NOMOR 04/SK.K3/IV2024
TENTANG
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI KARYAWAN KLINIK DAN PETUGAS
LABORATORIUM
MENIMBANG
a. Bahwa dalam untuk menunjang diagnosis penyakit di klinik dan meningkatkan pelayanan klinis di
Klinik Pratama Budi Peni, maka perlu dilakukan pengembangan pelayanan klinis laboratorium dan
penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang bermutu tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan pemeriksaan di Laboratorium dan agar keselamatan dan kesehatan kerja di
Klinik dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
di lingkungan klinik dan laboratorium.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b diatas,maka perlu
menetapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Klinik Pratama Budi Peni, dengan keputusan Kepala
Klinik.
MENGINGAT
1. Undang-undang nomor 1 Tahun 1970, tentang keselamatan kerja;
2. Undang-undang nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.167/MENKES/SK/XII/2005 tentang pedoman jejaring pelayanan
Laboratorium Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor No 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan No.657/MENKES/PER/VIII/2009 Tentang Pengiriman Penggunaan
specimen Klinik, materi Biologik dan Muatan Informasinya;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No.1501/MENKES/PER/X/2010 tentang jenis penyakit tertentu yang
dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangannya;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Surakarta
Pada tanggal : 3 April 2024
NOMOR : 4/SK.K3/IV/2024
TANGGAL : 3 APRIL 2024
TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI KARYAWAN DAN PETUGAS DI
KLINIK PRATAMA BUDI PENI
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
aman. Kesehatan dan Keselamatan kerja diatur dalam beberapa undang-undang seperti yang tertera di Surak
Keputusan Kepala Klinik Tentang Kesehatan dan Keselamatan kerja bagi karyawan dan petugas laboratorium.
Standar K3 meliputi , keselamatan dan keamanan kerja di klinik, pelayanan kesehatan kerja,
pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja, pencegahan dan
pengendalian kebakaran.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Klinik Pratama Budi Peni dapat menimbulkan
bahaya atau resiko terhadap petugas yang ada didalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk
mengurangi dan mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku . Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
I. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KLINIK PRATAMA BUDI PENI
1. Menyusun Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) per tiga tahun sekali.
2. Membudayakan perilaku Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Klinik Pratama Budi Peni melalui
metode advokasi sosialisasi, penyebaran media komunikasi dan informasi dan promosi Kesehatan
dan Keselamatan Kerja.
3. Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja wajib menyelenggarakan pembinaan bagi
SDM Klinik dalam peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
4. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kopetensi, setiap SDM Klinik wajib mengikuti
pelatihan, seminar, workshop yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
5. Menyusun pedoman, petunjuk teknis dan standar operasional Prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang higienis dan teratur melalui monitoring lingkungan kerja yang
bijak dengan hazard yang ada.
7. Setiap calon SDM klinik diwajibkan memeriksa kesehatan badan dan kondisi mental.
8. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan keselamatan kerja bagi setiap unit kerja yang ada di
klinik.
9. Pelayanan keselamatan kerja harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan SDM klinik,
pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar klinik.
10. Setiap kecelakaan akibat kerja dalam lingkup klinik, SDM klinik wajib melapor kepada panitia
Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja klinik.
2. Sanitasi Lingkungan
• Semua ruangan harus bersih, higienis dan kering.
• Menyediakan tempat sampah yang didalamnya dilapisi dengan kantong plastic dan diberikan
tanda khusus.
• Tata ruang harus baik sehingga tidak dapat dimasuki serangga atau hewan pengerat yang
lainnya.
• Menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan dibersihkan secara teratur.
• Bagi petugas laboratorium dilarang makan dan minum didalam laboratorium.
b. Limbah cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair domestik., limbah cair infeksius dan limbah cair kimia.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal : 7 April 2024
Kepala Klinik Pratama Budi Peni