Dibuat Oleh :
Muhammad Arif Ghozali
NIM : 0106011910385
i
3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis .................................................... 36
3.6.1 Metode Analisis..................................................................................... 36
3.6.2 Pengujian Hipotesis............................................................................... 38
3.6.3 Uji Asumsi Dasar Klasik ....................................................................... 39
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 41
LAMPIRAN ................................................................................................................ 45
Lampiran 1. Kuisioner ............................................................................................. 45
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Bencmarking Stay Culture ........................................................................... 4
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Grafik Pertumbuhan ................................................................................. 1
Gambar 1. 2 Grafik Omzet ............................................................................................ 3
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang berpotensi memiliki target pasar yang sangat
populasi yang terus meningkat, khususnya kelas menengah yang terus tumbuh.
meningkatnya jumlah kesadaran akan produk buatan dalam negeri. Fashion merek
lokal menjadi bisnis yang sangat kuat dan kompeten meskipun pada saat masa pandemi
Covid-19 lalu. Pada saat pandemi banyak masyarakat untuk membeli produk fashion
lokal semakin meningkat. Hal tersebut dapat didukung oleh mudahnya proses
tersebut dapat didukung dengan banyaknya faktor potongan harga hingga gratis ongkos
1
Sumber : https://www.dataindustri.com/produk/tren-data-pertumbuhan-industri-
tekstil-dan-pakaian-jadi/
Berdasarkan grafik diatas, dapat dijelaskan bahwa dari tahun 2011 hingga 2022
disimpulkan adanya fluktuasi atau dapat diartikan sebagai perubahan atas naik
turunnya sebuah aktivitas harga penjualan dalam setiap tahun-nya. Dapat di lihat bahwa
industri tekstil dan pakaian selalu mengalami kestabilan. Adapun penurunan yang
sangat signifikan di tahun 2020, hal itu terjadi karena pada saat itu di Indonesia
mengalami awal pandemi Covid-19. Akan tetapi pada saat pandemi Covid-19 mulai
memasuki fase penurunan, dapat dilihat pada akhir tahun 2021 hingga 2022 grafik
2019). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Industri pakaian tahun 2019 tumbuh
sebesar 29,19% secara tahunan dibandingkan dengan industri furniture yang tumbuh
dibawah industri fashion dengan presentase sebesar 8,79%. Adanya fenomena trend
fashion dan sektor dunia fashion diatas yang kemudian menjadi titik awal terbentuknya
ide maupun pemikiran untuk membentuk project business yang bernama Stay Culture.
Stay Culture merupakan bisnis yang berjalan dibidang fashion. Bisnis ini
didirikan pada tanggal 10 Februari 2020. Adapun produk-produk dari Stay Culture
merupakan produk fashion berupa kaos atau T-shirt. Stay Culture mengalami kesulitan
terhadap faktor branding dan penjualan yang berkelanjutan. Persaingan industri fashion
mengenai pasar di Indonesia sangatlah tergantung pada brand image atau disebut juga
2
Citra Merek. Omzet penjualan yang meningkat sangat penting untuk bisnis Stay
Culture agar dapat bersaing di tengah persaingan bisnis industri fashion. Mengenai hal
tersebut Omzet yang dihasilkan oleh Stay Culture sendiri terhitung pada Bulan Mei
2021 hingga Bulan Mei 2022. Berikut adalah grafik penjualan produk Stay Culture.
Grafik Omzet Penjualan Stay Culture 4 Kuartal periode Mei 2021 hingga Mei 2022
Sumber : Data Internal Stay Culture, 2022
Berdasarkan grafik 1.2, pendapatan stay culture pada periode 2021 hingga 2022
diatas, kendala utama bisnis Stay Culture adalah banyaknya kompetitor yang memiliki
Citra Merek yang lebih baik maupun besar dan adanya pangsa pasar fashion dengan
Motivasi Hedonis. Hal tersebut dapat didukung oleh hasil penelitian dari (Pandiangan
et al., 2021) bahwa seseorang memiliki suatu motif yang didasari oleh suatu keamanan,
3
kesehatan, dan status / Citra Merek. Dengan ini, peneliti melakukan benchmarking
dengan ciri khas tersendiri. Bisnis ini berasal dari Kota Bandung yang memang salah
satu kota di Indonesia dengan banyak kreativitas. Memphis Origins ini bermula dengan
memproduksi apparel seperti kaos. Nama Memphis Origins mulai dikenal luas pada
saat merek tersebut memproduksi jaket denim di tahun 2018. Produk yang paling laris
dari Memphis Origins adalah produk jaket varsity yang bernama kamikaze. Saat ini
Memphis Origins memiliki Citra Merek yang sangat baik di Indonesia. Media yang
seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak Lazada, dan Blibli. Mereka berhasil menjual
Dibawah ini adalah tabel bencmarking atau perbandingan Stay Culture dengan
150.000
4
Memphis Origins Fashion Rp 160.000 – Rp 516.000 Followers
1000.000
Berdasarkan data pada tabel 1.1, produk Stay Culture memiliki perbandingan
harga yang relatif jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan kompetitornya. Melihat
ini lebih bagus secara profit dan Citra Mereknya. Peneliti juga ingin melihat apa saja
Masyarakat Indonesia saat ini menjadikan kebutuhan fashion sebagai salah satu
hal yang cenderung tidak bisa dihindari. Saat ini Indonesia menjadi pasar besar bagi
perusahaan fashion, hal ini menjadi acuan perusahaan fashion untuk mempelajari
perilaku konsumen yang ada di Indonesia, masyarakat juga lambat tahun semakin
perkembangan zaman saat ini pola pikir konsumen semakin berubah dengan adanya
hidup bermewah (Hedon) dan berbelanja untuk mendapatkan produk dengan merek
yang terkenal, khususnya di kota besar seperti Surabaya. Perilaku konsumen secara
memiliki sifat konsumtif dalam seleksi produk fashion dengan merek terkenal untuk
5
Perilaku impulsif adalah perilaku konsumen yang ingin membeli barang tanpa
berfikir secara rasional dan tidak direncanakan sebelumnya. Menurut (Wijaya &
suatu kondisi yang terjadi ketika individu mengalami perasaan terdesak secara tiba-tiba
yang tidak dapat dilawan. Budaya yang terjadi di masyarakat saat ini adalah pergi ke
membeli secara spontan ini umumnya dapat menghasilkan pembelian ketika konsumen
percaya bahwa tindakan tersebut adalah hal yang wajar (Ismail et al., 2020).
berbelanja barang yang tidak seharusnya diperlukan akibat dari adanya motivasi
remaja karena pada saat itu juga remaja sangat ingin untuk menemukan jati diri, salah
satunya yaitu penampilan yang dianggap sangat penting untuk kebutuhan sosial dan
terhadap merek terkenal karena mereka berpikir pakaian dengan citra merek yang
Motivasi hedonis merupakan salah satu contoh tolak ukur keberhasilan dalam
berbelanja tanpa memperhatikan manfaat dari produk yang dibeli sehingga mereka
suatu pikiran dalam cara berpakaian dan padanan dalam tata cara terhadap fashion agar
dipandang tinggi oleh masyarakat. Oleh sebab itu, Pembelian Impulsif terjadi akibat
6
dorongan Motivasi Hedonis, atau sebab lain seperti rasa suka terhadap suatu produk,
emosional lainnya.
konsumtif yang termotivasi untuk berbelanja dan menggunakan produk fashion yang
memiliki Citra Merek yang dianggap memiliki kualitas yang bagus dan membentuk
Motivasi Hedonis yang mengakibatkan gaya hidup yang diakui di lingkungannya. Hal
tersebut dapat didukung oleh pendapat dari (Pandiangan et al., 2021)bahwa seseorang
memiliki suatu motif yang didasari oleh suatu keamanan, kesehatan, dan status/citra
merk. Citra Merek sendiri merupakan persepsi konsumen yang muncul dibenak
konsumen ketika mengingat suatu merek dari suatu produk tertentu. Citra Merek dalam l l l
l berpakaian seringkali diperhatikan oleh konsumen agar terlihat lebih baik dan
l l l l l l l l l
l dipandang tinggi oleh lingkungannya. Hal ini yang membuat konsumen termotivasi
l l l l l l l l l
l untuk melakukan pola hidup yang hedon dan gengsi terhadap produk yang memiliki
l l l l l l l l l l l
l citra merek yang kurang diakui oleh masyarakat. Citra Merek sangat dianggap penting
l l l l l l l l l l l
l oleh konsumen untuk menunjang penampilan agar lebih stylish dan trendy, dan
l l l l l l l l l l
l konsumen gemar membeli suatu produk fashion karena Citra Merek itu sendiri.
l l l l l l l l l l
l Semakin tinggi Citra Merek suatu produk, maka semakin tinggi pula tingkat keputusan
l l l l l l l l l l l
l pembelian pada konsumen. Saat ini produk fashion merupakan produk yang sering
l l l l l l l l l l
l dibelanjakan oleh konsumen karena mereka berpikir dengan berbelanja produk fashion
l l l l l l l l l
7
Bagi konsumen di Indonesia, banyak peristiwa yang membuat konsumen
l l l l l l l l
Merek yang tinggi, yang dapat menunjang penampilan yang baik serta dapat membantu
l l l l l l l l l l l
l seseorang. Perilaku konsumtif yang dilakukan oleh individu terbentuk dari pengaruh
l l l l l l l l l
l beberapa faktor misalnya faktor budaya, faktor sosial dan faktor pribadi serta terdapat
l l l l l l l l l l l
Berkaca pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (B. Nasution &
l l l l l l
others, 2020) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belanja Hedonis Terhadap Pembelian l l l l l l l
l Impulsif Pada Toko Online di Instagram” yang membuktikan bahwa motivasi hedonis
l l l l l l l l l l
l berpengaruh signifikan terhadap suatu pembelian impulsif. Motivasi hedonis yang telah
l l l l l l l l l
l melekat pada diri seseorang membuat seseorang akan cenderung mengarah pada
l l l l l l l l l
l motivasi untuk gaya hidup hedon yang dipresentasikan dalam perilaku pembelian yang
l l l l l l l l l l
l konsumtif. Peristiwa ini juga sejalan dengan adanya fenomena mengenai tuntutan sosial
l l l l l l l l l l
l bagaimana cara untuk berpenampilan, serta memiliki kecakapan yang baik terhadap
l l l l l l l l l
l dunia fashion yang akan membentuk motivasi mereka untuk gaya hidup yang hedon
l l l l l l l l l l l
8
l yang mengarah pada pembelian impulsif yang didasari oleh kehedonisan seseorang
l l l l l l l l l
l berlebihan. Hal ini sependapat dengan (Hafsyah, 2020) yang menyatakan bahwa
l l l l l l l
lainnya, penulis tertarik untuk membahas Pengaruh Motivasi Hedonis dan Citra Merek
Sesuai dengan topik penelitian, latar belakang, dan perumusan masalah, maka
l l l l l l l l l
9
1. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi Hedonis terhadap Pembelian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan studi yang
l l l l l l l l l
l relevan dan bisa dijadikan bahan untuk kajian penelitian selanjutnya mengenai
l l l l l l l l l
2. Manfaat Praktis
l permasalahan yang berkaitan dengan Motivasi Hedonis dan Citra Merek serta
l l l l l
l pembelian impulsif. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
l
untuk bisnis Stay Culture dalam merancang strategi dan lebih mengenal industri
10
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini mencakup Motivasi Hedonis dan Citra Merek
yang mempengaruhi Pembelian Impulsif pada konsumen Memphis Origins pada bulan
11
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
l yang berubah ubah dari waktu ke waktu, dan juga untuk menghadapi kompetisi
l l l l l l l l l l l
l dalam pencarian sesuatu produk, pemilihan dan pembelian serta penggunaan untuk
l l l l l l l l l
l pemuasan kebutuhan atau keinginan mereka. Menurut (Nofri & Hafifah, 2018)
l l l l l
l ideasor experience to satisfy needs and desires. Yang artinya perilaku konsumen
l l l l l l l l l l
l adalah pembelajaran tentang proses yang terlibat ketika individu atau kelompok
l l l l l l l l l
12
Dari pengertian yang dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
l l l l l l l l
l perilaku konsumen yaitu aktivitas yang dilakukan oleh konsumen untuk memenuhi
l l l l l l l l l
l suasana dan situasi, sebab banyak faktor yang mendorong konsumen untuk
l l l l l l l l l
l konsumen dalam proses keputusan pembelian. Menurut (Adhim, 2020) faktor yang
l l l l l l l
1) Faktor-faktor kebudayaan. l
a. Kebudayaan l
l perkembangan jaman. l
b. Sub budaya l
Ada empat macam sub budaya yaitu, kelompok kebangsaan, ras, agama, dan
l l l l l l l l l l
l wilayah-wilayah geografis. l
c. Kelas sosial l
13
Kelas sosial merupakan sebuah kelompok yang para anggotanya pada setiap
l l l l l l l l l
2) Faktor sosial
l
a. Kelompok referensi l
l seseorang.
b. Keluarga
l masyarakat.
3) Faktor produksi
l
a. Pekerjaan
b. Kondisi ekonomi l
l dibeli.
14
c. Gaya hidup l
Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda meskipun orang itu berasal
l l l l l l l l l l
l dari sub budaya, kelas sosial bahkan dari pekerjaan yang sama.
l l l l l l l l l
4) Faktor psikologis
l
a. Motivasi l
Setiap orang mempunyai kebutuhan pada suatu saat, kebutuhan itu yaitu
l l l l l l l l l
l kebutuhan biogenic yang muncul dari ketegangan seperti rasa lapar dan
l l l l l l l l l
b. Persepsi l
l yang dihadapi.
l
c. Belajar l
l pengalaman.
15
l konsep diri mempengaruhi cara pandang dan keputusan pada saat
l l l l l l l l
l melakukan pembelian. l
l perilaku membeli yang tidak hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, namun
l l l l l l l l l
l untuk memenuhi hasrat dan konsep diri atas tuntutan gaya hidup. Pembelian
l l l l l l l l l l
l impulsif ini terjadi secara tiba-tiba tanpa ada rencana terlebih dahulu. Menurut
l l l l l l l l l
(Fajryati & others, 2019) pembelian impulsif adalah pembelian yang terjadi ketika l l l l l l
l dari toko tersebut. Menurut (Suratno et al., 2021) pembelian impulsif adalah proses
l l l l l
l pembelian suatu barang, dimana pembeli tidak mempunyai niat untuk membeli
l l l l l l l l l
16
a) Kondisi mood konsumen. Kondisi mood konsumen dapat mempengaruhi
l l l l l l l
l stress.
17
1) Spontanitas pembelian, pembelian ini tidak diharapkan dan memotivasi
l l l l l l l
l ini terjadi karena konsumen melihat suatu produk yang ditawarkan dan
l l l l l l l l l
l manfaatnya.
l sebelumnya.
l merasa cocok. l
18
2.1.3 Motivasi Hedonis
Hedonis merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
kenikmatan atau kesenangan (Afif & Purwanto, 2020). Motivasi hedonis adalah l l
l motivasi yang muncul dari benak konsumen untuk berbelanja untuk kesenangan
l l l l l l l l l
l sendiri hanya untuk hiburan semata yang tidak memperhatikan manfaat dari barang
l l l l l l l l l l
l itu sendiri. Menurut Kaczmarek (dalam Defi, Achmad, & Rizal 2019) motivasi
l l l l l l l l l l
l positif (pengalaman yang menyenangkan atau baik). Hal yang bertujuan untuk
l l l l l
l mempertimbangkan karena adanya faktor tertentu, misalnya dari segi citra merek l l l l l l l l l
l yang dianggap bagus dan bisa juga karena ada potongan harga. Perilaku yang
l l l l l l l l l l l
l seperti inilah yang mendorong konsumen kepada gaya hidup yang konsumtif
l l l l l l l l l
Kategori yang ada dalam motivasi hedonis menurut (Mustika et al., 2023) ada 6
l l l l l l l l
l dimensi, yaitu: l
19
1) Adventure shopping, yaitu dimana konsumen termotivasi untuk berbelanja
l l l l l l l
l stress dan meningkatkan mood dan berbelanja juga dapat digunakan sebagai
l l l l l l l l l
l trend dan model yang terbaru serta untuk melihat produk dan inovasi baru.
l l l l l l l l l l l
l suatu kebutuhan yang muncul dari sifat psikologis dari seorang konsumen,
l l l l l l l l l l
20
l misalnya rasa gengsi, rasa puas, emosi, dan lain sebagainya yang dapat
l l l l l l l l l l
l mempengaruhi seseorang
l
21
2.1.4.1 Pengertian Citra Merek
Menurut Kotler dan Keller (2012) dan (DWI, 2019)Citra Merek merupakan
l l l l l
l gambaran tersebut maka semakin kuat Citra Merek dan semakin banyak
l l l l l l l
l dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu (Tanady & Fuad,
l l l l l l l l
2020).
customer untuk suatu makna (Miati, 2020). Sekarang ini konsumen lebih sering l l l l l
l untuk memilih produk dengan merek yang sudah terkenal karena akan merasa lebih
l l l l l l l l l l l
l nyaman dikenakan dengan hal yang sudah dikenal sebelumnya, dan adanya
l l l l l l l l l
l diandalkannya dan selalu tersedia dan mudah untuk dicari barangnya, serta
l l l l l l l l l
l produknya memiliki kualitas yang sudah tidak diragukan, sehingga merek yang
l l l l l l l l l
l lebih terkenal lebih sering untuk dipilih/dibeli konsumen daripada merek yang
l l l l l l l l l
l tidak terkenal. Menurut (S. L. Nasution et al., 2020) citra merek adalah deskripsi
l l l l l l
l suatu pemikiran dibenak konsumen atas keyakinan dan persepsi terhadap suatu
l l l l l l l l l
22
l merek produk, yang dibentuk dari informasi yang diperoleh dari pengalaman atas
l l l l l l l l l l
l penggunaan suatu merek dan kesan yang dimiliki seseorang dan untuk
l l l l l l l l l
l membedakan dari produk pesaing. Dalam hal inilah citra merek merupakan aspek
l l l l l l l l l l
l yang sangat penting bagi pembelian, karena citra (image) terhadap merek adalah
l l l l l l l l l l
Adapun indikator dari citra merek menurut (Suhendra et al., 2022) adalah sebagai
l l l l l l l
l berikut:
l perasaan bersahabat dengan suatu merek, serta akan sulit bagi merek lain
l l l l l l l l l l
Merupakan keunikan yang dimiliki oleh produk atau jasa tersebut yang
l l l l l l l l l
23
1) Atribut produk l
2) Keuntungan konsumen l
3) Kepribadian merek l
Terdapat faktor-faktor pembentuk citra merek menurut (Meli, 2020) antara lain:
l l l l l l
l dikonsumsi
3) Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk
l l l l l l l l l
l konsumennya
5) Resiko berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau laba dan rugi yang
l l l l l l l l l l
24
6) Harga dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak
l l l l l l l l l
l jangka panjang
l
7) Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri yaitu berupa pandangan
l l l l l l l l l
l kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk
l l l l l l l l l
l tertentu.
yaitu seperti penelitian pertama menurut (Yendola & Windasari, 2022) dengan
judul The Role of Threshold of Free Shipping Promotion and Product Type on
free shipping (TFS) dan produk dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli
secara impulsif melalui reaksi emosional konsumen berupa motivasi hedonis dan
efek positif. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling dengan
jumlah sampel minimal 138 dari perhitungan Gpower dan model yang digunakan
kondisi. Hasil dari penelitian ini yaitu gambaran dengan jelas bahwa batas
maksimum pengiriman gratis dengan produk hedonis akan lebih mengarah pada
25
motivasi hedonis konsumen. Relevansi dari penelitian pertama adalah memiliki
Penelitian kedua menurut (Rimadias et al., 2021) yang berjudul Using Social
Media Marketing to Create Brand Awareness, Brand Image, and Brand Loyalty
dalam membentuk kesadaran merek dan citra merek sektor pariwisata Indonesia
dengan menggunakan pemasaran media sosial pada platform TikTok. Metode yang
pengguna aplikasi Tiktok. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Structural Equation Model Partial Least Square (SEM PLS). Hasil yang
menguji 2084 konsumen ritel di FIN dan 2334 konsumen di SWE melalui Model
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Smart PLS. Hasil dari penelitian ini
konsumen yang kognitif dan emosional. Relevansi dari penelitian ketiga yaitu
26
Penelitian keempat menurut (Gulfraz et al., 2022) Understanding the Impact
ini memiliki tujuan menyelidiki loyalitas sikap pelanggan sebagai mediator antara
OCSE dan perilaku Pembelian Impulsif online , dan kontrol diri pelanggan sebagai
pelanggan dari dua platform e-commerce. Model yang digunakan adalah CFA
diskriminan. Hasil yang di tunjukkan penelitian ini yaitu kontribusi pada literatur
sikap pelanggan dan moderasi negatif dari kontrol diri konsumen. Relevansi dari
affect teachers’ intention to use mobile internet. Penelitian ini memiliki tujuan
ini yaitu menggunakan kuisioner pada dua ratus enam pulu dua guru sekolah dasar
dan menengah di Yunani. Model yang digunakan yaitu SEM (PLS-SEM). Hasil
yang ditunjukkan dalam penelitian ini yaitu pendekatan UTAUT2 dengan faktor
27
TPK mampu diimplementasikan dalam mengidentifikasi konstruk spesifik yang
(Afif & Purwanto, 2020) berpendapat bahwa motivasi hedonis memiliki arti l l l l l
l merupakan motif yang timbul dari benak konsumen untuk melakukan suatu
l l l l l l l l l
l pembelian hanya karena suatu kesenangan sendiri dan tidak memanfaatkan fungsi
l l l l l l l l l
l atas suatu produk tersebut. Motivasi hedonis ini dilakukan konsumen agar
l l l l l l l l l
l hanya menuruti motivasi yang muncul dalam benaknya. Hal ini juga dikemukakan
l l l l l l
oleh (B. Nasution & others, 2020) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belanja
pembelian impulsif. Motivasi hedonis yang telah melekat pada diri seseorang
membuat seseorang akan cenderung mengarah pada motivasi untuk gaya hidup
28
2.3.2 Hubungan Citra Merek Terhadap Pembelian Impulsif
l pembelian impulsif. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian (Putra, 2021)
l l l l l l l l
l bahwa citra merek secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
l l l l l l l l l
l pembelian impulsif. Apabila citra merek suatu produk dimata konsumen tersebut
l l l l l l l l l
l positif, konsumen merasa puas akan produk tersebut, tidak menutup kemungkinan
l l l l l l l l l
l apabila produsen mengeluarkan produk yang berbeda namun dengan merek yang
l l l l l l l l l
l sama makan konsumen tanpa berpikir panjang akan segera melakukan suatu
l l l l l l l l l
l pembelian impulsif. . Hal tersebut dapat didukung oleh pendapat dari (Pandiangan
l
et al., 2021)bahwa seseorang memiliki suatu motif yang didasari oleh suatu
persepsi konsumen yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat suatu merek
dari suatu produk tertentu. Citra Merek dalam berpakaian seringkali diperhatikan l l l l l l
l oleh konsumen agar terlihat lebih baik dan dipandang tinggi oleh lingkungannya.
l l l l l l l l l l
Variabel dalam penelitian ini adalah Motivasi Hedonis dan Citra Merek
l l l l l l l
Terhadap Pembelian Impulsif. Dimana variabel bebas pada kerangka konseptual ini
l l l l l l l l
l adalah Motivasi Hedonis dan Citra Merek, sedangkan variabel terikatnya adalah
l l l l l l l l
l Pembelian impulsif. Analisis dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji variabel
l l l l l l l l l
29
l Motivasi Hedonis dan Citra Merek yang mana lebih besar memberikan pengaruh
l l l l l l l
Motivasi Hedonis
X1
Pembelian
Impulsif
(Fajryati & others, Y
2019)
1
Citra Merek
X2
30
BAB 3
METODE PENELITIAN
Motivasi Hedonis dan Citra Merek terhadap Pembelian Impulsif. Metode yang
diperoleh.
atau subjek yang memiliki karakter dan kualitas yang telah ditetapkan oleh
Populasi yang akan dipakai dalam penelitian ini yaitu konsumen yang pernah
dari populasi tersebut. Dalam penelitian ini, untuk menghitung jumlah sampel
2022), ukuran sampel dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel
31
atau jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian dengan 5 atau (5 x
yang terdiri dari 2 variabel X (Motivasi Hedonis dan Citra Merek), dan 1
representatif adalah :
n = jumlah indikator x 5
= 17 x 5
= 85 Responden
tidak memberikan semua kesempatan yang sama bagi masyarakat (Say, 2022)
Terdapat kriteria sampel yang akan ditentukan dalam penelitian ini yaitu :
2. Konsumen Uniqlo yang telah membeli dalam jangka waktu 1 tahun terakhir
32
3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran
primer dan data sekunder sebagaimana data yang diperoleh dari penelitian
yang dalam data primer ini akan dilakukan kepada konsumen Memphis Origins
Surabaya.
a. Data Primer
Data primer ini akan diperoleh dari proses wawancara atau kuisioner
melalui Google Form. Sumber data yang akan diperoleh dalam proses ini
kuisioner tentang penelitian ini dengan Motivasi Hedonis dan Citra Merek
b. Data Sekunder
33
3.3.2 Skala Pengukuran
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item
ini memiliki instrument yang memiliki beberapa sudut pandang, mulai dari
positif sampai negatif. Adapun tabel dibawah ini merupakan bentuk pernyataan
Pernyataan Nilai
Sangat tidak setuju (STS) 1
Tidak setuju (TS) 2
Cukup Setuju (CS) 3
Setuju (S) 4
Sangat setuju (SS) 5
34
Motivasi Perilaku konsumen • Belanja membuat merasa berada (Husna &
Hedonis berupa Motivasi didunia sendiri Lubis,
(X1) Hedonis yang dimiliki • Belanja pada saat ada diskon 2019) dan
konsumen untuk • Suka berbelanja untuk orang lain (Cahyono,
memiliki produk • Suka berkeliling saat berbelanja 2019)
fashion Uniqlo sebagai • Belanja untuk mengikuti trend
luapan atau emosi • Berbelanja guna melihat produk
yang muncul dalam terbaru
upaya untuk
• Berbelanja Menikmati interaksi
mendapatkan saat berbelanja
kepuasan secara
• Berbelanja Memperbaiki mood
pribadi setelah
memiliki produk dari • Berbelanja Menghilangkan stress
Uniqlo. • Berbelanja Memanjakan diri
• Konsumen lingin lmemuaskan
lrasa lkeingintahuannya
• Konsumen lingin lmenawarkan
lpengalaman lbaru
• Konsumen lingin lmerasa lseperti
lmenjelajahi ldunia lbaru.
Citra Citra Merek adalah • Kekuatan merek (Suhendra
Merek persepsi atau • Keunggulan merek et al.,
(X2) pandangan konsumen • Keunikan merek 2022)
terhadap produk
Uniqlo. Jika Citra
Merek pada produk
Uniqlo semakin tinggi,
maka semakin kuat
pula pandangan atau
persepsi konsumen
kepada produk Uniqlo.
Pembelian Pembelian Impulsif • Spontanitas pembelian (Rahmasari
Impulsif adalah konsumen yang • Pembelian tanpa pertimbangan et al.,
(Y1) melakukan kegiatan • Pembelian karena sesuatu yang 2022)
pembelian secara menarik
spontan kepada • Adanya perasaan segera memiliki
produk Uniqlo atau produk yang dijual
secara tiba-tiba tanpa
berniat membeli
sebelumnya.
Pembelian Impulsif
juga dilandasi dengan
emosi atau keinginan
yang berlebihan tanpa
pikiran yang matang.
35
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti akan mendapatkan data yang dapat diolah dan tentunya untuk
pernyataan di dalam uji validitas. Hasil dari uji ini dapat dilihat dengan
5%
36
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
suatu variabel yang disusun dalam bentuk kuisioner. Uji reliabilitas dapat
turunnya variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk mencari tahu pengaruh
Motivasi Hedonis dan Citra Merek terhadap Pembelian Impulsif pada merek
Memphis Origins, dengan ini rumus yang akan digunakan sebagai berikut :
Y= 0 + 1X1 + 2 X2 +
Keterangan :
0 : Bilangan konstanta
37
X1 : Motivasi Hedonis
X2 : Citra Merek
: gangguan
1) Jika t hitung > t-tabel dan tingkat signifikan (α) < 0,05 berarti terdapat
dependen.
2) Jika t hitung < t-tabel dan tingkat signifikan (α) < 0,05 berarti variabel
3.6.2.2 Uji F
pada model yang memiliki pegaruh secara bersama terhadap variabel terikat.
Untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan adalah model tetap
bisa dilakukan dengan perbandingan nilai F tabel dan F hitung ataupun nilai sig
dan α = 0,05
38
3.6.2.3 Koefisien Determinasi (R2)
presentase perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas
(X). Apabila (R2) semakin besar, maka perubahan presentase variabel terikat
(Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) makin tinggi. Jika (R2) makin
kecil, maka perubahan presentase variabel terikat (Y) yang disebabkan variabel
untuk mengukur apakah data memiliki kontribusi normal agar dapat digunakan
dalam statistik parametrik, jika data tidak berdistribusi normal dapat dipakai
statistik non parametrik. Adapun cara untuk melihat data berdistribusi normal
atau tidak, dapat menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan niali Sig. > 0,05
maka variabel berdistribusi normal. Sedangkan nilai Sig. < 0,05 maka variabel
3.6.3.2 Multikolinieritas
dengan antar variabel independen dalam suatu model. Korelasi yang kuat akan
39
terjadi apabila terjadi kemiripan antar variabel. Pengujian ini juga diperlukan
3.6.3.3 Heteroskedastisitas
pada suatu model, dapat dilihat dengan uji gletser dimana jika nilai Sig. > 0,05
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika nilai Sig. < 0,05 maka
dilakukan berdasarkan nilai Deviation from Linearity dengan nilai Sig. > 0,05
yang berarti bahwa ada hubungan linear secara signifikan antar variabel.
Sedangkan jika nilai Sig. < 0,05 maka tidak ada hubungan linear secara
40
Daftar Pustaka
DataIndustri Research. (2023, February 20). Pertumbuhan Industri Tekstil dan Pakaian
Jadi, 2011 - 2022. https://www.dataindustri.com/produk/tren-data-pertumbuhan-
industri-tekstil-dan-pakaian-jadi/
Kemenperin: Industri Pakaian Jadi Catatkan Pertumbuhan Paling Tinggi. (n.d.).
https://kemenperin.go.id/artikel/20641/Industri-Pakaian-Jadi-Catatkan-
Pertumbuhan-Paling-Tinggi
Adhim, C. (2020). Analisis Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologis Terhadap
Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Pada Butik Yulia Grace.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(1), 239–247.
Afif, M., & Purwanto, P. (2020). Pengaruh Motivasi Belanja Hedonis, Gaya Hidup
Berbelanja dan Promosi Penjualan terhadap Pembelian Impulsif pada Konsumen
Shopee ID. JAMIN: Jurnal Aplikasi Manajemen Dan Inovasi Bisnis, 2(2), 34–
52.
Aprilia, E. D., & Mahfudzi, R. (2020). Gaya hidup hedonisme dan impulse buying
pada mahasiswa. Ecopsy, 7(2), 378660.
Cahyono, K. E. (2019). Pengaruh Hedonic Value Dan Utilitarian Value Terhadap
Impulse Buying Di Mediasi Oleh Shopping Life Style Pada Industri Kulit
Sidoarjo. BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting
Journal, 16(2).
DWI, A. W. (2019). PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE), KUALITAS
PRODUK, DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA “PRODUK BATIK MUKTI RAHAYU” DI KABUPATEN MAGETAN.
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Fajryati, F., & others. (2019). KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF DAN PENGARUH
SOSIAL DENGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA GENERASI MILLENNIAL.
Gulfraz, M. B., Sufyan, M., Mustak, M., Salminen, J., & Srivastava, D. K. (2022).
Understanding the impact of online customers’ shopping experience on online
impulsive buying: A study on two leading E-commerce platforms. Journal of
Retailing and Consumer Services, 68, 103000.
Hafsyah, A. H. (2020). Pengaruh Kepuasan Konsumen, Perilaku Konsumtif, Dan
Gaya Hidup Hedonis Terhadap Transaksi Online (E-Commerce). Prisma
(Platform Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(6), 94–103.
Hasanah, Y. N., & Aziz, F. (2021). The Analysis of Green Marketing and Brand
Image on Repeat Purchase on Consumers of Coffee Shop in Bandung. ASEAN
Marketing Journal, 13(1), 4.
41
Husna, M., & Lubis, P. H. (2019). Pengaruh motivasi utilitarian dan motivasi hedonis
terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi oleh kepuasan pelanggan pada
pengunjung sport station Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Manajemen, 4(1), 40–53.
Ismail, H. A., Trimiati, E., & Prihati, Y. (2020). Membangun model konseptual faktor
sinergitas perilaku konsumen dalam konteks pembelian impulsive secara online.
Al Tijarah, 6(3), 10–20.
Larika, W., & Ekowati, S. (2020). Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo. Jurnal Manajemen Modal
Insani Dan Bisnis (JMMIB), 1(1), 128–136.
Meli, W. F. (2020). Pengaruh Brand Image dan Cita Rasa Terhadap Impulse Buying
Produk Thai Tea Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara. UMSU.
Miati, I. (2020). Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Kerudung Deenay (Studi pada Konsumen Gea Fashion Banjar).
Abiwara: Jurnal Vokasi Administrasi Bisnis, 1(2), 71–83.
Mustika, W., Kurniawati, M., & Sari, M. P. (2023). Pengaruh Motivasi Belanja
Hedonis Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Kategori Produk Fashion Online
Pada Marketplace. Primanomics: Jurnal Ekonomi & Bisnis, 21(1), 141–151.
Nasution, B., & others. (2020). Pengaruh Motivasi Belanja Hedonis Terhadap
Pembelian Impulsif pada Toko Online di Instagram. Universitas Sumatera
Utara.
Nasution, S. L., Limbong, C. H., & Ramadhan, D. A. (2020). Pengaruh kualitas
produk, citra merek, kepercayaan, kemudahan, dan harga terhadap keputusan
pembelian pada e-commerce shopee (Survei Pada Mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Labuhan Batu). Ecobisma (Jurnal
Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen), 7(1), 43–53.
Nikolopoulou, K., Gialamas, V., & Lavidas, K. (2021). Habit, hedonic motivation,
performance expectancy and technological pedagogical knowledge affect
teachers’ intention to use mobile internet. Computers and Education Open, 2,
100041.
Ningsih, S., & Dukalang, H. H. (2019). Penerapan metode suksesif interval pada
analsis regresi linier berganda. Jambura Journal of Mathematics, 1(1), 43–53.
Nofri, O., & Hafifah, A. (2018). Analisis perilaku konsumen dalam melakukan online
shopping di kota Makassar. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 5(1),
113–132.
42
Pandiangan, K., Masiyono, M., & Atmogo, Y. D. (2021). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Brand Equity: Brand Trust, Brand Image, Perceived Quality, &
Brand Loyalty. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(4), 471–484.
Pudyastari, M. P. (2019). Pengaruh Konformitas Teman Sebaya Terhadap
Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Fashion Melalui E-Commerce Pada
Mahasiswi Di Jakarta. UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Putra, B. (2021). Analisis Pengaruh Harga, Citra Merek Dan Promosi Terhadap
Impulse Buying Belanja Online Di Blibli. Com/Benny
Putra/22160228/Pembimbing: Dergibson Siagian.
Qazzafi, S. (2020). Factor affecting consumer buying behavior: a conceptual study.
International Journal for Scientific Research & Development, 8(2), 1205–1208.
Rahmasari, A. N., Quintania, M., & Napitupulu, R. L. (2022). Pengaruh Nilai Belanja
Hedonis Terhadap Pembelian Impulsif Kopi Janji Jiwa Melalui Aplikasi Ojek
Online di Wilayah Jabodetabek. Journal Of Management, Business And
Education, 9(1), 28–39.
Rimadias, S., Alvionita, N., & Amelia, A. P. (2021). Using Social Media Marketing
to Create Brand Awareness, Brand Image, and Brand Loyalty on Tourism Sector
in Indonesia. The Winners, 22(2), 173–182.
Saekoko, A. N., Nyoko, A. E. L., & Fanggidae, R. P. C. (2020). Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian smartphone xiaomi
(studi kasus pada mahasiswa pengguna smartphone xiaomi di universitas nusa
cendana). Journal of Management Small and Medium Enterprises (SMEs),
11(1), 49–64.
Say, A. B. (2022). Pengaruh Harga Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Gojek Di Jakarta. Journal of Economics and Business UBS, 11(2),
119–129.
Suhendra, E., Ekowati, T., & Prasaja, M. G. (2022). PENGARUH SOCIAL MEDIA
MARKETING, WORD OF MOUTH, DAN CITRA MEREK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada Pengguna shopee. co. id di
Purworejo). VOLATILITAS, 4(2).
Suratno, S., Denmar, D., & Hepy, H. (2021). Pengaruh Daya Tarik Iklan Televisi,
Literasi Ekonomi, dan Kontrol Diri Terhadap Pembelian Impulsif (Studi Kasus
Guru SMA Negeri Kabupaten Musi Banyuasin). Jurnal Ekonomi Manajemen
Sistem Informasi, 2(4), 501–515.
Tanady, E. S., & Fuad, M. (2020). Analisis pengaruh citra merek dan kualitas layanan
terhadap keputusan pembelian Tokopedia di Jakarta. Jurnal Manajemen, 9(2).
43
Tristiawati, P. (2021). Minat Masyarakat Belanja Produk Fesyen Lokal Masih Tinggi
di Tengah Pandemi. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4674762/minat-
masyarakat-belanja-produk-fesyen-lokal-masih-tinggi-di-tengah-pandemi
Tyrväinen, O., Karjaluoto, H., & Saarijärvi, H. (2020). Personalization and hedonic
motivation in creating customer experiences and loyalty in omnichannel retail.
Journal of Retailing and Consumer Services, 57, 102233.
Wijaya, E., & Oktarina, Y. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impulse
Buying Pada Hodshop Bengkulu. Ekombis Review: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan
Bisnis, 7(1), 10–22.
Wiratna Sujarweni, V. (2021). Metodologi penelitian bisnis ekonomi.
Yendola, R. A., & Windasari, N. A. (2022). The Role of Threshold of Free Shipping
Promotion and Product Type on Impulsive Buying Behaviour in E-Commerce
Platform. The Winners, 23(2).
44
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner
KUOSIONER
No.Kuesioner:______
Business Management Universitas Ciputra. Saat ini sedang melakukan penelitian untuk
keperluan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Hedonis dan Citra Merek terhadap
Untuk keperluan penelitian ini, saya memohon kepada saudara/i agar berkenan
untuk meluangkan waktu sejenak mengisi kuesioner di bawah ini. Penelitian ini
dilakukan dalam rangka penyusunan tugas akhir. Jawaban yang anda berikan akan
sangat membantu penelitian ini. Oleh karena itu saya berharap Anda menjawab secara
jujur dan sesuai dengan apa yang Anda rasakan. Saya mengucapkan banyak terima
kasih atas ketersediaan Anda dalam mengisi kuesioner ini secara sukarela.
45
A. Profil Responden
Nama : ________________________
Surabaya)
B. Petunjuk pengisian
46
Pernyataan Penelitian
kerabat saya.
Memphis Origins
mengikuti trendy.
47
7. Saya dapat berkomunikasi dengan
menghilangkan stress.
Origins.
Memphis Origins
48
13. Saya senang ketika mengenal produk
konsumennya.
49
1. Saya membeli produk di
sebelumnya.
l produk tersebut. l l
l produk tersebut. l
l membutuhkannya.
50
51