan).

Apabila terjadi kesalahan dalam melakukan pengindentifikasian variabel-variabel kritis


dalam jangka panjang akan berpengaruh dalam keberhasilan suatu perusahaan dalam menciptakan
keunggulan bersaing, oleh karena itu jika suatu perusahaan dapat mengidentifikasi Key Success
factors (faktor-faktor kunci keberhasilan) serta mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki
dengan lebih unggul dibandingkan perusahaan-perusahaan saingan di bidang sejenis.

4. Tipe-Tipe Key Success factors

Key success factors atau juga yang sering disebut critical success factors mempunya tipe-
tipe. Menurut Anthony (1995) dalam Handayani (2013) ada dua tipe critical success factors yang
terdapat di dalam suatu perusahaan, yaitu: (a) Faktor internal merupakan faktor–yang dapat
dipengaruhi oleh aktivitas manajemen atau critical success factors yang berada di dalam kendali
perusahaan. Contoh dari faktor internal adalah biaya, kualitas, dan jasa, (b) Faktor eksternal
merupakan faktor–faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen atau critical
success factors yang berada di luar kendali perusahaan. Contoh faktor ekstenal meliputi ekonomi
makro, perilaku pesaing (termasuk harga dan produk), kebijakan pemerintah, dan perubahan
teknologi.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis industri merupakan penilaian pasar yang digunakan oleh para pebisnis dan analisis
untuk memhami dinamika persaingan pada suatu industri. Analisis industri akan membantu
mereka dalam memahami apa yang terjadi dalam suatu industri misalnya, statistik permintaan-
penawaran, tingkat persaingan dalam industri, keadaan persaingan industri dengan industri baru
lainnya, prospek industri di masa depan dengan mempertimbangkan perubahan teknologi, sistem
kredit dalam industri, dan pengaruh eksternal dalam industri.

Porter mengidentifikasi lima faktor yang menjadi kekuatan utama dalam bisnis yang
mampu membentuk lingkungan yang kompetitif yaitu; persaingan yang kompetitif, kekuatan
pemasok, kekuatan pelanggan, ancaman produk pengganti, dan ancaman pendatang baru.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati, J.2013 Analisis key succes factors untuk menciptakan keunggulan bersaing

Pada PT. ASTRA INTERNATIONAL. Jurnal ilmu akuntansi dan riset akuntansi 2(4):2-8.

https://www.studocu.com/sg/document/national-university-of-singapore/enterpreneurial-
marketing /key-succes-factor/21376259

https://lp2m.uma.ac.id/2022/10/14analisis-porter-five-forces-definisi-serta-penjelasannya/

Anda mungkin juga menyukai