Anda di halaman 1dari 47

PERKEMBANGAN JKN

DAN
INTEGRASI
JAMKESDA KE DALAM JKN

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI


TAHUN 2017

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
SISTEMATIKA

1 Perkembangan Penyelenggaraan JKN

2 Landasan Hukum Jamkesda

3 Kondisi saat ini Integrasi Jamkesda


4 Langkah-langkah Integrasi Jamkesda ke dalam JKN

5 Kondisi saat ini integrasi Jamkesda Provinsi Jambi

2
1. Perkembangan
penyelenggaraan JKN
Jaminan Kesehatan Nasional
UU NOMOR 24 UU NOMOR 40
TAHUN 2011 TAHUN 2004
PP 101/2012, PP
PP 87/2013, PP 84
BPJS 76/2015
PERPRES 12/2013,
PERPRES
111/2013,
32/2014
19/2016,28/2016
PERMENKES PERMENKES
71/2013, 99/2015 19/2014
PERMENKES
PERMENKES
27/2014,59/2014,12/20
28/2014
16 REGULATOR

PESERTA FASKES
UPDATE LANDASAN HUKUM (1)
NO LANDASAN HUKUM TENTANG
UUD 1945 :
- Setiap orang berhak atas pelayanan
1 - Pasal 28 H kesehatan
- Negara mengembangkan sistem jaminan
- Pasal 34 sosial
2 UU NO 40/2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
3 UU NO 36/2009 Tentang Kesehatan
Tentang Badan Penyelenggara Jaminan
4 UU NO 24/2011 Sosial
PP NO 101 / 2012 dan
5 perubahannya: Tentang Penerima Bantuan Iuaran
PP NO 76/2015
Perpres No. 12 /2013 dan
perubahannya: Perpres No
6 111/2013, Tentang Jaminan Kesehatan
Perpres No 19/2016 dan
Perpres No 28/2016
Permenkes No. 71/2013 dan Tentang Pelayanan Kesehatan pada
7 perubahannya: Jaminan Kesehatan Nasional
JAMINAN
Permenkes No 99/2015
KESEHATAN
NASIONAL 6
UPDATE IURAN JKN
(Perpres 19/2016 & Perpres 28/2016)
PESERTA BENTUK IURAN BESARAN IURAN KET
PBI NILAI NOMINAL Rp. 23.000,- Ranap kelas 3
(per jiwa)

PNS/TNI/POLRI/ 5% 2% dari pekerja Ranap kelas 1, kelas 2


PENSIUN (per keluarga ) 3% dari pemberi kerja

PEKERJA 5% (per keluarga) 1% dari pekerja Ranap kelas 1, kelas 2


PENERIMA UPAH 4% dari pemberi kerja
SELAIN PNS DLL

PEKERJA BUKAN NILAI NOMINAL 1. Rp 25.500,- 1. Ranap kelas 3


PENERIMA UPAH (per jiwa) 2. Rp 51.000,- 2. Ranap kelas 2
dan BUKAN 3. Rp 80.000,- 3. Ranap kelas 1
PEKERJA

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL 7
Kepesertaan PBI
• Penetapan Peserta PBI pada Tahun 2016 sejumlah 92.4 juta jiwa,
ditetapkan melalui Kepmensos 170/HUK/2015, hasil veri vali
Kemensos

• Dalam jumlah tersebut dialokasikan sejumlah 400.000 khusus


untuk bayi yang dilahirkan dari ibu kandung peserta PBI.

• Kemensos telah menyusun Permensos turunan dari PP 76/2015


tentang PBI, saat ini dalam proses perundangan di KemenHukham
yang mengatur tatacara verifikasi dan validasi data PBI, bayi baru
lahir PBI, peserta meninggal, peserta PBI yang menjadi mampu,
peserta PBI yang menjadi PPU, data ganda, dsb
1. Verifikasi dan Validasi Data PBI Jaminan Kesehatan

Dinas Sosial Dinas Sosial Kementerian


Kab/Kota Propinsi Sosial

Keterangan:
1. Verifikasi dan validasi dilakukan di Dinas Sosial melalui Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Hasil verifikasi dan
validasi diteruskan ke Dinas Sosial Propinsi, kemudian diteruskan
ke unit kerja pengolah data dan informasi kesejahteraan sosial
Kementerian Sosial.
2. Verifikasi dan validasi dilakukan dengan pengecekan langsung ke
RT dan atau musyawarah desa menggunakan tabel instrumen
3. Penetapan hasil verifikasi dan validasi data PBI JK setiap 1 bulan
sekali.
2. Pengaturan Bayi yang Dilahirkan dari
Ibu Kandung Peserta PBI

Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan anggaran untuk


pembayaran iuran bagi bayi yang dilahirkan dari ibu kandung
peserta PBI sejumlah 400.000 jiwa.

Bagi bayi dimaksud, dalam Permensos disebutkan:


•Otomatis menjadi peserta PBI Jaminan Kesehatan dan berhak
menerima pelayanan;
•Berhak mendapatkan identitas peserta; dan
•Penetapan oleh Menteri bersifat administrasi.
2. Landasan Hukum Jamkesda
Kondisi Jamkesda

1. Jamkesda pada awalnya hadir untuk menjamin penduduk


miskin dan tidak mampu yang nama dan alamatnya diluar
dari basis data terpadu pada era Jamkesmas Namun ada
beberapa daerah yang menjamin seluruh warganya, tidak
hanya yang miskin dan tidak mampu.

2. Saat ini sebagian besar Jamkesda sudah dikelola melalui


mekanisme JKN sejumlah 12.934.289 jiwa (per 11 April
2016). Namun masih ada Jamkesda yang dikelola oleh
Pemda/Dinkes.

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Landasan Hukum Jamkesda

Perpres No. 111 tahun 2013, pasal 6A

“ Penduduk yang belum termasuk sebagai peserta Jaminan


Kesehatan dapat diikutsertakan dalam Program Jaminan
Kesehatan pada BPJS Kesehatan oleh pemerintah daerah
provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota”;

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Lanjutan…
Perpres No 19 tahun 2016 pasal 16

(1a) Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang


didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dibayar oleh
Pemerintah Daerah.

Perpres No 19 tahun 2016 pasal 16A

(1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan


Kesehatan serta penduduk yang
didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp
23.000,00 (dua puluh tiga ribu rupiah) POPB

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Lanjutan…
Perpres No 19 tahun 2016 pasal 24

(1) Peserta yang menginginkan kelas yang lebih tinggi


dari haknya dapat mengikuti asuransi kesehatan
tambahan.
(2) selisih antara biaya yang dijamin Kesehatan oleh BPJS
Kesehatan dengan biaya atas kelas yang lebih tinggi dari
haknya dapat dibayar oleh:
a. Peserta yang bersangkutan;
b. Pemberi Kerja; atau
c. Asuransi kesehatan tambahan
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan
bagi:
a. PBI Jaminan kesehatan; dan
b. Peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6A
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Permendagri no 52 tahun 2015

Pengembangan pelayanan kesehatan diluar cakupan


penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS
Kesehatan hanya diberikan kepada Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, pimpinan dan anggota DPRD. Pengembangan pelayanan
kesehatan tersebut hanya berupa pelayanan medical check up
sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, termasuk keluarga
(satu istri/suami dan dua anak) dalam rangka pemeliharaan
kesehatan dan dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan
pada SKPD yang secara fungsional terkait dan dilaksanakan pada
Rumah Sakit Umum Daerah setempat/Rumah Sakit Umum Pusat
di daerah….hal 33

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Permendagri no 52 tahun 2015

Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi fakir


miskin dan orang tidak mampu sesuai dengan Undang
Undang No 40/2014, UU No24/2011, PP No 101/2012 tentang
PBI Jaminan Kesehatan dan Perpres No 12 tahun 2013,
sebagaimana diubah dengan Perpres No 111/2013, yang tidak
menjadi cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan melalui
BPJS yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah dapat
menganggarkan dalam bentuk program dan kegiatan pada
SKPD yang menangani urusan kesehatan pemberi pelayanan
kesehatan….hal 33

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Peta Jalan Kepesertaan Menuju
96,4 juta PBI
Jaminan Kesehatan Semesta (UHC)
121,6 juta peserta 257,5 juta
KEGIATAN:
dikelola BPJS peserta (semua
Keesehatan Pengalihan, Integrasi, Perluasan penduduk)
Penduduk yang dijamin di
berbagai skema 148,2 jt 50,07 Juta pst dikelola BPJS
jiwa dikelola oleh Badan `Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Keesehatan
Lain USAHA BESAR 20% 50% 75% 100%
90,4juta belum jadi 73,8 juta belum jadi USAHA SEDANG 20% 50% 75% 100% Tingkat Kepuasan
peserta peserta USAHA KECIL 10% 30% 50% 70% 100% Peserta 85%
USAHA MIKRO 10% 25% 40% 60% 80% 100%

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019


Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Integrasi Kepesertaan Jamkesda dan askes komersial ke BPJS
Jamkesmas, Askes PNS, TNI Polri ke
Kesehatan
BPJS Kesehatan
Perpres Dukungan Pengalihan
Operasional Kepesertaan
Kesehatan bagi TNI TNI/POLRI ke BPJS
Polri Kesehatan
Penyusunan
Sisdur Pemetaan Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & Mikro
Kepesertaan Perusahaan 20% 50% 75% 100%
dan B
dan
S 20% 50% 75% 100%
Pengumpulan sosialisasi
Iuran K 10% 30% 50% 70% 100% 100%

Sinkronisasi Data Kepesertaan:


JPK Jamsostek, Jamkesmas dan
Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan
Askes PNS/Sosial -- NIK
Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun 18
RENCANA INTEGRASI JAMKESDA KE
DALAM JKN
Kepesertaan PBI Kepesertaan
Kepesertaan PBI Kepesertaan PBI Kepesertaan PBI
Mencakup 96,4 PBI Sesuai
Sesuai Kriteria Sesuai Kriteria Sesuai Kriteria
Juta Kriteria yg
yg Ditetapkan yg Ditetapkan yg Ditetapkan
( 88.231.816) Ditetapkan

Jamkesda Jamkesda Jamkesda Jamkesda


Mencakup Mencakup Mencakup Mencakup
Jamkesda
Semua Masy. Masy.Miskin di Masy.Miskin Masy.Miskin
Tidak Lagi
Miskin yg Blm DTPK dan Pada Daerah Pada Daerah
Dilaksana kan
Tercakup PBI Daerah Klaster Dengan PAD Dengan PAD
IV Rendah Tinggi

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Paket
Paket Manfaat Paket Manfaat Paket Manfaat
Paket Manfaat Manfaat
Jamkesda Jamkesda Jamkesda
Jamkesda Jamkesda
Sesuai Sistem Sesuai Sistem Sesuai Sistem
Bervariasi Sesuai Sistem
JKN JKN JKN
JKN

Sinkronisasi
sistem
Jamkesda
dengan JKN Pengaturan-Pengaturan
spt Kapitasi,
INA-CBGs 19
Target Kepesertaan Menuju Universal Coverage 2019

Proyeksi Jumlah Penduduk, Target Peserta JKN & PBI-KIS 2015-2019


(dalam jutaan)
300.0
268.0
258.7 261.8 265.0
250.0 255.4
%- 257.5
230.7
Tahun Peserta 210.5
200.0
JKN
2015 60% 155.6
150.0
2016 70% 135.6
2017 80% 100.0 102.0 107.2
88.2 92.4 96.9
2018 90%
2019 95% 50.0

0.0
2015 2016 2017 2018 2019

Perpres No. 2/2015 ttg RPJMN 2015-


2019
3. Kondisi saat ini Integrasi
Jamkesda
Jenis Jamkesda
1. Pemda menyelenggarakan Jamkesda yang pesertanya meliputi
seluruh penduduk yang belum memiliki Jaminan (maskin dan non
maskin)

2. Pemda menyelenggarakan Jamkesda yang pesertanya hanya


maskin yang tidak masuk dalam PBI

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Jenis Pembiayaan
Jamkesda
1. Anggaran sharing antara Pemda Kab/Kota dan Provinsi, manfaat
terus bertambah sampai dengan tindakan canggih (membuat peserta
nyaman);
2. Anggaran hanya APBD Kab/Kota

• Dalam satu provinsi terdapat terdapat 2 model yaitu : Jamkesda


dengan sharing anggaran antara provinsi dengan Kab/Kota dan
diselenggarakan oleh Pemda Provinsi serta Jamkesda Kab/kota
yang diselenggarakan Pemdanya masing-masing ;
• Jamkesda dengan model Cost Sharing yang dananya berada di RS
bukan di penyelenggara;
• Jamkesda yang diselenggarakan oleh Prov/Kab/kota dan pesertanya
meliputi seluruh penduduk (PBI dan Non PBI);

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
4. Langkah-langkah Integrasi
Jamkesda
1. Komitmen Pemda & DPRD

a. Penganggaran iuran JKN dari APBD


b. Konsekwensi Dana APBD untuk iuran bagi penduduk
yang didaftarkan oleh Pemda tidak terjadi Silpa.
c. Perlunya ditinjau kembali kesepakatan pembagian beban
anggaran (sharing) antara pemprov dengan
pemkab/kota.

JAMINAN
KESEHATAN 25
NASIONAL
Komitmen Pimpinan Daerah sebagai salah satu faktor kunci
dalam keberhasilan integrasi Jamkesda ke dalam JKN

Dukungan politis berupa komitmen dari unsur legislatif dan


eksekutif di masing-masing daerah

Dukungan finansial berupa penyediaan anggaran sesuai


kebutuhan.

Dukungan teknis, berupa penyediaan data kepesertaan dan


kelengkapan fasilitas pelayanan kesehatan. Disamping itu
dukungan teknis yang tidak kalah penting adalah adanya
komitmen dari pemangku kepentingan terutama yang terkait
dengan pemberian NIK kepada setiap penduduk Indonesia

JAMINAN
KESEHATAN 26
NASIONAL
2. Penghitungan ketersediaan anggaran dengan
sasaran penduduk yang akan dibiayai APBD
dan pendataan sasaran

a. Penghitungan jumlah sasaran yang akan dicover


b. Pendataan sasaran yang akan dicover/menggunakan data
yang ada
c. Jika ada sasaran di wilayah kab/kota namun tidak
terbiayai dalam Jamkesda, dapat diusulkan sebagai
peserta PBI melalui proses veri vali Dinsos

JAMINAN
KESEHATAN 27
NASIONAL
3. Penyiapan regulasi pd tingkat Prov/Kab/Kota

Tentang
a. Perda/PerGub/PerBup/Perwako
b. PKS antara Pemda dengan BPJS Kesehatan
c. Dll

JAMINAN
KESEHATAN 28
NASIONAL
4. Koordinasi antar stakeholders

Agar dijalin koordinasi antar stakeholders yang terkait penye-


lenggaraan integrasi Jamkesda: DPRD, Bupati/Walikota,
Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, RSUD, Puskesmas, Dinas
Sosial, Kemenkes, Kemensos, dll

JAMINAN
KESEHATAN 29
NASIONAL
5. Kondisi Saat Ini Integrasi
Jamkesda Provinsi Jambi
JAMKESDA PROVINSI JAMBI
YANG TERINTEGRASI KE JKN/KIS

• TAHUN 2016 : 3978 JIWA


• TAHUN 2017 : 8349 JIWA

JAMINAN
KESEHATAN 31
NASIONAL
Dukungan Jaminan Kesehatan
Masyarakat Miskin ke RS Rujukan
Nasional :
• Transport pasien & 1 orang keluarga
pendamping pasien
• Uang harian Rp 50.000/hari selama
10 hari
• Akomodasi Rp 100.000/hari selama
9 hari
JAMINAN
KESEHATAN 32
NASIONAL
Persyaratan untuk mendapatkan
dukungan pelayanan masyarakat
miskin :
• Surat keterangan miskin dari RT diketahui
olah Camat setempat
• Surat keterangan tidak mampu dari Dinas
Sosial
• Surat keterangan tidak dibiayai oleh
Dinas Kesehatan Kab/Kota
• Rujukan dari RS Provinsi
JAMINAN
KESEHATAN 33
NASIONAL
Data Masyarakat yang Terintegrasi ke BPJS Kesehatan :

Kab/Kota Jumlah Yang Sudah Yang Belum


Kota Jambi 796.287 522.246 274.041
Ma. Jambi 357.484 204.223 153.261
Batang Hari 305.878 146.276 159.602
Tanjab Barat 319.497 143.524 175.973
Tanjab Timur 212.084 97.628 114.456
Ma. Bungo 302.834 151.143 151.691
Tebo 290.370 119.798 170.572
Sarolangun 247.124 169.034 78.090
Sungai Penuh 83.980 48.830 35.150
Kerinci 215.014 156.038 58.976
Merangin 295.299 142.059 153.240
Jumlah 3.425.851 1.781.001 1.525.052
Persentase 52 % 44 %

JAMINAN
KESEHATAN 34
NASIONAL
DATA KABUPATEN/KOTA UNTUK PESERTA
JAMKESDA PROVINSI JAMBI TAHUN 2017

KABUPATEN/KO BISA TIDAK TOTAL


TA
KOTA JAMBI 1630 1258 2888
KOTA JAMBI
(CADANGAN) 20 252 272
TANJAB BARAT 294 6 300
TANJAB TIMUR 284 166 450
KERINCI 570 180 750
MERANGIN 85 44 129
BUNGO 380 120 500
SAROLANGUN 294 1506 1800
JUMLAH 3557 3524 7081
Konsep Norma Kapitasi
Sesuai permenkes 59 tahun 2014
1. Kriteria Norma kapitasi :
a. Kriteria harus dipenuhi oleh setiap FKTP yang bekerja
sama
• Tenaga SDM meliputi:
- Perawat
- Bidan
- Tenaga Farmasi
- Tenaga Administrasi
• Sarana Prasarana sesuai memenuhi kriteria
kredensialing
• Cakupan Pelayanan sesuai benefit terurai dalam
Peraturan Perundangan JKN yang berlaku
• Kesepakatan untuk mencapai Target Komitmen
Pelayanan

b. Kriteria peningkatan mutu layanan FKTP mencakup 3


aspek utama yakni
- ketersediaan Tenaga Medis (dr umum dan dr gigi)
- rasio dokter umum banding peserta
- waktu pelayanan 24 jam

36
• 2. Rencana implementasi Norma
kapitasi
a. Seluruh FKTP di Seluruh
Indonesia
b. Rekredensialing pada bulan
juli 2015
c. Kesepakatan Norma Kapitasi
dengan Asosiasi FKTP tiap
Provinsi dilanjutkan PKS /
addendum PKS dengan seluruh
FKTP
d. Pemberlakuan Norma Kapitasi
Baru pada 1 Agustus 2015
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM
PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KESEHATAN
• Penetapan besaran Tarif Kapitasi di FKTP
dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama
antara BPJS Kesehatan dengan Asosiasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
• Tarif Kapitasi adalah besaran pembayaran
perbulan yang dibayar di muka oleh BPJS
Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama berdasarkan jumlah peserta yang
terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan
jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.

• Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran


klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jenis
dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.
REALISASI KEPESERTAAN PROV
JAMBI

PEJAB PEKE BUKA


JML TOTAL
AT PBI PBI TNI/POL RJA N
NO PENDUD PNS BUMN PPNPN PBPU PESERT %
NEGAR APBN APBD RI SWAS PEKE
UK A
A TA RJA

1 142,33 126,96 67.12


769,287 69,599 14,771 1,792 28 24,282 16,371 95,735 24,488 516,373
8 9

40
REALISASI SEGMEN PBI

41
REALISASI SEGMEN PPNPN

42
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai