STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit OPERASIONA L 02 Desember 2022
NPK. 82 8818 525
PENGERTIAN Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis adalah pelaporan hasil laboratorium yang menggambarkan kondisi potofisiologi pasien yang nilainya diluar batas normal yang telah disepakati bersama, baik di bawah atau di atas nilai normal, dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera karena dapat membahayakan keselamatan pasien TUJUAN Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku petugas laboratorium memberikan laporan hasil segera yang dianggap kritis dan berhubungan dengan keselamatan pasien. Sehingga dokter yang merawat segera melakukan intervensi tindakan medis segera. KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1691/Menkes/Per/VIII 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit PROSEDUR 1. Petugas laboratorium memastikan tidak ada kesalahan pre analitik dan analitik. 2. Petugas laboratorium memeriksa ulang sampel pasien (duplo) 3. Petugas laboratorium secara tanggap dan tepat melakukan verifikasi dan validasi hasil jika menemukan hasil pemeriksaan yang masuk dalam hasil kritis. Adapun kriteria nilai kritis adalah sebagai berikut : PARAMETER BATAS BAWAH BATAS ATAS BILIRUBIN - >15 mg/dL (>13 mg/dL neonatus) BUN 2 mg/dL >80 mg/dL CREATININ 0,4 mg/dL >2,8mg/dL GLUKOSA <60 mg/dL (<30 mg/dL ≥ 400mg/dL (≥ 325 mg/dL neonatus) neonatus) HEMOGLOBIN <8 g/dL > 18g/dL HEMATOKRIT <20% >60% TROMBOSIT <100x 10³/uL > 800 x 10³ /uL WBC <1000 /uL >50.000/ uL (LEUKOSIT)
4. Petugas laboratorium melaporkan hasil kritis kepada dokter
penanggungjawab laboratorium (Sp.PK) disertai dengan diagnosa pasien dan terapi (bila ada) 5. Petugas menyampaikan hasil kritis ke DPJP (dokter penanggungjawab pasien). Bila DPJP tidak bisa dihubungi, petugas laboratorium langsung menghubungi dokter/ perawat unit rawat inap, rawat jalan, unit gawat darurat, unit bersalin dan perinatal, unit bedah serta unit intensif tanpa harus menunggu hasil print. 6. Petugas mendokumentasikan di buku sebagai bukti bahwa nilai kritis tersebut telah dilaporkan ke dokter atau ke ruangan yang meminta pemeriksaan tersebut. Mendokumetasikan hari, tanggal, jam, angka, kritis yang dilaporkan petugas yang melapor. 7. Petugas yang melaporkan hasil kritis mencatat tanggal dan waktu menelpon, nama lengkap petugas kesehatan yang dihubungi dan nama lengkap yang menelpon. 8. Dokter/ perawat ruangan yang menerima hasil kritis menggunakan teknik komunikasi verbal tulis (write back)/ baca (read back) konfirmasi (confirmation), proses pelaporan ini ditulis di dalam rekam medis (form pencatatan perkembangan terintegrasi). UNIT TERKAIT 1. IGD 2. Rawat Jalan 3. Rawat Inap 4. Laboratorium