Anda di halaman 1dari 7

DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN

UPT PUSKESMAS BUMI BARU


Jl.Lintas Tengah Sumatra Kampong Bumi Baru
Kecamatan Blambngan Umpu Kabupaten Way Kanan 34764
e-mail: puskesmasbumibaru@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS BUMI BARU
Nomor :441/KAPUS/I/2018

TENTANG
KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS BUMI BARU

KEPALA PUSKESMAS BUMI BARU

Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan kebutuhan pasien;


b. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien;
c. Bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan
pasien, maka perlu disusun kebijakan penunjang pelayanan klinis
di Puskesmas Bumi Baru;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS BUMI BARU.
Kesatu : Kebijakan penunjang pelayananklinisdi Puskesmas Bumi Baru
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : …………………................
Pada tanggal : 3 Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS BUMI BARU

INDRA JAYA PUTRA


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG :KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS BUMI BARU

A. PELAYANAN LABORATORIUM:
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas meliputi;
a. Pemeriksaan Hemoglobin
b. Pemeriksaan Asam Urat
c. Pemeriksaan Glukosa Darah
d. Pemeriksaan Kolestrol
e. Pemeriksaan Malaria RDT
f. Pemeriksaan Tes Kehamilan
g. Pemeriksaan Golongan Darah
h. Pemeriksaan HIV
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompetens, yaitu: petugas
dengan minimal lulusan D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan dan belum
mendapatkan pelatihan labolatorium.
3. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus dipandu dengan
prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan
dan penyimapanan spesimen, pemeriksaan sampai penyerahan hasil
4. Untuk pemeriksaan kasus-kasus berisiko tinggi diatur sebagai berikut:
a. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat penyakit hepatitis B, maka memakai
APD (alat pelindung diri)
b. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat HIV/AIDS, maka 1 dem
c. Dst
5. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan APD
6. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman menurut ketentuan
yang berlaku
7. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium harus dikelola
sebagai limbah medis.
8. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang disediakan
9. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada tempat dan suhu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
10. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan sekali
11. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan sebagai berikut yaitu lebih kurang 120 menit
12. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai normal
a.Glukosa puasa : 80-110 md/dl
b.Glukosa 2 jam PP : 70-140 mg/dl
c.Glukosa sewaktu : 80-180 mg/dl
d.Cholesterol total : <200 mg/dl
e.Asam urat : L:3,4-7,0 mg/dl, p: 2,5-5,7 mg/dl
f.HIV : Garis merah satu negatif, Garis merah dua Positif
13. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera kepada tenaga
kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling lambat satu jam setelah hasil
diperoleh dengan acuan sebagai berikut:

No pemriksaan Kurang dari Lebih dari

1 Hemoglobin 7 g/dl 18 g/dl

2 Kolesterol 50 mg/dl 400 mg/dl

3 Asam urat 1 mg/dl 10 mg/dl

4 GDS 40 mg/dl 450 mg/dl

14. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan pemantaban mutu
internal dan pemantaban mutu eksternal
15. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari program peningkatan mutu puskesmas dan
keselamatan pasien
16. Risiko dalam pelayanan lobaratorium harus diidentifikasi dan ditindak lanjuti
A. PENGELOLAAN OBAT:
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium puskesmas dalam hal
ada kekosongan dokter berhak memberikan resep luar pada pasien
2. Yang berhak menulis resep adalah dr umum yang memiliki ijin praktek di UPT
Puskesmas Bumi Baru, Perawat umum , bidan dan perawat gigi
3. Yang berhak menyiapkan obat adalah penjaga apotik
4. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam
5. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali
6. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien
7. Pmberian Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut:
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropikan hanya bolah dilakukan oleh dokter
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan sebagai berikut:
pada lemari khusus dengan pengaman kunci belanja
8. jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus diidentifikasi dan
ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dokter
9. Penyediaan obat dilakukan oleh tanga farmasi atau tenaga tehnis kefarmasian
dengan memperhatikan higiene dan kebersihan
10. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap obat
11. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang berisi minimal: nama
pasien,umur,alamat,aturan pakai, cara pemakaian, waktu menggunakan,nama obat
dan efek samping obat
12. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi, interaksi
obat, dan efek samping obat
13. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat dalam rekam
medis
14. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan dan ditindak
lanjuti
15. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi jika
terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan
16. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera diganti jika
digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi
B. PENGELOLAAN INFORMASI DAN REKAM MEDIS
1. Kode klasifikasi diagnosis menggunakan ICD X
2. Kode klasifikasi tindakan menggunakan ICD IX/CM
3. Singkatan yang boleh digunakan dalam pelayanan di puskesmas sebagai mana
pada lampiran alamat, jenis kelamin, tempat tanggal lahir.
4. Petugas puskesmas yang boleh mengakses rekam medis adalah:
a. Maria Yeti Martikasari, SST
b. Dining Tyas Ambarsari, Amd.keb
c.Nailatul Munawaroh, Amd. Keb
d.Indah Maryani, Amd. keb

5. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses terhadap rekam medis
harus mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas, sesuai prosedur yang berlaku
dan wajib menjaga kerahasiaan.
6. Rekam medis pasien diidentifikasi dengan cara penomoran sebagai berikut:
a. Nomor Urut
7. Rekam medis disimpan dengan aturan sebagai berikut sesuai nomor urut
8. Masa retensi rekam medis adalah sebagai berikut 2 tahun
9. Isi rekam medis mencakup:
a. Nama
b. Nama KK
c. Nama Ibu Kandung
d. TTL
e. Alamat
f. No HP
g. Riwayat Penyakit
h. Agama
i. No RM
10. Kelengkapan isis rekam medis harus dievaluasi dan ditindak lanjut
C. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Kondisi fisik bangunan dan lingkungan puskesmas wajib dipantau secara rutin
2. Prasarana puskesmas, yang meliputi air, linstrik, dst...... harus dipantau secara
periodik, dipelihara, dan diperbaiki dan dipastikan berfungsi
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus didokumentasikan
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan dengan benar,
dimonitor penyimpanan dan penggunaannya, dan ditindak lanjuti
5. Harus disusun program menjamin lingkungan puskesmas yang aman meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan, pemantauan dan evaluasi
6. Harus disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi perencanaan,
pelaksanaaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
7. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat waktu
8. Peraltan steril harus disterilkan dengan prosedur yang benar

D. MANAJEMEN SDM YANG BEKERJA DALAM PELAYANAN KLINIS


1. Pola ketenagaan sdm klinis harus disusun berdasar analisis kebutuhan sdm
2. Kredensial harus dilakukan untuk setiap tenaga klinis
3. Tenaga klinis yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat ijin yang berlaku
4. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala paling lambat satu tahun
sekali
5. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus diinformasikan kepada
tenaga klinis
6. Tiap tenaga klinis harus mempunyai uraian tugas dengan kejelasan kewenangan klini
untuk masing-masing petugas
7. Pelaksanaan uraian tugas dan wewenangan setiap tenaga klinis harus dievaluasi dan
ditindak lanjuti

Ditetapkan di : Bumi Baru


Pada tanggal : januari 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS BUMI BARU

INDRA JAYA PUTRA

Anda mungkin juga menyukai