Nama Kelompok :
i
ABSTRAK
DAFTAR ISI
ii
Hal
ABSTRAK
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
2.1.2 Pemasaran........................................................................... 26
iv
4.1.3.4 Strategi Pemasaran Pelayanan Kesehatan Yang
Dapat Diterapkan di UPT Babakan Sari Dalam
Upaya Meningkatkan Kunjungan Pasien............. 195
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
v
1.1 Ketenagaan di UPT Puskesmas Babakan Sari
6
1.2 Target Retribusi Pasien Umum di UPT Puskesmas Babakan
Sari
.................................................. 8
vi
4.8 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
192
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
vii
2.6 Penataan strategi pemasaran ................................................. 44
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah merupakan hak dan investasi bagi semua warga negara Indonesia. Hak
atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum dalam UUD 1945, Pasal 27 ayat
kedua dimana tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Disebutkan pula bahwa upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan dan /atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi
dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam
viii
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan
Berpijak pada hal di atas, maka semua warga negara tanpa kecuali mempunyai hak yang
sama dalam penghidupan, kesehatan dan pekerjaan. Penghidupan ini mengandung arti hak untuk
memperoleh kebutuhan materiil, seperti : pangan, sandang dan papan yang layak dan juga
dasar yang sangat diperlukan oleh segenap masyarakat untuk dapat beraktifitas sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga. Namun bila kondisi kesehatan bermasalah bukan tidak
mungkin seluruh harta dan kekayaan akan habis digunakan untuk memperoleh kesehatan tersebut.
Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan rakyat adalah salah satu modal pokok dalam rangka
pertumbuhan dan kehidupan bangsa dan mempunyai peranan penting dalam penyelesaian kehatan
yang memadai dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat umum.
tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut
dilakukan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu dan merata yang dapat diterima dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat (SKN, 2009).
Harus diakui bahwa kualitas kesehatan masyarakat Indonesia selama ini sebagaian besar
tergolong rendah, terutama pada masyarakat miskin. Mereka cenderung kurang memperhatikan
kesehatan mereka, hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pemahaman mereka akan pentingnya
kesehatan dan kesejahteraan yang tinggi. Namun kenyataan rendahnya derajat kesehatan
ix
masyarakat disebabkan oleh ketidak mampuan mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,
masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang tergolong masih
mahal. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kesehatan berbanding terbalik dengan
kemiskinan, dimana makin tinggi tingkat kemiskinan masyarakat, maka masalah kesehatan
Biaya kesehatan yang mahal menjadi kendala bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai. Meningkatnya biaya kesehatan bagi masyarakat yang tinggi
walau saat ini ada alaternatif berupa kebijakan pemerintah tentang pembiayaan yang terjangkau
melalui BPJS.
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan biaya kesehatan yang harus ditanggung
oleh masyarakat, seperti yang di kemukakan oleh Sulastomo (2011:42), seperti berikut : 1). Sifat
layanan itu sendiri, sifat dari pada suatu layanan kesehatan adalah padat modal, padat teknologi
dan padat karya sehingga modal yang harus ditanam semakin besar dan dibebankan pada biaya
perawatan, dan 2). Bagaimana negara memandang masalah pelayanan kesehatan sebagai
kebutuhan warga negaranya dan bagaimana negara menyelenggarakan dan memenuhi pelayanan
Berdasarkan pendapat di atas usaha industri jasa kesehatan mempunyai prospek yang
bagus, karena pelayanan kesehatan tidak terpaku hanya pada pengobatan penyakit tetapi juga
memberikan pelayanan untuk usaha pencegahan dan meningkatkan kesehatan. Hal ini bisa
dimanfaatkan oleh pemberi jasa pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan yang sesuai
(Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan,
selanjutnya Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
x
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
Sistem Kesehatan Nasional Tahun 2012, Puskesmas adalah sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama dengan mempunyai 3 fungsi, yakni sebagai berikut : pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pusat
UPT Puskesmas Babakan Sari adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas
Kiara Condong meliputi 6 kelurahan yaitu : 1). Kelurahan Kebon Jayanti, 2).
Puskesmas Babakan Sari telah berdiri sejak tahun 1976 dan pada tahun 2008 dibentuklah
sistem UPT-Jejaring untuk puskesmas di Kota Bandung dan berdasar Peraturan Walikota Bandung
no 413 tahun 2010 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada
Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung bentuk
organisasi ini tetap dipertahankan hingga sekarang. Jejaring dari UPT Puskesmas Babakan Sari
adalah Puskesmas Babakan Surabaya dengan wilayah kerja Kelurahan Babakan Surabaya dan
Kelurahan Cicaheum. Jumlah penduduk dalam satu wilayah kerja UPT Puskesmas Babakan Sari
adalah 130.703 jiwa dengan jumlah penduduk miskin 43.069 jiwa atau 38.02%. Sedangkan luas
Kecamatan Kiaracondong 613,03 Ha yang terdiri dari daerah industri, pemukiman dan pesawahan
xi
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
(UKP) yang meliputi: pelayanan rawat jalan (pengobatan umum, pengobatan gigi,
Tabel 1.1
Ketenagaan di UPT Puskesmas Babakan Sari
No Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan
1. Kepala UPT (dokter) 1 PNS
2. Kepala Tata Usaha 1 PNS
3. Dokter Umum Fungsional 4 2 PNS, 3 PTT
4. Dokter Gigi Fungsional 4 3 PNS, 1 PTT
5. Perawat 7 PNS
6. Perawat Gigi 2 PNS
7. Bidan 6 3 PNS, 3 PTT
8. Tenaga Sanitarian 2 PNS
9. Petugas Gizi 2 PNS
10. Petugas Tata Usaha 4 PNS
11. Pengelola obat 1 PNS
12. Petugas Laboratorium 1 PNS
Total 36 29 PNS, 7 PTT
Sumber : Data Laporan Tahunan UPT PUskesmas Babakan Sari 2016
xii
Undang-undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur dalam
Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
(BLU) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi dalam
pengelolaan keuangannya.
maka UPT Puskemas Babakan Sari termasuk salah satu instansi pelayanan
sehingga mampu melangkah maju sebagai suatu badan usaha dan bersaing
Sumber dana yang digunakan di puskesmas terdiri dari dana APBN, dana
APBD dan dana dari kapitasi pasien peserta BPJS. Setelah puskesmas menjadi
badan layanan umum daerah maka sumber dana dari APBN dan APBD akan
dikurangi dan puskesmas harus bisa mencari sumber dana sendiri salah satunya
xiii
Berdasarkan data laporan keuangan UPT Puskesmas Babakan Sari Tahun
2015 dan 2016 mengenai target retribusi karcis pasien umum yang diterima UPT
Tabel 1.2
Target Retribusi Pasien Umum di UPT Puskesmas Babakan Sari
Pasien yang berobat ke UPT Babakan Sari terutama pasien umum mengalami jumlah
peningkatan di tahun 2016 dibandingkan jumlah pasien umum tahun 2015 (kenaikan 9,8 %).
Tetapi dari pencapaian jumlah setoran retribusi karcis pendaftaran pasien yang datang berobat
belum memenuhi target dari Dinas Kesehatan Kota Bandung. Kenaikan pasien umum menurut
narasumber pada wawancara awal di Puskesmas Babakan Sari kemungkinan dikarenakan adanya
penambahan fasilitas pelayanan yaitu adanya penambahan tenaga analis laboratorium yang
memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan laboratorium sehingga pasien tidak perlu repot
pergi ke laboratorium luar. Penambahan jumlah dokter juga membuat pelayanan pasien menjadi
lebih cepat sehingga pasien merasa lebih nyaman. Faktor kendala yang masih ditemui adalah letak
puskesmas yang tidak berada pada jalur utama sehingga tidak dilalui oleh angkutan umum dan hal
ini yang mungkin menjadikan UPT Puskesmas Babakan Sari kurang dikenal warga wilayah
kecamatan Kiara Condong sehingga perlu promosi khusus untuk meningkatkan kunjungan pasien.
Puskesmas harus berbentuk BLUD dikarenakan ada kebijakan dari pemerintah pusat
bahwa BPJS akan melakukan transfer dana ke puskesmas yang dapat diakui sebagai pendapatan
puskesmas yang sering di sebut dana kapitasi BPJS. Mengapa harus BLUD? Alasan pertama
adalah untuk keamanan kinerja. BLUD adalah pengelolaan keuangan yang paling aman. Karena
pada saat ini terjadi perubahan bahwa puskesmas akan menjadi ujung tombak pelayanan
kesehatan. Alasan kedua adalah dikarenakan harus ada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
xiv
di puskesmas. Terkadang muncul pertanyaan mana yang lebih dulu dilakukan, apakah BLUD atau
akreditasi? Apabila puskesmas sudah berbentuk BLUD maka akan lebih mudah dalam mendukung
standar yang diperlukan di dalam akreditasi. Apabila puskesmas sudah mampu menyusun Rencana
Bisnis & Anggaran(RBA), Standat Akuntansi Keuangan (SAK), dan Standard Operating
Procedure (SOP) maka sistem manajemen puskesmas sudah dilakukan dengan baik. Kendala besar
puskesmas hingga saat ini berada pada pengelolaan keuangan dan manajemen. Sehingga dengan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupaka satuan kerja perangkat daerah untuk
unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatan didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktifitas. (pasal 1 pemendagri No, 61/2007). Tujuan BLUD adalah pemberian
layanan umum secara lebih efektif dan efisien sejalan dengan praktek bisnin yang sehat, yang
pengelolaan dilakukan berdasarkan kewenangan yang di delegasikan oleh kepala daerah. (pasal 2
berbasis SAK (setiap semester), dan laporan keuangan akan diaudit auditor
eksternal. Proses pengelolaan keuangan BLUD harus sesuai dengan tata aturan/
atau sering disebut peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) bidang
BPJS Kesehatan (saat ini disebut Kartu Indonesia Sehat/KIS) maka semakin
pendapatan puskesmas akan semakin besar. UPT Puskesmas Babakan Sari juga
kartu KIS. Pasien yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) mengalami
penurunan dalam 2 tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dalam tabel jumlah pasien
yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat dan terdaftar sebagai peserta di UPT
Tabel 1.3
Data Peserta BPJS Kesehatan di UPT Puskesmas Babakan
Sari
Jumlah Peserta Jumlah Peserta
No Bulan
2015 2016
1 Januari 22.382 37.222
2 Februari 37.087 37.291
3 Maret 37.192 37.299
4 April 37.261 37.496
5 Mei 37.317 37.543
6 Juni 37.366 37.596
7 Juli 37.320 37.623
8 Agustus 37.282 37.690
9 September 37.241 37.221
10 Oktober 37.159 37.221
11 November 37.152 37.243
12 Desember 37.200 36.775
Sumber : Data Peserta BPJS Kesehatan UPT Puskesmas Babakan Sari tahun 2015, 2016
Berdasarkan Tabel 1.3 di atas diketahui jumlah pasien pengguna kartu BPJS di UPT
Puskesmas Babakan Sari mengalami penurunan (sampai tahun 2016 akhir terjadi pengurangan
xvi
jumlah peserta sebanyak 915 orang. Hasil wawancara awal dengan narasumber di UPT
Puskesmas Babakan Sari kemungkinan hal ini diakibatkan karena pasien dari wilayah kerja yang
domisilinya jauh akan berpindah ke faskes lain yang lebih dekat. Posisi UPT Puskesmas Babakan
Sari yang tidak berada di jalur kendaraan umum juga membuat pasien memilih faskes lain yang
lebih mudah dijangkau. Selain itu adanya faskes swasta yang juga mempromosikan diri dengan
kelebihannya akan membuat pasien pindah faskes. Sementara puskesmas selama ini belum
mempunyai sarana promosi untuk memasarkan diri selain promosi tradisional dari mulut ke mulut.
Apabila puskesmas setelah berubah menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) belum bisa
memasarkan dirinya dengan baik maka kemungkinan puskesmas tidak akan bisa mengikuti
persaingan di layanan kesehatan yang berakibat tidak bisa meningkatkan penghasilan untuk
karyawannya.
Adapun data fasilitas kesehatan lain yang ada di wilayah kerja UPT
Tabel 1.4
Jumlah Tenaga dan Sarana Kesehatan Swasta Yang Memiliki Izin
Praktek UPT Puskesmas Babakan Sari Tahun 2016
Kelurahan
No Jenis Tenaga Dan Sarana Bbk Kebon Kebon Bbk Cica
Sukapura
sari kangkung Jayanti Surabaya heum
A Tenaga Kesehatan
1 Dokter Umum 8 5 7 2 22 13
2 Dokter Spesial 1 0 0 0 0 0
3 Dokter Gigi 6 5 2 2 10 5
4 Dokter Gigi Spesialis 2 0 0 0 3 0
5 Bidan Praktek 7 3 3 3 2 6
6 Pengobat Tradisional 2 1 1 1 3 0
(Battra)
B Sarana Kesehatan
1 Klinik Rontgen/Radiologi 0 0 0 0 1 0
Swasta
2 Klinik Ct.Scan 0 0 0 0 0 0
3 Rumah Bersalin (Rb) 1 0 0 0 2 2
4 Laboratorium 0 0 0 0 0 0
5 Optikal 1 1 0 0 1 1
6 Salon Kecantikan 6 3 4 4 1 1
Sumber: Lap.Kesling UPT Puskesmas Babakan Sari, Tahun 2016
xvii
Melihat kondisi UPT Puskesmas Babakan Sari yang belum bisa memenuhi target
pendapatan dari retribusi karcis pasien umum yang berobat selama 2 tahun terakhir dan penurunan
jumlah peserta peserta asurasnsi KIS yang terdaftar maka dua hal ini harus segera diperbaiki
kondisinya agar UPT Puskesmas Babakan Sari dapat meningkatkan penghasilan yang diterima.
pemilihan strategi pasar sasaran produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan
pengembangan, pelaksana serta pengolahan strategi untuk memenuhi keinginan konsumen pasar
sasaran (Porter, 2010). Salah satu unsur dari strategi pemasaran adalah bauran pemasaran (Lubis,
2011). Menurut Poernomo (2010) pelayanan kesehatan merupakan pelayanan jasa dan jasa
berbeda dengan barang. Karena perbedaan jasa dan barang maka bauran pemasaran untuk jasa
pemasaran tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari four Ps: Product, Price, Promotion,
kemudian untuk pemasaran jasa maka bauran pemasaran jasa diperluas (expanded mix for service)
dengan penambahan unsur non tradisional marketing mix yaitu people, physical evidence , dan
Proses sehingga menjadi tujuh unsur (7 Ps). Bauran pemasaran jasa yang terdiri dari product,
price, place, promotion, process, people, dan physical evidence (7Ps) tersebut harus betul-betul
diperhatikan agar Puskemas mampu berkembang optimal. Untuk product seperti diketahui bahwa
UPT Puskesmas Babakan Sari memberikan jasa layanan kesehatan sebagai produknya dan untuk
puskesmas tanpa perawatan kemampuannya sudah mencukupi baik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif denga pelayanan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Price
atau tarif yang diberlakukan sesuai dengan Peraturan Walikota Bandung dan berlaku sama di
semua puskesmas kota Bandung. Tempat atau place untuk UPT Puskesmas Babakan Sari yang
tidak terletak di jalur utama dan tidak dilewati kendaraan umum membuat pasien harus
mengeluarkan uang lebih, sehingga pasien lebih memilih fasilitas kesehatan lain yang lebih dekat.
Hanya saja tidak mudah meminta lokasi baru kepada pemerintah kota mengingat harga tanah yang
mahal. Mengingat hal ini maka bauran pemasaran terakhir yaitu promotion merupakan hal penting
tetapi belum dilakukan oleh UPT Puskesmas Babakan Sari agar masyarakat semakin mengenal.
xviii
Process berkaitan dengan prosedur pelayanan. People berkaitan dengan kemampuan petugas
pelayanan, dokter, dan perawat dalam memberikan pelayanan, dan physical evidence berkaitan
SWOT terhadap UPT Puskesmas Babakan Sari, yang bisa dilihat dari kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman yang ada di UPT Puskesmas Babakan Sari. Menurut Irham Fahmi
(2014:260), Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor
eksternal dan internal dari UPT Puskesmas Babakan Sari sebagai bagian penting dalam analisis
ini. Berikut ini dapat kita lihat kondisi internal dan eksternal UPT Puskesmas Babakan Sari adalah
sebagai berikut : 1). Kekuatan : 80 % pegawai di UPT Puskesmas Babakan Sari adalah PNS
sehingga kesetiaan kepada organisasi lebih besar daripada pegawai kontrak, 2). Kelemahan :
Lokasi UPT Puskesmas Babakan Sari tidak di jalur utama yang dilewati transportasi umum
sehingga pasien butuh biaya lebih untuk naik ojek, 3). Peluang : Jumlah penduduk di wilayah UPT
Puskesmas Babakan Sari sangat besar sehingga target pemasaran jasa pelayanan besar, pelayanan
BPJS dan pelayanan kesehatan gratis, peraturan perundangan yang mendukung operasional UPTD,
4). Ancaman : jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama semakin bertambah sehingga menambah
jumlah pesaing bagi UPT Puskesmas Babakan Sari seperti dalam table 1.4, pengembangan
teknologi, jumlah dan spesifikasi SDM, dan sumber daya fasilitas fisik.
Hasil identifikasi awal yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT selanjutnya
dilakukan penilaian dengan melihat teori strategi pemasaran modern meliputi segmenting,
targeting dan positioning. Hasil wawancara awal dengan narasumber di UPT Puskesmas Babakan
Sari dikatakan bahwa sampai saat ini belum ada sasaran segmen khusus yang dilayani.
Puskesmas melayani semua pasien yang datang berobat yang kebanyakan adalah masyarakat kelas
menengah ke bawah, hal ini dapat dilihat dari tarifnya yang murah, sedangkan target market yang
khusus dituju juga belum ada. Semua masyarakat di wilayah Kecamatan Kiaracondong dengan
tidak memandang umur, jenis kelamin dan tempat tinggal semua akan dilayani. Untuk
positioning belum ada kekhususan jenis layanan tertentu yang menjadikan UPT Puskesmas
xix
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang :
Fokus Penelitian
Jumlah penduduk yang padat dan kunjungan yang banyak merupakan modal yang
umum. Potensi pasar kesehatan yang saat ini masih terbuka dan berpeluang untuk
Badan Layanan Usaha Daerah dan telah memiliki perencanaan strategis (RSB)
yang merupakan persyaratan dokumen BLUD. Dengan status BLUD yang baru
UPT Puskesmas Babakan Sari tidak hanya tergantung kepada dana kapitasi yang
diperoleh dari BPJS, namun dapat meningkatkan pendapatan dari sumber lain
yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi yang ada sehingga jumlah pasien
dapat meningkat dan juga target marketnya dapat diperluas tidak hanya
xx
untuk dapat mengembangkan layanan kesehatan, dengan hasil yang ingin dicapai
Berdasarkan masalah yang ditemukan perlu kiranya penulis membatasi masalah yang
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif analisis, serta sifat penelitiannya adalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, agar apa yang
penulis akan tuangkan sebagai bahan penelitian yang tidak terlalu luas, maka penulis
Apa saja faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan atau kelemahan dan
xxi
Berdasarkan perumusan dan pembatasan masalah, maka tujuan penelitian
Menyusun program dan kegiatan di UPT Puskesmas Babakan Sari sesuai strategi
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan agar diperoleh manfaat baik dari aspek teoritis maupun aspek
praktis
Penelitian ini merupakan sarana menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama ini diwujudkan dalam bentuk penyusunan strategi pemasaran untuk UPT Puskesmas
Babakan Sari.
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi masukan kepada Kepala UPT
Puskesmas Babakan Sari dan jajarannya dalam menentukan strategi pemasaran yang akan
dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke UPT Puskesmas Babakan Sari
yang akan berpengaruh pada kenaikan jumlah pasien dan pendapatan puskesmas.
xxii
BAB II
Kajian Pustaka
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian manajemen dan organisasi menurut
beberapa ahli.
xxiii
2.1.1.1 Pengertian Manajemen
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
perusahaan, dewasa ini manajemen tumbuh berkembang menjadi salah satu ilmu yang
penting dan mutlak dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Semakin besar perusahaan,
akan semakin besar pula jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akibatnya peranan
manajemen akan bertambah besar pula. Manajemen adalah suatu keistimewaan dalam
dalam menangani masalah waktu dan hubungan manusia ketika hal tersebut muncul
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan. Sementara itu menurut Manulang (2011:15)
Manajemen selalu dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Bila dilihat dari definisi di atas jelaslah bawa manajemen adalah merupakan suatu proses
pengarahan dari pemberian fasilitas-fasilitas pada pekerjaan orang orang yang diorganisasikan di
dalam organisasi tersebut. Manajemen juga merupakan kegiatan yang dilandasi ilmu dan seni
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain di dalam pencapaian
tujuan organisasi atau kelompok, dan juga merupakan suatu proses rangkaian kegiatan agar
Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
xxv
Bentuk organisasi dibagi menjadi dua bagian besar yaitu organisasi
Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan
Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat
maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-
sini dalam ari yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan
demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau
xxvi
mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses
kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama
tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus
lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu
hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat
atau pihak hubngan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan
hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung
tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan
yang lain.
manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan
xxvii
cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-
sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu
terperinci adalah :
Man
disebut dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personel terdiri
dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan
pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit
Kerjasama
karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-
xxviii
(workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man
power) organisasi.
Tujuan Bersama : Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan
menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga
Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua
sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).
Lingkungan (Environment)
Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung
kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai
xxix
dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis
dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai
Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air,
2.1.2 Pemasaran
Dewasa ini pemasaran telah mempengaruhi segenap aspek di dalam kehidupan manusia
sehari-hari,baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap saat dalam kehidupannya manusia
itu selalu berhubungan dengan produk yang di hasilkan oleh suatu sistem pemasaran. Salah satu
tujuan perusahaan yang utama adalah untuk mendapatkan yang di peroleh perusahaan dari hasil
usahanya. Adapun salah satu yang menjadi ukuran mengenai baik buruknya suatu perusahaan
adalah dilihat dari jumlah permintaan oleh produknya, semakin banyak jumlah permintaan akan
produknya, maka semakin baik perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya. Semakin kecil
permintaan akan produk yang di tawarkan maka semakin buruklah eksistensi perusahaan tersebut.
Kegiatan pemasaran mudah dipahami, karena setiap kegiatan didalam segala bidang
usaha tidak akan pernah lepas dari pemasaran. Di samping itu dalam kondisi pasar yang
kompetitif, kegiatan pemasaran produk atau jasa yang sejenis menyebabkan mereka harus mampu
xxx
mengatur strategi, agar dapat bersaing dan mempertahankan produk mereka di dalam pasar. Di
dalam rangka menjual produk dibutuhkan pemasaran yang baik, sehubungan dengan ini maka kita
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2012:6)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manejerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang, untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan, barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa, baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen
potensial.
pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan. Kemudian
dikemukakan pengertian manajemen pemasaran dari Enis yang dikutip oleh Alma (2011:130)
adalah: Manajemen pemasaran ialah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari
bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan untuk menawarkan barang atau jasa oleh suatu kelompok
atau individu yang ditunjukan ke konsumen melalui kegiatan perencanaan suatu produk, penetapan
harga, promosi, dan saluran distribusi sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen dapat
komponen, yaitu :
xxxi
Pada tahap ini pemasar mengidentifikasi market opportunities (area yang
Target marketing process : Pada tahap ini pemasar melakukan identifikasi pasar
strategi pemasaran yang tepat agar dapat berkompetisi dengan merek lain.
Pada tahap ini pemasar melakukan analisis dengan bantuan dari bauran
pemasaran yang terdiri dari jenis produk, harga produk, saluran distribusi
Target market
Pada tahap ini para pemasar telah berhasil membawa produk tersebut
mendekati konsumen.
Menurut Dunn & Halsall (2009:11), pemasaran harus mengembangkan strategi secara
holistik (strategi pemasaran yang diformulasikan dengan pertimbangan bisnis perusahaan secara
keseluruhan dari sudut pandang ekonomi, masyarakat dan pelanggannya). Kinerja pemasaran yang
xxxii
tinggi didukung oleh strategi yang tepat, kreativitas yang baik, analisis yang akurat dan eksekusi
strategi yang baik. Menurut Kotler dan Keller (2012 : 8), pada dasarnya orientasi kegiatan
Gambar 2.1
Evolusi Orientasi Kegiatan Pemasaran Perusahaan
xxxiii
Konsep produksi
Konsep ini berorientasi pada proses produksi atau operasi. Produsen meyakini konsumen
hanya akan membeli produk-produk yang murah dan mudah diperoleh. Para manajer
mengansumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga
yang rendah. Orientasi ini berguna ketika perusahaan ingin memperluas pasar.
Konsep produk
Dalam konsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk
yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau penampilan superior. Para manajer organisasi
memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan memperbaiki mutunya
Konsep penjualan
Konsep ini berorientasi pada tingkat penjualan, dimana pemasar beranggapan bahwa
konsumen harus dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat. Konsep ini mengansumsikan
Konsep pemasaran
Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan dengan anggapan bahwa konsumen hanya
akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya
serta memberikan kepuasan. Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar yakni: pasar sasaran,
laba.
Konsep pemasaran holistik merupakan suatu pendekatan terhadap suatu pemasaran yang
mencoba mengakui dan mendamaikan lingkup dan kompleksitas kegiatan pemasaran. Kotler
& Keller (2016:24) menyebutkan bahwa pemasaran holistik mengakui bahwa segala sesuatu
xxxiv
bisa terjadi pada pemasarandan bahwa pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering
dibutuhkan.
Pemasaran relasi
membangun ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat diantara pihak-pihak
yang berkepentingan.
Pemasaran terpadu
Pemasaran internal
dengan baik.
sosial dan pemahaman masalah-masalah yang lebih luas serta konteks etis,
lingkungan hidup, hukum dan sosial dari kegiatan dan program pemasaran.
Gambar 2.2
Diagram Pemasaran Holistik
Menurut Kotler dan Keller (2012:17) urutan penciptaan dan menghantarkan nilai kepada
Fase memilih nilai, mempresentasikan pekerjaan rumah pemasaran yang harus dilakukan
sebelum produk dibuat staf pemasaran harus menyegmentasikan pasar, memilih sasaran pasar
Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk tertentu, harga dan distribusi.
iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan mempromosikan produk.
menjadi penentu utama kegiatan pemasaran. untuk itu maka ada beberapa
kegiatan yang perlu dilakukan, yaitu memilih pasar yang akan dilayani,
xxxvii
memilih nilai pelanggan yang akan diberikan dan orientasi dari manajemen
terdiri dari empat elemen yaitu kegiatan terkait dengan produk, menentukan
atau CRM.
adalah mengambil manfaat dari pelanggan, dalam bentuk penjualan saat ini
dan yang akan datang, bagian pasar dan laba. Keluaran dari itu semua adalah
loyalitas dan retensi pelanggan, bagian pasar dan pelanggan dan ekuitas
pelanggan.
xxxviii
Gambar 2.3
Model Proses Pemasaran
Kotler dan Keller (2016)
Analisis lingkungan pemasaran sangat penting untuk meraih segala peluang-peluang dari
Kisi-kisi produk atau pasar harus dapat diperkirakan dari masing-masing kelompok pasar
sasaran. Selain itu perusahaan harus dapat mengembangkan strategi penempatan pada pasar
sasarannya.
lain dari pesaingnya dan mampu memenuhi keinginan para pelanggan. Perusahaan harus
mampu mengembangkan sebuah peta kedudukan produknya, agar menduduki posisi yang
Strategi pemasaran terdiri atas pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran
secara jelas serta terkoordinasi. Selain itu bagaimana personalia itu dilatih, diarahkan,
xxxix
dimotivasi, dan dievaluasi. Manajer perusahaan juga menganalisa secara berkala
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian, karakteristik, dan klasifikasi jasa
Perbedaan secara tegas antara barang dan jasa seringkali sukar dilakukan. Hal ini
dikarenakan pembelian suatu barang seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu, dan
Berikut ini akan diuraikan tentang pengertian jasa yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Menurut Kotler dan Keller (2016:428) : A Service is any act or performance that
one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in ownership
of anything. Its production may or may not be tied to a physical product . Maksudnya adalah
bahwa jasa merupakan tindakan / performance yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Produksinya bisa terkait dan juga tidak terkait pada suatu produk fisik.
half of the recepient. Payne (2010:6) mendefinisikan jasa sebagai berikut : An
activity which some elements of intangibility associated with it, which involves
some interaction with customers or with property in their possession, and does
xl
dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan
Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan
definisi jasa sebagai berikut jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi
dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi
pada saat yang bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak
alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance), atau
usaha.
dasarnya merupakan suatu yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan
bantuan suatu produk fisik tetapi bisa juga tidak. Di samping itu juga, jasa tidak
mengakibatkan peralihan hak suatu barang secara fisik atau nyata. Jadi jika
seseorang pemberi jasa memberikan jasanya pada orang lain, maka tidak ada
Karaktersitik Jasa
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran
(2012:448) sebagai suatu yang tidak berwujud dan dikonsumsi serta diproduksi
pada saat yang sama, jasa memiliki beberapa karateristik. menyatakan bahwa jasa
xli
program pemasaran, yaitu : intangible (tidak berwujud), inseparability (tidak
Rust, Zahorik, dan Keiningham dalam Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh
Bob Sabran (2016: 29), jasa memiliki empat ciri utama, yaitu
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud sehingga hasil atau manfaatnya belum bisa
dirasakan oleh konsumen sebelum dilakukan pembelian. Demikian juga bagi produsen,
mereka tidak dapat melihat jasa yang telah dilakukannya sebelum jasa tersebut
dilaksanakan. Maka salah satu tugas dari pemberi jasa adalah mengelola informasi untuk
mengelola bukti atau menyatakan yang tidak nyata. Ada beberapa cara yang dapat
Tempat; dalam hal ini adalah penataan tempat yang rapih dan bersih, sehingga para konsumen
Orang; misalnya para karyawan harus berpakaian rapih, sehingga tidak menimbulkan kesan
Peralatan; misalnya peralatan harus terlihat baik dan canggih, sehingga dapat menimbulkan
Alat Komunikasi; yaitu memvisualisasikan jasa yang intangible menjadi tangible melalui
foto, foster, ataupun katalog, dan lebih menekankan pada manfaat yang akan diperoleh
pelanggan.
Harga; yaitu penetapan harga atas berbagai jasa harus sederhana dan jelas sepanjang waktu.
Jasa pada umumya diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama karena jasa tidak
dapat dipisahkan antara pembeli dengan sumber yang menghasilkannya. Bila jasa ini
xlii
disumbangkan oleh seseorang, maka ia akan merupakan bagian dari jasa tersebut. Karena
konsumen juga merupakan penerima jasa yang diberikan, interaksi pemberi jasa dan
konsumen ini adalah ciri khusus pemasaran jasa. Baik pemberi jasa maupun konsumen
3. Variability (Bervariasi)
Bidang jasa sangat mudah berubah-ubah karena sangat tergantung pada siapa yang
menyajikan, kapan, dimana, dan bagaimana mereka menyajikan jasa tersebut. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengendalian kualitas jasa agar menghasilkan
Selalu mengikuti perkembangan tingkat kepuasan konsumen melalui sistem saran dan
keluhan, survey pasar, dan saling membandingkan jasa yang dihasilkan sehingga pelayanan
Jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama. Sebenarnya daya tahan suatu jasa tidak
akan menjadi masalah bila permintaan selalu ada dan mantap. Namun dalam
jasa penginapan, kamar yang tidak terpakai merupakan kapasitas yang hilang dan tidak
dapat disimpan untuk dijual dimasa yang akan datang. Tidak digunakannya kapasitas
yang ada akan mengakibatkan hilangnya pendapatan potensial yang tidak dapat diganti.
Keempat karakteristik jasa tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini :
xliii
Gambar 2.4
Karakteristik Jasa
Sumber : Payne dalam Tjiptono (2012:11)
Tjiptono (2012:10) menyatakan bahwa perkembangan usaha jasa yang begitu cepat
membuat persaingan tidak dapat dihindari lagi, sehingga para pengelola usaha jasa harus
menyadari bahwa pelayanan jasa yang dimilikinya harus berorientasi kepada apa yang
dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki strategi pemasaran
yang terpadu.
barang, pendekatan 4P (product, price, place, promotion) sangat baik untuk digunakan. Tetapi
dalam pemasaran jasa, dibutuhkan tambahan 3P lagi yaitu people, physical evidence, dan
process .
Karena bisnis jasa sangat komplek, Kotler dan Keller (2016:435) mengatakan bahwa
pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga memerlukan
jasa kepada konsumen. Bila ini bisa dilakukan dengan baik maka pelanggan akan terikat
dengan perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa terjamin. Untuk dapat menetapkan
bauran jasa (service mix) maka diperlukan konsep pemasaran jasa (service marketing
concept), yaitu mengetahui keinginan konsumen, dan mengetahui keuntungan dari produk
yang ditawarkan.
Pemasaran internal (internal marketing), yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk melatih dan memotivasi para karyawannya agar melayani konsumen dengan baik.
xliv
Manajemen juga memberikan penghargaan pengakuan yang sepadan dan manusiawi.
Aspek ini memberikan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas dan rasa memilki dari
setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar
pelanggan. pelanggan menilai jasa tidak hanya kualitas teknik tetapi juga kualitas
fungsionalnya. Para profesional dan penyedia jasa lainnya harus memberikan sentuhan
tinggi dan juga teknik tinggi. Gambar ketiga segitiga pemasaran jasa tersebut dapat
Gambar 2.5
Three Types of Service Marketing in Services Industries
(The Marketing Triangle)
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang
pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan (Assauri, 2010:201). Strategi pemasaran terdiri
dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran perusahaan, bauran pemasaran, alokasi
pemasaran dan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan yang dihadapi
xlv
(Kotler dan Keller, 2016:204). Strategi pemasaran memiliki konsekuensi yang multifungsi dan
multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi
Fokus dari strategi pemasaran adalah mencari cara-cara dimana perusahaan dapat
membedakan diri secara efektif dari pesaingnya dan dengan kekuatan yang berbeda tersebut
Namun dalam banyak hal, manajemen pemasaran dapat mengamati dan memberikan respons
baik ekonomi atau nilai-nilai budaya utamanya. Tetapi dengan strategi pemasaran yang baik
perusahaan akan mampu mengambil langkah proaktif untuk mendapatkan keuntungan dari setiap
Sukses perusahaan dalam era globalisasi tergantung pada formulasi dan implementasi
Peran kegiatan pemasaran diperlihatkan dalam Gambar 2.6 yang merangkum kegiatan
utama yang dilibatkan dalam menata strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan dan bauran
Gambar 2.6
Penataan Strategi Pemasaran
Sumber : Kotler & Keller (2016: 58)
xlvi
Konsumen berada di pusat, tujuannya adalah untuk menciptakan nilai pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dan menguntungkan bagi perusahaan.Selanjutnya adalah strategi
memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan target) dan
keseluruhan pasar, kemudian membaginya menjadi segmen-segmen kecil, memilih segmen yang
paling menjanjikan, dan memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan pelanggan dalam
segmen tersebut.
Untuk menemukan strategi dan bauran pemasaran terbaik perusahaan melibatkan analisis,
perencanaan, implementasi dan kendali pemasaran. Melalui kegiatan ini perusahaan melihat dan
semakin dekat dengan tujuan kinerjanya. Strategi pemasaran adalah salah satu strategi yang
penting untuk membantu meningkatkan daya saing perusahaan dalam menghadapi era globalisasi
dan liberalisasi. Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk
berkesinambungan. Jadi strategi pemasaran yang digunakan dapat memandu para manajer ataupun
pemilik perusahaan dalam melakukan taktik dan kegiatan lainnya untuk meningkatkan penjualan.
American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2012) mengartikan pemasaran
sebagai pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen atau pihak pemakai.Definisi ini lebih menekankan aspek distribusi daripada kegiatan
pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi yang lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak
memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran. Definisi lain dikemukakan oleh
Kotler dan Keller (2012:6) bahwa pemasaran secara lebih luas, yaitu suatu proses sosial, dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan
menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
xlvii
Pemasaran yang baik bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan
implementasi yang cermat.Praktik pemasaran harus terus menerus ditingkatkan dan diperbaharui,
Harper, Arville dan Jean Claude (2010) mengatakan bahwa keberhasilan perusahaan
ditentukan oleh dua aspek kecocokan strategis. Pertama, strategi pemasarannya harus cocok
dengan kebutuhan dan hambatan-hambatan dari lingkungan. Kedua, perusahaan harus mampu
Strategi pemasaran menurut Cravens (2012) mempunyai implikasi yang penting dalam
interaksi antara perusahaan dan konsumen, untuk mengidentifikasi tujuan perusahaan, kepuasan
dan kebutuhan pelanggan. Strategi pemasaran merupakan proses manajerial di bidang pemasaran
untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, skill, knowledge, resources, sesuai dengan
peluang dan ancaman di pasar yang selalu berubah-ubah, dan bertujuan untuk menyempurnakan
usaha dan produk dari perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan penjualan.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, dimana strategi
Menurut Stanton (2012) pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli
konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang
Amstrong (2010:58), yaitu product, price, place, promotion, hingga saat ini teori
yang berkesinambungan.
Strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar
(segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning) (Kotler
dan Amstrong, 2010:59). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar, dan posisi pasar maka
dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketingmix) yang terdiri dari strategi produk, harga,
Strategi pasar produk terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar
dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau respons terhadap program pemasaran spesifik
(Tjiptono, Chandra, Adriana, 2012:211). Terdapat tiga falsafah dasar sebagai pedoman bagi
perusahaan untuk mendekati pasar, yakni pemasaran masal dimana keputusan untuk memproduksi
dan mendistribusi produk secara masal, pemasaran berbagai produk yang menyajikan pilihan
produk berbeda untuk segmen berbeda, dan pemasaran terarah yang mengembangkan produk
massal, dan mempromosikan secara massal satu produk kepada semua pembeli.
Pemikirannya, bahwa biaya produksi dan harga menjadi murah dan dapat menciptakan pasar
Pemasaran berbagai produk, di mana penjual memproduksi dua macam produk atau lebih yang
mempunyai sifat, gaya, mutu, ukuran dan sebagainya yang berbeda. Pemikirannya, bahwa
konsumen memiliki selera berbeda yang berubah setiap waktu, dan selalu mencari variasi
serta perubahan.
Pemasaran terarah, di sini penjual mengenali berbagai segmen pasar, memilih satu atau beberapa
di antaranya, dan mengembangkan produk serta bauran pemasaran yang disesuaikan dengan
Produsen atau perusahaan modern, kini sudah mulai menjauhi pemasaran masal dan
pemasaran berbagai produk, dan mendekati pemasaran terarah. Penjual dapat mengembangkan
produk yang tepat untuk setiap pasar sasaran dan menyesuaikan harga, saluran distribusi, dan
Pemasaran yang dilakukan dengan terarah, akan semakin dekat dengan bentuk pemasaran
mikro, perusahaan menyesuaikan program pemasaran pada kebutuhan dan keinginan dari segmen
geografik, demografik, psikografik, atau tingkah laku, yang telah ditentukan secara spesifik.
Bentuk akhir dari pemasaran terarah adalah pemasaran yang disesuaikan, yaitu perusahaan
menyesuaikan produk dan program pemasaran pada kebutuhan pelanggan secara spesifik.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler dan
Amstrong, 2010:59). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda
masing-masing segmen tersebut bersifat homogen. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen
merupakan alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat bermacam-
l
macam keinginan dan hasrat konsumen, maka perusahaan dapat mendesain suatu produk untuk
mengisi suatu heterogenitas keinginan dan hasrat tersebut. Dengan demikian perusahaan dapat
berkreasi dengan suatu penambahan penggunaan yang khusus untuk konsumen dalam segmen
yang diinginkan. Konsumen akan siap membayar lebih tinggi terhadap produk yang mereka
segmentasi pasar konsumen, segmentasi pasar industri, dan segmentasi pasar internasional.
Kelompok segmen pasar tersebut memiliki karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara
Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Perusahaan harus mencoba variabel
segmentasi yang berbeda, secara sendiri atau kombinasi untuk mencari cara terbaik dalam
memetakan struktur pasar. Terdapat beberapa variabel utama yang sering digunakan untuk
menentukan segmentasi pasar, yakni variabel geografik, demografik, psikografik, dan tingkah laku
Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti negara,
Suatu perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah
geografik ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan
melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan
Segmentasi Demografik
li
Segmentasi pasar demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel
seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan,
jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau
kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling populer untuk membuat
Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan,
kalau segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik
demografik pasti diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau
secara efisien.
Perusahaan menggunakan segmentasi umur dan daur hidup, yakni menawarkan produk
berbeda atau menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok umur
Jenis Kelamin
mengembangkan produk parfum yang hanya ditujukan kepada para wanita atau kaum
pria.
Pendapatan
produk dan jasanya, seperti mobil, kapal, pakaian, kosmetik dan jasa transportasi.
Banyak perusahaan membidik konsumen kaya dengan barang-barang mewah dan jasa
perusahaan kecil yang membidik konsumen dengan level sosial ekonomi menengah ke
bawah.
lii
Perusahaan banyak yang mensegmentasi pasar dengan menggabungkan dua atau lebih
Segmentasi Psikografik
karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Dalam kelompok demografik, orang
Kelas Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan jenis mobil, pakaian,
perabot rumah tangga, properti, dan rumah. Pemasar menggunakan variabel kelas sosial
Gaya Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya, dan barang yang
mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak perusahaan atau
banyak produsen pakaian remaja yang mengembangkan desain produknya sesuai dengan
Kepribadian
kepribadian telah dipergunakan untuk produk seperti kosmetik, rokok, dan minuman
ringan.
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
liii
Kesempatan
ketika pembeli mendapat ide untuk membeli atau menggunakan barang yang dibeli.
Pembeli dapat dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka mendapat ide untuk
memasarkan kamera sekali pakai. Konsumen hanya perlu memotret dan mengembalikan
film, kamera, dan semuanya, untuk diproses. Dengan menggabungkan lensa, kecepatan
film, dan peralatan tambahan yang lain. Kodak mengembangkan kamera versi khusus
untuk hampir segala macam kesempatan, dari fotografi bawah air sampai memotret bayi.
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut
manfaat yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat membagi pasar menjadi
kelompok menurut beragam manfaat berbeda yang dicari konsumen dari produk.
Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam
produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat, dan merek utama yang mempunyai
manfaat.
yang mereka inginkan, karakteristiknya, serta merek utama yang bersaing. Mereka juga
dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat itu.
Status Pengguna
pengguna potensial, pengguna pertama kali, danpengguna regular dari suatu produk.
liv
sedangkan perusahaan yang lebih kecil akan memfokuskan pada cara menarik pengguna
Tingkat Pemakaian
pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat seringkali hanya sebagian
kecil dari pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian.
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, yakni separuh pengguna
ringan, dan separuh pengguna berat, menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
Status Loyalitas
dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi beberapa
(selalu membeli satu jenis produk), kelompok lain agak loyal (mereka loyal pada dua
merek atau lebih dari suatu produk, atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang
segmentasinya. Pola pembelian yang loyal pada merek ternyata mencerminkan sebagai
kebiasaan, sikap acuh tak acuh, harga yang rendah atau daftar yang telah tersedia.
Tahapan penentuan segmentasi industri pada umumnya, pertama memilih dan menentukan
industri yang dilayani. Dalam industri terpilih, para pemasar bisa mensegmentasi berdasarkan
ukuran pelanggan dan lokasi geografik. Lebih lanjut segmentasi dapat difokuskan berdasarkan
Basis segmentasi untuk pasar industrial adalah aspek geografis, demografis, faktor
lv
Variabel operasional (tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabilitas dan kebutuhan pelanggan).
terhadap pemasok).
atau kombinasi dari beberapa variabel. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan lokasi geografik,
yakni mengelompokkan negara menurut regional, seperti Eropa Barat, Sekitar Pasifik, Timur
Tengah, atau Afrika, atau Negara-negara yang sudah diorganisasikan secara geografis menjadi
kelompok pasar, atau zona perdagangan bebas, seperti Uni Eropa, Asosiasi Perdagangan Bebas
Eropa, atau Asosiasi perdagangan bebas Amerika Utara. Segmentasi geografik ini menganggap
bahwa bangsa yang hidup berdampingan mempunyai banyak sifat dan tingkah laku yang sama.
menurut tingkat perkembangan ekonomi secara keseluruhan, seperti negara Kelompok Tujuh,
yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Kanada dan Italia yang memiliki
industri telah mantap. Selain itu, negara-negara dapat juga disegmentasi berdasarkan faktor-faktor
politik dan peraturan, seperti tipe dan stabilitas pemerintahan, penerimaan terhadap perusahaan
asing, peraturan moneter, dan jumlah birokrasi. Faktor-faktor budaya, dapat juga dipergunakan,
pengelompokan pasar berdasarkan pada bahasa, pengelompokkan pasar berdasarkan pada bahasa,
agama, nilai-nilai dan sikap, kebiasaan dan pola tingkah laku bersama. Mensegmentasi pasar
internasional mengganggap bahwa segmen tersebut terdiri atas faktor-faktor geografi, ekonomi,
politik, dan budaya lain, yang menganggap bahwa segmen tersebut terdiri atas kumpulan negara.
lvi
Identifikasi basis segmentasi pasar
sebagai berikut:
Gambar 2.7
Proses Segmentasi Pasar
lvii
Sumber : Kotler & Keller (2012 : 187)
Peusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen-segmen pasar yang lebih
Apabila pasar terlalu luas dan berperilaku sangat beragam, perusahaan dapat
memilih satu atau beberapa segmen pasar saja. Sehingga kapasitas pasar
Pasar bersifat dinamis, tidak statis, yang berarti bahwa pasar berkembang terus
Produk barang atau jasa berubah sesuai dengan siklus kehidupan produk tersebut,
Ada banyak cara untuk mensegmentasi pasar, namun tidak semua segmentasi
efektif.Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar
yang efektif.
mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur. Misalnya, jumlah
segmen masyarakat kaya sebagai calon pembeli mobil yang dijadikan segmen
penjualan mobil.
lviii
Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif.
kelompok yang homogen dengan jumlah yang cukup besar, sehingga cukup
Dapat dilaksanakan, yakni program yang efektif dapat dirancang untuk menarik
Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang telah
terbentuk masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan
tersebut, maka usaha ini tidak bermanfaat. Artinya hanya segmen-segmen yang memberikan
Penetapan segmen pasar melibatkan evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih
satu atau lebih segmen yang akan dimasuki (Kotler dan Amstrong, 2010:59). Dalam menetapkan
pasar sasaran (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan
cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok dengan ciri-ciri dan sifat yang hampir sama.
Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai.
Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan segmen pasar
yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan memutuskan berapa banyak dari segmen
pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh perusahaan. Penentuan target pasar sangat penting
karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar.
lix
Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang beragam atau bervariasi,
sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai
target pasar.
Kegiatan pemasaran akan lebih berhasil jika hanya diarahkan kepada konsumen tertentu
sebagai target pasar yang dituju. Target pasar adalah kelompok konsumen yang agak homogen,
yang akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus
memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan pula
kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Konsumen memang
pembeli yang harus dilayani perusahaan dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin perusahaan
benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang ada di pasar, karena
terbatasnya kemampuan atau sumber daya perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu menentukan
batas pasar yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan konsumen
berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai
ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan
strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat
mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar
tersebut.
yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi
Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru.
mungkin
lx
Mengantisipasi persaingan
Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif, perusahaan
akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.
Dalam memilih pasar yang dituju (target pasar), perusahaan dapat menempuh tiga alternatif
strategi, yaitu:
strategi ini :
Melayani 2 atau lebih kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula.
Menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda melalui program pemasaran yang berbeda-
Memperoleh loyalitas, kepercayaan, serta pembelian ulang dari kelompok konsumen tertentu tersebut.
Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada satu atau lebih segmen pasar yang akan
Mengembangkan produk yang lebih ideal dan spesifik bagi kelompok konsumen tersebut.
Memperoleh kedudukan/posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih.
lxi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi target pasar, antara lain:
Sumber-sumber perusahaan.
Bila sumber daya yang dimiliki sangat terbatas maka strategi target pasar yang tepat adalah
concentrated marketing.
Homogenitas produk : Untuk produk yang homogen, maka strategi yang tepat untuk target
Strategi yang tepat bagi produk baru adalah undifferentiated marketing. Untuk produk-produk
yang banyak variasinya dapat digunakan juga concentrated marketing. Pada tahap
Homogenitas pasar.
Undifferentiated marketing cocok digunakan karena pembeli punya cita rasa yang sama,
jumlah pembelian yang sama dan memiliki reaksi yang sama terhadap usaha pemasaran
perusahaan.
Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi sama dengan strategi perusahaan, maka
Untuk melakukan evaluasi target pasar diperlukan informasi dan analisis data yang
berkenaan dengan :
Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap target pasar dengan
mempertimbangkan apakah produk tersebut masih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
target pasar. Strategi bauran pemasaran yang dijalankan diarahkan pada target pasar dengan
penyesuai harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, dan promosi yang tepat pola guna
lxii
Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara konsumen, kritik, saran, atau keluhan terhadap
strategi pemasaran produk perusahaan. Makin kooperatif konsumen, makin puas pula
Laba perusahaan.
Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh pencapaian tingkat penjualan yang direncanakan dan
harga penjualan yang ditetapkan. Makin tinggi tingkat berarti makin berhasil strategi
perusahaan tersebut.
Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai apakah target pasar yang dilayani perusahaan masih
Positioning
competitive positioning.
menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya
(Kotler dan Amstrong, 2008:61).Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu
strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan
terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan
menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi
antara lain :
lxiii
Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.
Setelah kita menentukan dan memilih pasar sasaran, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
strategi pokok untuk masuk ke dalam persaingan bisnis dan pasar yaitu :
Memposisikan produk di pasar sebagai langkah merebut pasar di pikiran konsumen (mind share).
Memposisikan produk dalam pikiran konsumen (mind share) sebagai langkah awal yang jitu
Perusahaan harus berpikir bahwa merek harus diposisikan berbeda agar tidak masuk ke
dalam jebakan komoditas produk (commodity trap). Oleh karena itu, tawarkan suatu produk
yang berbeda untuk pasar anda, sebab konsumen mempunyai kebutuhan, keinginan, dan
Banyak pemasar menganjurkan untuk melakukan promosi sesuai dengan pemosisian produk
Anda, yaitu satu manfaat terhadap pasar sasaran. Hal ini karena pembeli cenderung
mengingat pesan nomor satu terutama dalam masyarakat yang penuh komunikasi.
Kualitas terbaik.
Layanan terbaik.
Harga termurah.
Nilai terbesar.
lxiv
Strategi diferensiasi produk Anda (differentiation) sebagai langkah strategis untuk membedakan
produk Anda dengan produk pesaing dalam pikiran konsumen (mind share).
Strategi penguatan merek (branding) dari produk Anda sebagai langkah strategis untuk menahan
konsumen agar tetap loyal, setia, bangga, dan puas dengan cara memasarkan dan menjual
secara experiential (pengalaman) dan emotional (emosi) di hati para calon konsumennya
(heart share).
Namun ada juga konsumen yang senang dengan pemosisian dua manfaat, agar perusahaan
Diferensiasi
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk
lxv
Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan
iklan.
Bauran pemasaran jasa menurut Zeithaml, Bitner dan Gremler (2012:23) adalah sebagai
berikut marketing mix defined as the elements an organization controls that can be used to satisfy
or communicate with customers. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa marketing mix
merupakan elemen elemen dari organisasi / perusahaan yang digunakan untuk berkomunikasi
penyedia yang tidak terpisahkan dari produk itu, membuat standar kualitas sehubungan dengan
adanya variabilitas, dan mempengaruhi gerakan permintaan dan pemasok kapasitas mengingat
jasa tidak tahan lama. Secara umum strategi pemasaran jasa diterapkan dalam konteks
perusahaan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tapi juga
pemasaran internal untuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk menciptakan
konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh profit. Hal ini berlaku bagi
perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa maupun industri non-jasa. Walaupun terdapat
kesamaan tujuan pada kedua jeinis industri tersebut diperlukan strategi pemasaran yang
berbeda untuk masing-masing jenis industri. Perbedaan strategi tersebut dipengaruhi oleh ciri-ciri
lxvi
Kotler dan Keller (2016:63) mengemukakan bauran pemasaran (marketing mix)
pelanggan. Aktivitas pemasaran muncul sebagai sarana bauran pemasaran yang disebutnya Empat
pemasaran tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari four Ps: Product, Price, Promotion.
Kemudian untuk pemasaran jasa maka bauran pemasaran jasa diperluas (expanded mix for service)
dengan penambahan unsur non tradisional marketing mix yaitu People, Physical evidence , dan
Process sehingga menjadi tujuh unsur (7 Ps). Penambahan unsur bauran pemasaran jasa dilakukan
antara lain karena jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk. Unsur-unsur bauran
Tabel 2.1
Expanded Marketing mix For Services
marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat/lokasi) dan
promotion (promosi). Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas
lxvii
(expanded marketing mix for services) dengan penambahan unsur non-traditional marketing mix,
yaitu people (orang), physical evidence (fasilitas fisik) dan process (proses).
Produk jasa menurut Kotler dan Keller (2016:428) merupakan segala sesuatu yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang
ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.
Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih
dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi jasa tersebut. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang dapat ditawarkan. Apa yang ditawarkan
menunjukkan sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan dari pembelian suatu barang atau
jasa, sedangkan sesuatu yang ditawarkan itu sendiri dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu :
Barang nyata
Jasa utama yang disertai dengan barang dan jasa tambahan, dan
Murni jasa untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami tingkatan
Produk Utama/Inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan
Produk Generik, (generic product) yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk
Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakai untuk dibeli.
Produk Pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan
lxviii
Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan
Jadi pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai
sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari
produk tersebut.
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga
menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Keputusan penentuan harga juga sangat
signifikan di dalam penentuan nilai/manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan
memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas jasa. Strategi penentuan tarif perusahaan
jasa dapat menggunakan penentuan tarif premium pada saat permintaan tinggi dan tarif diskon
Keputusan penentuan tarif dari sebuah produk jasa baru harus memperhatikan beberapa
hal. Hal yang paling utama adalah bahwa keputusan penentuan tarif harus sesuai dengan strategi
pemasaran secara keseluruhan. Perubahan berbagai tarif di berbagai pasar juga harus
dipertimbangkan. Lebih jauh lagi. Tarif spesifik yang akan ditetapkan akan bergantung pada type
pelanggan yang menjadi tujuan pasar jasa tersebut. Nilai jasa ditentukan oleh manfaat dari jasa
tersebut.
Secara singkat, prinsip-prinsip penetapan harga, seperti yang diusulkan oleh Kotler dan
menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode
Perusahaan tidak harus selalu berupaya mencari profit maksimum melalui penetapan harga
maksimum, tetapi dapat pula dicapai dengan cara memaksimumkan penerimaan sekarang,
lxix
Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsive permintaan terhadap perubahan harga.
Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya
Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan jasa yang ditawarkan sehingga
Berbagai cara atau variasi penetapan harga yang ada mencakup markup, sasaran perolehan, nilai
harga psikologis, diskon harga, harga promosi, serta harga bauran produk.
Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi (zero
channel, two level channels, dan multilevel channels), sedangkan untuk produk industri jasa,
place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi pelayanan jasa digunakan dalam memasok
jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi
pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada
pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan dimana
dan bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.
ini melibatkan bagaimana interaksi antara organisasi penyedia jasa dan pelanggan serta
keputusan tentang apakah organisasi tersebut memerlukan satu lokasi atau beberapa lokasi.
Seseorang pemasar produk jasa seharusnya mencari cara untuk membangun pendekatan
Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai di mana
operasi dan stafnya akan ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat
lxx
interaksi yang terlibat. Terdapat tiga macam tipe interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan
Untuk tipe interaksi dimana pelanggan mendatangi penyedia jasa, letak lokasi menjadi
sangat penting. Di dalam interaksi ini penyedia jasa yang menginginkan pertumbuhan dapat
mempertimbangkan menawarkan jasa mereka di beberapa lokasi. Jika penyedia jasa mendatangi
pelanggan, maka letak lokasi menjadi tidak begitu penting meskipun perlu dipertimbangkan pula
kedekatan terhadap pelanggan untuk menjaga kualitas jasa yang akan diterima. Sementara itu
dalam kasus penyedia jasa dan pelanggan menggunakan media perantara dalam berinteraksi,
maka letak lokasi dapat diabaikan meskipun beberapa media perantara memerlukan interaksi fisik
Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
Lalu lintas (traffic) dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
Banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.
Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari.
Peraturan pemerintah.
4. Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak
lxxi
yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya. Pada hakikatnya menurut Alma (2012 : 179) : Promosi adalah suatu bentuk
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan
serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara
suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,
menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk,
perusahaan.
mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima
Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas : mengingatkan pembeli bahwa produk yang
yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada
kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi
khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix), yaitu mencakup : (1) Personal
Selling, (2) Mass Selling, (3) Promosi Penjualan, (4) Public Relation, dan (5) Direct Marketing.
lxxii
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama
mass selling, yaitu periklanan dan publisitas. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi
yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah
bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. AMA
(American Marketing Association) dalam Buchari Alma (2012 : 194) mendefinisikan iklan
sebagai semua bentuk pembayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang,
atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan
periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan iklan. Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa
secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk
itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk
untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas
mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan
atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan
sangat beraneka ragam. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru,
lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian
tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer.
lxxiii
Hubungan Masyarakat (Public relations) merupakan upaya komunikasi menyeluruh
dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kelompok-
kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi
atas karyawan dan keluarga, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang-orang yang tinggal di
sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa. Kegiatan-kegiatan public
relations meliputi hal-hal berikut : (1) Press relations, (2) Product publicity, (3) Corporate
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan
satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di
sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada
konsumen individual, dan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang
bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik
ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin banyak
ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual.
dari ,ulut ke mulut (word of mounth) merupakan salah satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis
jasa. Pelanggan seringkali memperhatikan dengan teliti penyerahan jasa dan kemudian
menceritakan pengalamannya pada pelanggan potensial lainnya. Mereka yang senang dapat
memberikan masukan pada penyedia jasa dan pada kenyataannya beberapa bisnis khususnya
didirikan untuk menawarkan jasa seperti itu. Penelitian atas rekomendasi perseorangan melalui
word of mouth menjadi satu sumber penting, dimana orang yang menyampaikan rekomendasi
secara perorangan seringkali lebih disukai sebagai sumber informasi. Pelanggan memiliki
harapan yang nyata. Pertama kali mereka memutuskan untuk membeli, pelanggan memulai
interaksi dengan penyedia jasa dan menemukan kualitas teknik dan fungsional dari jasa yang
ditawarkan. Sebagai hasil dari pengalaman dari interaksi dan menilai kualitas jasa tadi,
lxxiv
pelanggan dapat menjadi tertarik atau dapat pula tidak kembali lagi. Positif atau negatifnya
komunikasi word of mouth akan berpengaruh pada luasnya pengguna lain jasa.
Menurut Zethaml, Bitner dan Gremler (2012:25) People is all human actors who pay in
service delivery and thus influence the buyers perception : namely, the firm s personel, the
Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa
sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai
perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan
karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh
Semua karyawan yang berhubungan dengan konsumen dapat disebut sebagai tenaga
penjual. Dengan kata lain, dalam pengertian yang lebih luas, pemasaran merupakan pekerjaan
semua personel organisasi jasa. Oleh karena itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa
harus diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti organisasi jasa harus merekrut dan
mempertahankan karyawan yang mempunyai skill, sikap, komitmen, dan kemampuan dalam
Sarana fisik menurut Zethaml, Bitner dan Gremler (2012:25) The environment in
which the service is delivered and where firm and customer interact and any tangible
Sarana fisik ini merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang
termasuk di dalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik,
peralatan, perlengakapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan
service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Lovelock (2012 : 248)
lxxv
mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam
membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target
pasarnya.
secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.
As effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk
7. Proses (Process)
Proses menurut Zethaml, Bitner dan Gremler (2012:26) adalah The actual procedures,
mechanism, and flow of activities by which the service is delivered the service delivery and
operating system. Proses adalah semua prosedur actual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang
digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan
dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat
penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani kebutuhan dan keinginan
konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, maka kualitas jasa diantaranya dilihat
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti
pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu
sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya
pemasaran jasa.
strategik bagi perusahaan dengan multi produk atau yang terdiversifikasi sebagai suatu portfolio
bisnis. Pada prinsipnya pendekatan ini mengklasifikasikan produk atau unit bisnis ke dalam
lxxvi
kelompok-kelompok dengan strategik dan alokasi sumber daya yang berbeda. Dengan melakukan
analisis portfolio produk dapat diketahui keadaan masing-masing produk di pasar dan dapat
portfolio produk memberikan kerangka kerja untuk memetakan dan mengelompokan bisnis atau
produk-produk yang berbeda dalam portfolio perusahaan dan menentukan implikasinya terhadap
alokasi sumber daya. Dua teknik analisis yang sering digunakan dalam analisis portfolio produk
adalah Matriks Pertumbuhan/Bagian Pasar Boston Consulting Group (BCG Matriks) dan Matriks
Teknik analisis ini sering disebut juga sebagai matriks daya tarik kekuatan industri
dimana teknik ini menekankan pada kekuatan sumber-sumber daya potensial, tidak hanya
penguasaan pangsa pasar dan tingkat pertumbuan saja, melainkan meliputi banyak faktor yang
Teknik analisis ini terdiri dari dua sumbu yaitu kekuatan bisnis dan daya tarik industri,
selain itu teknik ini terbagi menjadi sembilan kuadran dimana posisi produk dalam matriks
ditentukan oleh nilai yang diperoleh dari perhitungan faktor-faktor yang dievaluasi dalam daya
tarik industri dan kekuatan bisnis. Jika dalam penelitian ini digunakan kriteria yang dipakai oleh
manajemen yang kurang berani menanggung resiko, maka digunakan kriteria yang aman. Kategori
posisi perusahaan dengan nilai tertimbang 1-3 adalah kategori rendah, >3-4 kategori menengah,
Gambar 2.8 di bawah ini menunjukan strategi yang harus dijalankan sesuai letak
Tumbuh Selektif
Investasi untuk tumbuh Lindungi posisi
lxxvii
Tumbuh Selektif
Investasi untuk tumbuh Lindungi posisi
Gambar 2.8
Matriks Daya Tarik Industri (General Electric Matrix)
Matriks portofolio BCG adalah matriks yang paling sederhana yang dibuat oleh Boston
Consulting Group yang digambarkan pada gambar 2.5. Seorang analis meletakkan unit bisnis atau
lini produk perusahaan pada matriks sesuai dengan tingkat pertumbuhan industrinya dan pangsa
pasar relatifnya. Posisi kompetitif relatif sebuah unit adalah pangsa pasar unit tersebut dalam
industri dibagi dengan pesaing terbesar lainnya. Dengan perhitungan tersebut, pangsa pasar relatif
di atas 1,0 adalah milik pemimpin pasar. Tingkat pertumbuhan bisnis adalah persentase
pertumbuhan pasar, yaitu persentase yang menujukkan penjualan lini produk tertentu telah
meningkat.
Asumsi dasar metode ini adalah: jika hal-hal lain sama, maka pasar yang sedang tumbuh
merupakan industri yang menarik. Garis yang memisahkan posisi antara kompetitif relatif tinggi
dengan rendah ditentukan 1,5 kali. Sebuah lini produk atau unit bisnis harus memiliki kekuatan
relatif sekurang-kurangnya dari magnitudo tersebut, untuk memastikan bahwa perusahaan akan
memiliki posisi dominan yang dibutuhkan agar menjadi Star atau Cash cow. Kontrasnya,
sebuah lini produk yang memiliki posisi kompetitif kurang dari 1,0 memiliki status Dogs. Setiap
produk atau unit pada gambar 2.9 ditunjukkan dengan sebuah lingkaran, wilayah yang
lxxviii
menunjukkan signifikansi relatif setiap unit bisnis atau lini produk perusahaan terhadap segi
High Low
MARKET SEGMENT
GROWTH RATE 10
High
?
(persen) CASH COW DOGS
Low
Gambar 2.9
Matrik Portofolio BCG
produk-produk baru. Awalnya, produk itu disebut Question mark atau tanda Tanya. Question
mark adalah produk-produk baru yang memiliki potensi untuk sukses tetapi membutuhkan
banyak biaya untuk pengembangannya. Apabila satu dari produk-produk tersebut memperoleh
pangsa pasar cukup untuk menjadi pemimpin pasar dan akhirnya menjadi Star atau bintang,
maka dana harus dialokasi ulang dari satu atau lebih produk jenuh ke Question mark.
Star adalah pemimpin pasar yang biasanya berada pada puncak daur hidup produknya
dan menghasilkan kas yang banyak untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Ketika tingkat
lxxix
pertumbuhan pasarnya melambat, Star menjadi produk Cash cow. Cash cow atau sapi perah
biasanya menghasilkan kas yang jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk mempertahankan
pangsa pasarnya.
manajemen mengerahkan mereka untuk memperoleh kas untuk diinvestasikan pada produk-
produk tanda tanya baru. Produk-produk Question mark yang gagal mendapatkan pangsa pasar
dominan, pada saat tingkat pertumbuhan industri melambat, akan bergeser menjadi Dogs.
Dogs adalah produk-produk dengan pangsa pasar rendah dan tidak memiliki potensi
(karena keberadaannya dalam industri yang tidak menarik) untuk menghasilkan banyak kas.
Menurut matriks BCG, Dogs sebaiknya dijual atau dikelola dengan hati-hati.
Konsep BCG ini di dasari oleh konsep kurva pengalaman. Kunci kesuksesan adalah
pangsa pasar. Perusahaan dengan pangsa pasar tertinggi akan cenderung memiliki potensi
kepemimpinan biaya berdasarkan skala ekonomis, diantara hal-hal yang lain. Apabila perusahaan
menggunakan kurva pengalaman, perusahaan tersebut seharusnya mampu membuat dan menjual
produk-produk baru pada harga yang cukup rendah untuk mengambil lebih dahulu kepemimpinan
pangsa pasar. Ketika sebuah produk menjadi Star, produk tersebut memang ditakdirkan sebagai
produk yang sangat profitable karena masa depannya sebagai Cash cow tidak dapat dihindarkan.
Penelitian pada matrik BCG secara umum mendukung asumsi-asumsi dan rekomendasi-
rekomendasinya kecuali untuk Dogs yang harus segera dilikuidasi. Produk dengan pangsa pasar
rendah dalam industri yang menurun, mungkin saja masih menguntungkan apabila produk tersebut
memiliki sebuah ceruk yang permintaan pasarnya tetap stabil dan dapat diduga. Apabila kompetisi
yang ada meninggalkan industri, pangsa pasar sebuah produk dapat meningkat dengan sendirinya
sampai produk Dogs menjadi pemimpin pasar dan kemudian menjadi Cash cow. Beberapa
perusahaan dapat memilih untuk mempertahankan Dogs karena kehadirannya akan menjadi
lxxx
Menurut Pearce & Robinson (2010:200), SWOT merupakan akronim dari Strengths
(kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) internal dari suatu perusahaan, serta Opportunities
(peluang) dan Threats (ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT (SWOT analysis)
merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran umum
secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisi ini didasarkan pada asumsi bahwa
strategi yang efektif diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal
perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman).
Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan, serta
Strengths atau kekuatan, merupakan sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan.
Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di
pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya manusia, keuangan atau kepemimpinan
pasar.
daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan.
Sumber-sumber kelemahan ada pada fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen,
peluang. Identifikasi segmen yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau
peraturan, perubahan teknologi serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok.
Treaths atau ancaman, merupakan situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang
kekuatan penawaran pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau
yang direvisi dapat menjadi ancaman. Matrik SWOT ditunjukkan oleh diagram 2.9 dibawah ini
ini:
lxxxi
STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)
IFAS Tentukan 5-10 faktor-faktor Tentukan 5-10 faktor-faktor
kekuatan internal kelemahan internal
EFAS
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor ancaman eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan dan
mengatasi ancaman menghindari ancaman
Gambar 2.10
Matrik SWOT
Keterangan :
IFAS : Internal Strategic Factors Analysis Summary
EFAS : External Strategic Factors Analysis Summary
Berdasarkan Gambar 2.9 di atas, dapat disimpulkan bahwa Matrik SWOT merupakan
matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi,
yaitu :
Strategi SO (Strengths-Opportunities)
Strategi ini memanfaatkan seluruh kekuatan internal perusahaan untuk merebut dan
Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
Strategi ST (Strengths-Threats)
lxxxii
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari atau
Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan
Ada delapan langkah yang terdapat dalam pembuatan matrik SWOT, yaitu:
Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi SO dalam sel yang
ditentukan
Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi WO dalam sel
yang ditentukan.
Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam sel yang
ditentukan.
Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi SO dalam sel
yang ditentukan.
Untuk melihat perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian yang telah
memberikan gambaran atau originalitas temuan, maka disajikan secara lengkap pada Tabel 2.2 di
bawah yang merangkum argumentasi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan
dibandingkan dengan metode maupun teknik analisis pada setiap variabel maupun dimensi yang
Tabel 2.2
Penelitian-Penelitian Terdahulu
lxxxiii
Judul Penelitian
No Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti (Tahun)
1 Implementasi Standar Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi serta Menganalisis Analisis data
Playanan Kesehatan Pelayanan Pengobatan/Perawatan di pelayanan yang
Di Puskesmas Barong Puskesmas Barong Tongkok dalam kesehatan digunakan
Tongkok pelaksanaannya sudah sangat bagus, hal adalah
Kabupaten Kutai Barat tersebut dapat terlihat dari adanya matriks IFE,
kejelasan alur pelayanan, batasan waktu EFE, IE,
Shadikin (2014) pada masing-masing loket, serta biaya SWOT dan
eJournal Administrasi pelayanan yang terjangkau, kemampuan QSPM
Negara, 2014, 2 (1): petugas yang baik, namun sarana prasarana
40-52 pelayanan seperti pelayanan kesehatan
ISSN 0000-0000, yang ada peralatan kesehatan masih minim
ejournal.an.fisip- dan kondisi luas ruang pelayanan
unmul.org kesehatan masih minim.
lxxxv
Judul Penelitian
No Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti (Tahun)
Budhi Asih Puskesmas
Jeffri Agustinus
Pandapotan Tobing
(2010)
Tesis
Program Pascasarjana
Program Studi Kajian
Administrasi Rumah
Sakit
Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Universitas Indonesia
Depok
lxxxvi
Judul Penelitian
No Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti (Tahun)
lxxxvii
Berdasarkan Tabel 2.1 tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dari variabel-variabel
yang diteliti terdapat beberapa penelitian yang variabelnya sama namun menggunakan dimensi dan
pengukuran indikator yang berbeda dengan penelitian ini, yang disesuaikan dengan aplikasi di
lapangan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara
penelitianpenelitian sebelumnya dengan penelitian yang dituangkan dalam tesis ini. Perbedaan itu
Dilihat dari dimensi masing-masing variabel penelitian ini berbeda dengan penelitian
terdahulu pada hubungan variabel yang sama dengan penelitian, demikian pula dengan
Belum ada penelitian yang mengkaji secara menyeluruh mengenai analisis strategi dan
Kerangka Pemikiran
Puskesmas yang berfungsi dengan baik, akan dapat memberikan jaminan untuk
kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dilakukan
secara berkesinambungan dan terintegrasi. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama
meliputi UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial harus dilaksanakan oleh
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
Upaya kesehatan perorangan (UKP) dalam pelaksanaannya lebih mengarah pada kuratif
(pengobatan) baik dalam bentuk kegiatan rawat jalan, gawat darurat, pelayanan satu hari (one day
lxxxviii
Puskesmas merupakan unit teknis pelayanan Dinas Kesehatan
bidang kesehatan(Muninjaya,2014).
Strategi pemasaran dibuat untuk memberi petunjuk pada para manager bagaimana agar
produk/jasa yang dihasilkan dapat sampai pada konsumen dan bagaimana memotivasi konsumen
untuk membelinya. Puskesmas perlu mendesain program pemasaran agar produk mendapat respon
dari pasar sasaran. Karena itu perlu alat supaya program tersebut mencapai sasaran. Alat disini
adalah program yang bisa dikontrol oleh organisasi, alat tersebut lazim disebut bauran
Dalam lingkungan global yang semakin ketat dengan masuknya layanan yang inovatif
dipasaran. Fungsi layanan kepada masyarakat terkait dengan peran pemerintah sebagai bentuk
pemasaran merupakan pokok perumusan strategi pemasaran adalah pemilihan strategi pasar
sasaran produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan
mendapatkan keunggulan bersaing khususnya bidang pemasaran yang meliputi keunggulan biaya,
diferensiasi dan fokus. Untuk itu perusahaan harus merumuskan strategi pemasaran yang tepat
dengan terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap lingkungan pemasaran perusahaan, yaitu
lingkungan pemasaran makro dan mikro pemasaran (Porter, 2008 : 81). Strategi pemasaran
mengacu kepada strategi yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2016:58) yaitu strategi pasar
produk dan bauran pemasaran yang hingga saat ini masih relevan, sebagai strategi pemasaran yang
akan digunakan.
lxxxix
Suatu perusahaan dapat mengarahkan sasaran pemasarannya kepada
konsumen akhir dan juga kepada industri (Czinkota dan Kotabe, 2011:9). Perusahaan
yang dipasarkan merupakan produk industri dan pasarnya disebut pasar industri atau
pasar bisnis.
karakteristik yang berbeda, baik dilihat dari sifat produk maupun perilaku pembelinya.
sektor hilir. Sedangkan pemasaran produk industri umumnya dilakukan oleh perusahaan
yang bergerak di sektor hulu. Dengan demikian kegiatan pemasaran memiliki cakupan
luas. Kotler & Keller (2012:8) mengemukakan sejumlah faktor yang menunjukkan
2) melibatkan fungsi manajerial; 3) yang dipasarkan tidak hanya barang tetapi produk
dalam arti luas termasuk gagasan, jasa, informasi dan pengalaman; 4) sasaran yang ingin
Dalam kegiatan bisnis pemasaran merupakan suatu fungsi yang secara langsung
menentukan penjualan dan kegiatan yang memiliki cakupan luas karena kegiatan pemasaran
mencakup ekternal dan internal bisnis. Menurut (Kotler & Keller, (2016:6) pada dasarnya
pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
Menurut Cravens & Fiercy (2012: 03), memilih strategi penempatan program
pemasaran yang tepat dipengaruhi oleh daya tarik segmen, sumber daya yang dimiliki
xc
perusahaan di suatu segmen, strategi pemasaran pesaing dan kriteria kinerja
stategi yang tepat untuk situasi yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan kepada
yaitu memilih bauran pemasaran yang tepat untuk melayani pasar sasaran. Unsur-unsur
bauran pemasaran terdiri dari bauran produk, bauran harga, bauran distribusi dan
bauran promosi.
keunikan tersendiri sesuai dengan karakteristik pasar sasaran. Menurut Cravens & Fiercy
adalah (1) manajemen harus menetukan peran dari masing-masing unsur yang
mencakup menentukan keunikan setiap unsur dan dampak interaksi dari setiap unsur
yang ada.; (2) manajemen harus memilih efektifitas dari biaya setiap fungsi dari bauran.
penelitian mulai dari menentukan latar belakang penelitian, analisis sampai kesimpulan
xci
Gambar 2.11
Skematis Pikir Proses Penelitian
Proposisi Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka proposisi penelitian yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : “Strategi pemasaran dan program pemasaran pelayanan
kesehatan yang tepat dapat meningkatkan kunjungan pasien BPJS dan Umum di UPT Puskesmas
xcii
DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma, 2012. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,
Alfabeta : Bandung.
Eka Yunila Fatmasari, Sudiro, Septo Pawelas Arso. 2015. Analisis Pengaruh
Promotional Mix (Bauran Komunikasi Pemasaran) terhadap Loyalitas
Pasien di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi Instalasi Rawat Jalan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kurnia Cilegon. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia Volume 03 No. 03 Desember 2015.
Cravens, David W., 2010, Strategic Marketing, Sixth Edition, Irwin McGraw-
Hill, Boston.
Hitt, Michael A., R. Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson, 1997, Manajemen
Strategis: Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi, Alih Bahasa
oleh Armand Adiyanto, Erlangga, Jakarta.
xciii
Hill, Charles W.L. dan Gareth R. Jones, 2007, Strategic Management Theory: An
Integrated Approach, Houghton Mifflin Company, Boston New York
Knight, Gary, 2010, Entrepreneurship and Marketing Strategy : the SEM Under
Globalization, Journal of International Marketing, Vol.8, No.2.
Kotler, Phillip, & Kevin Lane Keller,2016, Marketing Management, 15th edition,
Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall.
Kotler, Philip dan Kevin Keller, 2012, Marketing Management, 14th Edition,
Pearson Education Limited, England.
xciv
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi,
Konsep, Strategi untuk Menghadapi Abad 21. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Badan Layanan Umum Daerah pada Unit
Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas
Babakan Sari, 2016.
Payne, Adrian, 2012. The Essence of Service Marketing, Prentice Hall, UK, alih
bahasa Fandy Tjiptono, 2000, Yogyakarta Andi Offset.
Tjiptono, Fandi, Gregorius Chandra & Dedi Adriana, 2012, Pemasaran Stratejik,
ANDI, Jogjakarta.
Zeithaml Valerie A, M.J. Bitner, 2009. Service Marketing. First edition, USA :
Mc Graw-Hill Co. Inc.
xcv
xcvi