Anda di halaman 1dari 31

IKHTISAR TATA KELOLA

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


PERMENDAGRI NO. 79 TH 2018
Badan Layanan Umum Daerah

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjuinya disingkat


BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana
teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam
pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola


pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktek
bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Praktek BisnisYang Sehat

Praktek Bisnis Yang Sehat adalah penyelenggaraan


fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah
manajemen yang baik dalam rangka pemberian
layanan yang bermutu, berkesinambungan dan
berdaya saing.
Tujuan BLUD
BLUD bertujuan untuk memberikan layanan umum secara
lebih efektif, efisien, ekonomis, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan dan manfaat sejalan dengan Praktek Bisnis
Yang Sehat, untuk membantu pencapaian tujuan
pemerintah daerah yang pengelolaannya dilakukan
berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh kepala
daerah.
Karakteristik BLUD
• Kepala daerah bertanggung jawaib atas kebijakan
penyelenggaraan pelayanan umum.
• Pejabat Pengelola BLUD bertanggung jawab atas
pelaksanaan pemberian layanan umum terutama pada
aspek manfaat yang dihasilkan.
• BLUD merupakan kekayaan daerah yang tidak
dipisahkan dari pemerintah daerah.
• BLUD merupakan bagian dari pengelolaan keuangan
daerah.
Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD

• pegawai negeri sipil; dan/atau


• pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pejabat Pengelola BLUD

•pemimpin;
•pejabat keuangan; dan
•pejabat teknis.
Pembina dan Pengawas BLUD

Pembina dan pengawas BLUD terdiri atas:


• pembina teknis dan pembina keuangan;
• satuan pengawas internal; dan
• Dewan Pengawas.
Keanggotaan Dewan Pengawas

• pejabat SKPD yang membidangi kegiatan


BLUD;
• pejabat SKPD yang membidangi pengelolaan
keuangan daerah; dan
• tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD.
Jumlah Anggota Dewan Pengawas

3 orang
Aset Rp 150 M s/d 500 M
Pendapatan LRA Rp 30 M s/d 100 M

5 orang
Aset > Rp 500 M
Pendapatan LRA > Rp 100 M
Penilaian Kinerja

1. Keuangan 2.Non Keuangan


• Rentabilitas • Pelanggan
• Likuiditas • Proses Bisnis Internal
• Solvabilitas • Pertumbuhan dan
• Cost Recovery Rate Pembelajaran
Remunerasi Pejabat Pengelola dan Pegawai

Komponen: Tim Remunerasi:


• Gaji; • SKPD yang membidangi
kegiatan BLUD;
• Tunjangan tetap;
• Insentif; • SKPD yang membidangi
keuangan daerah;
• Bonus; • PT/lembaga profesi.
• Pesangon; dan/atau
• Pensiun
Indikator Penilaian dalam Remunerasi

• pengalaman dan masa kerja;


• ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
• risiko kerja;
• tingkat kegawatdaruratan;
• jabatan yang disandang; dan
• hasil/capaian kinerja.
Faktor Pertimbangan Remunerasi

• ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat


pelayanan serta produktivitas;
• pelayanan sejenis;
• kemampuan pendapatan; dan
• kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan,
pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.
Honorarium Dewan Pengawas

• honorariumketua Dewan Pengawas paling banyak sebesar


40% (empat puluh persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin;
• honorarium anggota Dewan Pengawas paling banyak sebesar
36% (tiga puluh enam persen) dari gaji dan tunjangan
pemimpin; dan
• honorariumsekretaris Dewan Pengawas paling banyak
sebesar 15% (lima belas persen) dari gaji dan tunjangan
pemimpin.
Persyaratan Administratif
• surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja;
• pola tata kelola;
• Renstra;
• standar pelayanan minimal;
• laporan keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan; dan
• laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit
oleh pemeriksa eksternal pemerintah.
Substansi Tata Kelola

• kelembagaan;
• prosedur kerja;
• pengelompokan fungsi; dan
• pengelolaan sumber daya manusia.
Substansi Renstra

• rencana pengembangan layanan;


• strategis dan arah kebijakan;
• rencana program dan kegiatan; dan
• rencana keuangan.
Substansi Renstra

memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu


layanan dasar yang harus dipenuhi oleh Unit
Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD
Laporan Keuangan (Pra BLUD)
Laporan keuangan terdiri atas:
• laporan realisasi anggaran;
• neraca;
• laporan operasional:
• laporan perubahan ekuitas; dan
• catatan atas laporan keuangan.
Struktur Anggaran BLUD

Struktur anggaran BLUD, terdiri atas:


• pendapatan BLUD;
• belanja BLUD; dan
• pembiayaan BLUD.
Pendapatan BLUD
Pendapatan BLUD bersumber dari;
1. jasa layanan;
2. hibah;
3. hasil kerja sama dengan pihak lain;
4. APBD; dan
5. lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Belanja BLUD

1.Belanja BLUD terdiri atas:


• Belanja operasi; dan
• Belanja modal
2. Belanja operasi mencakup seluruh belanja BLUD untuk
menjalankan tugas dan fungsi.
3. Belanja operasi) meliputi belanja pegawai, belanja barang dan
jasa, belanja bunga dan belanja lain.
Pembiayaan BLUD

1.Pembiayaan BLUD terdiri atas;


a. Penerimaan pembiayaan; dan
b. Pengeluaran pembiayaan.
2. Pembiayaan merupakan semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran
berikutnya.
Substansi RBA
1.Ringkasan pendapatan, belanja dan
pembiayaan;
2.Rincian anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan;
3.Perkiraan harga;
4.Besaran persentase ambang batas; dan
5.Perkiraan maju atau forward estimate.
Substansi DPA BLUD

1. Jumlah kas yang tersedia;


2. Proyeksi pendapatan; dan
3. Proyeksi pengeluaran.
Pengelolaan Kas

1. Perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas;


2. Pemungutan pendapatan dan/atau tagihan;
3. Penyimpanan kas dan mengelola rekening BLUD;
4. Pembayaran;
5. Perolehan sumber dana untuk menutup defisit jangka
pendek; dan
6. Pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh
pendapatan tambahan.
Penatausahaan Keuangan (Ps 72)
Dalam pelaksanaan anggaran, BLUD melakukan
penatausahaan keuangan paling sedikt memuat:
1. Pendapatan dan belanja;
2. Penerimaan dan pengeluaran:
3. Utang dan piutang;
4. Persediaan, aset tetap dan investasi; dan
5. Ekuitas
Pengelolaan Belanja BLUD
1. Pengelolaan belanja BLUD diberikan fleksibilitas dengan
mempertimbangkan volume kegiatan pelayanan.
2.Fleksibilitas merupakan belanja yang disesuaikan dengan perubahan
pendapatan dalam ambang batas RBA dan DPA yang telah ditetapkan
secara defnitif.
3. Fleksibilitas dapat dilaksanakan terhadap belanja BLUD yang bersumber
dari pendapatan BLUD (Non APBD)
4.Ambang batas merupakan besaran persentase realisasi belanja yang
diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA.
5. Dalamhal belanja BLUD melampaui ambang batas), terlebih dahulu
mendapat persetujuan kepala daerah.
6.Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLUD mengajukan usulan
tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD.
Pengadaan Barang dan Jasa
1. Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari APBD
dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
menganai pengadaan barang/jasa pemerintah.
2. Pengadaan barang dan/atau jasa BLUD yang bersumber dari:
• Jasa layanan
• Hibah tidak terikat
• Hasil kerja sama dengan pihak lain; dan
• Lain-lain pendapatan BLUD yang sah,
diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang
dan/atau jasa pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai