Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ADIPALA I
Jalan Ahmad Yani Nomor 165 Adipala
Telp. (0282) 5264266 E-mail : uptpuskesmasadipala1cilacap@gmail.com
CILACAP
Kode Pos 53271

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIPALA I
Nomor : .......................................

TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM

KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIPALA I

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas


Puskesmas Adipala I, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan Laboratorium yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Laboratorium di Puskesmas Puskesmas
Adipala I dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Kepala Puskesmas Puskesmas Adipala I sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Laboratorium di Puskesmas
Puskesmas Adipala I
c. ahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf (a) dan (b), perlu ditetapkan Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Puskesmas Puskesmas Adipala I.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 411/Menkes/Per/III/
2010 tentang Laboratorium Klinik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
4. P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n R I N o m o r 4 3
Tahun 2019 tentang Puskesmas.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ADIPALA I TENTANG


PELAYANAN LABORATORIUM

Kesatu : Kebijakan pelayanan Laboratorium Puskesmas Puskesmas Adipala I


sebagaimana tercantum dalam lampiran yang terlampir dalam
keputusan ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium Puskesmas Puskesmas Adipala I dilaksanakan oleh
kepala Puskesmas Puskesmas Adipala I.

Ketiga : Kebijakan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan dilakukan


evaluasi setiap tahunnya

Ditetapkan di : Adipala
Pada tanggal :

Kepala UPT Puskemas Puskesmas Adipala I

EDI SUCIPTO
Lampiran Kebijakan Kepala Puskesmas Puskesmas
Adipala I
Nomor :
Tentang : Pelayanan Laboratorium

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM


PUSKESMAS PUSKESMAS ADIPALA I

KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di Instalasi Laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Instalasi laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan wajib menggunakan APD
(Alat Pelindung Diri)
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
5. Pelayanan Instalasi laboratorium dilaksanakan dalam 24 jam.
6. Semua pemeriksaan laboratorium pasien di Puskesmas Puskesmas Adipala I
baik pasien rawat jalan maupun rawat inap dilayani melalui satu pintu yaitu
harus melalui Instalasi Laboratorium Rumah Puskesmas Puskesmas Adipala I.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
10. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter
secara tertulis dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium atau menggunakan permintaan dengan menggunakan kertas atau
surat resmi lainnya.
11. Kebijakan pelayanan laboratorium dilaksanakan dalam jam kerja, dilaksanakan oleh
petugas laboratorium yang bertanggung jawab penuh terhadap Kepala Puskesmas.

KEBIJAKAN KHUSUS
Kebijakan Pelayanan Laboratorium 24 Jam
1. Instalasi Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Laboratorium
yang bertanggung jawab penuh terhadap kepala puskesmas.
2. Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran yang ada
untuk
mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan
memanfaatkan tenaga- tenaga dan sarana yang tepat dalam tugasnya.
3. Laboratorium memberi pelayanan 24 jam (3 shift) dengan petugas laboratorium yang
on call.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Rawat Jalan


1. Pengambilan spesimen darah pasien rawat jalan dilakukan di Laboratorium.
2. Pemeriksaan spesimen dilakukan di ruang laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan sederhana untuk pasien rawat jalan dengan waktu tunggu 140
menit
4. Hasil laboratorium pasien rawat jalan diambil oleh pasien atau kelurga pasien
di Laboratorium dan tidak boleh dibacakan via telepon.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Rawat Inap


1. Pengambilan spesimen ke ruang perawatan oleh petugas Laboratorium pada
jam kerja puskesmas.
2. Pengambilan specimen di luar jam tersebut di atas dilakukan oleh petugas
ruangan
dimana pasien dirawat
3. Pemeriksaan spesimen di ruang laboratorium sesuai permintaan.
4. Hasil pemeriksaan laboratorium diambil oleh petugas ruang perawatan atau
dimana pasien dirawat dan tidak boleh dibacakan via telepon.
5. Bila ditemukan hasil pemeriksaan kritis petugas laboratorium melaporkan ke dokter
penanggung jawab untuk persetujuan dikeluarkannya hasil dan segera
laporkan hasil tersebut kepada perawat ruangan.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien UGD


1. Pengambilan spesimen langsung di UGD.
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan dokter penanggung
jawab pasien (DPHJP) saat itu

Kebijakan Pemeriksaan Laboratorium Beresiko Tinggi


1. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti : jas lab, sarung
tangan, masker, kaca mata pelindung (gogle), dan sepatu tertutup.
2. Petugas harus memberlakukan semua spesimen sebagai bahan yang infeksius.
3. Petugas harus mengelola limbah sesuai protap yang berlaku
4. Petugas harus melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan ruangan.
5. Petugas harus mencatat setiap tindakan yang dilakukan

Kebijakan Pelaporan Hasil Laboratorium Kritis


1. Hasil kritis adalah hasil laboratorium yang segera memerlukan intervensi
dokter, sehingga hasil kritis adalah hasil laboratorium yang harus segera
diketahui oleh dokter yang merawat.
2. Penetapan hasil kritis dilakukan oleh :
a. Penanggung jawab laboratorium berdasarkan sumber yang berlaku /
standar yang berlaku (text book).
b. Ditetapkan oleh masing – masing dokter yang
berkepentingan dan memberitahukannya kepada
laboratorium.
3. Hasil dari penetapan hasil kritis dibuat dalam suatu daftar dan diletakan di meja
paska analitik (meja tempat hasil yang sudah selesai dikerjakan), sehingga
mudah diakses oleh petugas / analis laboratorium.
4. Hasil kritis dilaporkan segera setelah hasil pemeriksaan didapatkan dengan
tatacara sesuai Standar Prosedur Operasional Pelaporan Nilai Kritis.
Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di Luar Rumah
Sakit/Laboratorium Rujukan
1. Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di Laboratorium
Puskesmas Puskesmas Adipala I dirujuk ke laboratorium rekanan yang sudah
ditetapkan.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan harus diverifikasi oleh petugas laboratorium

Kebijakan Pencatatan dan Pelaporan


1. Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku register laboratorium
2. Spesimen yang tidak layak diperiksa dicatat dalam buku expedisi spesimen
tidak layak dan diinformasikan ke petugas jaga ruangan yang mengirim
spesimen. Data hasil pemeriksaan laboratorioum
3. Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan serta dilaporkan ke
dinas
kesehatan

Kebijakan Perencanaan dan Pengadaan Bahan Laboratorium


1. Perencanaan bahan Laboratorium dilakukan 1 bulan sekali meliputi
perencanaan kebutuhan reagensia, bahan habis pakai dan dilakukan evaluasi
setiap 1 minggu sekali
2. Usulan pengadaan peralatan Laboratorium baru harus melalui kepala puskesmas
3. Penyimpanan bahan/reagensia Laboratorium harus sesuai ketentuan atau
petunjuk yang terlampir pada bahan/reagensia
4. Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen.
5. Pengecekkan tanggal kadaluwarsa reagen laboratorium dilakukan 1 bulan sekali
6. Reagen Laboratorium yang kadaluarsa dicatat dan dibuat berita acara
pemusnahan sesuai ketentuan yang berlaku
7. Jenis reagensia yang tersedia di Puskesmas, antara lain: Hcl 0,1 N, Antikoagulan
EDTA, Hayem, Turk, Rees Ecker, Wright/ Giemsa, Nacl 0,9%/Ka. Sitrat 3,8%,
Kit Kolesterol, Asam urat, Gula darah; Kit Golongan darah, Kit Rapid test
Kehamilan, Asam Sulfo salisil 20%, Strip tes urine parameter, dan Eosin 2%.

Kebijakan Menetapkan Rentang Nilai/Rujukan Pemeriksaan Laboratorium


1. Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu menyertakan
rentang nilai rujukan, satuan.
2. Rentang nilai rujukan yang digunakan harus merupakan rekomendasi dari suatu
lembaga/badan yang diakui atau organisasi profesi (PDSPatklin), dan
dievaluasi secara berkala minimal 1 kali dalam setahun.

Pemantapan Mutu
1. Pemantapan mutu internal dilaksanakan setiap hari
2. Menetapkan indikator mutu (berdasar Standar Pelayanan Mutu dari Kemenkes)
3. pelayanan laboratorium untuk dilaksanakan dan dievaluasi serta menjadi
tolok ukur dalam pengembangan mutu.
4. Evaluasi indicator mutu dilakukan 1 bulan sekali
5. Menetapkan staf laboratorium yang bertugas melakukan surveilans dan
mengevaluasi kontrol mutu baik di dalam maupun di luar laboratorium rumah
sakit (rujukan) 3 bulan sekali
6. Pemantapan mutu eksternal diikuti sesuai jadwal dari pihak penyelenggara
7. Hasil pemantapan mutu dilaporkan kepada Direktur dan dievaluasi

Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan di Instalasi Laboratorium


1. Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh petugas
laboratorium dan teknisi alat sesuai dengan ketentuan setiap alat.
2. Kalibrasi alat laboratorium yang berstatus KSO menjadi tanggung jawab penyedia
alat yang bersangkutan.
3. Sertifikat kalibrasi sebagai bukti pelaksanaan /dokumentasi kalibrasi harus
diarsipkan.

Pertemuan Rutin Instalasi Laboratorium


1. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan 1 kali dihadiri oleh kepala bagian dan
seluruh staf Instalasi Laboratorium serta Instalasi laboratorium terkait bila
diperlukan.

Penyimpanan Arsip Laboratorium


1. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium disimpan dengan pengelompokan
menurut jenis pemeriksaan.
2. Arsip hasil pemeriksaan disimpan dalam lemari arsip dengan pengelompokan
menurut sesuai status rawat (rawat inap dan rawat jalan).
3. Pemusnahan arsip hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan setelah 1
tahun dengan pembuatan berita acara .
4. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium khusus BTA positif disimpan selamanya.
5. Semua formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan,
rawat inap atau rujukan dari luar diarsipkan selama 1 tahun.
6. Hasil PME diarsipkan selama 10 tahun
7. Hasil PMI diarsipkan selama 3 tahun
8. Laporan Bulanan & Tahunan diarsipkan selama 5 tahun
9. Buku ekspedisi rujukan pemeriksaan laboratorium diarsipkan selama 3 tahun
10. Kartu stok reagen disimpan selama 1 tahun

Kebijakan Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya


1. Limbah infeksius sebelum dibuang harus didekontaminasi sesuai dengan
peraturan yang ada.
2. Pembuangan bahan berbahaya dilakukan dengan cara: Pengendapan,
koagulasi dan flokulasi; oksidasi-reduksi, penukaran ion, dan netralisasi.

Kepala UPTD Puskesmas Adipala I

EDI SUCIPTO

Anda mungkin juga menyukai