Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jln. PariwisataSenaru, DusunMagling-DesaSenaruKodePos : 83354
Telp. (+62)87810686660, Fax. (0370) --
e-mail : pkmsenaru@gmail.com, Website : --

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


PERTEMUAN/ PELATIHAN/ ORIENTASI LOKAKARYA MINI TRIBULANAN KEDUA BULAN JUNI
TAHUN 2023
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara tentang Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Dalam Perencanaan Terpadu Tingkat Puskesmas Tahun 2021;

B. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan
kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu
pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota. Agar
Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan
dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk
periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi kedalam rencana tahunan
Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran daerah. Semua rencana kegiatan baik 5
(lima) tahunan maupun rencana tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan
kesehatan kabupaten/kota harus juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat
itu (evidence based) dan prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya
adalah penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program
yang disusun, kemudian melakukan pengawasan dan pengendalian diikutid engan upaya-
upaya perbaikan dan peningkatan (Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan
penilaian hasil kegiatan melalui penilaian kinerja Puskesmas.
Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan merupakan kegiatan lanjutan dari
RPK. Penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
diantaranya adalah rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan
kegiatan dari setiap program sesuai penjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
bulanan, maupun dilakukan melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu. Forum yang
dibentuk khusus untuk melakukan penggerakan pelaksanaan program/kegiatan
dinamakan forum Lokakarya Mini Puskesmas. Dalam rangka penggerakan dan
pelaksanaan program/kegiatan, Kepala Puskesmas dapat melakukan pengorganisasian
ulang petugas diPuskesmas dalam rangka penguatan dan pemantapan organisasi.
Masalah kesehatan (termasuk kejadian kesakitan dan kematian) yang terjadi
dimasyarakat disebabkan oleh banyak faktor, dimana sebagai penyebab utamanya diluar
factor kesehatan. Penyebab masalah kesehatan dapat disebabkan antara lain oleh factor
lingkungan (termasuk sosial-ekonomi-budaya), perilaku masyarakat, pelayanan
kesehatan, keadaan demografi dan factor keturunan. Oleh karena itu untuk
memecahkan masalah kesehatan dibutuhkan kerjasama antara sector kesehatan dengan
sektor-sektor lain yang terkait dengan penyebab terjadinya masalah kesehatan. Untuk
menumbuhkan semangat kerja sama antar sektor yang terkait dalam pembangunan
kesehatan diperlukan upaya pengggalangan dan peningkatan kerjasama lintas sektoral,
agar diperoleh hasil yang optimal. Untuk memelihara kerjasama lintas sector perlu
dilakukan upaya penggalangan dan pemantauan pelaksanaan kerjasama melalui suatu
forum lokakarya mini yang diselenggarakan setiap tribulan yang disebut Lokakarya Mini
Tribulanan. Lokakarya mini tribulanan bertujuan untuk menginformasikan dan
mengidentifikasikan capaian hasil kegiatan tribulan sebelumnya, membahas dan
memecahkan masalah dan hambatan yang dihadapi oleh lintas sector pada kegiatan
tribulan sebelumnya, dan menganalisa sertamemutuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
dengan memasukkan aspek umpan balik dari masyarakat dan sasaran program.
Lokakarya mini bulanan tetap dilaksanakan jika pada bulan yang bersamaan ada
lokakarya mini tribulanan, dimana lokakarya mini bulanan mempersiapkan bahan untuk
pelaksanaan lokakarya mini tribulanan.

C. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan pertemuan/ pelatihan/ orientasi Lokakarya Mini Tribulanan Bulan
Juni Tahun 2023
1. Tujuan Umum
 Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerjasama tim baik lintas
program maupun lintas sector serta terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai
dengan perencanaannya.
2. Tujuan Khusus
 Terlaksanannya proses-proses manajemen (perencanaan, monitoring,
pembinaan, dan evaluasi) untuk menggalang kerjasama dengan lintas sektor

D. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN


1. Indikator keluaran :
a) Terlaksananya Pertemuan Lokakarya Mini Tribulanan Bulan Juni Tahun 2023
2. Keluaran
a) Rencana kegiatan masing-masing sektor yang terintegrasi
b) Komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil lokakarya mini dalam bentuk
penandatanganan kesepakatan

E. SASARAN
Sasaran pertemuan/ pelatihan/ orientasi Lokakarya Mini Tribulanan Bulan Juni tahun 2023
adalah Semua Lintas Sektor Terkait

F. NARA SUMBER
Narasumber pertemuan/ pelatihan/ orientasi Lokakarya Mini Tribulanan Bulan Juni Tahun
2023 Adalah
1. Kepala UPT BLUD Puskesmas Senaru
2. Camat Bayan
3. Dikpora
4. KUA
5. Lingkungan Hidup
6. Perwakilan Desa

G. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Pertemuan Lokakarya Mini Tribulanan Bulan Juni diselenggarakan di Aula UPT
BLUD Puskesmas Senaru.

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Pertemuan Lokakarya Mini Tribulanan Bulan Juni Tahun 2023 dilaksanakan Pada
Hari Selasa Tanggal 20 Bulan Juni Tahun 2023.

I. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Input
a) Peserta Pertemuan Sebanyak 30 Orang terdiri dari PJ dan pelaksana program
b) Narasumber Pertemuan yaitu Camat Bayan dan Kepala UPT BLUD Puskesmas
Senaru dan perwakilan Lintas Sektor.
c) Sumber Anggaran Kegiatan ini adalah DAK Non Fisik UPT BLUD Puskesmas
Senaru Tahun Anggaran 2023
d) Sarana Pendukung yang dibutuhkan dan digunakan adalah
 LCD Proyektor
 Laptop
 Sounds System
 Media Slide
 Buku Notulen
e) Kegiatan Pertemuan ini dilaksanakan dengan menyampaikan informasi baru,
Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sector
terkait bulan sebelumnya, Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-
masing sector dalam pelaksanaan program kesehatan, diskusi, menetapkan
kesepakatan, penandatanganan kesepatan dan penutup.
2. Proses
 Mempersiapkan tempat untuk penyelenggaraan lokakarya mini
 Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah
dipahami
oleh sektor, antara lain dalam bentuk Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
 Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat-surat yang
berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan
pembangunan kesehatan
 Penugasan seorang staf untuk membuat notulen lokakarya mini
 Pembuatan surat undangan lokakarya mini untuk ditandatangani Camat
 Kegiatan Lokmin Tribulanan dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 20 Bulan
Juli Tahun 2023
 Kegiataan diawali dengan registrasi peserta
3. Ouput : adapun beberapa output pada kegiatan Lokakarya Mini Tribulanan Kedua
yaitu
a. Pembukaan atau pemaparan materi oleh camat Bayan
 Untuk menemukan permasalahan-permasalahan lintas sector di
masyarakat, dari 5 kecamatan permasalahan yang kita hadapi dari
tahun ke tahun bisa kita turunkan kasus stunting pada tahun 2023,
dibanding tahun 2022
 Angka kematian ibu dan bayi meningkat, maka tidak boleh bagi ibu
melahirkan dirumah, dan masalah pernikahan dini
 Membuat surat edaran untuk pernikahan dibawah umur di pisah
 Perilaku PHBS
 Diare, DBD dari lingkungan

b. UPTD Pertanian
 UPTD pertanian komitmen program ketahanan pangan di tindaklanjuti
kegiatan kebun gizi sukadana dan batu rakit, di tingkat UPTD
kelanjutannya untuk berkoordinasi kepada kader untuk berkoordinasi
ke pemerintah desa, menyampaikan pentingnya pemahaman bahwa
tanaman sehat tidak terkontaminasi dengan pestisida

c. Dikpora
 Sekolah ramah anak
 Penyuluhan pernikahan dini : masih banyak terjadi di anak usia sekolah
 Pembinaan tentang pernikahan dini :
1) Sekolah bisa menjual makanan yang bergizi
2) Memberikan anak kebebasan berekspresi
3) Menghilangkan bullying pada anak
4) Pembinaan tentang pernikahan tiap minggu, mengundang wali
murid, tokoh desa
d. KUA
 Melakukan ISBAT nikah pada pasangan yang belum menikah, sambil
melengkapi persyaratan
 Memeriksa kesehatan di Puskesmas (CATIN)

e. Lingkungan Hidup
 Perluasan tempat pengelolaan limbah : Belum ada tempat, belum bisa
dimaksimalkan
 Pemberian pendidikan kepada siswa tentang pemilahan sampah
 Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan
 Kebutuhan air bersih

f. 12 SPM
1) Setiap ibu hamilmendapatkan pelayanan ANC sesuai standar di angka
492, analisa dukungan keluarga, terlambat memeriksakan kehamilan.
Seharusnya jika tau diri telat menstruasi maka bisa langsung
memeriksakan diri ke puskesmas atau kader
2) Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar
470 (197.41,9%)
3) Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar 431 (45,7%)
4) Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
5) Setiap anak usia pendidikan dasar kelas 1 sampai kelas 9 dan diluar
satuan pendidikan dasar
6) Setiap WNI usia 15 s/d 59 tahun mendapat skrining kesehatan sesuai
standar
7) Setiap WNI usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar
8) Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
9) Setiap penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
10) Setiap penderita Orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
11) Setiap penderita TBC mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
12) Setiap orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
g. Kasus dan permasalahan masing-masing desa
1) Diare : 46
 Desa Sambik Elen : 3
 Desa Loloan : 7
 Desa karang bajo : 2
 Desa Bayan : 7
 Desa Senaru : 4
2) Stunting :
 Desa Sambik Elen : 96
 Desa Loloan : 70
 Desa karang bajo : 56
 Desa Bayan : 98
 Desa Senaru : 237
3) HT minum obat seumur hidup
4) DM harus teratur minum obat
5) TB minum obat selama 6 bulan
6) Obat cacing harus diberikan rutin 2x setahun, tanpa sakit
7) Jika ada masyarakat yang di gigit hewan harus segera di bawa ke
puskesmas
8) Kesga : untuk poned di polindes untuk menolong 4 tangan

J. PERMASALAHAN
1. Input :
2. Proses :
3. Ouput : adapun permasalahan pada kegiatan Lokakarya Mini Tribulanan Kedua yaitu :
 Tingginya angka stunting di masing-masing desa
 Tingginya kasus pernikahan dini
 Angka kematian ibu dan bayi meningkat
 Rendahnya PHBS
 Tingginya kasus diare dan DBD dan kecacingan
 Tempat pengelolaan limbah yang sempit
 Rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan limbah
 Kasus TB yang banyak tidak terdeteksi
 Puskesmas ramah anak
 Kualitas posyandu keluarga

K. RENCANA TINDAK LANJUT PENYELESAIAN MASALAH


1. Input
2. Proses
3. Ouput : adapun rencana tindak lanjut pada kegiatan Lokakarya Mini Tribulanan
Kedua yaitu :

 Menurunkan angka stunting dengan :


1. PMT Lokal dari bantuan Dikpora, PKK, dan dana BOK
2. Sosialisasi kebun gizi bagi semua kalangan masyarakat dengan memanfaatkan
pekarangan rumah, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan hasil kebun untuk
konsumsi sehari-hari
3. Menurunkan kasus pernikahan dini

 Kasus pernikahan dini :


1. Membuat edaran, jika ada kasus pernikahan dini, maka pasangan di pisah
2. Melakukan penyuluhan tentang bahaya pernikahan dini

 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi :


1. Meningkatkan kunjungan ibu hamil k1-k4
2. Mengaktifkan poned
3. Polindes menolong 4 tangan
4. Meningkatkan sosialisasi pada ibu hamil dan ibu nifas

 Meningkatkan PHBS
1. Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat bagi semua lapisan masyarakat

 Mengurangi kasus diare dan DBD dan kecacingan:


1. Konsumsi air yang telah dimasak
2. Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah beraktifitas
3. Rutin mengkonsumsi obat cacing 2x dalam setahun, bukan hanya saat perlu
atau sakit. Bagi programmer kecacingan tidak boleh menitip obat cacing di
sekolah atau posyandu, harus diberikan langsung pada sasaran
4. Untuk menekan kasus DBD, semua pendatang wajib melapor pada aparat
desa/dusun setempat.

 Tempat pengelolaan limbah yang sempit : Memperluas tempat pengelolaan limbah,


namun sampai saat ini belum ada tempat yang memungkinkan

 Kasus TB yang banyak tidak terdeteksi :


1. Perlunya sosialisasi dan dukungan bagi semua pihak, agar masyarakat yang
ada keluhan mau memeriksakan diri
2. Penganganggaran TB komitmen desa

 Puskesmas ramah anak : Pembangunan fasilitas tempat bermain anak dan pojok asi

 Meningkatkan kualitas posyandu keluarga :


1. Pemilahan sasaran
2. Meningkatkan kehadiran sasaran komitmen desa
3. SOP komitmen Puskesmas
4. Perbaikan sarana dan prasarana komitmen desa
5. Peningkatan kapasitas kader komitmen desa dan Puskesmas

Kesepakatan bersama yaitu :


a. Konsumsi PMT lokal setiap hari untuk sasaran stunting dan ibu hamil KEK
b. Peningkatan kapasitas kader
c. Menurunkan kasus pernikahan dini
d. Sosialisasi Pemilahan Limbah
e. Meningkatkan kualitas posyandu keluarga
f. Konsumsi air yang telah dimasak
g. HT minum obat seumur hidup
h. DM harus teratur minum obat
i. TB minum obat selama 6 bulan
j. Obat cacing harus diberikan rutin 2x setahun, tanpa sakit
k. Jika ada masyarakat yang di gigit hewan harus segera di bawa ke puskesmas
l. Kesga : untuk poned di polindes untuk menolong 4 tangan
m. Kebun Gizi

4. Penandatangan kesepakatan
5. Penutup : kolaborasi dan keseriusan kita untuk bekerja sama mengentaskan masalah-
masalah yang ada.

Demikian laporan hasil pelaksanaan kegiatan ini dibuat, untuk maklum dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Senaru, Selasa 20 Juni 2023


Yang melaporkan,

Hamzan Wadi, A. Md. Farm


NIP. 19950327 201902 1 002

Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Senaru

(As’af Fyzee Hidayat, Amd.Gz)


NIP. 19810903 200801 1 014

Anda mungkin juga menyukai