Anda di halaman 1dari 16

ASSESMEN PASIEN

AP 5.1

1. Program kerja K3 laboratorium


2. Kebijakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya  MINTA TU
3. SPO penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
4. Panduan identifikasi risiko keselamatan dan alat yang mengurangi risiko
keselamatan
PROGRAM KERJA
Peningkatan Pelayanan

Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Laboratorium Klinik RSUD Kardinah tegal

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK

RSUD Kardinah Tegal 2015


I. PENDAHULUAN
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan diagnostik di bidang hematologi, kimia klinik, imunologi klinik, sekresi
ekskresi, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan atau bidang lain yang
berupaya menunjang pencegahan, diagnosis, terapi serta monitoring pasien.

Program Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium adalah


salah satu tindakan dan kegiatan untuk menciptakan tempat kerja laboratorium
yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau membebaskan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang merugikan pasien maupun pekerja laboratorium sehingga efisiensi dan
produktivitas kerja akan meningkat.

Petugas harus memahami keamanan dan keselamatan laboratorium


sehingga mempunyai sikap dan kemampuan melakukan pengamanan
sehubungan pekerjaan sesuai SOP, serta mengontrol bahan atau spesimen
secara baik menurut praktik laboratorium yang benar. Berdasarkan hal itu,
maka peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit di bidang K3 Laboratoirum
perlu dilakukan.

II. LATAR BELAKANG


Kemajuan standarisasi laboratorium yang mengacu akreditasi
membutuhkan manajemen laboratorium yang baik dan terpadu, sehingga hasil
laboratorium dapat diakui. Tujuan dari K3 Laboratorium adalah untuk menjaga
keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium baik petugas(work safety),
pasien (patient safety) maupun pengunjung, sehingga terhindar dari kejadian
yang tidak diinginkan serta pajanan terhadap suatu penyakit.

Laboratorium Klinik RSUD Kardinah tegal selalu berusaha meningkatkan


pelayanan dengan melaksanakan program K3 Laboratorium untuk melindungi
petugas dan pasien secara baik, dan tepat. Agar dapat melaksanakan K3
laboratorium kami mengajukan program kerja K3 Laboratorium dengan tujuan
agar K3 terutama di Laboratorium Klinik RSUD Kardinah Tegal dapat terwujud.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan Laboratorium Klinik dan menyelenggarakan
K3 Laboratorium

B. Tujuan Khusus
1. Memberikan pelayanan Laboratorium Klinik yang baik dan aman
2. Meningkatkan kemampuan Laboratorium Klinik untuk dapat
melaksanakan K3 Laboratorium secara benar dan tepat
3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di laboratorium
dengan mengikuti pelatihan dan pendidikan yang berhubungan
dengan K3 Laboratorium
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Penataan ulang ruang Laboratorium Klinik
B. Pengadaan sarana dan prasarana K3 Laboratorium
C. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Penataan ulang ruang Laboratorium Klinik
1. Renovasi loket pendaftaran dan penerimaan sampel dan hasil
2. Renovasi ruang sampling, ada gudang reagen
3. Renovasi ruang pemeriksaan laboratorium sesuai standar
a. Wastafel yang dilengkapi sabun disinfektan dan petunjuk
cuci tangan yang baik dengan air mengalir tersedia
dekat pintu keluar
b. Pemancur air (emergency shower) berada pada tempat
terjangkau
c. Pintu laboratorium dilengkapi label KELUAR, alat penutup
pintu otomatis, dan diberi label BAHAYA INFEKSI
(BIOHAZARD)
d. Tersedia ruang ganti pakaian, ruang makan/minum dan
kamar kecil
B. Pengadaan sarana dan prasarana K3 Laboratorium
1. Pengadaan jas laboratorium (lengan panjang dilengkapi
karet)
2. Sarung tangan, masker
3. Alas kaki/sepatu tertutup
4. Denah ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak
telepon, alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat)
digantungkan di beberapa tempat yang mudah terlihat
5. Tempat sampah medis, non medis, dan kontainer khusus
untuk insenerasi jarum
6. Lemari bahan-bahan berbahaya (B3)
7. Alat habis pakai untuk phlebotomy closed system
8. Cairan hand rub untuk hand hygiene
9. Pemasangan sistem informasi darurat (arah evakuasi)
10. Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

C. Peningkatan kualitas sumber daya manusia


1. Pelatihan atau seminar tentang K3 laboratorium maupun RS bagi
dokter, analis, perawat, petugas administrasi, PUK dan cleaning
service yang bertugas di laboratorium 1 tahun sekali
2. Pelatihan phlebotomy untuk petugas pengambil darah meliputi,
analis, perawat di RSUD Kardinah Tegal 1 tahun sekali
3. Refreshment training alat di laboratorium bagi dokter dan analis
1 tahun sekali
4. Review SOP tentang K3 laboratorium 3 tahun sekali
5. Sosialisasi SOP tentang K3 laboratorium 1 bulan sekali
VI. SASARAN
A. Penataan ulang ruang Laboratorium Klinik
Pengajuan proposal penataan ulang ruang Laboratorium Klinik kepada
direksi, dan koordinasi dengan bagian Rumah Tangga dan Instalasi
Prasarana dan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).

B. Pengadaan sarana dan prasarana K3 Laboratorium


Koordinasi dengan bagian Perencanaan dan pengajuan permohonan
kebutuhan alat-alat laboratorium untuk K3 kepada direksi

C. Peningkatan kualitas sumber daya manusia


Bekerjasama dengan bagian Diklat untuk mengadakan pelatihan atau
seminar tentang K3 Laboratorium dan phlebotomy, serta para pemilik
alat untuk mengadakan refreshment training secara berkala untuk
seluruh pegawai laboratorium

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan 2014 2015 2016 2017

1 Penataan ulang Laboratorium Klinik

2 Pengadaan sarana dan prasarana K3 laboratorium

3 Peningkatan kualitas sumber daya manusia

a. Pelatihan/seminar K3 laboratorium & RS

b. Pelatihan phlebotomy

c. Pelatihan ulang alat di laboratorium

d. Review SPO K3 laboratorium

e. Sosialisasi SPO K3 laboratorium

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Setiap bulan laboratorium mengadakan rapat rutin dengan analis dan
dokter SpPK untuk mengevaluasi kegiatan yang telah berjalan dan
merencanakan kegiatan yang akan datang
B. Semua kegiatan dievaluasi setiap tahun untuk pelaksanaannya dan
dibuat laporannya agar dapat dievaluasi keberhasilan pelaksanaan
program
C. Untuk pelatihan /seminar K3 Rumah sakit diadakan setiap satu tahun
sekali dijadwalkan pada bulan oktober

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Setiap ada masalah yang berhubungan dengan K3 Laboratorium harus
dilaporkan kepada Kepala Laboratorium Klinik
B. Setiap tahun Kepala Laboratorium Klinik melaporkan kebutuhan
tenaga, kebutuhan alat dan pengembangan laboratorium kepada
Rumah Sakit sehingga dapat dimasukkan ke dalam program
perencanaan Rumah Sakit.

Tegal, Januari 2015

Mengetahui

Direktur RSUD Kardinah Tegal Kepala Instalasi Laboratorium klinik

dr.Abdal hakim Tohari,Sp.RM,MMR dr.Prima Astiawanti, SpPk


Pembina Utama Muda NIP 19690815 200904 2 001

NIP 19580607 198502 1 003


USULAN PERALATAN K3 LABORATORIUM KLINIK

RSUD KARDINAH TEGAL

TAHUN ANGGARAN 2015

No Nama Kebutuhan realisasi Kekurangan Ket

Tiap
1 Pengadaan jas laboratorium 30 biji 30 biji 0
tahun

Data/t
2 Sarung tangan 360 bok 260 bok 100 bok
h

Data/t
3 Masker 240 bok 86 bok 154 bok
h

4 Alas kaki/sepatu tertutup 30 biji 20 10

5 Denah ruang lab yg lengkap 1 1 0 ada

6 Alat pemadam kebakaran 1 1 0 BDRS

Tempat sampah medis, non


7 medis, dan kontainer khusus 3 3 0
untuk insenerasi jarum

Lemari bahan-bahan
8 1 1 0
berbahaya (B3)

Kimia38400 Kimia18000 Kimia20400

Alat habis pakai untuk Edta43200 Edta23900 Edta19300 Data /


9
phlebotomy closed system Koagulasi Koagulasi Koagulasi th

1200 150 1050

Pemasangan sistem informasi


10 6 6 0
darurat (arah evakuasi)

Perlengkapan pertolongan
11 pertama pada kecelakaan 2 2 0
(P3K)

12 Emergency eye washer 2 2 0

13 Handrub 4 4 0

Data/t
14 Tabung BDRS 36000 21750 14250
h
Tegal, Januari 2015

Kepala Laboratorium Klinik

RSUD Kardinah tegal

dr, Prima Astiawanti, SpPK

NIP 19690815 200904 2 001

Evaluasi kebutuhan k3 laboratorium RSUD Kardinah Tegal

Tahun 2014

No Kebutuhan pencapaian Realisasi Keterangan

Sudah belum

1 Pengadaan jas ν 100% Setiap tahun


laboratorium

2 Sarung tangan ν 76.6%

3 masker ν 35.8%

4 Alas kaki /sepatu ν 100%


tertutup

5 Tabung Edta ν 55.3%

6 Tabung kimia ν 46.8%

7 Tabung koagulasi ν 12.5%

8 Tabung BDRS ν 60.4%

9 Spuit ν 100%

10 Kotak P3K ν 100%

11 Penataan ruang ν 100%


laboratorium

12 Emergency eye washer ν 100%

13 Handrub ν 100%

14 Insenerasi jarum ν 100


/kontainer

15 Tempat sampah medis ν 100%

Tegal, Januari 2015

Kepala Laboratorium Klinik

RSUD Kardinah tegal

dr, Prima Astiawanti, SpPK

NIP 19690815 200904 2 001

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN


BERBAHAYA/LIMBAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUDK/SPO/LAB/011 01 1 dari 2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR
Direktur RSUD Kardinah Tegal
OPERASIONAL

2 Januari 2013

dr. ABDAL HAKIM TOHARI,Sp.RM,MMR


NIP. 19580607 198502 1 003
PENGERTIAN Fasilitas penanganan dan pembuangan bahan berbahaya/limbah
adalah merupakan system dan sarana penampungan dan
pengelolaan limbah umum dan limbah khusus.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menangani


dan membuang bahan berbahaya / limbah

KEBIJAKAN Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya Laboratorium


sesuai prosedur sesuai dengan Keputusan Direktur RSUD
Kardinah Nomor : 188.4/001:2/2013. Tentang pemberlakuan
penanganan dan pembuangan bahan berbahaya laboratorium
RSUD Kardinah.

PROSEDUR Limbah dikategorikan umum dan khusus.


1. Limbah umum
Dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Domestik (organik) : limbah yang berasal dari : daun, sisa
makanan,rumput, kertas, kardus dll, ditempatkan pada
tempat penampungan dengan kantong plastic warna
hitam. Diambil oleh petugas IPLRS ke TPS.
PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA/LIMBAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

2 dari 2

RSUDK/SPO/LAB/011 01

b. Domestik (anorganik) : Limbah yang berasal dari plastic,


pembungkus spuit/infuse set, kaca, kaleng, kayu,
kemasan makanan/minuman, ditempatkan pada tempat
penampungan dengan kantong plastic warna hitam.
Diambil oleh petugas IPLRS setiap hari dan dibawa ke
TPS.
2. Khusus
Adalah semua yang berhubungan dengan proses
pemeriksaan danberhubungan dengan specimen terbagi
dalam bentuk padat dan cair.
a. Khusus padat :
a) Medis : limbah yang berasal dari alat habis pakai
(verban,kapas,tisu, sisa operasi dll ) ditempatkan di
tempat penampungan kantong plastic warna kuning.
Diambil oleh petugas IPLRS setiap hari dan dibawa
ke TPS.
b) Jarum suntik : limbah yang berasl dari spuit
pengambilan darah di tempat penampungan dengan
kantong plastik warna kuning, diambil oleh petugas
IPLRS setiap hari dan dibawa ke TPS.
b. Khusus Cair
Limbah cair terdiri dari peralatan organic,bahan kimia
untuk pengujian, air bekas cucian, sisa specimen
(darah/urine dll) ditempatkan pada tempat khusus
dibuang lewat wastafel yang sudah terhubung dengan
IPAL.

1. IPLRS
2. Laboratorium
UNIT TERKAIT
PANDUAN
IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN DI
LABORATORIUM RSUD KARDINAH TEGAL

RSUD KARDINAH TEGAL

TAHUN 2015
DAFTAR ISI

HALAMAN
BAB I DEFINISI ..................................................... 3
BAB II RUANG LINGKUP ....................................... 4
BAB III TATA LAKSANA .......................................... 5
BAB IV DAFTAR PUSTAKA...................................... 6
BAB I

I. Pendahuluan

Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan


pelayanan diagnostik di bidang hematologi, kimia klinik, imunologi klinik, sekresi
ekskresi, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan atau bidang lain yang
berupaya menunjang pencegahan, diagnosis, terapi serta monitoring pasien.

Program Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium adalah salah


satu tindakan dan kegiatan untuk menciptakan tempat kerja laboratorium yang
aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi
dan atau membebaskan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
merugikan pasien maupun pekerja laboratorium sehingga efisiensi dan
produktivitas kerja akan meningkat.

Petugas harus memahami keamanan dan keselamatan laboratorium sehingga


mempunyai sikap dan kemampuan melakukan pengamanan sehubungan
pekerjaan sesuai SOP, serta mengontrol bahan atau spesimen secara baik
menurut praktik laboratorium yang benar. Berdasarkan hal itu, maka peningkatan
mutu pelayanan Rumah Sakit di bidang K3 Laboratoirum perlu dilakukan.

II. Latar Belakang


RSUD Kardinah Tegal saat ini sedang mengembangkan diri menjadi
Rumah Sakit rujukan bertaraf nasional sehingga menjadi pilihan terbaik bagi
pengguna jasa.
RSUD Kardinah diharapkan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya
baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta dengan memberikan
pelayanan sebaik mungkin sehingga kepuasan pelanggan dan visi rumah sakit
dapat tercipta.
Instalasi Laboratorium dan BDRS RSUD Kardinah merupakan salah satu
unit kerja dalam RSUD Kardinah Tegal yang juga ingin berkembang seiring
dengan perkembangan dan teknologi. Kami ingin mewujudkan visi kami menjadi
laboratorium yang berkualitas dan profesional sehingga menjadi pilihan terbaik
bagi pengguna jasa.
Identifikasi resiko keselamatan adalah potensi kerugian yang bisa
diakibatkan pabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan
suatu fungsi. Hal ini penting untuk diperhatikan untuk mengurangi terjadinya
resiko keselamatan baik untuk petugas laboratorium maupun pasien di
laboratorium.

III. Ruang Lingkup


1. Identifikasi risiko keselamatan pasien laboratorium.
2. Identifikasi risiko keselamatan petugas laboratorium.
1. Identifikasi risiko keselamatan pasien di laboratorium.
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman sehingga diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Ada 3 (tiga) proses yaitu :
A. Pra analitik
a. Identifikasi pasien.
a) Tertukarnya sampel pasien
b) Penulisan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium yang
tidak jelas
b. Pengambilan specimen
Pengambilan darah yang menyebabkan rasa nyeri/hematoma.
B. Analitik
a. Tertukarnya sampel pasien
b. Adanya kerusakan alat menyebabkan hasil pemeriksaan tertunda
C. Post Analitik
a. Penyerahan hasil tidak sesuai dengan identifikasi pasien.
b. Peyerahan hasil tidak sesuai dengan permintaan pemeriksaan

2. Identifikasi risiko keselamatan petugas laboratorium.


A. Pengambilan specimen
 Risiko tertusuk jarum
B. Penanganan specimen
 Terkena tumpahan specimen
C. Pemeriksaan specimen
 Percikan specimen ke mata
D. Risiko tertularnya penyakit
E. Penanganan bahan berbahaya dan beracun
 Percikan pada kulit
F. Tersengat aliran listrik
G. Kebakaran

Pencegahan identifikasi risiko keselamatan


A. Identifikasi pasien.
Sebelum dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan, dilakukan identifikasi
sebagai berikut :

1. a. Pasien rawat jalan :


Apakah formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
pasien apabila identitas pasien belum lengkap harus dilengkapi identitas
pasien meliputi :

1) Nama
2) Umur
3) Jenis kelamin
4) Nomor RM
5) Dokter pemeriksa
6) Alamat pasien
b.. Pasien rawat inap :
Sebelum pasien diambil sampelnya, pasien ditanya lebih dulu identitas
pasien lengkap meliputi :
1) Nama
2) Umur
3) Alamat
4) Cocokkan dengan gelang yang dipakai di lengan pasien.
2. Diteliti jenis pemeriksaan yang tertulis di formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium untuk rawat jalan atau di buku permintaan pemeriksaan untuk
pasien rawat inap.
3. Anamnese dilakukan apabila persiapan pasien diperlukan persyaratan khusus
dan apabila belum memenuhi persyaratan pengambilan spesimen dapat
ditunda.
4. Apabila ada sesuatu yang dapat membantu analisa pemeriksaan di catat pada
formulir permintaan pemeriksaan atau di buku permintaan pemeriksaan.

B. Pengambilan specimen
 Pengambilan specimen dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar
 Adanya pelatihan plebotomi secara berkala untuk analis dan perawat.
C. Kerusakan atau error alat.
 Adanya maintenance alat dan kalibrasi alat secara rutin sesuai jadwal.
D. Risiko tertularnya penyakit
 Adanya pemeriksaan kesehatan petugas laboratorium secara berkala
 Pemakaian APD pada saat melakukan pemeriksaan di laboratorium sesuai
prosedur.

DAFTAR PUSTAKA

GOOD LABORATORY PRACTICE, DEPKES TAHUN 2008

Anda mungkin juga menyukai