1. Jika tidak ada kejadian, tetapi kita akan memperbaiki suatu system agar minimal
risiko, maka kita bisa lakukan FMEA.
2. FMEA cocok utuk tindakan preventif.
3. FMEA adalah suatu alat mutu untuk mengkai suatu prosedur secara rinci dan
mengenali model-model adanya kegagalan/ kesalahan pada suatu prosedur
4. Melakukan penilaian terhadap tiap model kesalahan/ kegagalan, dengan mencari
penyebab terjadinya
5. Mengenali akibat dari kegagalan / kesalahan, dan mencari solusi dengan
melakukan perubahan disain dan prosedur.
Langkah-langkah untuk melakukan FMEA
1. bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat dalam suatu
proses
2. Tetapkan tujuan,keterbatasan dan jadual tim
3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Gambarkan alur proses yang ada sekarang
5. Kenalilah failure modes pada proses tersebut
6. Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model
kesalahan/kegagalan
7. Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap
model/kesalahan / kegagalan
Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan
Sering tidaknya terjadi (occurrence ) : (O)
1: Tidak pernah 10 : sangat sering
Kegawatan (S= Severity)
1: tidak gawat , 10 sangat gawat
Kemudahan untuk terdeteksi (D= Detectability)
1: mudah terdeteksi, 10 : sangat sulit terdeteksi
Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan : O x S x D
2. Tentukan batasan (cut off point) RPN yang termasuk prioritas
3. Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
4. Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
5. Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
6. Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
Bentuk Tabel untuk Melakukan FMEA adalah sebagai berikut:
Indikator untuk
Modus-modus Kemungkinan Tingkat Kemudahan Risk Priority
Penyebab mengukur
kegagalan/ Akibatnya terjadinya ( O= kepatahan dideteksi (D= Number(RPN) Solusi
terjadinya keberhasilan dari
kesalahan Occurrence) (S= Severity) Detectability) RPN = OxSxD
solusi
Matriks FMEA:
Probability
1. Extreme risk
Severity 2. High risk
assessment 3. Moderate risk
4. Low risk
Severity
(Dampak)
Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
Dampak risiko (Severity)
TK RIKS Deskripsi Dampak
26 t
Probabilitas
Frequent: Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) : 5
30
FMEA
1. Unit kerja:
2. Tim FMEA:
a) Ketua
b) Anggota
3. Peran masing-masing ketua dan anggota:
4. Jadual kegiatan tim:
5. Alur proses yang sekarang:
6. Identifikasi Failure modes:
Bagi petugas:
1.terpapar reagensia korosif
2.terpapar spesimen infeksius
Bagi lingkungan:
1. limbah lab infeksius
IDENTIFIKASI FAILURE MODES
Contoh: pelayanan obat di Puskesmas
Bagi petugas:
1. terpapar reagensia korosif
2. dst
Bagi lingkungan:
1. limbah lab infeksiun
2. dst
Terimakasih