Anda di halaman 1dari 24

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

LABORATORIUM KLINIK MITAYANI


TAHUN 2022
DAFTAR ISI

NO NO. DOKUMEN NAMA PROTAP JUMLAH HALAMAN

1 01/SPO-DIR/DMJ- Pengambilan Spesimen (Sampling) 2


LM/I/2022
2 02/SPO-DIR/DMJ- Persiapan Penderita 3
LM/I/2022
3 03/SPO-DIR/DMJ- Pengambilan Sampel Darah Vena 3
LM/I/2022
4 04/SPO-DIR/DMJ- Pemeriksaan Masa Perdarahan (Bleeding Time) 2
LM/I/2022
5 05/SPO-DIR/DMJ- Preparasi Sampel Untuk Berbagai Macam 1
LM/I/2022 Pemeriksaan Laboratorium
6 06/SPO-DIR/DMJ- Penanganan Spesimen 2
LM/I/2022
7 07/SPO-DIR/DMJ- Penyimpanan Spesimen 5
LM/I/2022
8 08/SPO-DIR/DMJ- Pengiriman Spesimen Rujukan 2
LM/I/2022
9 09/SPO-DIR/DMJ- Identifikasi Pasien 1
LM/I/2022
PENGAMBILAN SPESIMEN (SAMPLING)

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

01/SPO-DIR/DMJ- 1/2
LABORATORIUM LM/I/2022
KLINIK MITAYANI

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

Mekanisme kerja di ruang sampling adalah tata urutan


kegiatan pada pelayanan sampling meliputi penerimaan
PENGERTIAN
formulir lab, pemeriksaan persiapan pasien, pengambilan
spesimen, pemeriksaan masa perdarahan dan penanganan
spesimen (pencatatan, labelisasi dan distribusi)

1. Menghindari terjadinya kekeliruan pengambilan sampel


TUJUAN
2. Menghindari tertukarnya sampel
3. Menghindari tertundanya pemeriksaan sampel

Setiap petugas sampling harus melaksanakan tugas sesuai


dengan pedoman yang ditetapkan.
KEBIJAKAN
Pengambilan sampel pasien dilakukan oleh analis/perawat

Petugas sampling
1. Menggunakan alat pelindung diri (APD).
2. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
a. Spuit, jarum, kapas alkohol
b. Jarum vakutainer, tabung vakutainer, holder
c. Turniquet, manset – tensimeter
d. Blood Lancet
e. Kertas saring
f. Timer/stopwatch
g. Kertas label, plester/Hepavyx
PROSEDUR
h. Plastik flacon
i. Tabung EDTA, tabung citrate, tabung heparin, tabung
plain
j. Tabung reaksi
3. Mempersiapkan reagensia yang diperlukan sesuai
pemeriksaan yang diminta
4. Melakukan labelisasi, pencatatan, dan pendistribusian
sampel ke ruang-ruang pemeriksaan sebagai berikut :
a. Pelayanan sampling pasien rawat jalan :
1) Menerima blanko permintaan pemeriksaan
laboratorium dari bagian pendaftaran laboratorium
2) Memanggil pasien masuk ke ruang sampling sesuai
dengan nomor urut.
3) Menanyakan nama pasien, tanggal lahir (umur)
serta alamat pasien
4) Menanyakan kepada pasien apakah persiapan
yang harus dilakukan oleh pasien sudah sesuai
(misalnya puasa).
5) Melakukan pengambilan sampel darah sesuai
dengan permintaan dokter.
6) Jika ada permintaan pemeriksaan masa
perdarahan maka sebelum melakukan
pengambilan darah untuk pemeriksaan yang lain
petugas sampling melakukan pemeriksaan masa
perdarahan
7) Memberi label pada sampel berisi : nama pasien
dan tanggal lahir
8) Mencatat sampel pada buku register.
b. Pelayanan sampling pasien diluar laboratorium/home
visit
1) Menerima informasi permintaan pemeriksaan
pasien dari petugas administrasi
2) Melakukan home visit dengan membawa alat-alat
sampling yang dibutuhkan
3) Menanyakan identitas pasien : nama pasien,
tanggal lahir (umur)
4) Membawa kembali sampel ke laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan yang diminta
UNIT TERKAIT -
PERSIAPAN PENDERITA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

02/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM LM/I/2022 1/3
KLINIK MITAYANI

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

Penjelasan kepada penderita mengenai hal-hal yang harus


dilakukan oleh pasien mengenai :
PENGERTIAN 1. Persiapan sebelum pengambilan sampel
Tatacara pengambilan sample oleh pasien sendiri untuk jenis
pemeriksaan tertentu
1. Pasien memahami dan dapat melaksanakan persiapan
sebelum pengambilan sampel.
TUJUAN Pasien memahami dan dapat melakukan pengambilan
sampel sendiri dengan benar terutama untuk pemeriksaan
dengan jenis sampel tertentu.
Setiap petugas sampling mengerti persiapan-persiapan dan
KEBIJAKAN tata cara pengambilan sampel yang harus dilakukan pasien
dan dapat menginformasikan dengan baik dan benar kepada
pasien.
Analis/perawat memberikan informasi kepada pasien
mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh pasien sebelum
sampling, yaitu :
1. Pemeriksaan umum
a. Tidak minum obat karena obat-obatan tertentu dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan. Jika telah minum
obat supaya diberitahukan.
b. Istirahat cukup.
c. Tidak merokok.
d. Puasa cukup 10 – 12 jam (10 jam)
PROSEDUR 2. Pemeriksaan glukosa darah puasa
a. Puasa selama 10 – 12 jam sebelum diambil darah
b. Istirahat cukup
c. Jika ingin minum sebaiknya air putih tanpa gula
3. Pemeriksaan glukosa darah 2 jam post prandial
a. Pasien makan dan minum seperti biasa kemudian
puasa selama 2 jam
b. Istirahat cukup selama puasa
c. Jika ingin minum sebaiknya air putih tanpa gula
4. Pemeriksaan lemak, asam urat
a. Puasa selama 10 – 12 jam sebelum sampling
b. Istirahat cukup.
c. Tidak merokok
d. Jika ingin minum sebaiknya air putih tanpa gula
5. Pemeriksaan besi lengkap
a. Puasa selama 10 - 12 jam sebelum diambil darah
b. Pengambilan sampel dilakukan pagi hari
6. Pemeriksaan urine rutin
a. Pasien laki-laki
1) Jika tidak disunat, tarik preputium ke belakang.
Keluarkan urine, aliran urine yang pertama
dibuang. Aliran urine selanjutnya ditampung
dalam wadah yang telah disediakan. Pengumpulan
urine selesai sebelum aliran urine habis.
Diusahakan agar urine tidak membasahi bagian
luar wadah.
2) Wadah ditutup rapat dan segera diserahkan
kepada petugas sampling
b. Pasien perempuan
1) Keluarkan urine, aliran urine yang pertama dibuang.
Aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang
telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum
aliran urine habis.
2) Wadah ditutup rapat dan segera diserahkan kepada
petugas sampling.
c. Pasien anak-anak
1) Pengambilan urine dilakukan dengan cara :
a) Anak dipangku
b) Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urine, tampung
urine dalam wadah yang telah disediakan.
c) Untuk bayi dipasang kantung penampung urine pada
genitalia.
2) Keluarkan urine, aliran urine yang pertama dibuang.
Aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang
telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum
aliran urine habis.
3) Wadah ditutup rapat dan segera diserahkan kepada
petugas sampling.
d. Urine kateter
1) Usap bagian selang kateter atau keran pada ujung kantong
dengan menggunakan kapas alkohol 70%
2) Buka keran pada ujung kantong atau hisap urine dengan
menggunakan spuit sebanyak 10 – 12 ml.
3) Masukkan urine ke dalam wadah dan tutup rapat
4) Segera diserahkan kepada petugas sampling
7. Pemeriksaan tinja
a. Tinja untuk pemeriksaan sebaiknya berasal dari defekasi
spontan
b. Jumlah sampel secukupnya saja dimasukkan dalam wadah
yang bersih dan ditutup rapat
8. Pemeriksaan dahak (sputum)
Sebelum pengambilan sampel, pasien diminta untuk berkumur.
Bila memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas.
a. Pasien berdiri tegak atau duduk tegak
b. Pasien diminta untuk menarik nafas dalam 2-3 kali
kemudian mengeluarkan nafas bersamaan dengan batuk
yang kuat dan berulang kali sampai dahak keluar
c. Dahak yang keluar langsung dimasukkan dalam wadah yang
bersih dengan cara mendekatkan wadah ke mulut.
d. Jika mengalami kesulitan mengeluarkan dahak, pada malam
hari sebelumnya pasien diminta minum teh manis atau diberi
obat Gliseril Guayakolat 200 mg.
e. Dahak yang berkualitas baik akan tampak purulen dengan
volume cukup (lebih kurang 3-5 ml)
f. Wadah ditutup rapat dan segera dikirim atau diserahkan ke
laboratorium.
UNIT TERKAIT -
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

03/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM LM/I/2022 1/3
KLINIK MITAYANI

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

PENGERTIAN Tata cara pengambilan sampel darah dari vena penderita.

TUJUAN Agar sampling darah vena dapat dilakukan dengan benar.

KEBIJAKAN Setiap petugas sampling mampu melakukan pengambilan sampel


darah vena dengan baik dan benar sesuai dengan pedoman
pengambilan darah vena yang ada.
Petugas sampling (Analis/perawat)
1. Menggunakan alat pelindung diri (APD)
2. Mempersiapkan alat-alat dan reagensia yang diperlukan :
a. Spuit/Jarum vakutainer, tabung vakutainer, holder
PROSEDUR b. Wing needle
c. Turniquette (tali pengikat/pembendung)
d. Kapas alkohol
e. Plester/ hepavyx
3. Melakukan pengambilan darah
a. Pengambilan darah dengan spuit
1) Menyiapkan turniquette, kapas alkohol, spuit, tabung dan
plester
2) Meminta pasien meletakkan tangannya di atas meja
3) Melakukan perabaan (palpasi) pada lokasi vena yang akan
ditusuk
4) Memasang turniquette pada lengan + 3 jari di atas lipatan
siku. Pemasangan turniquette tidak boleh lebih dari 1
menit untuk mencegah terjadinya hemokonsentrasi.
5) Lokasi vena yang akan ditusuk didesinfeksi dengan kapas
alkohol 70 % dengan sekali usapan.
6) Menusuk vena pasien dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas. Setelah darah terlihat masuk ke dalam
spuit, thorak ditarik hingga didapatkan volume darah yang
diinginkan.
7) Melepas turniquette, menutup tempat jarum ditusukkan
dengan kapas dan menarik jarum spuit dari vena dengan
segera.
8) Meminta pasien untuk melipat siku atau menekan kapas
selama beberapa saat. Atau dengan cara menutup kapas
tersebut dengan plester / hepavyx.
9) Memindahkan sample darah dari dalam spuit ke tabung
dengan cara melepaskan jarum lalu mengalirkan darah
perlahan melalui dinding tabung.
10) Jika sampel harus diberi antikoagulan, maka segera
mungkin darah dimasukkan ke dalam tabung berisi
antikoagulan (EDTA, Citras, Heparin dll) dan segera
mencampurnya dengan cara membolak-balikkan tabung
beberapa kali.
b. Pengambilan darah dengan vacutainer needle (jarum
vacutainer)
1) Menyiapkan turniquette, kapas alkohol, jarum, holder,
tabung dan plester / hepavyx.
2) Memasang jarum pada holder dengan cara memasukkan
bagian jarum yang tertutup karet ke dalam lobang holder
lalu memutarnya searah jarum jam hingga kencang.
3) Meminta pasien untuk meletakkan tangannya di atas
meja.
4) Melakukan perabaan (palpasi) untuk mencari lokasi vena
yang akan ditusuk.
5) Memasang turniquette pada lengan + 3 jari di atas lipatan
siku. Pemasangan tidak boleh lebih dari 1 menit untuk
mencegah terjadinya hemokonsentrasi.
6) Mendesinfeksi lokasi vena yang akan ditusuk dengan
kapas alkohol 70 % dengan sekali usapan.
7) Menusukkan jarum pada vena pasien dengan posisi
lobang jarum menghadap ke atas.
8) Memasukkan tabung vakutainer ke dalam holder dengan
cara mendorongnya hingga tertancap pada jarum.
Selanjutnya darah akan terhisap masuk ke dalam tabung
dan akan berhenti sendiri jika volume telah sesuai dengan
kapasitas isi tabung.
9) Jika diperlukan sejumlah volume darah lagi (misalnya
untuk jenis pemeriksaan yang lain), tabung vakutainer
pertama ditarik dari holder lalu dimasukkan tabung yang
kedua/berikutnya dan seterusnya hingga didapatkan
volume darah yang dikehendaki.
10) Melepas turniquette lalu menarik (mengeluarkan) tabung
dari dalam holder
11) Menutup daerah vena yang ditusuk dengan kapas dan
segera menarik keluar jarum dari vena.
12) Meminta pasien melipat siku atau menekan kapas.
Atau menutup kapas tersebut dengan plester / hepavyx.
Catatan : tabung berisi antikoagulan harus segera dibolak-
balik beberapa kali sesaat setelah pengambilan darah.
c. Pengambilan darah vena dengan menggunakan jarum
bersayap (wing needle)
1) Jika menggunakan spuit
a) Melepaskan bagian jarum yang berpelindung karet
b) Melepaskan jarum spuit
c) Memasang selang wing needle pada ujung spuit
dengan cara memutar searah jarum jam hingga
kencang.
d) Melakukan pengambilan darah seperti pada cara
pengambilan darah menggunakan spuit.
2) Jika menggunakan tabung vakutainer
a) Memasang bagian jarum yang berpelindung karet
pada holder dengan cara memasukkannya pada lobang
holder lalu memutarnya hingga terpasang dengan
kencang.
b) Melakukan pengambilan darah dengan cara seperti
pada pengambilan darah dengan menggunakan
vacutainer needle (jarum vakutainer)
Revisi -
PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN
( BLEEDING TIME )
No. Dokumen :
No. Revisi Halaman

LABORATORIUM 04/SPO-DIR/DMJ-
KLINIK MITAYANI LM/I/2022 1/2

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

PENGERTIAN Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh


menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara
laboratoris.

TUJUAN 1. Membantu menetapkan diagnosis, terutama untuk menguji fungsi


hemostasis
2. Pemantauan penyakit / pengobatan

KEBIJAKAN Waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan : 10 menit


Indikasi :
a. Penderita dengan kelainan fungsi hemostasis
b. Penderita dengan penyakit umum yang mempunyai
komplikasi perdarahan
Kontra indikasi mutlak tidak ada
Meode pemeriksaan : Ivy
Prinsip :
Dibuat perlukaan di bawah lengan (siku) pada daerah bebas vena.
Waktu darah keluar sampai dengan berhentinya perdarahan
dicatat sebagai masa perdarahan.
Alat dan Reagensia :
PROSEDUR a. Kapas alkohol
b. Kertas saring/tissue
c. Tensimeter
d. Blood lancet
e. Stopwatch atau timer
Cara Kerja :
1. Memasang manset tensimeter pada lengan atas pasien kemudian
mengatur tekanan pada 40 mmHg Tekanan ini dipertahankan
hingga pemeriksaan selesai.
2. Mengusap lokasi yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70 %,
ditunggu hingga kering
3. Menusuk kulit di daerah bebas vena kira-kira tiga jari di bawah
lipatan siku dengan lancet
4. Menghidupkan stopwatch saat darah mulai keluar dan setiap 30
detik menghisap noktah darah yang keluar
5. Mematikan stopwatch saat darah berhenti mengalir
6. Mengurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu melepas manset
7. Menghitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah
darah yang ada pada kertas saring.
Nilai normal : 1 – 6 menit

-
Revisi
PREPARASI SAMPEL UNTUK BERBAGAI MACAM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi Halaman

LABORATORIUM 05/SPO-DIR/DMJ-
KLINIK MITAYANI LM/I/2022 1/1

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

PENGERTIAN Penatalaksanaan sampel meliputi pengambilan, penambahan


antikoagulan, pelabelan dan pencatatan sampel sebelum dikirim ke
ruang-ruang pemeriksaan.

TUJUAN Memberikan hasil pemeriksaan yang benar, bermutu dan dapat


dipertanggung jawabkan.

KEBIJAKAN Preparasi sample mutlak harus dilaksanakan dengan benar.

PROSEDUR Petugas sampling :


1. Melakukan pengambilan spesimen
2. Membagi sampel (kecuali urine dan feses) sesuai jenis
pemeriksaan sebagai berikut :
a. Darah EDTA 1 ml untuk pemeriksaan hematologi rutin,
retikulosit, malaria, golongan darah, morfologi darah tepi, dll.
b. Darah EDTA 2 ml untuk pemeriksaan darah lengkap dan
KED.
c. Darah EDTA 2 ml untuk pemeriksaan viskositas darah dan
plasma.
d. Darah vena 3-5 ml dimasukkan dalam tabung tanpa
antikoagulan digunakan untuk pemeriksaan kimia, serologi
dan imunologi.
3. Memberi label pada penampung sampel : nama pasien dan nomor
registrasi.
Mencatat sampel dalam buku register.
UNIT TERKAIT -
PENANGANAN SPESIMEN

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

06/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM LM/I/2022 1/2
KLINIK MITAYANI

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

Tatacara mengelola spesimen meliputi penerimaan spesimen,


PENGERTIAN
pengambilan spesimen, penampungan spesimen, pemberian identitas
spesimen, dan pengiriman spesimen.
TUJUAN 1. Spesimen layak atau memenuhi syarat untuk diperiksa.
2. Tidak terjadi kekeliruan spesimen dalam pemeriksaan
3. Meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan laboratorium
KEBIJAKAN 1. Seluruh petugas penerima spesimen dan petugas sampling harus
memahami dan dapat melaksanakan penanganan spesimen
dengan benar
2. Seluruh spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius
3. Mencuci tangan sesering mungkin. Jika terkena tumpahan atau
persikan spesimen, gunakan desinfektan.
4. Jika spesimen tumpah di atas baki, meja atau lantai, harus segera
dilakukan dikontaminasi.
5. Mengenakan alat pelindung diri (jas lab, sarung tangan, masker)
selama bekerja
6. Tidak makan, minum dan merokok selama melakukan
penanganan specimen
7. Mencatat dan membuat lapor jika terjadi luka atau bentuk
kecelakaan lain pada saat bekerja kepada penanggung jawab
laboratorium
PROSEDUR 1. SPESIMEN DARI PASIEN
a. Petugas penerima specimen
1) Menerima dan memeriksa kelayakan spesimen :
a) jenis spesimen harus sesuai dengan jenis pemeriksaan
b) volume spesimen harus cukup
c) tidak beku, tidak lisis
2) Jika spesimen tidak layak, maka petugas melakukan
pengambilan sampel ulang atau meminta pengirim spesimen
dari luar untuk melakukan pengambilan ulang.
3) Memeriksa kesesuaian identitas spesimen dengan formulir
permintaan lab. Jika identitas tidak sesuai maka petugas
penerima harus mengembalikan spesimen kepada pengirim
atau meminta klarifikasi kepada pengirim (sampel dari luar
laboratorium)
4) Mencatat dalam buku register mengenai : identitas pasien, jenis
pemeriksaan yang diminta dan jam penerimaan spesimen
5) Memberi nomor register pada wadah spesimen dan formulir
permintaan lab.
6) Membuat salinan permintaan jika jenis pemeriksaan terbagi
menjadi beberapa sub pelayanan.
b. Petugas pengirim
1) Menempatkan spesimen di atas nampan atau kotak khusus
2) Mengirimkan spesimen ke ruang pemeriksaan
3) Menyerahkan spesimen beserta formulir permintaan lab kepada
analis di ruang pemeriksaan masing-masing.
c. Analis
1) Memeriksa kelayakan spesimen
2) Memeriksa kesesuaian identitas spesimen
3) Melakukan preparasi dan pemeriksaan specimen
2. SPESIMEN YANG DIAMBIL OLEH PASIEN SENDIRI
a. Petugas administrasi pendaftaran pasien
1) Melakukan pendaftaran pasien dan menuliskan nomor register
pada formulir permintaan
2) Membuat salinan permintaan
3) Menyerahkan formulir permintaan lab kepada petugas sampling
b. Petugas sampling
1) Memanggil pasien untuk memasuki ruang sampling
2) Melakukan pengambilan spesimen sesuai dengan pedoman
yang berlaku
3) Jika spesimen harus diambil sendiri oleh pasien, maka petugas
sampling :
a) Menerangkan tatacara pengambilan spesimen (lihat protap
persiapan pasien)
b) Menyerahkan wadah spesimen kepada pasien yang telah
diberikan label sesuai identitas pasien.
4) Jika pasien sudah membawa spesimen :
a) Pasien meletakkan spesimen pada nampan atau kotak
khusus
b) Analis memeriksa kelayakan sampel
c) Melakukan preparasi dan pemeriksaan spesimen

-
Revisi
PENYIMPANAN SPESIMEN

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM LM/I/2022 1/5
KLINIK MITAYANI

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

Tatacara penyimpanan spesimen untuk keperluan penundaan


PENGERTIAN
pemeriksaan dan dokumentasi.
Mempertahankan stabilitas spesimen
TUJUAN

KEBIJAKAN 1. Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau


spesimen akan dikirim ke laboratorium lain
2. Lama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan,
jenis antikoagulan/pengawet, wadah dan stabilitasnya (lihat
tabel)
PROSEDUR Analis
1. Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu 2-8oC, suhu
kamar, suhu -20oC, -70oC atau -120oC jangan sampai terjadi beku
ulang. (lihat jenis spesimen)
2. Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma
atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru
kemudian disimpan.
3. Memberi bahan pengawet pada spesimen (lihat tabel)
4. Menyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri
-
UNIT TERKAIT
PENYIMPANAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

07/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM 2/5
LM/I/2022
KLINIK MITAYANI

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur,

SPO
05 Januari 2022

drg. Doni, MPH., Sp.KG

Tabel. Beberapa Jenis Spesimen Dengan Jenis Antikoagulan/pengawet dan Wadah yang
Dipakai untuk Beberapa Pemeriksaan Laboratorium Dengan Stabilitasnya
Jenis Spesimen Antikoagulan /
Wadah Stabilitas
Pemeriksaan Jenis Volume Pengawet
Hemoglobin Darah 2 ml Na2EDTA G/P stabil
1-1,5 mg/ml darah
Hematokrit Darah 2 ml Na2EDTA G/P 6 jam suhu
1-1,5 mg/ml darah kamar
KED Darah 2 ml Na2EDTA G/P 2 jam suhu
1-1,5 mg/ml darah kamar
Hitung lekosit Darah 2 ml Na2EDTA G/P 2 jam suhu
1-1,5 mg/ml darah kamar
Htg eritrosit Darah 2 ml Na2EDTA G/P 6 jam suhu
1-1,5 mg/ml darah kamar
Trombosit Darah 2 ml Na2EDTA G/P 2 jam suhu
1-1,5 mg/ml darah kamar
Hemostasis Darah 2 ml Na Citrat 3,8% P 30 menit suhu
(PPT, APTT, dengan perbandg 1:9 kamar
Fib, dsb) s.d.a.
Plasma 1 ml P 2 jam 4oC
Retikulosit Darah 2 ml Na2EDTA G/P 6 jam suhu
1-1,5 mg/ml darah kamar
Glukosa Darah 2 ml NAF-Oksalat G/P 3 hari 20-25oC
4,5 mg/ml darah 7 hari 4oC
3 bulan -20 oC
Serum 2 ml ---- G/P 12 jam 2-8 oC
Kolesterol Serum 1 ml ---- G/P 6 jam 20-25 oC
6 hari 4 oC
6 bulan -20 oC
Bilirubin Serum 1 ml ---- G/P Segera mungkin
Amilase Serum 1 ml ---- G/P 5 jam 20-25 oC
5 hari 4 oC
7 hari -20 oC
PENYIMPANAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

07/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM 3/5
LM/I/2022
KLINIK MITAYANI

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur,

SPO
05 Januari 2022

drg. Doni, MPH., Sp.KG

Tabel. Beberapa Jenis Spesimen Dengan Jenis Antikoagulan/pengawet dan Wadah yang Dipakai untuk
Beberapa Pemeriksaan Laboratorium Dengan Stabilitasnya
Jenis Spesimen Antikoagulan /
Wadah Stabilitas
Pemeriksaan Jenis Volume Pengawet
Asam urat Serum 1 ml ---- G/P 5 jam 20-25 oC
5 hari 4 oC
6 bulan -20 oC
Lipase Serum 1 ml ---- G/P 24 jam 20-25 oC
5 hari 4 oC
3 bulan -20 oC
Protein total Serum 1 ml ---- G/P 6 jam 20-25 oC
6 hari 4 oC
10 hari -20 oC
Na, K, Cl Serum 1 ml ---- G/P 14 jam 20-25 oC
14 hari 4 oC
Fosfatase alk Serum 1 ml ---- G/P >7 jam 20-25 oC
aktifitas turun 1%
7 hari 4 oC
7 bulan -20 oC
Kalsium Serum 1 ml ---- G/P 10 jam 20-25 oC
10 hari 4 oC
Kreatinin Serum 1 ml ---- G/P 24 jam 4 oC
8 bulan -20 oC
Gamma-GT Serum 1 ml ---- G/P 7 jam 20-25 oC
7 hari 4 oC
7 bulan -20 oC
GOT Serum 1 ml ---- G/P >3 hari 20-25oC
aktifitas turun 10%
>3 hari 4 oC
aktifitas turun 8%
7 hari -20 oC
PENYIMPANAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

07/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM 4/5
LM/I/2022
KLINIK MITAYANI

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur,

SPO
05 Januari 2022

drg. Doni, MPH., Sp.KG

Tabel. Beberapa Jenis Spesimen Dengan Jenis Antikoagulan/pengawet dan Wadah yang Dipakai untuk
Beberapa Pemeriksaan Laboratorium Dengan Stabilitasnya
Jenis Spesimen Antikoagulan /
Wadah Stabilitas
Pemeriksaan Jenis Volume Pengawet
GOT Serum 1 ml ---- G/P >3 hari 20-25 oC
aktifitas turun 17%
>3 hari 4 oC
aktifitas turun 10%
7 hari -20 oC
Widal Serum 2 ml ---- G/P 2-3 hari 2-8 oC
1 bulan freezer
6 bulan deep freezer -
20 oC tidak boleh
dengan gelas
TPHA, VDRL Serum 2 ml ---- G/P s.d.a
HBsAg Serum 2 ml ---- G/P s.d.a.
Anti HBs Serum 2 ml ---- G/P s.d.a.
Anti HIV Serum 2 ml ---- G/P s.d.a.
Urine rutin Urine 5 ml ---- G/P 2 jam suhu kamar
24 jam 2-8 oC

Sedimen Urine 10 ml ---- G/P 2 jam suhu kamar


Protein kuanti Urine 5 ml ---- G/P 4 jam suhu kamar
Glukosa Urine 5 ml ---- G/P Suhu kamar ecepatnya
24 jam 4 oC
Urine 24 jam Urine 5 ml ---- G/P 4 jam suhu kamar
24 jam suhu kamar
Toluene 2-5 ml / G/P
ml urine
Kehamilan Serum 1 ml ---- G/P Suhu kamar segera
2 hari 4-8 oC
PENYIMPANAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

07/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM 5/5
LM/I/2022
KLINIK MITAYANI

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur,

SPO
05 Januari 2022

drg. Doni, MPH., Sp.KG

Tabel. Beberapa Jenis Spesimen Dengan Jenis Antikoagulan/pengawet dan Wadah


yang Dipakai untuk Beberapa Pemeriksaan Laboratorium Dengan Stabilitasnya
Jenis Spesimen Antikoagulan /
Wadah Stabilitas
Pemeriksaan Jenis Volume Pengawet
Malaria Darah 3 tetes Na2EDTA G Secepatnya
segar/ kapiler 1-1,5 mg/ml
darah (tetes darah
EDTA tebal –
tetes
tipis)
Filaria Darah 3 tetes Na2EDTA G Secepatnya
segar/ kapiler 1-1,5 mg/ml
darah (tetes darah
EDTA tebal –
tetes
tipis)
Trichomonas Secret Secukup ---- ---- Langsung
vagina/ nya dikerjakan
urethra
Candida Secret Secukup ---- ---- Langsung
vagina/ nya dikerjakan
urethra
Keterangan : G = Gelas
P = Plastik (polietilen atau sederajat)
PENGIRIMAN SPESIMEN RUJUKAN

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

08/SPO-DIR/DMJ-
LABORATORIUM LM/I/2022 1/2
KLINIK MITAYANI

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

PENGERTIAN Tatacara pengiriman spesimen ke laboratorium lain untuk keperluan


rujukan pemeriksaan

TUJUAN Dapat mempertahankan stabilitas spesimen dan memperoleh hasil


pemeriksaan yang valid.

KEBIJAKAN 1. Waktu pengiriman tidak melebihi masa stabilitas spesimen


2. Dalam pengiriman spesimen tidak terkena sinar matahari
langsung
3. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium
termasuk pemberian label bertuliskan “BAHAN
PEMERIKSAAN INFEKSIUS” atau “BAHAN
PEMERIKSAAN BERBAHAYA”
4. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat
5. Menggunakan media transport untuk pemeriksaan mikrobiologi.

PROSEDUR Petugas pengirim


1. Mempersiapkan atau membuat kemasan
Kemasan dibuat dalam 3 lapis, dari dalam keluar berturut-turut
terdiri atas :
a. Wadah kedap air untuk meletakkan spesimen
b. Wadah kedap air berisi absorben yang cukup banyak untuk
menghisap semua cairan yang bocor
c. Wadah untuk melindungi wadah kedua dari pengaruh luar
seperti kerusakan fisik dan terkena air selama pengiriman
2. Meletakkan spesimen dalam wadah pertama
3. Membuat formulir permintaan rangkap 3 :
a. Meletakkan lembar pertama berisi data spesimen, surat atau
informasi lain yang menerangkan tentang spesimen di bagian
luar wadah ke-2
b. Mengirim lembar ke-2 ke laboratorium yang akan dituju
c. Menyimpan lembar ke-3 untuk arsip
4. Mengirim kemasan/paket
a. Menghubungi penyedia jasa transportasi dan penerima (lab
penerima) melalui telepon untuk menjamin agar spesimen
dapat diantar dan diperiksa segera.
b. Menyiapkan dokumen pengiriman
c. Mengatur rute pengiriman, jika memungkinkan menggunakan
penerbangan langsung
5. Untuk pengiriman dalam kota
a. Menghubungi laboratium penerima untuk menjamin agar
spesimen segera diperiksa
b. Menyiapkan dokumen pengiriman
c. Segera mengirim spesimen ke laboratorium yang dituju

UNIT TERKAIT 1. Penyedia jasa transportasi / kurir


2. Laboratorium penerima
-
Revisi
No. Dokumen : No. Revisi Halaman

01/PER-DIR/DMJ- 1/2
LABORATORIUM LM/I/2022
KLINIK MITAYANI

SPO Tanggal Terbit


Ditetapkan
Direktur,

05 Januari 2022
drg. Doni, MPH., Sp.KG

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR
-
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai