Anda di halaman 1dari 25

Failure mode and effect analysis

(Analisis efek modus kegagalan)

Komite Akreditasi Kesehatan Pratama (KAKP)


Drg Tini Suryanti Suhandi Mkes; hp: 08121133623 ; tinisuryanti@gmail.com
Curiculum Vitae
2021 : Komite Akreditasi Kesehatan Pratama ( KAKP)
2016 – 2021 : Ketua eksekutif Komisi Akreditasi FKTP Kemenkes RI
2015 -- 2017 : Health Policy Unit Kementerian Kesehatan RI (PIS-PK)
2014 — 2015 : Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI
2011 — 2014 : Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI
2009 — 2011 : Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI
2008 — 2009 : Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta
2004 — 2008 : Kepala Bidang promosi dan Informasi (Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta)
2001 — 2004 : Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Barat DKI
2000 — 2001 : Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes DKI Jakarta.
1999 — 2000 : Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Dinkes DKI Jakarta.
1986 — 1999 : Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi, Dinkes DKI Jakarta.
1982 — 1984 : Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir –Jakarta Pusat

Drg Tini Suryanti Suhandi Mkes; hp: 08121133623 ; tinisuryanti@gmail.com


INSTRUMEN
MANAJEMEN RISIKO

SEVERITY ASSESSMENT
ROOT CAUSE ANALYSIS
FAILURE MODE &
EFFECT ANALYSIS
RISK REGISTER
Why does it always
seem we have plenty of
time to fix our
problems, but never
enough time to prevent
the problems by doing
it right the first time?

4
Apakah FMEA
◼ Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu
prosedur secara rinci, dan mengenali
model-model adanya
kegagalan/kesalahan pada suatu
prosedur, melakukan penilaian terhadap
tiap model kesalahan/kegagalan, dengan
mencari penyebab terjadinya, mengenali
akibat dari kegagalan/kesalahan, dan
mencari solusi dengan melakukan
perubahan disain/prosedur
Prosedur
Prosedur yang sudah
yang ada FMEA diperbaiki
sekarang yang
minimal
dari
kesalahan
◼ Failure mode : Apa saja yang bisa salah
◼ Severity : Seberapa membahayakan
akibatnya
◼ Occurrence : Seberapa sering kemungkinan
terjadinya
◼ Detectability: Seberapa sulit untuk dideteksi
◼ Akibat : apa akibatnya ?
◼ Sebab : apa penyebabnya ?
Memilih proses untuk dianalisis dengan
FMEA
selecting a process that is known to be
problem- prone or potentially risky.
Langkah-langkah
◼ Bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat dalam
suatu proses
◼ Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
◼ Tetapkan peran dari tiap anggota tim
◼ Gambarkan alur proses yang ada sekarang
◼ Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
◼ Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model
kesalahan/kegagalan
◼ Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap
model kesalahan/kegagalan
No Tahapan Proses Failure modes
1 Menerima resep Resep tertukar
Resep terselip
2 Membaca resep Identitas tidak
terbaca
Identitas disingkat
Nama obat tidak
terbaca
3 ….dst
Langkah-langkah….
◼ Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
◼ Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
◼ 1 : tidak pernah, 10 sangat sering
◼ Kegawatannya (severity): (SV)
◼ 1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
◼ Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (DT)
◼ 1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
◼ Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: Occ x
SV x DT
◼ Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
◼ Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
◼ Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
◼ Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
◼ Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
Modus- Penyeba Akibatny Kemung Tingkat Kemuda Risk Solusi Indikator
modus b a kinan kepataha han Priority untuk
kegagala terjadiny terjadiny n (S= dideteksi Number( menguku
n/kesala a a ( O= Severity) (D= RPN) r
han Occurre Detectab RPN = keberhasi
nce) ility) OxSxD lan dari
solusi
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan sistem tanpa
berbahaya tanda-tanda yang mendahului
9 Sangat berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada pelanggan atau
8 gangguan serius pada sistem yang dapat menghentikan pelayanan dengan adanya tanda
yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan tingkat
ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan ganggung sistem
yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang yang signifikan
6 Berbahaya sedang Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan pelanggan
5 dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem

4 Berbahaya ringan Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan
3 sampai sedang mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan pada sistem yang
dapat diatasi dengan modifikasi ringan

2 Berbahaya ringan Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya masalah
tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada sistem

1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dapat dihindarkan

8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 terjadai sangat
tingggi
6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 terjadi tinggi
sedang
4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 terjadi sedang
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
terjadi rendah

1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan terakhir terjadi
terjadi amat
sangat rendah
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada peluang Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan
untuk diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible dan tidak
8 diketahui segera dapat dilakukan

7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses yang baku
6 untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan

Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau dilakukan
5 untuk diketahui secara sampling

4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 untuk diketahui
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
tinggi untuk
diketahui
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah kesalahan
untuk diketahui
Menetapkan “cut off
point”dengan Pareto
◼ Urutkan failure mode dengan nilai RPN dari
yang tertinggi ke yang terendah
◼ Hitung persentase kumulatif
◼ Perhatikan nilai kumulatif sampai dengan 80 %,
maka pada nilai kumulatif 80 % tersebut kita
tetapkan sebagai “cut off point”
Contoh
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/ke Kumulatif
salahan
Modus 1 320 320 26,4 %

Modus 4 270 590 48,7 %

Modus 3 240 830 68,6 %

Modus 2 160 990 81,8 % Cut off: 160


Modus 6 100 1090 90,1 %
Modus 5 80 1170 96,7 %
Modul 7 40 1210 100 %

Jadi yang harus ditindak lanjuti dengan solusi adalah: modus 1, 4, 3, 2


Menentukan area prioritas
Area/unit High High High Problem Total Urutan
kerja risk cost volume Prone Prioritas

Gawat darurat 10 7 4 4 25 III

Rawat jalan 5 5 8 4 22 VI

Farmasi 9 8 8 5 30 I

Laboratorium 9 8 8 4 29 II

Rawat inap 6 7 5 6 24 IV

Pendaftaran 6 4 8 5 23 V
Panduan untuk membuat solusi
◼ Apa safeguard/barier/pelindung yang perlu dilakukan
untuk mencegah terjadinya kesalahan
◼ Jika suatu kesalahan akan berakibat timbulnya kesalahan
yang lain, bagaimana mencegah agar tidak timbul
kesalahan yang lain
◼ Apa yang perlu kita ubah agar kesalahan tidak akan terjadi
lagi di masa mendatang
◼ Jika kesalahan tersebut terjadi, solusi apa yang bisa kita
lakukan
◼ Jika terjadi kesalahan bagaimana kita bisa secara cepat
menindak lanjuti agar tidak mencederai pasien
◼ Jika pasien cedera akibat kesalahan tsb, solusi apa yang
perlu dilakukan
Contoh
No Tahapan proses Failure Sebab Akibat Solusi
Mode
1 Menerima resep Salah Nama pasien Salah Melatih dokter
identitas tidak dapat memberi untuk menulis
dibaca obat resep dengan
jelas

Jika nama
pasien tidak
dapat dibaca
lakukan
konfirmasi
pada pasien
Jika nama tidak
jelas cek nomor
rekam medis
pasien
Prosedur
yang
Prosedu
sudah
r yang FMEA diperbaiki
ada
yang
sekaran
minimal
g
dari
kesalahan
Contoh Peran anggota tim FMEA
• Berperan aktif dalam seluruh kegiatan
tim:
◼ Paham proses FMEA
◼ Hadir setiap pertemuan FMEA

◼ Mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan
untuk melakukan
◼ Memberikan input dengan jujur kepada tim

◼ Mendengarkan dengan aktif

◼ Membantu tim untuk fokus pada masalah


Bahan bacaan
◼ Risk Management Guidelines AS/NZS 4360.2004
◼ American Society for Health Care Risk Management, Risk Management
Handbook, 2004
◼ Hunter Area Health Service Clinical Governance Unit, Adverse Event
Management Program Overview, August 2003
◼ FAA, FAASystem Safety Handbook, Dec. 2000
◼ Gain., Guide to methods and tools for safety analysis in air traffic
management, 2003.
◼ Hunter Area Health Service, Management of Clinical Adverse Event, May
2003
◼ Ward, S. E., Incident Investigation and Root cause Analysis, JHQ, May/June
2005
◼ JCAHO., Root Cause Analysis in Health Care, Joint Commission, 2000
◼ Burgmeyer, J., Failure Mode and Effect Analysis: An Application in Reducing
Risk in Blood Transfusion, Journal on Quality Improvement, Vol 28, No.6,
June 2002.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai