Anda di halaman 1dari 60

PROSES PENYUSUNAN APBD DAN ANGGARAN

BLUD BERDASARKAN PP NO. 12/2019 DAN


PERMENDAGRI NO. 77/2020

R. WISNU SAPUTRO
Kasubdit BLUD, Direktorat BUMD, BLUD dan BMD,
Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri
Nama R. Wisnu Saputro
Tempat/tgl lahir Jakarta / 24-Maret-1978
NIP 19780324 200312 1 001
Instansi Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemdagri
Jabatan Kasubdit Badan Layanan Umum Daerah,
Direktorat BUMD, BLUD dan BMD

Pengalaman 1. Thn 2004 s.d 2010: staf pada Subdit


kerja Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
2. Thn 2010 s.d 2021: Kepala Seksi BLUD
Wil.1 pada Direktorat BUMD, BLUD dan
BMD;
3. Thn 2021 s.d sekarang: Kasubdit BLUD
pada Direktorat BUMD, BLUD dan BMD

Alamat Instansi Gedung H, Lantai 12, Jl. Medan Merdeka


Utara No. 7, Jakarta Pusat

Golongan III/d

Pendidikan S1 Akuntansi

Nomor HP 082110760153
email wishnew240378@yahoo.co.id
PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Kemeterian Dalam Negeri Sekretariat Jenderal
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
STRUKTUR ANGGARAN BLUD

Berdasarkan Pasal 50 s.d 57 Permendagri


79/2018 terdapat 3 (tiga) bagian pos akun
besar :

Pendapatan Belanja Pembiayaan


BLUD BLUD BLUD
STRUKTUR ANGGARAN BLUD – PENDAPATAN BLUD

Pendapatan
BLUD

Jasa Hasil kerjasama Lain-lain pendapatan


Hibah APBD
layanan dengan pihak lain BLUD yang sah

Komisi, Pengembang
Jasa giro potongan Investasi
an usaha
ataupun
Keuntungan
bentuk lain
selisih nilai
Pendapatan sebagai akibat
tukar rupiah
bunga dari penjualan
terhadap
dan/atau
mata uang
pengadaan
asing
barang
dan/atau jasa
oleh BLUD
PENGANGGARAN PENDAPATAN BLUD PADA APBD
Menjadi anggaran defisit pada RKA
Pendapatan SKPD baik secara UP/GU/TU/LS
BLUD

Jasa Hasil kerjasama dengan Lain-lain pendapatan


Hibah APBD
layanan pihak lain BLUD yang sah

KELOMPOK: PAD BAB II tentang APBD Lampiran PMDN


Pasal 31 ayat (4), PP 12/2019 :
JENIS: LAIN-LAIN PAD YANG SAH 77/2020
Lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf OBYEK: PENDAPATAN BLUD B. PENDAPATAN DAERAH
d terdiri atas: RINCIAN OBYEK: PENDAPATAN BLUD 2. Ketentuan Terkait Pendapatan Asli
a. …. Daerah
SUB RINCIAN OBYEK: PENDAPATAN BLUD
o. pendapatan dari BLUD; PAD, dalam hal ini lain-lain PAD yang
p. …. sah, salah satu komponen di dalamnya
BUKAN RETRIBUSI DAERAH adalah Pendapatan BLUD.
PENGANGGARAN BELANJA BLUD PADA APBD

BAB II tentang APBD Lampiran PMDN


77/2020
C. PENDAPATAN DAERAH
2. Ketentuan Terkait Pendapatan Asli Daerah
b.Klasifikasi APBD menurut akun,
kelompok, jenis, objek, rincian objek, sub
rincian objek pendapatan asli daerah
dikelola berdasarkan kewenangan
pengelolaan keuangan pada SKPD dan
SKPKD, meliputi:
STRUKTUR ANGGARAN BLUD – BELANJA BLUD

Program/Keg/SubKeg BLUD

Belanja Belanja
Operasi Modal

Belanja Belanja
Belanja Belanja Belanja Modal Belanja
Belanja Modal Modal
Belanja Barang Belanja Belanja Modal Jalan, Modal
Modal Gedung Aset
Pegawai dan Bunga Lain Peralatan dan Irigasi
Tetap
Aset
Tanah dan Mesin dan Lainnya
Jasa Bangunan
Jaringan Lainnya
PENGANGGARAN BELANJA BLUD PADA APBD
Program/Keg/
SubKeg BLUD

Belanja
Belanja Modal
Operasi

Belanja Belanja Belanja Belanja


Belanja Belanja
Belanja Belanja Belanja Belanja Gedung Jalan,
Barang Peralatan Aset Tetap Aset
Pegawai Bunga Lain Tanah dan Mesin
dan Irigasi dan
Lainnya
dan Jasa Bangunan Jaringan Lainnya

Program: Penunjang Urusan Pemerintah Daerah


Kegiatan : Peningkatan Pelayanan BLUD
Sub Kegiatan: Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD

Belanja Operasi Belanja Modal

Belanja Belanja Belanja Jalan, Belanja Belanja


Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja
Belanja Belanja Peralatan Gedung dan Irigasi dan Aset Tetap Aset
Pegawai Barang dan Bunga Bantuan Tanah
Subsidi Hibah dan Mesin Bangunan Jaringan Lainnya Lainnya
BLUD Jasa BLUD BLUD Sosial BLUD BLUD BLUD
BLUD BLUD BLUD

TIDAK SAMPAI OBYEK DAN RINCIAN OBYEK RINCIAN ADA DALAM RBA
PENGANGGARAN BELANJA BLUD PADA APBD
Pasal 55 PP 12/2019: BAB II tentang APBD Lampiran PMDN 77/2020
2) Belanja operasi sebagaimana dimaksud pada D. BELANJA DAERAH
ayat (1) huruf a merupakan pengeluaran Klasifikasi APBD menurut akun, kelompok, jenis, objek, rincian
anggaran untuk Kegiatan sehari-hari objek, sub rincian objek Belanja daerah dikelola berdasarkan
Pemerintah Daerah yang memberi manfaat kewenangan pengelolaan keuangan pada SKPD & SKPKD, meliputi:
jangka pendek.
3) Belanja modal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan pengeluaran
anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1
(satu) periode akuntansi.

BAB II tentang APBD


Lampiran PMDN 77/2020 D. BELANJA DAERAH
2. Ketentuan Terkait Belanja Operasi
c. 1) Pembayaran dianggarkan pada SKPD/unit
SKPD yang melaksanakan PPK BLUD dan SKPD
yang melaksanakan fungsi PPKD/SKPKD
terkait
STRUKTUR ANGGARAN BLUD – PEMBIAYAAN BLUD

Pembiayaan
BLUD

Penerimaan Pengeluaran
Pembiayaan Pembiayaan

Sisa lebih
perhitungan Pembayaran
Penerimaan
anggaran tahun Divestasi Investasi pokok
utang/pinjaman
anggaran utang/pinjaman
sebelumnya
PENERIMAAN PEMBIAYAAN BLUD – SILPA TA SEBELUMNYA

Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya adalah


saldo kas BLUD baik dari dana BLUD yang sampai dengan tanggal 31 Desember
tahun sebelumnya masih terdapat pada rekening kas BLUD dan/atau rekening
kas Bendahara Penerimaan/Pengeluaran BLUD baik yang ada di Bank maupun
yang tunai.

Berdasarkan pasal 95 Permendagri 79/2018 menjelaskan bahwa Sisa lebih


perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya harus dianggarkan di RBA
berdasarkan proyeksi dan/atau catatan historis tahun-tahun sebelumnya agar
bisa digunakan pada awal tahun anggaran yang berkenaan.
PENERIMAAN PEMBIAYAAN BLUD – SILPA TA SEBELUMNYA

untuk menutup defisit anggaran SILPA BLUD tahun


SiLPA BLUD tahun anggaran
melalui penerimaan pembiayaan sebelumnya dianggarkan di
sebelumnya
jika ada RBA

Terdapat SiLPA tahun 20x1 sebesar Rp100.000.000,00


CONTOH

Terdapat SiLPA tahun 20x2 sebesar Rp120.000.000,00

Pada tahun 20x3 dilakukan penyusunan RBA tahun 20x4

Proyeksi anggaran Silpa tahun sebelumnya dalam RBA pada


pos akun penerimaan pembiayaan tahun 20x4 dapat
ditentukan sebesar Rp110.000.000,00
PENERIMAAN PEMBIAYAAN BLUD – DIVESTASI & PINJAMAN
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya adalah rencana penggunaan saldo kas BLUD yang
sampai dengan tanggal 31 Desember tahun sebelumnya masih terdapat pada rekening kas BLUD dan/atau
rekening kas Bendahara Penerimaan/Pengeluaran BLUD, baik yang ada di Bank maupun yang tunai

Divestasi adalah rencana penarikan dana karena BLUD menarik investasi jangka pendek, seperti deposito jangka
pendek 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan.

Penerimaan utang/pinjaman adalah rencana penerimaan dana dari kewajiban berupa utang/pinjaman, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Dalam RBA yang dianggarkan adalah hanya utang/pinjaman jangka Panjang meliputi penerimaan pokok
utang/pinjaman yang harus dilunasi pada tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian
utang/pinjaman yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penganggaran penerimaan utang/pinjaman jangka pendek dapat dilakukan di perubahan anggaran, baik atas
realisasi utang/pinjaman jangka pendek yang dilakukan sebelum perubahan anggaran maupun setelah
perubahan anggaran.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN BLUD – INVESTASI & PELUNASAN PINJAMAN

Investasi adalah rencana pengeluaran dana BLUD untuk melakukan atau menempatkan
investasi jangka pendek, seperti deposito jangka pendek 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)
bulan.

Pembayaran utang/pinjaman adalah rencana pengeluaran dana untuk membayar atau


melunasi atau melakukan cicilan kewajiban berupa utang/pinjaman yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Dalam RBA yang dianggarkan adalah hanya pembayaran pokok utang/pinjaman jangka
panjang meliputi pokok utang/pinjaman yang harus dilunasi pada tahun anggaran
berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian utang/pinjaman yang bersangkutan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penganggaran pembayaran pokok utang/pinjaman jangka pendek dapat dilakukan di
perubahan anggaran, baik atas realisasi utang/pinjaman jangka pendek yang dilakukan
sebelum perubahan anggaran maupun setelah perubahan anggaran.
KOMPONEN PEMBIAYAAN BLUD
Bab I tentang Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
C. PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
6. Dalam hal kewenangan mengelola investasi dipisahkan dari kewenangan SKPKD, SKPD sesuai SiLPA tahun
ketentuan peraturan perundangundangan dapat melaksanakan pengelolaan investasi. sebelumnya
BAB II tentang APBD Lampiran PMDN 77/2020
E. PEMBIAYAAN DAERAH
1. Ketentuan Umum Penerimaan Divestasi
Klasifikasi APBD menurut akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, Pembiayaan
sub rincian objek Pembiayaan daerah dikelola berdasarkan
kewenangan pengelolaan keuangan SKPKD dan BLUD
Penerimaan Utang/
Bab III tentang Penyusunan RAPBD
Pembiayaan Jaminan Jangka
Lampiran PMDN 77/2020
BLUD Panjang
B. RKA SKPD
1. Ketentuan Umum RKA SKPD
o. Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
Investasi
pembiayaan daerah dianggarkan dalam RKA-
SKPD pada: Pengeluaran
1) SKPKD; Pembiayaan
2) SKPD/Unit SKPD terkait yang Pembayaran pokok
melaksanakan pola pengelolaan utang/ pinjaman
keuangan BLUD;
ILUSTRASI PENGANGGARAN UNTUK PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
UTANG/PINJAMAN JANGKA PANJANG

Atas kesepakatan
Pimpinan RSD dan
Pihak Kreditur, maka RBA tahun 20x2, RBA
Pimpinan RSD akan tahun 20x3, dan RBA
RBA mulai tahun 20x1
menganggarkan pada tahun 20x4 akan
akan dianggarkan pada
RBA utang jangka dianggarkan pada pos
pos akun penerimaan
panjang sebesar akun pengeluaran
pembiayaan sebesar
Rp150 milyar untuk pembiayaan masing-
Rp150 milyar
jangka waktu selama 3 masing sebesar Rp50
(tiga) tahun untuk milyar
pinjaman yang terjadi
di tahun 20x0.
ILUSTRASI PENGANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN UNTUK
POS AKUN DIVESTASI DAN INVESTASI
Kesepakatan
Pimpinan BLUD
dan Pihak Ketiga,
maka Pimpinan RBA mulai tahun pada RBA tahun
BLUD akan 20x1 akan 20x1 juga akan
menganggarkan dianggarkan pada dianggarkan pada
pada RBA pos akun pos akun
investasi jangka pengeluaran penerimaan
pendek berupa pembiayaan pembiayaan
deposito sebesar untuk investasi untuk divestasi
Rp50 juta untuk deposito sebesar deposito sebesar
jangka waktu Rp50 juta Rp50 juta
selama 3 (tiga)
bulan di tahun
20x1.
PROSES PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

Pasal 58 s.d Pasal 64 Permendagri 79/2018 , menyusun RBA mengacu pada


Renstra BLUD dan evaluasi kinerja pelaksanaan BLUD sebelumnya. RBA
disusun berdasarkan :

Anggaran Berbasis Kinerja, merupakan analisis kegiatan yang berorientasi


pada pencapaian output dengan penggunaan sumber daya secara efisien.

Standar Satuan Harga, merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa yang
berlaku disuatu daerah yang ditetapkan KDH

Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diperoleh dari layanan
yang diberikan kepada masyarakat, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil
usaha lainnya, APBD, dan sumber pendapatan BLUD lainnya.
KOMPONEN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Pasal 207 ayat (3), PP
Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan 12/2019:
BLUD menyusun rencana
bisnis dan anggaran.
Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan BAB X tentang BLUD, Lampiran
Permendagri 77/2020
menjelaskan bahwa:
Perkiraan harga 7. BLUD menyusun
rencana bisnis dan
anggaran, dalam hal ini
adalah RBA.
Besaran persentase ambang batas

Perkiraan maju atau forward estimate

Standar Pelayanan Minimal


PROSES PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

RBA Pendapatan BLUD

Rincian RBA BLUD Ringkasan RBA


BLUD
RBA per Kegiatan/Unit
RBA Belanja BLUD
BLUD

Ringkasan
RBA Pembiayaan BLUD Rincian anggaran
pendapatan, belanja pendapatan, belanja Perkiraan harga
dan pembiayaan dan pembiayaan

Besaran persentase Perkiraan maju atau Standar Pelayanan


ambang batas forward estimate Minimal
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN BLUD
FORMAT RKU
FORMAT RBA BELANJA PER KEGIATAN
FORMAT RINGKASAN RBA (PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN)
FORMAT RINCIAN RBA PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
CONTOH ILUSTRASI SISTEMATIKA PENYUSUNAN TARIF LAYANAN
BESARAN PERSENTASE AMBANG BATAS
Pengeluaran BLUD yang bersumber dari: jasa layanan; hibah tidak terikat;
hasil kerjasama dengan pihak lain; lain-lain pendapatan BLUD yang sah,
diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume kegiatan
pelayanan.
Pengeluaran BLUD ini merupakan belanja yang disesuaikan dengan
perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA dan DPA yang telah
ditetapkan secara definitif.

Ambang batas adalah besaran persentase realisasi belanja yang


diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA.

Anggaran BLUD yang tercantum dalam RBA dan DPA dapat bertambah atau
berkurang dari yang direncanakan sepanjang bertambah atau berkurangnya
terkait dengan pendapatan secara proporsional (flexible budget).
BESARAN PERSENTASE AMBANG BATAS
Flexible budget tersebut ditetapkan dengan besaran ambang batas,
dihitung memperhitungkan fluktuasi kegiatan operasional, meliputi:

1 Dihitung tanpa memperhitungkan saldo awal kas;

2 Kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain dari pendapatan APBD tah
berjalan dengan realisasi 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya;
3
Kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD selain pendapatan APBD dengan prognosis
anggaran berjalan;
4
Ditetapkan dalam RBA dan DPA (berupa catatan informasi persentase ambang batas);
5
Merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat
6 dipertanggungjawabkan; dan
CONTOH PERHITUNGAN AMBANG BATAS DAPAT DIJELASKAN PADA TABEL DIBAWAH INI:

NO Tahun ANGGARAN REALISASI/ SELISIH


PROGNOSA Rp. %

1 2 3 4 5=(4-3) 6=(5/3X100)
1 (20XX-2) 5.000 7.000 2.000 40
2 (20XX-1) 9.000 11.000 3.000 33,33
3 (20XX) 11.000 15.000 4.000 36,36
JUMLAH 109,69
Berdasarkan tabel diatas, terdapat besaran ambang batas RBA tahun anggaran (20XX+1) = (109,69 : 3) = 36,56% dari
rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan
BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1). Untuk itu, apabila rencana belanja bersumber dari pendapatan jasa layanan,
hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1), misal diperkirakan
Rp.13.000.000.000,- maka besaran ambang batas 36,56% X Rp13.000.000.000,- = Rp.4.752.800.000,-
Dengan demikian, apabila realisasi belanja BLUD masih dibawah (Rp.13.000.000.000,- + Rp.4.752.800.000,-) =
Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dengan melaporkan kepada PPKD. Sedangkan apabila pendapatan
melebihi Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dari kelebihan pendapatan tersebut setelah mendapatkan
persetujuan dari kepala daerah terlebih dahulu dan dituangkan dalam bentuk peraturan kepala daerah.
PENYUSUNAN PERKIRAAN MAJU (FORWARD ESTIMATE)
Bagian dari konsep Kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) atau multi-term
expenditure framework (MTEF). Hal penting dalam KPJM, yakni:
Penggunaan pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan.

Pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran.

Implikasi biaya atau kebutuhan dana.

Memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui.

Menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.

Terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan.

Untuk keperluan kelengkapan RBA, format penyajian Penyusunan Perkiraan Maju (Forward Estimate) dilakukan
dengan menyajikan lampiran program dan kegiatan yang terdapat pada Renstra BLUD yang menjelaskan terkait
rencana program dan kegiatan BLUD
PROSES KONVERSI RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN MENJADI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

Proses konversi RBA menjadi RKA perlu memperhatikan program, kegiatan, sub
kegiatan dan kode rekening. Konversi RBA menjadi RKA mengacu Permendagri
90 Tahun 2019 dan pemutahirannya tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah .
Bab III tentang Penyusunan RAPBD
Lampiran PMDN 77/2020
B. RKA SKPD
3. Ketentuan Lain Terkait RKA SKPD
d. Dalam hal penyusunan RKA-SKPD,
bagi SKPD/Unit SKPD yang
melaksanakan pola keuangan BLUD,
menggunakan kode rekening APBD. KonversiPembiayaan
Konversi Pendapatan BLUD
BLUD
Konversi Belanja BLUD
FORMAT RKA SKPD – PENDAPATAN BLUD
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan

Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur Kabupaten :


yang menandatangani RKA SKPD PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
Dinas Kesehatan kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
FORMAT RKA SKPD – BELANJA BLUD
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan

Kabupaten :
PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur anggaran merupakan bagian yang tidak
yang menandatangani RKA SKPD terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
Dinas Kesehatan dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
FORMAT RKA SKPD – BELANJA BLUD
FORMAT RKA SKPD – BELANJA BLUD
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur dinas yang menyelenggarakan Urusan
yang menandatangani RKA SKPD Pemerintahan di bidang kesehatan
Dinas Kesehatan
Kabupaten :
PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
FORMAT RKA SKPD – PEMBIAYAAN BLUD
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan

Kabupaten :
Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
yang menandatangani RKA SKPD dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
ALUR PENYUSUNAN RBA DAN RKA DARI UPTD SAMPAI KE PEMDA
PEMDA diwakili
PPKD

SKPD A SKPD B

UNIT SKPD B yg bertugas sbg


RKA Konsolidator

RBA RKA
RKA
Konsolidasi
UPT RBA

RBA RBA RBA RBA


Unit Organisasi

Bersifat Khusus/UPT  
UPT A UPT B UPT C UPT D
PROSES PENGAJUAN DAN PENETAPAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

SKPD PPKD TAPD

DITUANGKAN DALAM PENELAAHAN


RANPERDA APBD
UNTUK DITETAPKAN
HASIL TELAAH
RBA RKA- MENJADI PERDA
DIGUNAKAN SEBAGAI
SKPD APBD
DASAR
PERTIMBANGAN
INTEGRASI/KONSOLIDASI ALOKASI APBD UNTUK
BLUD
UPTD/ BLUD

RBA
PERUBAHAN RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)
Perubahan RBA dapat dilakukan karena beberapa hal sebagai berikut:

1 Pergeseran Anggaran Belanja BLUD

2 Penggunaan Ambang Batas

3 Penggunaan SiLPA BLUD Tahun Sebelumnya

4 Penyesuaian SiLPA BLUD Tahun Sebelumnya

Realisasi keempat hal


tersebut walaupun
sebelum perubahan RBA,
Keempat hal tersebut Keempat hal tersebut Pada waktu masuknya RKA-SKPD dan RAPBD,
dapat menyebabkan ditetapkan melalui jadwal dilakukan pelaksanaan belanja telah
perubahan RBA yang perubahan RBA Belanja perubahan RKA-SKPD dan dilaksanakan setelah
kemudian akan dikonversi per Kegiatan yang RAPBD, realisasi Keempat mendapatkan
dan dikonsolidasikan ditandatangani Pemimpin hal tersebut digunakan persetujuan dari kepala
pada RKA-SKPD untuk BLUD yang kemudian untuk melakukan daerah melalui peraturan
selanjutnya menjadi akan mempengaruhi perubahan RBA, RKA- kepala daerah, realisasi
Perubahan RAPBD. anggaran kas. SKPD dan RAPBD. pelaksanaan belanja
tersebut diajukan dalam
perubahan RBA, RKA-
SKPD dan RAPBD.
PERGESERAN ANGGARAN BELANJA BLUD
Adakalanya karena perubahan situasi dan kondisi misalnya karena meningkatnya pendapatan
atau terdapat kebutuhan mendesak atas suatu barang maka RBA dapat mengalami pergeseran.

Pasal 61 ayat (4) Permendagri 79/2018 menjelaskan bahwa BLUD dapat melakukan pergeseran
rincian belanja, sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis belanja pada DPA untuk
selanjutnya disampaikan kepada PPKD.

BLUD dapat melakukan pergeseran RBA selama memperhatikan beberapa aspek


penting berikut ini:

Dapat
Tertib Efektivitas
Efisiensi Transparansi dipertanggung
administrasi pelayanan
jawabkan
PERGESERAN ANGGARAN BELANJA BLUD

Sementara dari aspek pertimbangan, BLUD dapat melakukan


pergeseran RBA dengan memperhatikan hal-hal berikut:
• Prioritas pelayanan.
• Kecepatan pelayanan.
• Kesinambungan layanan.
• Kondisi darurat.
• Tidak melebihi pagu belanja.

Adapun pertimbangan lain yang dapat mengakibatkan RBA


mengalami pergeseran adalah sebagai berikut:
• BLUD memiliki fleksibilitas dalam penganggaran.
• RKA-SKPD hanya terdapat tiga rekening akun pos besar, yaitu pendapatan, belanja dan pembiayaan, sedangkan di RBA
BLUD dapat memiliki banyak rincian objek.
• Terdapat variabel tidak terduga dalam harga barang/jasa.
PENGGUNAAN AMBANG BATAS
Ambang batas merupakan besaran persentase anggaran bersumber
dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan
dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.

ambang batas adalah besaran persentase realisasi belanja yang


diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA.

Apabila BLUD menggunakan ambang batas dalam realisasi belanja


maka BLUD tersebut harus melakukan perubahan RBA tanpa
melakukan perubahan DPA.
PENGGUNAAN SILPA BLUD TAHUN SEBELUMNYA

Pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran BLUD (SiLPA


tahun sebelumnya) dalam tahun anggaran berikutnya,
apabila belum dianggarkan dan dalam kondisi mendesak
dapat dilaksanakan mendahului perubahan APBD.

Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya mendahului


perubahan APBD tersebut dilakukan dengan perubahan RBA
tanpa melakukan perubahan DPA.
PENYESUAIAN SILPA BLUD TAHUN SEBELUMNYA

Apabila BLUD telah menganggarkan SiLPA tahun


sebelumnya, harus dilakukan penyesuaian anggaran dengan
melakukan koreksi berdasarkan saldo kas BLUD per 31
Desember yang telah diaudit.

Koreksi tersebut dilakukan melalui mekanisme perubahan


RBA yang ditampung dalam perubahan APBD mengikuti
ketentuan mekanisme perubahan APBD.
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN PEMBIAYAAN BLUD
FORMULIR RINCIAN RKU PER RUANGAN PERUBAHAN
FORMULIR RINCIAN RKU PER KEGIATAN PERUBAHAN
FORMULIR PERUBAHAN RINGKASAN PERUBAHAN RBA (PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN)
FORMULIR RINCIAN PERUBAHAN RBA PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
FORMAT RKA RINCIAN PENDAPATAN PERUBAHAN
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan

Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur Kabupaten :


yang menandatangani RKA SKPD PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
Dinas Kesehatan kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
FORMAT RKA RINCIAN BELANJA PERUBAHAN

Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur yang


menandatangani RKA SKPD Dinas
Kesehatan
FORMAT RKA PEMBIAYAAN PERUBAHAN
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan

Kabupaten :
PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
Untuk RSD sebagai UOBK, kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
Direktur yang menandatangani
RKA SKPD Dinas Kesehatan rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai