Puskesmas pada
Transformasi Kesehatan
Disampaikan pada
Kegiatan Orientasi BLUD Puskesmas, Provinsi Sumatera Barat
17 November 2022
1
Daftar isi
Latar Belakang
Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Kebijakan BLUD
Kesimpulan dan Harapan
2
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus
yang dapat dicegah ataupun dicegah sebagian
Penyebab kematian utama per kelompok usia Dapat dicegah Sebagian dapat dicegah Kecelakaan dan lainnya
5 Diarrheal Cedera yang tidak Tifus dan paratifoid Diabetes Melitus Penyakit paru obstruktif
disengaja kronis
6 Cedera yang tidak Demam berdarah Sirosis dan penyakit hati Tuberkulosis Sirosis dan penyakit hati
disengaja kronis lainnya kronis lainnya
% dari total
96,8% 76,4% 63,9% 72,6% 73,5%
kematian
Jumlah kasus TBC sebanyak 824.000 Persentase Orang Terduga Tuberkulosis 24.4
Kasus HIV 2019 (50.282 kasus) Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi
Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV) 41.1
a b c d
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan a Memperkuat b
penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan
6 kategori kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi
layanan primer Pembangunan RS di kesehatan
imunisasi rutin penyebab kematian Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
lingkungan, skrining Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise
penyakit, kepatuhan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.
pengobatan
5
Daftar isi
Latar Belakang
Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Kebijakan BLUD
Kesimpulan dan Harapan
6
4 inisiatif utama dalam transformasi layanan kesehatan primer
3. Edukasi
1. Jaringan & struktur 2. Standardisasi layanan 4. Digitalisasi
kesehatan
1a Revitalisasi jaringan dan 2a Integrasi paket layanan kesehatan 3a Penguatan peran kader 4a Integrasi sistem
struktur layanan kesehatan primer menurut kebutuhan siklus sebagai agen pemberdayaan informasi secara
primer: hidup untuk tiap tingkatan pelayanan kesehatan masyarakat digital untuk
Puskesmas mendukung:
Standardisasi dan peningkatan Penguatan kampanye-
Posyandu dan UKBM Pelaporan layanan
lainnya 2b pelayanan untuk memperkuat fungsi 3b kampanye dan gerakan- secara real-time
layanan primer, misalnya: gerakan, terutama untuk
Termasuk pola kerja dan Pengawasan capaian
interaksi/rujukan antar program prioritas (mis.,
program dan beban
tingkatan ANC menjadi 6 kali, termasuk 2 kali stunting)
USG dengan dokter penyakit secara detail
Screening 14 penyakit prioritas, Penggunaan platform (untuk tiap program
1b Revitalisasi jaringan dan termasuk TB dan PTM edukasi terintegrasi dan tiap tingkatan
struktur Laboratorium Peningkatan imunisasi menjadi 14 jenis 3c melalui media sosial untuk daerah)
untuk fungsi kesehatan antigen menjangkau masyarakat
masyarakat (deteksi dini Pelaksanaan intervensi spesifik untuk secara luas
dan surveilans) penurunan stunting (mis.,
pemantauan tumbuh kembang,
pemberian TTD)
M
endekatkan layanan kesehatan melalui jejaring
+300 ribu unit penyedia
pelayanan Kesehatan Primer dengan
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk fasilitas dan SDM terstandardisasi
memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi
terhadap pandemi
M
emperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan 100% wilayah dan kondisi kesehatan
per desa penduduk termonitor secara berkala
8
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer Terintegrasi
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga tingkat
desa
Klaster Ibu Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Hamil-Remaja Produktif-Lansia Penularan Penyakit
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Unit di Desa dan Dusun melakukan Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah 6 evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan home
based record (buku KIA) saat
Posyandu Prima Tindak lanjut kunjungan rumah dan mengidentifikasi
missing services
9
Standar Paket Layanan Kesehatan Primer telah disusun untuk
memenuhi kebutuhan tiap kluster siklus hidup secara menyeluruh
Perubahan terkait Paket
Layanan Kesehatan Primer
1 Standardisasi pemberian
layanan untuk penduduk /
pasien, sesuai kebutuhan
masing-masing siklus hidup
10
Daftar layanan di Puskesmas, Posyandu Prima dan Posyandu
Delivery Unit
Sasaran
Masalah Kesehatan
uskesmas
P P
osyandu Prima P
osyandu
(Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
Ibu hamil, bersalin, 1.ANC (6x + USG oleh dokter) 1.ANC (K2,K3, K4, K6) 1.Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan TTD
nifas 2.Kelas ibu hamil 2.Kelas ibu hamil 2.Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan
3.Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT 3.Edukasi dan PMT
4.Persalinan normal dan rujukan 4.Pelayanan nifas
5.Pelayanan nifas
Bayi dan anak pra- 6.Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 5.Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 3.Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
sekolah 7.Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 6.Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 4.Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
8.Imunisasi 7.Pemantauan gizi buruk 5.Imunisasi
9.Penanganan balita dengan masalah gizi 8.Imunisasi 6.Pemberian vit A & obat cacing
10.Pengambilan dan pengiriman sampel SHK 9.MTBS 7.Edukasi pemberian MT
11.MTBS
Usia sekolah dan 12.Fasilitasi kegiatan UKS 10.Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 8 .Edukasi
remaja 13.Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan) 9.Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk imunisasi rutin
14.PKPR lanjutan)
Usia produktif dan 15.Skrining PTM (hipertensi, DM) 11.Skrining PTM (hipertensi, DM) 10.Skrining PTM (hipertensi, DM)
lansia 16.Skrining jantung dan stroke 12.Skrining kanker 11.Skrining PPOK
17.Skrining kanker 13.Skrining PPOK 12.Skrining obesitas
18.Skrining PPOK 14.Skrining obesitas 13.Skrining TBC
19.Skrining obesitas 15.Skrining TBC 14.Skrining masalah jiwa
20.Skrining TBC 16.Skrining masalah jiwa 15.Skrining layak hamil
21.Skrining masalah jiwa 17.Skrining layak hamil 16.Pelayanan KB
22.Skrining kebugaran 18.Pelayanan KB 17. Skrining Geriatri
23.Skrining layak hamil 19. Skrining Geriatri
24.Pelayanan KB
25.Skrining geriartti
Pengendalian 26. Surveilans
Penularan Penyakit
Layanan lain 27.Pengobatan umum 20.Pengobatan umum
28.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut 21.Farmasi
29.Laboratorium
30.Farmasi
31.Gawat darurat
32.Rawat inap
11
Transformasi struktur kelembagaan layanan primer hingga ke tingkat
desa dan dusun untuk memperluas jangkauan
Perubahan struktural untuk mendukung capaian dan jangkauan layanan primer
12
Posyandu Prima semakin mendekatkan layanan kesehatan bagi masyarakat
POSYANDU PRIMA
LKD mempunyai fungsi membantu Peningkatan Layanan
Kesehatan dan layanan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat
Kasus Ya Ya
Penanganan Dapat Tangani sesuai
Gawat
IGD/RB ditangani kasus
FKTP lain Darurat
• Klinik Pratama
• Praktik Mandiri Tidak Tidak
Tindak Lanjut
Ya Pelayanan:
Membutuhkan - Pengobatan Gigi dan Mulut Konsultasi
pelayanan
Posyandu Prima -Laboratorium ulang
umum lainnya
• Pelayanan -Rawat Inap (bila ada)
kesehatan
• Evaluasi PWS
LAYANAN Tidak Tidak
LUAR
PUSKESMAS Perlu
Tindak Lanjut Pada Ya
Kegiatan Posyandu penangan
Rujuk FKRTL
lanjutan
Tidak Spesialistik
Tidak
Perlu
Pemantauan Pelayanan
Lanjutan Farmasi (jika
diperlukan)
Ya
Kegiatan Kunjungan
Rumah
Pasien Pulang
(Nakes/Kader)
Pelaksanaan Uji Coba Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer dilakukan
di 9 Daerah
D
aerah uji coba terpilih mewakili berbagai geografi dan kondisi yang ada di Indonesia
Perkotaan Pedesaan Terpencil Sangat Terpencil
Puskesmas Indralaya, Puskesmas Talaga Bauntung, Kab. Banjar, Puskesmas Maros Baru, Kab. Maros,
Kab. Ogan Ilir, Sumatera Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan
Selatan
Puskesmas
Puskesmas Kebon Sari, Kota Puskesmas Jereweh, Kab. Puskesmas Niki-Niki, Kab. Timor Ohoitahit, Kota
Surabaya, Jawa Timur Sumbawa Barat, NTB Tengah Selatan, NTT Tual, Maluku
Dari masing-masing Puskesmas yang telah diidentifikasi, akan dilakukan intervensi terhadap 2 desa dan seluruh Posyandu yang ada di desa
tersebut
15
Kunjungan dalam 3 bulan di Puskesmas, Posyandu Prima dan Posyandu untuk
kegiatan skrining
Puskesmas Posyandu prima Posyandu
Terpencil
Garut Jawa Barat 24% 76% 7% 91% 11% 38% 50%
2%
16
Kunjungan rumah oleh kader: kunjungan rumah mampu mengidentifikasi missing
service, non-compliance, dan danger sign1 Tinggi (>50%)
X
Sedang (5-50%)
Rendah %
dengan missing
(<5%) X servis / non-compliance
Hasil temuan kunjungan rumah yang dilakukan di 9 lokus X % dengan tanda bahaya
Danger X
sign
Missing service (layanan kesehatan yang Non-compliance (tanda Catatan dan takeaway
Sasaran belum diterima oleh sasaran) (ketidakpatuhan) bahaya)
Rujukan ke fasilitas kesehatan
Ibu hamil Tidak Tidak Tidak minum TTD Tidak ikut
14%
Ibu KEK
Ibu punya
buku
ANC
1/2/3 23%
kelas bumil
tidak
dapat
sebagai tindak lanjut dari hasil
Hami KIA
22%
87% PMT
kunjungan rumah belum bisa
l Ibu Tidak
15%
punya
Tidak
dapat KF
Tidak bersalin di
faskes
Tidak minum
vit. A
Tidak ikut
55%
kelas
8% dilacak karena masih dilakukan
bersalin
buku bersalin
KIA
21%
44%
84% secara manual
52%
N/A 7%
punya imunisasi 21% pemanatauan KN1-KN3
f dan ten
D
94%
Tidak
punya
Tidak melakukan
skrining DM
Periksa DM
95%
Tidak minum
obat DM Kader kurang paham cara mengisi
lansia si
M
buku
PTM
78% form, ditunjukkan dengan form tidak
93% N/A
Lansia Hip Tidak punya
94%
Tidak melakukan Periksa HT Tidak minum komplit; perlu (1) peningkatan
buku lansia skrining HT obat HT
er-
79%
99%
21%
kemampuan kader dan (2) form yang
ten
78%
lebih sederhana
D Tidak
punya
Tidak skrining DM
Periksa DM Tidak minum Obat
DM
si
M
buku
lansia
91%
94%
31%
P2P2 Semua T
idak
melakukan
80% T
erdiagnosis
TB3
T
idak minum
Obat TB3
umur
skrining TB
5%
96%
15%
1. Missing service: pasien yang belum menerima servis kesehatan utama; Non-compliance: pasien penderita penyakit (mis. HT, DM) yang tidak mengikuti peraturan dari perawatan Kesehatan (mis.
Makan obat); Danger sign: pasien yang menunjukkan gejala bahaya (mis. kaki bengkak, demam) | 2. PPP – Penanggulangan Penularan Penyakit | 3. Hanya berdasarkan ~30 pasien TB
17
Metode: jumlah masyarakat yang menerima servis Kesehatan dibandingkan dengan total jumlah masyarakat yang dikunjungi
Mapping infrastruktur yang
1
ROADMAP ada
INTEGRASI
PELAYANAN Menyusun justifikasi infrastruktur, tugas
KESEHATAN 2 fungsi masing-masing K/L, pendanaan, SDM
PRIMER
Persiapan
Kick off
Uji Coba/Pilot project Sosialisasi
3
2 0 2 2
Orientasi
Pelaksanaan
Persiapan Scale-up Monev, implementation research
• Melakukan pemetaan network layanan Analisis dan Diseminasi Hasil
primer dan perencanaan penambahan
dengan pihak-pihak terkait termasuk
Sarana dan Prasarana, SDM (Nakes 4 Menyusun regulasi
dan Kader) Puskesmas: sistem klaster siklus hidup dan PWS
• Melakukan penyesuaian regulasi Posyandu Prima: tersedia di tiap desa/kelurahan
terkait Posyandu: terintegrasi berdasarkan siklus hidup di
• Membuat simulasi dan perencanaan dusun/RT/RW
anggaran
Scale-up Nasional 5
2023-2024
• Sistem Informasi dan pelaporan real-
time layanan primer (DTO)
Pemenuhan S-P-A
Posyandu Prima
Daftar isi
Latar Belakang
Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Kebijakakn BLUD
Kesimpulan dan Harapan
19
Keluhan terkait pelayanan Puskesmas
(pasien, petugas, dan pemegang program)
Penguatan Manajemen Puskesmas Pendampingan BLUD Penguatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan PISPK
Puskesmas oleh TPCB di DTPK
Monev Manajemen
puskesmas
SISTEM INFORMASI
Sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan
daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya
Badan (p.1)
Layanan TUJUAN
Umum
Memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien, ekonomis,
Daerah transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan dengan Praktek Bisnis Yang
Sehat, untuk membantu pencapaian tujuan pemerintah daerah yang
pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang didelegasikan
oleh kepala daerah (p.2)
Pemendagri 79/2018
Pentingnya status BLUD Puskesmas dalam konteks desentralisasi
fiskal dan pembiayaan JKN
2014
2015
2014
2015
2013
2014
2015
tepat waktu
Puskesmas Peusangan Puskesmas San- Puskesmas Arjosari
terlambat
tong Catatan:
• Selain pembiayan JKN, Puskesmas juga memperoleh pembiayaan dari
District APBD (Excl. Salary) BOK Pemerintah Daerah dan TKDD Pemerintah Pusat melalui APBD
JKN Capitation JKN Non Capitation • Baik Puskesmas BLUD maupun Non-BLUD memiliki tanggung jawab
pelaporan ke Pemerintah Daerah
PENGELOLAAN
Inovasi program PENGELOLAAN INVESTASI
Tidak ada silpa dan penetapan KERJASAMA
tarif
PENGELOLAAN
SDM
TARIF
Rekrutmen
Kerja sama PENGELOLAAN
pegawai (nakes PENGADAAN BARANG
dengan swasta UTANG DAN
JASA
maupun non PIUTANG
maupun pihak lain
nakes)
PENGELOLAAN
BELANJA
PENGELOLAAN
PENDAPATAN
Peningkatan
Kinerja Puskesmas
kesejahteraan
membaik
pegawai
25
Saat ini Puskesmas BLUD masih terbatas jumlahnya, faktor SDM dan
komitmen Pemerintah Daerah menjadi tantangan
851 857
LU B H
M O UT U
IS B U
ER AN U
BA T
T
LA SA UL TA TA T
K AT
T
G AH
SA A NT JA N
M GA EL UR
TI LI RA B N
G BA N
DK A B TEN
JA TE UR
BA AH
A TA LA T
JA AK AT
SU UL EL UR
KU H
AL A
N EN ES UTA A
KE KA A T RA
W T TA
BE ENG O
NG
PU BA A
NG A UT A
TA ON RA
ER N R G
M TA
LA I
SU NG N S TI M I
B
AL
A RA
RA
PU NU S AN U U RA
RA
EW N E A
M AR
UA T AW N R
PA A PU
R
UK
KA MA ESI ACE
LI G A I A
AT B RI A
L
TA
I S KA TE RA TA
YO N TA
NG A
AT A N
T L
NT A M
JA WA AR
M MA S AR
YA R
I J AR
LA AR
P B IM
A IM
W NG
R A
AN R A
EN NG
N TA
PU
M AU I TU
IM K A
A
G
I T TE
A
BA GG I
ES I
W ES
ES
W
E A
PA
LA
M
SU
A
LA
SU
SU UL
KA L
L
KA
T
SU
S
KA
DA
27
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan dalam Tata Kelola Kesmas
Renstra Tahun 2022 - 2024
Impact (SS): Menguatnya tatakelola manajemen pelayanan dan kolaborasi publik-swasta
Outcome (IKP): Persentase Puskesmas yang memiliki tata Kelola Kesehatan Masyarakat yang baik
TARGET
INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL RUMUS PERHITUNGAN
2022 2023 2024
Puskesmas dengan tata Puskesmas yang menyelenggarakan Jumlah puskesmas dengan tata Kelola 50 60 70
IKP kelola kesehatan masyarakat Perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Kesehatan masyarakat uang baik di bagi
yang baik evaluasi secara rutin, oleh tenaga puskesmas jumlah sasaran puskesmas dikali 100%
dan jaringannya
Persentase puskesmas yang Puskesmas yang memenuhi persyaratan Jumlah kumulatif puskesmas yang 40 60 90
IKK menerapkan BLUD penetapan BLUD yaitu: memenuhi persyaratan penetapan BLUD
• kriteria substantif dibagi jumlah puskesmas belum BLUD
• kriteria teknis dikali 100%
• kriteria administrative
Persentase puskesmas yang Puskesmas yang melakukan perencanaan Jumlah puskesmas yang melakukan 70 80 90
IKK melakukan perencanaan tingkat Puskesmas melalui lokakarya mini perencanaan puskesmas dibagi jumlah
tingkat puskesmas melalui sehingga menghasilkan RUK dan RPK sasaran puskesmas dikali 100%
lokakarya mini
IKK Persentase puskesmas yang Puskesmas yang melakukan pelaporan puskesmas yang melakukan pelaporan 50 60 70
melaksanakan pemantauan indikator puskesmas setiap bulan indikator puskesmas setiap bulan dibagi
wilayah kerja jumlah sasaran puskesmas dikali 100%
28
DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM PENERAPAN BLUD
1. Surat pernyataan
kesanggupan untuk 1. Pengelolaan Pendapatan
meningkatkan kinerja; 2. Pengelolaan Belanja
2. Pola tata kelola; 3. Pengadaan Barang dan Jasa
3. Renstra; 4. Pengelolaan Utang dan Piutang
4. Sandar pelayanan minimal; PENILAIAN 5. Tarif
5. Laporan keuangan atau PENERAPAN BLUD 6. Pengelolaan SDM
prognosis/ proyeksi keuangan; 7. Pengelolaan Kerja Sama
6. Laporan audit terakhir atau 8. Pengelolaan Investasi
pernyataan bersedia untuk 9. Remunerasi
diaudit oleh pemeriksa 10.SiLPA dan Defisit
eksternal pemerintah
29
Modul Penyusunan Dokumen Administratif
Penerapan BLUD Puskesmas (Kemendagri)
Modul Penilaian dan Penetapan Badan
Layanan Umum Daerah (Kemendagri)
ASPEK PELAYANAN DAN MANFAAT
1. Penilaian kinerja puskesmas (PKP) yang mencakup pelayanan kesehatan dan
manajemen puskesmas
33
Kesimpulan
1. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer memfokuskan layanan pada pendekatan berbasis siklus
hidup, bukan berbasis program dengan penerapan integrasi layanan guna mewujudkan pelayanan
kesehatan yang lebih komprehensif, responsif, dan terjangkau.
2. Perluasan jangkauan layanan kesehatan primer untuk mendekatkan akses layanan dilakukan dengan
mendayagunakan Lembaga Kemasyarakatan Desa Posyandu di tingkat dusun/RT/RW dan Posyandu
Prima di tingkat desa/kelurahan.
3. Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas sebagai penanggungjawab wilayah
dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya PWS tingkat
desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
4. Penerapan BLUD Puskesmas sebagai faktor pendorong peningkatan kinerja Puskesmas dalam
menerapkan transformasi kesehatan.
5. Lintas program dan sektor di pusat dan daerah memiliki peran yang menentukan untuk
keberlangsungan penerapan BLUD Puskesmas dalam transformasi pelayanan kesehatan primer.
34
Implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer mulai Tahun 2023
Rencana Kegiatan Pusat dan Dukungan bagi Kegiatan Daerah
APBN Pusat APBN Dekonsentrasi DAK Fisik dan Non Fisik (BOK)
Dit. Takelmas: Provinsi: Kabupaten:
1. Pembangunan Sarpras dan Alkes Posyandu Prima
1. Penyusunan NSPK program 1. Orientasi Manajemen Integrasi
2. Pertemuan koordinasi bagi Pokjanal Posyandu,
integrasi layanan primer Layanan Primer Bagi Tenaga Puskesmas, Camat, PKK, dan mitra dalam pengelolaan
2. Pertemuan koordinasi kegiatan Kesehatan Dan Kader Posyandu Prima dan Posyandu dalam transformasi
program inisiatif integrasi layanan 2. Pemantauan dan Monev layanan primer di 508 kab/kota DIT. PROMKES
primer Pelaksanaan Integrasi Layanan 3. Bimtek penguatan Posyandu di 508 kab/kota DIT
Primer PROMKES
3. Orientasi Fasilitator Integrasi 4. Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan
Layanan Primer Tingkat Pusat (3 Posyandu Prima
Regional) 5. Workshop Kader Posyandu dalam penyelenggaraan
Penimbangan, Posyandu dan Kunjungan Rumah (Dit
4. Monitoring Pasca Orientasi Promkes)
Integrasi Layanan Primer
5. Monev Pendampingan pelaksanaan
ILP Puskesmas:
1. Dukungan internet dalam implementasi dashboard ILP
6. Pertemuan Evaluasi ILP dan ASIK
35
Dinkes Provinsi diharapkan aktif dalam pengawalan implementasi Integrasi
Pelayanan Kesehatan Primer
Sosialisasi dan advokasi Merencanakan kegiatan dan Pemetaan layanan Fasilitasi dan pendampingan
ke Dinkes Kab/Kota anggaran tahun 2023 untuk kesehatan sampai dalam:
dan lintas sektor implementasi ILP tingkat tingkat dusun
1. proses perencanaan DAK
(Kepala Daerah, provinsi bersumber APBD dan
2023 dan realisasinya
DPMD, Pokjanal APBN
Posyandu,dll) 2. kesiapan Puskesmas
36
MENU DEKON TA 2022 MENU DEKON TA 2023
No Menu Dekon
KRO/RO/KOMPONEN LOKUS Rincian
1 Koordinasi Kegiatan Program Integrasi
Layanan Primer
1 Tenaga Kesehatan yang 10 Aceh, Sumut, NTT,
di latih terkait provinsi Sulsel, Sulteng, Sultra, 2 Pembinaan, Pendampingan, dan Bimbingam
manajemen puskesmas Sulbar, Maluku, Teknis dinkes kab/kota terkait BLUD
dan BLUD di daerah Maluku Utara, Papua Puskesmas
Barat
3 Orientasi Integrasi Layanan Primer bagi
Tenaga Kesehatan dan Kader
37
SUB MENU DAK NON FISIK TA 2023
BOK Provinsi
Supervisi dan pembinaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas Tk II dan I oleh Labkesmas Tk III)
BOK Kab/Kota
1. Pelatihan Manajemen
a. Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan Posyandu Prima
b. Orientasi Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Tk. I (Tk. Puskesmas)
2. Supervisi dan pembinaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Tk I oleh Labkesmas Tk
II
3. pelayanan kesehatan bergerak;
BOK Puskesmas
manajemen Puskesmas;
1. Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
2. Paket Internet Puskesmas dan Pustu
3. Persiapan BLUD Puskesmas
38
Harapan bagi penerapan BLUD Puskesmas:
1. Dinas Kesehatan Provinsi
• Melakukan sosialisasi dan peningkatan kapasitas bagi Dinkes Kab/Kota
• Memberikan pendampingan kepada Dinkes Kab/Kota
• Memiliki roadmap penerapan BLUD Puskesmas
• Melakukan monitoring dan evaluasi
2. Dinas Kesehatan Kab/Kota
• Melaksanakan sosialisasi dan peningkatan kapasitas kepada seluruh Puskesmas di
wilayah kerja
• Memiliki roadmap BLUD puskesmas
• Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam rangka menggalang
komitmen
• Mendampingi Puskesmas dalam penyusunan dokumen administratif, serta mengawal draf
Perkada
• Memahami proses penilaian dan unsur-unsur yang dinilai agar dokumen yang disusun
lengkap dan memenuhi syarat penilaian
• Melakukan monitoring dan evaluasi
39