Anda di halaman 1dari 5

DASAR HUKUM:

A. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
B. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
C. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH.
D. Permenkes No. 191 tahun 2013 tentang Pedoman Akuntansi BLU

Persyaratan Untuk Menerapkan PPK-BLUD

1. Persyaratan Subtantif
Apabila tugas pokok dan fungsi SKPD atau Unit Kerja berkaitan dengan bidang layanan
umum yang menghasilkan semi barang/jasa publik (quasi public goods), yaitu barang
dan/atau jasa yang mempunyai nilai ekonomis, nilai jual (marketable), manfaat publik, dan
dapat disediakan oleh pihak lain di luar pemerintah.

2. Persyaratan Teknis
1) Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan
pencapaiannya melalui BLUD;
2) kinerja keuangan SKPD atau Unit Kerja yang sehat.

3. Persyaratan Administratif
1) Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan
manfaat bagi masyarakat;
RSUD atau Unit Kerja yang akan menjadi BLUD membuat surat pernyataan
kesanggupan meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi masyarakat
yang dibuat oleh kepala RSUD dan diketahui oleh Sekretaris Daerah.

2) Pola tata kelola;


Merupakan peraturan internal RSUD yang akan menerapkan PPK-BLUD, yang
memuat tentang:
a) Struktur organisasi, menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi,
tanggungjawab, dan wewenang dalam organisasi.
b) Prosedur kerja, menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi
jabatan dan fungsi dalam organisasi;
c) Pengelompokan fungsi yang logis, menggambarkan pembagian yang jelas dan
rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi;
d) Pengelolaan sumber daya manusia, merupakan pengaturan dan kebijakan yang
jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara
kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi
secara efisien, efektif, dan produktif.
3) Rencana strategis bisnis;
Mencakup:
a. Visi:
b. Misi :
c. Program Strategis :
d. Pengukuran Pencapaian Kinerja:

1-DARI 5
e. Rencana Pencapaian Lima Tahunan :
f. Proyeksi Keuangan Lima Tahunan :

4) Standar pelayanan minimal;


Memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus dipenuhi
oleh RSUD.
5) Laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan;
a. Laporan Realisasi Anggaran, yaitu laporan yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola, serta menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan relisasinya dalam suatu periode pelaporan yang
terdiri dari pendapatan dan belanja;
b. Neraca, yaitu dokumen yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
c. Catatan atas laporan keuangan, yaitu dokumen yang berisi penjelasan naratif dan
rincian atas angka yang disajikan dalam ketiga laporan sebelumnya.

6) Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara


independen.

4. Tim Penilai

Dilakukan oleh Tim Penilai yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.


Anggota Tim Penilai
1) Sekretaris daerah sebagai ketua merangkap anggota;
2) PPKD sebagai sekretaris merangkap anggota;
3) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai anggota;
4) Kepala Inspektorat sebagai anggota; dan
5) Tenaga ahli yang berkompeten di bidangnya apabila diperlukan.

Tugas Tim Penilai: Meneliti dan menilai usulan penerapan, peningkatan, penurunan, dan
pencabutan status PPK-BLUD.

5. Penetapan PPK-BLUD
1) Penetapan Penerapan PPK-BLUD dengan Keputusan Kepala Daerah.
2) Penetapan dengan Status BLUD Penuh atau Status BLUD Bertahap.
3) Status BLUD penuh diberikan apabila persyaratan Substantif dan Persyaratan Teknis
terpenuhi dan Administratif telah terpenuhi dan dinilai memuaskan.
4) Status BLUD Bertahap, apabila persyaratan substantif dan teknis terpenuhi, namun
persyaratan administratif dinilai belum terpenuhi secara memuaskan.

6. STATUS BLUD PENUH

Diberikan seluruh fleksibilitas, meliputi:


Sistem Sub Sistem
1) pengelolaan pendapatan dan biaya; Pedoman pengelolaan pendapatan dan biaya
2) pengelolaan kas; Pedoman pengelolaan kas;
3) pengelolaan utang; Pedoman pengelolaan utang
4) pengelolaan piutang; Pedoman pengelolaan piutang;
5) pengelolaan investasi; Pedoman pengelolaan investasi;
6) pengadaan barang dan/atau jasa; Pedoman pengadaan barang dan/atau jasa;

2-DARI 5
7) pengelolaan barang; Pedoman pengelolaan barang;
8) penyusunan akuntansi, pelaporan dan Pedoman akuntansi, pelaporan dan
pertanggungjawaban; pertanggungjawaban;
9) pengelolaan surplus dan defisit; Pedoman pengelolaan surplus dan defisit;
10) kerjasama dengan pihak lain; Pedoman kerjasama dengan pihak lain;
11) mempekerjakan tenaga non Pegawai Pedoman Pengeloaan SDM
Negeri Sipil (PNS);
12) pengelolaan dana secara langsung; dan Pedoman pengelolaan dana secara langsung;
13) perumusan standar, kebijakan, sistem, dan
prosedur pengelolaan keuangan.

7. STATUS BLUD BERTAHAP

Diberikan Fleksibilitas:

1) pengelolaan pendapatan dan biaya


2) pengelolaan kas
3) penyusunan akuntansi, pelaporan dan
pertanggungjawaban
4) pengelolaan surplus dan defisit
5) kerjasama dengan pihak lain
6) mempekerjakan tenaga non Pegawai
Negeri Sipil (PNS)

Diberikan Fleksibilitas Pada Batas-Batas Tertentu.

1) Pengelolaan piutang,
2) pengelolaan barang,
3) pengelolaan dana secara langsung.
4) perumusan standar, kebijakan, sistem,
dan prosedur pengelolaan keuangan.

Tidak diberikan fleksibilitas dalam hal:

1) pengelolaan utang
2) pengelolaan investasi;
3) pengadaan barang dan jasa.

8. Pejabat Pengelola

Terdiri dari:
1) Pemimpin.
2) Pejabat Keuangan.
3) Pejabat Teknis

Pemimpin BLUD SKPD, merupakan Pengguna Anggaran


Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD, dapat berasal dari PNS dan/atau Non PNS

9. Dewan Pengawas

3-DARI 5
Pengaturan Dewan Pengawas oleh Menteri Keuangan.(PMK No.09/PMK.02/2006)
Jumlah Dewan pengawas 3 orang untuk Nilai Omset (sesuai LRA) dg nilai antara Rp.15 M-
30 M dengan Nilai Aset (sesuai neraca) antara Rp.75M – 200M. 3-5 orang bila nilai omset
≥30 M dan nilai aset ≥200 M

Kewajiban Dewan Pengawas:


1) Memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah mengenai RBA yang
diusulkan oleh pejabat pengelola;
2) Mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan pendapat serta
saran kepada kepala daerah mengenai setiap masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BLUD;
3) Melaporkan kepada kepala daerah tentang kinerja BLUD;
4) Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam melaksanakan
pengelolaan BLUD;
5) Melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan maupun non
keuangan, serta memberikan saran dan catatan-catatan penting untuk
ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola BLUD; dan
6) Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja.

Anggota Dewan Pengawas


1) Pejabat SKPD yang berkaitan dengan kegiatan BLUD;
2) Pejabat di lingkungan satuan kerja pengelola keuangan daerah;
3) Tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD atau pejabat lain yang ditunjuk
oleh kepala daerah.

10. REMUNERASI
Pejabat pengelola BLUD, dewan pengawas, sekretaris dewan pengawas dan pegawai BLUD
dapat diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat tanggungjawab dan tuntutan
profesionalisme yang diperlukan.

Remunerasi Dapat Berupa: Gaji, tunjangan, honorarium, atau imbalan lainnya.


Penetapan Remunerasi Bagi Pemimpin Blud, Mempertimbangkan Faktor-Faktor:
1) Proporsionalitas, berdasarkan ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat
pelayanan serta produktivitas.
2) Kesetaraan, berdasarkan pertimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis.
3) Kepatutan, berdasarkan kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.
Kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh kepala daerah sekurang-kurangnya
mempertimbangkan indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

Remunerasi Pejabat Keuangan Dan Pejabat Teknis Ditetapkan paling banyak sebesar 90%
dari remunerasi pemimpin BLUD.

Honorarium Dewan Pengawas:


1) Honorarium ketua dewan pengawas paling banyak sebesar 40% dari gaji pemimpin
BLUD;
2) Honorarium anggota dewan pengawas paling banyak sebesar 36% dari gaji pemimpin
BLUD; dan
3) Honorarium sekretaris dewan pengawas paling banyak sebesar 15% dari gaji pemimpin
BLUD.

4-DARI 5
Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola Dan Pegawai BLUD Dapat Dihitung
Berdasarkan Indikator Penilaian:
Pengalaman dan masa kerja (basic index).
Ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku (competency index).
Resiko kerja (risk index).
Tingkat kegawatdaruratan (emergency index).
Jabatan yang disandang (position index);
Hasil/capaian kinerja (performance index).

11. PENETAPAN TARIF

Tarif layanan BLUD-SKPD diusulkan oleh pemimpin BLUD kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah.

Tarif layanan BLUD-Unit Kerja diusulkan oleh pemimpin BLUD kepada kepala daerah
melalui kepala SKPD.

Tarif layanan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dan disampaikan kepada
pimpinan DPRD.

Penetapan tarif layanan mempertimbangkan:


1) kontinuitas dan pengembangan layanan,
2) daya beli masyarakat,
3) asas keadilan dan kepatutan, serta
4) kompetisi yang sehat.

Dalam menetapkan besarnya tarif, kepala daerah dapat membentuk Tim, yang terdiri dari:
1) pembina teknis;
2) pembina keuangan;
3) unsur perguruan tinggi;
4) lembaga profesi.

5-DARI 5

Anda mungkin juga menyukai