Anda di halaman 1dari 15

BAB I

KONSEP FMEA

A. Pengertian
FMEA (Failure Moode Effect Analysis) adalah satu alat mutu untuk mengkaji suatu
prosedur, secara rinci dan mengenali model-model adanya kegagalan/kesalahan pada
suatu prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model kesalahan/kegagalan dengan
mencari peyebab terjadinya, mengenali akibat dari kegagalan atau kesalahan, dan mencari
solusi dengan melakukan perubahan desain/prosedur.
B. Langkah-langkah FMEA
1. Membentuk TIM FMEA
2. Tetapkan tujuan keterbatasan dan jadual tim
3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Gambarkan alur proses yang ada sekarang
5. Kenali penyebab terjadinya failure untuk tiap model kesalahan/kegagalan
6. Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap model kesalahan/kegagalan
C. Langkah proses FMEA
1. Lakukan penilaian untuk tiap model kegagalan
a. Seveity

Nilai Penjelasan Pengertian

10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian


berbahaya pelanggan dan kerusakan sistem tanpa tanda-
tanda yang mendahului

9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera


8 Berbahaya berat / permanen pada pelanggan atau
gangguan serius pada sistem yang dapat
menghentikan pelayanan dengan adanya tanda
yang mendahului

7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera


ringan sampai sedang dengan tingkat ketidak
puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau
menyebabkan gangguan sistem yang
membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang
yang signifikan

6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan


5 sedang dengan sedikit ketidak puasan pelanggan
dan/atau menimbulkan masalah besar pada
sistem

4 Berbahaya Kesalahan menyebabkan cedera sangat ringan


3 ringan sampai atau tidak cedera tetapi dirasakan mengganggu
oleh pelanggan dan/atau menyebabkan
1
sedang masalah ringan pada sistem yang dapat diatasi
dengan modifikasi ringan

2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan


ringan pelanggan tidak menyadari adanya masalah
tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan
atau tidak berakibat pada sistem

1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak


berdampak pada sistem

b. Occurence

Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadi paling tidak sekali sehari atau


terjadinya dapat hampir setiap saat
dipastikan

9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi


dapat dihindarkan setiap 3 sampai 4 hari

8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak


7 terjadi sangat seminggu sekali
tingggi

6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan


5 terjadi tinggi
sedang

4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tiap tiga


3 terjadi sedang bulan

2 Kemungkinan Kesalahanjarang terjadi atau terjadi sekitar


terjadi rendah sekali setahun

1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi atau tidak


terjadi amat ada yang ingat kapan terakhir terjadi
sangat rendah

c. Detectabilyti

Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya


peluang untuk kesalahan
diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi
8 diketahui yang menyeluruh, tidak feasible dan tidak
segera dapat dilakukan
7 Sulit diketahui Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi
manual atau tidak ada proses yang baku untuk
mengetahui sehingga ketahuan karena
2
kebetulan
6 Berpeluang Ada proses untuk double checks atau inspeksi
5 sedang untuk tetapi tidak otomatis atau dilakukan secara
diketahui sampling

4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin


3 untuk diketahui tetapi tidak otomatis

2 Berpeluang Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi


sangat tinggi tidak otomatis
untuk diketahui

1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan


untuk diketahui proses untuk mencegah kesalahan

d. Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengalikan OxSxD


e. Tentukan batasan acu for poin RPN yang termasuk prioritas
f. Tentukan kegiatan untuk mengatasi (desing Action/Solutions)
g. Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
h. Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
i. Hitung kembali RPN sesudah solusi perbaikan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Unit Kerja
Manajemen resiko dengan pendekatan FMEA dilaksanakan pada Puskesmas Kejobong
pada bulan Juli 2023.
B. Tim FMEA

Tugas:

Ketua : Memimpin untuk menentukan failure


mode

Sekretaris : Mencatat semua kegiatan yang


berkaitan dengan FMEA

Anggota : Melaksanakan semua tahapan FMEA

Melaksanakan semua tahapan FMEA

4
C. Identifikasi Akibat Failure Moode Untuk tiap-tiap Failure Moode

NO UNIT ALUR PROSES FAILURE MODE CAUSE OF FAILURE AKIBAT S O D


RPN
UKP
1. Poli Umum Pemakaian Tidak dipakai Petugas tidak patuh INOS 2 7 2 28
APD APD
2. Farmasi Pengisian etiket Penulisan tidak Petugas buru-buru Salah minum obat 9 1 2 18
obat lengkap
3. Rekam Medis Pengisian Tidak lengkap Petugas buru-buru Salah pasien 2 1 2 4
identitas RM di
rawat jalan
4. Laboratorium Pengambilan Salah ambil pasien Petugas buru-buru Salah diagnosa 4 2 4 32
sampel
5. IGD/Rawat Inap Pemakaian Tidak patuh APD Infeksi INOS 9 10 2 180
APD
UKM
1. Promkes Penyuluhan Kebisingan Suara speaker terlalu Masyarakat 1 2 3 6
besar terganggu
3. P2P Fogging Kekebalan vektor Vektor kebal terhadap Memperbanyak 7 3 9 189
insektisida kasus DB
4. Imunisasi KIPI Kesalahan Kesakitan 9 2 7 126
pengelolaan vaksin

5. Salah dosis Petugas tidak teliti Kesakitan 9 1 2 18

6. Salah vaksin Petugas tidak teliti Kesakitan 9 2 2 36

7. Salah Tempat Petugas tidak teliti Kesakitan 9 1 2 18


penyuntikan
8. KIA-KB Patumbang Terpleset Lantai licin Cidera 8 1 9 72
( Pemantauan
5
tumbuh
kembang) Balita

9. Gizi Posyandu Tertimpa dacin Tidak tepat Cidera 8 1 9 72


memasang dacin

MANAJEMEN

1. Pengolahan Limbah Pencemaran Sarana tidak lengkap Resiko lingkungan 7 1 6 42


Limbah

2. Gedung Perawatan Roboh Belum semua bagian Cedera 10 1 10 100


Puskesmas kurang gedung termonitoring
maksimal

3. Kepegawaian Data Tidak lengkap Petugas tidak patuh Kesulitan mencari 1 3 2 6


Kepegawaian data yang
diperlukan

6
D. Menentukan Threshold untuk memilih failure mode yang akan diselesaikan dan tetapkan
failure mode apa saja yang akan diselesaikan

1. UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)

%
NILAI NILAI
FAILURE NILAI FAILURE
MODE RPN MODE RPN KUMULATIF KUMULATIF

A 28 F 180 180 54%

B 18 E 32 282 85%

C 4 A 28 310 93%

D 32 C 18 328 99%

E 180 D 4 332 100%

Failure mode yang akan diseleaikan di usaha kesehatan perorangan yaitu pemakaian
APD (F) sebesar 54%, salah mengambil sampel (E) sebesar 85%.

2. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)

%
NILAI NILAI
FAILURE NILAI FAILURE KUMULATIF
MODE RPN MODE RPN KUMULATIF

A 6 C 189 315 38

B 24 D 126 441 54

C 189 I 72 513 62

D 126 J 72 585 71

E 18 K 72 657 80

F 36 F 36 693 84

G 18 B 24 717 87

H 19 M 24 741 90

I 72 H 19 760 92

J 72 E 18 778 95

K 9 L 9 805 98

L 24 N 8 813 99

M 8 A 6 819 100

O 3 O 3 822 100

7
Failure mode yang akan diseleaikan di usaha kesehatan masyarakat yaitu pelaksanaan
fogging (C) sebesar 38%, pengisian Imunisasi kejadian KIPI (D) sebesar 54%, senam
ibu hamil (I) sebesar 62%, tertimpa dacin J sebesar (71%), salah dosis pemberian vit A
(K) sebesar 80%, Salah vaksin (F) sebesar 84% , Pamsimas (B) sebesar 87%.

3. MANAJEMEN

%
NILAI NILAI
FAILURE NILAI FAILURE KUMULATIF
MODE RPN MODE RPN KUMULATIF

A 180 B 200 400 43

D 200 A 42 842 92

E 6 E 36 878 95

Failure mode yang akan diseleaikan di manajemen operasional yaitu letak puskesmas
(B) sebesar 43 %, Tower penampungan puskesmas (C) sebesar 65%, dan gedung
puskesmas (D) sebesar 87%

8
E. Identifikasikan kemungkinan penyebab dari tiap failure mode, dan deskripsikan upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi failure mode

1. Upaya Kesehatan Perorangan

No Proses Failure Akibat S Kemungkinan O Upaya Kendali yang D RPN Kegiatan Penanggung Waktu
Mode Sebab sudah dilakukan Rekomendasi jawab

1. Pemakaian Tidak patuh INOS 9 Petugas tidak 10 Saling mengingatkan 2 180 Pemasangan Sri Mulyati
APD di IGD APD patuh APD untuk pemakaian prosedur yang
atau Rawat APD jelas tentang
inap pemakaian APD

2. Pengisian Tidak di isi Salah 5 Petugas buru- 7 Pembagian tugas 2 70 Laksanakan dr.Yulind .p
odontogram lengkap tindakan buru, tidak patuh sesuai prosedur
di Pelayanan SOP yang telah
Gigi dan ditetapkan
Mulut

3. Pengambilan Salah Ambil Salah 4 Petugas buru- 2 Pemberian formulir 4 32 Sebelum Wigis
sampel oleh sampel diagnosa buru permintaan mengambil
petugas pemeriksaan lab sampel pastikan
Laboratorium kembali dengan
petugas yang
merawat pasien

9
2. Upaya Kesehatan Masyarakat

No Proses Failure Akibat S Kemungkinan O Upaya Kendali D RPN Kegiatan Penanggung Waktu
Mode Sebab yang sudah Rekomendasi jawab
dilakukan

1. Fogging Kekebalan Penambahan 7 Jenis insektisida 3 Penyuluhan fogging 9 189 Kegiatan PSN Eni Sulastri
vektor kasus DBD tertentu bukan cara satu- secara rutin
satunya membasmi terjadwal
vektor, tetapi melibatkan
dengan kegiatan linsek
PSN

2. Imunisasi KIPI Kesakitan 9 Pengelolaan 2 Berusaha 7 126 Monitoring Tri Wahyuni


vaksin tidak mengelola vaksin pengeloaan
benar sesuai prosedur saat membawa
vaksin ke
tempat tujuan
dan saat
proses
penyuntikan
sesuai
prosedur

3. Patumbang Terpeleset Cidera 8 Lantai Licin 1 Penggunaan tikar 9 72 Penggunaan Nursoimah


(Pemantauan Matras
tumbuh
Kembang )
Balita

10
4. Posyandu Tertimpa Cidera 8 Pemasangan 1 Dacin di tempatkan 9 72 Pengawasan Agustin
dacin dacin tidak benar pada kayu yang dan pembinaan Ikayanti
kuat saat
pemasangan
dacin sebelum
dimulai
posyandu

5. Imunisasi Salah Kesakitan 9 Petugas tidak 2 Beberapa 2 36 Pelaksanaan Tri Wahyuni


vaksin teliti pelaksanaan imunisasi oleh
posyandu sudah 2 orang untuk
dilaksanakan 2 menghindari
orang human erorr

11
3. Manajemen Operasional

No Proses Failure Akibat S Kemungkinan O Upaya Kendali D RPN Kegiatan Penanggung Waktu
Mode Sebab yang sudah Rekomendasi jawab
dilakukan

1. Letak Kecelakaan Cedera 10 Halaman 2 Belum ada 10 200 Pemasangan Andyk


Puskesmas Puskesmas Paving atau Pambudi
masih Tanah dan pengaspalan
batu halaman
puskesmas

2. Bangunan Plavon Cedera 10 Kualitas 1 Melaporkan ke 10 100 Mengganti Andyk


Puskesmas Jatuh / bangunan pemborong Plavon yang Pambudi
lepas, Puskesamas bangunan jatuh / lepas
keramik yang kurang
kamar bagus
mandi lepas

12
F. Tindak Lanjut dari Failure Mode

No Failure Mode Waktu Pelaksanaan

A. UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)

1. Pemakaian APD Pelaksanaan penilaian kinerja perilaku


layanan klinis oleh penanggung jawab UKP

2. Pengisian Odontogram Pelaksanaan pengisian odontogram secara


lengkap

3. Pengambilan Sampel Monitoring pelaksanaan pemeriksaan


lanoratorium

B. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)

1. Senam Ibu Hamil Menggunakan matras saat melaksanakan


senam hamil, mengawasi saat praktek senam
ibu hamil memastikan posisi benar dan
lingkung aman

2. Fogging digantikan dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) Pelaksanaan PSN pada tagal 30 April, 7 Mei
dan 13 Mei 2020 di Desa Kemiri Barat,
kemudian tanggal 3 Juni di Desa
Tenggulangharjo.

3. Kegiatan imunisasi mencegah agar tidak terjadi KIPI serta salah vaksin Setiap pelaksanaan imunisasi baik di
posyandu maupun di Puskesmas
diperhatikan cara pengelolaan saat
13
membawa vaksin menggunakan coldchain,
kemudian pelaksanaan imunisasi di posyandu
oleh 2 orang yaitu bidan desa serta petugas
imunisasi.

4. Posyandu mencegah terjadinya dacin jatuh Petugas gizi datang ke Posyandu untuk
melakukan pembinaan

C. Manajemen Operasional

1. Kecelakaan karena halaman Puskesmas yang masih tanah dan batu Dilaksanakan Pengaspalan atau pemasangan
Paving

2. Kualitas bangunan yang kurang bagus dan perwatan bangunan yang kurang Dilaksanakan penggantian paving yang lepas
maksimal mengakibatkan paving lepas, keramik lantai kamar mandi yang lepas dan penggantian keramik kamar mandi

14
BAB IV

PENUTUP

Penerapan manajemen resiko dengan pendekatan metode FMEA di Puskesmas


Kejobong dilaksanakan pada setiap upaya yang ada di Puskesmas Kejobong. FMEA
dilaksanakan pada Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatan Masyarakat serta
Manajemen Operasional Puskesmas. FMEA dilaksanakan dengan maksud agar tidak terjadi
suatu kesalahan di setiap proses pelaksanaan kegiatan. Merupakan suatu wujud peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.

15

Anda mungkin juga menyukai