Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CISIMEUT

Jl. Raya Ciboleger-Leuwidamar Km. 01 Ds. Bojongmenteng Kec. Leuwidamar


Email : puskesmascisimeut@gmail.com Tlp. 0857-7350-8212

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan
bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai nderajat kesehatan yang optimal.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnyatuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi
penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas,
maka Puskesmas diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat
menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. RUANG LINGKUP :
Ruang lingkup pelayanan laboratorium mencakup mulai dari menerima surat
permintaan dari dalam dan luar puskesmas,melakukan pemeriksaan sampai proses
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien .

C. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

1
1. Tujuan
Melakukan pemeriksaan penunjang kesehatan guna membantu menegakkan
diagnosa penyakit.
2. Kegunaan
Tempat pemeriksaan, pengujian, penetapan dan pengukuran terhadap bahan
(sample) tertentu untuk mendapatkan hasil sebagai informasi guna membantu
menegakkan diagnosa penyakit.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 37Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. POLA KETENAGAAN
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
Puskesmas. Laboratorium Puskesmas mempunyai pola ketenagaan.Yang dapat dilihat
pada tabel berikut :

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di Laboratorium adalah :


No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah Keterangan
1 Penanggung jawab Dokter 1
2 Tenaga Teknis Analis 1
Kesehatan
(D.III)

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


A. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
2. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil pemeriksaan
laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan laboratorium
3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium
4. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu

B. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarkan pedoman pelayanandan standar prosedur operasional
2. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerjalaboratorium
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratoriumatau tenaga
kesehatan lain
6. Menyiapkan bahan rujukan spesimen

3
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruanganlaboratorium
Puskesmas. Ruangan yang ada di laboratorium di Puskesmas terdiri dari 6 ruangan diantaranya
ruang pendaftaran dan ruang tunggu, ruang konseling ( VCT ), ruang pemeriksaan sampel, kamar
mandi, ruang pemeriksaan BTA, ruang pengambilan sampel IMS. Ruangan laboratorium di
Puskesmas bisa dilihat pada denah berikut ini :

6
1

5 3

Keterangan :
1. Ruang pendaftaran dan ruang tunggu
2. Ruang konseling ( VCT )
3. Ruang pemeriksaan sampel
4. Kamar mandi
5. Ruang pemeriksaan BTA
6. Ruang pengambilan sampel IMS
B. Standar Sarana
Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan laboratorium
Puskesmas. Persyaratan sarana/ruangan laboratorium Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Ruangan yang ada di laboratorium terdiriri dari 6 ruangan diantaranya ruang
pendaftaran dan ruang tunggu, ruang konseling ( VCT ), ruang pemeriksaan sampel,
kamar mandi, ruang pemeriksaan BTA, ruang pengambilan sampel IMS.
b. Langit langit berwarna putih dan mudah dibersihkan.
c. Dinding berwarna terang, berbahan keras, tidak berpori pori, kedap air, dan mudah
dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia ( keramik).

4
d. Lantaiterbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan mudah
dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia.
e. Pintu diruang pemeriksaanmemakai kaca yang bisa dilihat dari luar.
f. Kamar kecil/WC pasien laboratorium bergabung dengan WC pasien Puskesmas.

C. Peralatan
Peralatan yang ada di puskesmas :
1. Meja pengambilan sampel darah
a. Menggunakan meja kayu ukuran 2m x 60cm
b. Mempunyai laci
2. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien :
a. Kursi mempunyai sandaran baik, kursi petugas maupum kursi pasien
b. Berbahan material kuat dari besi
3. Bak cuci/sink
a. Wastafel dilengkapi keran yang mengalirkan air bersih
b. Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem pengolahan air
limbah Puskesmas.
4. Meja pemeriksaan
a. Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang . . .cm
b. Meja terdiri dari tiga tempat dalam ruang pemeriksaan. Meja satu untuk tempat alat
hematologi analyzer, meja kedua untuk tempat fotometer dan mikroskop, dan
meja ketiga untuk tempat sentrifuge dan rotator. Meja terbuat dari bahan keramik
berwarna putih
5. Lemari pendingin
a. Berfungsi untuk menyimpan reagen dan sampel
b. Reagent dan sampel disimpan dalam lemari pendingin
6. Lemari alat
a. Berfungsi untuk menyimpan alat
b. ukuran panjang 160 cm lebar 40 cm tinggi 100 cm
c. bahan terbuat dari kayu atau almunium dan rakdari kaca
d. Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watt
7. Rak reagent
a. Fungsi untuk menyimpan reagent
b. ukuran sesuai kebutuhan
c. bahan dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/formika

5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN LABORATORIUM

A. PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM


1. Persiapan petugas
Mengenakan perlengkapan keselamatan kerja antaralain masker, jas
laboratorium, sarung tangan sebelum memulai aktifitas, menyiapkan formulir
serta alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Persiapan Pemeriksaan dan Administrasi
 Menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
 Petugas laboratorium memanggil pasien sesuai nomor urut antrian untuk
pasien rawat jalan sedangkan untuk pasien rawat inap petugas laboratorium
mengambil sampel ke ruangan masing-masing pasien.
 Petugas mencocokkan identitas pasien dan memberikan informasi tarif
pemeriksaan yang diminta.
 Petugas laboratoriumMemberi penjelasan kepada pasien cara pengambilan
sampel pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan.
 Bila tidak dapat dikerjakan karena keterbatasan alat meminta pasien kembali
ke pengirim/perujuk untuk dirujuk ke tingkat lebih lanjut.
3. Pemeriksaan
 Petugas mengambil sampel sesuai jenis pemeriksaan
 Menulis hasil pemeriksan pada formulir hasil pemeriksaan laboratorium.
 Petugas menulis identitas pasien dan hasil pemeriksaan pada buku register
dan formulir hasil pemeriksaan serta menandatanganinya.
4. Pembiayaan
 Menuliskan biaya pemeriksaan pada bukti pembayaran dan diserahkan
kepada pasien .
 Mencatat pada form klaim bagi yang memiliki kartu Jamkesmas, Jamkesos,
Jamkesda
 Mencatat pada form klaim askes bagi pasien askes
5. Penyerahan hasil
 Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan sebelum diserahkan
 Menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium
 Petugas tandatangan pada formulir hasil pemeriksaan

6
 Pasien diminta kembali ke pengirim/perujuk (BPU, BPG, KIA) untuk pasien
rawat jalan, sedangkan untuk pasien rawat inap petugas laboratorium
memberikan hasil pemeriksaaan kepada bidan atau perawat yang jaga

B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN


1. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas meliputi pemeriksaan
pemeriksaan dasar seperti :
a. Hematologi : Hematologi, Hematokrit, Hitung Eritrosit, Hitung Trombosit,
Hitung Lekosit, Hitung jenis Lekosit, LED, Masa perdarahan dan masa
pembekuan.
b. Kimia klinik : Glukosa, Asam Urat, Ureum/BUN, Kreatinnin, Trigliserida,
Kolesterol Total.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi : BTA, Diplococcus gram negatif, Trichomonas
vaginalis , Candida albicans, Bacterial vaginosis, Malaria, Microfilaria, dan
jamur permukaan.
d. Imunologi : Tes Kehamilan, Golongan darah, Widal, HbsAg, Anti HIV, dan
Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa : Makroskopis ( Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat Jenis,
Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit, dan
Mikroskopik ( sedimen ).

2. METODE
Metode pemeriksaan laboratorium Puskesmas menggunakan metode manual, semi
automatik dan automatik.

7
BAB V
PENGADAAN LOGISTIK

1. REAGEN
Reagen yangada di laboratorium Puskesmas meliputi reagen cair untuk
pemeriksaan hematologi analyzer, kimia darah, mikrobiologi, dan reagen stik untk
pemeriksaan gula dan asam urat.
Penanganan dan penyimpanan reagen sesuai persyaratan antara lain :
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode first in first out ( seusai urutan penerimaan ).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke dalam sediaan
induk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan, yang terjadi pada
sediaan reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak kena
cahaya matahari langsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
i. Reagen HIV sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan Nasional.

B. ALUR PELAYANAN LABORATORIUM

Mulai

Persiapan pemeriksaan dan

Menerima permintaan
pemeriksaan & memberi no urut

Memanggil pasien sesuai no urut


dan mencocokkan identitas pasien

Memberikan informasi tarif


pemeriksaan

8
Tidak Kembali ke
Apakah pasien
pengirim
setuju?

Ya

Mengambil sampel

Melakukan pemeriksaan
sampel
Mencatat hasil
pemeriksaan
Memverifikasi dan
menandatangani hasil
pemeriksaan lab
Menyerahkan hasil pemeriksaandan
menginformasikan untuk kembali ke
perujuk
Menuliskan biaya Dokumentasi Selesai
pemeriksaan

9
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan


bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan
sekitarnya. Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya
kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium, untuk pelabelan atau identifikasi sampel
dilaksanakan teliti dengan memberikan nama, umur, alamat, nomor RM. Reagen untuk
pemeriksan laboratorium selalu dicek tanggal kadaluarsa serta dicek ketersediannya.

10
BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN PEKERJA

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3
 Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di laboratorium
 Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
 Pencahayaan cukup dan nyaman
 Ventilasi cukup dan sesuai
 Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika diperlukan
 Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya
2. Sanitasi Lingkungan
 Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis
 Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong plastik dan
diberi tanda khusus
 Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang
serangga atau binatang pengerat
 Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan secara
teratur
 Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam laboratorium
 Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam laboratorium
B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja
1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas laboratorium harus
mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi,
dapat menggunakan setiap peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan
keselamatan kerja dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi
kecelakaan di laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja, seperti tempat
cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung tangan, alas
kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama bekerja dalam
laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan
jas laboratorium yang berpotensi infeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke belakang dengan rapi.

11
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan setelah
selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju proteksi sebelum
meninggalkan ruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa ijin pejabat yang berwenang.
8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di tempat kerja.
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau benda tajam dan
barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti dalam laboratorium dan diberi
keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning (menjadi limbah
medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
15. Pengelolaan spesimen
 Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius.
 Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan carapengambilan, pengiriman dan
pengolahan spesimen denganbenar.
 Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpanpada wadah yang memiliki
konstruksi yang baik, dengankaret pengaman untuk mencegah kebocoran
ketikadipindahkan.
 Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati gunamenghindari pencemaran dari
luar kontainer ataulaboratorium.
 Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairantubuh (contoh: membuka
tutup tabung vakum) harusmenggunakan sarung tangan dan masker.
 Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cucitangan dan mengganti
sarung tangan.
 Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagailimbah infeksius dan dikelola
sesuai ketentuan yang berlaku.
 Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harusDidekontaminasi dengan
desinfektan setelah selesaimelakukan kegiatan laboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yang benar
 Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahankimia yang benar (antara
lain penggolongan bahan kimia,bahan kimia yang tidak boleh tercampur, efek toksik
dan persyaratan penyimpanannya).
 Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia danmempunyai pengetahuan
serta keterampilan untukmenangani kecelakaan.

12
 Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dantanda peringatan yang
sesuai.
17. Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbahkhusus seperti benda
tajam, limbah infeksius, limbahsitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3
danlimbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus padabagian dalamnya.Mempunyai tutup
yang mudah dibuka dan ditutup,minimal terdapat satu buah untuk masing-
masingkegiatan.Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3bagian
telah terisi sampah.Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi
plastiksebagai pembungkus sampah dengan label dan warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidakpermanen, yang diletakkan
pada lokasi yang sudahdijangkau kendaraan pengangkut sampah.Tempat
penampungan sampah sementaradikosongkandan dibersihkan sekurang-
kurangnya satu kali dalam 24jam.
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
 Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksikdikelola sesuai prosedur dan
peraturan yang berlaku.
 Sampah umum (domestik) dibuang ke tempatpembuangan sampah akhir
yang dikelola sesuaidengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbahcair infeksius dan
limbah cair kimia.Cara menangani limbah cair:
a) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalamseptik tank.
b) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai denganprosedur dan
peraturan yang berlaku

13
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Laboratorium dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator


sebagai berikut:
1. Ketepatan petugas pelaksana pemeriksaan
2. Ketepatan hasil penyerahan Laboratorium
3. Hasil Pemantapan Mutu Internal (PMI)
4. Hasil Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

14
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Laboratorium di Puskesmas ditetapkan sebagai acuan pelaksanaan


Pelayanan Laboratorium di Puskesmas. Untuk keberhasilan pelaksanaan standar Pelayanan
Laboratorium di Puskesmas ini diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak yang terkait,
sehingga hal tersebut akan menjadikan pelayanan Laboratorium di Puskesmas dapatoptimal dan
dapat memberikan kepuasan kepada pasien atau masyarakat.

15

Anda mungkin juga menyukai