Anda di halaman 1dari 55

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN SWOT PADA

TOKO PERABOT ABA JAYA JEMBER

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:

Ajeng Pramadyaningtyas Umbara


NIM 19104426

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS MANDALA JEMBER
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Ajeng Pramadyaningtyas Umbara


NIM : 19104426
Program Studi : Manajemen
Mata Kuliah Dasar : Manajemen Pemasaran
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan SWOT
Pada Toko Perabot Aba Jaya Jember
Dosen Pembimbing Utama :
Dosen Pembimbing Asisten :
Telah Diseminarkan :
Hari :
Tanggal :
Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Asisten

Tamriatin Hidayah. SE., MP Hayatul Maspufah. SP., MM


NIDN 0007106601 NIDN 0713076903

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen

Tamriatin Hidayah. SE., MP


NIDN 0007106601
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………. iii

DAFTAR TABEL …………………………………………………. v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 4

1.5 Batasan Masalah ............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 6

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................ 6

2.2 Landasan Teori ................................................................ 17

2.2.1 Pemasaran .............................................................. 17

2.2.2 Strategi Pemasaran ................................................. 19

2.2.3 Matriks SWOT ....................................................... 21

2.3 Kerangka Konseptual ...................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ................................................ 26


3.1 Gambaran Objek Penelitian ............................................ 26

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ..................................... 29

3.2.1 Populasi .................................................................. 29

3.2.2 Sampel …..........................................................…..

30

3.3 Jenis Penelitian ................................................................

31

3.4 Jenis Data ........................................................................ 32

3.5 Identifikasi Variabel ........................................................ 33

3.6 Definisi Operasional Variabel …………...…….............. 33

3.6.1 Kekuatan (Strenght) ............................................... 33

3.6.2 Kelemahan (Weakness) .......................................... 34

3.6.3 Peluang (Opportunity) ........................................... 35

3.6.4 Ancaman (Threats) …............................................ 35

3.6.5 Strategi Pemasaran …….….......…......................... 36

3.7 Metode Pengumpulan Data ………..……...………….... 36

3.8 Teknik Analisis Data ....................................................... 38

3.8.1 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ............. 39

3.8.2 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) ……. 40

3.8.3 Matriks SWOT ……………………....………….. 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ………………………….........…. 13

Tabel 2.2: Analisis SWOT ……........…………………….........…. 23

Tabel 3.1: Matriks IFE ………….............……………….........…. 40

Tabel 3.2: Matriks EFE ……........………………....…….........…. 41


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Konsep Penelitian ……………………….. 25

Gambar 3.1: Struktur Organisasi Struktur Organisasi Toko

Perabot Aba Jaya Jember .............................……...... 28


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era sekarang ini, persaingan bisnis cukup sangat ketat dan terus

berkembang. Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat membutuhkan

kepraktisan dan kemudahan untuk memenuhi kebutuhannya dalam berbagai hal,

termasuk dalam penyediaan perabot rumah tangga atau alat alat rumah tangga.

Dalam hal ini pelaku bisnis harus pintar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan

dan minat konsumen (Kotler, 2019:235).

Dari banyaknya pesaing yang ada, tentunya pelaku bisnis akan terus

melakukan sebuah inovasi dalam bisnis mereka, yang di mana hal itu akan

menarik para konsumen untuk membeli produk mereka. Tetapi hal yang paling

penting yaitu bagaimana cara mencapai keinginan konsumen yaitu, salah satunya

dengan cara melakukan pemasaran. Maka dari itu pemasaran yang dilakukan oleh

suatu perusahaan seharusnya yang tepat sasaran dan juga memenuhi ekspektasi

pelanggan itu sendiri, misalnya dengan cara modern seperti memasarkan melalui

media social atau platform marketplace yang ada karena jumlah pengguna aktif

media sosial di Indonesia tercatat 212,9 juta akun pada bulan Januari 2023,

angkanya meningkat sebanyak 1,8 juta dari total populasi per 2022 lalu. Bila

dipersentasekan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 77 persen (212,9

juta jiwa). Sementara sisanya, sekitar 23 persen (63,71 juta jiwa) belum terhubung

internet (Social, 2021).

1 ITS Mandala
2

Dengan adanya perkembangan sosial media yang cukup signifikan tidak

bisa dipungkiri hal ini menjadi suatu peluang bagi penjalan bisnis untuk

memanfaatkan teknologi maupun media sosial yang ada. Peluang yang ditawarkan

oleh media sosial yaitu pemanfaatan pemasaran digital dimana pelaku bisnis

menggunakan sosial media sebagai alat pemasaran. Para pelaku bisnis melakukan

banyak inovasi serta banyak strategi yang mereka buat dalam pemasaran

(Tjiptono, 2020:195).

Menurut Kotler & Armstrong (2014:29) pemasaran adalah serangkaian

proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi

pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan yang unggul . Pemasaran sangat diperlukan dalam suatu badan usaha

mengingat pemasaran dilaksanakan dari perencanaan, penentuan produk, harga,

distribusinya dengan tujuan memuaskan konsumen. Sehingga pemasaran sangat

dibutukan dalam sebuah perusahaan.

Dari semua itu tentu tidak dapat dicapai tanpa adanya strategi pemasaran

yang baik agar produk tersebut dapat menarik keinginan konsumen untuk

membelinya. Dalam hal ini, Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang

akan digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuannya. Strategi pemasaran

juga menetapkan suatu target pasar dan suatu bauran pemasaran terkait ini

merupakan suatu gambaran besar dari apa yang perusahaan akan lakukan dalam

beberapa pasar (David, 2016:56). Dari strategi pemasaran inilah maka perusahaan

akan dapat menentukan langkah-langkah apa yang akan diambil kedepannya agar

pemasaran yang dilakukan tersebut dapat tercapai dengan maksimal. Adapun

ITS Mandala
3

beberapa cara dalam menentukan strategi pemasaran, salah satunya yaitu metode

analisis SWOT (Strength, Weaknees, Opprtunity, Threat). Menurut Rangkuti

(2018:10), analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang

(Opportunity), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi

bisnis. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui faktor internal (kekuatan dan

kelemahan) yang dimiliki perusahaan serta faktor eksternal (peluang dan

ancaman) yang tengah dihadapi perusahaan, dengan menggunakan metode IFE

(Internal Factor Evaluation) untuk melihat data evaluasi dari faktor internal

perusahaan dan juga EFE (External factor Evaluation) untuk melihat data evaluasi

dari faktor eksternal perusahaan ,dan metode analisis SWOT, maka diperlukan

penelitian tentang penentuan atau penerapan strategi pemasaran menggunakan

analisis SWOT.

1.2 Rumusan Masalah

Selama ini, Toko Perabot Aba Jaya tidak berbasis Analisis SWOT (strength,

weaknees, opprtunity, threat) strategi yang digunakan yaitu Media sosial, maka

dari itu tidak sedikit orang mengenal Toko perabot Aba Jaya melalui media sosial

mulai dari ibu rumah tangga hingga mahasiswa. Walaupun Toko perabot Aba

Jaya agak asing di telinga masyarakat Jember tetapi, Toko perabot Aba Jaya

mampu bersaing dengan Toko perabot lainnya. Banyak Toko yang serupa tetapi

Toko perabot Aba Jaya ini mampu menarik konsumen dengan baik. Berdasarkan

latar belakang diatas, adapun beberapa rumusan masalah yang didapatkan sebagai

berikut:

ITS Mandala
4

1. Apa yang menjadi kekuatan (strenght), kelemahan (weaknees), peluang

(opportunity), dan ancaman (threats) bagi pemasaran Toko Perabot Aba Jaya?

2. Bagaimana penentuan alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh

Toko Perabot Aba Jaya dengan menggunakan analisis SWOT?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan, maka

penelitian inimemiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa kekuatan (strenght), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) bagi pemasaran

Toko Perabot Aba Jaya

2. Untuk mengetahui dan menentukan alternatif strategi pemasaran yang dapat

dilakukan oleh Toko Perabot Aba Jaya dengan menerapkan analisis SWOT.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi Toko

Perabot Aba Jaya sebagai cara alternatif utnuk menentukan strategi pemasaran

kedepannya.

2. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam menentukan

bentuk startegi pemasaran menggunakan analisis SWOT. Serta, kesempatan

bagi penulis untuk memperluas wawasannya mengenai pemasaran yang

berkaitan dengan analisis SWOT.

ITS Mandala
5

3. Bagi Almamater

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian

selanjutnya dalam bentuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan strategi

pemasaran di dalam suatu perusahaan.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah digunakan untuk mengindari terjadinya

penyimpangan topik yang dibahas dalam penelitian, dan lebih terarah sehingga

memudahkan pembahasan dan tujuan penelitian akan tercapain. Maka peneliti

perlu memberikan batasan atau ruang lingkup sehingga tujuan dari penelitian ini

tercapai, antara lain:

1. Objek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil dari pihak internal perusahaan (karyawan

dan pemilik toko) dan dari pihak eksternal perusahaan (pesaing dan pelanggan).

2. Periode Penelitian

Periode penelitian akan dilaksanakan mulai pada bulan Mei sampai dengan

Juli 2023.

ITS Mandala
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang digunakan sebagai refrensi

rujukan penelitian ini.

1. Penelitian yang dilakukan Rahimaji (2019) publis pada jurnal JEMSI: Jurnal

Ekonomi dan Manajemen Sistem Informasi Volume 1, Issue 2, November

2019 dengan judul Strategic Management Analisis SWOT Pada Perusahaan

IKEA Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah strategi

pemasaran menggunakan Analisis SWOT cocok dengan perusahaan IKEA

Indonesia. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah

analisis SWOT yang meliputi IFE, EFE dan IE, kemudian menggunakan

matriks SWOT. Pada penelitian ini jumlah responden yang akan diambil

adalah sebanyak 49 responden yang terbagi atas 40 sampel dari eksternal

perusahaan dan 9 sampel dari internal perusahaan. Berdasakan hasil dari

penelitian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan IKEA Indonesia sangat

cocok dengan menggunakan teknik SWOT yang dapat digunakan dalam

membantu perencanaan dan pengambilan keputusan.

2. Haerawan & Magang (2019) yang penelitiannya dipublis Jurnal Ilmiah

Manajemen Bisnis, Volume 5, Nomer 2, Maret 2019 dengan judul Analisis

SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Alat Rumah Tangga di PT

Impressindo Karya Steel Jakarta Pusat. Tujuan penelitian ini untuk

6 ITS Mandala Jember


7

mengetahui Kelebihan strategi pemasaran PT. Impressindo Karya Steel

Jakarta-Pusat dalam memasarkan Produk Alat Rumah Tangga; Kelemahan

strategi pemasaran PT. Impressindo Karya Steel Jakarta-Pusat dalam

memasarkan Produk Alat Rumah Tangga; Peluang strategi pemasaran PT.

Impressindo Karya Steel Jakarta-Pusat dalam memasarkan Produk Alat

Rumah Tangga; Tantangan strategi pemasaran PT. Impressindo Karya Steel

Jakarta-Pusat dalam memasarkan Produk Alat Rumah Tangga. Strategi

pemasaran yang harus digunakan oleh PT. Impressindo Karya Steel Jakarta-

Pusat dalam memasarkan Produk Alat Rumah Tangga; Matrik grand strategi

pemasaran yang harus digunakan oleh PT. Impressindo Karya Steel Jakarta-

Pusat dalam memasarkan Produk Alat Rumah Tangga. Metode pengolahan

dan analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT yang meliputi IFE,

EFE dan IE, kemudian menggunakan matriks SWOT. Informan penelitian

terdiri dari: karyawan, pesaing, konsumen, manajemen, pimpinan perusahaan

dan saluran distribusi. Berdasakan hasil dari penelitian tersebut menyatakan

bahwa Strategi Pemasaran Produk Alat Rumah Tangga di PT. Impressindo

Karya Steel Jakarta Pusat. Berada pada posisi kuadran 3 yaitu Perusahaan

menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di pihak lain menghadapi

beberapa kendala/kelemahan internal.

3. Khoirunisak & Saino (2020) yang penelitiannya dipublis Jurnal Pendidikan

Tata Niaga (JPTN) Volume 8 Nomer 2 Tahun 2020 dengan judul SWOT

Analisis sebagai Perencanaan Strategi Pemasaran dalam Upaya

Pengembangan Sentra Industri Mebel di Desa Catak Gayam Kecamatan

ITS Mandala
8

Mojowarno, Kabupaten Jombang. merumuskan strategi pemasaran dan

memberikan rekomendasi strategi pemasaran yang tepat untuk

mengembalikan Sentra Industri Mebel Kayu Jati Desa Catak Gayam sebagai

pusat perdagangan produk mebel di Kabupaten Jombang. Subjek pada

penelitian ini adalah 30 orang pemilik usaha mebel dan Kepala Disperindag

Kabupaten Jombang. Pada penelitian ini data yang dikumpulkan yaitu berupa

data primer dan data sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan

data melalui wawancara, dokumentasi dan angket. Alat analisis yang

digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran adalah matriks IFE, matriks

EFE, matriks IE, matriks SWOT. Hasil penelitian rumusan strategi pemasaran

yang tepat yaitu strategi jangka pendek dengan memanfaatkan adanya

anggaran dari pemerintah untuk melakukan pembenahan pada fasilitas di

sentra, strategi jangka menengah dengan memanfaatkan adanya kemajuan

teknologi komunikasi dan informasi di Kabupaten Jombang untuk menjalin

kerjasama dengan rekan kerja, strategi jangka panjang dengan memanfaatkan

pelayanan dari pemilik usaha mebel yang menerima pesanan mebel dalam

jumlah banyak dan pembuatan serta pengiriman produk mebel selalu tepat

waktu.

4. Suhaety et al. (2021) yang penelitiannya dipublis Jurnal Ainara Journal

(Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Volume 2, Nomor 3,

Agustus 2021 dengan judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mebel

Samawa di Kandai 2 Kecamatan Woja. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis strategi pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan pada

ITS Mandala
9

mebel samawa di Kandai 2 Kecamatan Woja. Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif deskriptif analisis SWOT menggunakan analisis data IFAS

dan EFAS. Informan penelitian terdiri dari: karyawan, pesaing, konsumen,

pemilik.Hasil dari penelitian, menunjukan bahwa mebel samawa berada pada

kuadran I, hal ini menunjukan mebel samawa memiliki kondisi internal

(kekuatan) dan eksternal (peluang) yang kuat. Sehingga mebel samawa

berfokus pada strategi “SO”.

5. Penelitian yang dilakukan Ma’rifatin et al. (2021) publis pada jurnal FIPA:

Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, Volume 9, Nomer 1 (2021) dengan

judul Strategi Pemasaran di Tengah Pandemi Covid-19 Untuk Meningkatkan

Keunggulan Bersaing Amanah Furniture. Tujuan penelitian untuk

mengetahui strategi pemasaran di tengah pandemi Covid-19 untuk

meningkatkan keunggulan bersaing Usaha Mikro Kecil Menengah Amanah

Furniture agar mampu bertahan di tengah pandemi Covid. Metode

pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT yang

meliputi IFE, EFE dan IE, kemudian menggunakan matriks SWOT. Informan

penelitian terdiri dari karyawan, pesaing, konsumen, pemilik. Berdasakan

hasil dari penelitian tersebut menyatakan 1) Dampak Covid-19 sangat besar

bagi usaha Amanah Furniture utamanya pada penurunan omset mencapai

45%, sehingga dilakukan berbagai upaya promosi yang awalnya sebelum

masa pandemic hanya melalui cetak brosur, benner dan umbul-umbul saat ini

lebih memanfaatkan sosial media. 2) Adanya motivasi selalu dijadikan

ITS Mandala
10

pegangangan pemilik Amanah Furniture untuk berani memulai (atau

melanjutkan) untuk berwirausaha ditengah pandemi.

6. Penelitian yang dilakukan Jufri & Artha (2022) publis pada jurnal

Entrepreneurship Bisnis Manajemen Akuntansi (E-BISMA), Volume 3

Nomer 1 2022 dengan judul Analisis SWOT terhadap usaha mebel Karya

Wijaya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui strategi yang harus diterapkan oleh pelaku usaha

mebel Karya Wijaya di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan sejumlah responden sebanyak 100 responden yang terbagi atas

80 sampel dari eksternal perusahaan dan 20 sampel dari internal perusahaan.

Analisis ini dilakukan berdasarkan penilaian (skor) faktor faktor internal dan

faktor faktor eksternal, sehingga akan diperoleh faktor faktor (elemen)

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan terhadap instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

Perusahaan perlu melakukan beberapa perbaikan dan peningkatan untuk

dapat bersaing di tengah kondisi saat ini.

7. Oktarini et al. (2022) yang penelitiannya dipublis Prosiding Seminar Nasional

Business Corporate Volume 1, Nomor 1, April 2022 dengan judul Strategi

Desain Produk dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada

Toko Mebel Sederhana. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh

kualitas produk dan desain produk terhadap minat beli konsumen pada Mebel

Sederhana. Metode perencanaan strategis, pengolahan dan analisis data yang

digunakan adalah analisis SWOT menggunakan matriks SWOT. Informan

ITS Mandala
11

penelitian terdiri dari: karyawan, pesaing, konsumen, pemilik usaha.

Berdasakan hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa peluang dari

pihak pengembang perumahan yang terus dilakukan di sekitar Kota

Bengkulu. Kenaikan kuantitas penjualan produk dengan mengutamakan

kualitas dan desain produk dapat memberikan keuntungan dalam usaha Mebel

atau Furniture.

8. Penelitian yang dilakukan Suhartini et al. (2022) publis pada jurnal Journal of

Research and Technology Volume 8 Nomer 2 Desember 2022 dengan judul

Rancangan Strategi Produk Furniture dengan Pendekatan SWOT untuk

Meningkatkan Daya Saing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun

strategi yang tepat dengan menggunakan analisa SWOT, competitive profile

pesaing, dan stakeholder pada perusahaan PT X. Metode yang digunakan

adalah strengths, weaknesses, opportunities, threats (SWOT). Pada penelitian

ini jumlah responden yang akan diambil adalah sebanyak 50 responden yang

terbagi atas 35 sampel dari eksternal perusahaan dan 15 sampel dari internal

perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan

oleh perusahaan antara lain: mempertahankan kualitas produk yang baik

dengan mengikuti tren atau menggunakan teknologi yang berkembang, selalu

melakukan inovasi yang berkelanjutan, dan melakukan promosi melalui

berbagai media sosial.

9. Prasetya et al. (2023) yang penelitiannya dipublis Jurnal EMAS: Ekonomi

Manajemen Akuntansi Kewirausahaan, Desember 2022 dengan judul Analisis

Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan Penjualan Furniture Pada Finture.id.

ITS Mandala
12

Tujuan penelitian ini untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi

usaha finture.id. Informan penelitian terdiri dari: karyawan, pesaing,

konsumen, dan pimpinan perusahaan. Metode penelitian ini dengan

menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif berupa perhitungan analisis

yang berhubungan dengan SWOT serta didukung oleh konsep analisis SWOT

yang berupa matriks IFAS dan EFAS untuk mengidentifikasi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman. Berdasarkan hasil analisis dengan

menggunakan matriks IFAS, EFAS dan pendekatan Matriks SWOT,

menunjukan bahwa Finture.id berada pada kuadran I, yang memiliki kondisi

internal (kekuatan) dan eksternal (peluang) yang kuat, sehingga finture.id

berfokus pada strategi “SO”.

10. Penelitian yang dilakukan Cahyo et al. (2023) publis pada jurnal Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Growth Volume 21, Nomer 1, Mei 2023 dengan judul

Analisis SWOT Untuk Pemasaran di Toko Bangunan Bima Jaya. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan strategi yang tepat

berdasarkan analisis SWOT untuk diterapkan pada Toko Gedung Bima Jaya

Bondowoso. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability

sampling dengan menggunakan snow ball sampling. Pada penelitian ini

jumlah responden yang akan diambil adalah sebanyak 25 responden yang

terbagi atas 20 informan dari eksternal perusahaan dan 5 informan dari

internal perusahaan. Dari hasil penelitian ini bahwa hasil Matriks Internal dan

Eksternal memiliki strategi Stabilitas untuk berkembang kedepan strategi

yang dapat diterapkan terdiri dari strategi defensif dan ofensif, bertahan dan

ITS Mandala
13

pengembangan produk. Matriks analisis SWOT adalah S-O dimana strategi

ini memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk meraih peluang yang ada di

lingkungan eksternal. Hasil strategi alternatif perusahaan adalah

mengembangkan strategi pemasaran yang belum pernah dilakukan di toko

Bima Jaya sebelumnya dan akan dikembangkan oleh toko Bima Jaya

kedepannya.

Adapun ringkasan perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu yang

digunakan sebagai rujukan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu


No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Informan
berasal dari
Perusahaan IKEA
internal dan
menerapkan
eksternal
strategi bersaing
perusahaan Objek penelitian
generik porter
Rahimaji 2. Metode yang perusahaan
1 yaitu strategi
(2019) digunakan perabot rumah
differensiasi,
adalah tangga
strategi biaya
memakai
murah dan
metode
strategi fokus.
IE, Analisis
SWOT.
Strategi
Pemasaran berada
1. Informan
pada posisi
berasal dari
kuadran 3 yaitu
internal dan
perusahaan
eksternal Objek penelitian
Haerawan menghadapi
perusahaan perusahaan
2 & Magang peluang yang
2. Teknik pemasaran alat
(2019) sangat besar,
analisis data rumah tangga
tetapi di pihak
dengan
lain menghadapi
analisis
beberapa kendala
SWOT
atau kelemahan
internal.
3 Khoirunisak Strategi yang 1. Informan Objek penelitian
& Saino direkomendasikan berasal dari Sentra Industri
(2020) adalah internal dan Mebel di Desa

ITS Mandala
14

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


memanfaatkan
eksternal
pelayanan dari
perusahaan
pemilik usaha
2. Teknik
mebel yang
analisis data
menerima
yaitu
pesanan mebel,
menggunakan Catak Gayam
dan dalam
analisis IFE,
pembuatan dan
analisis EFE
pengiriman
dan analisis
produk mebel Matriks
harus selalu SWOT
tepat waktu.
Usaha Mebel 1. Informan
samawa dapat berasal dari
menciptakan internal dan
strategi yang eksternal
menggunakan perusahaan
Suhaety et kekuatan yang 2. Teknik Objek penelitian
4
al. (2021) dimiliki untuk analisis data Industri Mebel
memanfaatkan yaitu
peluang yang ada menggunakan
untuk analisis
kebelangsungan Matriks
jalannya usaha SWOT
Upaya promosi
yang awalnya
sebelum masa
pandemic hanya
melalui cetak 1. Teknik
brosur, benner analisis data
dan umbul-umbul menggunakan
saat ini lebih reduksi data,
3. Teknik
memanfaatkan penyajian data
Pengumpulan
sosial media. informasi
Ma’rifatin data
5 Adanya motivasi dan menarik
et al. (2021) wawancara,
selalu dijadikan isi
observasi, dan
pegangangan kesimpulan.
dokumentasi
pemilik Amanah 2. Objek
Furniture untuk penelitian
berani memulai UMKM
(atau Furniture
melanjutkan)
untuk
berwirausaha
ditengah pandemi.

ITS Mandala
15

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


1. Informan
berasal dari
internal dan
Melakukan
eksternal
strategi
Jufri & perusahaan
agresif dengan Objek penelitian
6 Artha 2. Teknik
memanfaatkan Industri Mebel
(2022) analisis data
kekuatan dan
yaitu
peluang yang ada.
menggunakan
analisis
SWOT
Kualitas dan 1. Informan
desain produk berasal dari
berpengaruh internal dan
positif pada eksternal
Mebel Sederhana perusahaan
Oktarini et Objek penelitian
7 agar dapat 2. Metode yang
al. (2022) Industri Mebel
menjalin dan digunakan
menjaga adalah
kerjasama dengan memakai
konsumen Analisis
setianya. SWOT.
Beberapa strategi
yang dapat
digunakan yaitu
mempertahankan
1. Informan
kualitas produk
berasal dari
yang baik dengan
internal dan
mengikuti tren
eksternal
atau
perusahaan
Suhartini et menggunakan Objek penelitian
8 2. Metode yang
al. (2022) teknologi yang UMKM Furniture
digunakan
berkembang,
adalah
selalu melakukan
memakai
inovasi yang
Analisis
berkelanjutan,
SWOT
dan melakukan
promosi melalui
berbagai media
sosial
9 Prasetya et Finture.id berada 1. Informan Objek penelitian
al. (2023) pada kuadran I, berasal dari UMKM Furniture
yang memiliki internal dan
kondisi internal eksternal
(kekuatan) dan perusahaan

ITS Mandala
16

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


2. Teknik
analisis data
eksternal
yaitu
(peluang) yang
menggunakan
kuat, sehingga
analisis IFE,
finture.id
analisis EFE
berfokus pada
dan analisis
strategi “SO” Matriks
SWOT
Mengembangkan 1. Informan
strategi berasal dari
pemasaran yang internal dan
belum pernah eksternal
dilakukan di toko perusahaan
Cahyo et al. Objek penelitian
10 Bima Jaya 2. Metode yang
(2023) Toko Bangunan
sebelumnya dan digunakan
akan adalah
dikembangkan memakai
oleh toko Bima Analisis
Jaya kedepannya SWOT
Sumber: Data Diolah 2023

Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan memiliki beberapa perbedaan

yaitu terdapat satu penelitian yang tidak menggunakan SWOT sebagai

analisisnya. Perbedaan lainnya yaitu objek penelitian yang menggunakan toko

perabot rumah tangga, mebel dan toko bangunan. Menurut pendekatan empiris,

pengetahuan diperoleh dari hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi.

Jawaban suatu permasalahan ada pada obyek dimana masalah tersebut berada dan

bukan di dalam pikiran seseorang saja. Yang dilakukan adalah harus mengamati

apa yang terjadi dan membuat kesimpulan. Hal ini mengindikasikan adanya

keragaman model sehingga penelitian terdahulu memiliki kemampuan terbatas

menjelaskan kondisi situasional dan sekaligus menunjukan research gap. Hal ini

memberikan peluang membangun model yang mampu menjelaskan fenomena

ITS Mandala
17

yang terjadi pada setting penelitian baru dan sekaligus menunjukan keunikan

penelitian.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk

memaksimalkan strategi penjualan dan untuk memperoleh keuntungan demi

kelangsungan hidup suatu perusahaan. Menurut Sudaryono (2015:41) pemasaran

adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana suatu individu ataupun

kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan serta butuhkan dengan

penciptaan dan pertukaran suatu produk. Menurut Kotler & Keller (2018:27)

Pemasaran adalah kegiatan mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki

nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. Berdasarkan

definisi diatas dapat disimpukan bahwa, pemasaran adalah suatu proses dalam

menentukan permintaan konsumen untuk mendapatkan sebuah barang atau jasa

agar dapat memuaskan serta dapat mewujudkan tujuan dari suatu perusahaan.

2. Tujuan Pemasaran

Menurut Sunyoto (2015:196) tujuan pemasaran adalah mengarahkan

barang-barang dan jasa-jasa ke tangan konsumen. Untuk ini diperlukan kegiatan-

kegiatan tertentu. Berbagai jenis kegiatan dan proses yang diperlukan karena

ITS Mandala
18

spesialisasinya di dalam pemasaran itu disebut fungsi-fungsi pemasaran. Menurut

Sudaryono (2015:268) tujuan pemasaran sebagai berikut:

a. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan

perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang

dihasilkan.

b. Perusahaan dapat menjelaskan secara semua kegiatan yang berhubungan

dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai

dari penjelaskan mengenai produk, desain produk, promosi produk,

pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk

agar sampai ke tangan konsumen secara tepat.

3. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran menurut Sudaryono (2015:50) adalah sebagai berikut:

a. Fungsi pertukaran

Dengan fungsi pertukaran, pembeli dapat membeli produk yang mereka

inginkan dari produsen, dengan menukarkan uang dengan suatu produk

maupun menukar produk dengan produk (barter) dan pembeli bisa memakai

produk sendiri atau untuk dijual kembali. Pertukaran merupakan salah satu cara

mendapatkan suatu produk.

b. Fungsi distribusi fisik

Distribusi fisik suatu produk dapat dilakukan dengan cara menyimpan produk,

mengangkut produk dari produsen ke konsumen yang membutuhkan dengan

cara mengangkut melalui darat, air maupun udara. Tujuan penyimpanan

ITS Mandala
19

produk adalah agar produk tersebut terjaga kualitasnya dan menjaga pasokan

agar tidak kekurangan saat dibutuhkan

c. Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat

dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungakn aktivitas

pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain

pengurangan risiko, pembiayaan, pencarain informasi serta standarisasi dan

klasifikasi produk.

2.2.2 Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Dalam bisnis merupakan salah satu cara untuk memperoleh hasil yang

diinginkan, strategi pemasaran berguna untuk mengantisipasi masalah-masalah

yang ada di masa depan. Strategi pemasaran yaitu serangkaian tujuan dan sasaran,

kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran

perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan, acuan serta

alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri, 2017:114).

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan

dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan (Kotler,

2019:76).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran

memberikan arah bagi perusahaan untuk mengendalikan aspek yang ada agar

mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan.

ITS Mandala
20

2. Indikator Strategi Pemasaran

Ada beberapa indikator-indikator dalam strategi pemasaran antara lain:

a. Product

Menurut Kotler & Armstrong (2014:244) produk didefinisikan sebagai apa pun

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, akuisisi,

penggunaan, atau konsumsi yang mungkin memuaskan keinginan atau

kebutuhan. Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk

mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat

memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen yang meliputi benda berupa

fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

b. Price (Harga)

Menurut Tjiptono & Chandra (2020:161) menyebutkan bahwa harga

merupakan satu-satunya unsur pemasaran yang mendatangkan pemasukan atau

pendapatan bagi perusahaan.

c. Promotion (Promosi)

Promosi adalah suatu aktivitas berupa komuikasi yang dilakukan sebagai upaya

untuk memperkenalkan atau menawarkan suatu produktujuan menarik

perhatian calon konsuemen untuk mengunakan produk tersebut.

d. People

People merupakan faktor manusia yang terlibat secara langsung maupun tidak

langsung Peranan kaki tangan yang menjalankan berbagai aktivitas berkaitan

dengan pemasaran perlu dijadikan sebagai strategi. Oleh karena itu inisiatif

dari aspek kebolehan kemampuanan dan kepakaran para berkerja dan pihak

ITS Mandala
21

pengurusan di industri perlu diberi perhatian dalam strategi meningkatkan

keupayanan dalam pemasaran.

2.2.3 Matriks SWOT

Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan internal yang dimiliki. Analisis SWOT merupakan salah satu

instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal

luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapakan secara akurat,asumsi

sederhana ini mempunyai dampak yang cukup besar atas rancangan suatu strategi

yang berhasil. Dari penjelasan ini analisis SWOT adalah alat yang dapat

digunakan untuk menganalisis keadaan pasar dan dapat dijadiakan opsi atau

alternatif perusahaan dalam mengambil suatu keputusan pemasaran (Rangkuti,

2018:83).

Menurut Assauri (2017:17) Matriks SWOT merupakan suatu kerangka

penganalisisan yang terintergrasi antara internal perusahaan danlingkungan

eksternal, dengan membangun pendekatan SWOT. Dari SWOT sendiri juga kita

dapat melihat dan menganalisa keadaan pasar perusahaan dari segi internal yaitu

pegawai dan manajer perusahaan dan juga dari segi eksternal yaitu pelanggan atau

konsumen.

Matriks SWOT didasarkan pada sebuah pemikiran kekuatan-peluang yang

dimiliki oleh perusahaan dan dapat dijadikan sebuah motivasi perusahaan untuk

ITS Mandala
22

terus mengembangkan produknya, selain pemikiran tersebuat, tentu ada juga

kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan, yang nantinya akan

menjadi bahan perusahaan untuk menentukan strategi pemasaran kedepannya

(Rangkuti, 2018:82).

Kekuatan (strength) ini, berasal dari faktor internal organisasi atau

perusahaan yang dapat menjadi memudahkan oranginasi tersebut untuk mencapai

visi-misi mereka. Adapun faktor kelemahan (weakness), yang merupakan faktor

internal juga yang dapat menghambat organisasi atau peruasahan mencapai visi-

misi mereka. Meskipun terlihat memiliki dampak yang besar,namun tidak semua

kelemahan dari organisasi atau perusahaan harus dipaksa untuk diperbaiki.

Melainkan dapat diminimalisir agar perusahaan tersebut dapat tetap fokus pada

kekuatan dan peluang perusahahn tersebut. Lalu ada juga peluang (opportunity),

yang didapatkan dengan membuat beberapa opsi-opsi penetrasi pasar yang dapat

dalam membuat keputusan. Dan yang terakhir anacaman (threats), menurut

Fatimah (2016:18) ancaman merupakan hal-hal yang biasanya terjadi akibat trend

perkembangan pasar dan persaingan yang tidak bisa dihindari.

Di dalam analisis SWOT, terdapat dua faktor yang digunakan dalam

menganalisa sebuah strategi pemasaran yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal itu sendiri terdiri dari kekuatan (strength) dan peluang

(opportunity). Faktor internal menyangkut pada kondisi di dalam perusahanan,

yang dapat mempengaruhi kekuatan dan peluang dari perusahaan,yang dapat

mempengaruhi kekuatan dan peluang dari perusahaan tersebut.

ITS Mandala
23

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal terdiri dari kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

Faktor eksternal menyangkut pada kondisi di luar perusahaan yang dapat

mempengaruhi kelemahan dari peruasahaan tersebut (Fatimah, 2016:20).

Dari analisis SWOT, maka akan didapatkan strategi-strategi yang

memudahkan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan kedepannya. Menurut

Fatimah (2016:20), strategi lain yang dapat dilakukan juga dengan strategi-

setrategi SWOT.

Tabel 2.2: Analisis SWOT


IFE Strength (S) Weakness (W)

Tentukan 5 -10 Tentukan 5 -10


EFE faktor internal faktor internal
Opportunites (O) Strength SO Strength WO
Menciptakan strategi yang Mengciptakan strategi
Tentukan 5 –10 menggunakan kekuatan yang meminimalkan
faktor eksternal untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang. memanfaatkan peluang.
Threats (T) Strength ST Strenght WT
Mengciptakan strategi Mengciptakan strategi
Tentukan 5 – dengan menggunakan yang meminimalkan
10 faktor kekuatan untuk kelemahan serta
eksternal mengatasi ancaman. menghindari ancaman.
Sumber: (Rangkuti, 2018:13)

Keterangan:

1. Strategi SO

Dalam bagian ini SO dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Di bagian ST ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

ITS Mandala
24

3. Strategi WO

Strategi WO ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini berdasarkan pada bagian yang bersifat defensit dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti,

2018:13).

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dirancang berdasarkan kajian teori merupakan sumber

data untuk seseorang dalam melakukan sebuah penelitian. Penelitian ini

difokuskan pada pembahasan tentang analisis SWOT terhadap strategi pemasaran

pada Toko Perabot Aba Jaya Grosir Jember. Berdasarkan kajian teori yang ada

dan penelitian terdahulu maka dapat ditarik kesimpulann untuk kerangka

konseptual pada penelitian ini sebagai berikut:

ITS Mandala
25

Toko Perabot Aba Jaya Grosir Jember

Analisis SWOT

Analisis IFE Analisis EFE


(Internal Factor Evaluation) (Eksternal Factor Evaluation)

Matriks SWOT

Strategi Pemasaran

Gambar 2.1: Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

1. Penelitian dilakukan pada Toko Perabot Aba Jaya Jember untuk mengetahui

strategi pemasaran yang digunakan oleh Toko Perabot tersebut.

2. Penelitian dilakukan dengan Analisis SWOT meggunakan analisis IFE dan

analisis EFE hingga mendapatkan matriks SWOT.

3. Dari matriks SWOT, maka didapatkan strategi pemasaran yang dilakukan oleh

Toko Peraabot Aba Jaya Jember.

ITS Mandala
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Penelitian ini dilakukan pada salah satu Toko Perabot di Jember saat ini

yaitu Toko Perabot Aba Jaya Jember. Toko ini bertempat di Perumahan Bumi

Tegal Besar Blok B24, Tegal Besar, kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember,

Jawa Timur. Toko Perabot Aba Jaya Jember yang didirikan pada tahun 2021,

berawal dari pemilik yang memiliki sebuah peluang untuk memasarkan

produknya hanya melalui Smartphone saja dengan penerapan sistem

dropshipper saat itu, dan akhirnya pada ssat pertengahan 2021 pemilik toko

berinisiatif untuk merambah sebagai distributor alat rumah tangga atau perabot

di wilayah Jember dan sekitarnya sekaligus toko untuk menjajahkan barangnya

yang bertepat di Perumahan Bumi Tegal Besar. Selain mendirikan toko offline,

Toko Perabot Aba Jaya juga menggunakan marketplace seperti Shopee, TikTok

Shop, Instagram sebagai alat pemasarnya. Toko Perabot ini berkomitmen untuk

menjaga harga tetap ramah dikantong dan juga pelayanan yang baik.

Pada awal berdirinya, perusahaan mengelola usaha dengan jumlah

karyawan sebanyak 5 orang. Di bawah pengawasan Bapak Doddy selaku

pemilik sekaligus pimpinan Toko Perabot Aba Jaya, perusahaan ini mengalami

perkembangan yang cukup pesat. Hal ini didukung oleh usaha yang keras

ditambah pengalaman beliau yang telah cukup lama dalam bidang Perabot.

26 ITS Mandala
27

Untuk mengembangkan perusahaan, maka kegiatan perusahaan diarahkan

menjadi lebih luas. Hal ini diwujudkan dengan perubahan bidang usaha.

Perusahaan yang semula bergerak dibidang usaha perusahaan industri Perabot.

Pada awalnya, penjualan Perabot masih dalam bentuk-bentuk yang sederhana.

Untuk menunjang produksinya, perusahaan menambah peralatan mesin yang

digunakan dalam pembuatan Perabot didukung tenaga kerja professional dan

usaha pemasaran yang tepat.

2. Visi dan Misi

Toko Perabot Aba Jaya Jember mempunyai visi menciptakan perusahaan

yang profesional, berwawasan teknologi modern, dan menerapkan sistem kerja

yang terorganisir dalam dunia industri artistik. Misi usaha berupa target dan

merupakan pencapaian ukuran keberhasilan kinerja perusahaan. Toko Perabot

Aba Jaya Jember mempunyai misi yaitu:

a. Mengembangkan dunia wirausahaan.

b. Menciptakan produk yang berkualitas tinggi.

c. Memelihara karakteristik identitas suatu daerah, yakni pusat kota ukir Jepara.

d. Menyebarluaskan hasil produk ke dunia luas.

e. Memajukan karakteristik furniture Jember dan ikut memajukan perekonomian.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan tugas

kontrol, mempermudah jumlah kebutuhan dan penempatan tenaga kerja sesuai

dengan kecakapan dan keahlian yang dimiliki. Berdasarkan struktur organisasi ini

ITS Mandala
28

karyawan akan tahu tugas dan tanggung jawab masing-masing, maka dari itu

penyusunan organisasi biasanya didasarkan pada pembagian kerja yang efektif

dan efisien serta disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Adapun dalam

organisasi di Toko Perabot Aba Jaya Jember, struktur organisasi dapat dilihat

dalam gambar berikut.

Owner

Manajer

Admin I Admin II Staf

Gambar 3.1: Struktur Organisasi Toko Perabot Aba Jaya Jember

Sumber: Toko Perabot Aba Jaya Jember

Adapun pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian

adalah sebagai berikut:

a. Owner

Sebagai pemilik Toko Peraboot Aba Jaya Grosir Jember.

b. Manajer Perusahaan

Sebagai pengatur segala urusan yang dilakukan pada kegiatan perusahaan dan

juga keuangan perusahaan.

c. Admin I

ITS Mandala
29

Sebagai penanggungjawab pekerjaan yang berkaitan dengan pembelian dan

supplier.

d. Admin II

Sebagai penanggungjawab pekerjaan yang berkaitan dengan penjualan.

e. Staff

Bertanggung jawab mengenai stock di gudang dan juga pengiriman barang.

4. Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku pada Toko Perabot Aba Jaya Jember adalah enam

hari kerja dalam seminggu, mulai pukul 07.30-15.00 WIB.

5. Sistem Penggajian

Gaji merupakan salah satu hal yang penting bagi seorang karyawan dalam

suatu perusahaan termasuk Toko Perabot Aba Jaya Jember. Penggajiannya

dilakukan berdasarkan absen kedua metode tersebut ditambah dengan pengamatan

pimpinan perusahaan terhadap aktivitas serta kinerja yang dilakukan karyawan

setiap hari kerja. Pemberian gaji karyawan biasanya dibayarkan setiap

pertengahan bulan di bulan yang baru

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2018:215) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

ITS Mandala
30

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan dari Toko

Perabot Aba Jaya Jember.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2018:81) sampel ialah bagian dari populasi yang

menjadi sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari

jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan

purpossive sampling. Non probability sampling adalah teknik penganmbilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive sampling adalah

teknik penentuan dan pertimbangan tertentu. Teknik purposive sampling ini

berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik responden yang

disesuaikan dengan maksud penelitian (Sugiyono, 2018:104). Adapun kriteria

atau karakteristik responden adalah:

1. Pelanggan yang sudah pernah berbelanja di Toko Perabot Aba Jaya Jember

minimal sebanyak 2 kali, dikarenakan pelanggan yang sudah membeli minimal

sekali sudah mengenal dan tahu mengenai keadaan yang ada di Toko Perabot

Aba Jaya Jember.

2. Pelanggan laki-laki maupun perempuan yang berusia di atas 17 tahun, mereka

yang berusia diatas 17 tahun sudah dapat mempertanggung jawabkan apa yang

disampaikannya.

3. Responden adalah pelanggan yang kedapatan membeli di Toko Perabot Aba

Jaya Jember dari 20 Juni 2023 sampai dengan 25 Juni 2023.

ITS Mandala
31

Sugiyono (2018:91) menyarankan dalam penentuan jumlah sampel yang

digunakan untuk penelitian sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan

500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap

kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate, maka

jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 30. Sebagai

aturan umum, ukuran sampel antara 30 sampai dengan 500 bisa efektif

tergantung dengan cara pengambilan sampel yang digunakan dan pertanyaan

penelitian yang dipakai.

3.3 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis metode penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018:15) pengertian metode kuantitatif adalah

suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, serta

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

tersebut menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau

statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapakan

sebelumnya.

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif. Penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dengan menggunakan

ITS Mandala
32

model-model kuantitatif dalam perumusan strateginya dan cenderung

menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, dan hasil penelitian ini lebih

menekankan pada makna (Rangkuti, 2015:96). Pendekatan deskriptif ini dipilih

karena berkaitan dengan metode penelitian kuantitatif.

3.4 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

1. Data Primer adalah data yang doperoleh secara langsung dari obyek yang

diteliti. Menurut Sugiyono (2018:137) menyatakan bahwa sumber data primer

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada penguumpul data.

Untuk mendapatkan data primer dilakukan penelitian lapangan, yaitu dengan

caramelakukan penelitian langsung ke lapangan. Data primer merupakan data

yang diperoleh langsung oleh peneliti. Dalam penelitian ini data primernya

diambil dari narasumber secara langsung yang diperoleh melalui observasi

(pengamatan), wawancara, kuesioner dan dokumentasi.

2. Data Sekunder, menurut Sugiyono (2018:137) adalah Sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen. Untuk mendapatkan data sekunder dilakukan studi

kepustakaan yang memiliki hubungan dengan variabel yang diteliti. Data

sekunder merupakan sumber data yang didapatkan oleh peneliti dari penelitian

yang sudah ada, dan dapat mendukung data primer. Dalam hal ini data

sekunder berupa kajian pustaka, daftar penjualan, gambaran perusahaan.

ITS Mandala
33

ITS Mandala
34

3.5 Identifikasi Variabel

Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variable-variabel yang

digunakan. Peneliti tentu akan memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena

agar penelitian tersebut dapat lebih berfokus dalam proses mendapatkan data yang

akurat. Indentifikasi variable yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Kekuatan (Strenght)

2. Kelemahan (Weakness)

3. Peluang (Opportunity)

4. Ancaman (Threats)

5. Strategi Pemasaran

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2018:38) adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi

tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk

menghindari kesesatan dalam mengumpulkan data. Adapun variabel penelitian

beserta definisi operasionalnya dijelaskan sebagai berikut:

3.6.1 Kekuatan (Strenght)

Kekuatan (Strenght) merupakan unsur pertama dalam analisis SWOT.

Kekuatan disini memiliki arti keunggulan di sisi internal perusahaan, misalnya

kekuatan tersebut terdapat dalam produk atau strategi. Menurut Fatimah

(2016:13), kekuatan (Strenght) merupakan sebuah kondisi yang menjadi sebuah

ITS Mandala
35

kekuatan dalam organisasi.

Indikator kekuatan (Strenght) pada Toko Perabot Aba Jaya ini adalah

sebagai berikut :

a. Produk (product)

b. Pelayanan

c. Tempat

d. Lokasi

3.6.2 Kelemahan (Weakness)

Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan dan kemampuan yang bisa menghalangi efektif suatu

perusahaan. Menurut Fatimah (2016:14), kelemahan (Weakness) merupakan

kondisi atau segala sesuatu hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang

terdapat dalam tubuh organisasi. Kelemahan juga dapat berupa kelemahan

dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan karyawan yang ada di

dalam perusahaan, lemahnya kepercayaan konsumen dan lain lain.

Indikator kelemahan (Weakness) pada Toko Perabot Aba Jaya ini adalah

sebagi berikut:

a. Promosi (Promotion)

b. Target Pasar

3.6.3 Peluang (Opportunity)

Peluang (Opportunity), yang didapatkan dengan membuat beberapa opsi-

opsi penetrasi pasar yang dapat dicapai perusahaan dalam membuat keputusan.

ITS Mandala
36

Menurut Fatimah (2016:16), peluang merupakan suatu kondisi lingkungan di

luar organisasi yang sifatnya menguntungkan bahkan dapat menjadi senjata

untuk memajukan sebuah perusahaan/organisasi.

Indikator Peluang (Opportunity) pada Toko Perabot Aba Jaya ini adalah

sebagai berikut :

a. Promosi

b. Ciri khas produk

c. Dekorasi

3.6.4 Ancaman (Threats)

Menurut Fatimah (2016:22) Ancaman (Threats) merupakan hal –hal yang

biasanya terjadi akibat trend, perkembangan pasar, dan persaingan yang tidak

bisa dihindari. Ancaman atau Threats ini merupakan kebalikan dari peluang

atau Opportunity, jadi ancaman merupakan kondisi eksternal yang dapat

menganggu kelancaran berjalannya sebuah organiasi dan peruasahan.

Indikator Ancaman (Threats) pada Toko Perabot Aba Jaya ini adalah

sebagai berikut :

a. Harga (price) pesaing

b. Varian produk pesaing

c. Kualitas produk pesaing

3.6.5 Strategi Pemasaran

Menurut Alma (2016:199), menjelaskan definisi strategi pemasaran adalah

pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan

ITS Mandala
37

sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan

merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang

akan dikejar oleh perusahaan.

Indikator strategi pemasaran Toko Perabot Aba Jaya ini adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatnya kualitas produk

b. Meningkatnya promosi

c. Meningkatnya penjualan

d. Meningkatnya kualitas pelayanan

3.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2018:226). Untuk

mendapatkan data dan informasi yang lengkap maka peneliti melakukan

pengamatan pada Toko Aba Jaya.

2. Wawancara

Digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

ITS Mandala
38

dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2018:231). Untuk

memperoleh dan mendapatkan informasi masalah yang akan diteliti maka

peneliti melakukan wawancara yang mendalam kepada manajer dan karyawan

Toko Perabot Aba Jaya juga pesaing dan pelanggan pesaing.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan, yaitu menggunakan berbagai data yang bersifat teoritis

yang diperoleh dari berbagai sumber buku. Menurut Sugiyono, studi

kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan

dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang

diteliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan

penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literaturliteratur

Ilmiah (Sugiyono, 2018:291). Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan

beberapa studi pustaka untuk alat menganalisa data yang didapatkan dari teori

maupun jurnal penelitian.

4. Kuiesioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2018:240). Kuesioner dsebar kepada pelanggan

Toko Perabot Aba Jaya.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari sebuah penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kuantitatif. Dokumentasi bisa berbentuk

tulisan, gambar atau karya-karya.

ITS Mandala
39

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Rangkuti (2018:22)

penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dengan menggunakan model-

model kuantitatif dalam perumusan strateginya dan cenderung menggunakan

analisis dengan pendekatan induktif, dan hasil penelitian ini lebih menekankan

pada makna.

3.8.1 Uji Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2018:207) Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Perhitungan

dalam statistic deskriptif meliputi table distribusi frekuensi, diagram statistik

(Histogram). Histogram dan tabel kecenderungan masing-masing variabel. Mean,

median, modus dan standar deviasi.

3.8.1 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), merupakan sebuah alat

formulasi strategi yang digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan

dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar

untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut

(David, 2017:229). Pemahaman yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang

mencakup didalamnya lebih penting daripada angka-angka yang ada. Menurut

Santoso (2013:67), Matriks IFE dapat dikembangkan dengan lima tahap yaitu:

ITS Mandala
40

a. Tuliskan faktor internal utama seperti diidentifikasi dalam proses audit

internal.

b. Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat

penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-

masing faktormengindikasikantingkat penting relatif dari faktor terhadap

keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah seluruh bobot harus sebesar

1,0.

c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk

mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan mayor

(peringkat = 1), atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor

(peringkat = 3), atau kekuatan mayor (peringkat = 4). Perhatikan bahwa

kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4, dan kelemahan harus

mendapat peringkat 1 atau 2. Jadi, peringkat adalah berdasarkan perusahaan,

sedangkan bobot adalah berdasarkan industri.

d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan

rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel.

e. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel untuk

menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi. Nilai rata-rata

adalah 2,5. Total rata-rata tertimbang di bawah 2,5 menggambarkan

organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5

mengindikasikan posisi internal yang kuat. Dari penjelasan tentang tahapan

membuat matrik IFE tersebut, maka tabel matrik IFE adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1: Matriks IFE


Faktor Internal Bobot Rating Skor

ITS Mandala
41

(Bobot x Rating)
Kekuatan (Strenght)
Kelemahan (Weakness)
Total
Sumber : (Santoso, 2013:67)

3.8.2 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Menurut Santoso (2013:69), matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation),

memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi

informasi ekonomi sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,

hukum, teknologi, dan persaingan. Adapun tahapan yang harus dilakukan untuk

membuat matrik internal adalah sebagai berikut:

a. Buat daftar faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal.

b. Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat

penting) untuk masing-masing faktor. Bobot mengindikasikan tingkat

penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri.

Jumlah seluruh bobot harus sebesar1,0.

c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci

tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor

tersebut, dimana 4 = respon perusahaan superior, 3 = respon perusahaan di

atas rata-rata, 2 = responn perusahaan rata-rata, 1 = respon perusahaan jelek.

Peringkat didasari pada efektivitas strategi perusahaan, sedangkan bobot

didasarkan padaindustri.

d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan

nilai tertimbang.

e. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan

ITS Mandala
42

total nilai tertimbang bagi organisasi. Nilai tertimbang tertinggi adalah 4,0

dan nilai tertimbang terendah adalah 1,0. Totalnilai tertimbang rata-rata

adalah 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa

organisasi merespon dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang

ada dalam industrinya. Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif

mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan

efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total nilai 1,0

mengindikasikan bahwa strategis perusahaan tidak memanfaatkan peluang

atau tidak menghindari ancaman eksternal.

Dari penjelasan tentang tahapan membuat matriks EFE tersebut, maka

tabel matriks EFE adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2: Matriks EFE


Skor
Faktor Eksternal Bobot Rating
(Bobot x Rating)
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threats)
Total
Sumber: Santoso (2013:69)

3.8.3 Matriks SWOT

Menurut Rangkuti (2018:7), analisis SWOT terbagi menjadi empat

kuadran utama yang memiliki strategi yang berbeda untuk masing-masing

kuadarannya, yaitu sebagai berikut :

a. Kuadran 1 (+ +). Strategi Agresif merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

ITS Mandala
43

agresif (Growth orientedstrategy).

b. Kuadran 2 (+ -). Strategi Diversifikasi, meskipun menghadapi berbagai

ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi

yang harus diterapkan adalah yang menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

c. Kuadran 3 (- +). Strategi Turn Around, perusahaan menghadapi peluang

pasar yang sangat besartetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala

atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut

peluang pasar yangbaik.

d. Kuadran 4 (- -). Strategi Defensif, merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

ITS Mandala
44

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2016). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (8th ed.).


Bandung: Alfabeta.

Assauri, S. (2017). Manajemen Pemasaran. Assauri, S. (2017). Manajemen


Pemasaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Cahyo, B. D., Sari, M. I., & Hermawan, H. (2023). Analisis SWOT Untuk
Pemasaran di Toko Bangunan Bima Jaya. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Growth, 21(1), 88–100.

David, F. R. (2016). Manajemen Strategik – Suatu Pendekatan Keunggulan


Bersaing (15th ed.). Jakarta: Salemba Empat.

David, F. R. (2017). Strategic Management Manajemen Strategi Konsep (12th


ed.). Jakarta. Salemba Empat.

Fatimah, F. N. D. (2016). Teknik Analisis SWOT (Pedoman Menyususun Strategi


yang Efektif dan Efisien serta Cara Mengelola Kekuatan dan Ancaman).
Yogyakarta: Quadrant. MacIntosh.

Haerawan, & Magang, Y. H. (2019). Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi


Pemasaran Alat Rumah Tangga di PT Impressindo Karya Steel Jakarta Pusat.
Journal Lmiah Manajemen Bisnis, 5(2), 175–189.

Jufri, A., & Artha, B. (2022). Analisis SWOT terhadap usaha mebel Karya Wijaya
di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Entrepreneurship Bisnis
Manajemen Akuntansi (E-BISMA), 3(1), 25–30.
https://doi.org/10.37631/ebisma.v3i1.440

Khoirunisak, H., & Saino. (2020). Swot Analisis Sebagai Perencanaan Strategi
Pemasaran Dalam Upaya Pengembangan Sentra Industri Mebel Di Desa
Catak Gayam Kecamatan Mojowarno , Kabupaten Jombang. Jurnal
Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 8(2), 861–867.

Kotler, P. (2019). Manajemen Pemasaran. Terjemahan: Warnadi, & Triyono, A.


Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV. Budi Utama).

Kotler, P., & Armstrong, G. (2014). Principle of Marketing (15th ed.). New
Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2018). Manajemen Pemasaran (12th ed.). Jakarta: PT.
Indeks.

Ma’rifatin, N. D., Isharijadi, & Yusdita, E. E. (2021). Strategi Pemasaran Di

ITS Mandala
45

Tengah Pandemi Covid-19 Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing


Amanah Furniture. Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, 9(1), 2021.

Oktarini, D., Finthariasari, M., Nuari, T. N. V., Marta, F. R., & Yami, F. M.
(2022). Strategi Desain Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Toko Mebel Sederhana. Prosiding Seminar Nasional
Business Corporate, 1(1), 135–146. https://doi.org/10.36085/pbc.v1i1.3320

Prasetya, D. D., Rahmi, H. M., Sugianto, R., & Sapruwan, M. (2023). Analisis
Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan Penjualan Furniture Pada Finture .
id. Jurnal EMAS : Ekonomi Manajemen Akuntansi Kewirausahaan, 3(1), 36–
41.

Rahimaji, A. (2019). Strategic Management Analisis SWOT pada Perusahaan


IKEA Indonesia. JEMSI: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Sistem Informasi,
1(2), 60–69. https://doi.org/10.31933/JEMSI

Rangkuti, A. N. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan. Kualitatif,


Kuantitatif, PTK, Dan R&D. Bandung: Cita Pustaka Media.

Rangkuti, F. (2018). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara


Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Santoso, S. (2013). Stasistika Ekonomi plus Aplikasi SPSS. Ponorogo : Umpo


Press.

Social, H. and W. A. (2021). Digital in 2021 : Essential Insights Into Internet,


Social Media, Mobile, and E-Commerce Use In Indonesia. In Hootsuite and
We Are Social. https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-
report-2021/

Sudaryono. (2015). Manajemen Pemasaran Teori & Implementasi (1st ed.).


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suhaety, Y., Mulyati, M., & Fadillah, M. (2021). Analisis Strategi Pengembangan
Usaha Mebel Samawa di Kandai 2 Kecamatan Woja. Ainara Journal (Jurnal
Penelitian Dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan), 2(3), 281–287.
https://doi.org/10.54371/ainj.v2i3.93

Suhartini, Basjir, M., & Robbi, N. (2022). Rancangan Strategi Produk Furniture
dengan Pendekatan SWOT untuk Meningkatkan Daya Saing. Journal of
Research and Technology, 8(2), 259–266.

Sunyoto, D. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Center for Academic.

ITS Mandala
46

Publishing Service (CAPS).

Tjiptono, F. (2020). Strategi Pemasaran Prinsip dan Penerapan. Yogyakarta:


Andi.

Tjiptono, F., & Chandra, G. (2020). Pemasaran Strategik: Domain, Determinan


Dinamika (4th ed.). Yogyakarta: Andi.

ITS Mandala
47

LAMPIRAN 1: PENGANTAR KUESIONER

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS MANDALA JEMBER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Jl. Sumatra No. 118-120, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
Website: https://itsm.ac.id/ Telp: (0331) 334324

Kepada:
Yth. Bapak/Ibu/Sdr responden
Di tempat

Dengan hormat,
Kuesioner ini ditujukan untuk karyawan guna memperoleh data yang akan
dipergunakan untuk penulisan tugas akhir (skripsi) sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana. Adapun judul skripsi yang saya buat yaitu “Analisis
Strategi Pemasaran Menggunakan SWOT Pada Toko Perabot Aba Jaya Jember”.
Dengan segenap kerendahan hati, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
bersedia meluangkan waktu mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa adanya.
Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya digunakan untuk kepentingan
terbatas, dalam artian hanya diperlukan untuk penelitian ini saja. Peneliti
menjamin rahasia pribadi juga jawaban Bapak/Ibu dalam memberikan kebenaran
data pada peneliti.
Atas bantuan dan kerjasamanya Bapak/Ibu/Saudara saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya,

Ajeng Pramadyaningtyas Umbara


NIM 19104426

ITS Mandala
48

LAMPIRAN 2: PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER PENELITIAN

Berilah tanda chek list (√) pada jawaban yang dipilih.


1. Bila pendapat anda Sangat Setuju (SS)
2. Bila pendapat anda Setuju (S)
3. Bila Tidak Setuju (TS)
4. Bila Sangat Tidak Setuju (STS)

Identitas responden
1. Nama : ...................................................
2. Usia : ...................................................
3. Jenis Kelamin : ...................................................
4. Pendidikan Terakhir : ...................................................
5. Frekuensi Pembelian : ...................................................
6. Lama Berlangganan : ...................................................

ITS Mandala
49

LAMPIRAN 3: KUESIONER PENELITIAN

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
STS TS S SS
Kekuatan (Strenght)
Produk yang dijual di Toko Perabot Aba Jaya
1
berkuaitas baik
Konsumen dilayani dengan baik ketika
2
berbelanja di Toko Perabot Aba Jaya
Suasana toko sangat baik karena penataan yang
3
bagus
4 Lokasi toko mudah diakses dengan kendaraan
Kelemahan (Weakness)
Promosi yang dilakukan Toko Perabot Aba
1
Jaya hanya pada media sosial saja
Konsumen yang menjadi sasaran penjualan
2
hanya pada konsumen menengah saja
Peluang (Opportunity)
Toko Perabot Aba Jaya perlu melakukan
1
promosi selain melalui media sosial
Toko Perabot Aba Jaya harus mempunyai ciri
2
khas pada produknya
Dekorasi toko yang lebih baik akan menarik
3
minat konsumen
Toko Perabot Aba Jaya hanya memilki sedikit
4
pesaing
Ancaman (Threats)
Harga produk yang dijual oleh pesaing lebih
1
menarik
Pesaing menawarkan lebih banyak pilihan
2
produk yang akan dibeli kepada konsumen
Kualitas produk yang ditawarkan oleh pesaing
3
sangat bisa diandalkan

ITS Mandala

Anda mungkin juga menyukai