Anda di halaman 1dari 15

1

Kerangka Acuan Kerja


Pemandu STBMTingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
Program Pamsimas II
TRAINING DEVELOPMENT AND PROJECT MANAGEMENT SERVICES TO CENTRAL PROJECT
MANAGEMENT UNIT [CPMU]
I. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai target Millennium Development Goals sektor Air Minum
dan Sanitasi (WSS-MDG), yaitu menurunkan separuh dari proporsi penduduk
yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar pada Tahun 2015,
Pemerintah Indonesia memperluas jangkauan Program PAMSIMAS melalui
pelaksanaan Pamsimas II. Implementasi Pamsimas II dilaksanakan untuk
mendukung strategi nasional dalamsektor air minumdan sanitasi, yaitu:
1. Air bersih untuk rakyat, dan
2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Mengacu pada Project Development Objectives (POD), Program Pamsimas II
dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat melalui proses
pemberdayaan dan penyadaran masyarakat untuk menumbuhkan prakarsa,
inisiatif, dan partisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan, pemeliharaan sarana
serta upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dalam implementasinya,
Pamsimas II mempunyai 5 (lima) komponen programsebagai berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal;
2. Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi;
3. Penyediaan sarana air minumdan sanitasi umum;
4. Insentif desa/kelurahan dan Kabupaten/Kota; dan
5. Dukungan implementasi dan manajemen program.
Program Pamsimas Kesehatan bertanggung jawab terhadap komponen
Peningkatan Layanan dan Perilaku Higienis dan Sanitasi. Komponen ini bertujuan
untuk membantu masyarakat dan institusi lokal dalam (1) perubahan perilaku
menuju hidup bersih dan sehat (PHBS), dan (2) peningkatan akses sanitasi dasar.
2
Promosi PHBS ditujukan pada semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. Hal
ini akan mendukung dan melengkapi komponen pembangunan sarana dan
prasarana air minumdan penyehatan lingkungan.
Untuk itu, komponen kegiatan yang dilakukan akan meningkatkan kebutuhan,
permintaan penyediaan akses layanan sanitasi layak dan penciptaan lingkungan
yang kondusif bagi terselenggaranya program kegiatan Peningkatan Layanan dan
Perilaku Higienis dan Sanitasi. Upaya tersebut sejalan dengan arah kebijakan
strategi nasional untuk memperkuat sanitasi pedesaan.
Dalam rangka mendukung strategi nasional, Implementasi Pamsimas II
menyepakati untuk mengadopsi strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dalam pelaksanaan komponen kesehatan (Komponen 2). Strategi STBM
merupakan strategi yang berfokus pada perubahan perilaku, penciptaan
kebutuhan dan meningkatkan supplai pasar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pendekatan ini membutuhkan reposisi dari peran pemerintah, yang sebelumnya
berperan sebagai penyedia layanan dan pengambil keputusan, menjadi Pemandu
dan pendukung bagi pilihan-pilihan konsumen dan tindakan masyarakat untuk
meningkatkan akses rumah tangga kepada layanan sanitasi yang layak.
Program Pamsimas II menggunakan pendekatan STBM dalam cakupan wilayah
Kabupaten/Kota (district wide) untuk mendorong perluasan penerapan ke seluruh
wilayah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu untuk mendukung Pemerintah Daerah
dalam penerapan STBM berskala Kabupaten/Kota ini, baik dari sisi peningkatan
kapasitas, penyusunan strategi dan pengelolaan program, dibutuhkan dukungan
tenaga ahli di tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Dukungan tenaga ahli tersebut
rencananya akan terdiri dari:
1. Pada tingkat provinsi dibutuhkan tenaga Koordinator STBM Provinsi untuk
mengkoordinasikan dan mensinergikan kinerja seluruh Pemandu STBM
Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan sanitasi total melalui pendekatan
STBM district wide di wilayah kerja provinsi serta memberikan dukungan teknis
Program STBM kepada Pemerintah Provinsi peserta program Pamsimas II.
2. Pada tingkat kabupaten/kota dibutuhkan tenaga Fasilitator STBM Kabupaten/Kota
untuk sinkronisasi, koordinasi dan memberikan dukungan teknis Program STBM
terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota peserta Program Pamimas II.
3
Dukungan tenaga ahli seperti tersebut atas akan diberikan melalui jasa konsultan,
dimana berdasarkan rencana pengadaannya diperkirakan baru dapat dimobilisasi
pada bulan Oktober 2013. Untuk menghindari kekosongan dukungan dalam hal
fasilitasi dukungan teknis Program STBM bagi pelaksana program di daerah dari
bulan Juli sampai dengan Agustus 2013. Kerangka acuan kerja ini akan memberikan
penjelasan terkait dengan pengadaan pemandu STBM tingkat provinsi dan
kabupaten/kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan
(Training Development Consultant/TDC) yang diharapkan dapat mendukung proses
pengembangan kapasitas terkait dukungan teknis Program STBM dalam program
Pamsimas II.
II. Tujuan
Tujuan pengadaan Pemandu STBM tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai
bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan (TDC) adalah:
1. Meningkatkan pemahaman pelaku program terkait pada pendekatan district
wide STBM dengan melakukan pendampingan pelaksanaan program
PAMSIMAS di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
2. Meningkatkan pemahaman dan kapasitas pelaku program di tingkat provinsi,
kab/kota, kecamatan dan masyarakat terkait dengan persiapan, perencanaan,
dan pelaksanaan program Pamsimas II Komponen Kesehatan selama masa
penugasan.
III. Indikator Kinerja
1. Tersusunnya jadwal pelaksanaan pendampingan STBM dengan pendekatan
district wide di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
2. Tersusunnya rencana tindak bersama dengan pelaku pengelola program
PAMSIMAS komponen Kesehatan di tingkat Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan
dan masyarakat terkait dengan persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan
program Pamsimas II Komponen Kesehatan selama masa penugasan.
3. Terbentuknya tim kerja/komite STBM di masyarakat (tim pemicu STBM) terkait
upaya stop buang air besar sembarangan (SBS) dan mempromosikan perilaku hidup
sehat dan aman lainnya, yaitu cuci tangan pakai sabun (CTPS).
4. Tersusunnya rencana tindak di masyarakat terkait upaya stop buang air besar
4
sembarangan (SBS) dan mempromosikan perilaku hidup sehat dan aman lainnya,
yaitu cuci tangan pakai sabun (CTPS).
5. Tersusunnya jadwal pelatihan STBM bagi petugas kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota/Puskesmas.
6. Terlaksananya Pelatihan STBM bagi petugas kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota/
Puskesmas.
IV. Keluaran
1. Dokumen hasil penjadwalan dan identifikasi pelaksanaan pendampingan STBM
pada pendekatan district wide pada tingkat Nasional, Provinsi maupun
Kabupaten/Kota.
2. Dokumen rencana tindak bersama dengan pelaku pengelola program
PAMSIMAS komponen Kesehatan di tingkat Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan dan
masyarakat terkait dengan persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan program
Pamsimas II Komponen Kesehatan selama masa penugasan.
3. Dokumen rencana tindak di masyarakat (tim pemicu STBM) terkait upaya stop
buang air besar sembarangan (SBS) dan mempromosikan perilaku hidup sehat dan
aman lainnya, yaitu cuci tangan pakai sabun (CTPS).
4. Jadwal pelatihan STBM bagi petugas kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota/ Puskesmas.
5. Terfasilitasinya pelatihan STBM bagi Koordinator STBM Provinsi dan Pemandu STBM
Kabupaten/Kota.
6. Dokumen laporan hasil pekerjaan selama durasi kontrak.
V. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup kegiatan Pemandu STBM Provinsi dan Pemandu STBM
Kabupaten/Kota sebagai bagian dari Tim Konsultan PAMSIMAS Komponen
Kesehatan dan pendampingan akan dilaksanakan di 14 Provinsi dan 96
Kabupaten/Kota sasaran Pamsimas II yang meliputi:
1. Provinsi Sumatera Barat (13 Kabupaten)
2. Provinsi Riau (6 Kabupaten)
3. Provinsi Sumatera Selatan (8 Kabupaten)
4. Provinsi Banten (2 Kabupaten)
5. Provinsi Jawa Barat (5 Kabupaten)
5
6. Provinsi Jawa Tengah (28 Kabupaten)
7. Provinsi Kalimantan Selatan (8 Kabupaten)
8. Provinsi Nusa Tenggara Timur (10 Kabupaten)
9. Provinsi Sulawesi Barat (1 Kabupaten)
10. Provinsi Sulawesi Tengah (7 Kabupaten)
11. Provinsi Sulawesi Selatan (4 Kabupaten)
12. Provinsi Gorontalo (2 Kabupaten)
13. Provinsi Maluku (1 Kabupaten)
14. Provinsi Papua Barat (1 kabupaten)
VI. Jangka Waktu Penugasan
Pemandu STBM Provinsi dan Pemandu STBM Kabupaten/kota sebagai bagian dari
Tim Konsultan PAMSIMAS Komponen Kesehatan akan bekerja selama 2 bulan, yaitu
dari bulan Minggu IV bulan Juli 2013 sampai dengan Minggu III bulan September
2013.
VII. Kebutuhan Sumberdaya (Jumlah dan Kualifikasi)
Untuk mendukung pelaksanaan Pamsimas komponen kesehatan di tingkat provinsi
dibutuhkan personil sebanyak 14 orang dengan pembagian personil untuk
membawahi sejumlah kabupaten, sehingga terdapat perbedaan jumlah tenaga di
tingkat provinsi, dimana provinsi dengan jumlah kabupaten yang relatif banyak
akan memiliki 2 orang pemandu provinsi sementara beberapa provinsi dengan
kabupaten yang sedikit akan dikoordinir oleh 1 orang pemandu provinsi. Dalam
pelaksanaannya WSP Bank Dunia akan membantu menyediakan 2 orang Tenaga
STBM Provinsi di Jawa Tengah dan 1 orang Tenaga STBM Provinsi di Jawa
kabupaten. Sedangkan tenaga pemandu kabupaten adalah sebanyak 1 orang untuk
setiap kabupaten.
Rincian kebutuhan tenaga pemandu yang diusulkan untuk dikontrak melalui TDS
adalah sebagai berikut:
Posisi Lokasi
Jumlah
Tenaga
Periode Penugasan
[bulan]
1 Pemandu STBM Prov Riau Pekanbaru 1 2
2 Pemandu STBM Prov Sumsel Palembang 1 2
6
3 Pemandu STBM Prov Sumbar Padang 2 2
4 Pemandu STBM Prov Kalsel Banjarmasin 1 2
5 Pemandu STBM Prov Sulsel dan Sulbar Makassar 1 2
6 Pemandu STBM Prov Banten Serang 1 2
7 Pemandu STBM Prov Sulteng Palu 1 2
8 Pemandu STBM Prov Gorontalo Gorontalo 1 2
9 Pemandu STBM Prov Maluku dan Papua
Barat
Ambon 1 2
10 Pemandu STBM Provinsi NTT Kupang 1 2
TOTAL 11
1 Pemandu STBM Kab di Prov Riau 6 2
2 Pemandu STBM Kab di Prov Sumsel 8 2
3 Pemandu STBM Kab di Prov Sumbar 13 2
4 Pemandu STBM Kab di Prov Kalsel 8 2
5 Pemandu STBM Kab di Prov Sulsel 4 2
6 Pemandu STBM Kab di Prov Sulbar 1 2
7 Pemandu STBM Kab di Prov Banten 2 2
8 Pemandu STBM Kab di Prov Jabar 5 2
9 Pemandu STBM Kab di Prov Jateng 28 2
10 Pemandu STBM Kab di Prov Sulteng 7 2
11 Pemandu STBM Kab di Prov Gorontalo 2 2
12 Pemandu STBM Kab di Prov Maluku 1 2
13 Pemandu STBM Kab di Prov NTT 10 2
14 Pemandu STBM Kab di ProvPapua Barat 1 2
TOTAL 96
Adapun kualifikasi dan tugas khusus untuk setiap Pemandu STBM Provinsi dan
Pemandu STBM Kab/Kota dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pemandu STBM Provinsi
Berlatar belakang pendidikan S1 dibidang pendidikan kesehatan masyarakat,
manajemen kesehatan dan sanitasi, teknik lingkungan atau bidang-bidang lain
yang relevan. Memiliki pengalaman minimal 7 tahun di bidang pemberdayaan
masyarakat dan diutamakan mempunyai pengalaman dalam program
Pamsimas Kesehatan. Diutamakan sudah memiliki kulaifikasi pemandu
nasional dari Program PAMSIMAS atau program sejenis. Memiliki
7
pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam penerapan sanitasi total
(demand, supply sanitasi, dan enabling) secara terpadu. Memiliki pengalaman
berkerja dengan pemerintah daerah dan masyarakat khususnya dalam
penerapan metode CLTS dan pemasaran sanitasi. Memiliki kemampuan
menulis dalambahasa Inggris dan Indonesia.
A. Tugas Pemandu STBM Provinsi
Tugas utama Pemandu STBM Provinsi adalah berperan sebagai pendorong
(enabler) penerapan Sanitasi Total, menyiapkan dan memperkuat upaya-
upaya persiapan perubahan perilaku higienis masyarakat terkait upaya
menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan dan
mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat lainnya, yaitu cuci
tangan pakai sabun di wilayah, meningkatan kebutuhan permintaan
sanitasi, melalui pengembangan pemasaran sanitasi di wilayah Provinsi.
Selanjutnya, Pemandu STBM Provinsi akan bertanggung jawab terhadap
tugas-tugas sebagai berikut:
1. Berkolaborasi dengan sumberdaya PAMSIMAS (konsultan pelaksana
provinsi) untuk dapat terselenggarannya pelaksanaan komponen
STBM skala district wide dalam Program PAMSIMAS II.
2. Memfasilitasi pelatihan-pelatihan STBM (wirausaha sanitasi,
pelatihan STBM) di Provinsi agar dapat terlaksana dengan baik mulai
pelaksanaan dan pasca pelatihan.
3. Memberikan masukan penilaian atas capaian kinerja Pemandu STBM
Kabupaten/Kota Pamsimas Komponen Kesehatan.
4. Asistensi/pendampingan dan sinergitas kegiatan Pemandu STBM
kabupaten / kota pada sebagai upaya untuk peningkatan kebutuhan
dan permintaan sanitasi pada program pelaksanaan Pamsimas II
Komponen Kesehatan.
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi kualitas kemajuan pelaksanaan
Pamsimas Komponen Kesehatan pada pengisian dan status data SIM.
6. Memverifikasi dan mensertifikasi laporan dari kabupaten terkait
progres pelaksanaan program di kabupaten/kota dalam mendukung
PPMU Kesehatan dan Pokja AMPL Provinsi.
7. Menyusun laporan individual Pemandu STBM Provinsi.
8
B. Output dari Penugasan
1. Dokumen hasil evaluasi penilaian kinerja Pemandu STBM Kabupaten
2. Dokumen data tim kerja STBM Provinsi
3. Dokumen data tim kerja STBM Kabupaten
4. Dokumen data hasil pemicuan metode CLTS dan metode Pemasaran
Sanitasi kabupaten district wide
5. Dokumen data Natural Leader STBM Provinsi/kabupaten
6. Dokumen laporan bulanan
2. Pemandu STBM Kabupaten/Kota
Minimal Lulusan Sarjana Muda/D3 dan diutamakan lulusan Universitas,
Sarjana/S1 bidang Kesehatan Masyarakat, manajemen kesehatan dan
sanitasi, teknik lingkungan, dan pendidikan atau bidang-bidang lain yang
relevan. Minimal 4 tahun di pemberdayaan masyarakat dan diutamakan
pernah terlibat dalam program Pamsimas Kesehatan. Pernah mengikuti
pelatihan STBM, diutamakan sudah memiliki kualifikasi pemandu nasional
dari Program Pamsimas atau program sejenis. Memiliki ketrampilan dalam
menerapkan metode CLTS dan mampu memberikan penguatan kapasitas
kepada pelaku terkait termasuk para petugas lapangan (sanitarian, bidan
desa, kader, dll). Dapat berasal dari luar Kabupaten/Kota tempat penugasan,
dan harus bersedia tinggal di lokasi penugasan. Diutamakan yang berasal
dari Kabupaten/Kota bersangkutan.
A. Tugas Pemandu STBM Kabupaten/Kota
Pemandu STBM Kabupaten akan berperan sebagai pelaku program
Pamsimas II Komponen Kesehatan, pendorong (enabler) penerapan STBM
pada wilayah kabupaten. Secara khusus, Pemandu STBM Kabupaten akan
bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sebagai berikut:
1). Pelaku program Pamsimas II (Komponen Kesehatan) di wilayah
Kabupaten/Kota:
1. Pelaksanaan pemberdayaan
1. Menyusun rencana komprehensif fasilitasi kepada pelaku
program STBM di wilayah kerja Kabupaten/Kota untuk
9
disepakati bersama dengan Dinas Kesehatan dan
Koordinator Kabupaten/Kota (DMS).
2. Memfasilitasi Dinas Kesehatan dan pengelola program
Pamsimas II (Pakem dan DPMU) dalam menyiapkan strategi
pencapaian target kinerja (KPI) program Pamsimas
komponen kesehatan.
3. Mendukung kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan dalam
rangka pelaksanaan program Pamsimas II dan penerapan
STBM skala district wide (misalnya memastikan elemen
STBM dalam PJM Proaksi, RKM dan RAD AMPL).
2. Pelaksanaan kemajuan program Pamsimas II Komponen 2
(kesehatan)
1. Membantu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyiapkan
laporan bulanan pelaksanaan STBM / KPI Pamsimas
komponen kesehatan secara berkala (dokumen laporan
deskriptif maupun analitik)
2. Membantu pemerintah daerah (dinas kesehatan)
Kabupaten/Kota untuk membangun sistem monitoring dan
update data STBM/KPI Pamsimas komponen Kesehatan
semakin berkualitas dan valid.
3. Update data MIS khususnya data capaian KPI Komponen
kesehatan secara berkala
2). Pendorong (enabler) penerapan STBMdi wilayah kabupaten
3. Peningkatan kebutuhan dan permintaan sanitasi
1. Memberikan bantuan teknis dan keterampilan kepada
petugas lapangan (sanitarian) dan kader kesehatan lainnya
dalam menerapkan metode pemicuan perubahan perilaku
dan peningkatan akses sanitasi.
2. Mengevaluasi kualitas pemicuan sanitarian
(memanfaatkan data MIS Pamsimas/STBM peningkatan
akses sanitasi dan capaian SBS serta capaian penerapan
CTPS).
10
3. Berdasarkan hasil evaluasi kualitas pemicuan, memberikan
pelatihan penyegaran (refreshing training) kepada para
sanitarian dan kader kesehatan lainnya.
4. Membantu dinas kesehatan Kabupaten/Kota dalam
merancang promosi sanitasi dan memanfaatkan media
komunikasi untuk upaya perubahan perilaku.
5. Membantu Kabupaten/Kota dalam melaksanakan review
pembelajaran dari proses peningkatan kebutuhan dan
permintaan sanitasi di tingkat Kabupaten/Kota/Kecamatan.
b. Peningkatan penyediaan sanitasi
1. Mengidentifikasi dan membangun jejaring pasar sanitasi
yang meliputi pelaku supply seperti toko material sanitasi
dan produsen lokal untuk merespon permintaan dari
masyarakat.
2. Bersama dengan pemerintah daerah memfasilitasi pelatihan
wirausaha sanitasi.
3. Membangun kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan
proses pemantauan perkembangan wirausaha terlatih.
4. Berdasarkan hasil pantauan, bersama-sama dengan tim
pemasaran sanitasi merumuskan dan memfasilitasi upaya
pendampingan lanjutan bagi wirausaha terlatih.
5. Mengidentifikasi dan melakukan upgrade peta sanitasi
secara berkala.
c. Penciptaan Iingkungan yang kondusif
1. Membantu kab/kota dalam mengembangkan strategi
perluasan program STBM, khususnya pilar 1 dan 2 di wilayah
kerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan Pamsimas II
2. Berkolaborasi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah
setempat untuk mengelola kegiatan STBM dalam
implementasi Program Pamsimas II.
3. Membantu staf Monitoring dan Evaluasi (M&E)
11
Kabupaten/Kota dalam memberikan on the job training
dan/atau coaching kepada petugas Puskesmas mengenai
palaksanaan systemMonitoring STBM.
4. Bersama dengan staf M&E Kabupaten/Kota, memastikan
sistem monitoring dan update data STBM (KPI) berjalan
dengan baik.
5. Mendemonstrasikan cara menganalisis data dan menguatkan
staff kabupaten/kota yang berkepentingan dalam
memanfaatkan data monitoring dan memberikan masukan
untuk perencanaan, analisis perbaikan program dan evaluasi
kegiatan.
6. Membantu pemerintah daerah untuk mengembangkan
sistem penghargaan yang tepat sebagai upaya perluasan dari
program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
7. Mengembangkan kerjasama dengan lembaga/konsultan
lainnya yang berbasis di Kabupaten/Kota untuk melakukan
kegiatan terkait STBM.
8. Mendukung DPMU Kesehatan dalam pengelolaan program,
perencanaan dan penyusunan jadwal implementasi program
9. Mendukung DPMU dalam penyusunan laporan program
tingkat kabupaten terkait progress pelaksanaan program di
kabupaten/kota
10. Menyusun laporan individual Pemandu STBM kabupaten
B. Output dari Penugasan
1. Dokumen RKM dan PJM Pro Aksi Pamsimas II Kesehatan
2. Dokumen data tim kerja STBM kecamatan dan desa
3. Dokumen data desa hasil pemicuan metode CLTS dan metode Pemasaran
Sanitasi kabupaten district wide
4. Dokumen data jejaring supply sanitasi (wirausaha sanitasi, toko penyedia
bangunan, data tukang, kelompok-kelompok pengembang di desa/kecamatan)
5. Dokumen peta sanitasi kecamatan/desa
6. Dokumen data Sanitarian dan Natural Leader STBM kecamatan/desa
12
7. Dokumen laporan bulanan
VIII.Sistematika Pelaporan
Sistematika standart pelaporan yang diminta dalam pekerjaan ini adalah; laporan
dibuat dengan ukuran kertas A4 dan jilid softcover.
1. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi laporan pelaksanaan kegiatan dalam setiap bulan
pekerjaan, meliputi progres pelaksanaan kegiatan. Laporan Bulanan dibuat
dalam 10 (sepuluh) eksemplar dan disampaikan paling lambat setiap tanggal
10 bulan berikutnya. Laporan disusun secara individual. Berupa laporan
update data MIS dan laporan tentang kebutuhan sanitasi, dan pemasaran
sanitasi serta wirauaha sanitasi. Laporan ini harus diserahkan tidak lebih dari
tanggal 10 pada bulan berikutnya. Laporan deskriptif difokuskan pada
kemajuan pelaksanaan kegiatan (progress) sesuai rencana kerja dan output
yang telah disepakati. Laporan analitik terhadap aspek permasalahan, kendala,
tantangan, dan pemecahan masalah termasuk pembelajaran-pembelajaran
yang bisa dipetik dari implementasi program Pamsimas selama kurun waktu
berjalan.
2. Laporan Final
Laporan final berisi laporan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang disusun,
yang meliputi seluruh rangkaian proses kegiatan, kesimpulan dan rekomendasi
sebagai masukan kepada pemberi tugas. Laporan final dibuat dalam 10
(sepuluh) eksemplar. Laporan final diserahkan paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya setelah berakhirnya penugasan. Laporan ini berisi penjelasan
pencapaian kemajuan pelaksanaan kegiatan dan dikaitkan dengan target
capaian STBM dan indikator kinerja utama (Key Performance Indicator). Selain
itu, laporan juga berisi mengenai isu-isu penting yang terjadi dalam program
PAMSIMAS II dan memberikan rekomendasi terkait aspek management
maupun teknis program.
3. Laporan Khusus
13
Laporan khusus adalah laporan yang diminta oleh pihak pemberi pekerjaan
untuk disusun oleh penerima pekerjaan, seperti laporan prosiding pelaksanaan
kegiatan pelatihan dan lain-lain. Format laporan ini akan mengikuti standar
dari pemberi kerja. Laporan ini disampaikan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan dan kondisi yang terjadi, misalnya dokumentasi pembelajaran,
inovasi dan praktek terbaik (best practices) yang dinilai penting untuk
perbaikan dan perluasan program
4. Penjelasan pelaporan
1. Pemandu STBM Provinsi melaporkan kepada Kementerian Pekerjaan
Umum cq. CPMU Pamsimas, Kementerian Kesehatan cq. CPIU Pamsimas
Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Pemandu STBM Nasional & Tenaga
Ahli Pemasaran Sanitasi dengan tembusan kepada Pemandu Provinsi dan
PPMU. Laporan yang diberikan kepada Pemandu Provinsi menjadi bagian
dari laporan Pokja AMPL Provinsi.
2. Pemandu STBM Kabupaten/Kota melaporkan kepada Kementerian
Pekerjaan Umum cq. CPMU Pamsimas, Kementerian Kesehatan cq. CPIU
Pamsimas Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Pemandu STBM
Provinsi dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Propinsi, DPMU, dan
koordinator Kabupaten/Kota.
IX. Pembiayaan
1. Pemandu STBM Provinsi
1. Gaji Dasar (renumerasi) untuk 11 (sebelas) orang yang diberikan dalam
bentuk lumpsum.
2. Perjalanan dinas Pemandu STBM Provinsi untuk koordinasi ke kabupaten
dalam bentuk reimbursable cost.
2. Pemandu STBMKabupaten/Kota
1. Gaji dasar (renumerasi) sebanyak 96 (sembilan puluh enam) orang yang
diberikan dalambentuk lumpsum.
2. Perjalananan dinas Pemandu STBM ke desa dalam bentuk reimbursable
cost.
14
X. Pengorganisasian
Pemandu STBM Provinsi dan Pemandu STBM Kabupaten dikontrak oleh TDS.
Koordinasi harian yang berkaitan dengan substansi termasuk strategi pelaksanaan
mengacu dan diatur oleh wakil CPMU dan CPIU dari PAMSIMAS komponen
kesehatan. Selanjutnya Kementerian Kesehatan melalui CPIU PAMSIMAS Kesehatan
akan menyediakan, memantau dan mengawasi efektifitas pencapaian pekerjaan
secara menyeluruh pada segenap tingkatan.
Gambar I : STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN PAMSIMAS II
DistrictHealthOffice
PROVINCE
DISTRICT
VILLAGE
EXECUTINGAGENCY
(DGHS)
TechnicalTeam
CPMU L/O
MoPW, MoHA
(PMD&Bangda), MoH
TKP/POKJAAMPL
Province
PanitaKemitraan
TKP/POKJAAMPL
Kabupaten
PPMU
PPIU PPIU PPIU PPIU
Kesehatan
VillageImplementationTeams(VITs)
ReportingLine
InstructionLine
CoordinationLine
SupervisionLine
IMPLEMENTINGAGENCY
(MoHA,MoH)
ProjectCoordinationand
SteeringCommittee
(PCSC)
CMAC
DPMU
CPIU Kes
Community
Facilitators (CF)
CENTRAL
ROMS(regional)
Project Manager(PM)
TrainingCoordinator
ProvincialCoordinators
DistrictCoordinators
STBMFacilitators
Kabupaten
SatkerPembinaan
PAMSIMASDJCK
SatkerPKPAM
Province
SatkerPIP
Kabupaten
STBM Provincial
Coordinators
Cord.STBM
15
Gambar II : STRUKTUR ORGANISASI PENDAMPING TEKNIS PAMSIMAS II
TECHNICAL ASSISTANCE ORGANIZATION
Consultant Package (OMS)
Central Project Management
Unit
(CPMU)
Central Management
Advisory Consultant
(CMAC)
Training Development
Services Team
(TDS)
CPMU Advisory
Management Team
(CAM)
Central Management
Advisory Consultant
(CMAC)
Oversight Management
Services (OMS)
Project Manager
Province B
Province Coordinator
Province C Province D Province A
District F District A District B
District C
District Coordinator
(Monev)
District D District E
Villages
LKM/ BPSPAMS/
Cadres
Data Management
Assistant
LG Specialist
Quality Assurance
Financial
Management
Database
Operator
FMAssistant
Office Manager
Administration
Officer
2 CD Facilitators
2 WSS Facilitators
1 Senior
Facilitator
1 STBM Facilitator
/ Consultant
Consultant Package (OMS)
Central Project Management
Unit
(CPMU)
Central Management
Advisory Consultant
(CMAC)
Training Development
Services Team
(TDS)
CPMU Advisory
Management Team
(CAM)/ Cord.STBM
Central Management
Advisory Consultant
(CMAC)
Oversight Management
Services (OMS)
Project Manager
Province B
Province Coordinator
Province C Province D Province A
District F District A District B
District C
District Coordinator
(Monev)
District D District E
Villages
LKM/ BPSPAMS/
Cadres
Data Management
Assistant
LG Specialist
Quality Assurance
Financial
Management
1 Database
Operator
1 FMSpecialist
Office Manager
Office Manager/
Admin
Trainer Coordinator
2 CD Facilitators
2 WSS Facilitators
1 Senior
Facilitator
1 STBM Facilitator
/ Consultant
STBMProvincial
Coordinator
XI. Dukungan sarana
1. Pemandu STBM Provinsi
1. Pemandu STBM provinsi berkantor di Dinas Kesehatan Provinsi (PPMU) namun
tetap berkoordinasi intensif dengan Pokja AMPL Provinsi.
2. Dinas Kesehatan provinsi menyediakan meja/tempat kerja yang diperlukan.
3. Time sheet Koordinator STBMProvinsi disahkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
2. Pemandu STBM Kabupaten/Kota
1. Pemandu STBM Kabupaten/Kota berkantor di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(DPMU), namun tetap berkoordinasi intensif dengan Pokja AMPL Kab/Kota.
2. Dinas Kesehatan kabupaten/kota menyediakan meja/tempat kerja yang
diperlukan.
3. Time sheet Pemandu STBM disahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai