Anda di halaman 1dari 36

Review Perhitungan Kebutuhan Biaya

Standar Pelayanan Minimal (SPM)


Bidang Kesehatan

dr. Kalsum Komaryani, MPPM

Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan


Kementerian Kesehatan
OUTLINE

01 SPM Bidang Kesehatan

02 Konsep Perhitungan Biaya SPM Bidang Kesehatan

Hasil Evaluasi Pelaksanaan SPM dan Analisis Data Costing


03
SPM

04 Kesimpulan dan Rekomendasi


SPM Bidang Kesehatan
01
Dasar Hukum Implementasi
SPM Bidang Kesehatan
Mekanisme dan Strategi Mekanisme Pemenuhan
Urusan Wajib Pelaksanaan SPM Penerapan & Mutu SPM Kes

PP 2/2018 Permendagri Permenkes 4/2019


UU 23/2014
tentang Pemerintah Daerah
tentang Standar Pelayanan 100/2018 tentang Standar Teknis Penerapan SPM
Minimal tentang Penerapan SPM Bidang Kesehatan

1. Pasal 12 Pasal 3
Urusan Pemerintahan Wajib yang Pasal 6 Pasal 1 Mutu pelayanan setiap jenis pelayanan
menjadi Kewenangan Daerah SPM kesehatan mencakup SPM Penerapan SPM adalah dasar pada SPM bidang Kesehatan
berkaitan dengan Pelayanan Dasar kesehatan Daerah provinsi (2 pelaksanaan SPM yang dimulai ditetapkan dalam standar teknis yang
salah satunya Kesehatan. indikator) dan SPM kesehatan dari tahapan pengumpulan terdiri atas:
Daerah kabupaten / kota (12 data, penghitungan kebutuhan
2. Pasal 18 a. standar jumlah dan kualitas barang
indikator). pemenuhan Pelayanan Dasar, dan/atau jasa;
Penyelenggara Pemerintahan Daerah
memprioritaskan pelaksanaan Urusan penyusunan rencana b. standar jumlah dan kualitas
Pemerintahan Wajib yang berkaitan pemenuhan Pelayanan Dasar personel/sumber daya manusia
dengan Pelayanan Dasar berpedoman dan pelaksanaan pemenuhan kesehatan; dan
pada standar pelayanan minimal Pelayanan Dasar. c. petunjuk teknis atau tata cara
yang ditetapkan oleh Pemerintah pemenuhan standar.
Pusat. (1) Pernyataan Standar
3. Pasal 298 (2) Pengertian
Belanja Daerah diprioritaskan untuk (3) Langkah Kegiatan
mendanai Urusan Pemerintahan (4) Mekanisme Pelaksanaan
Wajib yang terkait Pelayanan Dasar (5) Capaian Kinerja
yang ditetapkan dengan standar (6) Teknik Penghitungan
pelayanan minimal Pembiayaan
Kebijakan/Mandat Standar Pelayanan Minimal

1 2
Penyelenggara Pemerintah Daerah Belanja Daerah Diprioritaskan
Pemerintah Daerah
Memprioritaskan Pelaksanaan untuk Mendanai Urusan dalam Penyusunan
Urusan Pemerintah Wajib yang Pemerintahan Wajib yang Terkait Anggaran Belanja
Berkaitan dengan Pelayanan Dasar Pelayanan Dasar yang Ditetapkan Daerah
yang dilaksanakan Berdasarkan dengan Standar Pelayanan Memperioritaskan
SPM (Pasal 18 ayat (1) dan (2) Minimal (Pasal 298 ayat (1)) Belanja untuk SPM

Sumber Kemendagri, Ditjen Bina Bangda, disampaikan pada Rapat Koordinasi Hasil
Pelaksanaan Monev SPM 2019, Jakarta, 22 Oktober 2019
Pengertian SPM
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan
Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara minimal.

Pendidikan
SPM KESEHATAN
SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI

Kesehatan 1. Pelayanan kesehatan


SIKLUS HIDUP PENYAKIT TIDAK MENULAR

bagi penduduk 1. Pelayanan Kesehatan Ibu 1. Pelayanan Kesehatan


terdampak krisis Hamil Penderita Hipertensi
Pekerjaan umum dan kesehatan akibat 2. Pelayanan Kesehatan Ibu 2. Pelayanan Kesehatan
bencana dan/atau Bersalin Penderita Diabetes Melitus
penataan ruang berpotensi bencana
3. Pelayanan Kesehatan pada 3. Pelayanan Kesehatan Orang
provinsi. Bayi Baru Lahir Dengan Gangguan Jiwa Berat
4. Pelayanan Kesehatan Balita
Perumahan rakyat dan 2. Pelayanan kesehatan
bagi penduduk pada 5. Pelayanan Kesehatan pada
kawasan permukiman Usia Pendidikan Dasar PENYAKIT MENULAR
kondisi kejadian luar
biasa provinsi. 6. Pelayanan Kesehatan pada
Usia Produktif
1. Pelayanan Kesehatan Orang
Ketenteraman, ketertiban umum, 7. Pelayanan Kesehatan pada Terduga Tuberkulosis
Usia Lanjut
dan pelindungan masyarakat 2. Pelayanan Kesehatan Orang
dengan risiko terinfeksi HIV

Sosial
Sumber: PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Tahapan Penerapan SPM
•Jumlah dan identitas Warga Negara
yang berhak menerima Perhitungan Biaya Pelaksanaan
Permendagri 100 •Jumlah barang dan/atau jasa yg
Tahun 2018 sudah tersedia dan yg dibutuhkan
•RPJMD dan RKPD
•Jumlah sarana, prasarana, dan
sumber daya lainnya yang tersedia •Menghitung selisih kebutuhan •Renstra PD dan Renja PD •Menyediakan barang/jasa dan
dan yg masih dibutuhkan terhadap ketersediaan barang sesuai dengan tugas dan sarana prasarana sesuai dengan
dan/atau jasa dan sarana fungsi standar teknis SPM
dan/atau prasarana •Kerjasama antar daerah dalam
berdasarkan jumlah Warga pemenuhan pelayanan dasar sesuai
Negara penerima ketentuan PUU
•Menyusun kebutuhan untuk
pemenuhannya Penyusunan
Pengumpulan Data
Rencana
Tim Penerapan SPM Prov/Kab/Kota

DITETAPKAN OLEH :
KEPALA DAERAH.

PENANGGUNG JAWAB :
GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA.

KETUA :
SEKRETARIS DAERAH

WAKIL KETUA:
KEPALA BAPPEDA

SEKRETARIS:
KEPALA BAGIAN TATA PEMERINTAHAN

ANGGOTA:
KEPALA PERANGKAT DAERAH YANG MEMBIDANGI
URUSAN SPM, INSPEKTORAT, PENGELOLA KEUANGAN
DAN ATAU SESUAI KEBUTUHAN.
PERAN PROVINSI PERAN KAB/KOTA
PENYIAPAN PERATURAN DI WILAYAHNYA PENYIAPAN PERATURAN DI
WILAYAHNYA

MEMENUHI ANGGARAN UNTUK SPM PROV MEMENUHI ANGGARAN YANG


MENDUKUNG ANGGARAN UNTUK SPM KAB/KOTA DIBUTUHKAN

 MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI


TANGGUNG JAWABNYA TANGGUNG JAWABNYA
 MEMBANTU PENCAPAIAN SPM DIKAB/KOTA

 MEMENUHI DAN MENINGKATKAN MEMENUHI KEBUTUHAN DAN


KAPASITAS SDM PROVINSI DISTRIBUSI SDM DIWILAYAHNYA
 MEMBANTU DISTRIBUSI SDM KAB/KOTA
(KHUSUS DOKTER UMUM )

 MEMENUHI SARANA DAN PRASARANA MENYIAPKAN SARANA DAN


YANG DIBUTUHKAN DI PROVINSI PRASARANA YANG DIBUTUHKAN
 MENYIAPKAN SISTEM RUJUKAN DARI MELAKSANAKAN PENDEKATAN KELUARGA
KAB/KOTA DIWILAYAHNYA DAN INTEGRASI KEGIATAN

MELAKUKAN MONEV DAN PEMBINAAN DI • MELAKUKAN MONEV DAN


PROVINSI DAN KAB/KOTA DI WILAYAHNYA PEMBINAAN DI DI WILAYAHNYA
KOORDINASI & BIMBINGAN RAKERKESDA DLL • KOORDINASI LINTAS SEKTOR
02
Konsep Perhitungan Biaya SPM Bidang Kesehatan
Latar Belakang
Pentingnya Pelayanan Kesehatan khususnya
Costing SPM puskesmas terfokus pada fungsi
pembangunan seperti Inovasi dan
1 3 Infrastruktur dari pada pemenuhan
pelayanan dasar yang wajib.
Program Dinas Kesehatan
cenderung salah sasaran dan
tidak berdampak pada indikator
pencapaian kesehatan

Anggaran cenderung hanya untuk program yang


sudah ada pada tahun sebelumnya
(meningkatkan dalam bentuk persentase)
2

2016 •Program A
•100.000.000 2017 •Program A
•200.000.000 2018 •Program A
•300.000.000
Costing SPM
Implementasi SPM melalui “Perhitungan pembiayaan SPM bidang Kesehatan”
Prinsipnya, dengan memperhatikan sumber pembiayaan agar tidak terjadi duplikasi
Anggaran (double costing) dengan menggunakan
Tools Costing SPM bidang kesehatan “SISCOBIKES”.

Tools ini mempermudah perhitungan perkiraan pembiayaan SPM bidang kesehatan


di daerah melalui sistem informasi perencanaan pelaksanaan SPM
03 dan juga sebagai instrumen untuk memperkuat Performance Based Budgeting
dalam proses perencanaan penganggaran daerah, sehingga alokasi pembiayaan dapat efisien dan ef
ektif atau tercapai Alokatif Efisiensi Pembiayaan.
Tool Costing SPM
• PPJK telah mengeluarkan aplikasi penghitungan kebutuhan SPM
bidang kesehatan sejak tahun 2018.
• Tools telah mengalami upaya perbaikan untuk menyesuaikan
masukan dan kebutuhan daerah
• Tools yang awalnya di desain di tingkat kab/kota, sekarang dapat
digunakan di tingkat puskesmas
• Saat ini ada 2 macam aplikasi yang digunakan di tingkat kab/kota,
yaitu Aplikasi versi 1.10 dan aplikasi untuk membantu
menggabungkan data (tools) pada tingkat puskesmas atau kab/kota.
Tool Costing SPM
Berbasis Excel Berbasis Web

Tools Penginputan Data Tools Penggabungan Data Puskesmas Tools Uploading Data
• Menghitung biaya per aktivitas layanan SPM
menurut komponen • Menggabungkan tools penginputan Sebagai alat yang mempermudah
– Total Anggaran = orang * frekuensi * jumlah lokasi * data yang diisi oleh puskesmas untuk pemerintah pusat seperti Kementerian
hari * satuan biaya menjadi data Kabupaten/Kota Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri
– Satuan Biaya = Total Anggaran / output • Hal ini dikarenakan Dinas Kesehatan atau Kementerian Keungan dalam
• Proyeksi Total Aggaran untuk 5 tahun ke depan kesulitan dalam pengisian data yang menganalisis kebutuhan daerah
– Proyeksi total anggaran = Satuan biaya * output rinci untuk memenuhi impelementasi SPM
(pada tahun yang sama)
• Hasil Analisis
– Total Kebutuhan Anggaran dan Satuan Biaya per
tahun per layanan SPM
– Proyeksi kebutuhan biaya lima tahun ke depan per
layanan SPM (tanpa/dengan faktor inflasi)
Benefit Package
Aktifitas Promotif & Preventif
PAD

DBH

DAU
SPM
DAK Non-Fisik
Paket Manfaat
Public Health DAK Fisik
Program (Ex. TB, Promkes,
Non-SPM KIA, dll)
PAKET
Jampersal
MANFAAT
Donor dan Private Lainnya
UHC Paket Manfaat di (CSR, CSO, dll)
FKTP
PAKET MANFAAT JKN
Paket Manfaat di
FKRTL
Pembiayaan Kesehatan yang Harus Disediakan
Provinsi untuk SPM

KLB KRISIS/
BENCANA

1. Kajian Epidemiologi 1. Tahap Pra Krisis Kesehatan


2. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko (Edukasi pengurangan risiko krisis )
3. Penatalaksana an penderita 2. Tahap Tanggap Darurat
4. pencegahan dan pengebalan 3. Mobilisasi tim penanggulanga n krisis kesehatan
5. pemusnahan penyebab penyakit c) Pelayanan kesehatan dasar di fasilitas pelayanan
kesehatan
6. penanganan jenazah
d) Pelayanan kesehatan rujukan
7. Komunikasi Risiko
e) Kebutuhan logistik kesehatan (paket obat, paket
8. Upaya penanggulangan lainnya hygiene Kit/family Kit, dan Paket Makanan
pendamping
Pembiayaan Kesehatan yang Harus Disediakan
Kab/Kota untuk SPM
Usia Sekolah Usia Produktif
Ibu Hamil Ibu Bersalin Bayi Baru Lahir Balita Dasar Usia Lanjut

1. Pendataan 1. Pendataan 1. Pendataan 1. Pendataan 1. Pendataan 1. Skrining factor risiko 1. Pendataan


2. Pemeriksaan 2. Pelayanan 2. Pelayanan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan 2. Skrining Kesehatan PTM 2. Skrining kesehatan
ANC Persalinan BBL Balita a) UKS Kit a) Kit Skrining PTM a) Kit lansia
a) Set a) Set Persalinan a) Formulir BBL a) Set Pemeriksaan b) Instrumen b) Kit Pemeriksaan b) Strip uji gula
Pemeriksaan b) Set Resusitas b) Formulir MTBM Kesehatan Anak pencatatan IVA darah dan
b) Tablet Fe Bayi c) Set Pelayanan BBL b) Set imunisasi c) Formulir 2. Konseling faktor risiko kolesterol
c) Vaksin Td c) Set d) Set c) SDIDTK KIT rekapitulasi hasil PTM c) Instrumen GDS,
3. Buku KIA Perawatan Kegawatdaruratan d) Formulir DDTK skrining 3. Rujukan ke FKTP AMT dan ADL
4. Kartu Ibu dan Pasca Neonatal e) Formulir kuesioner 3. Tindak lanjut hasil a) Kit Peralatan PTM dalam paket P3G
Kohort Persalinan e) Vit. K1 Injeksi Pra skrining skrining kesehatan b) Paket pemeriksaan 4. Pencatatan dan
5. Rujukan d) Paket obat f) Salep/tetes mata perkembangan laboratorium pelaporan
dan BHP g) Pedoman f) Kit Posyandu 4. Pencatatan dan a) Buku Lansia
persalinan pelayanan kes. g) Kit Imunisasi pelaporan b) Formulir dan ATK
e) Formulir neonatal 3. Buku KIA 5. Rujukan
Partograf 3. Buku KIA 4. Pencatatan dan
3. Buku KIA 4. Pencatatan dan pelaporan
4. Kartu Ibu dan pelaporan a) Register Kohort
Kohort a) Register Kohort b) Formulir dan ATK
5. Rujukan b) Formulir SIP 5. Rujukan
c) Formulir dan ATK
5. Rujukan
Pembiayaan Kesehatan yang Harus Disediakan
Kab/Kota untuk SPM
Hipertensi DM ODGJ HIV TB

1. Pendataan
1. Pendataan 2. Materi KIE 1. Pemeriksaan Klinis
1. Pendataan
2. Penemuan kasus 3. Buku Kerja ODGJ 1. Penentuan orang yang 2. Pemeriksaan Penunjang
2. Melakukan skrining
Hipertensi 4. Paket Pencatatan dan berisiko terinfeksi HIV a) Pot dahak
penderita DM
a) Pelayanan Skrining pelaporan 2. Pemetaan penemuan b) Formulir
a) Pelayanan Skrining
b) Pengadaan 5. Melakukan diagnosis kelompok sasaran c) Kaca Slide
b) Pengadaan
Tensimeter digital terduga ODGJ (Buku 3. Promosi kesehatan dan d) Reagen
Glukometer
3. Edukasi perubahan gaya PPDGJ– III (ICD-10)) Penyuluhan e) Cartridge Tes cepat
3. Pelayanan kesehatan
hidup dan kepatuhan 6. Pelaksanaan kunjungan 4. Jejaring Kerja dan molekuler
sesuai standar
minum obat atau terapi rumah Kemitraan f) Bahan Lab. Lainnya
c) Media KIE
farmakologi. 7. Melakukan rujukan ke 5. Sosialisasi Pencegahan (Oase, oil imersi, dll)
d) Obat DM
c) Media KIE FKRTL 6. deteksi dini HIV g) Masker rumah
e) Kit Posbindu PTM
d) Obat a) Kit Berisi 2 Alat 7. Pencatatan dan tangga
4. Melakukan rujukan ke
4. Melakukan rujukan ke Fiksasi Pelaporan h) Masker N95
FKRTL
FKRTL b) Laporan 8. Monitoring dan Evaluasi 3. Edukasi
5. Penyediaan peralatan
9. Peniaian kinerja SPM 4. Rujukan
kesehatan DM
10. Rujukan
a) Alat dan Reagen
b) Obat DM
Penghitungan Kebutuhan Anggaran Ketersediaan
Identifikasi Kebutuhan Dokumen
SDM Perencanaan dan
Sumber
Penganggaran Daerah
Identifikasi Kebutuhan Identifikasi Kebutuhan Pembiayaan
Alkes/BHP berdasarkan kegiatan Pemerintah

Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi Sasaran berdasarkan Sumber Dana

Dokumen Usulan
kepada Institusi
terkait
Sumber
Pembiayaan
BUMN,
Swasta/Lainnya
Multi-
Sektor
Dinas Puskesmas
Kesehatan
Kebijakan Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomentklatur
Hasil Evaluasi Pelaksanaan SPM dan
03 Analisis Data Costing SPM
Hasil Monev Kemendagri
• Jumlah dan identitas Warga Negara yang berhak menerima
• RPJMD dan RKPD
• Jumlah barang dan/atau jasa yg sudah tersedia dan yg dibutuhkan
• Renstra PD dan Renja PD sesuai dengan tugas dan fungsi
• Jumlah sarana, prasarana, dan sumber daya lainnya yang tersedia dan yg masih
dibutuhkan 100%
100%
78% 80%
80% 71% 64% 63%
58% 57%
60%
60% 53% 50% 50%
44% 40%
40%
20%
20%
1.
Pengumpulan 3. 0%
0% Daerah yang Mengintegrasikan SPM kedalam Dokumen Perencanaan
Data Penyusunan
% Tahap Pendataan Daerah Tahun 2019
Rencana
Pendidikan Kesehatan PU PR Trantibumlinmas Sosial RJPMD RENSTRA RKPD RENJA

• Menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan barang dan/atau • Menyediakan barang/jasa dan sarana prasarana sesuai dengan standar
jasa dan sarana dan/atau prasarana berdasarkan jumlah Warga teknis SPM
2. 4.
Negara penerima • Kerjasama antar daerah dalam pemenuhan pelayanan dasar sesuai
• Menyusun kebutuhan untuk pemenuhannya Perhitungan Pelaksanaan ketentuan PUU
100% Biaya
80%

60%
37%
40% 31% 31%
24% 21%
19%
20% Sumber:
0%
PP No 2/2018 tentang SPM
% Tahap Penghitungan Permendagri No 100/2018 tentang Penerapan SPM
Pendidikan Kesehatan PU PR Trantibumlinmas Sosial
Hasil Monev Kemendagri
SK TIM PENERAPAN SPM Perencanaan Koordinasi Pendanaan Lainnya
472
500
PERMASALAHAN SPM
400

300 14%
200 36%
100 26,5% 8,2%
25 42

0
9
26%
Provinsi Kaupaten Kota

Sudah Membuat SK Tim Belum Membuat SK Tim

SK PENETAPAN SASARAN SPM 24%


600
514 Bagi daerah, merencanakan SPM masih menjadi permasalahan
500
terbesar (36%). Di sini termasuk pengumpulan data, penghitungan
400 kebutuhan, dan prioritas pimpinan daerah sendiri.
300
• Dari diskusi intensif terpotret bahwa kemungkinan beberapa
pimpinan masih kurang aware akan prioritas SPM dalam
200 0,0%
perencanaan dan penganggaran. Lebih fokus pada
100 0,0%
34
pemenuhan janji politik yang kadang kurang inline dgn SPM.
0 • Dipandang perlu ada focusing pemerintah pusat untuk
Provinsi Kaupaten Kota sosialisasi SPM khusus bagi kepala daerah dan DPRD.
Sudah Membuat SK Sasaran Belum Membuat SK Sasaran Permasalahan terbesar berikutnya adalah pendanaan (26%), diikuti
oleh permasalahan koordinasi (24%) dan lainnya (14%).
Evaluasi Advokasi dan Sosialisasi Tools SPM Kesehatan

Tingkat Nasional Tingkat Provinsi Tingkat Kab/Kota


33/34 Provinsi yang dapat hadir 19/34 Provinsi 10 Kab/Kota
• Temanggung • Kota Bogor
• 2 orang perwakilan Dinkes Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, • Kota Bandung
• 2 orang perwakilan Dinkes Kab/Kota Jawa Tengah, NTB, Kalimantan Selatan, Sulawesi • Kulon Progo
• Kediri
(2 Kab/Kota per Provinsi) Tengah, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, • Depok
Gorontalo, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, • Jombang
• Kab Bogor • Kab Karawang
Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Bali • Belitung Timur

Kab/Kota yang telah Input dalam Website SPM


Maluku Utara
6 Kab/Kota
Riau
1 Kab/Kota Sulawesi Tengah
2 Kab/Kota

Sumatera Selatan
Aceh 14 Kab/Kota
1 Kab/Kota

Sumatera Barat
1 Kab/Kota

Kalimantan
Bengkulu Selatan
6 Kab/Kota 7 Kab/Kota Sulawesi
Selatan
4 Kab/Kota

Banten
4 Kab/Kota
Jawa Barat
12 Kab/Kota Jawa Tengah Bali
1 Kab/Kota 8 Kab/Kota
Analisis data Costing SPM
• Jumlah sampel yang telah mengupload ke siscobikes ada 67 kab/kota;
namun yang layak analisis ada sekitar 29 kab/kota
• Daerah yang tidak layak analisis karena dianggap belum lengkap
menyelesaikan pengisian aplikasi SPM; karena kurang dari 5 layanan SPM
yang telah diisi
• Jumlah kab/kota yang layak analisis tersebar di 13 provinsi
Analisis data Costing SPM
Perbedaan yang lebar usulan kebutuhan
80.000 total anggaran SPM antar daerah
70.000

60.000
Dalam Jutaan (Rp)

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

Rerata kebutuhan SPM sekitar Rp.18 milyar per tahun per daerah, dengan standar deviasi sekitar 19 milyar
per tahun per daerah
Analisis data Costing SPM
Unit cost termahal untuk pemberian Semakin berhimpit maka variasinya unit cost semakin
layanan ODGJ kecil, terutama di usia produktif, balita, & DM

1.000.000 3.500.000
900.000 3.000.000
800.000
Jumlah Rupiah per orang

2.500.000

Unit cost / orang (Rp)


700.000
600.000 2.000.000
500.000
1.500.000
400.000
1.000.000
300.000
200.000 500.000
100.000
-
-
Bayi lahir
Bumil

Produktif

TBC
Lansia
Hipertensi
Bulin

HIV
Balita
PenDas

DM
ODGJ

Mean Standar Deviasi


Gambaran Rerata rasio usulan anggaran SPM

50
Rasio Biaya SPM thd Anggaran Dinkes (%)

45
40
35
30
25
20
15
10
5
-

2019 2020

sekitar 12%-13% dari anggaran Dinkes, tetapi ada yang jauh lebih tinggi
Gambaran Sumber pendanaan layanan SPM

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

APBD - DAU APBD - DBH APBD - PAD DAK Fisik DAK Non Fisik Donor Agency Lainnya

semuanya mengandalkan dari DAK, terutama DAK Non-Fisik


Gambaran Pemanfaatan Alokasi anggaran SPM

120,0

100,0
Dalam Milyaran (Rp)

80,0

60,0

40,0

20,0

terbesar untuk transportasi, bahan habis pakai, alat kesehatan, buku, alat tes, obat, dan formulir
kab/kota
Potret 5 Pembiayaan Terbesar pada SPM

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Bumil Bulin Bayi lahir Balita Pendidikan Usia Lansia Hipertensi DM ODGJ TBC HIV
dasar Produktif

Transpot Bahan habis pakai Alat Kesehatan Buku Formulir Alat tes

Setiap layanan SPM memiliki komponen biaya terbesar: Program KIA banyak belanja Alkes & BHP,
PTM untuk transportasi, sedangkan P2M lebih ke BHP dan transportasi.
Banyak daerah yang mengisi hanya kurang dari 4 layanan SPM,
apakah hanya sekedar mengisi? Atau tidak dibutuhkan pendanaan
bagi layanan SPM lainnya?

BANTEN
1. Kota Cilegon, Rejang dan
Lebong hanya mengisi 1
layanan SPM (ibu hamil)
2. Mukomuko mengisi 6 layanan
SPM
3. Lebong mengisi 2 layanan SPM

JAWA BARAT
Bandung barat, Kota Banjar, Kota
Cimahi, Kota Cirebon, Kuningan
Sumbang hanya mengisi 2
layanan SPM, Selain Kab/Kota
tersebut hanya mengisi 1 layanan
SPM
Kesimpulan dan Rekomendasi
04
Kesimpulan
1. Permendagri No. 100 tahun 2018 mengamanatkan Kepala Daerah untuk
membuat peraturan (Pergub/Perwal/Perbup) atau keputusan (SK Gub/ SK Wal/
SK Bup) perihal Tim Penerapan SPM dan Sasaran untuk jenis layanan SPM
bidang kesehatan.
2. Permendagri No.100 tahun 2018 juga memerintahkan Daerah untuk segera
melakukan pengumpulan data, perhitungan biaya, penyusunan rencana dan
pelaksana.
3. Penghitungan SPM bidang kesehatan merujuk pada Permenkes No.4 tahun
2019 tentang Teknik penghitungan pembiayaan, yang dalam implementasinya
menggunakan tools/instrument Siscobikes yang mengakomodir tahapan
pengumpulan data dan perhitungan biaya SPM bidang kesehatan.
4. Pemahaman daerah akan tools Siscobikes masih rendah (pengisian tools
seadanya, hanya sebagai prasyarat telah di upload ke Siscobikes, tidak seluruh
layanan SPM diisi secara lengkap, banyak yang mengisi kurang dari 4 layanan,
tidak bisa mencerminkan kondisi lapangan, dan tidak dapat di analisis).
Rekomendasi
1. Pemerintah daerah membentuk tim pemerapan SPM yang ditetapkan oleh kepala
daerah. Pada dinas kesehatan dapat membentuk tim penerapan SPM kesehatan yang
diketuai oleh Sekertaris Dinas Kesehatan.
2. Kepala daerah segera mengeluarkan SK sasaran tiap SPM sebagai target untuk dinas
terkait untuk implementasi Penganggaran dan Pelaksanaan SPM.
3. Dinas kesehatan Provinsi dan Kabupaten/kota diharapkan melengkapi pengunputan
data dan meng-upload di siscobikes.ppjk.kemkes.go.id.
4. Daerah agar memperbaiki perencanaan dan penganggaran untuk menggunakan tools
SPM ini untuk perencanaan layanan SPM di tahun 2021, dan tahun-tahun berikutnya.
5. Sebelum meng-upload ke siscobikes, lakukan review terlebih dahulu. Lihat logika dari
hasilnya dan hal-hal yang mungkin terjadi karena kesalahan ketik atau diluar nalar.
6. Tools ini dapat dijadikan sebagai bahan advokasi bagi daerah berbasiskan evidence
based, sekaligus dapat dijadikan sebagai argument untuk penyusunan laporan SPM
pada akhir tahun (sebagai baseline data).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai