DOSEN PENGAMPU: Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M.
OLEH KELOMPOK 04
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... ii
1.1 Latar belakang ........................................................................................... ii
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... iii
1.3 Tujuan ...................................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 1
2.1 Peluang dan Resiko di Pasar yang sedang Bertumbuh ............................. 1
2.1.1 Mendapatkan Bagian Lebih Mudah .............................................. 1
2.1.2 Keuntungan Berbagi Lebih Bernilai.............................................. 3
2.1.3 Persaingan Harga Kemungkinan Akan Kurang Intens.................. 5
2.1.4 Masuk Lebih Awal Diperlukan untuk Mempertahankan Keahlian
Teknis ............................................................................................ 5
2.2 Strategi Pertumbuhan Pasar Bagi Pemimpin Pasar .................................. 6
2.2.1 Pengertian Pemimpin Pasar ........................................................... 6
2.2.2 Tindakan dan Strategi Pemasaran, Untuk Mencapai Tujuan
Mempertahankan Pangsa Pasar ....................................................... 7
2.3 Strategi Bagian Pertumbuhan Bagi Pasar Pengikut ................................ 17
2.3.1 Pengertian Pasar Pengikut (Market Followers)........................... 17
2.3.2 Tindakan Pemasraan untuk Mencapai Pertumbuhan Pasar ......... 18
2.3.3 Stategi Pemasaran untuk Pengikut di Pasar Berkembang ........... 19
2.4 Menganalisis Posisi Bisnis Pada Salah Satu Perusahaan Yang Sedang
Bertumbuh Di Sekitar. ............................................................................ 22
2.4.1 Sejarah berdirinya J.Co ............................................................... 22
2.4.2 Keunggulan Jco ........................................................................... 24
2.4.3 Strategi Rahasia Yang Digunakan Oleh Jco ................................ 25
2.4.4 Manfaat Yang Didapatkan Jco Dari Strateginya ......................... 30
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 33
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sektor bisnis merupakan salah satu kegiatan dibidang ekonomi yang
menggambarkan suatu aktivitas memproduksi barang dan jasa yang diperuntukan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menjadi target oleh suatu bisnis,
diharapkan produk atau jasa yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
(katadata.co.id, 2022). Dalam dunia bisnis terdapat dua elemen yang tidak dapat
terpisahkan yaitu, produsen sebagai penjual produk dan konsumen sebagai pembeli
produk, dua orang ini merupakan elemen yang saling membutuhkan, suatu
perdagangan atau bisnis tidak akan berjalan jika tidak ada salah satunya. Produsen
membutuhkan konsumen untuk membeli produk-produk yang akan di jualnya,
demikian pula konsumen membutuhkan produsen untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya Utami (2010). Kebutuhan konsumen akan suatu produk atau jasa di
era digitalisasi sangatlah dinamis serta banyaknya perusahaan yang menawarkan
berbagai jenis pilihan produk dan jasa yang menjadikan konsumen memiliki
prefensi tersendiri dalam menentukan pilihan.
ii
maka dari itu penting bagi manajer bagaimana cara menganalisis dan memahami
peluang dan resiko tersebut agar bisa tumbuh dalam pasar.
Didalam pasar yang bertumbuh pasti akan ada yang namanya pemimpin pasar
market leader yang memiliki pangsa pasar paling besar dari jumlah keseluruhan
pangsa pasar, namun seiring berkembangnya teknologi, berubahnya preferensi
konsumen, dan banyaknya pesaing yaitu pengikut pasar yang mengusik pemimpin
pasar itu sendiri jika lambat laun dibiarkan dan tidak ada strategi untuk
mengantisipasi akan membuat posisi dari pemimpin pasar kapan saja bisa
terguncang atau bahkan tergantikan oleh pesaing, maka sebagai pemimpin pasar
harus mampu mengantisipasi pergerakan pesaing baik itu penantang pasar maupun
pengikut pasar dengan strategi yang tepat ada 5 strategi yang dapat diterapkan
pemimpin pasar antara lain, Fortress Or Position Defense, Flanker, Confrontation,
Market Expansion And Contraction Or Strategic Withdrawal.
Didalam persaingan suatu pasar penantang pasar memiliki andil yang besar
dalam mengusik posisi dari pemimpin pasar banyak strategi yang bisa diaplikasikan
untuk melawan strategi dari pemimpin pasar atau pesaing mulai dari frontal attack,
flanking attack, encirclement attack, baypass attack, guerrilla attack. Semua
strategi ini dapat diterapkan mengacu pada situasi pasar yang terjadi.
Pada makalah ini akan dibahas juga mengenai posisi bisnis pada salah satu
perusahaan yang sedang bertumbuh disekitar lingkungan penulis yaitu perusahaan
J.CO, penulis akan membedah strategi pertumbuhan pasar yang diterpakan J.CO
dan langkah – langkah antisipasi J.CO terhadap pesaing yang ada.
iii
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan berikut tujuan dari Ringkasan
Mata Kuliah ini:
1) Mampu mengetahui peluang dan resiko pasar yang tumbuh.
2) Mampu mengetahui strategi apa yang diterapkan dalam pertumbuhan
paar bagi pemimpin pasar.
3) Mampu mengetahui apa saja strategi bagian pertumbuhan yang
diterapkan pengikut pasar.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
berkelanjutan. Dengan memahami keterbatasan asumsi mengenai pasar
pertumbuhan dan kondisi di mana asumsi tersebut kemungkinan besar akan
bertahan. seorang manajer dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang
memasuki pasar dan jenis strategi pemasaran yang mungkin paling efektif dalam
melakukannya.
Biasanya lebih mudah bagi pendatang baru untuk menarik pengguna pertama
kali dari pada mengambil bisnis dari pesaing yang sudah lama ada. Namun, untuk
memanfaatkan sepenuhnya situasi ini, pendatang baru harus mampu
mengembangkan penawaran produk yang dianggap lebih menarik oleh pelanggan
baru dibandingkan alternatif lain, dan harus memiliki sumber daya pemasaran serta
kompetensi yang dapat secara efektif membujuk mereka untuk membeli produk
tersebut. fakta itu. Hal ini mungkin sulit dilakukan, terutama bila pionir memiliki
waktu berbulan- bulan atau bertahun- tahun untuk memengaruhi kriteria dan
preferensi keputusan calon pelanggan.
Gagasan bahwa pesaing yang sudah mapan cenderung tidak bereaksi terhadap
kerugian saham selama pendapatan mereka tumbuh pada tingkat yang dapat
diterima adalah gagasan yang lebih lemah. Hal ini mengabaikan fakta bahwa para
pesaing tersebut mungkin memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap
peningkatan pendapatan ketika pasar itu sendiri sedang bertumbuh. Investasi modal
dan anggaran operasional tahunan biasanya terkait dengan ekspektasi penjualan
tersebut. oleh karena itu, pesaing cenderung bereaksi secara agresif ketika
penjualan turun di bawah tingkat yang diharapkan, terlepas dari apakah volume
absolut mereka terus meningkat atau tidak. Hal ini terutama benar mengingat
meningkatnya persaingan kemungkinan besar akan mengikis pangsa pasar relatif
dari pemimpin pasar meskipun volumenya mungkin terus meningkat. Seperti yang
diilustrasikan oleh contoh hipotetis pada Gambar 9.1
2
Karena fokus Dell pada penjualan langsung melalui internet, sistem
manufaktur berdasarkan pesanan, dan rantai pasokan yang terintegrasi erat
menjadikan Dell sebagai produsen berbiaya rendah yang tak terbantahkan di
industri, Dell mampu memangkas margin kotor dari 21,3 persen pada pertengahan
tahun. 2000 menjadi 17,5 persen pada pertengahan tahun 2001 dan masih
menghasilkan uang. Hasilnya, pangsa pasar PC global Dell meningkat dari 10
persen menjadi 13 persen pada tahun 2001, naik tiga poin lagi pada tahun 2002, dan
terus bertumbuh hingga kekurangan dalam pengembangan produk baru serta
layanan dan dukungan pelanggan membuka pintu bagi para pesaing. seperti
Hewlett-Packard, Lenovo, dan Acer untuk menantang keunggulan mereka.
3
tidak selalu berhasil—manfaatkan seiring pertumbuhan pasar. Untuk produk
berbasis informasi, seperti perangkat lunak komputer atau situs lelang internet,
salah satu keunggulan terpentingnya adalah adanya efek jaringan yang positif,
kecenderungan produk menjadi lebih berharga bagi pengguna seiring dengan
bertambahnya jumlah pengadopsi. Efek jaringan seperti ini meningkatkan
kemungkinan bahwa pemimpin saham awal dapat mempertahankan, dan bahkan
meningkatkan, pangsa relatifnya seiring dengan pertumbuhan pasar.7Ketika
Microsoft mampu melisensikan sistem operasi Windows-nya kepada semakin
banyak produsen komputer, misalnya, para pengembang perangkat lunak
menciptakan semakin banyak aplikasi untuk dijalankan di Windows, yang
menjadikan Windows semakin menarik bagi pembeli komputer di kemudian hari
dan membantu Microsoft memperluas keunggulannya yang sudah ada. Saham.
4
distribusi, atau layanan yang relatif heterogen. Ketika fragmentasi seperti itu
terjadi, pasar tempat pesaing tertentu bersaing dapat menyusut seiring dengan
terpecahnya segmen-segmen tersebut.
5
Ada hikmah yang besar dalam argumen-argumen ini. Namun terkadang,
komitmen awal terhadap teknologi tertentu bisa menjadi sebuah beban. Hal ini
terutama berlaku ketika beberapa teknologi yang tidak terkait dapat melayani suatu
pasar atau ketika sebuah teknologi baru mungkin menggantikan teknologi yang ada
saat ini. Ketika sebuah perusahaan berkomitmen pada satu teknologi, mengadopsi
teknologi baru bisa jadi sulit. Manajemen sering kali enggan meninggalkan suatu
teknologi yang digunakannya.
Mereka telah melakukan investasi besar, dan mereka mungkin khawatir
bahwa peralihan cepat ke teknologi baru akan mengecewakan pelanggan saat ini
atau mematikan produk yang menguntungkan sebelum waktunya. Akibatnya,
komitmen awal terhadap suatu teknologi menjadi semakin bermasalah karena laju
perubahan teknologi yang semakin cepat. Masalah ini secara dramatis
diilustrasikan oleh pengalaman Guidant, Inc.
6
Adapun contoh perusahaan yang masuk kategori pemimpin pasar di pasar
global antara lain: Coca-Cola dengan produknya minuman berkarbonisasi, Mc
Donald’s yang terjun dalam pasar restoran siap santap, Sony dengan produk
multimedia elektroniknya, Google dengan produk mesin pencari. Di Indonesia
terdapat perusahaan pemimpin pasar antara lain, Unilever yang memegang pasar
sabun, sampo dan beraneka consumer goods lainnya, Indofood, The Botol Sosro,
Astra dan Sampoerna.
7
❖ Meningkatkan layanan layanan wiraniaga bagi
pelanggan saat ini, mempertimbangkan
pembentukan key account representative bagi
pelanggan utama, mempertimbangkan untuk
mengganti perantara dengan wiraniaga
perusahaan sendiri manakala memungkinkan
❖ Meningkatkan kapabilitas layanan purnajual,
mengembangkan atau memperluas staf
pelayanan perusahaan atau mengembangkan
program pelatihan bagi staf layanan distributor
dan dealer, mengembangkan website dan dan
saluran telepon layanan pelanggan.
(Implementasi Fortress or Position Defense)
❖ Meningkatkan kapasitas produksi untuk
mengantisipasi peningkatan permintaan supaya
tidak kehabisan stok
❖ Memperbaiki pengendalian persediaan dan
sistem logistik untuk mengurangi waktu
Mendorong atau pengiriman.
menyederhanakan pembelian ❖ Terus membangun saluran distribusi,
ulang menggunakan promosi dagang periodik untuk
meraih cakupan ritel yang lebih ekstensif, dan
mempertahankan self – facings, memperkuat
relasi dengan distributor/dealer terkuat.
❖ Menegosiasikan kontrak kebutuhan jangka
panjang dengan pelanggan utama.
❖ Mengembangkan sistem pemesanan ulang
otomatis atau aliansi logistik.
❖ Mengembangkan merek kedua (second brand)
atau lini produk dengan fitur atau harga yang
lebih menarik bagi segmen spesifik pelanggan
saat ini (Implementasi Flanker Strategy)
Menekan daya tarik beralih ke ❖ Mengembangkan berbagai line extension yang
pemasok lain ditujukan bagi kebutuhan sejumlah segmen
pemakai (Implementasi Market Expantion)
❖ Menyamai atau mengalahkan harga murah atau
promosi gencar pesaing (berusaha mendahului
pesaing potensial) agar mempertahankan
pelanggan dan apabila biaya per unit
memungkinkan (Implemtasi Confrontation
Strategy)
8
Mendorong Permintaan Selektif Di Kalangan Later Adopters Dengan Cara:
❖ Mengembangkan merek kedua (second brand)
atau lini produk dengan fitur atau harga yang
lebih menarik bagi segmen spesifik pelanggan
potensial (Implementasi flanker strategy).
❖ Melakukan modifikasi atau penyempurnaan
produk untuk menyamai atau mengalahkan
tawaran pesaing yang superior (Implementasi
confrontation strategy).
❖ Menyamai atau mengalahkan harga murah atau
promosi gencar pesaing manakala dibutuhkan
Head – to – Head Positioning
agar dapat mempertahankan pelanggan dan
terhadap penawaran pesaing
apabila biaya per unit memungkinkan
atau penawaran potensial
(Implementasi confrontation strategy).
❖ Apabila sumber daya relatif lebih terbatas
dibandingkan yang dimiliki pesaing,
mempertimbangkan untuk menarik dir dari
segmen yang lebih kecil atau yang lambat
pertumbuhannya guna memusatkan upaya
pengembangan produk dan promosi pada
segmen yang lebih potensial dan terancam oleh
pesaing (Implementasi contraction atau strategic
withdrawal strategy).
❖ Mengembangkan berbagai line extension yang
ditujukan bagi kebutuhan sejumlah aplikasi
pemakai potensial atau segmen geografis
(strategi ekspansi pasar).
Differentiated Positioning ❖ Membangun saluran distribusi yang unik agar
terhadap penawaran pesaing dapat menjangkau segmen spesifik pelanggan
atau penawaran potensial potensial secara lebih efektif (strategi ekspansi
pasar).
❖ Merancang berbagai kampanye periklanan
dan/atau promosi penjualan yang ditujukan bagi
segmen spesifik pelanggan potensial (strategi
ekspansi pasar).
9
2) Strategi Pemimpin Pasar Dalam Mempertahankan Pangsa Pasar
Strategi Mempertahankan Pangsa Pasar
Faktor Fortress or Position Contraction or
Flanker Confrotation Market Expansion
Defense Strategic Withdrawal
• Meningkatkan • Melindungi diri dari • Mencegah • Meningkatkan • Meningkatkan
kepuasan, loyalitas, kehilangan segmen hilangnya kemampuan menarik kemampuan menarik
dan pembelian ulang tertentu konsumen konsumen saat konsumen baru konsumen baru
di antara pelanggan saat ini dengan ini dengan dengan dalam segmen
saat ini dengan meluncurkan produk menyamai atau mengembangkan terpilih yang
membangun kedua yang melampaui produk baru atau bertumbuh pesat
kekuatan saat ini; mengatasi produk pesaing; perluasan lini yang dengan memusatkan
Tujuan • Menarik bagi late kelemahan produk • Meningkatkan menawarkan variasi produk dan
Utama adopter dengan pertama; kemampuan aplikasi dan segmen sumberdaya pada
atribut dan manfaat • Meningkatkan memenangkan pengguna baru; segmen itu;
yang sama yang kemampuan konsumen baru • meningkatkan • menarik diri dari
ditawarkan bagi early menarik konsumen yang mungkin kemampuan segmen yang
adopter baru dengan tertarik pada mempertahankan bertumbuh lambat
kebutuhan berbeda tawaran pesaing konsumen saat ini untuk menghemat
dari pengadopsi sebagai fragmen sumber daya
awal pasar
10
• Pasar relatif • Dua atau lebih • Pasar yang • Pasar yang relatif • Pasar yang relatif
homogen dalam hal segmen pasar utama relatif homogen heterogen dalam hal homogen dalam hal
kebutuhan dan dengan kebutuhan dalam hal kebutuhan dan kebutuhan, kriteria
kriteria pembelian dan kriteria berbeda kebutuhan dan kriteria pembelian; pembelian, dan
Karakteristik konsumen; kriteria • Penggunaan potensi
pasar • preferensi kuat untuk pembelian; berbagai produk pertumbuhan;
produk pemimpin • Loyalitas rendah membutuhkan • Penggunaan
pasar di antara terhadap produk atribut produk dan berbagai produk
segmen konsumen pemimpin pasar layanan berbeda membutuhkan
paling besar di antara segmen atribut produk dan
paling besar layanan berbeda
• Pesaing saat ini dan • Satu atau lebih • Satu atau lebih • Satu atau lebih • Satu atau lebih
potensial memiliki pesaing pesaing pesaing pesaing
Karakteristik sumberdaya dan potensial atau saat potensial atau potensial atau saat potensial atau saat
Pesaing kompetensi terbatas ini memiliki saat ini memiliki ini memiliki ini memiliki
sumberdaya dan sumberdaya dan sumberdaya dan sumberdaya dan
kompetensi untuk kompetensi kompetensi relatif kompetensi cukup
menerapkan strategi untuk terbatas, terutama untuk memberikan
diferensiasi yang menerapkan R&D dan pemasaran perlawanan kuat
efektif strategi bersaing pada satu atau lebih
11
langsung (head- segmen yang
to-head) bertumbuh
Karakteristik • Produk saat ini • Produk saat ini • Produk saat ini • Belum ada • Produk saat ini
Perusahaan menikmati kesadaran memiliki kelemahan mengalami tawaran pada satu menderita tingkat
dan preferensi pada paling tidak tingkat atau lebih segmen kesadaran,
produk yang tinggi di satu atribut bagi kesadaran potensial; preferensi, dan/atau
antara konsumen saat segmen utama dan/atau • Perusahaan memiliki loyalitas rendah di
ini dan potensial; konsumen saat ini loyalitas rendah sumberdaya antara pelanggan
• Perusahaan memiliki maupun potensial; di antara segmen pemasaran dan R&D saat ini maupun
pemasaran, R&D dan • Perusahaan utama konsumen yang sama atau potensial pada satu
kompetensi yang memiliki saat ini dan melebihi pesaing atau lebih segmen
sama atau lebih sumberdaya potensial; saat ini maupun utama;
tinggi dari pesaing pemasaran dan R&D • Perusahaan potensial • Sumberdaya
lain untuk meluncurkan memiliki pemasaran dan R&D
produk kedua yang sumberdaya serta kompetensi
dimaksudkan untuk pemasaran dan perusahaan terbatas
melindungi segmen R&D yang lebih dibanding satu atau
baik dari lebih pesaing
pesaing mana
pun
12
a. Pertahanan Posisi (Fortress or Position Defense)
Dalam buku Tjiptono (2019) menyatakan bahwa bentuk pertahanan yang
paling mendasar ini adalah membangun benteng yang kokoh dan sulit direbut,
makna benteng dalam pemasaran adalah pelanggan, jadi mempertahankan
benteng adalah mempertahankan pelanggan saat ini. Namun bila hanya
mempertahankan atau menjaga posisi atau produk saat ini saja, itu merupakan
kesalahan besar, hal ini sering disebut marketing myopia. Pertahanan yang
bijaksana adalah dengan diversifikasi usaha agar apabila satu bisnis diserang
dan ditaklukan pesaing, perusahaan tidak langsung mati.
Contoh perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha ialah Mc
Donalds, pada awak kemunculannya perusahaan waralaba ini hanya menjual
Burger BigMac sebagai produk unggulannya. Namun dalam perkembangannya
McD melakukan diversifikasi usaha yaitu, menawarkan ayam goreng, es krim
MCfulry, nuget, dan ketika masuk ke Indonesia Mcd menyesuaikan menu
makanannya dengan karakteristik makanan masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya jika Mcd hanya bertahan hanya menjual Burger sebagai produk
unggulan (market myropia) maka dapat dipastikan Mcd akan dipukul oleh
Burger King sebagai penantang pasar.
Dalam rangka membangun position defense, perusahaan berusaha
memperkuat hambatan untuk meniru atau masuk ke dalam bisnis bersangkutan.
Salah satu cara yang juga tak kalah efektifnya adalah melalui diferensiasi
penawaran perusahaan, misalnya melalui keterampilan, kompetensi, dan aset
pemasaran yang unik dan tercermin lewat nama merek dan reputasi yang sulit
disamai atau ditiru pesaing. Selain itu, cara-cara lain yang dapat ditempuh
meliputi: mempertahankan kualitas tinggi, layanan prima, pengiriman yang
andal, promosi yang lebih menarik dan gencar, atau harga lebih murah
berdasarkan keunggulan biaya. Sehingga tujuan utama utama dari perusahaan
yaitu meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan pembelian ulang diantara
pelanggan dapat terwujud.
13
b. Strategi Pertahanan Menyamping (Flanking Defense Strategy)
Strategi Flanking Defense menuntut perusahaan mampu memperkuat
semua celah kelemahan yang rentan untuk diserang oleh lawan dengan
membangun merek kedua yang secara khusus diciptakan untuk memerangi
kompetitior yang mengancam mencuri pangsa pasar dari merek utama
perusahaan.
Contoh pemimpin pasar yang menerpakan strategi flanking defense yaitu
Sosrodjojo, produsen teh botol Sosro, mengambil langkah ini dengan
mengeluarkan Fruit Tea. Perusahaan ini sebenarnya tidak kekurangan
penjualan dari teh botol Sosro. Namun, segmen yang ditarget minuman ini
sangat luas. Beberapa segmen, seperti penyuka teh rasa buah, masih terbuka
dimasuki pesaing. Untuk memperkecil peluang pesaing memasuki segmen itu,
PT.Sosrodjojo terlebih dahulu menutupnya dengan Fruit Tea.
Contoh lain seperti perusahaan maskapai Garuda Indonesia yang
memiliki Citilink Indonesia sebagai anak perusahaan yang digunakan untuk
menjangkau segmen low cost carier untuk menyaingi Lion Air. Dengan produk
yang bervariasi untuk berbagai segmen efektif mencegah segmen berpaling ke
produk pesaing.
14
dapur pacunya, desain yang modern dan nyaman. Hasilnya tahun 2005
Mitsubishi Kuda menyerah dan disuntik mati oleh ATPM, dan hingga sekarang
Kijang Innova eksis dengan nama baru Kijang Innova Zenix Hybrid dengan
lompatan teknologi terbaru yang memanjakan konsumennya dalam
berkendara.
Cara yang paling jelas bagi seorang pemimpin untuk menerapkan strategi
perluasan pasar adalah dengan mengembangkan perluasan lini, merek baru,
atau bahkan bentuk produk alternatif dengan menggunakan teknologi serupa
untuk menarik berbagai segmen pasar. Misalnya, Nike merebut dan
mempertahankan pangsa pasar sepatu atletik dengan mengembangkan
serangkaian perluasan lini yang menawarkan fitur teknis, desain, dan gaya yang
disesuaikan dengan preferensi penggemar di hampir setiap olahraga.
15
merupakan konsolidasi kekuatan bersaing perusahaan di pasar serta
memusatkan sumber daya pada posisi-posisi yang penting.
Salah satu contoh perusahaan yang pernah menerapkannya adalah
perusahaan otomotif Ford dimana pada 2016 Ford menarik diri dari Indonesia
dan Jepang. Alasannya di Jepan Ford hanya mampu menjual 5000 unit mobil
mengingat Jepang sebagai perusahaan otomotif terbesar di dunia, dan alasan
Ford menutuo operasinya di Indonesia Ford hanya menguasai 1% pangsa pasar
dimana pada 2015 penjualan mobil dan truk Ford di Indonesia hanya mencapai
6.100 unit. Disebutkan bahwa Ford akan memusatkan perhatian pada pasar di
Cina yang mengalami penjualan mobil secara pesat.
16
2.3 Strategi Bagian Pertumbuhan Bagi Pasar Pengikut
2.3.1 Pengertian Pasar Pengikut (Market Followers)
Pengikut pasar (market followers) merupakan pesaing yang hanya mengikuti
kegiatan pemimpin dan menantang pasar, artinya setiap gerakan yang dilakukan
pemimpin dan pengikut pasar selalu diikuti oleh pengikut pasra. Jika ingin
melakukan penyerangan, maka yang diserang adalah relung pasar. Tujuan utama
yang dijalankan oleh pengikut pasar adalah dengan spesialisasi. Perusahaan yang
mengambil sikap tidak mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara
menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi pasar.
Perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik pemimpin-pemimpin
pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi
pasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2010), karakteristik pengikut pasar terdiri
dari:
a. Selalu mencoba menonjolkan ciri khasnya kepada pasar sasaran, seperti lokasi,
pelayanan, keunggulan produk
b. Memilih untuk meniru produk atau strategi pemimpin pasar dan penantang pasar
dari pada menyerang mereka
17
3. Adapter
Adapter yaitu mencontoh produk pemimpin pasar, meproduksinya dnegan
inprovisasi penjualan diilakukan pada pasar yang berbeda agar tehindar dari
kontrofontasi langsung.
18
potensial yang kebutuhannya tidak
dapat dipenuhi olhe penawaran yang
ada
• Merancang kampanye periklanan,
penjualan pribadi, atau promosi
penjualan yang menjawab minat
dam kekhawatiran spesifik
pelanggan potensial di satu atau
beberapa segmen untuk merangsan
permintaan selektif
• Membangun saluran distribusi yang
unik untuk menjangkau pelanggan
potensial secara lebih efektif di satu
atau beberapa segmen terbelakang
19
Masalahnya adalah pada awalnya seorang pengikut sering kali harus menanggung
akibatnya kerugian karena efek kurva pengalaman yang telah terakumulasi oleh
pesaing yang sudah mapan. Pengikut harus memiliki keunggulan yang
mengimbangi seperti teknologi produksi yang unggul, hubungan yang mapan
dengan pemasok biaya rendah.
Secara umum, cara terbaik bagi pengikut untuk menerapkan serangan frontal
secara efektif adalah dengan mendiferensiasikan produknya atau layanan terkait
dengan cara yang lebih memenuhi kebutuhan dan preferensi banyak pelanggan di
pasar massal. Jika pengikut dapat mendukung perbedaan produk yang berarti
tersebut dengan promosi yang kuat atau harga yang menarik, itu lebih baik, namun
biasanya fitur atau layanan unik yang ditawarkan merupakan landasan bagi
keunggulan yang berkelanjutan.
Strategi leapfrog tidak dapat diterapkan pada semua pengikut. Agar sukses,
pengikut harus memiliki teknologi yang lebih unggul dibandingkan pesaing yang
sudah ada serta kemampuan rekayasa produk dan proses untuk mengubah teknologi
tersebut menjadi produk yang menarik. Selain itu, pengikut harus memiliki sumber
daya pemasaran untuk secara efektif mempromosikan produk barunya dan
meyakinkan pelanggan yang sudah berkomitmen pada teknologi sebelumnya
bahwa produk baru tersebut menawarkan manfaat yang cukup untuk membenarkan
biaya peralihan.
20
c. Strategi Mengapit dan Mengepung
Strategi ini biasanya menghindari menyerang titik kekuatan musuh yang ada
dan lebih fokus pada area kelemahan pertahannya.
1) Serangan Sisi
Serangan sayap tepat dilakukan ketika pasar dapat dipecah menjadi dua
atau lebih segmen besar, ketika pemimpin dan/atau pesaing utama lainnya
mempunyai posisi yang kuat di segmen utama, dan ketika tidak ada merek yang
sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pelanggan setidaknya dalam jangka
waktu yang lama. satu segmen lainnya. Pengikut mungkin dapat memperoleh
pangsa pasar yang signifikan dengan berkonsentrasi terutama pada satu segmen
besar yang belum dimanfaatkan. Hal ini biasanya melibatkan pengembangan
fitur produk atau layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi
pelanggan sasaran, bersama dengan kebijakan promosi dan harga yang tepat
untuk membangun permintaan selektif dengan cepat. Dalam beberapa kasus,
serangan sayap yang sukses tidak perlu melibatkan fitur produk yang unik.
Sebaliknya, pengikut terkadang dapat memenuhi kebutuhan khusus segmen
yang belum dimanfaatkan dengan menyediakan layanan pelanggan atau saluran
distribusi yang dirancang khusus.
2) Pengepungan
Strategi pengepungan melibatkan penargetan beberapa segmen kecil
yang belum dimanfaatkan atau terbelakang di pasar secara bersamaan. Idenya
adalah untuk mengelilingi merek pemimpin dengan beragam penawaran yang
ditujukan pada beberapa segmen periferal. Strategi ini paling masuk akal ketika
pasar terfragmentasi menjadi banyak segmen aplikasi atau wilayah geografis
yang berbeda dengan kebutuhan atau selera yang agak unik. Strategi ini
biasanya melibatkan pengembangan beragam lini produk dengan fitur yang
disesuaikan dengan kebutuhan segmen yang berbeda.
d. Serangan Gerilya
Ketika pesaing yang sudah mapan telah mencakup semua segmen pasar
utama dan sumber daya pesaing relatif terbatas, serangan sayap, pengepungan, atau
serangan frontal habis-habisan mungkin tidak mungkin dilakukan. Dalam kasus
21
seperti ini, pengikut dapat terpaksa melakukan serangkaian serangan mendadak
terhadap pesaingnya yang lebih mapan. Untuk menghindari pembalasan besar-
besaran, pengikut harus menggunakan serangan gerilya secara sporadis, mungkin
di wilayah geografis terbatas di mana target pesaing tidak memiliki basis yang kuat.
Pengikut dapat memilih berbagai cara untuk melakukan serangan gerilya. Hal
ini mencakup upaya promosi penjualan (misalnya pemberian kupon dan penawaran
barang dagangan), ledakan iklan lokal, dan bahkan tindakan hukum. Penurunan
harga jangka pendek melalui kampanye promosi penjualan merupakan taktik
gerilya yang disukai di pasar barang konsumsi.
Tujuan akhir dari serangkaian serangan gerilya bukanlah agar pihak pengikut
dapat membangun bagiannya sendiri, melainkan untuk mencegah pemimpin yang
berkuasa untuk memperluas bagiannya atau terlibat dalam tindakan agresif yang
akan merugikan pihak lain. para pengikut untuk merespons. Tuntutan hukum yang
diajukan terhadap pemimpin oleh beberapa pesaing yang lebih kecil dalam berbagai
kegiatan dapat secara efektif memperlambat kecenderungan ekspansionis
pemimpin dengan mengalihkan sebagian sumber daya dan perhatiannya.
2.4 Menganalisis Posisi Bisnis Pada Salah Satu Perusahaan Yang Sedang
Bertumbuh Di Sekitar.
Pada materi ini menggunakan contoh perusaahaan J.Co Donut. Dimana kami
akan menganlisis posisi bisnis dan strategi yang digunakan untuk memenangkan
pasar dan mengalahkan pesain.
22
Pada tanggal 26 Juli 2005, J.Co Donuts and Coffee akhirnya resmi berdiri
dengan konsep yang unik. Awalnya, Johnny berniat untuk membuka waralaba
donat dari AS di Indonesia, namun merasa tidak puas dengan beberapa aspek merek
tersebut. Maka, dia memutuskan menerapkan strategi ATM (amati-tiru-
modifikasi). Johnny menggabungkan berbagai elemen dari berbagai negara, seperti
tampilan toko yang terinspirasi dari Jepang, cara penyajian dari Eropa, hingga
impor bahan baku. Pada Mei 2006, toko pertama J.Co resmi dibuka di Indonesia
setelah melalui penelitian dan pengembangan bertahun-tahun. J.Co menargetkan
para kalangan anak muda dengan lokasi gerai di pusat perbelanjaan dekat sekolah
Pelita Harapan milik Lippo Group.
Tidak puas berdomisili hanya di Indonesia, pada tahun 2007, J.Co mulai
melebarkan sayapnya ke pasar internasional dengan membuka toko pertamanya di
Malaysia, tepatnya di Johor Bahru, J.Co Aeon Bukit Indah. Setahun berikutnya,
J.Co merambah ke Singapura dan berhasil membuka tiga cabang, yaitu J.Co
Bugis+, J.Co Tampines, dan J.Co Paya Lebar Square. Ekspansi tak berhenti di
wilayah Asia Tenggara. Pada tahun 2012, giliran Filipina menjadi tujuan ekspansi
berikutnya dengan J.Co Alabang Town Center di Muntinlupa. Puncak prestasi
datang saat J.Co menginjakkan kaki di luar Asia Tenggara, khususnya di Hong
Kong pada peringatan ulang tahun ke-10. Kini, terdapat tiga cabang J.Co di Hong
Kong, dua di Hong Kong Island (J.Co Wan Chai dan J.Co Central) serta satu di
Kowloon Island (J.Co Mong Kok).
23
2.4.2 Keunggulan Jco
J.Co Donuts and Coffee telah berhasil membangun reputasi dan
popularitasnya dengan beberapa keunggulan yang menjadi daya tarik bagi
pelanggan, di antaranya:
1. Varian Rasa Donat yang Beragam: J.Co menawarkan berbagai varian rasa
donat yang unik dan menggugah selera, dari rasa klasik hingga inovatif.
Pelanggan dapat menikmati donat dengan berbagai topping dan isian yang
lezat, seperti tiramisu, almond, choco caviar, dan masih banyak lagi.
Keberagaman pilihan rasa ini membuat setiap kunjungan ke J.Co selalu
menawarkan pengalaman baru.
2. Kualitas Bahan Baku yang Terjaga: J.Co Donuts and Coffee menggunakan
bahan baku berkualitas tinggi untuk menghasilkan produk-produknya. Mulai
dari tepung terbaik, bahan pengisi berkualitas, hingga bahan pelengkap lainnya,
J.Co selalu memprioritaskan kualitas untuk memberikan donat dan minuman
kopi terbaik kepada pelanggan.
3. Konsep Toko yang Menarik dan Nyaman: J.Co memiliki desain toko yang
menarik dan modern, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan
bagi pelanggan. Dengan tampilan yang estetis dan atmosfer yang ramah, toko-
toko J.Co menjadi tempat yang cocok untuk bersantai, berkumpul dengan
teman, atau bekerja sambil menikmati hidangan lezat mereka.
4. Kopi Premium: Selain donat, J.Co juga menawarkan kopi premium dengan
berbagai pilihan seperti espresso, cappuccino, latte, dan sebagainya. Kopi yang
disajikan di J.Co diperoleh dari biji kopi berkualitas tinggi yang diracik oleh
barista berpengalaman, sehingga pelanggan dapat menikmati pengalaman kopi
yang istimewa.
5. Pelayanan yang Ramah dan Profesional: Staf J.Co dikenal dengan
pelayanan yang ramah, cepat, dan profesional. Mereka berusaha memberikan
pengalaman positif kepada setiap pelanggan dengan melayani permintaan
dengan senyum dan sikap keramahan.
6. Ekspansi Internasional yang Sukses: Keberhasilan J.Co dalam menaklukkan
pasar internasional menunjukkan kualitas produk dan konsep bisnis yang
24
tangguh. Dengan ekspansi yang berhasil di berbagai negara, J.Co berhasil
membangun nama baiknya dan diterima oleh masyarakat dari beragam budaya.
7. Kemampuan untuk Menyesuaikan dengan Pasar Lokal: Meskipun berasal
dari Indonesia, J.Co mampu menyesuaikan diri dengan pasar lokal di negara-
negara yang mereka masuki. Dengan menghadirkan varian rasa dan inovasi
produk yang sesuai dengan selera dan preferensi lokal, J.Co berhasil menarik
minat dan kesetiaan pelanggan dari berbagai belahan dunia.
25
membangkitkan selera, tetapi juga menciptakan nilai estetika yang menambah
nilai positif pada pengalaman konsumsi.
Inovasi menu dan topping secara berkala juga menjadi cara J.CO untuk
terus menarik minat pelanggan dan menjaga keunggulan kompetitifnya di pasar.
Dengan menghadirkan menu baru secara rutin, mereka mengundang pelanggan
untuk selalu mencoba hal-hal baru dan tetap tertarik untuk kembali ke J.CO.
Tentunya, strategi bisnis inovatif ini tidak hanya membawa manfaat bagi
J.CO sebagai perusahaan, tetapi juga memberikan kepuasan lebih bagi pelanggan
yang senang mengeksplorasi pilihan rasa yang beragam. Dengan tetap
berkomitmen untuk memberikan pengalaman kuliner yang berkualitas dan penuh
kejutan, J.CO Donuts and Coffee terus menjadi destinasi favorit bagi pecinta
donat dan kopi di Indonesia dan di berbagai negara di dunia.
26
dengan ekspektasi mereka. Kualitas produk yang konsisten ini menciptakan
loyalitas pelanggan yang tinggi dan membuat pelanggan kembali datang untuk
menikmati produk J.CO secara berulang-ulang.
Pentingnya memperhatikan serta mempertahankan kualitas produk juga
menjadi pelajaran berharga bagi bisnis kuliner lainnya. Dengan fokus pada
kualitas, bukan hanya dalam pemilihan bahan, tetapi juga dalam proses produksi,
bisnis kuliner dapat memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pelanggan
mereka. Kualitas yang konsisten menciptakan citra positif bagi bisnis dan
menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan pelanggan.
Dalam bisnis kuliner, kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan
jangka panjang. Oleh karena itu, dengan mengedepankan strategi yang berfokus
pada kualitas seperti yang telah diterapkan oleh J.CO Donuts and Coffee, bisnis
kuliner lainnya dapat mengambil pelajaran berharga untuk menciptakan
pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan mereka.
27
Kejelian pemilik J.CO, Johnny Andrean, juga terlihat dari waktu pendirian
bisnis ini. Pada tahun 2006, belum ada merek donat yang secara spesifik
menargetkan pasar menengah ke atas di Indonesia. Melalui inovasi dan
pendekatan yang tepat, J.CO berhasil memenuhi kebutuhan dan selera pasar
yang sebelumnya belum terakomodasi dengan baik.
Selain memenuhi kebutuhan pasar dalam hal kualitas produk, J.CO juga
berhasil menciptakan nilai tambah melalui pengalaman yang unik dan berkelas
bagi pelanggan mereka. Pendekatan ini tidak hanya membawa kesuksesan bagi
J.CO di pasar Indonesia tetapi juga turut memeriahkan pasar dunia.
Keberhasilan J.CO Donuts and Coffee dalam membaca potensi pasar dan
menyasar segmen menengah ke atas menjadi pelajaran berharga bagi bisnis
lainnya. Dengan mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pasar secara tepat,
bisnis dapat mengembangkan strategi dan pendekatan yang relevan untuk
menarik perhatian dan loyalitas pelanggan. J.CO Donuts and Coffee
membuktikan bahwa dengan kecermatan dalam membaca pasar, bisnis dapat
menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan dan menjadi
pemain utama dalam industri mereka.
28
antara karyawan dan pelanggan, yang dapat meningkatkan kepercayaan
pelanggan terhadap produk dan proses pembuatan yang transparan.
Pemilihan lokasi yang strategis juga merupakan bagian penting dari
strategi penempatan gerai J.CO. Mereka cenderung membuka gerai-gerai mereka
di pusat perbelanjaan atau mal, tempat di mana banyak orang berkumpul dan
beraktivitas. Hal ini memudahkan akses bagi para pelanggan untuk datang dan
menikmati produk J.CO saat berbelanja atau bersantai di mal. Dengan
mengambil pendekatan ini, J.CO Donuts and Coffee berhasil menciptakan
pengalaman yang menyenangkan dan mudah bagi pelanggan mereka. Desain
gerai yang menarik dan lokasi strategis di pusat perbelanjaan membantu
meningkatkan daya tarik merek ini, serta memudahkan para pelanggan untuk
menemukan dan menikmati produk-produk unggulan mereka.
5) Strategi Below The Line
Strategi “below the line” adalah pendekatan pemasaran yang berfokus pada
komunikasi langsung dengan target konsumen tanpa melibatkan media massa
seperti iklan televisi atau cetak. J.CO Donuts and Coffee telah berhasil
mengimplementasikan strategi ini dengan cermat untuk memperluas jangkauan
dan membangun kesetiaan pelanggan.
Salah satu contoh strategi “below the line” yang diadopsi oleh J.CO adalah
program loyalitas. Mereka menghadirkan kartu anggota atau kartu loyalitas yang
diberikan secara gratis kepada pelanggan yang sering berkunjung. Dengan kartu ini,
pelanggan dapat menikmati berbagai keuntungan, seperti diskon khusus,
penawaran eksklusif, dan akses ke produk-produk terbaru. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan frekuensi kunjungan pelanggan ke gerai J.CO dan mendorong
mereka untuk kembali berbelanja.
Selain itu, J.CO juga sering mengadakan acara dan promosi khusus untuk
memperkenalkan produk baru atau merayakan momen spesial, seperti ulang tahun
mereka. Acara-acara ini biasanya diumumkan melalui media sosial mereka dan juga
melalui komunikasi langsung dengan pelanggan melalui email atau SMS. Dengan
melibatkan pelanggan secara langsung, J.CO menciptakan buzz dan kegembiraan
di kalangan konsumennya, yang berdampak positif pada peningkatan penjualan.
29
Penggunaan media sosial juga menjadi bagian penting dari strategi “below
the line” J.CO. Mereka aktif berinteraksi dengan pengikut mereka melalui platform
seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Mereka sering mengadakan kontes atau
giveaway di media sosial, yang tidak hanya menghasilkan interaksi yang tinggi
tetapi juga membantu memperluas jangkauan merek mereka dengan melibatkan
pengikut mereka untuk membagikan konten J.CO kepada teman-teman mereka.
Selain itu, J.CO juga menggunakan email marketing sebagai cara untuk
berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan mereka. Mereka mengirimkan
newsletter reguler yang berisi informasi tentang penawaran spesial, acara terbaru,
dan berita terkini tentang J.CO. Dengan cara ini, mereka dapat tetap terhubung
dengan pelanggan mereka secara pribadi dan secara efektif mempengaruhi
keputusan pembelian pelanggan.
Secara keseluruhan, strategi “below the line” yang digunakan oleh J.CO
Donuts and Coffee membuktikan kesuksesannya dalam membangun kesetiaan
pelanggan dan memperluas jangkauan merek mereka. Melalui komunikasi
langsung, penggunaan media sosial, program loyalitas, dan email marketing, J.CO
berhasil menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan bernilai tambah bagi
pelanggan mereka, sehingga merek ini tetap menjadi favorit di hati konsumen.
30
3. Diferensiasi dari Pesaing: Melalui inovasi menu dan pilihan bahan premium,
J.CO berhasil menciptakan perbedaan yang jelas dari pesaing di pasar. Desain
gerai yang menarik dan suasana yang nyaman juga memberikan nilai tambah
yang membedakan J.CO dari merek lainnya.
4. Ekspansi Global: Berkat strategi penempatan gerai yang cermat, J.CO dapat
dengan mudah mengembangkan bisnisnya dan membuka gerai-gerai di
berbagai negara. Keberhasilan mereka dalam ekspansi ke pasar internasional,
seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Hong Kong, membuktikan daya tarik
global dari merek ini.
5. Reputasi yang Baik: Dengan mempertahankan kualitas produk dan pelayanan
yang konsisten, J.CO berhasil membangun reputasi yang baik di kalangan
konsumen dan industri. Merek ini dikenal sebagai penyedia donat dan kopi
berkualitas tinggi dengan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.
6. Keuntungan dan Pertumbuhan Bisnis: Strategi inovasi, penempatan gerai yang
tepat, dan fokus pada segmen pasar yang tepat telah menghasilkan
pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi J.CO. Keuntungan dari bisnis mereka
terus meningkat, memungkinkan perusahaan untuk terus berkembang dan
menghadapi persaingan dengan kuat.
31
J.CO bisa mengambil pasar dari Dunkin' Donuts sehingga membuatnya menjadi
penantang kuat bisnis donat.
J.CO memang sejak awal sudah menargetkan konsumen yang kurang masuk
dengan donat milik Dunkin' Donuts. Pasalnya, J.CO telah berhasil membuat
perbedaan pada produknya. Bisa dikatakan, sejak awal J.CO tak bermaksud
menyamai donat yang diproduksi Dunkin' Donuts, melainkan membuat donatnya
sendiri. Keberhasilan J.CO dalam mengambil konsumen donat di Indonesia yang
lebih suka tekstur lembut dan manis tak pelak membuatnya bisa menjual 805 juta
pieces donat selama 10 tahun beroperasi. Artinya, dalam sehari J.CO bisa menjual
sekitar 220 ribu butir donat. Dengan melakukan berbagai inovasi, baik dari segi
konsep tempat hingga varian menu tiada henti, maka bukan hal yang muskil bagi
J.CO dapat mengikuti jejak Dunkin' Donuts untuk merajai pasar donat di dunia.
32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari materi diatas adalah peluang pasar yang sedang tumbuh
adalah mendapatkan pangsa pasar, keuntungan saham, persaingan harga tidak
terlalu ketat dan partipasi awal dalam pasar memastikan perusahan dapat bertahan
mengimbangi teknologi.
Pasar pengikut adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan
menantang pasar dalam pemasaran peran pengikut pasar, penantang pasar sangat
diperlukan agar terciptanya persaingan sehingga produk yang ditawarkan pasar
tidak monoton hanya itu saja melainkan bervariasi, harga yang relatif bersaing
sehingga kita sebagai konsumen memiliki pilihan sesuai dengan preferensi yang
kita punya. Strategi para pengikut pasar adalah Frontal Attack, strategi lompatan
katak, strategi mengapit daan mengepung, dan serangan gerilya.
33
DAFTAR PUSTAKA
Kamins, M.A., Alpert, F.H. and Perner, L., 2003. Consumers’ perception and
misperception of market leadership and market pioneership. Journal of
Marketing Management, 19(7-8), pp.807-834.
Setiyono, J. and Sutrimah, S., 2016. Analisis Teks dan Konteks Pada Iklan Operator
Seluler (XL dengan Kartu AS). PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 5(2),
pp.297-310.
Setiyono, J. and Sutrimah, S., 2016. Analisis Teks dan Konteks Pada Iklan Operator
Seluler (XL dengan Kartu AS). PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 5(2),
pp.297-310.
Triandewi, E. and Tjiptono, F., 2014. Ketepatan dan Kesalahan Persepsi Konsumen
Terhadap Pionir dan Pemimpin Pasar. Jurnal Manajemen dan Bisnis
Indonesia, 1(2), pp.248-263.
34
Walker,Orville C, and John. W Mullins,. 2014 Marketing Strategy: A Descision-
Focused Apporoach. Boston: McGraw-Hill.
35