Anda di halaman 1dari 10

PERAN DAN TUGAS

KORPROV dan FASKAB STBM


PROGRAM PAMSIMAS II

LATAR BELAKANG
Target MDGs sektor Air
Pemerintah
Minum dan Sanitasi (WSSIndonesia
MDG), adalah menurunkan
memperluas
separuh dari proporsi
jangkauan Program
penduduk yang belum
Pamsimas melalui
mempunyai akses air minum
pelaksanaan
dan sanitasi dasar pada
Pamsimas II.
Tahun 2015
Perbedaan mendasar dengan
Program Pamsimas I dengan
Koordinator STBM
Pamsimas II adalah, pada
Pada tingkat
Program
Pamsimas
II
Provinsi dan
menggunakan
pendekatan
Fasilitator STBM
STBM dalam cakupan wilayah
pada tingkat
kabupaten/kota (district wide)
Kabupaten/Kota
untuk mendorong perluasan
penerapan keseluruh wilayah
Kabupaten/kota

TUJUAN
KORPROV

FASKAB

1. Membantu Dinas Kesehatan


Provinsi dalam
mengimplementasikan,
mensinkronisasi dan koordinasi
pelaksanaan sanitasi total melalui
pendekatan STBM melalui proses
pelembagaan 3 (tiga) sub
komponen sanitasi total yang saling
mempengaruhi, yaitu: (1)
Peningkatan kebutuhan dan
permintaan sanitasi, (2)
Peningkatan penyediaan sanitasi,
dan (3) Penciptaan lingkungan yang
kondusif.

1. Membantu pemerintah daerah


(Dinas Kesehatan Kab/Kota dan
Puskesmas) dalam
mengimplementasikan,
mensinkronisasi dan melakukan
koordinasi pelaksanaan sanitasi
total melalui pendekatan STBM
melalui proses pelembagaan 3
(tiga) komponen sanitasi total
yang saling mempengaruhi, yaitu:
(1) Peningkatan kebutuhan dan
permintaan sanitasi, (2)
Peningkatan penyediaan sanitasi,
dan (3) Penciptaan lingkungan
yang kondusif.

2. Memberikan bantuan teknis


dan peningkatan kapasitas bagi
pelaku pelaksanaan program
STBM di tingkat Provinsi,
terutama Dinas Kesehatan,
Pokja AMPL Provinsi

2. Memberikan bantuan teknis dan


peningkatan kapasitas bagi pelaku
pelaksanaan program STBM yang
terkait di wilayah Kabupaten/kota,
terutama Dinas Kesehatan,
Sanitarian, Bidan Desa dan kader
Kesehatan

3. Membantu pemerintah Provinsi


dalam mencapai tujuan dan
target capaian KPI program
Pamsimas II komponen 2
dan juga memastikan mekanisme
pemantauan dan evaluasi di
tingkat provinsi berjalan secara
efektif.

3. Membantu pemerintah
kabupaten/kota dalam mencapai
tujuan dan target capaian STBM
dalam program Pamsimas II
komponen 2 (sanitasi dan
kesehatan), dan juga memastikan
mekanisme pemantauan dan
evaluasi berjalan secara efektif
serta upgrade petasanitasidesadesa yang terimplementasi Program
Pamsimas secara berkala.

PERAN
KORPROV
FASKAB
I.
Pelaku program I. Pelaku program
Pamsimas II
Pamsimas II untuk
terutama
mendukung
komponen 2 di
komponen
2
wilayah kerja
(kesehatan)
di
kabupaten/kota
wilayah Provinsi.
II. Pendorong (enabler)
penerapan sanitasi
total
melalui pendekatan
STBM di wilayah
Provinsi

II. Pendorong
(enabler)
penerapan STBM
di
wilayah kerja
kabupaten/kota.

TUGAS
KORPROV
I.

Pelaku program Pamsimas II komponen 2


(Kesehatan) di wilayah Provinsi

(1) Pelaksanaan pemberdayaan


A. Membantu Dinas Kesehatan Provinsi dalam
mencapai tujuan dan target capaian KPI program
Pamsimas II komponen 2 (kesehatan).
B. Membantu Dinas Kesehatan Provinsi dan
Pengelola Program Pamsimas II di tingkat provinsi
(Pokja AMPL, PPMU) dalam menyiapkan strategi,
melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan
dan monitoring serta evaluasi program Pamsimas
II Komponen 2.

FASKAB
I. Pelaku program Pamsimas II (komponen 2) di
wilayah kabupaten/kota

(1) Pelaksanaan pemberdayaan


A. Menyusun rencana komprehensif fasilitasi
kepada pelaku program STBM di wilayah kerja
kabupaten/kota untuk disepakati bersama
dengan Dinas Kesehatan dan Koordinator
Kabupaten/Kota (DMS)
B. Memfasilitasi Dinas Kesehatan dan
pengelola program Pamsimas II (Pakem,
DPMU) dalam menyiapkan strategi pencapaian
target kinerja (KPI) program Pamsimas
komponen kesehatan

C. Membantu Dinas Kesehatan Provinsi untuk


sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan pendekatan
STBM dalam mencapai target capaian KPI program
Pamsimas II untuk disepakati bersama dengan
Dinas Kesehatan prov/kab dan Fasilitator
Kabupaten (DF STBM)

C. Mendukung kegiatan-kegiatan yang


dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan program
Pamsimas II dan penerapan STBM (mislnya
memastikan elemen STBM dalam PJM, Proaksi,
RKM dan RAD AMPL)

D. Mendukung kegiatan-kegiatan lain yang


dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan program
Pamsimas II dan implementasi STBM di wilayah
provinsi bersangkutan.

(2) Pelaksanaan kemajuan


program Pamsimas II Komponen 2

(2) Pelaksanaan kemajuan program


Pamsimas II Komponen 2

A. Membantu Dinas Kesehatan


Provinsi menyiapkan laporan
bulanan pelaksanaan STBM/KPI
Pamsimas komponen 2 (kesehatan)
secara berkala

A. Membantu Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota menyiapkan
laporan bulanan pelaksanaan STBM
/KPI Pamsimas komponen 2
(kesehatan) secara berkala

B. Membantu Dinas Kesehatan Provinsi


untuk membangun sistem monitoring
dan update data STBM/KPI Pamsimas
komponen 2 semakin berkualitas
dan valid.

B. Membantu Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota untuk membangun
sistem monitoring dan update data
STBM /KPI Pamsimas komponen 2
semakin berkualitas dan valid.
C. Update data MIS khususnya
data capaian KPI Komponen
kesehatan secara berkala

II. Pendorong (enabler) penerapan sanitasi total

melalui pendekatan STBM di wilayah provinsi


(1) Peningkatan kebutuhan dan permintaan sanitasi:
A. Membantu meningkatkan promosi dan kampanye
perubahan
B. Membantu peningkatan perubahan perilaku higienis
dan sanitasi kabupaten/kota secara sistematis
termasuk melaksanakan review pembelajaran masingmasing kabupaten/kota.
C. Membantu dalam mengembangkan mekanisme
penghargaan terhadap masyarakat/institusi yang
memiliki peran besar dalam mendorong peningkatan
perubahan perilaku PHBS.

II. Pendorong (enabler) penerapan STBM di

wilayah kabupaten
(1) Peningkatan kebutuhan dan permintaan
sanitasi:
A. Memberikan bantuan teknis dan keterampilan
kepada sanitarian dan kader kesehatan dalam
menerapkan metode pemicuan perubahan perilaku
dan peningkatan akses sanitasi.
B. Mengevaluasi kualitas pemicuan sanitarian
(memanfaatkan data MIS Pamsimas/STBM
peningkatan akses sanitasi dan capaian SBS serta
capaian penerapan CTPS).
C. Berdasarkan hasil evaluasi, memberikan
pelatihan penyegaran (refreshing training) kepada
para sanitarian dan kader kesehatan
D. Membantu dalam merancang promosi sanitasi
dan memanfaatkan media komunikasi untuk upaya
perubahan perilaku.
E. Membantu dalam melaksanakan review
pembelajaran dari proses peningkatan kebutuhan
dan permintaan sanitasi

(2) Peningkatan penyediaan sanitasi:

(2) Peningkatan penyediaan sanitasi:

A. Membantu Dinas Kesehatan provinsi untuk


meningkatkan dan mengembangkan percepatan
penyediaan akses dan layanan sanitasi yang
layak

A. Mengidentifikasi dan membangun jejaring


pasar sanitasi yang meliputi pelaku supply
seperti toko material sanitasi dan produsen
lokal untuk merespon permintaan dari
masyarakat.

B. Membangun jejaring pasar sanitasi meliputi


peningkatan pelaku penyediaan produsen
sanitasi lokal, rintisan, dan pengembangan unit
pemasaran dan sanitasi daerah dan rintisan
kemitraan pelaku sanitasi daerah
C. Membantu Dinas Kesehatan Provinsi untuk
mengembangkan mekanisme peningkatan
kapasitas pelaku pasar sanitasi melalui pelatihan
wirausaha sanitasi daerah (merumuskan dan
memfasilitasi upaya pendampingan)
D. Membangun kapasitas pemerintah daerah
dalam melakukan proses pemantauan
perkembangan usaha wirausaha terlatih melalui
kompetisi wirausaha sanitasi.

B.Bersama dengan pemerintah daerah


memfasilitasi pelatihan wirausaha sanitasi.
C. Membangun kapasitas pemerintah daerah
dalam melakukan proses pemantauan
perkembangan usaha wirausaha terlatih
D. Berdasarkan hasil pantauan, bersamasama dengan tim pemasaran sanitasi
merumuskan dan memfasilitasi upaya
pendampingan lanjutan bagi wirausaha
terlatih.
E. Mengidentifikasi dan melakukan upgrade
peta sanitasi secara berkala.

(3) Penciptaan lingkungan yang kondusif:

(3) Penciptaan lingkungan yang kondusif:

A. Membantu mengelola stategi kegiatan STBM,


khususnya pilar 1 dan pilar 2 di wilayah kerja
provinsi

A. Membantu mengembangkan strategi untuk


perluasan program STBM, khususnya pilar 1 dan pilar 2
di wilayah kerja kabupaten/kota bersangkutan.

B. Mengembangkan kerjasama dengan lembaga /


konsultan lainnya yang berbasis di provinsi untuk
mendukung dan melakukan kegiatan terkait STBM

B. Berkolaborasi dan bekerja sama dengan


pemerintah daerah setempat untuk mengelola
kegiatan STBM dalam implementasi Program Pamsimas
II.

C. Membantu Dinas Kesehatan Provinsi untuk on


the job training dan/atau coaching kepada petugas
prov mengenai palaksanaan sistem Monitoring
STBM
D.Bersama dengan staf M&E Provinsi,
mendemonstrasikan cara menganalisis data,
menguatkan staff provinsi yang berkepentingan
dalam memanfaatkan data monitoring dan memfeeding untuk perencanaan, analisis perbaikan
program, dan evaluasi kegiatan.

C. Membantu staf Monitoring dan Evaluasi (M&E)


kabupaten/kota dalam memberikan on the job training
dan/atau coaching kepada petugas Puskesmas
D. Bersama dengan staf M&E kabupaten/kota,
memastikan sistem monitoring dan update data STBM
(KPI) berjalan dengan baik
E. Mendemonstrasikan cara menganalisis data, dan
menguatkan staff kabupaten/kota yang
berkepentingan dalam memanfaatkan data monitoring
dan memberi masukan untuk perencanaan, analisis
perbaikan program, dan evaluasi kegiatan.
F. Mengembangkan sistem penghargaan yang tepat
sebagai upaya perluasan dari program STBM.
G. Mengembangkan kerjasama dengan lembaga/
konsultan lainnya

Anda mungkin juga menyukai