PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam PMK No. 43 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang
baik pada BAB 4 bahan laboratorium yang diatur dalam peraturan menteri
kesehatan ini terdiri dari reagen, bahan standar, bahan control, air, dan media.
Hal-hal yang akan dibahas adalah mengenai macam atau jenis dasar pemilihan,
pengadaan dan penyimpanan.
B. Tujuan Pedoman
Setiap laboratorium klinik harus diselenggarakan dengan baik dengan
memenuhi kriteria organisasi, ruang, dan fasilitas, peralatan, bahan, specimen,
metode pemeriksaan, mutu, keamanan, pencatatan/pelaporan. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan laboratorium yang bermutu. Pelayanan
laboratorium yang bermutu salah satuunya ditentukan dengan mutu reagen
sehingga perlu diperlukan evaluasi reagen secara berkala.
C. Sasaran Pedoman
Pedoman evaluasi reagensia ini digunakan sebagai acuan bagi setiap petugas
laboratorium dalam mengevaluasi ktersediaan, masa kadaluarsa dan jennies
reagensia laboratorium Puskesmas Bandar 1.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup reagensia adalah di laboratorium Puskesmas Bandar 1.
1
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. POLA KETENAGAAN
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
Puskesmas. Laboratorium Puskesmas Bandar 1 mempunyai pola ketenagaan.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga laboratorium puskesmas dapat dilihat pada
tabel berikut :
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di Laboratorium adalah Puskesmas
Bandar 1:
No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah Keterangan
1 Penanggung jawab Dokter 1 Ka. Pusk
2 Tenaga Teknis Analis 2 a. PNS
Kesehatan b. Magang
(D III)
Keterangan lainnya :
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja laboratorium.
2. Penanggung jawab labortorium puskesmas Bandar 1 adalah dokter
puskesmas/kepala puskesmas.
3. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai tugas yang tertulis dan
diketahui oleh Kepala Puskesmas.
C. JADWAL KEGIATAN
A. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
2. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium
3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium
4. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu
2
B. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedur operasional
2. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau
tenaga kesehatan lain
6. Menyiapkan bahan rujukan spesimen
3
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan
laboratorium Puskesmas. Ruangan yang ada di laboratorium di Puskesmas Bandar 1
terdiri dari 6 ruangan diantaranya ruang pendaftaran dan ruang tunggu, ruang
konseling ( VCT ), ruang pemeriksaan sampel, kamar mandi, ruang pemeriksaan
BTA, ruang pengambilan sampel IMS. Ruangan laboratorium di Puskesmas Bandar
1 bisa dilihat pada denah berikut ini :
6
1
5 3
Keterangan :
1. Ruang pendaftaran dan ruang tunggu
2. Ruang konseling ( VCT )
3. Ruang pemeriksaan sampel
4. Kamar mandi
5. Ruang pemeriksaan BTA
6. Ruang pengambilan sampel IMS
B. Standar Fasilitas
Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan
laboratorium Puskesmas. Persyaratan sarana/ruangan laboratorium Puskesmas
adalah sebagai berikut :
4
a. Ruangan yang ada di laboratorium terdiriri dari 6 ruangan diantaranya
ruang pendaftaran dan ruang tunggu, ruang konseling ( VCT ), ruang
pemeriksaan sampel, kamar mandi, ruang pemeriksaan BTA, ruang
pengambilan sampel IMS.
b. Langit langit berwarna putih dan mudah dibersihkan.
c. Dinding berwarna terang, berbahan keras, tidak berpori pori, kedap air,
dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia ( keramik).
d. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang,
dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia.
e. Pintu diruang pemeriksaan memakai kaca yang bisa dilihat dari luar.
f. Kamar kecil/WC pasien laboratorium bergabung dengan WC pasien
Puskesmas.
C. Peralatan
Peralatan yang ada di puskesmas :
1. Meja pengambilan sampel darah
a. Menggunakan meja kayu ukuran 2m x 60cm
b. Mempunyai laci
2. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien :
a. Kursi mempunyai sandaran baik, kursi petugas maupum kursi pasien
b. Berbahan material kuat dari besi
3. Bak cuci/sink
a. Wastafel dilengkapi keran yang mengalirkan air bersih
b. Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem
pengolahan air limbah Puskesmas.
4. Meja pemeriksaan
a. Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang . . .cm
b. Meja terdiri dari tiga tempat dalam ruang pemeriksaan. Meja satu untuk
tempat alat hematologi analyzer, meja kedua untuk tempat fotometer
dan mikroskop, dan meja ketiga untuk tempat sentrifuge dan rotator.
Meja terbuat dari bahan keramik berwarna putih
5. Lemari pendingin
a. Berfungsi untuk menyimpan reagen dan sampel
b. Reagent dan sampel disimpan dalam lemari pendingin
6. Lemari alat
5
a. Berfungsi untuk menyimpan alat
b. ukuran panjang 160 cm lebar 40 cm tinggi 100 cm
c. bahan terbuat dari kayu atau almunium dan rakdari kaca
d. Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watt
7. Rak reagent
a. Fungsi untuk menyimpan reagent
b. ukuran sesuai kebutuhan
c. bahan dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/formika
6
BAB IV
TATA LAKSANA EVALUASI EVALUASI REAGENSIA
C. Metode
Uji kualitas reagen dilakukan dengan baik menggunakan bahan control maupun
secara makroskopis.
D. Langkah Kegiatan
Adapun uji kualitas reagen di Puskesmas Bandar 1 adalah seperti dibawah ini :
1. Uji kualitas reagen harus dilakukan :
a. Setiap kali batc larutan kerja dibuat
b. Sebulan sekali (uuntuk pewarnaan zielh nelson)
c. Bila sudah mendekati kadaluarsa
d. Bila ditemukan atau terlihat tanda tanda kerusakan (timbul keruhan,
perubahan warna, timbul endapan)
7
e. Bila terjadi kecurigaan terhadap hasil pemeriksaan.
2. Pengujian kualitas dapat dilakukan dengan :
Melakukan pemeriksaan bahan control assyed yang telah diketahui
nilainya dengan menggunakan reagen tersebut. Eagen yang diuji adalah
reagen kering atau stik yaitu reagen kering gula darah asam urat, kolesterol.
8
BAB V
LOGISTIK
9
21. Larutan Spertus Tube Suhu Ruangan
22. Ureum Tube 2ºC - 8ºC
23. HbsAg Box 2ºC - 8ºC
24. Rappid anti HIV Box 2ºC - 8ºC
10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
11
KESELAMATAN KERJA
12
peralatan kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar, serta mengetahui
cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja, seperti
tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung
tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama bekerja
dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium
(hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi infeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke belakang
dengan rapi.
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan
setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju
proteksi sebelum meninggalkan ruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa ijin pejabat yang
berwenang. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan
merokok di tempat kerja.
8. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau
benda tajam dan barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti
dalam laboratorium dan diberi keterangan.
9. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning
(menjadi limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
10. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
11. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet
penghisap.
12. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
13. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
14. Pengelolaan spesimen
Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius.
Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,
pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar.
Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk mencegah
kebocoran ketika dipindahkan.
13
Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna menghindari
pencemaran dari luar kontainer atau laboratorium.
Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh (contoh:
membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan sarung tangan dan
masker.
Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci tangan dan
mengganti sarung tangan.
Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah infeksius
dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
Didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan kegiatan
laboratorium.
14
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang
diletakkan pada lokasi yang sudah dijangkau kendaraan pengangkut
sampah. Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan
dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku.
Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan
sampah akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.
b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair
infeksius dan limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair:
a) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik
tank.
b) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku
BAB VIII
15
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
16
PENUTUP
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bandar 1
17