Anda di halaman 1dari 8

PANACEA CLINIC

Komplek Mal Balikpapan Baru Blok AB 2 No. 17- 20,25 Balikpapan Baru
Kalimantan Timur 76114 Telp. (0542) 877898, Fax. (0542) 877641

KEPUTUSAN
DIREKTUR PANACEA CLINIC
NOMOR : 001/PC-DIR/SK/I/2019

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI PANACEA CLINIC

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR PANACEA CLINIC

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Panacea


Clinic, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan laboratorium klinik di Panacea
Clinic dapat terlaksana dengan baik, maka perlu disusun
kebijakan pelayanan laboratorium sebagai dasar
penyelenggaraan pelayanan Laboratorium di Panacea
Clinic;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
ditetapkan dengan surat keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
370/MENKES/SK/III/2007 tentang standar Profesi
Teknologi Laboratorium Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2012 tentang
Klinik
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik Yang Baik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2015 tentang
Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi
Laboratorium Medik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR PANACEA CLINIC TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI
PANACEA CLINIC
Kesatu : Kebijakan tentang pelayanan laboratorium di Panacea
Clinic sebagaimana tercantum dalam lampiran surat
keputusan ini;
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium di panacea Clinic dilaksanakan oleh Direktur
Panacea Clinic.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Balikpapan
Pada tanggal : 02 Januari 2019
DIREKTUR PANACEA CLINIC

Erica Lukman

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR PANACEA CLINIC


NOMOR : 001/PC-DIR/SK/I/2019
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN
LABORATORIUM KLINIK

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM


PANACEA CLINIC

A. Kebijakan Umum
1. Pelayanan di Laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien
2. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Program Kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium berfungsi guna mencegah serta mengatasi berbagai hal
yang mengancam kesehatan dan keselamatan baik petugas laboratorium juga
lingkungan lain yang berhubungan dengan laboratorium. Salah satu bentuk aplikasi
program ini adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Penggunaanya serta hal-
hal yang berkaitan dengan APD ini diatur dalam prosedur baku yang wajib
dilaksanakan terutama petugas laboratorium.
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak pasien.
5. Pelayanan Instalasi Laboratorium dilaksanakan setiap hari Senin-Sabtu pukul
08.00 – 22.00 WITA. Hari libur mengikuti hari kalender.
6. Pemeriksaan Laboratorium di luar jam kerja dirujuk ke Laboratorium rujukan.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
10. Peralatan laboratorium harus selalu dilakukan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
11. Mengikuti kegiatan pemantapan mutu eksternal.
12. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diekspertisi oleh dokter atau petugas yang
diberikan kewenangan.
13. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan
14. Alur pelayanan laboratorium dimulai dari permintaan pemeriksaan laboratorium
oleh petugas medis/ paramedis, kemudian penerimaan/ pengambilan spesimen,
penyimpanan spesimen, pemeriksaan, serta proses pemeriksaan yang telah
ditentukan sesuai prosedur yang berlaku dengan tetap berkoordinasi dengan unit
bagian lain di Klinik.
15. Petugas harus selalu menjaga keselamatan pasien dan petugas, terkait dengan
ruang lingkup yang berhubungan dengan bahan spesimen infeksius atau berisiko
tinggi (darah, sputum, dll).
16. Pemantauan terhadap petugas untuk pelaksanaan prosedur pemeriksaan,
ketepatan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium serta
monitoring pelayanan laboratorium secara keseluruhan dilakukan secara berkala
sesuai dengan prosedur baku yang disepakati.
17. Penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya serta limbah hasil
pemeriksaan baik yang dilakukan di internal laboratorium diatur pelaksanaannya
sesuai dengan standar baku yang telah ditetapkan.

B. Kebijakan Khusus
I. Nilai Kritis Hasil Laboratorium
1. Setiap formulir permintaan laboratorium wajib mencantumkan identitas pasien
yang meliputi nama, tanggal lahir/umur, jenis kelamin, dan melengkapi dokter
yang meminta pemeriksaan.
2. Hasil laboratorium yang masuk dalam kategori kritis, segera dilaporkan kepada
dokter yang merawat
3. Pelaporan hasil laboratorium kepada yang merawat dalam jangka waktu setelah
hasil laboratorium selesai.
4. Petugas yang melaporkan kepada dokter yang merawat harus mencatat dalam
buku komunikasi
5. Petugas yang menerima laporan hasil laboratorium yang masuk kategori kritis
mendokumentasi hasil tersebut pada rekam medis pasien

II. Kebijakan Penanganan Spesimen Laboratorium


1. Unit laboratorium klinik melakukan seluruh kegiatan penanganan spesimen
meliputi kegaitan panduan permintaan spasimen, pengambilan, penerimaan,
identifkasi penerimaan, penyimpanan, dan pengawetan pesimen serta pelacakan
specimen.
2. Seluruh kegiatan pengolaan spesimen dilakukan secara rutin dan
terdokumentasi.

III. Kebijakan Penatapan Nilai Rentang Laboratorium


1. Unit laboratorium menetapkan nilai rentang hasil laboratorium untuk setiap
parameter pemeriksaan laboratorium.
2. Nilai rentang dicantumkan dalam lembar hasil pemeriksaan laboratorium
3. Acuan penetapan nilai rentang diambil dari textbook, nilai rujukan tertentu dari
alat, atau acuan nilai normal yang ditetapkan organisasi profesi PDS Patologi
Klinik.
4. Nilai rentang yang dipakai disesuaikan dengan metode, alat,usia,jenis kelamin.
5. Nilai rentang dievaluasi dan direvisi secara berkala disesuaikan dengan geografi
dan demografi klinik.

IV. Kebijakan Kontrol Mutu Reagensia Laboratorium Di Panacea Clinic


1. Laboratorium Panacea Clinic menetapkan kebijakan penetapan kontrol mutu dan
kalibrasi peralatan Laboratorium.
2. Kontrol mutu termasuk validasi metode untuk akurasi presisi,rentang yang dapat
dilaporkan, surveilens harian, koreksi cepat bila ada kekurangan, pengetesan
reagensia dan dokumentasi hasil langkah koreksi.
3. Penetapan Kontrol mutu laboratorium internal dilakukan secara harian.
4. Penetapan Kontrol mutu Laboratorium Ekternal dilakukan melalui kegiatan
Pemantapan Mutu Eksternal yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan.
5. Setiap parameter laboratorium wajib dilakukan kontrol sebelum diberlakukan
kepada spesimen pasien.

V. Kebijakan Kalibrasi Peralatan Laboratorium Panacea Clinic


1. Semua peralatan laboratorium Panacea Clinic wajib dilakukan kalibrasi alat
medis secara berkala untuk menjamin validitas dan realibitas alat dan
keselamatan pasien.
2. Penetapan control mutu laboratorium dilakukan melalui kegiatan Pementapan
Kontrol Mutu Internal dan Pementapan Mutu Eksternal.
3. Kegiatan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium dilakukan secara
rutin dan berkala dan dilakukan kegiatan monitoring dan tindak lanjut.
4. Seluruh kegiatan pengelolaan peralatan laboratorium didokumentasikan secara
adekuat.

VI. Kebijakan Sdm Laboratorium Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan Laboratorium


1. Staf Laboratorium minimal berpendidikan DIII Analis Kesehatan.
2. Interpretasi hasil Laboratorium dilakukan oleh dokter.
3. Realisasi pelayanan Laboratorium dibutuhkan yang adekuat.

VII. Kebijakan Pengelolaan Reagensia Dan Abhp Di Laboratorium


1. Pengadaan reagensia dan ABHP laboratorium dikoordinir oleh analis
laboratorium.
2. Mekanisme Pengadaan reagensia dan ABHP laboratorium dilakukan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di Laboratorium Panacea Clinic.
3. Pengadaan reagensia dan ABHP laboratorium harus sesuai persetujuan dan
sepengetahuan Penanggung Jawab Klinik.
4. Permintaan/pemesanan reagen dan ABHP dilakukan sistem satu pintu yaitu
kepada Apotek Panacea Clinic
5. sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Apabila terdapat bahan reagen yang
habis maka dilakukan pembuatan DTO dan bon permintaan barang. DTO dan
bon permintaan barang tersebut disampaikan kepada Penanggung Jawab Klinik
untuk dapat diketahui.
6. DTO dan bon permintaan barang wajib ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Laboratorium.
7. Kemudian pemberitahuan ke penanggungjawab lab dan menyampaikan kebagian
penangungjawab untuk pengadaan. Pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan
dirujuk ke laboratorium luar yang telah ditetapkan dalam system laboratorium
satu pintu.
8. Perencanaan pengadaan reagen dan ABHP lab (DTO) dilakukan setiap bulan
dan pada setiap permintaan.
9. penyimpanan reagen berdasarkan system First In Fist Out (FIFO), dilakukan
pelabelan reagen berdasarkan jangka waktu kadaluarsa yaitu warna merah untuk
reagen dengan waktu kadaluarsa < 3 bulan, Kuning Reagen dengan waktu
kadaluarsa 3-6 bulan, hijau untuk reagen dengan masa kadaluarsa > 6 bulan,
Biru untuk reagen yang sudah kadaluarsa.
10. Penyimpanan reagen disesuaikan dengan petunjuk stabilitas reagen yang ada
disetiap kemasan.
11. Melakukan evaluasi terhadap semua reagensia agar memberikan hasil yang
akurat dan presisi.
12. Semua reagensia dan larutan diberi label yang akurat.

VIII. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Yang Dirujuk


1. Pemeriksaan Laboratorium yang tidak dapat dilakukan di Panacea Clinic akan
dirujuk ke laboratorium rujukan.
2. Laboratorium yang direkomendasikan sebagai laboratorium rujukan adalah
Laboratorium yang bekerja sama dengan Panacea Clinic.
3. Penentuan laboratorium rujukan yang mempertimbangkan kualitas pemeriksaan
dengan berdasarkan reputasi yang baik yang memenuhi undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
4. Laboratorium rujukan menyampaikan nilai normal hasil pemeriksaan
Laboratorium.

IX. Pengelolaan Limbah Hasil Pemeriksaan Laboratorium


1. Limbah padat dari hasil pemeriksaan Laboratorium disimpan di tempat khusus
untuk diserahterimakan ke Pihak Ketiga (PLKK, Pengelola Limbah Kutai
Kartanegara) sesuai dengan skedul pengambilan limbah padat
2. Limbah cair dari hasil pemeriksaan Laboratorium dibuang di pembuangan
limbah cair yang dialirkan masuk ke (IPAL, Instalasi Pengolahan Air Limbah)

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM DI PANACEA CLINIC

PASIEN RUJUKAN DOKTER LUAR


ATAU PASIEN APS
PASIEN PANACEA

LOKET PENDAFTARAN
KLINIK

RUANG
PEMERIKSAAN
(POLI)

RUANG
LABORATORIUM

PENGAMBILAN/PENERIMAAN
SPESIMEN

PEMERIKSAAN

HASIL
LABORATORIUM

Ditetapkan di : Balikpapan
Pada tanggal : 02 Januari 2019
DIREKTUR PANACEA CLINIC

Erica Lukman

Anda mungkin juga menyukai