Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena beliau
masih memberikan kesempatan pada hambanya ini untuk melaksanakan segala
kegiatannya,dalam hal ini termasuk memberikan suatu kecerdasan pikiran untuk
menyelesaikan tugas-tugas kami sebagai siswa/siswi.
Didalam penyusunan makalah ini terdapat kesulitan dan hambatan.
Berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat berguna bagi
siswa/siswi lainnya ataupun dalam sebagai bahan bacaan atau referensi, dan dapat
membantu proses belajar dalam materi pembelajaran sejarah dengan judul
SEJARAH KABUPATEN NATUNA
Makalah yang di susun ini tak luput dari kekurangan, baik dari segi isi
materi, maupun tata bahasanya. Karena itu saran dan sumbangsihnya yang bersifat
membangun kami harapkan dengan sangat, agar dapat menyajikan makalah yang
baik dan sempurna selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
TIM PENULIS
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Sejarah Kabupaten Natuna ?
b. Topografi
c. Iklim dan Cuaca
d. Demografi
e. Potensi
f. Kepala Daerah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
B. Topografi
Iklim di Kabupaten Natuna adalah tropis basah dengan suhu rata-rata 26 °C dan
sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Kelembaban udaranya berkisar
antara 60% dan 85%. Sedangkan, curah hujannya rata-rata 2.530 mm dengan
jumlah hari hujan 110 pertahun. Bulan-bulan yang basah terjadi pada bulan
Oktober-Desember dengan kecepatan angin rata-rata 276 km perhari [sic].
Sedangkan, penyinaran mataharinya rata-rata 53%. Cuacanya sering tidak
menentu. Hujan disertai angin kencang, badai yang bergemuruh, dan gelombang
yang mencapai ketinggian lebih dari tiga meter acapkali terjadi secara tiba-tiba.
Musim Timur ditandai oleh angin yang berhembus dari arah timur. Musim ini
juga berjalan selama 4 bulan (Maret—Juni). Kecepatan anginnya rata-rata hanya
12 knots. Hujan yang lebat jarang terjadi. Adakalanya hujan disertai dengan
panas. Matahari agak bebas menyinari laut dan daratan, sehingga panasnya cukup
menyengat. Panas yang demikian, oleh masyarakat setempat disebut sebagai
ngek-ngek atau lak-lak (rasanya tidak menentu). Namun demikian, laut masih
tampak bergelombang sehingga agak sulit untuk mendapatkan ikan.
Musim Selatan ditandai oleh angin yang berhembus dari arah selatan. Musim
yang berlangsung selama 2 bulan (Juli—Agustus) ini kecepatan anginnya rata-rata
8--20 knots. Pada musim ini matahari dapat bersinar bebas sehingga panasnya
sangat menyengat. Keadaan yang demikian oleh masyarakat setempat diibaratkan
sebagai “uap neraka”. Keadaan laut masih tetap bergelombang, bahkan
adakalanya dapat mencapai lebih dari 3 meter.
Musim Barat yang ditandai oleh angin yang berhembus dari arah barat juga
berlangsung selama 2 bulan (September—Oktober). Ciri dari musim ini adalah
antara panas dan hujan saling berganti. Oleh karena itu, permukaan laut
adakalanya bagaikan “air dalam talam” (tenang dan teduh), tetapi adakalanya
menakutkan karena gelombangnya dapat mencapai 3 meter lebih. Celakanya,
gelombang tersebut sering terjadi secara tiba-tiba sehingga tidak memberi
kesempatan bagi para nelayan untuk menepikan perahunya.
D. Demografi
a. Suku
Melayu 85,27
Jawa 6,34
Tionghoa 2,52
Minangkabau 0,70
Batak 0,50
Bugis 0,38
Banjar 0,14
Lain-lain 4,15
b. Penduduk
Penduduk Kabupaten Natuna pada tahun 2010 berjumlah 69.003 jiwa, yang
terdiri dari 35.741 jiwa penduduk laki-laki dan 33.262 jiwa penduduk perempuan.
Kecamatan Serasan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi
yakni 124,10 jiwa per km2, diikuti oleh Kecamatan Midai 123,97 jiwa per km2.
c. Agama
Agama Persen
Islam 96.47%
Buddha 1.38%
Katolik 0.43%
Konghucu 0.12%
Hindu 0.02%
E. Potensi
Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada
hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola
secara memadai atau ada yang belum sama sekali, yaitu:
Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun
dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh
Kabupaten Natuna.
Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan
cengkeh.
Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua dan
budidaya.
Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna
(di ZEEI) dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas
hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu
sumber terbesar di Asia.
F. Kepala Daerah
Natuna disamping sebagai nama pulau juga sebagai nama salah satu
kabupaten yang tergabung dalam Provinsi Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten
Natuna. Pulau yang tergabung dalam gugusan Pulau Tujuh ini berada di lintasan
jalur pelayaran internasional dari dan atau ke Hongkong, Taiwan, dan Jepang.
Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Sindu Galba dan Abdul Kadir Ibrahim
(2000) menyebut sebagai pintu gerbang bagi negara tetangga, seperti: Vietnam,
Kamboja, Thailand, dan Malaysia.
Kabupaten yang berada di ketinggian 3–959 meter dari permukaan air laut
ini beribukota di Ranai. Jarak kota ini dengan kota-kota lainnya yang berada di
Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai berikut: Tanjungpinang (562 Km),
Tanjung Balai Karimun (642 Km), Batam (589 Km), Sedanau (58 Km), Midai
(139 Km), Serasan (177 Km), Tarempa (258 Km), Letung (322 Km), Tambelan
(344 Km), Kijang (545 Km), Tanjung Uban (561 Km), Moro (618 Km), Tanjung
Batu (654 Km), Senayang (593 Km), Dabo (954 Km), dan Daik (626 Km).
Selain itu, alamnya juga menyediakan batu granit, kapur, dan pasir kwarsa.
Pengelompokkan terbesar untuk batu granit adalah kawasan Gunung Ranai
Tengah yang membentang dari timur sampai utara. Batu kapur yang merupakan
bahan dasar industri semen terdapat di bagian selatan, tepatnya di sekitar Cutak,
Spang, Sekunyam, Lintang, Selimut, dan Tekul Lampak. Kemudian, pasir kwarsa
terdapat di pesisir pantai bagain timur, mulai dari Desa Sepempang sampai Desa
Pengadah. (***)
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Natuna
http://natunakab.go.id/selayang-pandang-kabupaten-natuna-provinsi-kepulauan-riau/
http://natunakab.go.id/lintasan-sejarah-kabupaten-natuna/