R. WISNU SAPUTRO
Kasubdit BLUD, Direktorat BUMD, BLUD dan BMD,
Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri
Nama R. Wisnu Saputro
Tempat/tgl lahir Jakarta / 24-Maret-1978
NIP 19780324 200312 1 001
Instansi Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemdagri
Jabatan Kasubdit Badan Layanan Umum Daerah,
Direktorat BUMD, BLUD dan BMD
Golongan III/d
Pendidikan S1 Akuntansi
Nomor HP 082110760153
email wishnew240378@yahoo.co.id
PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Kemeterian Dalam Negeri Sekretariat Jenderal
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
Pendapatan
BLUD
Komisi, Pengembang
Jasa giro potongan Investasi
an usaha
ataupun
Keuntungan
bentuk lain
selisih nilai
Pendapatan sebagai akibat
tukar rupiah
bunga dari penjualan
terhadap
dan/atau
mata uang
pengadaan
asing
barang
dan/atau jasa
oleh BLUD
PENGANGGARAN PENDAPATAN BLUD PADA APBD
Menjadi anggaran defisit pada RKA
Pendapatan SKPD baik secara UP/GU/TU/LS
BLUD
Program/Keg/SubKeg BLUD
Belanja Belanja
Operasi Modal
Belanja Belanja
Belanja Belanja Belanja Modal Belanja
Belanja Modal Modal
Belanja Barang Belanja Belanja Modal Jalan, Modal
Modal Gedung Aset
Pegawai dan Bunga Lain Peralatan dan Irigasi
Tetap
Aset
Tanah dan Mesin dan Lainnya
Jasa Bangunan
Jaringan Lainnya
PENGANGGARAN BELANJA BLUD PADA APBD
Program/Keg/
SubKeg BLUD
Belanja
Belanja Modal
Operasi
TIDAK SAMPAI OBYEK DAN RINCIAN OBYEK RINCIAN ADA DALAM RBA
PENGANGGARAN BELANJA BLUD PADA APBD
Pasal 55 PP 12/2019: BAB II tentang APBD Lampiran PMDN 77/2020
2) Belanja operasi sebagaimana dimaksud pada D. BELANJA DAERAH
ayat (1) huruf a merupakan pengeluaran Klasifikasi APBD menurut akun, kelompok, jenis, objek, rincian
anggaran untuk Kegiatan sehari-hari objek, sub rincian objek Belanja daerah dikelola berdasarkan
Pemerintah Daerah yang memberi manfaat kewenangan pengelolaan keuangan pada SKPD & SKPKD, meliputi:
jangka pendek.
3) Belanja modal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan pengeluaran
anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1
(satu) periode akuntansi.
Pembiayaan
BLUD
Penerimaan Pengeluaran
Pembiayaan Pembiayaan
Sisa lebih
perhitungan Pembayaran
Penerimaan
anggaran tahun Divestasi Investasi pokok
utang/pinjaman
anggaran utang/pinjaman
sebelumnya
PENERIMAAN PEMBIAYAAN BLUD – SILPA TA SEBELUMNYA
Divestasi adalah rencana penarikan dana karena BLUD menarik investasi jangka pendek, seperti deposito jangka
pendek 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan.
Penerimaan utang/pinjaman adalah rencana penerimaan dana dari kewajiban berupa utang/pinjaman, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Dalam RBA yang dianggarkan adalah hanya utang/pinjaman jangka Panjang meliputi penerimaan pokok
utang/pinjaman yang harus dilunasi pada tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian
utang/pinjaman yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penganggaran penerimaan utang/pinjaman jangka pendek dapat dilakukan di perubahan anggaran, baik atas
realisasi utang/pinjaman jangka pendek yang dilakukan sebelum perubahan anggaran maupun setelah
perubahan anggaran.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN BLUD – INVESTASI & PELUNASAN PINJAMAN
Investasi adalah rencana pengeluaran dana BLUD untuk melakukan atau menempatkan
investasi jangka pendek, seperti deposito jangka pendek 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)
bulan.
• Dalam RBA yang dianggarkan adalah hanya pembayaran pokok utang/pinjaman jangka
panjang meliputi pokok utang/pinjaman yang harus dilunasi pada tahun anggaran
berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian utang/pinjaman yang bersangkutan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penganggaran pembayaran pokok utang/pinjaman jangka pendek dapat dilakukan di
perubahan anggaran, baik atas realisasi utang/pinjaman jangka pendek yang dilakukan
sebelum perubahan anggaran maupun setelah perubahan anggaran.
KOMPONEN PEMBIAYAAN BLUD
Bab I tentang Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
C. PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
6. Dalam hal kewenangan mengelola investasi dipisahkan dari kewenangan SKPKD, SKPD sesuai SiLPA tahun
ketentuan peraturan perundangundangan dapat melaksanakan pengelolaan investasi. sebelumnya
BAB II tentang APBD Lampiran PMDN 77/2020
E. PEMBIAYAAN DAERAH
1. Ketentuan Umum Penerimaan Divestasi
Klasifikasi APBD menurut akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, Pembiayaan
sub rincian objek Pembiayaan daerah dikelola berdasarkan
kewenangan pengelolaan keuangan SKPKD dan BLUD
Penerimaan Utang/
Bab III tentang Penyusunan RAPBD
Pembiayaan Jaminan Jangka
Lampiran PMDN 77/2020
BLUD Panjang
B. RKA SKPD
1. Ketentuan Umum RKA SKPD
o. Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
Investasi
pembiayaan daerah dianggarkan dalam RKA-
SKPD pada: Pengeluaran
1) SKPKD; Pembiayaan
2) SKPD/Unit SKPD terkait yang Pembayaran pokok
melaksanakan pola pengelolaan utang/ pinjaman
keuangan BLUD;
ILUSTRASI PENGANGGARAN UNTUK PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
UTANG/PINJAMAN JANGKA PANJANG
Atas kesepakatan
Pimpinan RSD dan
Pihak Kreditur, maka RBA tahun 20x2, RBA
Pimpinan RSD akan tahun 20x3, dan RBA
RBA mulai tahun 20x1
menganggarkan pada tahun 20x4 akan
akan dianggarkan pada
RBA utang jangka dianggarkan pada pos
pos akun penerimaan
panjang sebesar akun pengeluaran
pembiayaan sebesar
Rp150 milyar untuk pembiayaan masing-
Rp150 milyar
jangka waktu selama 3 masing sebesar Rp50
(tiga) tahun untuk milyar
pinjaman yang terjadi
di tahun 20x0.
ILUSTRASI PENGANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN UNTUK
POS AKUN DIVESTASI DAN INVESTASI
Kesepakatan
Pimpinan BLUD
dan Pihak Ketiga,
maka Pimpinan RBA mulai tahun pada RBA tahun
BLUD akan 20x1 akan 20x1 juga akan
menganggarkan dianggarkan pada dianggarkan pada
pada RBA pos akun pos akun
investasi jangka pengeluaran penerimaan
pendek berupa pembiayaan pembiayaan
deposito sebesar untuk investasi untuk divestasi
Rp50 juta untuk deposito sebesar deposito sebesar
jangka waktu Rp50 juta Rp50 juta
selama 3 (tiga)
bulan di tahun
20x1.
PROSES PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Standar Satuan Harga, merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa yang
berlaku disuatu daerah yang ditetapkan KDH
Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diperoleh dari layanan
yang diberikan kepada masyarakat, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil
usaha lainnya, APBD, dan sumber pendapatan BLUD lainnya.
KOMPONEN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
Pasal 207 ayat (3), PP
Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan 12/2019:
BLUD menyusun rencana
bisnis dan anggaran.
Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan BAB X tentang BLUD, Lampiran
Permendagri 77/2020
menjelaskan bahwa:
Perkiraan harga 7. BLUD menyusun
rencana bisnis dan
anggaran, dalam hal ini
adalah RBA.
Besaran persentase ambang batas
Ringkasan
RBA Pembiayaan BLUD Rincian anggaran
pendapatan, belanja pendapatan, belanja Perkiraan harga
dan pembiayaan dan pembiayaan
Anggaran BLUD yang tercantum dalam RBA dan DPA dapat bertambah atau
berkurang dari yang direncanakan sepanjang bertambah atau berkurangnya
terkait dengan pendapatan secara proporsional (flexible budget).
BESARAN PERSENTASE AMBANG BATAS
Flexible budget tersebut ditetapkan dengan besaran ambang batas,
dihitung memperhitungkan fluktuasi kegiatan operasional, meliputi:
2 Kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain dari pendapatan APBD tah
berjalan dengan realisasi 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya;
3
Kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD selain pendapatan APBD dengan prognosis
anggaran berjalan;
4
Ditetapkan dalam RBA dan DPA (berupa catatan informasi persentase ambang batas);
5
Merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat
6 dipertanggungjawabkan; dan
CONTOH PERHITUNGAN AMBANG BATAS DAPAT DIJELASKAN PADA TABEL DIBAWAH INI:
1 2 3 4 5=(4-3) 6=(5/3X100)
1 (20XX-2) 5.000 7.000 2.000 40
2 (20XX-1) 9.000 11.000 3.000 33,33
3 (20XX) 11.000 15.000 4.000 36,36
JUMLAH 109,69
Berdasarkan tabel diatas, terdapat besaran ambang batas RBA tahun anggaran (20XX+1) = (109,69 : 3) = 36,56% dari
rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan
BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1). Untuk itu, apabila rencana belanja bersumber dari pendapatan jasa layanan,
hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1), misal diperkirakan
Rp.13.000.000.000,- maka besaran ambang batas 36,56% X Rp13.000.000.000,- = Rp.4.752.800.000,-
Dengan demikian, apabila realisasi belanja BLUD masih dibawah (Rp.13.000.000.000,- + Rp.4.752.800.000,-) =
Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dengan melaporkan kepada PPKD. Sedangkan apabila pendapatan
melebihi Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dari kelebihan pendapatan tersebut setelah mendapatkan
persetujuan dari kepala daerah terlebih dahulu dan dituangkan dalam bentuk peraturan kepala daerah.
PENYUSUNAN PERKIRAAN MAJU (FORWARD ESTIMATE)
Bagian dari konsep Kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) atau multi-term
expenditure framework (MTEF). Hal penting dalam KPJM, yakni:
Penggunaan pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan.
Pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran.
Untuk keperluan kelengkapan RBA, format penyajian Penyusunan Perkiraan Maju (Forward Estimate) dilakukan
dengan menyajikan lampiran program dan kegiatan yang terdapat pada Renstra BLUD yang menjelaskan terkait
rencana program dan kegiatan BLUD
PROSES KONVERSI RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN MENJADI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Proses konversi RBA menjadi RKA perlu memperhatikan program, kegiatan, sub
kegiatan dan kode rekening. Konversi RBA menjadi RKA mengacu Permendagri
90 Tahun 2019 dan pemutahirannya tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah .
Bab III tentang Penyusunan RAPBD
Lampiran PMDN 77/2020
B. RKA SKPD
3. Ketentuan Lain Terkait RKA SKPD
d. Dalam hal penyusunan RKA-SKPD,
bagi SKPD/Unit SKPD yang
melaksanakan pola keuangan BLUD,
menggunakan kode rekening APBD. KonversiPembiayaan
Konversi Pendapatan BLUD
BLUD
Konversi Belanja BLUD
FORMAT RKA SKPD – PENDAPATAN BLUD
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
Kabupaten :
PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur anggaran merupakan bagian yang tidak
yang menandatangani RKA SKPD terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
Dinas Kesehatan dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
FORMAT RKA SKPD – BELANJA BLUD
FORMAT RKA SKPD – BELANJA BLUD
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur dinas yang menyelenggarakan Urusan
yang menandatangani RKA SKPD Pemerintahan di bidang kesehatan
Dinas Kesehatan
Kabupaten :
PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
FORMAT RKA SKPD – PEMBIAYAAN BLUD
Provinsi :
PP 72/2019 Pasal 21B ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah provinsi memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
Kabupaten :
Untuk RSD sebagai UOBK, Direktur PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
yang menandatangani RKA SKPD dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
ALUR PENYUSUNAN RBA DAN RKA DARI UPTD SAMPAI KE PEMDA
PEMDA diwakili
PPKD
SKPD A SKPD B
RBA RKA
RKA
Konsolidasi
UPT RBA
Bersifat Khusus/UPT
UPT A UPT B UPT C UPT D
PROSES PENGAJUAN DAN PENETAPAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
RBA
PERUBAHAN RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)
Perubahan RBA dapat dilakukan karena beberapa hal sebagai berikut:
Pasal 61 ayat (4) Permendagri 79/2018 menjelaskan bahwa BLUD dapat melakukan pergeseran
rincian belanja, sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis belanja pada DPA untuk
selanjutnya disampaikan kepada PPKD.
Dapat
Tertib Efektivitas
Efisiensi Transparansi dipertanggung
administrasi pelayanan
jawabkan
PERGESERAN ANGGARAN BELANJA BLUD
Kabupaten :
PP 72/2019 Pasal 44A ayat (3): Selain selaku
kuasa pengguna anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), direktur rumah sakit
Daerah kabupaten/kota memiliki tugas dan
Untuk RSD sebagai UOBK, kewenangan: huruf a yaitu, menyusun
Direktur yang menandatangani
RKA SKPD Dinas Kesehatan rencana kerja dan anggaran. Pada penjelasan
menyebutkan bahwa rencana kerja dan
anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan
TERIMA KASIH