NPM : 113219001
HIPERTENSI
Terdapat dua faktor risiko hipertensi (sumber: P2PTM Kemenkes RI) yaitu, faktor
risiko yang tidak dapat dirubah dan faktor risiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak
dapat dirubah, antara lain :
a. Umur, usia diatas 55 tahun lebih berisiko hipertensi. Namun tetap bukan penyakit
orang tua atau proses degeneratif, tetapi sudah mulai banyak ditemukan pada
penduduk dengan usia lebih muda.
Prevalensi Penyakit Hipertensi Menurut Umur
Prevalensi (%)
Penyakit
15-24 25-34 35-44 45-54 55-64
Hipertensi 0,9 2,5 6,3 11,9 17,2
b. Jenis Kelamin
c. Genetik
Faktor Risiko yang dapat dirubah adalah Faktor Risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat
dari penderita hipertensi antara lain :
a. Merokok
b. Diet rendah serat
c. Dislipidemia
d. Konsumsi garam berlebih
e. Kurang aktivitas fisik
f. Stres
g. Berat badan berlebih/ kegemukan
h. Konsumsi alkohol
HIPERTENSI
90-95 % 5-10 %
HT esensial HT Sekunder
Sebab tdk diketahui Peny. lain
1. Pelayanan Antenatal
2. Pelayanan persalinan
3. Pelayanan Kesehatan BBL
4. Pelayanan Kesehatan Balita
5. Skrining kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Skrining kesehatan usia 15-59 tahun
7. Skrining kesehatan usia >60 tahun
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita DM
10. Pelayanan kesehatan ODGJ
11. Pelayanan TB sesuai standar
12. Pemeriksaan HIV untuk orang berisiko
Indikator Global
1. Penurunan prevalensi hipertensi sebesar 25%. (target global pengendalian PTM tahun
2025)
2. Penurunan secara relatif 30% rata-rata asupan garam/sodium pada populasi. Anjuran
konsumsi garam adalah 2000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok the per
orang per hari (5 gram/orang/hari). Sumber : Permenkes Nomor 30 tahun 2013.
3. Pemenuhan 50% orang yang memenuhi kriteria (penduduk >40 tahun) untuk
mendapatkan pengobatan dan konseling untuk mencagah serangan jantung dan stroke.
4. Pemenuhan 80% ketersediaan obat esensial penyakit kardiovaskuler dan teknologi
untuk pengobatan HT.
SDM : Kader, Pekerja sosial, Aktivis masyarakat, pegawai (tempat kerja), KBIH
Sasaran : Penduduk usia 15 tahun ke atas (sehat, berisiko dan penyandang PTM
Biaya : Dana sehat, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), CSR, Dana desa, dll.
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan bagi yang sehat maupun yang sudah
menyandang hipertensi.
Petugas : Petugas pelaksana Posbindu PTM yang terlatih dan tenaga kesehatan
Prosedur Pengukuran :
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh
lantai. Letakkan lengan kiri warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kiri klien dan memintanya untuk tetap
duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran.
f. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas.
Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet
i. Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat,
maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit.