Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
Annisa Uswatun Khasanah, ST., M.Sc
i
RINGKASAN
Perusahaan SAE GOODS akan memproduksi sebuah produk, namun dalam hal ini
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Melihat pada permasalahan dimasa pandemi
COVID-19, masyarakat lebih memilih untuk dilakukan inovasi pengembangan produk
handsanitizer. Sebelum adanya perancangan produk dan peluncuran produk ke pasar,
diperlukan analisis pasar untuk mengetahui posisi produk serta strategi yang harus
dilakukan. Adapun langkah yang dapat dilakukan dalam proses identifikasi pasar yaitu
melakukan identifikasi market size, market share, analisis STP (segmentasi pasar,
targeting dan positioning). Dalam mengidentifikasi analisis kebutuhan pelanggan
dilakukan penyebaran kuesioner dan didapatkan beberapa aspek yaitu aspek estetika,
simple, multifungsi, ekonomis serta durability. Tahap selanjutnya melakukan
penyebaran kuesioner kembali untuk scoring dan weighting pada konsep produk dan
didapatkan bahwa konsumen memilih produk pada konsep 2 dengan nilai sebesar 4,77.
Produk pada konsep 2 merupakan produk dengan berbagai macam fitur dan sistem,
seperti dompet yang digunakan sebagai case handsanitizer dan dapat dikalungkan
dengan menggunakan bahan premium dan bahan alami untuk handsanitizer serta
diberikan tambahan fitur pendeteksi suhu badan dengan sidik jari. Segmentasi pasar
untuk seluruh wilayah Indonesia dengan konsumen yang beraneka ragam mulai dari
usia, status hingga pekerjaannya. Target dari pemasaran produk yaitu orang yang
memiliki mobalitas tinggi dalam pekerjaannya serta untuk strategi pemasaran yang
dilakukan dengan menggunakan marketing mix 4P (product, place, price dan
promotion). Dan dilakukan analisis proses bisnis menggunakan Business Model
Canvas yang terdiri dari key partners hingga revenue stream.
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3
BAB II KAJIAN LITERATUR .................................................................................... 4
2.1 Konsep Pasar dan Produk .................................................................................... 4
2.2 Voice of Customer terhadap Produk .................................................................... 4
2.3 Analisis Kebutuhan Pasar .................................................................................... 5
2.4 Pengembangan dan Perencanaan Produk ............................................................ 5
2.5 Segmentasi Pasar ................................................................................................. 6
2.6 Targeting dan Positioning ................................................................................... 7
2.7 Analisis Kompetitor ............................................................................................ 7
2.8 Business Model Canvas ....................................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 11
3.1 Subjek Penelitian ............................................................................................... 11
3.2 Objek Penelitian ................................................................................................ 11
3.3 Data Primer dan Data Sekunder ........................................................................ 11
3.4 Alur Penelitian ................................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 15
4.1 Voice of Customer ............................................................................................. 15
4.2 Market Size ........................................................................................................ 15
ii
4.3 Analisis Pasar .................................................................................................... 16
4.4 Analisis STP ...................................................................................................... 18
4.4.1 Segmentasi Pasar ........................................................................................ 18
4.4.2 Targeting..................................................................................................... 20
4.4.2 Positioning .................................................................................................. 21
4.5 Analisis Product Creation ................................................................................. 22
4.5.1 Identifikasi Problem.................................................................................... 22
4.5.2 Tahapan Perencanaan Produk ..................................................................... 25
4.5.3 Penentuan Scoring pada Produk Pasaran .................................................... 29
4.5.4 Penentuan Scoring pada Produk SAE GOODS .......................................... 32
4.5.5mPembobotan Konsep Pengembangan Produk ........................................... 36
4.6 Analisis Kompetitor Produk .............................................................................. 37
4.7 Analisis BMC .................................................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 44
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 44
5.2 Saran .................................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 40
LAMPIRAN ................................................................................................................ 50
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Melihat hal tersebut tentunya permintaan akan handsanitizer tentunya akan terus
meningkat mengingat handsanitizer menjadi salah satu produk untuk pencegahan
COVID-19 yang praktis digunakan. Sehingga banyak pelaku bisnis melihat peluang
besar terhadap produk pencegahan COVID-19 salah satunya handsanitizer (Gunawan,
2020). Banyak inovasi produk handsanitizer yang bermunculan di pasar, namun
sebagai pelaku bisnis tentunya harus mengetahui dan memahami kebutuhan pelanggan
secara pasti untuk dapat sukses dan bersaing dengan para competitor lainnya (Prasetyo,
2016). Karena saat ini untuk bertahan ditengah pandemi tentunya persaingan industry
semakin ketat (Muspitawati, 2002). Sehingga dibutuhkan produk yang berkualitas yang
sesuai dengan kebutuhan pasar (Izzhati, et all, 2018). Produk dengan spesifikasi sesuai
kebutuhan pasar akan mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran (Muspitawati,
2002). Sehingga agar produk yang akan diluncurkan di pasar seharusnya dimulai
dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen supaya produk dapat diterima
dimasyarakat. Terdapat 9 faktor karakteristik produk yang tentunya harus diperhatikan
untuk mengetahui apakah produk benar-benar memberikan manfaat kepada konsumen
(Prasetyo, 2016).
Produk inovasi memang harus sesuai dengan kebutuhan konsumen, namun itu saja
tidak cukup untuk membantu membuat produk kita sukses terjual di pasar. Dibutuhkan
strategi pemasaran yang tepat untuk dapat mampu lebih unggul dari pada competitor
(Ishak, 2019). Salah satu langkah awal yang biasa dilakukan adalah melalui STP
(segmentasi, targeting, dan positioning), tiga hal tersebut tentunya akan membantu
dalam menentukan strategi yang jitu untuk memasarkan produk yang akan dijual
(Munandar, 2011). Melalui proposal dan kegiatan ini akan dilakukan analisis
kebutuhan pasar yang tepat untuk produk handsanitizer sehingga dapat mengetahui
produk inovasi seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tentunya sebagai
peluang untuk masuk ke pasar.
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan kajian identifikasi pasar, market size pada perusahaan SAE
GOODS?
2. Bagaimana penentuan creation product berdasarkan dari kebutuhan konsumen dan
analisis kompetitor pada Perusahaan SAE GOODS?
3. Bagaimana pembuatan model bisnis menggunakan business model canvas?
3
BAB II
KAJIAN LITERATUR
4
2.3 Analisis Kebutuhan Pasar
Analisis pasar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
penjualan produk ataupun jasa dari suatu perusahaan dengan mencari tahu kebutuhan
yang ada di pasar. Pada perusahaan yang telah menjalankan bisnisnya, perusahaan
dapat mengetahui tingkat penjualan dan minat dari suatu wilayah yang didistribusikan
produknya. Di samping itu, perusahaan dapat mengetahui seberapa berhasilnya promo
yang dilakukan di wilayah tersebut dengan menganalisis hasil dari biaya promosi dan
volume penjualan yang ada.
Hal berbeda akan terjadi bagi perusahaan yang belum dan akan menjalankan
bisnisnya, suatu perusahaan akan melakukan analisis kondisi fundamental pasar, baik
saat ini maupun potensi arah pergerakannya ke depan. Analisis ini termasuk
pemeriksaan terhadap harga, permintaan, penawaran, pesaing, strategi perusahaan,
faktor yang mempengaruhi kinerja pasar, dan sebagainya, sehingga perusahaan
memiliki gambaran jelas mengenai pasar yang mana menjadi tempat perusahaan
beroperasi (Rio, A, 2016).
Analisis kebutuhan pasar ini dapat digunakan untuk merespon secara efektif
kebutuhan pasar mengenai produk atau jasa yang akan diluncurkan oleh suatu bisnis
agar nantinya produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar.
5
Pengembangan produk untuk memperpanjang platform produk supaya lebih baik
dalam memasuki pasar yang telah dikenal dengan satu atau lebih produk baru.
3. Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada
Pengembangan produk yang mungkin hanya melibatkan penambahan atau
modifikasi beberapa detil produk dari produk yang telah ada dalam rangka menjaga
lini produk yang ada pesaingnya.
4. Pada dasarnya produk baru
Pengembangan produk yang melibatkan produk yang sangat berbeda atau teknologi
produksi dan mungkin membantu untuk memasuki pasar yang belum dikenal dan
baru (Ulrich & Eppinger, 2001).
6
Segmen ini membagi pembeli berdasarkan pengetahuan mereka, tingkah laku,
penggunaan dari barang, atau respon kepada barang
2.6 Targeting dan Positioning
Targeting didefinisikan mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, yaitu
memilih target market yang tepat. Unsur terakhirku strategi adalah positioning. Setelah
memetakan pasar, dan menyesuaikan sumber daya perusahaan dengan segmen yang
dipilih, maka kemudian perusahaan harus memiliki posisi yang kredibel dalam benak
konsumen. Perusahaan harus tepat memposisikan merek perusahaan di dalam benak
konsumen, yaitu apa sesungguhnya yang perusahaan tawarkan (Yuliana, 2013).
Sebuah positioning yang efektif membantu untuk memandu strategi pemasaran
dengan mengklarifikasi esensi atau inti brand, apakah tujuan itu membantu pencapaian
konsumen, dan bagaimana itu bekerja dalam cara yang unik (Kotler & Keller,
2009). Positioning dimana perusahaan menyusun penawaran pasar untuk
menempatkan posisi bersaing dengan kompetitor yang dapat tertanam di benak
konsumen (Widjaya, 2017).
7
2.8 Business Model Canvas
Business Model Canvas mengubah konsep model bisnis yang rumit menjadi sederhana.
Melalui pendekatan kanvas, model bisnis ditampilkan dalam satu lembar kanvas yang
berisi peta sembilan elemen (kotak). Potensi model bisnis yang ada dalam suatu bisnis
dapat ditinjau dari visi, misi serta tujuan organisasi tersebut. Dengan tool ini seakan
suatu bisnis, dapat dilihat dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail
(Nastiti, 2014). Terdapat beberapa elemen yang ada dalam business model canvas
untuk mengidentifikasi dan menentukan model bisnis, diantaranya (Sholihah, 2014):
1. Value Proposition
Menjelaskan mengenai penawaran produk dan jasa/layanan yang mempunyai
keunggulan/ nilai lebih (value) yang akan diberikan kepada segmen konsumen
baik bersifat kuantitatif (harga dan efisiensi) maupun kualitatif (pengalaman
konsumen).
2. Customer Segments
Customer segments merupakan inti dari semua model bisnis. Untuk dapat
memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan pelanggannya
dalam segmen-segmen yang berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan,
perilaku, dan atribut lain.
3. Channels
Alat atau media yang digunakan perusahaan/ organisasi berkomunikasi atau
mencapai target konsumennya, sehingga keunggulan/nilai lebih (value)
perusahaan/organisasi dapat diterima oleh target konsumen.
4. Customer Relationships
Menggambarkan berbagai jenis hubungan perusahaan yang ingin dibangun
bersama segmen pelanggan yang dilakukan karena didorong motivasi untuk
mengakuisisi pelanggan, mempertahankan pelanggan atau meningkatkan
penjualan.
5. Revenue Streams
8
Blok ini menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-
masing segmen pelanggan dan penghasilan lainnya, seperti investasi dari
entitas luar.
6. Key Activities
Merupakan tindakan-tindakan penting yang harus diambil perusahaan agar
dapat beroperasi dengan sukses. Aktivitas-aktivitas kunci dibutuhkan untuk
menciptakan dan memberikan proposisi nilai, menjangkau pasar,
mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan dan pada akhirnya dapat
menghasilkan pendapatan.
7. Key Resources
Menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis
dapat menjalankan bisnis yang dimilikinya. Sumber daya utama dapat
berbentuk fisik, manusia, finansial, dan data yang dimiliki oleh bisnis.
8. Key Partnerships
Menggambarkan hubungan dengan pihak ketiga/ merupakan partner atau mitra
utama yang penting agar model bisnis dapat berjalan lancar. Tujuan bermitra
adalah untuk mengoptimalkan model bisnis yang dimiliki oleh bisnis dengan
tujuan untuk mendapatkan harga murah karena skala ekonomis, mengurangi
risiko (reinsurance) dan menambah sumber daya, memperoleh sumberdaya
yang lebih unggul.
9. Cost Structure
Menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model
bisnis yang dimiliki suatu bisnis. Cost structure dapat membantu bisnis yang
dijalani menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Hal ini
juga dilakukan agar bisnis dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk
pelanggan.
9
2.9 QFD (Quality Function Deployment)
QFD atau kepanjangan dari Quality Function Depliyment merupakan salah satu
metode yang digunakan untuk membantu mengetahui prioritas kebutuhan pelanggan
secara subyektif (Piri, et al, 2017). Melalui metode tentunya akan mengubah keinginan
pelanggan menjadi karakteristik kualitas untuk dapat menghasilkan sebuah desain yang
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan pelanggan. Cara yang dilakukan untuk
mendapatkan spesifikasi produk yang sesuai adalah dengan mengetahui hubungan
keinginan konsumen dengan respon teknis (Noviana, et al, 2014)
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
b. Data Sekunder
Menggunakan data sekunder dengan mengambil pada literatur pada jurnal, artikel,
prosiding ataupun artikel ilmiah lainnya.
12
Gambar 3.1 Alur Penelitian
13
Dalam hal ini melakukan sebuah identifikasi kebutuhan atau permasalah pada
Perusahaan SAE GOODS. Melihat pada kekurangan apa saja dan keperluan yang
yang disiapkan untuk kedepannya.
3. Literature review
Melakukan sebuah literature review guna menjadikan landasan dasar sebuah
permasalahan yang akan diselesaikan.
4. Pengumpulan data
Pada tahapan ini terdapat dua cara, yaitu pengambilan dengan data primer dan data
sekunder.
5. Analisis Pasar
Tahapan analisis pasar digunakan mengidentifikasi karakteristik pasar yang akan
dijangkau.
6. Analisis Segmentasi Pasar, Targeting dan Positioning Perusahaan SAE GOODS
Tahapan STP melihat pada posisi serta target oleh perusahaan SAE GOODS.
Tujuan pada STP yaitu agar perusahaan SAE GOODS memungkin lebih fokus
dalam mengalokasikan sumber daya.
7. Penentuan Produk
Tahapan ini dilaksanakan dengan product creation dan analisis kompetitor produk.
Dari hasil kuesioner yang diberikan kemudian melakukan perhitungan bobot
perbandingan dengan produk pasaran untuk melihat posisi perusahaan dalam
menentukan produk yang akan dirancang.
8. Business Model Canvas
Tahapan ini membuat sebuah proses bisnis dengan Business Model Canvas (BMC).
9. Selesai
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pilihan produk yang dibutuhkan antara masker, hand sanitizer serta faceshield
di era pandemi seperti sekarang, sebanyak 75% dari keseluruhan responden memilih
hand sanitizer sebagai produk yang dibutuhkan oleh mereka.
15
dimanfaatkan untuk menentukan potensi pasar dan bisnis perusahaan kedepannya. Hal
ini dapat membantu perusahaan untuk melihat keberhasilan investasi mereka selama
beberapa tahun terakhir (Lumadya, 2016). Untuk menentukan market size pada
perusahaan SAE GOODS, digunakan metode top down analysis yang mana dilakukan
dengan cara menentukan pasar yang sesuai dengan produk atau layanan dari
perusahaan. Pada perusahaan SAE GOODS, memiliki market size, yaitu berupa
masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi, seperti mahasiswa, pekerja kantoran, dan
pekerja pabrik.
16
Gambar 4.2 Market Size Handsanitizer
17
Gambar 4.3 Market Share Handsantizer
Dapat diketahui dengan kebutuhan pasar yang meningkat setiap tahunnya perlu adanya
beberapa cara mendistribusikan produk handsanitizer dengan berbagai cara, sepeperti:
penjualan online dan offline, penjualan pada apotek, rateail market dan lain
sebagainya.
18
Segmentasi Geografis
Segmentasi Demografis
Umur Anak – anak hingga lansia dengan range umur 7 tahun hingga
lebih dari 60 tahun.
19
Kebutuhan Masyarakat dengan bawaan barang yang banyak
Segmentasi Psikografis
4.4.2 Targeting
Targeting merupakan suatu proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa
segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran
yang spesifik. Kriteria evaluasi yang digunakan meliputi ukuran dan potensi perubahan
20
segmen, karakteristik struktural segmen, dan kesesuaian antara produk dengan pasar
sehingga dapat secara efektif produk atau layanan dari suatu perusahaan sesuai dengan
keinginan pelanggan (Hidayat, 2017).
Target calon pelanggan dari perusahaan SAE GOODS ini adalah masyarakat
dengan mobilitas tinggi baik laki-laki maupun perempuan dengan rentang usia anak-
anak hingga dewasa karena kebersihan diri merupakan hal yang benar-benar dijaga
oleh setiap individu untuk mencegah dari berbagai penyakit. Terutama bagi pekerja
pabrik pastinya akan membawa beberapa barang pribadi seperti dompet, smartphone,
dan hand sanitizer dengan aktivitas yang padat sehingga memerlukan alat kebersihan
sekaligus tempat penyimpanan barang pribadi yang praktis. Juga, terdapat nilai
fungsional lain dengan menggunakan alat ini, yaitu mereka dapat memantau
kesehatannya melalui sensor suhu tubuh yang tertanam dalam alat sehingga mereka
dapat memantau kapan saja kesehatan tubuhnya.
4.4.2 Positioning
Positioning merupakan suatu strategi mengenai cara bagaimana perusahaan
membedakan produknya dibandingkan dengan pesaing di dalam benak calon
pelanggan. Positioning dilakukan untuk menciptakan citra baik yang diharapkan
perusahaan, yang maksudnya adalah keterkaitan langsung dengan bagaimana
konsumen yang berada pada segmen pasar tertentu atau spesifikasi perusahaan dalam
mempersepsikan produk perusahaan. Ini dilakukan sebagai strategi perusahaan untuk
calon pelanggan agar memiliki pandangan yang unik terhadap produk perusahaan
sehingga terlihat lebih unggul. Hal yang ditekankan pada positioning adalah cara agar
konsumen dapat memiliki kesamaan persepsi dengan perusahaan tentang produk yang
ditawarkan tersebut (Hidayat, 2017).
Dalam melakukan positioning pada perusahaan SAE GOODS ini, ditentukan
melalui empat aspek, yaitu product, place, price, dan promotion. Dari segi product,
produk yang dimiliki oleh perusahaan merupakan name tag holder pertama dengan
21
fungsional tambahan berupa tempat penyimpanan barang pribadi (dompet), hand
sanitizer, dan alat pengukur suhu tubuh dengan ukuran yang minimalis. Dari segi place,
perusahaan beroperasi di seluruh Indonesia terutama menargetkan ke pabrik-pabrik dan
perusahaan dengan menawarkan sebagai penyedia name tag holder yang multifungsi.
Dari segi price, perusahaan menetapkan bahwa inovasi alat ini akan dijual dengan
harga yang relatif terjangkau mengingat salah satu target pasarnya adalah pekerja
pabrik. Terakhir, dari segi promotion, perusahaan akan melakukan berbagai strategi
marketing melalui berbagai media baik secara luring maupun digital untuk
meningkatkan engagement para calon pelanggan terhadap inovasi alat yang
dikomersialkan.
22
Kekurangan Produk yang Berada Dipasaran
telalu besar kadang gak muat masuk tas desain yang tidak menarik
Rekomendasi Pelanggan
23
Rekomendasi Pelanggan
dibuat lebih simpel agar tidak membuah bentuk yang simpel, isi
menyusahkan pengguna handsanitizer beragam agar lebih menarik
terdapat case yang disesuaikan dengan dibuat lebih simpel dan tampilan yang
ukuran handsanitizee meanrik pelanggan
24
4.5.2 Tahapan Perencanaan Produk
A. VOC (Voice of Customer)
Tahapan pertama yang dilakukan adalah mencari voice of customer untuk membantu
mengidentifikasi keinginan konsumen secara spesifik. Berikut merupakan hasil rekap
kebutuhan responden terhadap produk hand sanitizer dari hasil kuesioner voice of
customer:
25
No Responden Kebutuhan pada Produk
Mudah digunakan, desain yang menarik, fitur banyak,
7 Responden 7
harga murah serta daya tahan produk
Desain yang simple, minimalis, menggunakan bahan
8 Responden 8 yang ramah lingkungan seta memiliki banyak fitur serta
harga yang terjangkau
desain yang menarik dan simple, ada tambahan fitur,
9 Responden 9 harga yang terjangkau serta ketahanan dari produk
(seperti tidak mudah pecah)
memiliki desain yang simple dan menarik, harga murah,
10 Responden 10 ada banyak fitur serta menggunakan bahan yang awet
(tidak mudah pecah)
mudah untuk penggunaannya, desain yang menarik dan
11 Responden 11 minimalis, mudah dalam perawatan produknya serta
memiliki harga yang terjangkau
memiliki desain yang menarik dan simple, minimalis
12 Responden 12
mudah dibawa kemana-mana serta maintenance produk
mudah cara penggunaannya, desain yang menarik dan
13 Responden 13
minimalis serta memiliki aspek ergonomis
menggunakan bahan yang ramah lingkungan, mudah
14 Responden 14 cara penggunaannya, memiliki desain yang menarik dan
simple serta harga yang terjangkau
mudah penggunaannya, bahan yang digunakan ramah
15 Responden 15 lingkungan, simple mudah dibawa serta maintenance
produk yang mudah
ergonimis, mudah digunakan, memiliki desain yang
16 Responden 16 minimalis, harganya terjangkau dan daya tahan produk
yang lama
26
No Responden Kebutuhan pada Produk
mudah untuk digunakan, desain yang menarik,
17 Responden 17 minimalis mudah dibawah kemana-mana, simple dan
harga nya murah sesuai dengan kualitas yang diberikan
mudah digunakan, banyak fitur tambahan seperti adanya
18 Responden 18 sensor, desain yang menarik dan minimalis, serta harga
yang murah
desain menarik, simple, harga yang terjangkau, adanya
19 Responden 19
fitur tambahan serta mudah digunakan
memiliki aspek ergonomis, desain yang menarik, mudah
20 Responden 20 dalam penggunaannya, adanya fitur tambahan serta
harga yang terjangkau
mudah dalam penggunaannya, desain yang menarik dan
21 Responden 21
simple, harga yang murah serta adanya fitur tambahan
memiliki aspek ergonomis, mudah dalam
22 Responden 22 penggunaannya, simple mudah dibawa kemana-mana,
harga terjangkau dan mudah memaintenance produk
mudah untuk digunakan, desain yang menarik, adanya
23 Responden 23 fitur tambahan, harga yang terjangkau serta bahan
produk yang digunakan awet, tidak mudah pecah
desain yang simple, mudah digunakan serta memiliki
24 Responden 24
banyak fitur
memiliki aspek ergonomis, mudah dalam
25 Responden 25 penggunaannya, fitur banyak, desain menarik dan
harganya terjangkau
desain menarik, simple mudah dibawa, harga murah dan
26 Responden 26 daya tahan produk serta menggunakan bahan yang awet
dan tidak mudah pecah
27
No Responden Kebutuhan pada Produk
menggunakan bahan yang ramah lingkungan, simple
27 Responden 27 mudah dibawa kemana-mana, fitur banyak, harganya
murah
mudah dalam penggunaannya, desain menarik, harga
28 Responden 28
terjangkau
mudah digunakan dan mudah dibawa kemana-mana,
29 Responden 29
ramah lingkungan, desain minimalis, harga murah
desain minimalis dan simple, banyak fitur, ramah
30 Responden 30
lingkungan, harga terjangkau
No Need
1. Desain produk hand sanitizer yang menarik
2. Ukuran produk yang minimalis
3. Produk hand sanitizer mudah untuk dibawa berpergian
4. Terdapat fitur-fitur tambahan
5. Harga yang mudah dijangkau bagi semua kalangan
6. Bahan produk tidak murah pecah
7. Produk dapat digunakan dalam waktu jangka lama
28
hand sanitizer untuk dapat dilakukan produk apa inovasi. Berikut merupakan hasil
lima kriterian dan ringkasan beberapa aspek yang dibutuhkan berdasarkan rincian
spesifikasi:
1. Aspek Estetika
Aspek ini dapat berupa desain yang menarik dan ukuran produk yang
minimalis.
2. Aspek Simple
Yang dimaksud aspek simple yaitu produk hand sanitizer yang diciptakan
nantinya mudah dibawa untuk berpergian.
3. Aspek Multifungsi
Aspek ini yaitu produk hand sanitizer memiliki beberapa kelebihan dari produk
lainnya, yaitu seperti adanya fitur tambahan (sensor, dapat digunakan sebagai
tempat ID Card dan lain sebagainya).
4. Aspek Ekonomis
Yang dimaksud pada aspek ekonomis ini adalah produk hand sanitizer
memiliki harga yang terjangkau bagi semua kalangan.
5. Aspek Durability
Aspek durability yang dimaksud adalah dari penggunaan bahan produk yang
tidak mudah pecah dan awet dalam jangka waktu yang lama.
4.5.3 Penentuan Scoring pada Produk Pasaran
Setelah kebutuhan konsumen berhasil diidentifikasi melalui kuesioner pertama, akan
dicari nilai kepentingan dari masing-masing aspek yang digunakan melalui kuesioner
kedua yang disebarkan secara online pada link http://bit.ly/Kuesioner2PSIT. Dari
kelima aspek tersebut, akan diberikan penilaian dari konsumen menggunakan skala
kepentingan 1 (sangat tidak penting) sampai 5 (sangat penting) yang berguna dalam
pengembangan produk hand sanitizer. Berikut merupakan hasil hasil rekap dari
kuesioner kedua yang kemudian didapatkan nilai important rating dari masing-masing
aspek:
29
Gambar 4.4 Gambaran Produk Konsep 1
1. Aspek Estetika
Tabel 6 Aspek Estetika Produk Konsep 1
Aspek Estetika
Skala Keterangan Score Jumlah
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 6 18
4 Penting 17 68
5 Sangat Penting 7 35
Total 30 121
Important Rating 4.03
2. Aspek Simple
Tabel 7 Aspek Simple Produk Konsep 1
Aspek Simple
Skala Keterangan Score Jumlah
30
Aspek Simple
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 1 3
4 Penting 16 64
5 Sangat Penting 13 65
Total 30 132
Important Rating 4.4
3. Aspek Multifungsi
Tabel 8 Aspek Multifungsi Produk Konsep 1
Aspek Multifungsi
Skala Keterangan Score Jumlah
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 17 51
4 Penting 8 32
5 Sangat Penting 5 25
Total 30 108
Important Rating 3.6
4. Aspek Ekonomis
Tabel 9 Aspek Ekonomis Produk Konsep 1
Aspek Ekonomis
Skala Keterangan Score Jumlah
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 5 15
31
Aspek Ekonomis
4 Penting 9 36
5 Sangat Penting 16 80
Total 30 131
Important Rating 4.37
5. Aspek Durability
Tabel 10 Aspek Durability Produk Konsep 1
Aspek Durability
Skala Keterangan Score Jumlah
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 11 33
4 Penting 14 56
5 Sangat Penting 5 25
Total 30 114
Important Rating 3.80
32
merupakan gambaran produk yang belum dilakukan pengembangan desain dan fitur
yang diperoleh dari VOC (Voice of Customer):
Gambar 4.5.4
(Sumber: Instagram.com/makeupbyfelicia)
1. Aspek Estetika
Tabel 11 Aspek Estetika Produk Konsep 2
Aspek Estetika
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 0 0
4 Penting 6 24
Total 30 144
33
2. Aspek Simple
Aspek Simple
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 0 0
4 Penting 6 24
Total 30 144
3. Aspek Multifungsi
Aspek Miltifungsi
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 0 0
4 Penting 9 36
Total 30 141
34
4. Aspek Ekonomis
Aspek Ekonomis
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 0 0
4 Penting 5 20
Total 30 145
5. Aspek Durability
Aspek Durability
1 Tidak Penting 0 0
2 Kurang Penting 0 0
3 Cukup Penting 0 0
4 Penting 6 24
Total 30 144
35
Aspek Durability
b. Pembobotan Kriteria
Menentukan bobot untuk setiap kriteria yang kemudian dikalikan dengan rating
ssehingga didapatkan nilai weight value untuk setiap kriteria. Penjumlahkan akhir
didapatkan dari jumlah weight value yang akan digunakan untuk penentuan produk
konsep 1 atau konsep 2.
36
Tabel 17 Pembobotan dan Penentuan Konsep
Kesimpulan NO YES
37
Tabel 18 Analisis Kompetitor Produk
38
Perbandingan Produk Pesaing Produk SAE GOODS
Kriteria
Impact Lebih efektif untuk Kemudahgunaan dan multi fungsi
menangkal kuman ditangan. dengan hadirnya case berupa
dompet untuk handsanitizer.
Gambar 4.5.5
Keterangan dari gambar model BMC (Business Model Canvas) tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Key Partners
39
Key Partnerships adalah kemitraan utama yang menggambarkan jaringan
pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Suatu perusahaan
menjalin kemitraan dengan tujuan untuk mengoptimalkan model bisnis,
mengurangi risiko, dan memperoleh sumber daya (Pratama, Azis, 2018).
• Government Institution: Dinas Kesehatan
• Supplier bahan baku: pemasok hygiene hand sanitizer, case kulit,
• Manufacturer: product technology
• Jasa Logistik: JNE. JNT, SiCepat, Kantor Pos
• Financial Institution: Bank, Virtual Money (penyambung transaksi dengan
pelanggan)
b. Key Activities
Key activities merupakan kegiatan utama yang perlu dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memberikan nilai tambah dengan baik. Setiap model bisnis memiliki
aktivitas-aktivitas utama dengan tujuan untuk mengoperasikan perusahaannya
dengan sukses (Pratama, Azis, 2018).
• Membeli bahan baku
• Mendesain produk
• Produksi produk
• Pemasaran produk.
• Research and Development Product
c. Key Resources
Key resources merupakan sumber daya perusahaan yang dibutuhkan perusahaan
dalam membuat dan menawarkan value proposition, meraih pasar, menjaga
hubungan dengan customer segments dan memperoleh pendapatan (Priyono,
2015).
• Fisik: Bangunan Kantor, Kendaraan operasional
• Intelektual: Nama bisnis, product design, analisis data prediksi penjualan
• Manusia: Struktur organisasi SAE GOODS
40
• Financial: Customer, Investor
d. Cost Structure
Cost structure merupakan komponen biaya yang digunakan supaya perusahaan bisa
berjalan sesuai dengan model bisnisnya. Membuat dan meningkatkan nilai tambah,
berhubungan dengan pelanggan, dan mendapatkan penghasilan semuanya
termasuk dalam komponen biaya (Pratama, Azis, 2018).
• Fixed Cost: Bangunan, pajak, gaji pekerja, utilitas.
• Variable Cost: Bahan baku, biaya transport, iklan.
• Value Driven: Kualitas produk yang praktis, higienis dan dapat dipercaya
pada tangan pertama.
• Cost Driven: Hal terjangkau pada produk yang praktis dan inovatif karena
tersedia beberapa fitur (pendeteksi suhu tubuh, handsanitizer, card holder).
e. Value Proposition
Value proposition merupakan satu keunikan yang menentukan mengapa produk
atau jasa tersebut pantas dipilih oleh pelanggan atau dapat diartikan juga hal yang
membedakan produk/ jasa yang ditawarkan oleh suatu bisnis terhadap bisnis lain.
Value proposition ini memberi tawaran untuk memecahkan masalah pelanggan
atau semaksimum mungkin memenuhi keinginan pelanggan (Anggoro et al, 2016).
• Produk: higienis dan inovatif serta kualitas yang premium
• Performance: Menginovasikan produk aksesoris multifungsi dengan
berbagai fitur (integrated product and system)
• Pengurangan resiko: pekerja dalam bidang teknologi
• Layanan maintenance produk (booklet)
f. Customer Relationship
Customer relationships merupakan jenis hubungan yang ingin dibangun
perusahaan dengan masing-masing customer segments tertentu. Pembinaan
hubungan dengan pelanggan bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru
41
(akuisisi), mempertahankan pelanggan lama (retention), dan menawarkan produk
atau jasa lama dan baru pada pelanggan lama (Priyono, 2015).
• Reseller produk
• Masyarakat dengan mobilitas tinggi, contoh: pekerja kantoran
• Repair technology product: Ahli teknologi
g. Channels
h. Channel merupakan cara perusahaan dalam menjangkau atau berkomunikasi
dengan segmen pelanggan yang telah ditentukan. Ini menyatakan bagaimana
organisasi berkomunikasi dengan pelanggan dan menyampaikan value proposition
yang dimilikinya (Pritono, 2015).
• Sosial Media dan website perusahaan
• Influencer
• Facebook dan Google Ads
h. Customer Segment
Customer segment merupakan pihak yang menggunakan jasa atau produk dari
suatu bisnis dan mereka yang berkontribusi dalam memberikan penghasilan bagi
bisnis. Biasanya, pelanggan adalah pihak yang membayar langsung atas jasa atau
barang yang dibelinya (Anggoro et al, 2016).
• Toko aksesoris
• Toko produk Kesehatan
• Pameran usaha atau expo
• Komunitas
i. Revenue Stream
Revenue streams merupakan aliran dana yang diperoleh dan masuk ke perusahaan
dari customer segments. Aliran dana masuk ini menggambarkan bagaimana
organisasi memperoleh uang dari setiap customer segment yang mana membuat
organisasi tetap hidup (Priyono, 2015).
• Iklan
42
• Investor
• Penjualan online (Aplikasi dan Website) dan offline (Retail Mart)
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi pasar, market size menggunakan data primer (kuesioner
pelanggan) dan data sekunder (literature review). Didapatkan hasil terdapat
peningkatan kebutuhan handsanitizer hingga tahun 2-17. Sasaran pasar
Perusahaan SAE GOODS untuk kalangan menangah kebawah hingga
menengah ke atas, tanpa batasan umur, direkomendasikan digunakan oleh
orang dengan mobilitas pekerjaan yang tinggi seperti pegawai kantoran dan lain
sebagainya.
2. Melakuakn creation produk yang disesuaikan keinginan pelanggan. Melakukan
analisis dengan kompetitor produk dan didapatkan keunggulan produk SAE
GOODS dengan berbagai fitur seperti, case atau tempat handsanitizer seperti
dompet dengan ditambahkan tempat id card dan alat pendeteksi suhu tubuh
manusia dengan menggunakan sidik jari, serta pembuatan material dan
handsanitizer dengan bahan alami dan premium.
3. Melakukan pembuatan BMC dengan identifikasi 9 faktor. Yaitu Value
Proposition, Customer Segment, Channels, Customer Relationship, Revenue
Streams, Key Resource, Key Activities, Key Partnership, Cost Structure.
5.2 Saran
Berikut merupakan saran pada penelitian ini:
1. Untuk Tim Pelaksana, memebrikan gambaran lebih serta melakukan
perbandingan dengan berberapa mangsa pasar lainnya
2. Untuk Perusahaan, sebaiknya mengikuti sistem perancangan produk karena sudah
disesuaikan dengan keinginan pelanggan
44
3. Untuk Masyarat, agar lebih peduli dengan sikap dan lingan sekitar untuk dampak
dari kesehatan selama pandemi ini.
45
DAFTAR PUSTAKA
Aguwa, C., Olya, M. H., & Monplaisir, L. (2017). Modeling of fuzzy-based voice
of customer for business decision analytics. Knowledge-Based Systems, 125,
136-145.
Anam, C., & Permana, R. B. (2020). Redesign Smart Traveling Bag Multifungsi
Untuk Balita Dan Orang Tua. Jurnal Kreatif: Desain Produk Industri Dan
Arsitektur, 7(2), 14-14.
Anggoro, D., Praptono, B., & Aurachman, R. (2016). Pengembangan Model
Business Sandiwara Store Dengan Menggunakan Pendekatan Business Model
Canvas. eProceedings of Engineering, 3(2).
Chairani, I. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 Dalam Perspektif Gender Di
Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, 39-42.
Damayanti, A. S., Mursityo, Y. T., & Herlambang, A. D. (2018). Evaluasi Kepuasan
Pengguna Aplikasi Tapp Market Menggunakan Metode EUCS (End User
Computing Satisfaction). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer e-ISSN, 2548, 964X.
Fatmawati, F. (2020). Edukasi Penggunaan Hand Sanitizer dan Pembagian Hand
Sanitizer disaat Pandemi COVID-19. JCES (Journal of Character Education
Society), 3(2), 432-438.
Grandviewresearch, 2020, Hand Sanitizer Market Size, Share & Trends Analysis
Report By Product (Gel, Foam, Liquid), By Distribution Channel (Hypermarket
& Supermarket, Drug Store, Specialty Store, Online), By Region, And Segment
Forecasts, 2020 – 2027. From Hand Sanitizer Market Size | Industry Report,
2020-2027 (grandviewresearch.com)
Gunawan, K. R. (2020). Dampak Covid 19 Terhadap Penjualan Masker Dan Hand
Sanitizer Di Kabupaten Sumenep. Eco-Entrepreneur, 6(1), 25-33.
46
Hidayat, R. S. (2017). Analisis pengaruh strategi segmenting, targeting dan
positioning terhadap keputusan pelanggan membeli Nu Green tea. Jurnal
Ekonomika dan Manajemen, 6(1), 28-43.
Indrawati, T., & Yovita, I. (2014). Analisis Sumber Modal Pedagang Pasar Tradisional
di Kota Pekanbaru. Jurnal Ekonomi, Volume 22, Nomer 1, 1-8.
Lumadya, A. (2016). Ukuran Pasar Ukuran Pasar (Market Size) Dan Investasi Asing
Langsung Di Asean. Jae (Jurnal Akuntansi Dan Ekonomi), 1(1), 26-38.
Munandar, D. (2011). Analisis Penentuan Segmen, Target, dan Posisi Pasar Home Care
di Rumah Sakit AL-ISLAM Bandung. Majalah Ilmiah UNIKOM.
Nastiti, F. E., & Hadi, S. P. (2014). Analisis Kebutuhan Aplikasi Dengan Pemetaan
Pada Business Model Canvas. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 2(1), 3-05.
Noviana, M., & Hastanto, S. (2014). Penerapan metode quality function deployment
(qfd) untuk pengembangan desain motif batik khas Kalimantan Timur. J@ ti
Undip: Jurnal Teknik Industri, 9(2), 87-92.
Oktavia, P. F. S., Wulandari, S., & Rendra, M. (2019). Perancangan Kebutuhan
Layanan Pada Mobile Application Mybluebird Menggunakan Integrasi Metode
E-service Quality Dan Model Kano. eProceedings of Engineering, 6(2).
47
Piri, N. I., Sutrisno, A., & Mende, J. (2017). Penerapan Metode Quality Function
Deployment (QFD) Untuk Menangani Non Value Added Activity Pada Proses
Perawatan Mesin. JURNAL ONLINE POROS TEKNIK MESIN UNSRAT, 6(1).
Prasetyo, V. W. T. (2016). Identifikasi kebutuhan konsumen dalam mengkonsumsi
sambal pecel. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala
Madiun, 40(01), 149-161.
Pratama, R. P., & Azis, E. (2018). Analisis Model Bisnis dengan Pendekatan
Business Model Canvas (Studi Kasus MxD). eProceedings of Management,
5(3).
Priyono, F. (2015). Analisa Penerapan Business Model Canvas Pada Toko Moi
Collection. Agora, 3(2), 358-363.
Rio, A. D. (2016). Kebijakan Promosi Dan Analisis Pasar Pada PT Semen Padang
(Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Sholihah, N. A., & Iqbal, M. (2018). Analisis Perancangan Model Bisnis dengan
Pendekatan Business Model Canvas. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 61
No. 4, 183-191.
Syapitri, H., Siregar, L. M., & Saragih, F. L. (2020). Pencegahan Penularan COVID-
19 Melalui Sosialisasi Dan Pembagian Masker Di Pasar Pringgan Medan. Jurnal
Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 3(2), 422-29.
Triyanto, W. A. (2014). Association Rule Mining Untuk Penentuan Rekomendasi
Promosi Produk. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer,
5(2), 121-126.
Ulrich, Karl T. and Eppinger, Steven D. Perancangan dan Pengembangan Produk
(Terjemah Product Design and Development). Alih bahasa; Nora Azmi dan
Iveline Anne Marie. Edisi Pertama. Salemba. Jakarta. 2001.
48
Widjaya, P. G. (2017). Analisis Segmenting, Targeting, Positioning dan Marketing
Mix pada PT. Murni Jaya. Agora, 5(1).
Widyaningtyas, D., & Widodo, T. (2017). Analisis pangsa pasar dan daya saing CPO
Indonesia di Uni Eropa. Jurnal Manajemen Dayasaing, 18(2), 138-145.
Yuliana, R. (2013). Analisis strategi pemasaran pada produk sepeda motor matik
berupa segmentasi, targeting, dan positioning serta pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian konsumen di Semarang. Jurnal STIE Semarang, 5(2),
132143.
49
LAMPIRAN
50
LAMPIRAN KUESIONER KEDUA
51
LAMPIRAN KUESIONER KETIGA
52
53
54
55