Anda di halaman 1dari 51

PENERAPAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

Ananto Budiono, SE., M.AP


KONSEP BLUD
TANTANGAN YG DIHADAPI PADA
SEKTOR PELAYANAN PUBLIK

PELAYANAN
PUBLIK
(BIDANG
KESEHATAN DAN
NON KESEHATAN)
PERATURAN
PEMERINTAH

UNDANG-UNDANG

PENGELOLAAN
PERANGKAT KEUANGAN/BARANG PERMENDAGRI/

DAERAH HARUS TUNDUK PERMENKEU/


PADA PERATURAN PERATURAN
PERUNDANG K/L LAINNYA
UNDANGAN
PERATURAN
PRESIDEN
IMPLEMENTASI BLUD
(TANTANGAN)
SUSAH
MERUBAH BELUM
POLA PIKIR HAL YG BARU BAGI PEMDA DIANGGAP
(KURANGNYA PEMAHAMAN) PRIORITAS

KDH, WAKIL
TERBATASNYA KDH, DPRD,
SDM YG
MEMAHAMI
INTERNAL EKSTERNAL TAPD, KEPALA
BIRO/BAG
OPERASIONAL
BLUD KEU, HUKUM,
DLL

DINAMIKA PENGGANTIAN PEJABAT


(INTERNAL DAN EKSTERNAL BLUD)
PEMDA TERMASUK DPRD CENDERUNG BELUM MEMILIKI PEMAHAMAN YANG
SAMA MENGENAI KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS PENERAPAN PPK-BLUD

BELUM OPTIMAL
BELUM OPTIMAL

RAGU- TERKAIT DGN REGULASI TAKUT


RAGU DAN PEMAHAMAN

PERMENDAGRI 61/2007 terakhir


diubah dgn PERMENDAGRI 79/2018

TERKAIT DGN PEMAHAMAN


AUDITOR PIHAK EKSTERNAL (KHUSUSNYA PENEGAK
BLUD YG BLM PAHAM BLUD) HUKUM

SEMUA YG DILAKUKAN BLUD,


SALAH
BELUM
OPTIMALNYA
Kalau sudah menerapkan BLUD,
IMPLEMENTASI
BLUD
alokasi APBD diSTOP
(pertanyaan yg Kalau pendapatan BLUD tidak masuk
sering muncul) kas daerah PAD berkurang

Apa kontribusi BLUD kepada Pemda


??

Fleksibilitas belum diatur dalam perKDH??

Peran DPRD dalam implementasi BLUD


??
Susah menyusun dokumen persyaratan
Administratif dan setelah menerapkan
BLUD menyusun dua laporan keuangan
(SAK) integrasi ke SAP
Penerapan BLUD
HANYA mengejar
fleksibilitasnya?? MENGHINDARI ATURAN YG
BERLAKU UMUM

BISA MENGGUNAKAN DANA SECARA


LANGSUNG (DARI SEMUA PENDAPATAN)

MENGEJAR
ESENSI BLUD UTK
MENINGKATKAN
REMUNERASI
PELAYANAN,
EFISIENSI DAN
PRODUKTIVITAS PENETAPAN TARIF TIDAK
DENGAN PERDA
TIDAK AKAN
TERCAPAI
DASAR HUKUM BLUD
STRATEGI (SOLUSI)
Diubah dgn
UU 1/2004 UU 32/2004 UU 23/2014
KEBIJAKAN PERBAIKAN
Pasal 68-69 SEKTOR PELAYANAN PUBLIK
Pasal 346
DALAM RANGKA MENINGKATKAN
PELAYANAN, PRODUKTIVITAS,
Diubah dgn EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS,
PP 23/2005 PP 58/2005
PP 12/2019 INSTANSI PUSAT DAN DAERAH YG
diubah dgn Pasal 145- TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 205-
PP 74/2012 150 MEMBERIKAN PELAYANAN KPD
211
MASYARAKAT DIBERIKAN
FLEKSIBILITAS DALAM
PENGELOLAAN KEUANGANNYA
Diganti dgn
PMDN 61/2007 PMDN
79/2018
FLEKSIBILITA
S
PERATURAN KDH BLUD
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Pasal 346 UU No. 23 Tahun 2014
Dimaksud dengan Badan Layanan Umum
Daerah dapat membentuk Badan Layanan
Daerah adalah sistem yg diterapkan oleh
Umum Daerah dalam rangka
satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja
meningkatkan pelayanan kepada
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
masyarakat dengan berpedoman pada
memberikan pelayanan kepada masyarakat
ketentuan perundang-undangan
yg mempunyai fleksibilitas dalam Pola
Pengelolaan Keuangan sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan
daerah pada umumnya

BUKAN TANPA MENCARI


KEUNTUNGAN
KELEMBAGAAN
EFISIEN, PRODUKTIVITAS BERDASARKAN
PENINGKATAN KINERJA LAYANAN PRAKTEK BISNIS YANG SEHAT
MANFAAT DAN KEUANGAN
Keleluasaan dalam PPK dengan menerapkan
praktek bisnis yg sehat untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat tanpa mencari
FLEKSIBILITAS keuntungan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan masyarakat

Penyelenggara fungsi organisasi berdasarkan PRAKTEK


kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam
rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
BISNIS YANG
berkesinambungan dan berdaya saing SEHAT
FLEKSIBILITAS
BLUD

SiLPA DAN DEFISIT


REMUNERASI

PENGELOLAAN
INVESTASI

PENGELOLAAN KERJASAMA
PENGELOLAAN SDM
TARIF

PENGELOLAAN UTANG DAN PIUTANG


PENGADAAN BARANG JASA

PENGELOLAAN BELANJA

PENGELOLAAN PENDAPATAN
PENDAPATAN DAN BELANJA BLUD
PENDAPATAN BLUD

MASUK REK KAS BLUD


BELANJA BLUD
DIKELOLA DAN DIMANFAATKAN BELANJA BLUD (BERSUMBER DARI NON APBD)
SEPENUHNYA UTK MEMBIAYAI DIBERIKAN FLEKSIBILITAS DGN
BELANJA BLUD YG MEMPERTIMBANGKAN VOLUME KEGIATAN
BERSANGKUTAN PELAYANAN

MERUPAKAN BELANJA YG DISESUAIKAN DGN


PERUBAHAN PENDAPATAN DLM AMBANG BATAS
PENDAPATAN YG BERASAL (DLM RBA DAN DPA YG TELAH DITETAPKAN SCR
DARI AKTIVITAS PENINGKATAN DEFINITIF)
KUALITAS PELAYANAN BLUD
SESUAI KEBUTUHAN

 Ambang batas merupakan besaran persentase anggaran bersumber dari pendapatan operasional yg
diperkenankan dan ditentukan dgn mempertimbangkan fluktuasi kegiatan ops BLUD
 Besaran persentase realisasi belanja yg diperkenankan melampaui anggr dlm RBA dan DPA
 Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas, terlebih dahulu mendapat persetujuan KDH
 Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLUD mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD kepada
PPKD
 Penggunaan ambang batas apabila target pendapatan (Non APBD) diprediksi melebihi yg tlh ditetapkan dlm
RBA dan DPA
Anggaran BLUD yang tercantum dalam RBA dan DPA dapat
bertambah atau berkurang dari yang direncanakan sepanjang
bertambah atau berkurangnya terkait dengan pendapatan secara
proporsional (flexible budget)

Flexible budget tsb ditetapkan dgn besaran ambang batas, dihitung


memperhitungkan fluktuasi kegiatan operasional, meliputi:
• dihitung tanpa memperhitungkan saldo awal kas
• kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain APBD tahun
berjalan dengan realisasi 2 T.A. sebelumnya
• kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD selain APBD dengan
prognosis T.A. berjalan
• ditetapkan dalam RBA dan DPA (berupa catatan informasi persentase
ambang batas)
• merupakan kebutuhan yang dapat diprediksl, dapat dicapai, terukur, rasional
dan dapat dipertanggungjawabkan
• Penggunaan ambang batas apabila target pendapatan (Non APBD)
diprediksi melebihi yg tlh ditetapkan dlm RBA dan DPA
NO THN ANGGARAN REALISASI/ SELISIH
PROGNOSA Rp. %
1 2 3 4 5=(4-3) 6=(5/3X100)
1 (20XX-2) 5.000 7.000 2.000 40
2 (20XX-1) 9.000 11.000 3.000 33,33
3 (20XX) 11.000 15.000 4.000 36,36
JUMLAH 109,69

Berdasarkan tabel, didapat besaran ambang batas RBA tahun anggaran (20XX+1) = (109,69 : 3) = 36,56% dari
rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain
pendapatan BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1). Untuk itu, apabila rencana belanja bersumber dari
pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, Tahun
Anggaran (20XX+1), misal diperkirakan Rp.13.000.000.000,- maka besaran ambang batas 36,56% X
Rp13.000.000.000,- = Rp.4.752.800.000,-

Dengan demikian, apabila realisasi belanja BLUD masih dibawah (Rp.13.000.000.000,- + Rp.4.752.800.000,-) =
Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dengan melaporkan kepada PPKD. Sedangkan apabila
pendapatan melebihi Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dari kelebihan pendapatan
tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari kepala daerah terlebih dahulu dan dituangkan dalam bentuk
peraturan kepala daerah.
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA

PASAL 61 AYAT (1) DAN AYAT (2) Dikecualikan dari ketentuan dalam Peraturan
PERPRES 16/2018 TTG Presiden ini adalah:
PENGADAAN BARANG/JASA a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan
PEMERINTAH Layanan Umum;
b. Pengadaan Barang/Jasa yang
Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan berdasarkan tarif yang
Pemerintah yang selanjutnya dipublikasikan secara luas kepada
disebut Pengadaan Barang/Jasa masyarakat;
adalah kegiatan Pengadaan c. Pengadaan Barang/Jasa yang
Barang/Jasa oleh Kementerian/ dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis
Lembaga/Perangkat Daerah yang yang sudah mapan; dan/atau
dibiayai oleh APBN/APBD d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur
yang prosesnya sejak identifikasi dengan ketentuan peraturan perundang-
kebutuhan, sampai dengan serah undangan lainnya.
terima hasil pekerjaan

Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum


diatur tersendiri dengan peraturan pimpinan Badan
Layanan Umum.
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA
DLM PMDN 79/2018 TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
 Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yg bersumber dari APBD dilaksanakan
berdasarkan ketentuan PerUUan pengadaan barang/jasa pemerintah
 Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan berdasarkan prinsip efisien, efektif, transparan, bersaing,
adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang sehat

BLUD diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya


dari ketentuan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah

Pengadaan barang dan/atau jasa BLUD


 Fleksibilitas diberikan pengadaan bertujuan utk menjamin:
barang dan/atau jasa yang sumber  Ketersediaan b/j yg lebih bermutu;
dananya berasal dari:  Lebih murah;
• jasa layanan;  Proses pengadaan sederhana dan cepat;
• hibah tidak terikat;  Mudah menyesuaikan dgn kebutuhan utk
mendukung kelancaran pelay BLUD.
• hasil kerja sama dengan pihak
lain;
• lain-lain pendapatan BLUD yang
Ketentuan mengenai pengadaan
sah.
barang dan/atau jasa BLUD
diatur dalam peraturan KDH
Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah
terikat dilakukan sesuai dengan:
a. kebijakan pengadaan dari pemberi hibah; atau
b. Peraturan Kepala Daerah sepanjang disetujui pemberi hibah.

Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan


oleh pelaksana pengadaan.

Pelaksana pengadaan dilaksanakan oleh panitia atau unit


yang dibentuk oleh pemimpin untuk melaksanakan
pengadaan barang dan/atau jasa BLUD.

Pelaksana pengadaan terdiri atas personil yang memahami


tata cara pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang
bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan.
PENGELOLAAN UTANG DAN PIUTANG

SKPD/UNIT BUMD/
KERJA BLUD PERUSDA

TIDAK DAPAT DAPAT MELAKUKAN


UTANG  MELAKUKAN
MELAKUKAN PINJAMAN JK. UTANG DAN
UTANG DAN PANJANG SESUAI PIUTANG
PIUTANG DGN PERUUAN

PIUTANG DAPAT
DIHAPUS SECARA
MUTLAK ATAU
BERSYARAT

Fleksibilitas BLUD terkait Utang/Piutang (dikecualikan dari PerUU-an):


Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan
UU 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara Pasal 39 ayat (1), ayat (2)
PP 54/2005, diubah PP 30/2011 ttg Pinjaman Daerah -
PIUTANG BLUD
mengelola piutang
sehub dgn
penyerahan barjas
dan/atau transaksi
yg berhub langsung
atau tidak langsung
dgn keg BLUD

PENAGIHAN PIUTANG

Tata cara
pada saat piutang dapat dihapus scr
jatuh tempo, penghapusan
mutlak atau
dilengkapi administrasi piutang diatur dgn
penagihan bersyarat
Peraturan KDH

PIUTANG SULIT TERTAGIH

penagihan piutang
diserahkan kepada KDH
dgn melampirkan bukti yg
sah
BLUD dpt melakukan utang/pinjaman sehub dgn Bentuk utang/pinjaman
keg ops dan/atau perikatan pinjaman dgn pihak • utang/pinjaman jangka pendek dan/atau
lain • utang/ pinjaman jangka panjang

utang/pinjaman utang/pinjaman
jangka pendek jangka panjang

manfaat kurang dari 1 thn yg timbul manfaat lebih dari 1


krn keg ops dan/atau utk menutup thn dgn termasuk masa
selisih antara jumlah kas yg tersedia pembayarannya (bunga
ditambah proyeksi jumlah dan pokok sesuai
penerimaan kas dengan proyeksi dilunasi dlm T.A. perjanjian)
jumlah pengeluaran kas dlm 1 T.A berkenaan (dpt
melampaui
pembayaran
sepanjang tdk hanya untuk
Dibuat perjanjian yg melebih ambang pengeluaran
ditandatangani olh batas RBA) belanja modal
pemimpin dan pemberi
utang/pinjaman
Pembayarannya
tanggung jawab
BLUD (bunga dan Mekanisme
pokok yg tlh jatuh pengajuan sesuai
Mekanisme tempo) dgn ketentuan
pengajuan PerUUan
utang/pinjaman
jangka pendek diatur
dgn perKDH
TARIF
SKPD/UNIT KERJA

• DITETAPKAN DGN PERATURAN DAERAH (PERDA)

BLUD
• DITETAPKAN DGN PERATURAN KDH (imbalan atas barjas yang diberikan oleh
BLUD termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana, dapat bertujuan untuk
menutup seluruh/sebagian dari biaya per unit layanan

BUMD/PERUSDA

• DITETAPKAN DGN PERATURAN KDH

Fleksibilitas BLUD terkait Tarif (dikecualikan dari PerUU-an):


Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan
UU 28/2009 ttg Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Semua pembebanan pada masyarakat
ditetapkan dengan Peraturan Daerah
UU 25/2009 ttg Pelayanan Publik Pasal 31 ayat (4)
 BLUD mengenakan tarif layanan sbg imbalan atas
penyediaan barang dan/atau jasa layanan kpd masy
 Tarif layanan berupa: Pemimpin menyusun tarif layanan dgn mempertimbangkan
 besaran tarif (nilai nominal uang dan/atau persentase aspek kontinuitas, pengembangan layanan, kebutuhan, daya
atas harga patokan, indeks harga, kurs, pendapatan beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi
kotor/bersih dan/atau penjualan kotor bersih) yang sehat dalam penetapan besaran Tarif Layanan yang
dikenakan kepada masyarakat serta batas waktu penetapan
dan/atau
Tarif
 pola tarif (merupakan penyusunan Tarif Layanan
dalam bentuk formula)
 Disusun atas dasar: USULAN TARIF LAYANAN (TARIF BARU DAN/ATAU
 Perhitungan biaya per unit layanan  bertujuan utk PERUBHN TARIF) OLH PEMIMPIN BLUD KPD KDH
menutup seluruh atau sebagian dari biaya yg MELALUI SEKDA
dikeluarkan utk menghasilkan barang/jasa atas  USULAN TARIF LAYANAN DILAKUKAN SECARA
layanan yg disediakan oleh BLUD (akuntansi biaya) KESELURUHAN ATAU PER UNIT LAYANAN
atau
 hasil per investasi dana  merupakan perhitungan
Tarif yang menggambarkan tingkat pengembalian dari
investasi yang dilakukan oleh BLUD selama periode DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KDH
tertentu (utk BLUD pengelola dana}
 Dalam hal penyusunan Tarif tidak dapat disusun dan
ditetapkan atas perhitungan biaya per unit layanan atau
hasil per investasi dana, Tarif dapat ditetapkan dengan DPRD
perhitungan atau penetapan lain yang berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan
Perkada ttg tarif layanan
BLUD dapat dilakukan
perubahan sesuai
Pemimpin dalam menetapkan besaran tarif dapat kebutuhan dan
membentuk tim, keanggotaannya dari pembina teknis, perkembangan keadaan
pembina keuangan, unsur PT, lembaga profesi
SUMBER DAYA MANUSIA

SKPD/UNIT
KERJA
• ASN

BLUD • ASN DAN


• PROFESIONAL LAINNYA

BUMD/
PERUSDA
• NON ASN
PASAL 3, PASAL 4, PASAL 5 PMDN 79/2018
PP 49/2018 SDM BLUD terdiri atas:
BAB XIII  Pejabat pengelola  bertanggungjawab thd kinerja umum operasional,
pelaksanaan kebijakan Fleksibilitas dan keuangan BLUD dalam pemberian
LARANGAN
layanan
 Pegawai  menyelengg kegiatan utk mendukung kinerja BLUD
Pasal 96 Pejabat Pengelola dan Pegawai berasal dari:
1) PPK dilarang mengangkat pegawai non-PNS  ASN  PNS dan/atau P3K (sesuai ketentuan perUUan)
dan/atau non-PPPK untuk mengisi jabatan ASN.  Selain ASN BLUD dapat mengangkat Profesional lainnya (dipekerjakan
2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara kontrak atau tetap)
∟ Pengadaannya dilaksanakan sesuai dgn jumlah dan komposisi yg tlh
berlaku juga bagi pejabat lain di lingkungan
disetujui PPKD
instansi pemerintah yang melakukan ∟ Pejabat pengelola yang berasal dari Profesional lainnya diangkat utk masa
pengangkatan pegawai non-PNS dan/atau non- jabatan paling lama 5 tahun dan dapat diangkat kembali 1 kali periode
PPPK. masa jabatan berikutnya
3) PPK dan pejabat lain yang mengangkat pegawai ∟ Pengangkatan kembali periode masa jabatan berikutnya paling tinggi
non-PNS dan/atau non-PPPK untuk mengisi berusia 60 tahun
jabatan ASN dikenakan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PENGADAAN, PENGANGKATAN
PERSYARATAN, DAN PENEMPATAN
Pasal 99 PENGANGKATAN,  BERDASARKAN
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, PRINSIP: PENEMPATAN, KOMPETENSI DAN
EFISIENSI, BATAS USIA, MASA KEBUTUHAN
Pegawai non-PNS yang bertugas pada instansi KEBUTUHAN,
EKONOMIS DAN KERJA, HAK,
PROFESIONALITAS, PRAKTEK BISNIS
pemerintah termasuk pegawai yang bertugas pada PRODUKTIF KEWAJIBAN DAN YANG SEHAT
KEMAMPUAN PEMBERHENTIAN
lembaga non struktural, instansi pemerintah yang KEUANGAN
DLM
MENINGKATKN PEJABAT Kompetensi berupa
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan PENGELOLA DAN
PELAYANAN pengetahuan,
layanan umum/badan layanan umum daerah, PEGAWAI YANG keahlian,
BERASAL DARI
lembaga penyiaran publik, dan perguruan tinggi TENAGA
keterampilan,
integritas,
negeri baru berdasarkan Peraturan Presiden Nomor PROFESIONAL kepemimpinan,
10 Tahun 2016 tentang Dosen dan Tenaga Profesional lainnya LAINNYA DIATUR pengalaman,
DIDASARKAN PADA: DENGAN dedikasi dan sikap
Kependidikan pada Perguruan Tinggi Negeri Baru PERATURAN KDH perilaku yang
sebelum diundangkannya Peraturan Pemerintah ini, diperlukan dalam
masih tetap melaksanakan tugas paling lama 5 (lima) pelaksanaan tugas
jabatannya
tahun.
 Dalam pengelolaan SDM, BLUD dapat
merekrut non ASN sesuai KEBUTUHAN,
PROFESIONALITAS, KEMAMPUAN
KEUANGAN dan berdasarkan prinsip
efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
KESIMPULAN meningkatkan pelayanan
 SDM di BLUD diatur lebih lanjut dengan
PERATURAN KEPALA DAERAH
(Pengadaan, Persyaratan, Pengangkatan,
Penempatan, Batas Usia, Masa Kerja, Hak,
Kewajiban Dan Pemberhentian)
Pejabat Pengelola terdiri atas:
 Pemimpin
 Pejabat Keuangan
 Pejabat Teknis
Disesuaikan dgn nomenklatur yg berlaku di BLUD

 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah


 Pemimpin bertanggungjawab kepada kepala daerah
 Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggungjawab kepada
pemimpin

 Pemimpin bertindah selaku KPA/KPB


 Dalam hal pemimpin tidak berasal dari PNS, pejabat keuangan
ditunjuk sebagai KPA/KPB (PNS) termasuk bendahara
penerimaan dan pengeluaran
TUGAS PEJABAT PENGELOLA BLUD
PEMIMPIN BLUD PEJABAT KEUANGAN BLUD PEJABAT TEKNIS BLUD

 memimpin, mengarahkan, membina,  merumuskan kebijakan terkait  menyusun perencanaan kegiatan


mengawasi, mengendalikan, dan pengelolaan keuangan teknis ops dan pelay di bidangnya
mengevaluasi (agar lbh efisien dan  mengoordinasikan penyusunan RBA
 melaksanakan kegiatan teknis ops
produktif)  menyiapkan DPA
 merumuskan penetapan kebijakan teknis  melakukan pengelolaan pendapatan dan dan pelay sesuai RBA
BLUD serta kewajiban lainnya sesuai dgn belanja  Memimpin dan mengendalikan keg
kebijakan yg tlh ditetapkan oleh KDH  menyelenggarakan pengelolaan kas teknis ops dan pelay di bidangnya
 menyusun Renstra  melakukan pengelolaan utang, piutang,  Tugas lainnya yg ditetapkan olh KDH
 menyiapkan RBA dan investasi dan/atau pemimpin sesuai dgn
 mengusulkan calon pejabat keuangan dan  menyusun kebijakan pengelolaan BMD yg
kewenangannya
pejabat teknis kpd KDH sesuai dgn berada dibawah penguasaannya
ketentuan  menyelenggarakan sistem informasi
 menetapkan pejabat lainnya sesuai dgn manajemen keuangan
kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah  menyelenggarakan akuntansi dan BERFUNGSI SBG
ditetapkan dengan peraturan perUUan penyusunan laporan keuangan PENANGGUNGJAWAB TEKNIS OPS
 mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan  tugas lainnya yang ditetapkan oleh KDH DAN PELAY BIDANGNYA
BLUD yg dilakukan oleh pejabat keuangan dan/atau pemimpin sesuai dengan
dan pejabat teknis, mengendalikan tugas kewenangannya
pengawasan internal, serta menyampaikan
dan mempertanggungjawabkan kinerja TERKAIT DENGAN MUTU,
operasional serta keuangan BLUD kepada STANDARISASI, ADMINISTRASI,
BERFUNGSI SBG
kepala daerah; dan
PENANGGUNGJAWAB KEUANGAN PENINGKATAN KUALITAS SDM
 tugas lainnya yg ditetapkan oleh KDH
BLUD DAN SUMBER DAYA LAINNYA
sesuai dengan kewenangannya
DIBANTU OLH BENDAHARA
BERFUNGSI SBG PENANGGUNGJAWAB PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
UMUM OPS DAN KEU
Pembina dan Pengawas BLUD terdiri dari:

Pembina teknis dan Pembina


keuangan

Satuan pengawas internal

DEWAS
Pembina Teknis

Ka. SKPD yang Pembina


bertanggung
jawab atas Keuangan
urusan
pemerintahan
yang
bersangkutan
PPKD
Satuan Pengawas Internal (SPI)
berkedudukan langsung dibawah pemimpin BLUD. Satuan Pengawas internal dapat dibentuk oleh
Pimpinan utk pengawasan dan pengendalian internal thd kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh
lingkungan sosial dalam menyelenggarakan praktek bisnis yang sehat. Pembentukannya dgn
mempertimbangkan:
 keseimbangan antara manfaat dan beban
 kompleksitas manajemen dan
 volume dan/atau jangkauan pelayanan
Tugas SPI:
 pengamanan harta kekayaan
Satuan  menciptakan akurasi sistem informasi keuangan
 menciptakan efisiensi dan produktivitas dan
 mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan Praktek Bisnis Yang Sehat

Pengawas Persyaratan :
 sehat jasmani dan rohani
 memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk
memajukan dan mengembangkan BLUD
Internal  memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah
 memahami tugas dan fungsi BLUD;
 memiliki pengalaman teknis pada BLUD
 berijazah paling rendah D-3 (Diploma 3)
 pengalaman kerja paling sedikit 3 tahun
 berusia paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama
kali
 tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara atau keuangan
daerah
 tidak sedang menjalani sanksi pidana dan
 mempunyai sikap independen dan obyektif
DEWAN PENGAWAS
ORGAN YG BERTUGAS MELAKUKAN
PENGAWASAN THD PENGELOLAAN BLUD
(PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
INTERNAL YG DILAKUKAN PEJABAT
PENGELOLA)  dibentuk olh KDH

Terdiri atas unsur:


1. PEJABAT SKPD YG MEMBIDANGI KEGIATAN BLUD
(1 ORG ATAU 2 ORG)
2. PEJABAT SKPD YG MEMBIDANGI PENGELOLAAN
KEUDA (1 ORG ATAU 2 ORG)
3. TENAGA AHLI YG SESUAI DGN KEGIATAN BLUD (1
ORG)
DEWAN PENGAWAS
[paling banyak 3 atau 5 orang]
TUGAS DEWAS
memiliki realisasi pendapatan menurut LRA 2
 memantau perkembangan keg BLUD
thn terakhir atau nilai aset menurut neraca 2
 menilai kinerja keu maupun kinerja nonkeu
thn terakhir
BLUD dan memberikan rekomendasi atas
hasil penilaian untuk ditindaklanjuti olh
Pejabat Pengelola BLUD Jumlah anggota DEWAS paling banyak 3 orang
 memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan untuk BLUD yang memiliki:
penilaian kinerja dari hasil laporan audit  realisasi pendapatan menurut LRA 2 thn
pemeriksa eksternal pemerintah terakhir, sebesar Rp30M s.d Rp100M atau
 memberikan nasehat kepada Pejabat  nilai aset menurut neraca 2 thn terakhir
Pengelola dlm melaks tugas dan sebesar Rp150M s.d Rp500M
kewajibannya dan
 memberikan pendapat dan saran kpd KDH Jumlah anggota DEWAS paling banyak 5 orang
mengenai: untuk BLUD yang memiliki:
 RBA yg diusulkan oleh Pejabat Pengelola  realisasi pendapatan menurut LRA 2 thn
 permasalahan yg mjd kendala dlm terakhir, lebih besar dari Rp100M atau
pengelolaan BLUD dan  nilai aset menurut neraca 2 thn terakhir,
 kinerja BLUD lebih besar dari Rp500M
TUGAS DEWAS

PENILAIAN KINERJA KEU, DIUKUR PALING


SEDIKIT: PENILAIAN KINERJA NONKEU, DIUKUR
PALING SEDIKIT BERDASARKAN
 memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari PERSPEKTIF PELANGGAN, PROSES
layanan yang diberikan (rentabilitas) INTERNAL PELAYANAN, PEMBELAJARAN
 memenuhi kewajiban jangka pendeknya DAN PERTUMBUHAN
(likuiditas)
 memenuhi seluruh kewajibannya
(solvabilitas) dan
 kemampuan penerimaan dari jasa layanan
untuk membiayai pengeluaran DEWAS melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada KDH secara berkala
paling sedikit 1 kali dlm satu tahun
atau sewaktu-waktu jika diperlukan
Tenaga ahli dpt Anggota Dewan Pengangkatan anggota
berasal dari tenaga Pengawas dpt diangkat DEWAS dilakukan
profesional, atau menjadi anggota setelah Pejabat
DEWAS pada 3 BLUD Pengelola diangkat
perguruan tinggi yg
memahami TUSI,
kegiatan dan
layanan BLUD

•memiliki pengetahuan yg
Syarat DEWAS
Syarat DEWAS

Syarat DEWAS
• sehat jasmani dan rohani memadai TUSI BLUD • tidak sedang menjalani sanksi
• memiliki keahlian, integritas, •menyediakan waktu yg cukup pidana dan
kepemimpinan, pengalaman, untuk melaksanakan tugasnya • tidak sedang mjd pengurus
jujur, perilaku yg baik, dan •berijazah paling rendah S-1 partai politik, calon KDH atau
dedikasi tinggi utk •berusia paling tinggi 60 thn calon wakil KDH, dan/atau
memajukan dan •tidak pernah mjd anggota Direksi, calon anggota legislatif
mengembangkan BLUD; Dewas, atau Komisaris yg
• memahami penyelenggaraan dinyatakan bersalah
pemerintahan daerah menyebabkan badan usaha yang
dipimpin dinyatakan pailit
Masa jabatan DEWAS: Pemberhentian DEWAS olh Diberhentikan sewaktu2 krn:
• 5 thn KDH krn: • Tdk dpt melaks tugasnya dgn baik
• Dapat diangkat kembali utk 1 kali masa • meninggal dunia; • Tdk melaks ketentuan perUUan
jabatan berikutnya • masa jabatan berakhir; atau • terlibat dlm tindakan yg merugikan
• Maks berusia 60 thn • diberhentikan sewaktu-waktu BLUD
• Utk tenaga ahli, dlm hal batas usia • dinyatakan bersalah dlm putusan
sudah berusia paling tinggi 60 thn dpt pengadilan yg tlh mempunyai kekuatan
diangkat kembali utk 1 kali masa hukum tetap
jabatan berikutnya • mengundurkan diri dan
• terlibat dlm tindakan kecurangan yg
mengakibatkan kerugian pd BLUD,
negara, dan/atau daerah

KDH dapat
mengangkat Sekretaris DEWAS
sekretaris DEWAS bukan merupakan Segala biaya yg
utk mendukung anggota DEWAS diperlukan dlm pelaks
kelancaran tugas tugas DEWAS dan
DEWAS sekretaris DEWAS
dibebankan pada
BLUD dan dimuat dlm
RBA
Pelaksanaan Pelaksanaan
pembinaan dan pembinaan dan
pengawasan olh pengawasan dpt
pembina dan berkoordinasi dgn
pengawas Menteri melalui:

Diatur dgn  Dirjen Bina Keuda melakukan


perKDH pembinaan dan Inspektorat Jenderal
melakukan pengawasan terhadap
BLUD
 KDH melakukan pembinaan dan
pengawasan thd BLUD di daerah
masings
Pembinaan terdiri atas
sosialisasi, supervisi,
bimbingan teknis dan
Dlm rangka pembinaan utk menjaga kesinambungan
asistensi implementasi kebijakan BLUD di drh, Pemda wajib
melaporkan UPTD/B drh yg menerapkan BLUD disertai
kinerja keuangan dan nonkeuangan kpd Menteri melalui
Direktur Jenderal Bina Keuda
KERJA SAMA

SKPD/ BUMD/
BLUD
UNIT KERJA PERUSDA

TIDAK DAPAT DAPAT


MELAKUKAN
MELAKUKAN MELAKUKAN
KERJASAMA
KERJASAMA KERJASAMA

KERJASAMA DLM RANGKA


PENINGKATAN KUALITAS DAN
KUANTITAS PELAYANAN

Fleksibilitas BLUD terkait Kerjasama (dikecualikan dari PerUU-an):

Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan


PP 50/2007 ttg Tata Cara Kerjasama Daerah -
EFISIENSI EFEKTIVITAS

PRINSIP
KERJA
SAMA

SALING
Prinsip saling menguntungkan
EKONOMIS MENGUNTUNGKAN dapat berbentuk finansial
dan/atau nonfinansial
• dilakukan melalui pengelolaan
manajemen dan proses
KERJA
KERJA SAMA SAMA operasional secara bersama
OPERASIONAL
OPERASIONAL dengan mitra kerja sama dengan
tidak menggunakan barang milik
daerah

• dilakukan melalui pendayagunaan


BMD dan/atau optimalisasi BMD dgn
tidak mengubah status kepemilikan
PEMANFAATAN utk memperoleh pendapatan dan
BMD
PEMANFAATAN tidak mengurangi kualitas pelay
umum yg menjadi kewajiban BLUD
BMD

Pendapatan yg berasal dari


PEMANFAATAN BMD yg
• Pemanfaatan BMD mengikuti perUUan sepenuhnya utk menyelengg TUSI
• Tata cara kerja sama dengan pihak lain keg BLUD yg bersangkutan
diatur dengan PerKDH merupakan PENDAPATAN BLUD
Kerja sama (hasil kerjasama dgn pihak lain)
• Pelaksanaan kerja sama dibuat dalam
bentuk perjanjian
INVESTASI

SKPD/UNIT BUMD/
BLUD
KERJA PERUSDA

DAPAT
TIDAK DAPAT
MELAKUKAN MELAKUKAN
MELAKUKAN
INVESTASI JK INVESTASI
INVESTASI
PENDEK

Fleksibilitas BLUD terkait Investasi (dikecualikan dari PerUU-an):


Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan
PP 1/2008 ttg Investasi Pemerintah -
Dapat melakukan Pengertian Karakteristik
Bentuk investasi
investasi jangka investasi jangka investasi jangka
jangka pendek
pendek pendek pendek

Sepanjang merupakan investasi deposito pada bank


yang dapat segera umum dengan jangka dapat segera
memberi manfaat dicairkan dan waktu 3 bulan s.d 12
bagi peningkatan dimaksudkan untuk bulan dan/atau yang diperjualbelikan
pendapatan dan dimiliki selama 12 dapat diperpanjang /dicairkan
pelay masy bulan atau kurang secara otomatis

Tidak mengoptimalkan
mengganggu ditujukan utk
surplus kas jangka surat berharga
likuiditas keu manajemen kas
pendek dengan
BLUD dgn tetap memperhatikan negara jangka dan instrumen
memperhatikan pendek keuangan dengan
rencana
rencana risiko rendah
pengeluaran
pengeluaran

Pengelolaan investasi BLUD diatur dengan PerKDH


SiLPA DAN DEFISIT ANGGARAN

 SiLPA BLUD merupakan selisih dapat digunakan dlm T.A. berikutnya, kecuali atas
lebih antara realisasi perintah KDH disetorkan sebagian atau seluruhnya
ke kasda dgn mempertimbangkan posisi likuiditas
penerimaan dan pengeluaran dan rencana pengeluaran BLUD
BLUD selama 1 T.A. (dihitung
berdasarkan laporan realisasi Pemanfaatan SiLPA dlm thn berikutnya:
Dapat digunakan utk memenuhi kebutuhan likuiditas
anggaran pada 1 periode yang digunakan untuk membiayai program dan
anggaran) kegiatan harus melalui mekanisme APBD

Pemanfaatan SiLPA dlm thn berikutnya


apabila dlm kondisi mendesak dpt dilaks
PER KDH mendahului PAPBD

Kondisi mendesak:
Proker pelay dasar masy yg anggarannya belum tersedia
dan/atau belum cukup anggarannya pd T.A. berjalan dan
keperluan mendesak lainnya yg apabila ditunda akan
Defisit anggaran BLUD merupakan selisih menimbulkan kerugian yg lebih besar bagi Pemda dan
kurang antara pendapatan dgn belanja masyarakat
BLUD. Dalam hal anggaran BLUD
Belanja BLUD yg sumber dananya dari SiLPA BLUD,
diperkirakan defisit, ditetapkan diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dalam RKA SKPD
pembiayaan untuk menutupi defisit pada akun belanja daerah yg selanjutnya dirinci dlm 1
tersebut antara lain dapat bersumber dari program, 1 kegiatan, 1 output dan jenis belanja
SiLPA T.A. sebelumnya dan penerimaan
pinjaman
REMUNERASI
 Pejabat Pegelola BLUD,
 Dewan Pengawas, Remunerasi merupakan imbalan
 Sekretaris Dewan Pengawas kerja yang diberikan dlm komponen:
 Pegawai BLUD gaji, tunjangan tetap, honorarium,
diberikan remunerasi sesuai dengan insentif, bonus atas prestasi,
tingkat tanggungjawab dan pesangon, dan/atau pensiun
profesionalisme

DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KDH

MEMPERTIMBANGKAN 
PRINSIP PROPORSIONALITAS, KESETARAAN,
KEPATUTAN, KEWAJARAN DAN KINERJA.
REMUNERASI BERDASARKAN
SELAIN MEMPERTIMBANGKAN PRINSIP TSB,
USULAN YANG DISAMPAIKAN PENGATURAN REMUNERASI DAPAT
OLEH PEMIMPIN BLUD MEMPERHATIKAN INDEKS HARGA
DAERAH/WILAYAH
KOMPONEN REMUNERASI:
a. gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang
bersifat tetap setiap bulan;
Pengaturan remunerasi dalam peraturan KDH dihitung
b. tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang berdasarkan indikator penilaian, meliputi:
yang bersifat tambahan pendapatan di luar Gaji  pengalaman dan masa kerja
setiap bulan;  ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
c. insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang  resiko kerja
bersifat tambahan pendapatan di luar gaji;  tingkat kegawatdaruratan;
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa  jabatan yang disandang dan
 hasil/capaian kinerja
uang yang bersifat tambahan pendapatan di luar
Gaji, Tunjangan Tetap dan Insentif, atas prestasi Selain indikator penilaian tsb di atas, penetapan
kerja BLUD yang dapat diberikan 1 (satu) kali remunerasi bagi pemimpin, mempertimbangkan faktor:
dalam 1 (satu) tahun anggaran setelah BLUD  ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat
memenuhi syarat tertentu; pelayanan serta produktivitas
e. pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang  pelayanan sejenis
 kemampuan pendapatan dan
santunan purna jabatan sesuai kemampuan  kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan,
keuangan BLUD; dan/atau pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat
f. pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang

Untuk mengatur remunerasi BLUD, kepala daerah dapat


Pemberian gaji, tunjangan membentuk tim (KepKDH) yang keanggotaannya dapat berasal
dan pensiun bagi Pegawai dari unsur:
Negeri Sipil sesuai  SKPD yang membidangi kegiatan BLUD
ketentuan peraturan  SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah
 perguruan tinggi dan
perundang-undangan  lembaga profesi
PEJABAT
PEGAWAI,
PENGELOLA,
MELIPUTI: MELIPUTI:

bersifat tetap bersifat tetap


berupa gaji berupa gaji;
REMUNERASI
BLUD bersifat tambahan bersifat tambahan
berupa tunjangan tetap, berupa insentif dan
insentif, dan bonus atas bonus atas prestasi dan
prestasi dan

pesangon bagi P3K dan pesangon bagi P3K dan


profesional lainnya atau profesional lainnya
pensiun bagi PNS atau pensiun bagi PNS

 pejabat keuangan dan pejabat teknis paling banyak 90% dari remunerasi pemimpin
BLUD
 Honorarium ketua dewan pengawas paling banyak sebesar 40% dari gaji dan
tunjangan pemimpin BLUD
Rp..?  Honorarium anggota dewan pengawas paling banyak sebesar 36% dari gaji dan
tunjangan pemimpin BLUD
 Honorarium sekretaris dewan pengawas paling banyak sebesar 15% dari gaji dan
tunjangan pemimpin BLUD
Uraian Substansi

 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai


berlaku, Peraturan KDH yang telah
diundangkan sebelum berlakunya Peraturan
Menteri ini, masih tetap berlaku sepanjang
belum diganti dan tidak bertentangan
KETENTUAN dengan Peraturan Menteri ini.
PERALIHAN  Pada saat Peraturan Menteri ini mulai
berlaku, BLUD yang telah ditetapkan dan
Peraturan KDH yang telah diundangkan
sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini,
wajib menyesuaikan paling lama 2 tahun
setelah Peraturan Menteri ini diundangkan.
Uraian Substansi

Penyusunan dan penetapan


RBA untuk tahun anggaran
KETENTUAN
PERALIHAN
2020 dan seterusnya sesuai
dengan Peraturan Menteri
ini
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai