Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUCIALIT
Jl. Raya GUCIALIT Telp. (0334) 610065
Kecamatan GUCIALIT – Lumajang 67361

KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS GUCIALIT
Nomor :445/ /427.55.27/XII/2016

TENTANG
KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS GUCIALIT

KEPALA PUSKESMAS GUCIALIT

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan sesuai


dengankebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan
keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
penunjang pelayanan klinis di Puskesmas Gucialit;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS GUCIALIT.

Kesatu : Kebijakan penunjang pelayanan klinis di Puskesmas Gucialit


sebagaimana tercantum dalam Lampiranmerupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lumajang
pada tanggal : Desember 2016
KEPALA PUSKESMAS GUCIALIT,

IMA RIFIYANTI
NIP.19820320 200903 1 004
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
NOMOR445/.../427.55.27/XII/2016
TENTANG : KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
GUCIALIT

A. PELAYANAN LABORATORIUM:
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas
meliputi:
a. darah lengkap
b. widal
c. kadar gula darah metode stik
d. kadar kolesterol darah metode stik
e. kadar asam urat darah metode stik
f. golongan darah
g. urin lengkap metode stik
h. hemoglobin metode stik
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten yaitu
analis kesehatan dan petugas dengan minimal lulusan Diploma III dan
telah mendapat pelatihan pemeriksaan golongan darah, hemoglobin
metode stik dan urin lengkap metode stik
3. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh petugas yang terlatih
4. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus
dipandu dengan prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan,
penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen,
pemeriksaan sampai penyerahan hasil
5. Jika ada permintaan pemeriksaan di luar jam kerja maka diarahkan
untuk dilakukan rujukan
6. Untuk pemeriksaan kasus-kasus berisiko tinggi diatur sebagai berikut:
a. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat penyakit hepatitis B,
maka....
b. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat HIV/AIDS, maka......
c. Dst
7. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan APD
8. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman menurut
ketentuan yang berlaku
9. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium harus
dikelola sebagai limbah infeksius
10. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
disediakan
11. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada
tempat dan suhu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
12. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan sekali
13. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan sebagai berikut:
a.......
b.......

14. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai


normal
15. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera kepada
tenaga kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling lambat satu
jam setelah hasil diperoleh dengan acuan sebagai berikut:
a. Untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, nilai kritis:........
b. Untuk pemeriksaan ............, nilai kritis:.......
c. Dst

16. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan


pemantaban mutu internal dan pemantaban mutu eksternal
17. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari program peningkatan mutu
puskesmas dan keselamatan pasien
18. Risiko dalam pelayanan lobaratorium harus diidentifikasi dan ditindak
lanjuti

B. PENGELOLAAN OBAT:
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium
puskesmas
2. Yang berhak menulis resep adalah......
3. Yang berhak menyiapkan obat adalah,,,,,,,,
4. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam
5. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali
6. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien
7. Pmberian Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut:
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropikan hanya bolah dilakukan
oleh......
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan
sebagai berikut:.....
c. ....dst
8. jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus diidentifikasi
dan ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dokter
9. Penyediaan obat dilakukan oleh tanga farmasi atau tenaga tehnis
kefarmasian dengan memperhatikan higiene dan kebersihan
10. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan
tiap-tiap obat
11. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang berisi minimal:
nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis, aturan pakai, cara
pemakaian, waktu menggunakan, ....dst
12. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat
alergi, interaksi obat, dan efek samping obat
13. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat
dalam rekam medis
14. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan
dan ditindak lanjuti
15. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk
mengatasi jika terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan
16. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera
diganti jika digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi

C. PENGELOLAAN INFORMASI DAN REKAM MEDIS


1. Kode klasifikasi diagnosis menggunakan ICD X
2. Kode klasifikasi tindakan menggunakan ICD IX/CM
3. Singkatan yang boleh digunakan dalam pelayanan di puskesmas
sebagai mana pada lampiran ........
4. Petugas puskesmas yang boleh mengakses rekam medis adalah:
a.......
b........
c.......
dst

5. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses terhadap


rekam medis harus mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas,
sesuai prosedur yang berlaku dan wajib menjaga kerahasiaan.

6. Rekam medis pasien diidentifikasi dengan cara penomoran sebagai


berikut:
a. .......
b. .........
7. Rekam medis disimpan dengan aturan sebagai berikut:........
8. Masa retensi rekam medis adalah sebagai berikut.......
9. Isi rekam medis mencakup:.........
10. Kelengkapan isis rekam medis harus dievaluasi dan ditindak lanjuti

D. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Kondisi fisik bangunan dan lingkungan puskesmas wajib dipantau
secara rutin
2. Prasarana puskesmas yang meliputi instalasi listrik, air, ventilasi dan
gas harus dipantau secara periodik, dipelihara, dan diperbaiki dan
dipastikan berfungsi
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus
didokumentasikan
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan dengan
benar, dimonitor penyimpanan dan penggunaannya, dan ditindak lanjuti
5. Harus disusun program menjamin lingkungan puskesmas yang aman
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan,
pemantauan dan evaluasi

E. MANAJEMEN PERALATAN
1. Harus disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi
perencanaan, pelaksanaaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
2. Harus dilakukan pemisahan alat yang bersih dan alat yang kotor,
alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
3. Harus ditentukan petugas pemantau dan penanggungjawab
pengelolaan peralatan dan kalibrasi
4. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat waktu
5. Peralatan steril harus disterilkan dengan prosedur yang benar
6. Peralatan yang rusak perlu diperbaiki atau diganti

F. MANAJEMEN SDM YANG BEKERJA DALAM PELAYANAN KLINIS


1. Pola ketenagaan SDM klinis harus disusun berdasar analisis
kebutuhan SDM
2. Kredensial harus dilakukan untuk setiap tenaga klinisoleh tim
kredensial
3. Tenaga klinis yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat
ijin yang berlaku
4. Tenaga klinis yang belum memenuhi syarat kompetensi
direncanakan untuk dilakukan peningkatan kompetensi
5. Tenaga klinis dilibatkan dalam peningkatan mutu klinis
6. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala
paling lambat satu tahun sekali
7. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus
diinformasikan kepada tenaga klinisdan didukung manajemen
Puskesmas
8. Tenaga klinis harus mempunyai uraian tugas dengan kejelasan
kewenangan klinis untuk masing-masing petugas
9. Kewenangan khusus diberikan bila tidak tersedia tenaga
kesehatan yang memenuhi persyaratan
10. Pelaksanaan uraian tugas dan kewenangan setiap tenaga klinis
harus dievaluasi dan ditindak lanjuti

NB: UNTUK BAB 8.6 DAN 8.7, ADA PADA POIN E DAN F (KETIKAN DI-BOLD).
SEDANGKAN KETIKAN WARNA MERAH ADALAH TAMBAHAN TERHADAP
FILE SK PAYUNG YANG DICOPY (DISESUAIKAN DENGAN INSTRUMEN
YANG BARU)

Anda mungkin juga menyukai