Anda di halaman 1dari 66

IDENTIFIKASI FAILURE MODES DENGAN MELIHAT SEBAB AKBAT

UNIT PELAYANAN :

NO FAILURE MODES SEBAB AKIBAT

10
BAB IX PKM JAMBE

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
BAB IX PKM JAMBE

HAL TERKAIT
Setiap membuat imut mesti tahu dulu DOnya
Di tiap nomor antrian dicatat jamnya (utk pasien pertama)
Masalah yang ada dibahas di audit klinis terlebih dahulu. Kalau tdk selesai baru dbawa ke audit internal
Di PDCA terlihat adanya perbaikan mutu
% C/T yaitu persentase capaian dibagi dgn target
Setiap unit dilakukan pemantauan terhadap IMUT & IKES masing2
Kalau IKES WAJIB 100%
Di audit klinis, diambil sampling 10% dr jumlah pasien pd hari itu
Buat juga Buku Pemantauan Indikator Mutu
Bab 9 diminta juga mengenai capaian data
Lebih baik dipisah untuk masing2 unit agar tidak membingungkan
Teknik melakukan audit : Wawancara, observasi/pengamatan, daftar tilik
Bab 7 : Pasien baru wajib diterangkan mengenai tarif dsb (lwt brosur)
Surveyor pasti akan duduk di loket pendaftaran
Contoh : Pemeliharaan alat : Tidak ada anggaran sama skali dr PKM (tdk adanya koordinasi dgn Kapus)
Harus adanya kolaborasi antara Admen, UKM, dan UKP saat diadakan audit internal
Audit internal harus dilakukan dgn koordinasi dgn 3 POKJA
Bulan Juli ada Workshop mengenai Mutu dan Keselamatan Pasien (Peserta 100 orang)
Tim Mutu : Bab 3,6,9
Bab 9 lebih banyak mengenai implementasi PKM
Ada 14 indikator attitude petugas PKM
Anggota Bab 9 harus tahu semua SOP di Bab 7 dan 8
Setiap adanya pembangunan di wilayah PKM harus ada justifikasi sebelumnya (before after) : Harus muncul di
monitoring dan evaluasi
Hasil kinerja tiap tahun akan dibahas terus oleh surveyor
Pokja UKM dan UKP harus selalu ada PDCA evaluasi kinerja dan dbahas di Lokmin
Hasil PDCA evaluasi kinerja wajib muncul di RUK
Audit internal dilakukan 2x/tahun (per 6 bulan)
Tiap Unit diperlukan bukti monitoring
Re-use : Alatnya digunakan kembali (C/Spuit)
Adanya checklist kebersihan di toilet : Tersedianya sabun, tissue, dll
Semua unit WAJIB melakukan PDCA
Pengendalian dokumen JUGA PENTING
Di setiap unit pelayanan mesti ditambahkan mengenai memantau imut, membuat PDCA pendaftaran
Membuat FMEA :
a. Semua PJ Unit berkumpul
b. Beri kertas beberapa lembar (10 lbr)
c. Lembar 1 : Alur proses
Lembar 2 : Identifikasi failure modes (Harus hafal 6 SKP)
Lembar 3 : Mengukur ORC (Occurrence Rating Scale) Skala 10 Semakin tinggi skala kejadian jarang terjadi
Lembar 4 : Mengukur SRC (Severity Rating Scale) Skala 10 Semakin tinggi skala tk.kejadian makin parah
Lembar 5 : Mengukur DRS (Detection Rating Scale) Skala 10
Lembar 6 : Hitung O,S,D,dan RPN
RPN = O x S x D (diurut dr yg tertinggi - terendah)
Nilai msg2 nomor dikumulatif (Secara zigzag)
Tentukan G (Grade) setelah menghitung % kumulatif
Lembar 7 : Menentukan prioritas yang nilainya < 80% (3H 1P)
High Risk, High Cost, High Volume dinilai dgn angka 1-5 (berdasarkan bobot jumlah pasien juga, cth : jika pasien
hanya 5 org maka tingkat kesalahan tdk akan besar)
Problem Prone : Proses yg tdk berjalan baik, cenderung bermasalah
Area Prioritas 3H 1P : Nilainya adl penjumlahan
RPN : Nilainya adl perkalian
Setelah itu, urutkan mana prioritas 3H 1P yg paling tinggi
Terkadang R Apotik bs kalah dgn Kesling, mengingat biaya di Kesling cenderung membutuhkan biaya besar
(pemeliharaan IPAL)
Cut Off Point utk 3H 1P : Tentukan sendiri, mau diatas 16 atau diatas 13 setelah masuk rekap dari semua unit
JANGAN LUPA BUNYIKAN DI SK 3H 1P BERAPA ANGKA CUT OFF POINT
Jangan lupa bukti hasil FMEA sampai kpd 3H 1P dibukukan berdasarkan unit !!!
Klasifikasikan : Bukti Uraian Prosedur, Bukti FMEA, Bukti RPN, Bukti 3H 1P dst
PMKP : Program Mutu dan Keselamatan Pasien
Buatkan Buku : Jangan lupa perbaikan mutu yg sdh duilakukan Pkm dilampirkan s/d foto before dan after nya
Buku PMKP UKP berbeda dgn UKM, masing2 harus membuat sendiri
SK Tentang Nilai Budaya Mutu (minta dr Restu) tdd sikap dan perilaku (5S), Pemntauan, Melakukan audit
Keterlibatan Praktisi Klinis terhdp PMKP : Termasuk identifikasi yg dilakukan oleh PJ Unit, Rambu2, Ram, dll
9.2.1 EP 1 : SK Penetapan Area Prioritas dgn mempertimbangkan 3H 1P
9.2.1. EP 2 : Setiap bulan di dlm Lokmin perwakilan Bab 9 WAJIB utk diberi waktu presentasi. Untuk itu Lokmin mmg
sudah tdk mungkin utk berlgsg 1 hari
9.2.1. EP 5 : Melalui Pelatihan AI. Setelah pelatihan AI tg hadir wajib utk melakukan sosialisasi kpd semua staff PKM
yg tdk hadir
9.2.1 EP 1 : Minta SOP ke Bab 7, EP 2, 3 dst…
9.3.1 EP 1-3 : Sudah ada di Kriteria sebelumnya (Bab 7 & 8)
9.4.1 : RUK, PDCA
9.4.1 : SK Penyampaian Informasi Hasil Peningkatan Mutu
PMKP dilaporkan ke Internal PKM dan Dinkes Kab.Tangerang
TRIASE di IGD belum disosialisasikan (Bentuknya gelang dan kalung)
Detection Rating Scale
UNIT PELAYANAN :

Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada peluang untuk diketahui Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya
kesalahan

9
Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang
Sangat sulit diketahui menyeluruh, tidak feasible dan tidak segera
dapat dilakukan
8

7
Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi
Sulit diketahui manual atau tidak ada proses yang baku untuk
mengetahui, sehingga ketahuan karena
kebetulan
6

Ada proses untuk double checks atau inspeksi


5 Berpeluang sedang untuk diketahui tetapi tidak otomatis atau dilakukan secara
sampling

Berpeluang tinggi untuk diketahui Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi
tidak otomatis
3

2 Berpeluang sangat tinggi untuk diketahui Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang
otomatis

1 Hampir dipastikan untuk diketahui Ada proses otomatis yang akan menhentikan
proses untuk mencegah kesalahan
Severity Rating Scale
UNIT PELAYANAN :

Nilai Penjelasan Pengertian


Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian
10 Amat sangat berbahaya pelanggan dan kerusakan sistem tanpa tanda-
tanda yang mendahului

9 Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera


berat/permanen pada pelanggan atau gangguan
Sangat berbahaya
serius pada sistem yang dapat menghentikan
8 pelayanan dengan adanya tanda yang mendahului

Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera


ringan sampai sedang dengan tingkat ketidak
7 puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau
Berbahaya
menyebabkan ganggung sistem yang
membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang
yang signifikan

6 Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan


Berbahaya sedang sedikit ketidak puasan pelanggan dan/atau
menimbulkan masalah besar pada sistem
5

4 Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau


tidak cedera tetapi dirasakan mengganggu oleh
Berbahaya ringan sampai sedang pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan
pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi
3 ringan

Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan


2 pelanggan tidak menyadari adanya masalah tetapi
Berbahaya ringan
berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak
berakibat pada sistem

1 Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak


Tidak berbahaya
berdampak pada sistem
Occurence Rating Scale
UNIT PELAYANAN :

Nilai Penjelasan Pengertian

Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir


10 Kemungkinan terjadinya dapat dipastikan setiap saat

Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3


9 Hampir tidak dapat dihindarkan
sampai 4 hari

Kemungkinan terjadai sangat tingggi Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak
seminggu sekali

Kemungkinan terjadi tinggi sedang Kesalahan terjadi sekali sebulan

Kemungkinan terjadi sedang Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan

Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali


2 Kemungkinan terjadi rendah setahun

Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada


1 Kemungkinan terjadi amat sangat rendah
yang ingat kapan terakhir terjadi
IDENTIFIKASI FAILURE MODES DARI ALUR PELAYANAN
UNIT PELAYANAN :

NO TAHAPAN PROSES PELAYANAN FAILURE MODES

10
Menentukan AREA PRIORITAS 3H 1P
UNIT PELAYANAN :

NO
High High Problem Urutan
FAILURE RPN High Risk Total
Cost Volume Prone Prioritas

10
Penghitungan O, S, D, dan RPN
UNIT PELAYANAN :

NO Failure Modes Occ SV Dt RPN Kum % Kum G

9
10
PEMANTAUAN CAPAIAN INDIKATOR MUTU ADMEN
BIDANG :
BULAN :
IMUT:

NO IMUT TARGET CAPAIAN


PEMANTAUAN CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM
PROGRAM :
BULAN :
IMUT:

NO IMUT TARGET CAPAIAN


PEMANTAUAN CAPAIAN INDIKATOR MUTU KLINIS
UNIT PELAYANAN :
BULAN :
IMUT:

NO IMUT TARGET CAPAIAN


BUKU PEMANTAUAN INDIKATOR KESELAMATAN (10% dari jmlh pasie
BULAN : JULI
TIDAK TERJADI KESAL
NAMA
TANGGAL NO NAMA PASIEN NIK NO.REKMED
SESUAI
YA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TOTAL 6

MONITORING DAN EV
BULAN
UNIT
NO INDIKATOR YG DIMONITORING HASIL MONITORING
1 Jam buka pelayanan jam 08.00 Capaian jam buka pelay msh 74,19%
2 Tidak terjadi kesalahan identitas Capaian masih rendah
3 Survei Kepuasan Pelanggan Petugas lama melayani
4 Prosedur Pelayanan Petugas tdk melaksanakan SOP pendaftaran
5 Perilaku petugas Tidak melakukan penyampaian informasi
6 Sarana Prasarana Tidak ada jadwal pemeliharaan sarana
Plafon retak
7 Kriteria EP EP 7.1.1.3
8 Kebersihan unit kerja Sampah dan debu masih ada di unit kerja
9 Rekam medis belum ditata rapi
10
11

AUDITOR

(...................................)
ATAN (10% dari jmlh pasien)

TIDAK TERJADI KESALAHAN IDENTITAS


UMUR ALAMAT
SESUAI SESUAI
TIDAK YA TIDAK YA TIDAK

6 6

MONITORING DAN EVALUASI MUTU KLINIS (FORM MONITORING)

ANALISA MASALAH PENYEBAB MASALAH


Petugas dtg terlambat Rumah petugas jauh
Petugas tdk mengisi identitas Kurangnya petugas

Petugas tdk memahami SOP Belum disosialisasi mengenai SOP


Pasien banyak Kurangnya petugas
TINDAK LANJUT EVALUASI TINDAK LANJUT (Dipantau 1 x/bln)
Menambah jml petugas pendaftaran Belum dilaksanakan
Menambah jml petugas pendaftaran Belum dilaksanakan

Sosialisasikan SOP pendaftaran Sudah dilaksanakan tgl ….. (Bukti terlampir)


Sosialisasikan SOP penyampaian info Sudah dilaksanakan

AUDITEE

(...................................)
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PA

BULAN : JULI
UNIT : PENDAFTARAN
NO HASIL MONITORING TINDAK LANJUT HASIL MONITORING
1 Capaian jam buka pelay msh 74,19% Menambah jml petugas pendaftaran
Capaian masih rendah
Petugas lama melayani
Petugas tdk melaksanakan SOP pendaftaran
Tidak melakukan penyampaian informasi
Tidak ada jadwal pemeliharaan sarana
Plafon retak
EP 7.1.1.3
Pembuangan sampah medis non medis
Sterilisasi alat
U KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN SIKLUS PDCA

PLAN DO CHECK
Menyusun anggaran utk penambahan petugas Recruitment petugas Belum dianggarkan
ACTION EVALUASI TINDAK LANJUT
REGISTER RESIKO UKP

Tingkat risiko Upaya


Kegawat
Pelayanan/ Risiko yang mungkin Probabilita (sangat tinggi, Penyebab Pencegahan penanganan Penanggung Pelaporan jika terjadi
No an Akibat
Unit Kerja terjadi s tinggi, sedang, terjadinya risiko jika terkena jawab (PIC) paparan
(Severity)
rendah) risiko

Pelayanan
I
laboratorium
Risiko
penular
an Sosialisasi
Petugas tidak
infeksi pentingnya Laporkan pada Tim
Pemeriksaan tidak menggunakan
1 4 3 Tinggi pada APD saat Dian Ardi Mutu dan
sesuai prosedur APD sesuai
pasien melakukan Keselamatan Pasien
prosedur
dan pemeriksaan
petuga
s
Bagi pasien:
Risiko tertular infeksi

Bagi petugas:
Tertular infeksi

Bagi lingkungan:
Limbah lab infeksius

Pelayanan
II
PONED
Kejadian dilaporkan
Petugas tidak Mensterilkan
Penyeb paling lambat 2 x 24
Sterilisasi alat tidak memahami alat dengan
1 5 5 Ekstrim aran Bd. Sopiah jam kepada Tim
sesuai standar pemakaian sterilisasi
infeksi Keselamatan Pasien
alat autoclav kering
Sosialisasi pe untuk ditindak lanjuti.
Bagi pasien:
penularan infeksi

Bagi petugas:
penularan infeksi
pada petugas

Bagi lingkungan:
infeksi nosokomial

Loket
III
Pendaftaran
Petugas unit
Petugas
Salah lain
Tulisan pasien mengkonfirm
penulis melaporkan Laporkan pada Tim
Kesalahan penulisan di form asi ulang
1 3 5 Ekstrim an kesalahan Sandrina Keselamatan Pasien
identtas pasien pendaftaran identitas
identita penulisan dan Tim Mutu
kurang terbaca kepada
s kepada
pasien
pendaftaran
Bagi pasien:
salah identifikasi
pasien saat diberikan
pelayanan

Bagi petugas:
menghambat proses
pelayanan
Bagi lingkungan:
penumpukan pasien
karena proses
pelayanan terhambat

IV Rekam Medis

Pasien Petugas unit


dipang lain segera
Petugas gil tidak mengusulkan melaporkan
Kesalahan distribusi Laporkan pada Tim
kurang teliti sesuai penambahan ke petugas
1 Rekam Medis ke unit 2 4 Moderat Ririn Mutu dan
karena hanya dengan petugas rekam medis
pelayanan Keselamatan Pasie
satu orang unit rekam medik jika ada
yang kesalahan
dituju distribus

Bagi pasien:
tidak mendapat
pelayanan sesuai
kebutuhannya

Bagi petugas:
memberikan
pelayanan tidak
sesuai dengan
kebutuhan pasien

Bagi lingkungan:
penumpukan pasien
karena proses
pelayanan terhambat

V Pelayanan TB

Petugas tidak Tidak


bisa kontak dapat Mendiagnos
Mengusulkan
langsung memeri a pasien
pembuatan Laporkan kepada Tim
Pemeriksaan pasien dengan pasien ksa berdasarkan
1 4 5 Ekstrim akses pintu dr.Jatty Mutu dan
tidak sesuai SOP karena tidak pasien pemeriksaan
keluar masuk Keselamatan Pasien
ada akses secara penunjang
pasien
untuk pasien langsun saja
masuk g
Bagi pasien:
tidak mendapat
pemeriksaan fisik
sesuai SOP

Bagi petugas:
tidak dapat
memberikan
pelayanan sesuai
SOP

Bagi lingkungan:
pencemaran infeksi
nosokomial

VI Pelayanan
Kusta
Petugas tidak Tidak
bisa kontak dapat Mendiagnos
Mengusulkan
langsung memeri a pasien
pembuatan Laporkan kepada Tim
Pemeriksaan fisik dengan pasien ksa berdasarkan
1 4 5 Ekstrim akses pintu dr.Jatty Mutu dan
tidak sesuai prosedur karena tidak pasien pemeriksaan
keluar masuk Keselamatan Pasien
ada akses secara penunjang
pasien
untuk pasien langsun saja
masuk g
Bagi pasien:
tidak mendapat
pemeriksaan fisik
sesuai SOP

Bagi petugas:
tidak dapat
memberikan
pelayanan sesuai
SOP

Bagi lingkungan:
(-)

VII Gudang Obat

Kurang Kesulit
koordinasi an Unit yang
Sosialisasi
antara unit penghit mengambil
berkala
Pengambilan obat farmasi ungan obat, Laporkan insiden
1 2 3 Moderat tentang alur Nunung
tidak sesuai alur dengan stok melaporkan pada Tim Mutu
pengambilan
gudang obat obat ke PJ
obat
dan unit yang gudang obat.
pelayanan lain akurat
Bagi pasien:
(-)

Bagi petugas:
Kesulitan menghitung
jumlah stok obat

Bagi lingkungan:
(-)

VII Pelayanan
I Anak
Prosed Setelah
Petugas belum ur Sosialisasi selesai
Laporkan insiden
Pengisian Formuir memahami MTBS pengisian pelayanan
1 3 3 Tinggi Bd.Wiwi pada Tim Mutu dan
MTBS tidak lengkap cara pengisian tidak formulir formuir
Keselamatan Pasien
MTBS dilaksa MTBS MTBS
nakan dilengkapi
Bagi pasien:
Salah diagnosa

Bagi petugas:
Sulit menentukan
diagnosa

Bagi lingkungan:
(-)

Pelayanan
IX Kesehatan
Ibu
resiko
penular
an sosialisasi
Pemeriksaan Fisik wastafel cuci cuci tangan
infeksi pentingnya
tidak sesuai SOP tangan berada dilakukan di Laporkan insiden
1 4 4 Ekstrim ke CTPS untuk Bd. Waroh
(Tidak melakukan di luar unit luar unit pada Tim Mutu
pasien mengurangi
CTPS) pelayanan pelayanan
dan resiko infeksi
petuga
s
Bagi pasien:
penularan infeksi

Bagi petugas:
penularan infeksi

Bagi lingkungan:
infeksi nosokomial

X Pelayanan KB

resiko
penular
an sosialisasi
Petugas sering lupa wastafel cuci cuci tangan
infeksi pentingnya
melakukan CTPS tangan berada dilakukan di Laporkan insiden
1 4 5 Ekstrim ke CTPS untuk Bd. Iyos
sebelum dan sesudah di luar unit luar unit pada Tim Mutu
pasien mengurangi
tindakan pelayanan pelayanan
dan resiko infeksi
petuga
s
Bagi pasien:
penularan infeksi

Bagi petugas:
penularan infeksi

Bagi lingkungan:
infeksi nosokomial

Pelayanan
XI
Imunisasi
resiko
penular
an sosialisasi
Pemeriksaan Fisik wastafel cuci cuci tangan
infeksi pentingnya
tidak sesuai SOP tangan berada dilakukan di Laporkan insiden
1 4 4 Ekstrim ke CTPS untuk Bd. Iyos
(Tidak melakukan di luar unit luar unit pada Tim Mutu
pasien mengurangi
CTPS) pelayanan pelayanan
dan resiko infeksi
petuga
s
Bagi pasien:
penularan infeksi

Bagi petugas:
penularan infeksi

Bagi lingkungan:
infeksi nosokomial

Pelayanan
XII Ruang
Tindakan
Karena alat Pelayanan
dan susunan rujukan
Pelaya
ruangan Mengusulkan dipindahkan
nan Laporkan pada Tim
Sulit menangani tindakan tidak pembuatan sementara
1 5 4 Ekstrim pasien dr. Asri Keselamatan Pasien
pasien sesuai SOP memadai ruang khusus jika ada
terham dan Tim Mutu
(bersatu tindakan pasien di
bat
dengan ruang
ruangan lain) tindakan
Bagi pasien:
Salah tatalaksana

Bagi petugas:
sulit mentatalaksana
pasien sesuai SOP

Bagi lingkungan:
(-)

XII Pelayanan BP
I Umum
mengusulkan
Kejadian dilaporkan
pemasangan melakukan
pemeriksaan fisik Salah paling lambat 2 x 24
kurang fasilitas sekat dan pemeriksaan
1 tidak sesuai dengan 3 4 tinggi diagnos dr. Jatty jam kepada Tim
penunjang penyediaan di ruangan
SOP a Keselamatan Pasien
fasiiitas lain
untuk ditindak lanjuti.
penunjang
Bagi pasien:
Salah diagnosa

Bagi petugas:
Sulit melakukan
pemeriksaan sesuai
SOP
Bagi lingkungan:
(-)

petugas
farmasi
salah petugas
mengkonfirm
salah menulis resep petugas tidak obat pelayanan
2 4 3 ekstrim asi resep dr.Jatty
obat teliti pada umum lebih
ulang ke
pasien teiti
pelayanan
umum Laporkan pada Tim Keselamatan pasi
Bagi pasien:
salah mendapat obat

Bagi petugas:
salah memberi obat

Bagi lingkungan:
(-)

XI Pelayanan BP
V Gigi
Monitor
ing
pasien
Alat tensimeter
tidak Menggunaka
sering eror Pengecekan
Pemeriksaan pasien terpant n tensimeter drg. Suci Laporkan pada Tim
1 2 5 Moderat saat alat secara
tidak sesuai SOP au cadangan Jayanti Mutu.
monitoring berkala
selama dari unit lain
fisiologis
proses
anestes
i
Bagi pasien:
tekanan darah pasien
tidak terpantau

Bagi petugas:
tidak mengetahui
status tekanan darah
pasien

Bagi lingkungan:

Pelayanan
XV
Farmasi
petugas pelacakan
Kejadian dilaporkan
petugas tidak salah mengkorfima pasien
Kesalahan identifikasi paling lambat 2 x 24
mengidentifika membe si ulang segera
1 pasien saat 4 4 ekstrim Mira,APT jam kepada Tim
si dengan rikan identitas setelah
menyerahkan obat Keselamatan Pasien
lengkap obat dengan diketahui
untuk ditindak lanjuti.
lengkap insiden
Bagi pasien:
mendapat obat yang
tidak sesuai
penyakitnya

Bagi petugas:
rawan dikomplain jika
ada efek samping
karena kesalahan
pemberian obat

Bagi lingkungan:
XV Pelayanan
I Gizi
mengkonfirm
pasien mengulangi
asi ulang
Petugas tidak informasi
pada pasien
Komunikasi saat kurang sabar memah kepada
apakah Laporkan kepada Tim
1 konseling dengan 3 3 tinggi dalam ami diet pasien Tedi Kustiadi
informasi Mutu
pasien tidak efektif memberikan yang sampai
yang
konseling dianjurk pasien
disampaikan
an mengerti
sudah jelas
Bagi pasien:
tidak memahami
intruksi petugas

Bagi petugas:
tujuan memberikan
konseling tidak
tercapai

Bagi lingkungan:

XV Pelayanan
II Remaja

Mengusulkan
Pasien
Tidak ada pembuatan Melakukan
malu
Komunikasi tidak ruangan ruangan konsultasi di
1 2 5 Ekstrm saat Bd. Devi Laporkan ke Tim Mutu
efektif khusus untuk khusus unit lain yang
berkon
konsultasi konsultasi tersedia
sultasi
remaja
Bagi Pasien:
Pasien tidak leluasa
berkonsultasi

Bagi petugas:

Sulit memberikan tata


laksana yang sesuai

Bagi lingkungan:
(-)

Pelayanan
XV
Kesehatan
III
Lingkungan
Kurang
Menginstruks
Pengelolaan limbah kesadaran Terpap Sosialisasi
ikan OB Aditya Laporkan pada Tim
1 medis tidak sesuai 4 3 ekstrim petugas akan ar pentingnya
memakai Rachman Keselamatan Pasien
prosedur pentingnya infeksi APD
APD
APD
Bagi pasien:
terinfeksi kuman dari
limbah medis

Bagi petugas:
terinfeksi kuman dari
limbah medis

Bagi lingkungan :
pencemaran
lingkungan
Laporkan pada Tim Keselamatan pasien
Kegawata
Risiko yang Probabilit
No Pelayanan/Program n
mungkin terjadi as
(Severity)

1 UKS Bagi Sasaran

Cakupan pelayanan
Terjadi kelainan
kesehatan usia
kesehatan pada usia 3 3
pendidikan dasar 7-15
7-15 tahun
tahun masih rendah

Bagi petugas

Target kinerja tidak


tercapai

2 Remaja Kegiatan Remaja


Bagi Sasaran

Masih rendahnya
Cakupan penjaringan
kunjungan remaja ke
kesehatan SMP dan 4 4
klinik remaja di
SMA
Puskesmas

Bagi Petugas

Target kinerja tidak


tercapai

Bagi Lingkungan

kenakalan remaja
masih tinggi
Kegiatan Yankestra
3 Yankestra Bagi Sasaran

Kurang pemahaman
Masih rendahnya masyarakat tentang
2 3
sasaran yankestra penggunaan obat
tradisional

Bagi Petugas

Sasaran yankestra
rendah

4 PTM Bagi Sasaran

Jumlah PTM meningkat Kematian 5 5

Bagi Petugas
Tidak mencapai
kinerja puskesmas
5 Keswa Bagi Sasaran

Prevalensi ODMK Terjadinya


4 4
rendah peningkatan ODGJ

Bagi Petugas
Kurang terjaringnya
kasus ODMK
Bagi Lingkungan
Menimbulkan
ketidaknyamanan
masyarakat
6 Immunisasi Bagi sasaran:

Cakupan Imunisasai IPV


Terjadi kelumpuhan 5 1
masih rendah
cakupan imunisasai Akan
BOOSTER masih mengakibatakan
rendah kematian

Bagi lingkungan:

terjadi infeksi
nasocomial

Bagi petugas:

Kinerja Jelek

7 Gizi Bagi sasaran:

masih rendahnya lebih sering terjangkit


3 4
cakupan ASI Eksklusif penyakit pada bayi

Bagi lingkungan:

biaya hidup tinggi

Bagi petugas:
Kinerja Jelek
8 DBD Bagi sasaran:

Terjadi Demam
Angka Bebas Jentik
Berdarah Daque 5 4
(ABJ) Tinggi
(DBD)
Bagi lingkungan:
Banyaknya Jentik
nyamuk
Bagi petugas:

Kinerja Jelek

9 ISPA Bagi sasaran:

Masih Banyaknya Kasus


Terjadi Pneumonia 4 4
Pneumonia

Bagi lingkungan:

Pneumonia
merupakan Penyakit
Menular

Bagi petugas:

masih rendahnya
kinerja

10 DIARE Bagi sasaran:

Masih Banyaknya Kasus


Terjadi Diare 4 4
Diare

Bagi lingkungan:

Diare merupakan
Penyakit Menular
Bagi petugas:

penemuan kasus
diare masih rendah

11 INDRA Bagi sasaran:


Masih Rendahnya
Penemuan Kasus
Kurangnya Koperatif 3 4
Kelainan Pendengaran
di Puskesmas
Bagi lingkungan:
Kurangnya
Sosialisasi terhadap
Lingkungan
Bagi petugas:

kinerja masih rendah

12 KESLING Bagi sasaran:

Masih banyak Masih Banyak Warga


masyarakat yang belum Yang BAB bukan Di 3 3
mempunyai WC WC

Bagi lingkungan:
Polusi Udara
Bagi petugas:

kinerja masih rendah

13 KUSTA Bagi sasaran:

Masih adanya Masih adanya Warga


masyarakat yang Yang menderita 3 3
menderita kusta kusta

Bagi lingkungan:
Terdjainya penularan
penyakit kusta
Bagi petugas:
kinerja rendah
14 UKGS Bagi sasaran:

Masih kurangnya
Masih tingginya kasus
personal hygiene 3 2
karies gigi
pada gigi

Bagi lingkungan:

Terdjainya ketidak
nyaman saat
bersosialisasi

Bagi petugas:
kinerja rendah
15 KESEHATAN IBU Bagi sasaran:

masih banyak di
kematian pada ibu
temukan ibu hamil 4 3
dan bayi
resiko tinggi

Bagi lingkungan:

Kesenjangan
ekonomi

Bagi petugas:

Kinerja Jelek dan


AMP

16 TB Paru Bagi sasaran:


masih rendahnya
Penderita tidak
temuan suspek 3 4
terobati
penderita TB Paru

Bagi lingkungan:
Penyebaran Penyakit
TBC

Bagi petugas:

Kinerja Jelek dan


terjadi penularan

17 LANSIA Bagi sasaran:

Pemantuan Skrining
penderita penyakit
Lansia Resti Masih 4 4
degeneratif tinggi
rendah

Bagi lingkungan:
Ketergantungan
terhadap keluarga
atau masyarakat

Bagi petugas:
Kinerja Jelek
18 KB Bagi sasaran:

masih rendahnya
Kehamilan 4 4
cakupan akseptor MKJP

Bagi lingkungan:

Biaya hidup tinggi

Bagi petugas:

Kinerja Jelek
Kinerja Jelek

Kegagalan Metode
Hamil
MKJP

19 PROMKES Bagi sasaran:


Inspeksi sanitasi dan
Sarana TTU masih
pembinaan TTU masih 2 2
kotor
rendah
Bagi petugas

Kinerja Jelek

Bagi lingkungan
Peningkatan
penularan penyakit
REGISTER RESIKO UKM
Tingkat risiko
(sangat tinggi, tinggi, Penyebab terjadinya Akibat
sedang, rendah)

Terjadinya resiko
tinggi Kurangnya SDM
kesakitan

Pengaturan waktu tidak


Jadwal tidak menetap
efektif

Kurangnya kesadaran dan Anemia remaja masih


tinggi pengetahuan remaja tinggi, KTD,
tentang fungsi klinik remaja kenakalan remaja

Reemaja diwilayah
Kurangnya sosialisasi lintas
tidak terjaring dalam
sektor
pelayanan

Kurang pengetahuan ketidak nyamanan


kesehatan remaja, lingkungan
Kurangnya minat
Kurangnya pengetahuan
masyarakat
dan pemahaman tentang
sedang menggunakan
pentingnya penggunaan
pelayanan kesehatan
obat tradisional
tradisional

Program tidak terlaksana Sasaran tidak sesuai


dengan baik dengan harapan

Kurangnya kesadaran Meningkatnya


Ektrim
germas komplikasi penyakit

Program tidak terlaksana Sasaran tidak sesuai


dengan baik dengan harapan

Kurangnya keimanan,
Ekstrim kurangnya sosialisasi Terjadinya ODGJ
dengan lingkungan

Sasaran tidak sesuai


Keterbatasan SDM
dengan harapan

Kurangnya perhatian dari Ketidak nyamanan


masyarakat lingkungan

Kurang Pengetahuan Ibu


balita tentang imunisasi IPV, Balita yg tidak
ekstrim Kurangnya jumlah Vaksin di terimunisasi IPV
PKM, Adanya Mitos ttg terjadi kelumpuhan
Imunisasi IPV haram,panas.
Balita yang tidak di
Kurang Pengetahuan Ibu Imunisasi DPTHB dan
balita tentang imunisasi campak BOOSTER
DPTHB dan campak , akan mederita Dipteri
Adanya Mitos ttg Imunisasi dan camapk yang
IPV haram,panas. bisa mengakibatlan
kematian

terpaparnya
membuang limbah tidak
penyakirt,tertusuk
pada tempatnya
jarum

Petugas tidak melakukan


tidak terdeteksinya
kunjungan rumah pada
baayi dan balita yang
balita yang tidak mau di
tidak di imunisasi
Imunisasi

karena kurangnya
pengetahuan ibu dan tumbuh kembang
Ekstrim
keluarga tentang manfaat pada bayi terganggu
ASI Ekslusif

kurangnya sosialisasi menambah


tentang manfaat ASI pengeluaran
Ekslusif keuangan keluarga

kurangnya sosialisasi
terjadi peningkatan
tentang manfaat ASI
penyakit pada bayi
Ekslusif

Kurang Kesadaran
Masyarakat Tentang
pentingnya PSN
( Pemberantasan Sarang
Nyamuk), Kurang
ekstrim pengetahuan masyarakat Terjandinya Kematian
tentang bahayanya DBD,
Menganggap Fogging
Sebagai Solusi DBD dan
Kurangnya Penyuluhan
DBD
Masih Rendah Kesadaran
Banyak Nyamuk
tentang pencegahan DBD

target tidak tercapai DBD meningkat

Kurang Kesadaran
Masyarakat Tentang
pentingnya menjaga
ekstrim Terjandinya Kematian
Kebersihan Lingkungan dan
Masih banyaknya orang
yang merokok sembarangan

Masih Rendah Kesadaran


Terjandinya Kematian
tentang Bahaya Pneumonia

kurangnya sosialisasi target penemuan


tentang pneumonia di pneumonia masih
masyarakat rendah

Kurang Kesadaran
Masyarakat Tentang
pentingnya menjaga
ekstrim Terjandinya Kematian
Kebersihan Lingkungan dan
Masih banyaknya orang
yang merokok sembarangan

Masih Rendah Kesadaran


Terjandinya Kematian
tentang Bahaya Diare
kurangnya sosialisasi di
terjadi kematian
masyarakat

Kurang Kesadaran
Terjandinya
Moderat Masyarakat Tentang
Kecacatan Tunarungu
Pemeriksaan Dini Indra

Masih Rendah Kesadaran Terjandinya


tentang INDRA Kecacatan

kurang terdeteksi masalah


kinerja jelek
ganguan telinga

Kurang Kesadaran
Masyarakat Tentang Terjandinya Penyakit
tinggi
Petingnya WC untuk Diare
Kesehatan

Dolbon, Cemplung dan lain- Lingkungan Yang


lain Kumuh

masih banyak
tidak melakukan kunjungan masyarakat yang
rumah BAB di sembarang
tempat

Kurang Kesadaran Terjandinya


tinggi Masyarakat Tentang disiplin kecacatan fisik dan
dalam minum obat mental
Terjandinya
adanya kontak langsung
kecacatan fisik dan
dengan penderita
mental

tidak terdeteksi
kurannya kunjungan rumah
penderita kusta

Kurang Kesadaran
Terjadinya Ketidak
Masyarakat Tentang
Unlikely indahan pada
pentingnya kesehatan
Estetika
GIMUT

Adanya Gigi berlubang, Terjandinya Masalah


Stomatitis dan Ganguan kesehatan pada
GIMUT lainnya GIMUT

kasus komplikasi gigi


kurangnya UKGS di sekolah
bertambah

karena kurangnya ibu hamil yang resiko


pengetahuan ibu dan tinggi tidak terdetesi
ekstrim keluarga tentang mengenali secara dini akan
tanda-tanda bahaya pada mengakibakan
kehamilanya kematiaan

ibu hamil yang resiko


kurangnya kunjungan rumah tinggi tidak terdetesi
terhadap ibu hamil resiko secara dini akan
tinggi mengakibakan
kematiaan

ibu hamil yang resiko


kurangnya kunjungan rumah tinggi tidak terdetesi
terhadap ibu hamil resiko secara dini akan
tinggi mengakibakan
kematiaan
karena kurangnya
pengetahuan Penderita dan Penyeberan Penyakit
tinggi
keluarga tentang mengenali TBC sangat tinggi
tanda-tanda penyakit TBC

kurangnya kunjungan rumah Penyeberan Penyakit


terhadap penderita TBC TBC sangat tinggi

kurang sosialisasi PHBS,


peningkatan
kurang kesadaran
penularan TB
masyarakat melaksanakan
bertambah
PHBS

Kurang Pengetahuan tingginya angka


Ekstrim keluarga dan lansia tentang penyakit degeneratif
bahaya penyakit degenertaif tinggi

SDM yang kurang, kurang cidera pada lansia


pedulinya keluarga terhadap meningkat
lansia

kurang melakukan meningkatnya lansia


kunjungan rumah resti

karena kurangnya
pengetahuan ibu dan Angka kehamilan
ekstrim
keluarga tentang manfaat meningkat
metode KB MKJP

kesadaran masyrakat
kurang kesadaran kurang dan terjadinya
masyarakat tentang MKJP peningkatan
kehamilan

Kurangnya sosialisasi MKJP


Kurangnya sosialisasi MKJP

Kurangnya
Petugas kurang kompeten kepercayaan
dalam pemasangan MKJP masyarakat / pasien
kepada petugas

Kurang kesadaran
Bisa terjadi penularan
sedang masyarakat dalam
penyakit
penggunaan sanitasi TTU

Kurang penyuluhan dalam program tidak


penggunaan TTU berjalan dengan baik

Sarana TTU kotor lingkungan kotor


RESIKO UKM

Upaya penanganan jika


Pencegahan risiko Penanggung jawab (PIC)
terkena risiko

Pemeriksaan pemantauan
kesahatan secara berkala ,
Penambahan
Melakukan penjaringan SDM, membuat kronologis
Koordinator UKS
secara berkala kejadian, merujuk ke RS, dan
melakukan pendampingan
kepada keluarga

Mengatur manajemen waktu


seefektif mungkin,
Membuat jadwal penjaringan Manajemen waktu, dan Koordinator UKS
koordinasi dengan lintas
sektor

Pendekatan dan penyuluhan


pada remaja di sekolah dan
pemberian FE pada
ponpes, pemeriksaan Hb
remaja ,meningkatkan
remaja secara berkala,
keaktifan klinik Remaja, Koordinator Remaja
pemberian tablet Fe,
membiaan dan pembentukan
membuat kronologis, merujuk
KKR
ke rs, melakukan
pendampingan pada keluarga

Membuat jadwal Klinik


Membuat jawal klinik remaja
remaja, mensosisalisasikan
dan mensosialisasikan ke Kordinator remaja
jadwal ke sekolah dan
sekolah-sekolah
ponpes,

melibatkan remaja dalam


Penyuluhan di TTU dan
kegiatan mayarakat yang Kordinator remaja
sekolah
positif
melakukan sosialisasi kepada Sosialisasi yankestra ke
masyarakat tentang manfaat masyarakat, pembinaan Kordinator Yankestra
akupesur ,dan Toga tentang yankestra

membuat jadwal Sosialisasi,


Membuat jadwal kunjungan
Melibatkan Kader dan toma
atau menambah jadwal Koordinator Yankestra
dalampenyelenggaraan
kunjungan
yankestra

membiasakan diri Dengan


prilaku CERDIK , melalukan
Perilaku CERDIK Koordinator PTM
kontrol Rutin ke fasilitas
kesehatan

Melakukan kunjungan rumah, Membuat jadwal posyandu


Menambah Jadwal Posyandu PTM dan koordinasi dengan Koordinator PTM
PTM petugas lansia

membuat kronologis
masalah, laporan ke
Rajin meminum obat dan
Puskesmas, menindaklanjuti Koordinator Keswa
Rajin kontrol
dan pendampingan dengan
keluarga.
menambah kader
keswa ,mengadakan Mengidentifikasi dan
Koordinator Keswa
sosialisasi penanganan dan mengevaluasi kasus
pencegahan ODMK

ikut serta merangkul ODMK ,


Pendekatan terhadap ODMK Koordinator Keswa
melapor ke kader keswa

membuat kronologi
sosialisasi tentang imunisasi kejadian,melaporkan kejadian
IPV ke masyarakat, dan ke dinkes dan merujuk ke RS
Kordinator imunisasi
melakukan kunjungan pada serta melakukan
sasaran pendampingan kepada
keluarga
membuat kronologi
sosialisasi tentang imunisasi kejadian,melaporkan kejadian
IPV ke masyarakat, dan ke dinkes dan merujuk ke RS
Kordinator imunisasi
melakukan kunjungan pada serta melakukan
sasaran pendampingan kepada
keluarga

membuat kronologi
kejadian,melaporkan kejadian
menyediakan septybook dan
ke dinkes dan merujuk ke RS
membuang pada tempatnya, Kordinator imunisasi
serta melakukan
serta membuat MOU limbah
pendampingan kepada
keluarga
membuat kronologi
1.Menggunakan APD kejadian,melaporkan kejadian
ke dinkes dan merujuk ke RS
2.Kunjungan Rumah ke Balita serta melakukan Kordinator imunisasi
yang tidak di Imunisasi pendampingan kepada
keluarga

promosi/ sosialisasi ASI 1.penanganan penyakit yang


kordianator gizi
Ekslusif di derita pada bayi

promosi/ sosialisasi ASI 1.penanganan penyakit yang


kordianator gizi
Ekslusif di derita pada bayi

Sosialisasi sejak
promosi/ sosialisasi ASI dini.penyuluhaan kepada
kordianator gizi
Ekslusif masyarakat tentang manfaat
ASI Ekslusif selama 6 bulan

- Membuat Kronologi
Kejadian '- Melaporkan
di Bentuk kader jumatik Koordinator DBD
Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
ke RS

Satu rumah satu jumantik -


Gotong Royong/ Kerja Bakti - Membuat Jadwal Kerja Bakti Koordinator DBD

1. Pembinaan dan Pelatihan


Petugas ,- Membuat Kader Jumantik
satu rumah 1satu kader dan Koordinator DBD
2.Sosialisasi dan Penyuluhan Penyuluhan Di setiap Desa
Kepada Masyarakat

- Membuat Kronologi
Kejadian '- Melaporkan
Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
- Penanganan dan
ke RS '- Melakukan Koordinator Anak
Pengobatan Pneumonia
Pendampingan kepada
Keluarga dan Kontrol ulang 2
hari

- Membuat Kronologi
Kejadian '- Melaporkan
Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
jaga kebersihan lingkungan ke RS '- Melakukan Koordinator Anak
Pendampingan kepada
Keluarga dan Kontrol ulang 2
hari

1. Pembinaan dan Pelatihan Kejadian '- Melaporkan


Petugas Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
ke RS '- Melakukan Koordinator Anak
2.Sosialisasi dan Penyuluhan Pendampingan kepada
Kepada Masyarakat Keluarga dan Kontrol ulang 2

- Membuat Kronologi
Kejadian '- Melaporkan
Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
- Penanganan dan
ke RS '- Melakukan Koordinator Anak
Pengobatan Diare
Pendampingan kepada
Keluarga dan Kontrol ulang 2
hari

- Membuat Kronologi
Kejadian '- Melaporkan
Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
jaga kebersihan lingkungan ke RS '- Melakukan Koordinator Anak
Pendampingan kepada
Keluarga dan Kontrol ulang 2
hari
1. Pembinaan dan Pelatihan Kejadian '- Melaporkan
Petugas Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
ke RS '- Melakukan Koordinator Anak
2.Sosialisasi dan Penyuluhan Pendampingan kepada
Kepada Masyarakat Keluarga dan Kontrol ulang 2

- Penanganan dan
Pengobatan Telinga '-
- Merujuk ke RS / THT Koordinator Indra
Konsultasi ke dr puskesmas
dan THT

Jaga kebersihan lingkungan - Merujuk ke RS / THT Koordinator Indra

- Sosialisasi dan Penyuluhan penjaringan di masyarakat Koordinator Indra


Kepada Masyarakat dan dan merujuk ke RS
Lintas sektoral

• kelompok STBM (Kelompok


Wirausaha Sanitasi Bina
- Peningkatan wawasan
Hidup Sehat (KWS BHS) ) Koordinator Kesling
tentang STBM
• Pelaksana STBM

Jaga kebersihan lingkungan - Pembuatan WC Koordinator Kesling

- Inovasi dengan Kolaborasi


KWS
- Sosialisasi dan Penyuluhan membuat arisan untuk MCK Koordinator Kesling
Kepada Masyarakat
( Bermain Peran)

- Membuat Kronologi
Kejadian '- Melaporkan
- deteksi dini kusta '- petugas Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
melakukan pemeriksaan ke RS '- Melakukan Koordinator Kusta
school survey Pendampingan kepada
Keluarga dan Kontrol ulang 1
bulan
- Melakukan sosialisasi pada
Jaga kebersihan lingkungan masyaarakat tentang Koordinator Kusta
penyakit kusta

penderita dan adanya role - Melakukan sosialisasi pada


model penderita kusta yang masyaarakat tentang Koordinator Kusta
patuh minum obat dan sudah penyakit kusta

- deteksi dini GIMUT (UKGS)


- Merujuk ke Puskesmas dan
'- petugas melakukan
Disipline dalam perawatan Koordinator UKGS
pemeriksaan dan Melakukan
Gimut 6 bulan sekali
Sikat Gigi bersama di sekolah

Jaga kebersihan GIMUT,


- Melakukan sosialisasi pada
Minimal sikat gigi 2-3 kali
masyaarakat tentang Koordinator UKGS
Sehari dan Menganti Sikat
Menjaga GIMUT dengan baik
gigi 1 bulan sekali

Melakukan sosialisasi dan


- Melakukan sosialisasi pada
kegiatan di sekolah - sekolah
masyaarakat tentang Koordinator UKGS
dan melakukan pemeriksaan
Menjaga GIMUT dengan baik
berkala 6 bulan sekali

1. membuat kronologi
(kelas ibu hamil) kejadian, melapor ke petugas Kordinator KIA
puskesmas, merujuk ke RS

1. membuat kronologi
(kelas ibu hamil) kejadian, melapor ke petugas Kordinator KIA
puskesmas, merujuk ke RS

1.kunjukan rumah ibu hamil


resiko tinggi
1. membuat kronologi
2.sosialisasi kepada kejadian, melapor ke petugas Kordinator KIA
masyarakat tentang puskesmas, merujuk ke RS
penyebab kematian ibu hamil
dan bersalin
RUK Pelatihan Inpestigasi 1.Pengobatan TBC secara
terhadap kasus TB paru untuk disiplin , prilaku hidup sehat Kordinator TB
Kader ditingkatkan

RUK Pelatihan Inpestigasi


terhadap kasus TB paru untuk prilaku hidup sehat Kordinator TB
Kader

1.kunjukan rumah penderita - Membuat Kronologi


suspek TB Kejadian '- Melaporkan
2.sosialisasi kepada Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
masyarakat tentang tanda - ke RS '- Melakukan Kordinator TB
tanda penyakit TBC dan Pendampingan kepada
membentuk kader investigasi Keluarga dan Kontrol ulang 1
penyakit TBC bulan

rajin kontrol menerapkan 1.pengobatan penyakit


kordinator lansia
prilaku cerdik Degeneratifmerujuk ke RS

Kejadian '- Melaporkan


Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
peningkatan pengawasan
ke RS '- Melakukan kordinator lansia
pada lansia
Pendampingan kepada
Keluarga dan Kontrol ulang 1
Kejadian ke Dinkes '- Merujuk
melakukan srening lansia ke RS '- Melakukan kordinator lansia
Pendampingan kepada

1. Pemeriksaan Kehamilan
dan mencegah tidak
Sosialisasi MKJP kordinator KB
terjadinya kehamilan resiko
tinggi

1. Pemeriksaan Kehamilan
sosialiisasi MKJP dan dan mencegah tidak
kordinator KB
penangan serta pencegahan terjadinya kehamilan resiko
tinggi

1.Kelas Ibu hamil

1. Pemeriksaan Kehamilan
dan mencegah tidak
kordinator KB
terjadinya kehamilan resiko
2.Mensosilisasikan MKJP
pada Masyarakat 1. Pemeriksaan Kehamilan
dan mencegah tidak
Pelatihan MKJP untuk kordinator KB
terjadinya kehamilan resiko
petugas tinggi
Refresing dalam pemasangan
MKJP

Penggunaan sanitasi yang Segera konsultasi dengan


Koordinator Promkes
benar petugas kesehatan

perbaikan kinerja, membuat


jadwal monitoring, kordinasi
penyuluhan yang intensif kordinator promkes
lintas sektoral dan sosialisasi
di masyarakat
Membuang sampah pada
memperbanyak stiker2
tempatnya, menjaga kordinator promkes dan
tentang menjaga kebersihan
kebersihan lingkungan, toilet kesling
linkungan
dibersihkan setiap saat
Pelaporan jika terjadi paparan

Pj UKM

Pj UKM

Pj UKM

PJ UKM

PJ UKM
Pj UKM

Pj UKM

Pj UKM

Pj. UKM

Pj. UKM

PJ UKM

Pj. UKM

PJ UKM
PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM
PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKP

PJ UKP
PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM
PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM
PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM
PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

PJ UKM

Anda mungkin juga menyukai