Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA

SEMARANG DINAS KESEHATAN


UPTD PUSKESMAS CANDILAMA
Jalan Dr. Wahidin No. 22 Semarang, Telepon (024) 8310515, Email: puskesmascandilama@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CANDILAMA KOTA SEMARANG


NOMOR : 056/SK/III/2023

TENTANG
PROSES PEMERIKSAAN LABORATORIUM KESEHATAN DENGAN
KESELAMATAN KERJA DALAM PELAYANAN LABORATORIUM DI UPTD
PUSKESMAS CANDILAMA

KEPALA UPTD PUSKESMAS CANDILAMA KOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan


peningkatan pelayanan klinis di UPTD Puskesmas
Candilama, maka perlu dilakukan pengembangan
pelayanan klinis yaitu melalui pemeriksaan laborat
Puskesmas;
b. bahwa agar pelayanan pemeriksaan di laboratorium di
UPTD Puskesmas Candilama dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan dari Kepala Puskesmas tentang
Proses Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan dengan
Keselamatan Kerja dalam Pelayanan Laboratorium;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir (a) dan (b)
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Candilama tentang Proses Pemeriksaan Laboratorium
Kesehatan dengan Keselamatan Kerja dalam Pelayanan
Laboratorium.

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 Tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
037 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium
puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55
tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2019 tentang Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290 / menkes/per/III tahun 2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang Standar Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Candilama tentang Proses
Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan dengan Keselamatan
Kerja dalam Pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas
Candilama.
KEDUA : Menentukan Proses Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan
dengan Keselamatan Kerja dalam Pelayanan Laboratorium
UPTD Puskesmas Candilama sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Semarang
pada Tanggal 20 Maret 2023

KEPALA UPTD
PUSKESMAS
CANDILAMA

WAHYOT
O
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
CANDILAMA KOTA SEMARANG TENTANG
PROSES PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KESEHATAN DENGAN KESELAMATAN
KERJA DALAM PELAYANAN
LABORATORIUM DI UPTD PUSKESMAS
CANDILAMA
NOMOR : 056/SK/III/2023
TANGGAL : 20 MARET 2023

Setiap kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas dapat


menimbulkan bahaya atau risiko terhadap petugas yang berada di dalam
laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dan
mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan
tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

A. DI TEMPAT KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

1. Desain tempat kerja yang menunjang K3


Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses
kerja di laboratorium.
Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
Pencahayaan cukup dan nyaman
Ventilasi cukup dan sesuai.
Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah
dijangkau jika diperlukan
Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya.
2. Sanitasi Lingkungan
Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis
Menyediakan tempat sampah yang sebelah dalamya dilapisi
dengan kantong plastik dan diberi tanda khusus.
Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat
dimasuki/ menjadi
sarang serangga atau binatang pengerat.
Menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan
dibersihkan secara teratur.
Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam
laboratorium.
Dilarang meletakan hiasan dalam bentuk apapun didalam
laboratorium
B. PROSES KERJA, BAHAN DAN PERALATAN KERJA

1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar.


2. Setiap petugas laboratorium harus mengerti dan
melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya
yang mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap
peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan
keselamatan kerja dengan benar,serta mengetahui
cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di
laboratorium.
3. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan
keselamatan kerja, seperti tempat cuci tangan dengan
air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
4. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas
laboratorium, sarung tangan, masker, alas kaki
tertutup yang sesuai) selama bekerja.
5. Jas labortorium yang bersih harus dipakai terus
menerus selama bekerja dalam laboratorium dan
harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium
(hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi
infeksi).
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan
menyeluruh sebelum dan setelah selesai melakukan
akti□tas laboratorium dan harus melepaskan baju
proteksi sebelum meninggalkan ruangan laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium
tanpa ijin pejabat yang berwenang.
8. Dilarang makan, minum ( termasuk minum dari botol
air) dan merokok di tempat kerja.
9. Tempat kerja harus selalu bersih. Kaca pecah, jarum
atau benda tajam dan barang sisa laboratorium harus
ditempatkan di bak/ peti dalam laboratorium dan
diberi keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam
bak / peti kuning (menjadi limbah medis /infeksius)
yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan dengan
menggunkan larutan hipoklorit 0,5 %.
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet,
gunakan karet penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan
kepada penanggung jawab laborat.
14. Tas/ kantong / tempat sampah harus ditempatkan di
tempat yang ditentukan.
15. Pengelolalaan Spesimen
Setiap spesimen harus diperlakukan sebagi bahan
infeksius. Mempunyai loket khusus untuk penerimaan
specimen. Setiap petugas harus mengetahui dan
melaksanakan cara pengambilan , pengiriman dan
pengolahan spesimen dengan benar. Semua specimen
darah harus disimpan pada wadah yang memiliki
kontruksi baik, dengan karet pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika dipindahkan.
Saat mengumpulkan specimen harus berhati-hati
guna menghindari pencemaran dari luar container atau
laboratorium. Setiap petugas yang memproses spesimen
darah harus menggunakn sarung tangan dan masker.
Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus
cuci tangan dan mengganti sarung tangan. Jarum yang
telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah
infeksius dan dikelola sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Permukaan meja laboratorium dan alat
laboratorium harus didekontaminasi dengan desinfektan
setelah selesai melakukan kegiatan laboratorium.

16. Pengelolaan bahan kimia yang benar


Semua petugas mengetahui cara pengelolaan
bahan kimia yang benar (antara lain penggolongan
bahan kimia, bahan kimia yang tidak boleh tercampur,
efek toksik dan persyaratan penyimpanannya).
Setiap petugas mengenal bahaya bahan kimia dan
mempunyai pengetahuan serta ketrampilan untuk
menangani kecelakaan.
Semua bahan kimia yang ada diberi label / etiket
dan tanda peringatan yang sesuai.

17. Pengelolaan limbah.


a. Limbah padat
Limbah padat terdiri dari limbah / sampah umum
dan limbah khusus seperti benda tajam, limbah
infeksius, limbah dll.

Tempat pembuangan limbah padat :


1) Tempat pengumpulan sampah
2) Tempat pengumpulan sampah sementara
3) Tempat pembuangan sampah akhir
(bekerjasama dengan pihak ke 3)
b. Limbah cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah
cair infeksius dan limbah cair kimia.

Cara menangani limbah cair :

1) Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk ke dalam


septic tank.
2) Limbah cair infeksius dan kimia dikelola di saluran
khusus IPAL.

KEPALA UPTD
PUSKESMAS CANDILAMA

WAHYOTO

Anda mungkin juga menyukai