PENYELENGGARAAN LABORATORIUM
PUSKESMAS BANJARAN DTP
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya,
sehingga kami dapat menyusun Pedoman Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
Banjaran DTP. Buku ini diharapkan menjadi acuan bagi setiap pihak terutama Petugas di
Puskesmas Banjaran DTP yang akan melaksanakan kegiatan di Laboratorium Puskesmas
Banjaran DTP.
Dengan pedoman ini semoga dapat memberikan kemudahan bagi semua, baik pegawai
Puskesmas Banjaran DTP ataupun pihak lain yang memerlukan.
Akhir Kata, jika ada kekeliruan atau hal lainnya, maka kritik dan saran demi perbaikan
pedoman ini kami sangat harapkan.
Trimakasih.
BAB II
KETENAGAAN
I. POLA KETENAGAAN
A. Penanggungjawab
Seorang penanggungjawab laboratorium setidaknya harus memenuhi persyaratan:
B. Tenaga Teknis
Untuk dapat terselenggara dengan baik, maka perlu adanya uraian tugas bagi setiap
sumberdaya manusia di Laboratorium Puskesmas Banjaran DTP, berikut uraian tugas
yang dimaksud:
A. Penanggungjawab
B. Tenaga Teknis
BAB III
SARANA, PRASARANA, PERLENGKAPAN,
DAN PERALATAN
I. SARANA
II. PRASARANA
III. PERLENGKAPAN
1. Meja pengambilan sampel darah dan POCT, setidaknya meja ½ biro yang
mempunyai laci;
2. Kursi petugas dan kursi pasien terbuat dari besi, kayu dan lainnya;
3. Meja pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dan ruangan, terbuat dari bahan
tahan panas, mudah dibersihkan, tidak berpori, dan berwarna terang;
4. Bak cuci yang dilengkapi kran air bersih;
5. Lemari terbuat dari rangka kayu, alumunium, kaca atau bahan lain;
6. Rak reagen dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan.
IV. PERALATAN
JUMLAH MINIMAL
NO JENIS PERALATAN PERALATAN
Puskesmas
Permenkes Banjaran
No 75 thn 2014 DTP
I. Set Laboratorium
1. Batang Pengaduk 3 buah 1 buah
2. Beker, Gelas 3 buah 1 buah
3. Botol Pencuci 1 buah 1 buah
4. Corong Kaca (5 cm) 3 buah buah
5. Erlenmeyer, Gelas 2 buah buah
6. Fotometer 1 buah 1 buah
3. Botol Pencuci 1 buah 1 buah
7. Gelas Pengukur (100 cc) 1 buah buah
Gelas Pengukur (16 Oz / 500
8. ml) 1 buah buah
9. Hematology Analizer (HA) 1 set 1 set
Hemositometer Set /Alat
10. Hitung Manual 1 set 1 set
11. Lemari Es 1 buah 1 set
12. Mikroskop Binokuler 1 buah 1 buah
Pipet Mikro 5-50, 100-200,
1 buah 1 buah
13. 500-1000 ul
14. Pipet Berskala (Vol 1 cc) 3 buah 3 buah
15. Pipet Berskala (Vol 10 cc) 3 buah 3 buah
16. Pipet Tetes (Pipet Pasteur) 12 buah 12 buah
17. Pot Spesimen Dahak Mulut Sesuai Sesuai
Lebar Kebutuhan Kebutuhan
18. Pot Spesimen Urine (Mulut Sesuai Sesuai
Lebar) Kebutuhan Kebutuhan
19. Rotator Plate 1 buah 1 buah
20. Sentrifuse Listrik 1 buah 1 buah
21. Sentrifuse Mikrohematokrit 1 buah 0
Sesuai Sesuai
22.
Tip Pipet (Kuning dan Biru) Kebutuhan Kebutuhan
Tabung Kapiler Sesuai
23. 2
Mikrohematokrit Kebutuhan
Sesuai Sesuai
24.
Tabung Reaksi (12 mm) Kebutuhan Kebutuhan
Tabung Reaksi dengan tutup
25.
karet gabus 12 buah 12 buah
Tabung Sentrifus Tanpa
26. 6 buah 6 buah
Skala
27. Telly Counter 1 buah 1 buah
28. Termometer 0 – 50° Celcius 1 buah buah
29. Urinometer 1 buah buah
30. Wadah Aquades 1 buah 1 buah
Westergren Set (Tabung Laju
3 buah 3 buah
31. Endap Darah)
II. Bahan Habis Pakai
Sesuai Sesuai
1.
Blood Lancet dengan Autoklik Kebutuhan Kebutuhan
2. Kawat Asbes 1
Sesuai Sesuai
3. Kertas Lakmus
Kebutuhan Kebuthan
4. Kertas Saring Sesuai Sesuai
5. Kaca Objek Sesuai Sesuai
6. Kaca Penutup (Dek Glass) Sesuai Sesuai
7. Penghisap Karet 3 buah buah
III. Perlengkapan
1. Kaki Tiga 1 buah 1 buah
2. Lampu Spiritus 1 buah 1 buah
3. Pembendung 1 buah 1 buah
4. Penjepit Tabung 2 buah 2 buah
5. Pensil Kaca 1 buah 1 buah
6. Pemanas dengan Air 1 buah 0
7. Rak Pengering 1 buah 0
8. Rak Pewarna 1 buah 1 buah
9. Rak Tabung Reaksi 1 buah 1 buah
10. Stopwatch 1 buah 1 buah
11. Sengkelit / Ose 3 buah 3 buah
12. Sikat Tabung Reaksi 1 buah 1 buah
IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari Peralatan 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah
V. Pencatatan dan Pelaporan
Sesuai Sesuai
1. Buku register pelayanan
Kebutuhan Kebutuhan
Sesuai Sesuai
2. Formulir Informed Consent
Kebutuhan Kebutuhan
Formulir dan Surat Sesuai Sesuai
3.
Keterangan lain sesuai Kebuthan Kebutuhan
B. Pemeliharaan Peralatan
Pada setiap peralatan dilakukan pemeliharaan sesuai dengan petunjuk penggunaan,
yaitu semua kegiatan yang dilakukan agar diperoleh kondisi yang optimal, dapat
beroperasi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk semua jenis alat, sehingga diperoleh peningkatan
kualitas produksi, peningkatan keamanan kerja, pencegahan produksi yang tiba-tiba
berhenti, penekanan waktu luang/pengangguran bagi tenaga pelaksana serta
penurunan biaya perbaikan.
Untuk itu setiap alat harus mempunyai kartu pemeliharaan yang diletakkan pada atau di
dekat alat tersebut yang mencatat setiap tindakan pemeliharaan yang dilakukan dan
kelainan-kelainan yang ditemukan. Bila ditemukan kelainan, maka hal tersebut harus
segera dilaporkan kepada penanggung jawab alat untuk dilakukan perbaikan
.
C. Perbaikan Peralatan
BAB IV
KEGIATAN PEMERIKSAAN
Spesimen yang akan diperiksa berasal dari pasien yang dapat diambil sendiri oleh
pasien atau diambil oleh petugas, berikut adalah tahapannya:
Spesimen yang telah diambil harus segera diperiksa, dalam hal yang
mengharuskan pemeriksaan spesimen ditunda, maka spesimen disimpan dengan
beberapa cara:
1. Spesimen dahak disimpan dalam wadah tertutup rapat dan dilemari pendingin;
2. Spesimen darah sebaiknya disimpan dalam bentuk serum dalam lemari
pendingin.
3. Reagen
Reagen merupakan zat kimia yang digunakan dalam suatu reaksi untuk
mendeteksi, mengukur, memeriksa, dan menghasilkan zat lain.
a. Pengelolaan Reagen
No Reagen Keterangan
1 Haematologi Analyzer Kit
2 Cell clean Sysmex
3 Reagen Enzym Asam Urat
4 Reagen Enzym Cholesterol
5 Reagen Enzym Trigliserida
6 Reagen Enzym Glukosa
7 Aquades
8 Larutan Turk
9 Strip Glukosa
10 Strip Asam Urat
11 Strip Kolesterol
12 Strip Trigliserida
13 Multistick Strip Urin
14 Ziehl Nielson
15 Giemsa (MDT)
16 Strip Hb
17 Rapid Test HCG
18 Golongan Darah Kit
19 Carik celup Urine test
20 Alkohol 70%
21 Widal Kit Test
22 Amonium oxalat
23 HCl 0,1 N
24 Natrium citrat 3,8 %
25 Eosyn 1 %
c. Pengadaan Reagen
d. Pelabelan Reagen
1. Untuk reagen yang dibuat sendiri, wadah perlu diberi label yang berisi
nama reagen, tanggal pembuatan, dan paraf pembuat;
2. Untuk reagen yang sudah jadi, wadah dipastikan tercantum nama
bahan/reagen, tanggalproduksi,batas kadaluarsa dan no batch reagen,
wadah reagen dituliskan tanggal pertama kali dibuka.
e. Peyimpanan Reagen
III. RUJUKAN
A. Pencatatan
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi.Macam-macam
pencatatan antara lain:
a. Buku Register laboratorium
b. Buku Permintaan Pemeriksaan dan Hasil Pemeriksaan;
c. Buku Rujukan;
B. Pelaporan
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatatan
harian.
BAB V
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
(K3)
I. KEGIATAN K3 DI LABORATORIUM
Adapun kegiatan dalam Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium antara
lain:
1. Memastikan tempat kerja yang menunjang K3;
2. Memastikan sanitasi lingkungan kerja yang menunjang K3;
3. Memastikan proses kerja yang menunjang K3;
4. Mengelola dan menggunakan bahan dan perlatan kerja yang menjamin K3;
5. Mengelola limbah laboratorium hasil pemeriksaan yang menunjang K3.
Sedangkan dalam mengelola bahan dan peralatan laboratorium agar dapat menunjang
K3, maka perlu diperhatikan:
1. Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang benar
(antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak boleh tercampur,
efek toksik dan persyaratan penyimpanannya);
2. Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta keterampilan untuk menangani kecelakaan;
3. Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dan tanda peringatan yang
sesuai;
4. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium;
5. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) termasuk limbah terdapat 2 jenis, yaitu
bahan/limbah padat dan bahan/limbah cair, dimana pengelolaan keduanya adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengurangan jumlah limbah B3;
2. Sedapat mungkin menggunakan bahan non B3;
3. Melakukan pemisahan limbah B3 dan non B3;
4. Memberikan tanda bahan B3 dan non B3;
5. Dalam penyimpanan, jika ada bahan berbahaya diletakkan bagian bawah;
6. Memisahkan pembuangan sampah/limbah B3 dan non B3.
C. Penanganan, dan pembuangan B3/Limbah di Laboratorium
Oleh karenanya perlu dilakukan pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri,
seperti:
1. Penggunaan jas laboratorium di laboratorium
2. Penggunaan masker;
3. Penggunaan sarung tangan;
4. Penggunaan alas kaki tertutup
5. Kerapihan rambut yang menunjang K3
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas laboratorium.
BAB VI
MUTU LABORATORIUM
I. PENGENDALIAN MUTU
1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan
bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas;
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana
baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas;
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis
akan menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai;
A. Tahap Pra-Analitik
PMI tahap pra analitik merupakan tahap mulai mempersiapkan pasien, mengambil
spesimen, menerima spesimen, memberi identitas spesimen, mengirim
spesimen rujukan sampai dengan menyimpan spesimen.
1. Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjelasan kepada pasien mengenai
persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
2. Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan dan
mencatat kondisi fisik spesimen.
3. Penanganan spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi penyimpanan
spesimen sudah tepat, penanganan spesimen sudah benar untuk
pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi pengiriman spesimen sudah benar.
4. Pengiriman spesimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian pemeriksaan
sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika Laboratorium
Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka spesimen dikirim
ke laboratorium lain dan sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil.
5. Penyimpanan spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan
memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.Beberapa cara
menyimpan spesimen antara lain: disimpan pada suhu kamar, disimpan dalam
lemari es dengan suhu 0oC-8oC, dapat diberikan bahan pengawet, penyimpanan
spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum.
B. Tahap Analitik
Tahap analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen, mengkalibrasi dan
memelihara alat laboratorium, uji ketepatan dan ketelitian dengan menggunakan
bahan kontrol dan pemeriksaan spesimen.
1. Persiapan reagen
Reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa kadaluarsa tidak
terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran sudah benar, cara pengenceran
sudah benar
2. Pemeliharaan peralatan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium adalah peralatan laboratorium, wadah spesimen. Kegiatan
yang dilakukan antara lain:
1. Kalibrasi dan validasi instrumen
2. Pemeliharaan peralatan laboratorium secara teratur dan terjadwal.
3. Wadah spesimen harus bersih dan tidak terkontaminasi.
3. Pelaksanaan Prosedur
Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai protap masing-
masing parameter. Ditahap ini, kegiatan pemantapan mutu yang dilaksanakan
adalah:
a. Pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium;
b. Melaksanakan tindak lanjut pemantauan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan laboratorium.
Tahap Pasca Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil pemeriksaan dan
melakukan validasi hasil serta memberikan interpretasi hasil sampai dengan
pelaporan.
BAB VII
MANAJEMEN RESIKO
BAB VIII
PENUTUP
BUTIR-BUTIR LAMPIRAN
1. Penetapan nilai ambang kritis untuk tiap tes (daftar)
2. Nilai rentang rujukan hasil pemeriksaan laboratorium (SK)
3. Evaluasi nilai rentang rujukan (SOP)
4. Orientasi prosedur dan K3 (SOP)
5. Pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, B3, alat bantu (SOP)