DAN
MANAJEMEN RISIKO
DAFTAR ISI
C. Penugasan ……………………………………………. 27
Referensi ………………………………………………….. 32
ii
A Tentang Modul Ini
1
DESKRIPSI SINGKAT
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
menjelaskan konsep keselamatan pasien, sistem pelaporan dan
pembelajaran keselamatan pasien di Puskesmas dan Klinik serta
konsep manajemen risiko sesuai ketentuan yang berlaku.
3
MATERI POKOK
4
B Kegiatan Belajar
5
Materi Pokok 1:
Konsep Keselamatan Pasien
Pendahuluan
6
Indikator Hasil belajar
9
untuk ditetapkan oleh kepala Puskesmas dan pimpinan
Klinik,
b. Mengembangkan program keselamatan pasien di
Puskesmas dan Klinik,
c. Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan
penilaian tentang penerapan program keselamatan pasien
di Puskesmas dan Klinik,
d. Melakukan pelatihan keselamatan pasien bagi Puskesmas
dan Klinik,
e. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisis insiden
termasuk melakukan Root Cause Analysis, dan
mengembangkan solusi untuk meningkatkan keselamatan
pasien, serta pembelajaran untuk diberikan umpan balik,
f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan
fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pengambilan
kebijakan keselamatan pasien,
g. Membuat laporan kegiatan kepada pimpinan fasilitas
pelayanan kesehatan, dan
h. Mengirim laporan insiden secara kontinyu melalui e-
reporting ke Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP)
sesuai dengan pedoman pelaporan insiden.
Bila sumber daya manusia yang tersedia di Puskesmas dan Klinik
terbatas jumlahnya, maka kepala Puskesmas dan pimpinan Klinik
dapat menetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab
terhadap keselamatan pasien.
11
SEKARANG SAYA TAHU
12
Materi Pokok 2:
Sistem Pelaporan dan Pembelajaran
Keselamatan Pasien di Puskesmas dan
Klinik
Pendahuluan
14
5) Kejadian Sentinel, yang merupakan suatu kejadian yang
mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat
yang temporer/reversibel dan membutuhkan intervensi untuk
mempertahankan kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang
tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien.
16
Derajat risiko akan menentukan prioritas dan tindakan yang
harus dilakukan. Derajat risiko sangat tinggi (merah) dan tinggi
(kuning) ditindaklanjuti dengan melakukan investigasi Root Cause
Analysis (RCA) komprehensif. Sementara itu, derajat risiko sedang
(hijau) dan rendah (biru) ditindaklanjuti dengan melakukan
investigasi RCA sederhana (simple RCA). Masing-masing
investigasi memiliki durasi waktu maksimalnya sesuai derajat
risikonya.
Insiden yang termasuk dalam kejadian sentinel dilakukan
investigasi RCA komprehensif tanpa melihat pada derajat risiko.
17
Uraian Sub Materi Pokok 3
19
Gambar 5. Jumlah laporan IKP di Puskesmas menurut provinsi
tahun 2022 (sumber: aplikasi laporan IKP di Puskesmas per
tanggal 2 Oktober 2022 pukul 20.00 WIB).
20
SEKARANG SAYA TAHU
21
Materi Pokok 3:
Konsep Manajemen Risiko
Pendahuluan
22
Uraian Sub Materi Pokok 1
23
3. Risiko operasional yaitu risiko yang terjadi terkait kegiatan
operasional di Puskesmas/Klinik terdiri dari :
a. Risiko operasional klinis/keselamatan pasien yaitu risiko
yang terkait dengan pelayanan pasien atau kegiatan
pelayanan kesehatan, misalnya risiko pasien cedera
akibat salah pemberian obat, risiko salah sisi operasi,
risiko salah obat, dan lain-lain.
b. Risiko operasional non klinis yaitu risiko operasional
yang tidak terkait keselamatan pasien, misalnya risiko
dokter tertular infeksi dari pasien, risiko perawat tertusuk
jarum suntik, petugas laundry tertular infeksi dari linen
yang dicuci, petugas cleaning service tertusuk jarum,
lingkungan tercemar akibat limbah infeksius yang tidak
dikelola dengan baik, dan lain lain.
4. Risiko kepatuhan yaitu risiko yang disebabkan oleh organisasi
atau pihak eksternal yang tidak mematuhi dan/atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
lain yang berlaku.
5. Risiko reputasional yaitu risiko yang disebabkan oleh
menurunnya kepercayaan publik/masyarakat yang bersumber
dari persepsi negatif tentang fasilitas pelayanan kesehatan.
25
TETAPKAN KONTEKS
IDENTIFIKASI RISIKO
Stratejik,Operasional, Finansial, P
reputasional ,Kepatuhan, E R
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
N I
PENANGANAN RISIKO
RETENSI TRANSFER
CEGAH RISIKO SEGREGASI
RISIKO RISIKO
26
yaitu dampak risiko (severity) dan kemungkinan terjadinya risiko
(probability).
b. Root Cause Analysis (RCA) adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mencari akar masalah yang melatarbelakangi
terjadinya variasi yang tidak diharapkan (unexpected variation),
termasuk dampak yang tidak diharapkan, misalnya kejadian
sentinel.
c. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah suatu metode
perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan mencegah
potensi kegagalan sebelum terjadi.
Kritera risiko digunakan untuk analisis risiko non klinis:
Probabilitas / kemungkinan
LEVEL KEMUNGKINAN KRITERIA KEMUNGKINAN
(PROBABILITAS) (PROBABILITAS)
28
Sebagian tujuan instansi/kegiatan gagal
dilaksanakan
Dampak
29
2 Rendah > 3 - 5% > Rp > 1 - 2 hari Luka kecil Dimuat Berdampak
anggaran 1.000.000 kerja berarti pada oleh media pada 2 - 3
– Rp orang atau massa pihak
5.000.000 beberapa lokal, na-
orang mun cepat
dilupakan
masyara-
kat
4 Tinggi > 8 - 12% > Rp > 3 - 5 hari Luka serius Dimuat di Berdampak
anggaran 25.000.000 kerja pada orang media pada 4-5
- Rp atau beberapa nasional pihak
50.000.000 orang dan media
online dan
diingat
sementara
oleh ma-
syarakat
5 Sangat > 12% > Rp > 5 hari kerja Luka berganda Dimuat Berdampak
Tinggi anggaran 50.000.000 atau kematian oleh media pada lebih
atau cacat nasional/ dari 5 pihak
permanen internasio-
nal dan
media
sosial/
media on-
line diingat
lama oleh
masyara-
kat
30
MATRIKS KRITERIA RISIKO
DAMPAK
MATRIKS
1 2 3 4 5
ANALISIS RISIKO
(5X5) Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Hampir
5 Pasti 5 10 15 20 25
Terjadi
Sering
4 4 8 12 16 20
PROBABILITAS
Terjadi
Mungkin
3 3 6 9 12 15
Terjadi
Jarang
2 2 4 6 8 10
Terjadi
Hampir
1 Tidak 1 2 3 4 5
Terjadi
31
SEKARANG SAYA TAHU
32
C PENUGASAN
33
D TES FORMATIF
37
REFERENSI
38