DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEKAUMAN
Jl. KS. Tubun No.1 Banjarmasin Telp (0511) 3272105
UKP-B/SK-01/III/PK/2019
TENTANG
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Pekauman
TENTANG
PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN NOMOR
UKP-B/SK-01/III/PK/2019
TENTANG
KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS PEKAUMAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Banjarmasin
pada tanggal : 17 Juni 2019
KEPALA PUSKESMAS PEKAUMAN,
AFRI AMORRINTO
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : UKP-B/SK- /VI/PK/2019
TENTANG : KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
PEKAUMAN
A. PELAYANAN LABORATORIUM:
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di
Puskesmas meliputi;
a. Hematologi: Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit,
Hitung trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit,
LED, Masa perdarahan dan Masa pembekuan.
b. Kimia klinik: Glukosa, SGOT, SGPT, Asam urat,
Trigliserida, Kolesterol total, Ureum, creatinin, LDL, dan
HDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram
negatif, Trichomonas vaginalis,Candida albicans,
Bacterial vaginosis, Malaria, Microfilaria dan Jamur
permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal,
HbsAg, dan Anti HIV.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau,
Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan
Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, dan Mikroskopik.
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang
kompetens, yaitu: analis kesehatan dan petugas dengan
minimal lulusan D3 analis kesehatan dan telah
mendapat pelatihan analis kesehatan.
3. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh petugas yang
terlatih dan berkompeten.
4. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis
pemeriksaan harus dipandu dengan prosedur mulai dari
permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
pengambilan dan penyimpanan spesimen, pemeriksaan
sampai penyerahan hasil.
5. Jika ada permintaan pemeriksaan diluar jam kerja maka
petugas atau perawat jaga dapat menghubungi petugas
laboratorium (On call) untuk datang ke Puskesmas
segera.
6. Untuk pemeriksaan kasus-kasus berisiko tinggi diatur
sesuai specimen bahan pemeriksaan laboratorium yang
diperiksa dan dilaksanakan sesuai prosedur yang
berlaku.
7. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan Alat
Perlindungan Diri.
8. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara
aman menurut ketentuan yang berlaku.
9. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan
laboratorium harus dikelola sebagai limbah infeksius.
10. Reagensia dan bahan lain terkait pemeriksaan harus
tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
disediakan: a. Reagent Essensial :
1) Larutan HCl 0,1 N
2) Larutan Ress Ecker
3) Larutan Turk
4) Oil Emersi
5) Antisera golongan darah
6) Glukosa strip test
7) Reagen Ziehl nielsen
8) Alkohol
9) Tes strip urin
10) Reagent Giemsa/ Cat Wright
11) Aquades
b. Reagent Lainnya
1) Reagent Hematology Analyser
2) Reagent fotometer Bio System (Reagent Pemeriksaan
Glukosa darah, Kolseterol, Asam Urat, Trigliserida,
Ureum, Kreatinin, HDL).
3) Stik Pemeriksaan Kolesterol Total
4) Stik Pemeriksaan Gula darah
5) Stik pemeriksaan Asam Urat
6) PP test Stik
7) Widal test
8) Asam Alkohol
9) Pewarnaan Gram
10) Methylen Blue
11) Rapid HIV
12) Rapid Sypilis TPHA, RPR
11. Jam Pelayanan laboratorium:
Senin : 08.00 – 11.30 WITA
Selasa : 08.00 – 11.30 WITA
Rabu : 08.00 – 11.30 WITA
Kamis : 08.00 – 11.30 WITA
Jum’at : 07.30 – 09.45 WITA
Sabtu : 08.00 – 11.30 WITA
12. Batas buffer stock (batas permintaan reagent) untuk
melakukan permintaan tiap bulannya sebesar 10% dari
rencana kebutuhan reagent). Jika persedian buffer stock
reagent habis maka pemeriksaan laboratorium di rujuk
ke laboratorium terdekat.
13. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas
dan pada tempat dan suhu sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
14. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap
bulan sekali.
15. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan sebagai berikut:
a. Hemoglobin : 10 menit
b. Hitung jumlah eritrosit : 30 menit
c. Hitung jumlah leukosit : 30 menit
d. Hitung jumlah trombosit : 30 menit
e. Hitung jumlah leukosit : 30 menit
f. Laju Endap Darah : 2 jam
g. Golongan Darah : 5 menit
h. Tes widal : 30 menit
i. Hepatitis B Antigen : 25 menit
j. Tes Kehamilan (PPtes) : 5 menit
k. Urin lengkap : 30 menit
l. Feces lengkap : 30 menit
m. BTA : 1 jam
n. Malaria : 1 jam
o. Glukosa sewaktu : 30 menit
p. Glukosa puasa : 30 menit
q. Glukosa 2 jam PP : 30 menit
r. Kolesterol total : 30 menit
s. Trigliserida : 30 menit
t. Asam Urat : 30 menit
u. Kreatinin : 30 menit
v. Ureum : 30 menit
w. SGPT : 30 menit
x. SGOT : 30 menit
y. HDL : 30 menit
z. BTA Hansen ; 30 menit
aa.Tes HIV (rapid tes) : 30 menit
bb.Sifilis : 30 menit
cc. Apusan swab vagina : 30 menit
dd.Apusan swab uretra : 30 menit
16. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi
dengan nilai normal yang menjadi rujukan tiap
pemeriksaan.
17. Hasil pemeriksaan permintaan pemeriksaan cito harus
disampaikan segera kepada tenaga kesehatan yang
meminta dalam batas waktu paling lambat 15 menit
setelah hasil diperoleh.
18. Penetapan rentang nilai normal/ nilai rujukan pada tiap
tes pemeriksaan laboratorium di tetapkan sebagaimana
berikut ini :
I Darah Rutin
1 Hemoglobin darah (Hb) 12,0 – 15,0 gr%
2 Hematokrit (HCT)
7 Pembekuan darah
II Urin Lengkap
1 Volume -
2 Bau Pesing (amoniak)
3 Warna Kuning muda
4 Kekeruhan Jernih
5 Buih Cepat hilang
6 Ph 5–6
7 Berat Jenis 1,000-1,030
8 Glukosa Negatif
9 Bilirubin Negatif
10 Keton Negatif
11 Blood Negatif
12 Protein Negatif
13 Urobilinogen Negatif
14 Nitrit Negatif
15 Leukosit Negatif
16 Sedimen urine Leukosit
Eritrosit 0 – 3 /LPB
Epitel 0 – 3 /LPB
Bakteri/ Jamur +1
Negatif
III Kimia Darah
1 Glukosa Darah
Puasa 75-115 mg/dl
< 200 mg/dl
Sewaktu < 140 mg/dl
2 Jam PP
3 Asam Urat
IV Feces
1 Konsistensi Padat dan berbentuk
2 Bau Indol, skatol
3 Warna Kuning kecoklatan
4 Sisa makanan -
5 Lendir Jumlah sedikit
6 Darah Negatif
7 Pus Negatif
8 Parasit Negatif
V Sputum
1 Sewaktu Negatif
2 Pagi Negatif
3 Sewaktu Negatif
VI Imunologi
1 Test Widal Negatif
2 HIV Non Reaktif
3 Sypilis Non Reaktif
1 Ziehl Neelsen
2 HCl 0,1 %
3 Reagen Anti A
4 Reagen Anti B
5 Immersion Oil
6 Alcohol 70 %
7 Aquabides
11 Stick Cholesterol
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : UKP-B/SK- /VI/PK/2019
TENTANG : KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
PEKAUMAN
B. PENGELOLAAN OBAT:
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan
formularium puskesmas.
2. Pelayanan kefarmasian dilakukan sesuai dengan jam
pelayanan Puskesmas.
3. Obat dan bahan medis habis pakai tersedia dalam jumlah
yang memadai sesuai kebutuhan.
4. Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi dan
atau dengan pendelegasian wewenang untuk petugas
paramedis.
5. Yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan Obat adalah
Apoteker.
6. Yang berhak menyediakan obat adalah Apoteker atau
Tenaga Teknis Kefarmasiandan atau dengan
pendelegasian wewenang untuk petugas paramedis.
7. Yang diberikan kewenangan bila petugas yang memenuhi
persyaratan tidak ada adalah medis dan paramedis yang
diberikan pendelegasian wewenang untuk menyediakan
obat.
8. Obat harus tersedia selama satu bulan ke depan.
9. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat satu
bulan sekali.
10. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat dilakukan
oleh petugas yang berwenang dan sesuai dengan prosedur
yang ada.
11. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien.
12. Upaya untuk meminimalkan adanya obat kadaluwarsa
dengan sistem penyimpanan FIFO dan FEFO.
13. Obat kadaluwarsa harus ditangani sesuai prosedur yang
berlaku.
14. Penanganan obat kadaluwarsa atau rusak dengan cara
dikembalikan ke Gudang Farmasi Kota Banjarmasin
disertai berita acara penyerahan barang.
15. Pemberian obat narkotika dan psikotropika, diatur sebagai
berikut:
a. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh
dilakukan oleh dokter, dokter gigi atau dokter
spesialis.
b. Resep merupakan resep asli dan ditandatangani
langsung oleh dokter, dokter gigi, atau dokter
spesialis.
c. Jika tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau
konfirmasi ke dokter yang menulis resep.
d. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya,
jumlahnya dan cara penggunaannya.
e. Resep psikotropika dan obat narkotika diberi garis
merah dibawah nama resep obat.
f. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika
disimpan dalam lemari narkotika psikotropika
pemakaian sehari - hari, menjadi satu dengan obat
narkotika psikotropika pemakaian sehari-hari, dalam
keadaan terkunci.
16. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus
dilakukan dalam lemari khusus yang harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Terbuat dari bahan yang kuat
b. Tidak mudah dipindahkan
c. Terdiri dari 2 pintu dan mempunyai dua buah kunci
yang berbeda
d. Harus diletakkan dalam ruang khusus dalam gudang
untuk instalasi farmasi
e. Diletakkan ditempat aman dan tidak terlihat oleh umum
f. Kunci Lemari khusus disimpan oleh Apoteker
penanggung jawab dan pegawai lain yang dikuasakan
17. Jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus
diidentifikasi dan ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi
dokter.
18. Pemesanan dan pengelolaan obat dilakukan oleh Apoteker
atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
19. Penyediaan obat dilakukan oleh apoteker atau tenaga
teknis kefarmasian dengan memperhatikan higiene dan
kebersihan.
20. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan
penyimpanan tiap-tiap obat
21. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang
berisi minimal: nama pasien, tanggal lahir, nomor resep,
tanggal resep,nama obat, jumlah obat, aturan pakai, cara
pemakaian, waktu menggunakan.
22. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada
tidaknya riwayat alergi, interaksi obat, dan efek samping
obat.
23. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti,
dan dicatat dalam rekam medis.
24. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus
dilaporkan dan ditindak lanjuti.
25. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan
untuk mengatasi jika terjadi kedaruratan dalam
pelayanan kesehatan.
26. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya,
dan segera diganti jika digunakan dan disegel kembali
oleh petugas farmasi.
27. Jam buka pelayanan untuk apotek adalah sesuai jam
pelayanan di puskesmas kecuali pelayanan apotek untuk
UGD, PONED dan RANAP pelayanan apotek buka 24 jam .
28. Apabila terjadi kekurangan dan kelebihan obat dilakukan
rekonsiliasi obat ke puskesmas lain melalui Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin.
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : UKP-B/SK- /VI/PK/2019
TENTANG : KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
PEKAUMAN
3. Laboratorium Hb Haemoglobin
BTA Bakteri Tahan Asam
Golda Golongan Darah
GDS Guladarahsewaktu
HCG test Human Chorionic
Gonadotropin
Tg Trigliserid
HbsAg Hepatitis B antigen
OT SGOT
PT SGPT
CT Clooting time
BT Blooding time
A.U AsamUrat
Mal Malaria
LED Laju endap darah
UR Urin Rutin
DR DarahRutin
D. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Kondisi fisik bangunan dan lingkungan puskesmas wajib
dipantau secara rutin.
2. Prasarana puskesmas, yang meliputi air, listrik harus
dipantau secara periodik, dipelihara, dan diperbaiki dan
dipastikan berfungsi.
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus
didokumentasikan.
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan
dengan benar, dimonitor penyimpanan dan penggunaannya,
dan ditindak lanjuti.
5. Harus disusun program menjamin lingkungan puskesmas
yang aman meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pendidikan
dan pelatihan, pemantauan dan evaluasi.
6. Harus disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi
perencanaan, pelaksanaaan, monitoring, evaluasi dan
tindak lanjut.
7. Pengelolaan peralatan yang habis digunakan harus meliputi
pemilahan alat yang bersih dan kotor, sterilisasi peralatan,
disertai peralatan yang membutuhkan penanganan khusus
dan penempatan alat.
8. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat
waktu.
9. Peralatan medis harus disterilkan dengan prosedur yang
benar.
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : UKP-B/SK- /VI/PK/2019
TENTANG : KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
PEKAUMAN