DI PUSKESMAS
Disampaikan pada :
Workshop Pendukung Implementasi Akreditasi Puskesmas
Dinas Kesehatan Kab. Pemalang
10 – 11 Oktober 2022
5
1. SEVERITY ASSESSMENT
2. ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
3. FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS (FMEA)
4. REGISTER RISIKO
5. HVA
6. ICRA
Program Manajemen Risiko (MR) : adalah strategi dan kegiatan utk
mereduksi/memitigasi risiko, disusun setiap tahun, terintegrasi
dalam perencanaan PKM, berdasarkan identifikasi dan analisis
risiko, baik yg sudah terjadi (kejadian/insiden) maupun yang
berpotensi menyebabkan terjadinya kejadian/insiden
FMEA
Redesign proses
RPN = Dampak X Probabilitas X
Deteksi
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan sistem
berbahaya tanpa tanda-tanda yang mendahului
9 Sangat berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada pelanggan atau
8 gangguan serius pada sistem yang dapat menghentikan pelayanan dengan adanya
tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan tingkat
ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan ganggung sistem
yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang yang signifikan
6 Berbahaya sedang Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan pelanggan
5 dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem
4 Berbahaya ringan Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan
3 sampai sedang mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan pada sistem
yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan
2 Berbahaya ringan Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya
masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada
sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Kemungkinan terjadinya Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
dapat dipastikan
9 Hampir tidak dapat Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dihindarkan
8 Kemungkinan terjadai Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 sangat tingggi
4 Kemungkinan terjadi Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 sedang
2 Kemungkinan terjadi Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
rendah
1 Kemungkinan terjadi Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan
amat sangat rendah terakhir terjadi
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Tidak ada peluang Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan
untuk diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible dan
8 diketahui tidak segera dapat dilakukan
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses yang
6 baku untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan
Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau
5 untuk diketahui dilakukan secara sampling
4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 untuk diketahui
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
tinggi untuk diketahui
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah kesalahan
untuk diketahui
Modus- Penye- Akibat- Kemungki Tingkat Kemudah Risk Solusi Indikator
modus bab nya nan kepatah- an Priority untuk
kegagal- terjadi- terjadi- an (S= dideteksi Number mengu-
an/kesala nya nya ( Severity) (D= (RPN) kur
han O= Detectabil RPN = keberha-
Occurren ity) OxSxD silan dari
ce) solusi
Menetapkan “cut off point”
dengan Pareto
Tingkat Tim MR :
• Rekapitulasi risk grading matriks (insiden/kejadian yg sudah
terjadi di unit2 Risk register
• Rekapitulasi Identifikasi proses berisiko tinggi di unit2
prioritaskan
• Risk mapping
Risk Register
Rekapitulasi risiko/kejadian insiden dalam waktu 2 tahun
Mencakup :
• Insiden keselamatan pasien
• Insiden staf medis
• Insiden K3 (tenaga Kesehatan & tenaga lainnya)
• Hasil inspeksi fasilitas & lingkungan PKM
• Hasil asesmen PPI
• Klaim
• Komplain
• Investigasi eksternal & internal
From Identifikasi Proses Risiko Tinggi
Metode Analisa proaktif utk prioritas & Reduksi risiko
Laporan insiden
(reaktif) Matriks grading
Register risiko risiko (D x P)
Redesign proses
Identifikasi proses Ranking risiko (D
berisiko tinggi x P x K)
(prioritas)
Terima Kasih
Selamat Berkarya
Tetap Sehat - Tetap Semangat
ICRA
Infection Control Risk Assessment
JENIS ICRA
ICRA KONSTRUKSI
ICRA PROGRAM PPI
1 IDENTIFIKASI MASALAH
melihat seberapa beratnya dampak potensial dan kemungkinan seberapa
sering frekuensi munculnya risiko, identifikasi aktifitas yang dilakukan
pada risiko dan cara transmisinya
2 ANALISA RISIKO
4 PENGELOLAAN RISIKO
5. PLAN OF ACTION
Penilaian dan Penentuan Skor
2 low Jarang (frekuensi 1-2 x/tahun), Jarang tapi bukan tidak mungkin
terjadi (terjadi dalam jangka waktu 2-5 tahun).
Peralatan Kritikal, 5 3 5 75 I
semi kritikal,non
kritikal belum terpisah
Petugas Menggunakan 4 2 1 8 V
APD sesuai tidak
indikasi
Tempat pencucian 5 2 5 50 III
alat kesehatan masih
di ruang pelayanan
gigi
Kebersihan 3 3 2 18 IV
lingkungan : Meja,
Lampu belum rutin
RISIKO/MASALAH
POTENSIAL
SKOR
PRIORITAS
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
PROGRESS /
STRATEGI EVALUASI ANALISIS
• Kualitas udara
• ICRA
• Utilitas
• Kebisingan
• Getaran
• Bahan berbahaya
• Layanan darurat
• Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan,
pengobatan dan layanan
Langkah I :
Menentukan Tipe Konstruksi/Renovasi Bangunan Berdasarkan
Tingkat Risiko (debu, aerosolisasi, durasi dan HVAC)
- Area kantor • Rawat jalan - UGD, ruang tindakan - Ruang isolasi tekanan
negatif
• Cafeteria - Ruang pelayanan gigi
- Unit luka bakar
• Dietary - Ruang perawatan
pasien - Kamar Operasi
- Manajemen Material
- Ruang Maternitas / - CSSD
-Laboratorium VK
- Kateterisasi
- Koridor Umum - Kamar bayi Jantung
(yang dilewati
pasien, suplai, dan - Area pasien
linen) immunocomprom
ised
- Newborn
Intensive Care
Unit (NICU)
- Intensive Care
Unit
Langkah Ke-3 :
Menentukan Level/Kelas ICRA Renovasi
Note : Persetujuan pengendalian infeksi akan diperlukan ketika aktivitasi kontruksi dan
tingkat risiko berada pada kelas 3 dan kelas 4 dan dan dilakukan identifikasi dampak
lain di daerah sekitar area proyek.
Contoh : Penilaian Risiko Renovasi
konstruksi
Rendah Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV
2.
Memperoleh perizinan dari KPPI sebelum kegiatan 6. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA.
konstruksi dimulai
Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk
7. Lakukan pengepelan
pembersih/disinfektan
basah dengan
Persyaratan tambahan:
HVA
Hazard Vulnerability Assesment
HVA dr Tjahjono.xls
Terima Kasih
Selamat Berkarya
Tetap Sehat - Tetap Semangat