Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Laboratorium kesehatan sebagai unit
pelayanan penunjang medis, diharapkan dapat memberikan informasi yang teliti dan
akurat tentang aspek laboratoris terhadap spesimen/sampel yang pengujiannya
dilakukan dilaboratorium. Masyarakat menghendaki mutu hasil pengujian
laboratorium terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan dan
teknologi serta perkembangan penyakit. Pelayanan Laboratorium merupakan bagian
integral dari pelayanan medik Rumah Sakit yang perlu mendapat perhatian
khusus,karena sebagaimana diketahui bahwa Pelayanan Laboratorium selain telah
dirasakan besar manfaatnya, namun oleh karena didalam pelaksanaan pemeriksaan
laboratorium berhubungan dengan cairan tubuh penderita sehingga ada resiko bahaya
terpapar bahan infeksius baik terhadap pekerja, pasien maupun lingkungannya,
dengan demikian Pelayanan Laboratorium harus dikelola oleh mereka yang benar –
benar profesional dalam bidang laboratorium demi keselamatan kerja terhadap bahan
infeksius.

B. Tujuan
Tujuan dari disusunnya pedoman pelayanan Unit laboratorium RSUD Sungai Bahar
ini adalah untuk memberikan arah atau standar bagi seluruh petugas yang bekerja di
unit laboratorium dalam memberikan pelayanan pada pasien khususnya pelayanan
laboratorium.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan laboraturium RSUD Sungai Bahar meliputi :
1. Pasien rawat jalan
Yaitu pasien dari UGD dan Unit rawat jalan / poliklinik RSUD Sungai Bahar yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
2. Pasien rawat inap
Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan RSUD Sungai Bahar yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.

D. Batasan Operasional
Laboratorium RSUD Sungai Bahar melakukan pelayanan laboratorium Patologi
klinik 24 jam pelayanan. Adapun pelayanan yang dilakukan meliputi bidang
pemeriksaan darah, serologi/imunologi, kimia darah, urinalisa dan enzim.
Batasan operasional untuk jenis pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan
antara lain Haemoglobin, Entrosit, Hemalukrit, Trombosit, lekosit, LED, golongan
darah, malaria, dll.
2. Pemeriksaan serologi / Imunologi
Pemeriksaan serologi / Imonologi adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan meliputi Widai, HbsAG, Gracindek test, igG,dll.
3. Pemeriksaan Kimia Darah
Pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain : Gula darah
puasa 2 jam sesudah makan, Gula darah sewaktu, Kreatinin, Ureum, Asam urat,
kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol, Triglyserida, Total Bilirubin,
Bilirubin Direk, Bilirubin Indirek, Albumin, dll.
4. Pemeriksaan urinalisa
Mencakup pemeriksaan urin rutin.
5. Pemeriksaan Enzim
Mencakup beberapa pemeriksaan antara lain : CK, CKMB, SOT/SGPT, dll.

E. Landasan Hukum
1. Kemenkes 370//Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi ahli teknologi
laboratorium kesehatan.
2. Kemenkes 298/Menkes/SK/III/2008 tentang pedoman akreditasi laboratorium
kesehatan.
3. Permenkes 411/Menkes/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik .
4. Kemenkes 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
5. Kemenkes 43/2013 cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik.
6.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Pelayanan laboratorium tersedia 24 jam (3 shift) untuk melayani pasien rawat inap,
rawat jalan dan IGD. Kegiatan yang ada didalamnya dilaksanakan oleh beberapa tenaga
sesuai dalam uraian tugas masing-masing.

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berdasarkan data kepegawaian per januari 2018 maka jumlah petugas diruang
laboratorium ada 5 orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga yang bekerja di ruang
laboratorium adalah :

No. Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga

1 Penanggung Jawab Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 Orang


Laboraturium

2 Kepala Ruangan DIII Analisis Kesehatan 1 Orang


Laboraturium

3 ANALIS/ATLM DIII Analisis Kesehatan 4 Orang

B. JABATAN
Penanggung jawab laboraturium.
I. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Tugas Pokok
Penanggung jawab Laboratorium, adalah seorang dokter dengan kualifikasi
Dokter Spesialis Patologi Klinik yang mempunyai peran medis, teknis dan
manajerial di instalasi laboratorium. Fungsi
2. Fungsi
a. Merencanakan pengembangan laboratorium klinik
1) Menentukan jenis pemeriksaan yang harus dilakukan
2) Menentukan jumlah dan komponen laboratorium (personalia, sarana,
prasarana, peralatan, logistik dan lain-lain.
b. Mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan kegiatan laboratorium,
meliputi :
1) Pengambilan, pengumpulan specimen maupun jaringan
2) Pemilihan maupun menentukan metode pemeriksaan
3) Pemantapan kualitas laboratorium
4) Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium
5) Perawatan alat-alat laboratorium
6) Penyajian hasil pemeriksaan laboratorium
7) Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.
8) Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja
c. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
1) Pelayanan pemeriksaan laboratorium.
2) Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI)
3) Pelaksanaan Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

II. JABATAN
Kepala Ruangan Laboratorium.
1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Tugas Pokok
Kepala ruangan laboratorium adalah seorang Ahli Tenaga
Laboratorium Medik dengan kualifikasi DIII Analis Kesehatan yang
mempunyai peran mengkoordinir pekerjaan teknis di ruangan dan
mengendalikan pelayanan Laboratorium..
2. Fungsi
1) Melaksanakan tugas yang diberikan Direktur RSUD Sungai Bahar
Kabupaten Muaro Jambi melalui Kasi Penunjang Medik.
2) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di ruangan
Laboratorium.
3) Melaksanakan pengaturan penjadwalan SDM untuk memberikan
pelayanan laboratorium dalam 24 jam.
4) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan laboratorium
dengan petugas yang terkait.
5) Melaksanakan pemeriksaan pasien sesuai dengan permintaan
dokter yang bersangkutan.
6) Mengatur dan memelihara peralatan kesehatan agar dalam keadaan
siap pakai.
7) Mengusulkan permintaan bahan kimia laboratorium dan bahan-
bahan habis pakai.
8) Mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaan kegiatan di
laboratorium.
9) Mencatat hasil pemeriksaan dalam buku yang disediakan sesuai
dengan jumlah pasien.
10) Melaksanakan dan mengembangkan upaya peningkatan dan
pengetahuan dan keterampilan di bidang Laboratorium.
11) Memelihara buku register dan catatan hasil, serta membuat laporan
harian dan bulanan mengenai pelaksanaan Laboratorium.
12) Setiap memulai ataupun setelah mengerjakan pemeriksaan harus
selalu mencuci tangan terlebih dahulu.
III. JABATAN
ATLM (Ahli Tenaga Laboratorium Medik) pelaksana Tehknis.
1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. TUGAS Pokok
ATLM Pelaksana Tehknis adalah seorang Ahli Tenaga Laboratorium
Medik dengan kualifikasi DIII Analis Kesehatan yang mempunyai
peran melaksanakan pekerjaan teknis di ruangan.
2. Fungsi
1) Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan
2) Pada jam kerja tetap berpakaian dinas
3) Membantu melaksanakan tugas yang diberikan kepada RSUD dan
kasi penunjang medik
4) Bertanggung jawab terhadap barang-barang inventaris ruangan
5) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium unit rawat jalan
6) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium unit rawat inap
7) Melaksanakan pemeriksaan golongan darah dan pengambilan darah
donor atau tranfusi (bila ada)
8) Melaksanakan pemeliharaan penyimpanan alat-alat laboratorium
9) Setiap memulai ataupun setelah mengerjakan pemeriksaan harus
selalu mencuci tangan terlebih dahulu.
C. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan unit laboratorium yaitu:
a. Untuk Shif Pagi
 1 orang Kepala ruangan Laboratorium
 2 orang staf ATLM /Analis untuk pelaksana sampling pada pasien rawat jalan,
rawat inap, IGD di ruang laboratorium.
 Jam dinas Kepala Ruangan dari pukul 08.00WIB s/d 15.00 WIB.
 Jam Shift staf ATLM pagi dari pukul 08.00 WIB s/d 14.00 WIB.
 Jam Shift staf ATLM siang pukul 14.00 WIB s/d 20.00 WIB.
 Untuk Shif Malam 1 orang penanggung jawab shift merangkap pelaksana dan
pemeriksa sampel. Dan untuk sampling dilakukan perawat bangsal.
 jam dinas dari pukul 20.00 s/d 08.00 WIB.
D. Pengaturan Jaga
a. Pengaturan jadwal dinas pelaksana dibuat dan dipertanggung jawabkan oleh
kepala ruangan.
b. Jadwal dinas dibuat untuk jangka 1 bulan dan direalisasikan ke staf pelaksana
laboratorium setiap bulan.
c. Untuk analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka analis
tersebut dapat mengajukan permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada.
d. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi,dinas siang, dinas malam, libur, dan cuti.
Apabila ada tenaga pelaksana yang tidak masuk karena sesuatu hal sehingga tidak
dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka analis yang
bersangkutan harus memberitahukan kepada kepala ruangan satu hari
sebelumnya.
e. Apabila ada tenaga analis tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan maka kepala ruangan akan mencari analis pengganti yang hari itu libur.
BAB III

TATA LAKSANA PELAYANAN

Pelayanan Laboratorium di RSUD Sungai Bahar meliputi bidang Patologi Klinik, yaitu

 Hematologi
 Darah Rutin ( Hb, Eritrosit, Lekosit, Hematokrit, Trombosit, dll)
 Masa Perdarahan
 Masa Pembekuan
 LED
 Golongan Darah
 Kimia Klinik (Glukosa Darah, Ureum, Kreatinine, Asam urat, Kolesterol,
Trygliserida,kolesterol,dan HDL Kolesterol, Bilirubin Total, Bilirubin Direk , SGOT,
SGPT,ureum,kreatinin,protein total,albumin ,Elektolit, CKMB)
 Urinalisa
 Imunologi / Serologi ( HbsAg, Rapid typhoid, Reumatic factor,)
 Mikrobiologi dan Parasitologi (BTA mikroskopis, dan Malaria)
A. Persyaratan pelayanan
1. Persyaratan umum :
a. pasien sudah terdaftar disistim rekam medik rumah sakit RSUD Sungai
Bahar.
b. untuk pasien rawat jalan dari poli klinik pasien datang langsung ke
laboratorium dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan yang telah
diisi lengkap identitas pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta.
c. Pasien dari luar rumah sakit yang ingin melakukan pemeriksaan laboratorium
harus menyelesaikan proses administrasi terlebih dahulu, kemudian dilakukan
proses pengambilan specimen.
d. untuk pasien rawat inap petugas smpling adalah perawat yang bertugas di
rawat inap, Perawat ruangan membawa formulir permintaan pemeriksaan yang
telah diisi lengkap identitas pasien dan jenis pemeriksaan yang di minta dan
sampel darah untuk di serahkan ke ruang laboratorium, kemudian petugas
laboratorium mencatat di buku ekspedisi penereimaan sampel.
2. persyaratan khusus :
Sesuai jenis pemeriksaan yang akan dilakukan,sepertipuasa,tidak minum obat -
obatan,tidak pada saat haid untuk pemeriksaan urin lengkap.
B. Alur pelayanan laboratorium
Semua permintaan pemeriksaan laboratorium harus dilakukan oleh dokter
penanggung jawab pasien (dokter umum dan spesialis). Formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi data pasien yaitu nama pasien, tanggal
lahir, jenis kelamin, rekam medis, ruang rawatan, tanggal permintaan dan tanda
tangan dokter penanggung jawab. Hasil pemeriksaan akan dilaporkan ke dokter
penanggung jawab pasien baik dokter umum, dokter kebidanan, anak dan penyakit
dalam oleh perawat.
Pasien rawat inap
a. Dokter memberikan instruksi kepada perawat untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium kepada pasien rawat inap.
b. Perawat kemudian melakukan sampling darah pada pasien kemudian
menelpon/langsung membawa sampel yang sudah di beri label dan formulir
permintaan pemeriksaan yang sudah di isi lengkap ke laboratorium.
c. Petugas laboratorium kemudian akan menerima sampel melakukan identifikasi
berdasarkan formulir.
d. Kemudian petugas labor akan melaksanakan pemeriksaan sanpel.
e. Setelah selesai di lakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan telah keluar,
petugas labor akan menelpon perawat untuk mengambil hasil laboratorium
atau petugas labor menyerahkan hasil laboratorium langsung ke petugas rawat
inap dan di catat di buku ekspedisi labororatorium.

Pasien rawat jalan (Poli dan UGD)

a. Bagian keperawatan menelpon petugas laboratorium bahwa ada pasien yang akan
melakukan pemeriksaan laboratorium.
b. Perawat UGD akan melakukan sampling pasien ,setelah di beri label, perawat
dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan laboratorium yang telah
dibuat oleh dokter yg telah di isi lengkap akan d bawa ke ruang laboratorium
untuk di lakukan pemeriksaan.
c. Untuk pasien poli ,pasien datang ke ruangan laboratorium dengan membawa
formulir permintaan.
d. Petugas labor menerima formulir permintaan pemeriksaan dan sampel pasien
kemudian mengidentifikasi berdasarkan formulir permintaan , setelah itu baru di
lakukan pemeriksaan sampel.
e. Setelah hasil selesai petugas laboratorium menelpon UGD untuk mengambil hasil
sedangkan untuk pasien poli,pasien langsung membawa hasil untuk di serahkan ke
perawat poli. Kemudian di catat di buku expedisi serah terima hasil pasien
dilengkapi pencatatan nama petugas yang memberi hasil, menerima hasil dan
waktu pemberian hasil.

C. Hasil Kritis
Pelaporan nilai kritis kepada dokter penanggung jawab pasien sangat
diperlukan terikait dengan tindakan yang akan dilakukan secepat mungkin terhadap
pasien untuk mengurangi resiko yang mungkin timbul akibat penyakitnya,
keselamatan pasien, tindakan/ terapi segera yang akan diberikan kepada pasien untuk
menyelamatkan nyawa pasien.

No. PARAMETER KONDISI KATEGORI KRITIS


Hemoglobin Dewasa
<8mg/dL
>20 mg/dL
Anak
< 4 mg/dL
Sediaan Apus Tampak sel leukemik (progranulositik atau bias)
Tampak reaksi leukemoid abnormal
Positif untuk malaria atau parasit lain
Trombosit Dewasa
< 50.000/ µL
>1 juta/ µL
Anak
< 20.000/µL
> 1 juta/ µL
Hematokrit <20 vol %
>60 vol %
Leukosit Dewasa
<2000/ µL
>30.000/ µL
Anak
<4000 - >10.500 (10-17 tahun )
<4000 - >12.000 (2-9 tahun)
<6000 - >14.000 (1-23 bulan)
<9000 - >34.000 (0-30 hari)
Hepatitis B Antigen Positif
Bilrubin total (< 3 Bulan) >20 mg/dL
Creatinine > 5 mg/dL
Ureum >215 mg/dL
Glukosa Darah Dewasa
< 45 mg/dL
> 500 mg/dL
Neonatus
< 30 mg/dL
> 300 mg/dL

HEMATOLOGI

Parameter Rendah Tinggi


Hemoglobin < 7 g/dL >20 g/dL
Hematokrit <20 vol% >60 vol%
Trombosit (dewasa) < 50.000/µL >1.000.000/µL
Trombosit (anak) < 20.000/µL >1.000.000/µL
Leukosit <2000/µL >30.000/µL

a. Penetapan nilai kritis dilakukan oleh :

1. Penanggung jawab laboratorium yang berdasarkan sumber yang berlaku /

standar yang berlaku.

2. Dirumuskan oleh dokter di RSUD Sungai Bahar dan diberitahukan kepada

petugas / analis laboratorium.

b. Kebijakan Khusus :

1. Hasil dari perumusan nilai kritis ditetapkan oleh Direktur RSUD Sungai Bahar.

2. Hasil dari penetapan nilai kritis dibuat dalam satu daftar dan diletakkan di

laboratorium, di poli umum, poli spesialis dan poli KIA sehingga mudah diakses

oleh petugas medis / petugas kesehatan / analis laboratorium.

3. Nilai kritis dilaporkan segera setelah hasil didapatkan dengan tata cara sesuai

standar operasional prosedur pelaporan nilai kritis.


4. Monitoring pelaporan nilai kritis dilakukan melalui pelaporan indicator klinis

KMKP yang berlaku di RSUD Sungai Bahar.

D. PELAYANAN LABORATORIUM
 Persiapan spesimen
I. Persiapan Pasien Secara Umum
 Persiapan pasien untuk pengambilan spesimen pada keadaan basal :
 Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa selama 10 -
12 jam sebelum diambil darah
 Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul
07.00 -09.00.
 Pemeriksaan yang perlu puasa Waktu Puasa
Jenis Pemeriksaan
Glukosa Puasa 10 - 12 jam
Trigliserida Puasa 12 jam

II. Pengambilan dan pengumpulan spesimen


1. Peralatan
Secara umum peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
 bersih.
 kering.
 tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
 terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat yang ada pada
spesimen.
 mudah dicuci dari bekas spesimen sebelumnya.
2. Wadah
Wadah spesimen harus memenuhi syarat:
 terbuat dari gelas atau plastik.
 tidak bocor atau tidak merembes.
 harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.
 besar wadah disesuaikan dengan volume spesimen.
 bersih.
 kering.
 tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen.
 tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
3. Antikoagulan dan Pengawet
Antikoagulan adalah zat kimia yang digunakan untuk mencegah sampel
darah membeku. Pengawet adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam
sampel agar analit yang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan
jumlahnya untuk kurun waktu tertentu. Kesalahan dalam pemberian
bahan tambahan tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Bahan
tambahan yang dipakai harus memenuhi persyaratan yaitu tidak
mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan diperiksa. Pengambilan
spesimen harus dilaksanakan dengan cara yang benar, agar spesimen
tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya.
Teknik pengambilan untuk beberapa spesimen yang sering diperiksa.
Darah Vena (dengan cara plebotomi/menggunakan tabung vakum) :
 Posisi pasien duduk atau berbaring dengan posisi lengan pasien
harus lurus, jangan membengkokkan siku. Pilih lengan yang
banyak melakukan aktivitas.
 Pasien diminta untuk mengepalkan tangan
 Pasang "torniquet"± 10 cm di atas lipat siku
 Pilih bagian vena mediana cubiti
 Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan
alkohol 70% dan biarkan kering untuk mencegah terjadinya
hemolisis dan rasa terbakar. Kulit yang sudah dibersihkan jangan
dipegang lagi.
 Tusuk bagian vena tadi dengan jarum, lubang jarum menghadap
ke atas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 15
derajat, tekan tabung vakum sehingga darah terisap ke dalam
tabung. Bila jarum berhasil masuk vena, akan terlihat darah
masuk dalam semprit. Selanjutnya lepas torniquet dan pasien
diminta lepaskan kepalan tangan.
 Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai selesai. Apabila
dibutuhkan darah dengan antikoagulan yang berbeda dan volume
yang lebih banyak, digunakan tabung vakum yang lain.
 Tarik jarum dan letakkan kapas alkohol 70 % pada bekas tusukan
untuk menekan bagian tersebut selama ± 2 menit. Setelah darah
berhenti, plester bagian ini selama ± 15 menit.
 Tabung vakum yang berisi darah dibolak-balik kurang lebih 5
kali agar bercampur dengan antikoagulan.
 Dalam keadaan tertentu pengambilan sampel darah menggunakan
spuit injeksi 3 cc ( Dewasa) dan 1 cc ( Bayi dan Anak – anak ).

Darah kapiler :

 Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol 70 % dan


biarkan sampai kering lagi.
 Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan
sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
 Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari tusuklah
dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari, jangan
sejajar dengan itu. Pada daun telinga tusuklah pinggirnya, jangan
sisinya. pada tumit dilakukan pada bayi usia (0-6 bulan) sisi
lateral kanan dan kiri. Tusukan harus cukup dalam supaya darah
mudah keluar, jangan menekan-nekan untuk mendapat cukup
darah. Darah yang diperas keluarbercampur dengan cairan
jaringan sehingga menjadi encer dan menyebabkan kesalahan
dalam pemeriksaan.
 Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai
segumpal kapas kering, tetes darah berikutnya boleh dipakai
untuk pemeriksaan.

E. IDENTITAS/IDENTIFIKASI
Pemberian identitas pasien dan spesimen merupakan hal yang penting, baik pada saat
pengisian surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran dan
pengisian label wadah spesimen.
Permintaan pemeriksaan laboratorium memuat:
1. Identitas pasien ( nama, tanggal lahir, Nomor Rekam Medis)
2. Alamat
3. Ruangan
4. No Handpone (untuk Rawat Jalan)
5. Diagnosa Sementara
6. Nomor Laboratorium
7. Nama dan Paraf Dokter Pengirim.
8. jam sampel didapat dan jam sampel diperiksa
9. Tanggal permintaan Pemeriksaan dan tanggal pemeriksaan
10. Jenis pemeriksaan
11. Jenis Spesimen
12. Kondisi pasien ( puasa / tidak puas )
13. Kondisi Spesimen ( Baik /Tidak baik)
14. Persetujuan Tindakan
15. Catatan
16. Nama pengambil spesimen

Bukti permintaan pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan ringkasan klinis dan
semua bukti permintaan diarsipkan. Spesimen yang akan dikirim atau diambil ke
laboratorium harus memuat:

1. Nama pasien
2. Rekam medis pasien
3. Tanggal lahir pasien
BAB IV

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
B.
C. Standar Fasilitas

Unit laboratorium memiliki fasilitas ruangan yang terdiri dari :


 Ruang Penerimaan
Digunakan sebagai penerimaan pasien dan pengambilan spesimen,yang
didalamnya memiliki fasilitas :
 1 tempat tidur sampling
 2 buah tempat sampah (medis dan non medis)
 1 buah safety box
 1 buah meja peralatan
 Ruang Administrasi Digunakan sebagai ruang administrasi/pengolahan hasil,yang
didalamnya memiliki fasilitas :
 1 Set lemari Administrasi
 3 buah meja administrasi
 2 buah kursi
 1 buah telp
 1 buah papan tulis
 Rak buku laporan/File Box
 Ruang pemeriksaan Digunakan sebagai ruang pemeriksaan sampel pasien, yang
didalamnya memiliki fasilitas.
 1 Wastafel + eye wash ( infeksius )
 1 Wastafel ( Non Infeksius )
 2 buah alat hematology analizer
 1 buah alat fotometer
 1 buah alat biolabo
 2 buah mikroskop
 1 buah centrifuge
 1 Lemari besi kecil
 2 tong sampah (medis dan non medis)
 1 buah safety box
 3 rak tabung
 4 buah mikropipet
 3 buah alat ups
 2 buah AC
 2 buah stavol
 1 buah rotator
 1 unit komputer
 1 alat CPU + speaker
 1 unit printer
 2 buah lemari es
 Sarana dan prasarana K3 yang ada di laboratorium adalah :
 Jas laboratorium, lengan pendek
 Sarung tangan
 Masker
 Alas kaki / sepatu tertutup
 Kontainer khusus untuk insenerasi jarum, lancet
 Pemancur air (eye wash)
 Kaca mata
 Spilkit
BAB V

PENUTUP

Laboratorium RSUD Sungai Bahar merupakan salah satu unit penunjang medis yang
memberikan pelayanaan prima kepada masyarakat pemakai jasanya dan banyak berperan
dalam membantu dokter dan klinisi lain dalam pemberian terapi yang akurat dan rasional,
mambantu dalam mengikuti perkembangan suatu penyakit dan memberikan informasi hasil
pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk menegakkan diagnosis dan tindak lanjut
pengobatan terhadap pasien. Senantiasa meningkatkan kinerja agar dapat berjalan searah
dengan kemajuan dibidang pelayanan medis yang ada sekarang.

Pedoman Pelayanan Laboratorium RSUD Sungai Bahar ini mempunyai peranan


penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari-hari tenaga laboratorium yang
bertugas sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan di laboratorium.

Penyusunan Pedoman Pelayanan Laboratorium ini adalah langkah awal ke suatu proses yang
panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dalam
penerapannya.untuk mencapai tujuan. Kami menyadari bahwa Pedoman Pelayanan ini masih
jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran dan kritik guna menyempurnakan
pedoman ini.

Anda mungkin juga menyukai