Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KREJENGAN
Jl.Raya Krejengan No. 82 Kec. Krejengan
E-mail pkmkrejengan@gmail.com Tlp. (0335) 8401430
PROBOLINGGO

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KREJENGAN KABUPATEN PROBOLINGGO
NOMOR : 400.7/141/SK/426.102.22/2023

TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM DI UPT PUSKESMAS
KREJENGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS KREJENGAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Menimbang : a. Bahwa Pelayanan laboratorium klinik merupakan bagian


integral dari pelayanan kesehatan untuk menegakkan
diagnosis, dengan menetapkan penyebab penyakit,
menunjang system kewaspadaan dini, monitoring
pengobatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
timbulnya penyakit;
b. Bahwa pelayanan pemeriksaan laboratorium Puskesmas
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas;
c. Bahwa untuk maksud tersebut diatas dipandang perlu di
tetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Krejengan.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan No 37 tahun 2012 tentang


penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik Yang Baik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 25 tahun 2015 tentang
penyelenggaraan pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil,
bersalin dan nifas di fasilitas pelayanan kesehatan dan
pelayanan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 4 Tahun 2019,
tentang Standar Pelayanan Minimal;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2020 Tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19)
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
413 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KREJENGAN


TENTANG KABUPATEN PROBOLINGGO PENYELENGGAR-
AAN PELAYANAN LABORATORIUM DI UPT PUSKESMAS
KREJENGAN

KESATU : Penyelenggaraan pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas


Krejengan sebagaimana tercantum pada lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Probolinggo
Pada tanggal : 06 Februari 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS KREJENGAN
KABUPATEN PROBOLINGGO

drg. SITI MAISAROH


Penata Tingkat I
NIP. 19840915 201411 2 003
Lampiran Surat Keputusan
Kepala UPT Puskesmas Krejengan Kabupaten Probolinggo
Nomor : 400.7/141/SK/426.102.22/2023
Tanggal : 01 Februari 2023

PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM

A. Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas


yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran
penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat.

B. Pelayanan laboratorium dilaksanakan oleh tenaga teknis analis kesehatan DIII


dan tenaga non teknis minimal SMU/ sederajat, dengan tugas sebagai berikut:
∞ Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedur operasional;
2. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium;
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium;
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau
tenaga kesehatan lain;
6. Menyiapkan bahan rujukan spesimen.

N JENIS
KUALIFIKASI NAMA KETERANGAN
O TENAGA

1 Penanggung Dokter Dr. Lucky Dwi Dokter Umum


jawab Yanuarti

2 Koordinator Analis Dwi Intan ≥ STR – MTKI :


Unit Kesehatan (D Permatasari, ≥ SIP – ATLM :
Laboratorium III) A.Md.Kes ≥ OJT
Lesptospirosis
∞ Tenaga non teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan alat dan bahan;
2. Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan pasien;
3. Membantu administrasi.
∞ Hasil pemeriksaan harus diinterpretasi oleh :
1. Dokter puskesmas Krejengan untuk semua pemeriksaan
2. Perawat dan Bidan Puskesmas Krejengan sesuai dengan bidang
programnya.

C. Pelaksanaan pelayanan laboratorium mengacu pada Pedoman dan prosedur


pelayanan laboratorium mulai dari permintaan, penerimaaan, pengambilan
dan penyimpanan spesimen, pengelolaan reagen pelaksanaan pemeriksaan,
dan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang membutuhkan, serta
pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya dan beracun (B3).
1. Permintaan pemeriksaan
Permintaan laboratorium adalah dimana lembar permintaan pemeriksaan
diisi oleh pengirim atay perujuk yang mencatumkan jenis pemeriksaan
yang diisi dengan baik dan benar tentang identitasnya, ketentuan lain dan
jenis pemeriksaan itu sendiri, pemeriksaan laboratorium berasal dari unit
pemeriksa
2. Penerimaan spesimen
Penerimaan spesimen adalah tindakan penerimaan pasien dari unit
pengirim atau spesimen yang dibawa pasien sendiri untuk dilakukan
pengelolaan lebih lanjut dan tepat
3. Pengambilan spesimen
Pengambilan spesimen harus memperhatikan beberapa hal seperti :
a. peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat antara lain : harus
bersih, kering tidak mengandung bahan kimia atau detergen, terbuat dari
bahan yang tidak mengubah zat – zat yang ada di specimen.
Pengambilan untuk beberapa hal tertentu harus steril ( sekali pakai )
tidak beracun dan bebas pirogen
b. wadah yang digunakan harus bersih, kering, terbuat dari gelas atau
plastic, tidak bocor atau rembes, dapat ditutup dengan tutup pulir atau
karet, dan disesuaikan dengan volume dan jenis specimen
c. menggunakan anti koagulan dan pengawet yang tepat agar tidak
mempengaruhi hasil
d. harus memperhatikan waktu yang tepat untuk pengambilan guna
memberikan hasil yang terbaik
e. lokasi pengambilan specimen disesuaikan dengan kebutuhan sesuai
dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan
f. volume harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan yang harus dilakukan
g. teknik pengambilan specimen harus dilakukan dengan cara yang benar
agar specimen mewakili keadaan yang sebenarnya
4. Penyimpanan specimen
Penyimpanan specimen adalah penyimpanan spesimen yang tidak
langsung diperiksan dapat disimpan dengan memperhatikan jeni specimen
dan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dengan memperhatikan tempat
penyimpanan yang sesuai dan waktu penyimpanan untuk menjamin
kualitas sampai tahap seperti keadaan semula

D. Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk


tiap pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas. Penanganan dan penyimpanan
reagen harus sesuai persyaratan antara lain:
1. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
2. Pemakaian reagen dengan metode First in–First out (sesuai urutan
penerimaan).
3. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke dalam
sediaan induk.
4. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan yang terjadi
pada sediaan reagen.
5. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
6. Lindungi label dari kerusakan.
7. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak
kena cahaya matahari langsung
8. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
9. Reagen HIV harus sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan Nasional.

Reagensia dan bahan lain harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan
yang disediakan, dan disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada tempat
dan suhu yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Reagen yang
digunakan pada pemeriksaan laboratorium yaitu :
N CARA
JENIS REAGEN BUFFER STOCK
O PENYIMPANAN
STIK PROTEIN DAN SUHU RUANG 15-
1 50 STIK
GLUKOSA 30 º C
SUHU RUANG 15-
2 STIK GULA DARAH 25 STIK
30 º C
SUHU RUANG 15-
3 STIK KOLESTEROL 25 STIK
30 º C
SUHU RUANG 15-
4 STIK URIC ACID 25 STIK
30 º C
SUHU RUANG 15-
5 HB STIK 25 STIK
30 º C
REAGEN GOLONGAN SUHU KULKAS 2 –
6 ½ BOTOL
DARAH 8ºC
SUHU KULKAS 2 –
7 REAGEN WIDAL ½ BOTOL
8ºC
SUHU RUANG 15-
8 REAGEN ZN 1 BOX
30 º C
SUHU RUANG 15-
9 TABUNG EDTA 50 TABUNG
30 º C
SUHU RUANG 15-
10 DELUENT 10 LITER
30 º C
SUHU RUANG 15-
11 LYSE 3 LITER
30 º C
SUHU RUANG 15-
12 EZ CLEANSER ½ BOTOL
30 º C
SUHU RUANG 15-
13 PROBE CLEANSER ½ BOTOL
30 º C
SUHU RUANG 15-
14 SPUIT 1 CC 25 SPUIT
30 º C
SUHU RUANG 15-
15 SPUIT 3 CC 25 SPUIT
30 º C
SUHU RUANG 15-
16 STIK HIV 25 STIK
30 º C
SUHU RUANG 15-
17 STIK HBsAg 25 STIK
30 º C
SUHU RUANG 15-
18 STIK SHIPILIS 25 STIK
30 º C
KARTU GOLONGAN SUHU RUANG 15-
19 50 LEMBAR
DARAH 30 º C
SUHU RUANG 15-
20 TEST KEHAMILAN 25 STIK
30 º C
SUHU RUANG 15-
21 OIL EMERSI ½ BOTOL
30 º C
SUHU RUANG 15-
22 TISSUE LENSA 1 PACK
30 º C
SUHU RUANG 15-
23 KERTAS TERMAL 4 GULUNG
30 º C
SUHU RUANG 15-
24 ALKOHOL SWAB 1 BOX
30 º C
SUHU RUANG 15-
25 BLOOD LANCET 1 BOX
30 º C
SUHU RUANG 15-
26 HANDSCOON 1 BOX
30 º C
N CARA
JENIS REAGEN BUFFER STOCK
O PENYIMPANAN
SUHU RUANG 15-
27 HANDSANITIZER ½ BOTOL
30 º C
SUHU RUANG 15-
28 PLESTERINE 1 BOX
30 º C
SUHU RUANG 15-
29 TISSUE 1 GULUNG
30 º C
SUHU RUANG 15-
30 SPIRTUS ½ BOTOL
30 º C
SUHU RUANG 15-
31 DENGUE DHF 50 TEST
30 º C
SUHU RUANG 15-
32. LEPTOSPIRA 25 TEST
30 º C

F. Pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi


1. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti : jas lab, sarung
Tangan, masker, kacamata pelindung (google), dan sepatu tertutup.
2. Petugas harus memberlakukan semua specimen sebagai bahan yang
Infeksius.
3. Petugas harus mengelola limbah sesuai dengan protap yang berlaku.
4. Petugas harus melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan
Ruangan
5. Petugas harus mencatat setiap tindakan yang dilakaukan.

G. Hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai normal.


N PEMERIKSAAN RENTANG RENTANG NILAI KRITIS
O NILAI NORMAL LIMIT LIMIT TINGGI
RENDAH
1 HEMATOLOGI
Haemoglobin L: 13-18 gr%; ≤ 5,0 gr% ≥ 20,0 gr%
P: 12-16 gr%
Erytrosit 4 - 5 Juta / mm³

Leukosit Dewasa : 3200 - ≤ 1000/mm³ ≥ 30.000/mm³


10000/ mm³
Bayi : 9000 -
12000/ mm³
Trombosit 150.000- ≤ 20.000/mm³ ≥1.000.000/mm³
350.000 / mm³
Hematokrit L: 40-50% ≤ 20% ≥ 60%
P: 35-45%
N PEMERIKSAAN RENTANG RENTANG NILAI KRITIS
O NILAI NORMAL LIMIT LIMIT TINGGI
RENDAH
2 IMMUNOLOGI
Golongan Darah A/B/O
ABO
WIDAL
Typi O Negatif
Typi H Negatif
Paratypi A Negatif
Paratypi B Negatif
Test Kehamilan Negatif
Anti HIV Non Reaktif
Anti HBsAg Non Reaktif
Shypilis Non Reaktif
Antigen C-19 Non Reaktif
Dengue Negatif
3 FAAL GINJAL
Uric Acid L: 2,1 - 7,6 mg/
dL
P: 2,4 - 6,6 mg/
dL
4 LEMAK DARAH
Cholesterol ≤ 200 mg%
5 GULA DARAH
Puasa ≤ 120 mg/ dL
2 jam PP ≤ 200 mg/ dL
Sesaat ≤ 200 mg/ dL ≤ 40 mg/dl ≥ 400 mg/dl
6 URINE
Protein Negatif
Reduksi Negatif
7 BAKTERIOLOGI
Follow up Negatif
TCM Negatif
8 PENGAMBILAN - - -
SAMPEL PCR
H. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.

NO JENIS PEMERIKSAAN WAKTU TUNGGU HASIL


PEMERIKSAAN
NON CITO CITO
1 HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP 60 MENIT 15 MENIT
HB STIK 10 MENIT 5 MENIT
GOLONGAN DARAH 10 MENIT 5 MENIT
2 KIMIA KLINIK
GULA DARAH 10 MENIT 5 MENIT
KOLESTEROL 10 MENIT 5 MENIT
ASAM URAT 10 MENIT 5 MENIT
3 SEROLOGI
HIV 30 MENIT 15 MENIT
HBsAg 30 MENIT 15 MENIT
SHIPILIS 30 MENIT 15 MENIT
WIDAL 30 MENIT 15 MENIT
4 URINE 15 MENIT 10 MENIT
PLANO TEST 15 MENIT 10 MENIT
5 BTA ( BAKTERI 1 HARI -
TAHAN ASAM )
6 TCM SAMPAI 4 HARI
7 Permintaan Sampai dengan 60
pemeriksaan lebih dari menit atau waktu
1 jenis parameter tunggu terlama hasil
pemeriksaan pemeriksaan

I. Hasil pemeriksaan laboratorium cito harus disampaikan segera kepada tenaga


kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling lambat lima belas menit
setelah hasil diperoleh.
NO JENIS WAKTU WAKTU
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENYAMPAIAN
LABORATORIUM HASIL
CITO PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
URGEN (CITO)
1 DARAH LENGKAP 15 MENIT Hasil pemeriksaan
disampaikan kepada
2 TROMBOSIT 15 MENIT
3 GULA DARAH STIK 5 MENIT petugas yang
meminta
4 KOLESTEROL STIK 5 MENIT
pemeriksaan
5 ASAM URAT STIK 5 MENIT laboratorium atau
6 HB STIK 5 MENIT dokter maksimal 15
menit setelah hasil
pemeriksaan
7 URINE STIK 10 MENIT
diperoleh

J. Jika ada permintaan diluar jam kerja laboratorium maka akan dilakukan
sebagai berikut :

1. apabila ada pasien urgent ( rawat inap, UGD, dan Poned ) diluar jam kerja

membutuhkan pemeriksaan laboratorium maka perawat jaga

menghubungi petugas laboratorium untuk melaksanakan pemeriksaan

laboratorium yang dibutuhkan.

2. pemeriksaan glukosa, kolesterol, uric acid dilakukan oleh petugas UGD

atau POSBINDU PTM menggunakan peralatan dengan pendelegasian

wewenang dan transfer pengetahuan dari petugas laboratorium sesuai

dengan SOP pemeriksaan tersebut

3. pemeriksaan hb dengan menggunakan alat elektrik, test kehamilan, test

protein urine serta test glukosa urine yang dilakukan oleh bidan puskesmas

maron dengan pendelegasian wewenang dan transfer pengetahuan dari

petugas laboratorium sesuai dengan SOP pemeriksaan tersebut dan

melaporkan hasilnya pada petugas laboratorium

K. Dalam keadaan tertentu petugas laboratorium tidak dapat melakukan

pemeriksaan laboratorium dan jika Laboratorium Puskesmas tidak mampu

melakukan pemeriksaan maka pemeriksaan laboratorium dilakukan rujukan


pada laboratorium yang bekerja sama dengan Puskesmas Turen sesuai
dengan prosedur yang berlaku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
rujukan laboratorium:

1. Spesimen yang akan dirujuk, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang


relatif stabil.
2. Spesimen yang dirujuk harus diberi label berisi nomor spesimen, nama,
umur, jenis kelamin, alamat, tanggal pengambilan spesimen pada
badan wadah.
3. Spesimen yang dirujuk harus disertai formulir pengiriman laboratorium.
4. Specimen dikirim melalui petugas atau melalui pos.

L. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis yang nilainya diluar batas normal yang
telah disepakati bersama, baik dibawah atau diatas nilai normal, dimana
pasien memerlukan tindakan medis segera. Jika ditemukan hasil kritis maka
petugas laboratorium melakukan pemeriksaan ulang spesimen. Petugas perlu
memastikan alat dan bahan layak digunakan dan dalam kondisi baik. Petugas
segera melaporkan hasil laboratorium kritis kepada Dokter paling lama 15
menit setelah hasil keluar.

M. Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat


menimbulkan bahaya/ resiko terhadap petugas yang berada di dalam
laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/ mencegah
bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus melaksanakan tugas
sesuai dengan ketentuan upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di
laboratorium. Selain itu petugas harus menerapkan prinsip keselamatan
pasien dan pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

N. Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah keseluruhan


proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa Pemantapan Mutu Internal
(PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.

1. Pemantapan Mutu Internal (PMI)

∞ Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan

pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus

menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau

penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.

∞ Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: tahap praanalitik,

tahap analitik dan tahap paska analitik.


∞ Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu dilakukan di

Puskesmas antara lain Pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara

pengambilan specimen, dan Pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk

pengambilan spesimen dan setiap jenis pemeriksaan.

2. Pemantapan Mutu Eksternal

∞ Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan

secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan

untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam

bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan

Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau

internasional.

∞ Puskesmas mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang diselenggarakan

oleh pemerintah (BBLK/ Balai Besar Laboratorium Kesehatan) secara

teratur 1 tahun sekali.

O. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Pelayanan Laboratorium

1. Keselamatan dan Kesehatan kerja petugas laboratorium ( K3 )

merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium dari pemahaman

keamanan di unit layanan laboratorium

2. Melakukan tindakan pengellaan bahan medis beracun dan berbahaya

(B3 ) dan specimen agar mencegah potensi infeksi dari petugas lain dan

juga keluarga serta masyarakat

3. Petugas laboratorium wajib menggunakan alat pelindung diri ( APD )

dalam setiap tindakan sesuai dengan standart

P. Petugas Pemeriksa Laboratorium wajib menggunakan Alat Pelindung Diri


(APD) dan pemantauan penggunaan APD di monitoring / evaluasi oleh
manajemen mutu atau penanggungjawab Laboratorium. Ketentuan
penggunaan APD sebagai berikut :

NO Nama Jenis APD Keterangan


Terbuat dari kain katun, linen tidak
panas, lengan panjang, ujung lengan
1 Jas Laboratorium
elastis dan panjang jas sampai mata
kaki.
Sarung tangan latex yang pas dengan
2 Sarung tangan latex ukuran tangan, tidak kebasaran atau
terlalu sempit yang menyiksa tangan
Untuk specimen TB menggunakan
masker N95 dan untuk pemeriksaan
3 Masker
yang lain bias menggunakan masker
biasa
Menggunakan face shiel / kaca mata
4 Pelindung wajah / Mata google saat melakukan pemeriksaan
specimen ( bila perlu )

Ditetapkan di : Probolinggo
Pada tanggal : 01 Februari 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS KREJENGAN
KABUPATEN PROBOLINGGO

drg. SITI MAISAROH


Penata Tingkat I
NIP. 19840915 201411 2 003

Anda mungkin juga menyukai