Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWABOGO
Jl. Raya Simpang Tiga Ds. Rawabogo No. 66
Telp.5928854 Kec. Ciwidey Kode Pos 40973
Email:pkmrawabogo_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS RAWABOGO

NOMOR : SK/ PUSK

TENTANG

PELAYANAN PENUNJANG
( KEFARMASIAN )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS RAWABOGO

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan


pelayanan klinis perlu dilakukan pengembangan pelayanan
klinis yaitu melalui penyediaan pelayanan penunjang di
Lingkungan Puskesmas Rawabogo;

bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a perlu


b. ditetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawabogo
tentang Kebijakan Pelayanan Penunjang Kefarmasian di
Puskesmas Rawabogo;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Perubahan Penggologan Psikotropika
3. Undang – Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika
5 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1575/MENKES/PER/XI/2s005 tentang Pelayanan Penunjang
Klinik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
9.
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10.
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
296/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
11.
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
12.
HK.02.02/MENKES/523/2015 Formularium Nasional

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWABOGO TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN PENUNJANG KEFARMASIAN DI
PUSKESMAS RAWABOGO.

KESATU : Kebijakan pelayanan penunjang Kefarmasian di Puskesmas


Rawabogo sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Rawabogo,
pada tanggal : 09 Februari 2018
MENGETAHUI
KEPALA PUSKESMAS RAWABOGO

SEPTIKA SIDESTYANTI
NIP. 19850922 201411 2 001
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWABOGO
NOMOR : /SK/PUSK
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN PENUNJANG KEFARMASIAN

KEBIJAKAN PELAYANAN PENUNJANG KEFARMASIAN


PUSKESMAS RAWABOGO

1. Pelayanan penunjang di Puskesmas Rawabogo terdiri dari pelayanan obat.

2. Penyediaan obat di Puskesmas harus menjamin ketersediaan obat-obat yang


seharusnya ada. Jenis obat-obat yang harus tersedia ditetapkan, diresepkan
dan dipesan oleh praktisi pelayanan kesehatan.

3. Pelayanan obat di Puskemas berlangsung setiap hari kerja mulai pukul 08.00 s/d
14.00.

4. Petugas yang berhak memberi resep yaitu Dokter Umum, Perawat Gigi, Perawat
dan Bidan yang bertugas/bekerja di Puskesmas Rawabogo. Perawat gigi hanya
dapat memberikan resep terbatas pada pengobatan gigi/mulut

5. Petugas yang berhak menyediakan obat di Puskesmas Rawabogo yaitu :


a. Apoteker yang bekerja di Puskesmas Rawabogo yang memilki Surat Izin
Apoteker;
b. Asisten Apoteker yang bekerja di Puskesmas Rawabogo yang memilki
Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian;

6. Petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai


persyaratan diikut sertakan dalam pelatihan.

7. Peresepan obat dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang diberi
kewenangan sesuai dengan terapi atas diagnosis pasien dan Formularium
Puskesmas Rawabogo.

8. Pemesanan obat dilakukan oleh petugas farmasi atau gudang obat Puskesmas
untuk kebutuhan Puskesmas, sedangkan untuk kebutuhan pelayanan dilakukan
oleh petugas unit pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat
Puskesmas. Pemesanan Obat harus sesuai dengan Formularium Puskesmas
Rawabogo.
9. Pengelolaan Obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, administrasi
dan pelaporan.

10. Pengawasan penggunaan obat harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan


perundangan yang berlaku, terutama obat-obat psikotropika.

11. Mencatat, memantau, dan melaporkan bila terjadi efek samping obat dan
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), termasuk kesalahan pemberian obat.

12. Peresepan Psikotropika dan Narkotika di Badan Layanan Umum Daerah Pusat
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciwidey, sebagai berikut :
a. Resep harus dicantumkan nama dokter penulis resep dan nomor izin
praktek;
b. Resep harus ditutup dan dibubuhi tanda tangan oleh dokter.
c. Resep yang terdapat narkotika diberi tanda garis bawah berwarna merah.

13. Penggunaan Obat yang dibawa sendiri oleh Pasien di Puskesmas Rawabogo
harus persetujuan dokter penanggung jawab pasien.

14. Penggunaan obat yang dibawa sendiri harus mengisi formulir persetujuan oleh
pasien berisi identifikasi obat dan tanda tangan Dokter penanggung jawab
pasien.

15. Penggunanan obat yang oleh pasien/pengobatan sendiri, baik yang dibawa ke
Puskesmas atau yang diresepkan atau dipesan di Puskesmas, diketahui dan
dicatat dalam status pasien.

16. Penanganan Obat Kadaluarsa/Rusak di Badan Layanan Umum Daerah Pusat


Kesehatan Masyarakat Kecamatan Ciwidey, sebagai berikut :
a. Petugas gudang obat melakukan stok opname atau pengecekan secara
berkala untuk memantau stok dan kadaluarsa perbekalan farmasi yang
nanti untuk menjamin;
b. Penanggung jawab gudang obat obat membuat surat pemberitahuan obat
yang akan exp selama 6 bulan yang diedarkan kepada unit-unit kerja;
c. Petugas unit-unit kerja melakukan pengembalian obat kadaluarsa kepada
dinas kesehatan dan membuat BAP (Berita Acara Pengembalian ) obat
kadaluarsa yang akan di kembalikan;
d. Petugas mengidentifikasi perbekalan farmasi yang kadaluarsa atau rusak
dan memisahkan nya dari tempat penyimpanan;
e. Penanggung jawab gudang obat melakukan verifikasi/ pengecekan
terhadap BAP dan perbekalan farmasi yang dikembalikan atara lain :
Jumlah, Batch , nama pabrik , dan tanggal kadaluarsa;
f. Seluruh Perbekalan Farmasi kadaluarsa yang berasal dari gudang farmasi
dan apotek di puskesmas kecamatan dan kelurahan yang berasal dari dana
APBD dikembalikan ke dinas kesehatan.
g. Seluruh Perbekalan Farmasi kadaluarsa yang berasal dari gudang farmasi
dan apotek di puskesmas kecamatan dan kelurahan yang berasal dari dana
BLUD dimusnahkan oleh pihak puskesmas.
h. Penghapusan obat-obat golongan Narkotika dan Psikotropika disaksikan
oleh pejabat berwenang dari dinas kesehatan setempat dan dibuat berita
acara pemusnahan nya;
i. Melakukan penyimpanan Berita Acara Serah Terima Perbekalan Farmasi
Kadaluarsa/Rusak.

17. Mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan obat dan near miss – Kejadian
Nyaris Cedera (KNC), termasuk mendefinisi suatu kesalahan obat dan KNC,
menggunakan format pelaporan yang ditentukan, serta mengedukasi staf
tentang proses dan petingnya pelaporan.

18. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana akan diperlukan atau dapat
diakses segera untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi.

Ditetapkan di : Rawabogo,
pada tanggal : 09 Februari 2018

MENGETAHUI
KEPALA PUSKESMAS RAWABOGO

SEPTIKA SIDESTYANTI
NIP. 19850922 201411 2 001

Anda mungkin juga menyukai