Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SALATIGA
Jl. Karya Bersama Batu Bedinding Desa Sungai Toman Kecamatan Salatiga
Call Center : 0811 5729 898Email : puskesmassalatiga@gmail.com.
Kode Puskesmas: P6101022201 Kode Pos : 79453

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SALATIGA
NOMOR : / /SK-PKM SL3/ /2023

TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM

DI PUSKESMAS SALATIGA

KEPALA PUSKESMAS SALATIGA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Puskesmas Salatiga, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan laboratorium
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Laboratorium di Puskesmas
Salatiga dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Kepala Puskesmas sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan laboratorium di Puskesmas
Salatiga;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf (a) dan (b), perlu ditetapkan
kebijakan Kepala Puskesmas Salatiga tentang Pelayanan
Laboratorium;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2001 Tentang Penanganan Bahan Berbahaya dan
Beracun;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101
Tahun 2014 Tentang Penanganan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium
di Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik Yang Baik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;
9. Peraturan Bupati Sambas Nomor 10 Tahun 2016
Tentang Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat
di Kabupaten Sambas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SALATIGA TENTANG


PELAYANAN LABORATORIUM
KESATU : Kebijakan pelayanan laboratorium Puskesmas Salatiga
sebagaimana tercantum dalam lampiran;

KEDUA : Lampiran I tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Salatiga dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini;
KETIGA : Lampiran II tentang Kebijakan Waktu Pemeriksaan Hasil
Laboratorium untuk Pasien Urgen/Cito;

KEEMPAT : Lampirkan III tentang Kebijakan Batas Buffer Stock untuk


Melakukan Order / Permintaan / Pemesanan Reagensia;
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian, maka
akan diadakan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Salatiga
Pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS SALATIGA

ERSANTO
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
SALATIGA
NOMOR : /SK/PKM-SL3/2023
TENTANG : TENTANG PELAYANAN
LABORATORIUM

Kebijakan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Salatiga

a) Kebijakan Umum
1. Pelayanan laboratorium dilaksanakan selama jam kerja Pelayanan
Rawat Jalan
2. Permintaan, penerimaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen
pemeriksaan laboratorium diatur dalam prosedur yang jelas.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam program Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Petugas dan
wajib menggunakan APD (alat pelindung diri) standar yaitu, jas
laboratorium, sarung tangan, masker dan sepatu tertutup
4. Pelaporan program keselamatan dan insiden serta penerapan
manajemen resiko klinis laboratorium dilaksanakan sesuai prosedur
yang diberlakukan
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
operasional prosedur yang berlaku, etika profesi dan hak pasien
6. Semua pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Salatiga dilayani
melalui satu pintu yaitu harus melalui Unit Laboratorium Puskesmas
Salatiga
7. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan permintaan dari
dokter dan atau bidan secara tertulis dengan menggunakan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium dengan ketentuan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium wajib diisi dengan lengkap dan
jelas
b) Kebijakan pelayanan pemeriksaan laboratorium di rawat jalan
1. Pengambilan spesimen darah pasien rawat jalan dilakukan di ruang
laboratorium
2. Pemeriksaan spesimen dilakukan di ruang laboratorium
3. Hasil pemeriksaan laboratorium tidak boleh diberikan langsung pada
pasien/keluarga pasien , hasil diserahkan langsung oleh petugas
laboratorium kepada dokter penanggung jawab laboratorium untuk
divalidasi dan atau ke Perawat/Bidan pemberi asuhan
4. Hasil pemeriksaan pasien disimpan di rekam medis pasien
c) Kebijakan pelayanan pemeriksaan laboratorium di layanan Gawat
Darurat (Ruangan Tindakan) / di luar jam kerja
1. Pengambilan spesimen langsung di Ruang Tindakan
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan dokter
penanggung jawab pasien saat itu
3. Pelayanan laboratorium di luar jam kerja bisa dilakukan oleh
perawat dan atau bidan yang telah diberi wewenang dengan
kemampuan pemeriksaan sederhana, yaitu pemeriksaan gula darah,
asam urat, cholesterol, kehamilan, dan protein urin
d) Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Rujukan
1. Pemeriksaan laboratorium yang tidak bisa dilakukan di laboratorium
Puskesmas Salatiga, sampel pemeriksaan bisa dirujuk ke
laboratorium lain
2. Untuk saat ini Puskesmas Salatiga belum ada kerjasama (MOU)
dengan Rumah Sakit/Laboratorium lain terkait rujukan
laboratorium
e) Kebijakan Pemeriksaan Laboratorium yang Beresiko Tinggi dan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
1. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri (APD) standar,
yaitu jas laboratorium, sarung tangan, masker, dan sepatu tertutup
2. Petugas harus memberlakukan semua spesimen sebagai bahan
yang infeksius
3. Petugas harus mengelola limbah sesuai standar operasional
prosedur yang berlaku
4. Petugas harus melakukan desinfeksi tempat/meja kerja
5. Petugas harus mematuhi standar operasional prosedur K3 yang
diberlakukan
f) Kebijakan Pelaporan Hasil Laboratorium yang Kritis
1. Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang segera
memerlukan intervensi dokter
2. Hasil kritis dilaporkan segera setelah hasil pemeriksaan didapatkan
dengan tatacara sesuai standar operasional prosedur pelaporan
nilai kritis
3. Monitoring pelaporan hasil pemeriksaan yang kritis diatur dalam
prosedur yang jelas
g) Kebijakan Pelatihan dan Pendidikan Bagi Petugas laboratorium
1. Petugas laboratorium harus mengikuti pelatihan/ uji fungsi untuk
setiap peralatan baru dan prosedur baru
2. Petugas laboratorium harus mengikuti pendidikan dan pelatihan
yang menunjang tugasnya sebagai pelaksana teknis laboratorium
kesehatan di Puskesmas

Ditetapkan di Salatiga
Pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS SALATIGA

ERSANTO
LAMPIRAN II :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
SALATIGA
NOMOR : /SK/PKM-SL3/2023
TENTANG : TENTANG PELAYANAN
LABORATORIUM
Kebijakan Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan Laboratorium Untuk
Pasien Urgen (Cito)

1. Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan Cito (darurat)

No Parameter Pemeriksaan cito Waktu penyampaian hasil (dihitung


(darurat) sejak sampel diterima)
1 Glukosa darah Segera setelah pemeriksaan selesai
didahulukan dari pasien non cito
(tidak darurat) maksimal 5 menit
2 Hemoglobin Segera setelah pemeriksaan selesai
didahulukan dari pasien non cito
(tidak darurat) maksimal 5 menit
untuk cara Automatic dan
maksimal 10 menit untuk cara
Sahli
3 Protein urine Segera setelah pemeriksaan selesai
didahulukan dari pasien non cito
(tidak darurat) maksimal 5 menit
4 HCG Segera setelah pemeriksaan selesai
didahulukan dari pasien non cito
(tidak darurat) maksimal 5 menit
5 Malaria/DDR Segera setelah pemeriksaan selesai
didahulukan dari pasien non cito
(tidak darurat) maksimal 20 menit
untuk cara Rapid dan 60 menit
untuk cara mikroskopik

2. Pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium untuk


pasien urgen (cito) diatur dalam prosedur yang jelas.
Ditetapkan di Salatiga
Pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS SALATIGA

ERSANTO

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


SALATIGA
NOMOR : /SK/PKM-SL3/2023
TENTANG : TENTANG PELAYANAN
LABORATORIUM

Kebijakan Batas Buffer Stock Untuk Melakukan Order


/Permintaan/Pemesanan Reagensia

Proses untuk menyatakan jika reagensia tidak tersedia adalah pada


waktu buffer stock sudah mulai terpakai atau berkurang sebanyak 75
%, pada saat itulah melakukan order reagensia ke Instalasi Farmasi
Kabupaten dan Dinas Kesehatan Sambas.

Ditetapkan di Salatiga
Pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS SALATIGA

ERSANTO

Anda mungkin juga menyukai