Anda di halaman 1dari 10

CONTOH

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE


UPAYA PENGUATAN PERENCANA MELALUI MINI LOKAKARYA
TAHUN ANGGARAN 2024

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;
b. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
d. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
e. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
i. Peraturan Menteri Kesehatan No 5 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan;
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesheatan Tahun 2020-2024
k. Tambahkan peraturan terkait lainnya di masing-masing daerah

2. Gambaran Umum
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan perlu mendapatkan
dukungan dalam hal akses dan penguatan kualitas pelayanan. Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Berdasarkan Trainning Need Assessment (TNA) yang dilaksanakan di


puskesmas-puskesmas di Daerah Terpencil, perbatasan, dan Kepulauan (DTPK)
diperoleh gambaran lemahnya kemampuan manajemen yang dimiliki oleh Kepala
Puskesmas dalam mengelola sumber daya yang mendukung berlangsungnya
kegiatan di Puskesmas dikarenakan kurang optimalnya pelaksanaan Manajemen
Puskesmas. Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi Perencanaan (P1), Penggerakan dan Pelaksanaan (P2), serta
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas (P3) untuk mencapai
tujuan yang efektif dan efisien. Bentuk Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) bisa di
implementasikan pada kegiatan Lokakarya Mini Bulanan dan Triwulanan.

1
Lokakarya Mini Bulanan merupakan salah satu Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK) Rencana Strategis tahun 2022-24 Direktorat Tata Kelola Kesehatan
Masyarakat yang diukur melalui Persentase puskesmas yang melakukan
perencanaan tingkat puskesmas melalui lokakarya mini dengan target tahun 2024
sebesar 70%. Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan keterpaduan baik
lintas program maupun lintas sektor. Penyelenggaraan program kesehatan
memerlukan dukungan lintas sektor terkait. Oleh karena itu, Puskesmas harus
melakukan kerjasama dengan lintas sektor agar diperoleh dukungan dalam
pelaksanaan berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk penggalangan
dan pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui Lokakarya Mini.

B. Tujuan

Tujuan Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas:


1. Menilai pencapaian dan hambatan yang ditemukan pada bulan atau periode yang
lalu
2. Melakukan pemantauan pelaksanaan rencana yang akan datang,
3. Melakukan evaluasi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

Tujuan Pelaksanaan Lokakarya Mini Lintas Sektor Triwulanan

1. Menggalang dan meningkatkan kerja sama antar sektor terkait dalam


pembangunan kesehatan
2. Menginformasikan dan mengidentifikasi capaian hasil kegiatan triwulanan
sebelumnya
3. Memecahkan masalah serta hambatan oleh Lintas sektor
4. Menyusun rencana tindak lanjut (RTL) dan kesepakatan/komitmen lintas sektor
untuk menjalankan RTL bersama-sama.

2
C. Penerima Manfaat
1. Puskesmas
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. SKPD dan Pemerintah Daerah terkait
4. Organisasi Kemasyarakatan

D. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dengan swakelola, berupa pertemuan secara tatap muka
bertempat di Puskesmas untuk lokakarya mini bulanan dan di kantor kecamatan
untuk lokakarya mini triwulanan, dengan rincian pembiayaan sebagai berikut:
a. Belanja bahan konsumsi (snack dan/atau makan siang) untuk peserta Lokakarya
mini
b. Belanja perjalanan dinas berupa transport lokal untuk peserta yang hadir diluar
penyelenggara.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Lokakarya Mini


a. Lokakarya Mini Bulanan

Kegiatan berupa pertemuan bulanan internal di Puskesmas, dilaksanakan setiap


bulan atau 12 kali dalam setahun. Bentuk kegiatan juga dapat berupa orientasi
atau refreshing materi untuk tenaga Kesehatan di Puskesmas Pembantu atau
kader posyandu.

Peserta:
Peserta berjumlah …orang, terdiri dari Kepala Puskesmas, seluruh pegawai
Puskesmas, pegawai yang bertugas di Pustu/Poskesdes/Polindes, dan jejaring
fasilitas pelayanan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas (bisa ditambahkan
peserta lainnya jika ada)

b. Lokakarya Mini Triwulanan

Kegiatan berupa pertemuan triwulanan antar petugas puskesmas dengan sektor


terkait. Lokasi pelaksanaan dilakukan di Puskesmas atau kecamatan (pilih salah
satu), dilaksanakan setiap 3 bulan sekali atau 4 kali dalam setahun.

Peserta:
Peserta berjumlah …orang, terdiri dari Camat beserta staf jajaranya, Kepala
Puskesmas, Pegawai Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota, Tim Penggerak PKK
Kecamatan/Distrik, Lintas Sektor yang berperan dalam transformasi layanan
primer dan mendukung bidang kesehatan seperti Kepala Desa, Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD), Dinas Komunikasi dan Infomasi,
Pertanian, Agama, Pendidikan, BKKBN, Sosial, serta Lembaga/Organisasi

3
Kemasyarakatan dan perusahaan bila ada, (bisa disesuaikan pesertanya dan
bisa ditambahkan peserta lainnya jika ada).

Pencatatan dan pelaporan atau output dari pelaksanaan lokakarya mini berupa
dokumen perencanaan tingkat puskesmas yaitu:

a) Draf Rencana Lima Tahunan (menyesuaikan siklus 5 tahunan),


b) Draft RUK tahun selanjutnya,
c) RKA/RBA, RPK tahunan, serta
d) RPK bulanan.

Setelah melaksanakan lokakarya mini baik lokakarya mini bulanan maupun


lokakarya mini triwulanan, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan entry data
untuk melaporkan pelaksanaan lokakarya mini bulanan maupun lokakarya mini
triwulan ke Kementerian Kesehatan melalui aplikasi monevTakelmas
(https://link.kemkes.go.id/monevTakelmas) sebagaimana terlampir dibawah TOR
ini. Puskesmas dinyatakan melakukan perencanaan melalui lokakarya mini adalah
puskesmas dengan dokumen perencanaan, lokakarya mini bulanan dan triwulan
lengkap.

E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Kurun waktu Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan dan Triwulanan Puskesmas sampai
dengan akhir tahun anggaran 2024, dengan rincian sebagai Berikut.

No Kegiatan Tahun 2024


Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
1. Lokakarya mini
Bulanan
2 Lokakarya mini
Triwulanan

4
F. Biaya yang diperlukan
Biaya pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp……,- (…….rupiah) dialokasikan pada Dana
Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun 2024.

Nama kabupaten/kota, tanggal, bulan, tahun


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota……

Tanda tangan dan stempel

Nama kepala dinkes kabupaten/kota

5
Lampiran
Cara menginput laporan lokakarya mini bulanan dan triwulanan melalui aplikasi monev
takelmas, dengan Langkah sebagai Berikut:
1. Buka link (https://link.kemkes.go.id/monevTakelmas)

2. Masukkan username dan password masing-masing provinsi sebagaimana terlampir

6
3. Pilih daftar Menu sebelah kiri: Monev TAKELMAS  Perencanaan Melalui Lokmin

4. Pilih nama kabupaten/kota, klik cari data, maka akan muncul nama-nama Puskesmas di
wilayah tersebut. Klik pensil berwarna hijau untuk memulai input data.

7
5. Klik tambah monev lokmin

6. Silahkan pilih tahun yang akan di input, dan mulai mengisi pertanyaan yang tertera

8
7. Jika sudah selesai diisi, klik tombon simpan

9
10

Anda mungkin juga menyukai