Anda di halaman 1dari 17

Strategi dan Kebijakan Pemerintah Pusat dalam

Meningkatkan Program Kerja Pembangunan


Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan
Oleh:
Sandi Suwardi Hasan, M.Si
Kepala Bagian Organisasi, Tatalaksana, dan Kerjasama Antar Lembaga
Biro Perencanaan dan Organisasi, Kemenpora

Disampaikan dalam Forum SKPD Kepemudaan dan Keolahragaan


Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Banten Tahun 2017
Soll Marina Hotel, 02 Maret 2017
Kebijakan Pembangunan Nasional
Dalam Rangka Meningkatkan

DASAR HUKUM
Prestasi Pemuda dan Olahraga
Tahun 2017 - 2018

Kebijakan Perencanaan Pembangunan Nasional yang memuat sasaran dan target pembangunan nasional
berikut pendanaannya, termasuk Pembangunan Bidang Pemuda dan Olahraga, termuat dalam:

a. UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Kolahragaan Nasional

b. UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan

c. UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka

d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, ditetapkan dalam


Perpres No.2 Tahun 2015;

e. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017, ditetapkan dalam Perpres No.45 Tahun 2016
merupakan penjabaran tahun ketiga dari pelaksanaan RPJMN 2015-2019; dan

f. Rencana Strategis (Renstra) Kemenpora 2016-2019, ditetapkan melalui Permenpora No. 30


Tahun 2016

1
Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah rumah bagi anak-anak muda yang terus
berjuang dengan kreatifitas dan juga prestasinya di bidang olahraga. Di Indonesia kita
punya lebih dari 62 juta anak-anak muda di Indonesia, dan kami punya tanggung jawab
untuk memfasilitasi anak-anak muda ini dengan kegiatan-kegiatan yang berdampak bagi
lingkungan di sekitarnya.

2
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi
Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

PEMBANGUNAN PEMUDA YANG OPTIMAL

 Pembangunan pemuda secara optimal akan memungkinkan


pemuda untuk memimpin, produktif, hidup sehat, mampu
mencari nafkah, terlibat dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan dan kegiatan budaya (Hamilton, dkk : 2004).
 4 Bidang utama pembangunan pemuda secara Optimal
(National Research Council & Institute of Medicine : 2002):
(1) Fisik;
(2) Intelektual;
(3) Psikologis/Emosional;
(4) Sosial.

3
Koordinasi, Sinkronisasi,

Pengembangan Sumber Daya/Aset Pemuda


Sinergitas, dan Implementasi
Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

Sejak Usia Dini sampai Pasca-Pemuda


1-6 7-10 11-16 Catatan:
 Dukungan keluarga  Nilai-nilai yang  Batasan-batasan dari
 Komunikasi yang keluarga
berkembang pada
positif dlm keluarga  Batasan-batasan dari Pra-Pemuda
komunitas remaja
 Hubungan dengan sekolah
orang dewasa lainnya  Remaja sebagai  Batasan-batasan dari
sumber daya Pemuda
 Kepedulian lingkungan lingkungan
 Kepedulian suasana  Pelayanan kepada  Role model dari
sekolah remaja orang dewasa Pasca-Pemuda
 Keterlibatan orang tua  Keselamatan  Pengaruh positif
dalam sekolah teman sebaya
remaja
 Harapan ideal para
remaja

17-20 21-25 26-31 32-36 37-40


 Kegiatan kreatif  Motivasi untuk  Kepedulian  Perencanaan &  Kekuatan diri
pengambilan
 Program berprestasi  Kesetaraan & keputusan
 Penghargaan
kepemudaan  Keterlibatan keadilan sosial  Kompetensi diri
 Komunitas sekolah  Integritas interpersonal  Pandangan
keagamaan  Tugas di rumah  Kejujuran  Kompetensi budaya terhadap tujuan
 Kemampuan untuk
 Waktu untuk  Ikatan terhadap  Tanggung jawab bertahan
 Pandangan
bersama sekolah  Pengendalian  Penyelesaian konflik positif terhadap
keluarga di  Hobi membaca diri secara damai masa depan
rumah

Sumber: Benson (1997) dalam Jessica L. Fraser-Thomas, dkk, Physical Education & Sport Pedagogy Vol 10, No. 1, Februari 2005. 4
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi

BAGAN PELAYANAN KEPEMUDAAN


Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

5
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi
Bidang Kepemudaan,

Ruang Lingkup Pelayanan Kepemudaan


Keolahragaan dan Kepramukaan

(UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan)

1. Penyadaran Pemuda
 kegiatan yang diarahkan untuk memahami dan menyikapi perubahan lingkungan.
2. Pemberdayaan Pemuda
 Kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda.
3. Pengembangan Pemuda
a. Pengembangan Kepemimpinan
 kegiatan mengembangkan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta penggerakan
pemuda.
b. Pengembangan Kewirausahaan
 kegiatan mengembangkan potensi keterampilam dan kemandirian berusaha.
c. Pengembangan Kepeloporan
 kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan, melakukan terobosan,
menjawab tantangan, dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah.

6
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi

ALUR PIKIR PENYUSUNAN RAN KEPEMUDAAN


Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

1. Analisa Situasi berbasis


data untuk memperoleh
kondisi riil pemuda Indonsia.
2. Perumusan Permasalahan
untuk melakukan pemetaan
masalah kepemudaan.
3. Analisa Kebijakan untuk
mengetahui program dan
kegiatan yang telah
dilakukan dalam rangka
pembangunan pemuda
4. Analisa Teori digunakan
agar dapat membaca gap
antara Kebijakan dan Fakta
masalah yang dihadapi
pemuda.
5. Formulasi Kebijakan
merupakan upaya
menyusun RAN
Kepemudaan sebagai hasil
dari Perumusan
Permasalahan, Analisa
Kebijakan, dan Analisa Teori.

7
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi

BANGUNAN KEOLAHRAGAAN NASIONAL


Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

SEHARUSNYA…. KENYATAANNYA….

Sumber: Gambar diambil dari Prof. Tandiyo Rahayu, FIK UNNES, disampaikan pada acara Background Study RPJMN 2009-2014 Bidang Olahraga, di Gedung Bappenas, 5 Juli 2008.

 Kondisi saat ini, Bangunan Olahraga Nasional RAPUH pada Fondasi.


• Partisipasi dan budaya olahraga masyarakat rendah
• Pembibitan atlet terhambat
 Fondasi yang tidak kuat, akan mengakibatkan Bangunan Olahraga Nasional menjadi ROBOH.
• Masing-masing bagian dari Bangunan Olahraga memiliki fungsi dan peran untuk saling memperkuat dan memperkokoh
• Robohnya bangunan olahraga dikarenakan kurangnya KOORDINASI dan SINERGI antarstakeholder dalam konsep
bangunan olahraga
8
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi
Bidang Kepemudaan,

SINERGI ANTARSTAKEHOLDER Keolahragaan dan Kepramukaan

BANGUNAN KEOLAHRAGAAN NASIONAL

9
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi

KEBIJAKAN NASIONAL
Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

PEMBANGUNAN GERAKAN PRAMUKA

1. Penguatan Kelembagaan:
Penguatan Gugus Depan, Kwartir Ranting s.d. Nasional, Satuan Komunitas
(Sako), Satuan Karya (Saka), Gugus Dharma Pramuka

2. Peningkatan Minat Masyarakat terhadap Gerakan Pramuka:


Mengalakkan promosi Gerakan Pramuka, meningkatkan sinergi dengan Satuan
Pendidikan, mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler bidang kepramukaan
di sekolah, serta meningkatkan minat mahasiswa dan pemuda dalam Gerakan
Pramuka.

3. Peningkatan SDM Kepramukaan:


Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Pembina & Pelatih, menggalakkan
sertifikasi, tanda kecakapan, standarisasi kompetensi bagi tenaga pendidik.

10
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi
BRANDING BIDANG PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2017 Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

Gowes Nusantara, dilakukan untuk


membudayakan hidup sehat dan kampanye
hemat energi melalui bersepeda. Akan
dilakukan start dari Aceh hingga Papua,
melintasi obyek wisata sekaligus
mempromosikan kebudayaan setempat dan
pemassalan olahraga tradisional khas
Indonesia

Kirab Pemuda Nusantara, memperkokoh


rasa ke-Indonesiaan rasa persatuan dan
kesatuan diantara pemuda dari berbagai
suku, agama, provinsi yang berbeda, yang
berlandaskan bhinneka tunggal ika.
Dilakukan dari Aceh hingga Papua.

11
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi
Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

Tahun 2018, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games


dan Asian Para Games di Jakarta dan Palembang, yang akan
melibatkan 45 negara dari seluruh Asia. Siaran dan iklan
tentang kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah sudah
tersebar di berbagai media luar maupun dalam negeri.

12
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI

13
Koordinasi, Sinkronisasi,
Sinergitas, dan Implementasi
Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (1)

1. Pembangunan Bidang Pemuda dan Olahraga di Indonesia melibatkan


banyak aktor (stakeholder), sehingga diperlukan upaya sinergi lintas
bidang/sektor untuk membagi tugas dan kewenangan agar tidak
tumpang tindih.
2. Sinergi akan dapat menyatukan sumber daya yang tersebar, baik di
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat untuk
mengoptimalkan Pembangunan Bidang Pemuda dan Olahraga.
3. Pendekatan money follow program merupakan salah satu upaya dalam
rangka acuan sinergitas pembangunan, termasuk pembangunan bidang
Pemuda dan Olahraga.

14
Kebijakan Pembangunan Nasional
DalamKoordinasi,
Rangka Meningkatkan
Sinkronisasi,
Prestasi Pemuda
Sinergitas, dan
dan Olahraga
Implementasi
Tahun 2017 - 2018

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (2)


Bidang Kepemudaan,
Keolahragaan dan Kepramukaan

4. Dalam rangka mendukung upaya sinergitas, finalisasi Perpres Koordinasi


Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan yang didukung RAN
Pelayanan Kepemudaan tahun 2016-2019 diharapkan menjadi acuan
pembangunan Kepemudaan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
 Pemerintah Daerah diharapkan dapat menyusun Rencana Aksi Daerah
untuk Pelayanan Kepemudaan dengan mengacu pada RAN Pelayanan
Kepemudaan tahun 2016-2019.
5. Sinergitas juga perlu didukung penguatan basis data kepemudaan dan
keolahragaan dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan kepemudaan
dan keolahragaan baik tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
 Sebagai tolak ukur indikator pembangunan Kepemudaan, penyusunan
Indeks Pembangunan Kepemudaan (IPP)/Youth Development Index (YDI)
diharapkan dapat difinalisasi dalam waktu dekat.
15
MATUR SUWUN

TERIMAKASIH

www.kemenpora.go.id

Anda mungkin juga menyukai