Anda di halaman 1dari 41

FMEA

LANGKAH 3 & 4
Anto Indriyadi, SKep, Ns, MKM

dr Arjaty W Daud MARS


LANGKAH 3 :
Brainstorming Modus Kegagalan

 Pertimbangkan : Active failures & Latent Failures


 Active failures : Kegagalan aktif: interaksi langsung
antara manusia dan sistem. Termasuk kesalahan oleh
dokter, perawat, petugas lain yang terlibat dalam
perawatan pasien setiap hari

 Latent Failures : Kegagalan Laten: konsekuensi dari


keputusan yang dibuat di tingkat atas organisasi.
Termasuk alokasi sumber daya, pendidikan dan
pelatihan, desain unit dan keputusan manajerial
lainnya.
Modus Kegagalan
““Perilaku yang dapat mengakibatkan gagal”

-‐ Tanyakan “bagaimana bisa gagal?” setiap saat


-‐ Identifikasi semua modus kegagalan
-‐beberapa langkah dapat tidak memiliki modus kegagalan
-‐beberapa langkah dapat memiliki banyak modus
kegagalan
BRAINSTORMING MODUS
KEGAGALAN

• Pikirkan
keadaan di luar kebiasaan yang
biasanya dilakukan sehari-hari
• Cobalah berbuat sesuai dengan ketentuan dan
bisa diterima secara umum
•Pikirkan “proses” sebagai suatu “Sistem” yang
terfokus pada hubungan tiap bagian sebagai
hal yang tak terpisahkan
Potensial Dampak
 Dampak : Hasil atau konsekuensi modus kegagalan
 Untuk setiap modus kegagalan, tanyakan “apa hasl
dari modus kegagalan ini?
 Jika modus kegagalan terjadi,
MAKA apa konsekuensinya
 JIKA scanner tidak bisa dioperasikan,
MAKA gunakan scanner lain
 JIKA salah Identifikasi pasien,
MAKA pasien akan salah menerima obat (adverse event)

* McDermott. Basics of FMEA


Contoh :
Alur Pelayanan Operasi
Proses 1
Proses 2 Proses 3
Assesemen Pre
Daftarkan op Siapkan Pasien
Op

Proses 4 Proses 5 Proses 6


Kirim pasien Operasi Jemput Pasien

Proses
Monitoring Post
Op7
Sub Proses
Assesmen Pendaftaran
Siapkan Pasien
Pre Op Operasi

• Buat keputusan • Isikan Form • Siapkan Personal


op Pendaftaran Hygiene
• Pengkajian • Pembuatan • Siapkan
Bedah Jadwal psikologis
• Pengkajian • Komunikasi • Orientasi
Anestesi
• Pengkajian
Keperawatan
• Informed
Consent.
Sub Proses

Kirim Pasien Operasi Jemput Pasien

• Isi lembar • Timbang • Kaji Post op


transfer terima • Lembar
• Pasang • Sign In Transfer
pengaman • Time Out • Transportasi
• Motivasi • Sign Out
Pasien
• Transportasi
Sub Proses : Operasi
Timbang
Terima

Sign In

Time
Out

Sign Out
Potensi Kegagalan

Assesemen Daftarkan Siapkan


Pre Op op Pasien

Kirim Jemput
Operasi
pasien Pasien

Monitoring
Post Op
Sub Proses : Operasi

Timbang
Sign In Time Out Sign Out
Terima

operasi
Resiko Kegagalan :
Sub Proses Timbang Terima
1. Salah pasien
2. Salah berkas RM
3. Pasien Jatuh
4. Pasien menunggu terlalu lama
5. Pasien KU memburuk
Resiko Kegagalan :
Sub Proses Sign In
1. Marking tidak ada
2. Operator Tidak datang
3. Pasien belum informed consent
Resiko Kegagalan :
Sub Proses Time Out
1. Imaging tidak ada
2. Alat tidak steril
3. Perintah operasi tidak jelas
Resiko Kegagalan :
Sub Proses Sign Out
1. Salah spesimen
2. Spesimen hilang
3. Perintah post op tidak ada
4. Alat tertinggal
5. Pasien KU memburuk
No Proses / Sub Proses Potensial Kegagalan Penyebab Kegagalan

Perawat Kamar Bedah perawat Kamar Bedah tidak ada alarm /


1 melakukan verifikasi terlambat melakukan penanda pendaftaran
pendaftaran operasi verifikasi online baru

Sampel terbuang tidak patuh SPO sign out


perawat Kamar Bedah
2
melakukan SIGN OUT Alat tidak lengkap tidak patuh SPO sign out
perawat Kamar Bedah
3 mempersiapkan alat yang alat masih dipakai
akan digunakan Alat belum siap operasi yang lain
alat masih disterilkan di CSSD

Petugas melakukan time Kejadian kritis tidak Petugas tidak fokus


4
out terantisipasi dengan time out
Perawat Kamar Bedah menerima Identifikasi pasien tidak sesuai tidak tertib SPO identifikasi
5 pasien operasi CITO dengan di RM pasien
tidak tertib SPO identifikasi
identifikasi pasien tidak dilakukan
pasien
Contoh 2
Contoh 3
LANGKAH 4 : PRIORITASKAN MODUS
KEGAGALAN
Perhatikan 3 skoring :
1. Skor Dampak / Severity dampak dari
modus kegagalan
2. Skor Frekuensi / Ocurency modus kegagalan
3. Skor Detektibilits kegagalan sebelum
diketahuinya dampak
Contoh Severity Scale 1-‐10
RATING DESKRIPSI DEFINISI
1 Minor effect or no effect Would not be noticeable to individual served
and would not affect the process
2
3 May affect the individual served and would
result in some effect on the process
4
5 Moderate effect May affect the individual served and would
result in a major effect on the process
6 Minor injury Would affect the individual and result in a
major effect on the process
7
8 Major injury Would result in a major injury for the individual
served and have a major efect on the process

9
10 Catastrophic effect, a terminal Extremely dangerous, failure would result in
injury or death death of the individual served and have a major
effect on the process
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan sistem
berbahaya tanpa tanda-tanda yang mendahului
9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada pelanggan atau
8 berbahaya gangguan serius pada sistem yang dapat menghentikan pelayanan dengan adanya
tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan tingkat
ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan ganggung
sistem yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang yang signifikan
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan pelanggan
5 sedang dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem

4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan
3 ringan sampai mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan pada sistem
sedang yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan

2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya
ringan masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada
sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
Contoh Severity Scale 1-‐5
SEVERITY RATING
CATASTROPHIC MAJOR MODERATE MINOR INSIGNICANT
5 4 3 2 1
Patient Death Injury with Injury with no No injury but No injury
Outcome permanent permanent loss of increased
loss of function LOS to
function monitor
effects
Visitor Death, Injury with Injury with no Evaluated & No injury
Outcome hospitalization permanent loss of permanent loss of First aid
of 3 or more function function or treatment
Or Hospitalization Evaluation &
of 1 or 2 treatment for
visitors 1 or 2 visitors
(less than
hospitalizatin )

Staff Death or Hospitalization Medical expenses, First aid No injury


Outcome hospitalization of 1 or 2 staff or lost time or treatment
of 3 or more 3 or more staff restricted duty only with no
staff experiencing lost injuries or lost time, nor
time or restricted illness for 1 or restricted
duty 2 staff duty injuries
injuries or nor illnesses
illnesses
Contoh Probability of occurrence/Frekuensi
scale 1-‐ 10
Rating Deskripsi Probability of Detection Definisi
1 Remote to 1 in 10.000 No or little known occurrence, highly
nonexixtent unlikely that condition will ever occur
2
3 Low likelihood 1 in 5000 Possible, but no known data, the
condition occurs in isolated cases, but
chances are low
4
5 Moderate likelihood 1 in 200 Documented, but infrequently the
condition has a reasonable chance to
occur
6

7 High likelihood 1 in 100 Documented & frequent, the condition


occurs very regularly and / or during a
reasonable amount of time
8

9 Certain to occur 1 in 20 Documented, almost certain, the


condition will inevitably occur during long
period typical for the step or link
10
Occurence /Frekuensi Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dapat
dihindarkan
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 terjadai sangat
tingggi
6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 terjadi tinggi
sedang
4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 terjadi sedang
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
terjadi rendah

1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan terakhir
terjadi amat terjadi
sangat rendah
Contoh Probability of occurrence /Frekuensi
scale 1-‐ 5

Rating Description Definition


1 Rare Very Unlikely to occur
(may happen sometime in 5 to 30 years)
2 Unlikely Unlikely to occur
(may happen sometimes in 2 to 5 years)
3 Possible Possible will occur
(may happen several times in 1 to 2 years)

4 Likely Likely to occur immediately or within a short period


(may happen several times in one year )

5 Almost certain Very likely to occur every month


Menentukan Kemampuan Deteksi
(Detectability)
 Detectability adalah derajat dimana sesuatu dapat
ditemukan atau dicatat

 Pertanyaannya :
Jika modus kegagalan terjadi , bagaimana hal
tersebut dapat diketahui (terdeteksi) ?
Contoh :
mengidentifikasi isi gas berdasarkan label yang
tertera pada tabung. Jika label hilang maka akan
sangat berbahaya karena tidak diketahui isi
tabung tsb.
Contoh Detectability scale 1 -‐10
Rating Deskripsi Definisi Definition
1 Certain to 10 out of 10 Almost always detected immadiately
detect
2

3 High likelihood 7 out of 10 Likely to be detected


4
5 Moderate 5 out of 10 Moderate likelihood of detection
likelihood
6
7 Low likelihood 2 out of 10 Unlikely to be detected
8
9 Almost certain 0 out of 10 Detection not possible at any point
not to detect
10
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada peluang Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan
untuk diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible dan
8 diketahui tidak segera dapat dilakukan

7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses yang
6 baku untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan

Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau dilakukan
5 untuk diketahui secara sampling

4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 untuk diketahui
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
tinggi untuk
diketahui
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah kesalahan
untuk diketahui
Contoh Detectability Scale

Rating Description Probability of Definition


Detection

1 Certain to detect 10 out to 10 Almost always detected immediately

2 High likelihood 7 out of 10 Likely to be detected

3 Moderate 5 out of 10 Moderate likelihood of detection


likelihood

4 Low likelihood 2 out 0f 10 Unlikely to be detected

5 Almost certain 0 out of 10 Detection not possible at any point


not to detect
Memilih Skala Peringkat
 Pimpinan dan staf bebas memilih skala yang dipercaya
efektif, dan organisasi harus menggunakannya secara
konsisten.
Mis. Organisasi bisa memilih skala 1-‐10 atau 1-‐5.

• Tidak masalah, apapun metode (FMEA / HFMEA) dan


penentuan skala ( 1-‐10atau 1-‐5)yang digunakan oleh tim,
Anggota tim harus setuju dan mengerti skala apa yang
telah ditetapkan.
• Mis. Jika tim sepakat menggunakan skala 1-‐5,mereka
harus setuju pada definisi tiap rating.
Memilih Skala Peringkat
Beberapa Metode yang digunakan untuk menilai
peringkat Modus kegagalan :
1. Hazard score : → HFMEA
Fokus pada kegawatan (severity) dan
kemungkinan (probability)
2. Risk Priority number (RPN) : -‐→ FMEA
Fokus pada severity, probability dan detectibility
1. Focusing Hazard score (HFMEA)

 Fokus pada 2 faktor :


 The severity (of the effect)
 The probabaility (of the effect)
 Tim dapat menganalisa modus kegagalan, potensial
penyebab dengan menggunakan kriteria: “detectability,
preventability & controllability”.
 Hazard scoring matrix
 Decision tree → apakah modus kegagalan
memerlukan tindakan selanjutnya.

(VA NCPS)
2. Risk Priority number (RPN)

 Sering digunakan untuk mengkalkulasi kritisnya


keadaan sebagai suatu a risk priority number (RPN),
juga disebut Criticality Index (CI), berdasarkan derajat
severity, Probability dan deteksi.
RPN / CI = Severity x Probability x Detectibility.

 Modus kegagalan dengan nilai RPN yang tinggi,


otomatis meningkatkan perhatian untuk diatasi /
menjadi PRIORITAS.
No Proses / Sub Proses Potensial Kegagalan Penyebab Kegagalan Dampak F S D RPN

1 Perawat Kamar Bedah perawat Kamar Bedah tidak ada alarm / operasi Cito tidak 2 4 5 40
melakukan verifikasi terlambat melakukan penanda pendaftaran terdeteksi
pendaftaran operasi verifikasi online baru

Sampel terbuang tidak patuh SPO sign out Pemeriksaan penunjang 2 4 4 32


pasien pasca operasi
tidak lengkap

2 perawat Kamar Bedah Alat tidak lengkap tidak patuh SPO sign out KTD 2 4 3 24
melakukan SIGN OUT

3 perawat Kamar Bedah Alat belum siap alat masih dipakai jam operasi mundur 2 3 3 18
mempersiapkan alat operasi yang lain
yang akan digunakan

alat masih disterilkan di jam operasi mundur 2 3 3 18


CSSD

4 Petugas melakukan Kejadian kritis tidak Petugas tidak fokus KTD 3 3 2 18


time out terantisipasi dengan time out

5 Perawat Kamar Bedah Identifikasi pasien tidak sesuai tidak tertib SPO identifikasi Salah pasien 2 4 2 16
menerima pasien operasi dengan di RM pasien
CITO

identifikasi pasien tidak tidak tertib SPO identifikasi Salah pasien 2 4 2 16


dilakukan pasien
Contoh 1
Contoh 2
SCORE FMEA

Severit Keserin Rangki


Modus Kegagalan Analisa Efek Analisa Penyebab Detekbility RPN
y gan ng
salah identifikasi spesimen Salah interpretasi 4 Tidak mematuhi SPO 2 4 32 1
Marking tidak ada Salah sisi 5 Tidak ada pengkajian pre op 3 2 30 2

Pemindahan pasien tidak sesuai


•Pasien Jatuh Pasien Cidera 5 2 3 30 3
SPO
Beban kerja tinggi
Operator belum ada 24 4
Operasi memanjang 2 3 4
Alat tidak steril Resiko infeksi 3 Proses tidak sesuai SPO 2 4 24 5
Keluarga Komplain 2 Petugas belum siap 4 3
•Pasien menunggu terlalu lama 24 6

Listrik mati Pasien cedera 4 Tidak ada maintenance 1 5 20 7


Spesimen hilang Operasi ulang 5 Tidak mematuhi SPO 1 4 20 8
•Pasien KU memburuk Operasi ditunda 2 Faktormpenyakit 2 4 16 9
Suasana bising Salah dengar 3 Terlalu banyak staf 2 2 12 10
Tidak ada perintah post op Pasien cedera 4 Beban kerja tinggi 3 1 12 11
Imaging tidak ada Salah sisi 5 Tidak mematuhi SPO 2 1 10 12
•Salah berkas RM Salah Tindakan 5 Kurang Teliti 1 2 10 13
Identitas tidak jelas Salah pasien 5 Gelang tidak jelas 1 2 10 14
Kassa tidak dihitung Kasa tertinggal 5 Tidak mematuhi SPO 1 2 10 15
Pasien tidak bisa diajak 2 Faktormpenyakit 2 2
Pasien kesadaran menurun komunikasi 8 16

Anestesi belum ada Pemanjangan waktu 3 Beban kerja tinggi 1 2 6 17

Contoh 3
Contoh 4
Risk Priority Number (RPN)
Detectabilit
FM # Failure Mode Severity Frequency y RPN

2 Choose incorrect medication 10 7 7 490

6 No double check 10 7 7 490

4 Error due to Baker Cells 10 8 6 480

1 Poor flow of refilling process 7 10 6 420


Cuttof
point
10 Dispense not documented in computer 7 10 5 350

5 Labeled Incorrectly 7 8 3 168

7 Illegible initials 4 10 4 160

9 No double check of bag contents 7 7 3 147

3 Count incorrect quantity 2 7 10 140

8 Prescription bagged incorrectly 4 4 1 16


Determining risk and Criticality for priority ranking
Tim harus mengkalkulasi setiap RPN dampak modus
kegagalan dan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai
“criticality”.
Prioritaskan Modus Kegagalan
 Modus kegagalan harus dilakukan prioritas sesuai
dengan prioritas tindakan.
 Jika modus kegagalan menggunakan RPN, mungkin
dapat memilih “cutoff point” untuk menentukan
prioritas.
 Nilai dibawah cutoff point tidak memerlukan
tindakan segera kecuali tersedia waktu .
 Nilai di atas cutoff point , harus dilakukan
eksplorasi.
Severity Probability/ Detectability RPN
ranking Occurrence Ranking ranking
8 5 1 40
8 1 10 80

If cutoff point of 50 :
• Modus kegagalan :< 50 tidak dimasukkan sebagai fokus
• Modus kegagalan : 40 : dikeluarkan dari fokus (dropped from focus)

Anda mungkin juga menyukai