Anda di halaman 1dari 68

AUDIT BADAN LAYANAN UMUM

Lukmanul Hakim Rusdi SE, Ak, CA, CPA, Mak


Akuntan Publik, Akuntan Berpraktik, Penulis
Curriculum Vitae

Nama : Lukmanul Hakim Rusdi CA, CPA, Mak


HP/WA : 0812 82069122
Email : lukmanulhakimrusdi@gmail.com
FB/IG : Lukmanul Hakim Rusdi

Pendidikan
• S2 Magister Ilmu Akuntansi Universitas Lampung
• S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
• Pendidikan Profesi Akuntan Universitas Lampung
• SD s.d SMU di Bandar Lampung

Profesi
Partner KAP. Slamet Riyanto, Aryanto & Rekan
Pimpinan KJA Lukmanul Hakim Rusdi

Karya Tulis
Buku “Strategi Keuangan Perusahaan”, diterbitkan Gramedia 2020

KAP. Slamet Riyanto, Aryanto & Rekan KJA. Lukmanul Hakim Rusdi
MATERI

❑PEMAHAMAN ATAS BLU/D


❑PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU/D
❑PERENCANAAN PEMERIKSAAN
❑PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
❑PELAPORAN PEMERIKSAAN
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM

Jika anda dalam memahami Badan Layanan Umum mengalami


situasi ini :
1. Belum memiliki pemahaman apakah Badan Layanan
Umum/Daerah?
2. Belum mengetahui perbedaan BLU/D?
3. Belum memahami mengapa pemerintah membentuk BLU/D ?
4. Belum mengetahui karakteristik atau ciri-ciri BLU/D?
5. Belum mengikuti perkembangan BLU/D saat ini?
6. Belum mengetahui landasan peraturan keuangan BLU/D?
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM

1. Pengertian dan Karakteristik BLU


2. Perbedaan BLU dan BLUD
3. Data dan Fakta BLU
4. Regulasi yang mengawal pembinaan BLU
5. Kronologi Akuntansi BLU
6. Progres harmonisasi regulasi Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU
7. Siapa yang mengaudit LK BLU dan ketentuan penunjukan
8. Pemeriksaan BLU dan output pemeriksaan oleh KAP
9. Kebijakan BPK atas Kebutuhan Opini Laporan Keuangan BLU/D
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
1. Pengertian

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan instansi di


lingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan Kesehatan
Pendidikan
kegiatannya berdasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas. Rumah sakit umum
Rumah sakit khusus
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di Lingkungan Pemerintah Balai Kesehatan

yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Perguruan Tinggi Negeri
Perguruan Tinggi Agama
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa Lainnya Perguruan tinggi Kedinasan
mengutamakan keuntungan dan didasarkan pada prinsip efisiensi dan Sekolah Tinggi Vokasi
produktifitas.

Karakteristik BLU Pengelola Dana


a. Instansi Pemerintah Pengelola Aset
Pengelola kawasan
b. Menghasilan Barang dan Jasa Penyedia lainnya

c. Non Profit
d. Pengelolaan Otonom
• Flexible Budget
• Renumerasi
• Pengelolaan Kas/Investasi
• Procurement
• Optimalisasi Aset
• Surplus Sumber : www.blu.djbn.kemenkeu.go.id
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
2. Perbedaan BLU dan BLUD
No Uraian BLU Pusat BLU Daerah
1 Pertanggungjawaban Kementrian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan Pemerintah Daerah
2 Penetapan dan - Kewenangan penetapan status BLU: Menteri keuangan - Kewenangan menetapkan status BLU : Kepala Daerah
Pencabutan status BLU - Kewenangan mencabut status BLU perada pada menteri Keuangan berdasarkan : - Kewenangan mencabut status BLU berada pada Kepala Daerah
1. Hasil monitoring dan evaluasi serta penilaian kinerja yang dilakukan oleh berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan Tim Penilai yang dibentuk oleh
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kepala Daerah.
2. Usulan dari Menteri/Pimpinan Lembaga - Keputusan Kepala Daerah mengenai pencabutan status BLU disampaikan
3. Usulan Direktorat Jenderal Perbendaharaan akibat berakhirnya masa berlaku kepada pimpinan DPRD dan dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri
status BLU Bertahap (PMK 180/PMK.05/2016) Pasal 103 dan 104 Permendagri 79/2018)
3 Dokumen Anggaran DIPA BLU tidak hanya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan, tetap juga memuat antara lain DPA BLU hanya memuat Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan (pasal 50 dan 66
saldo awal kas, saldo akhir kas, besar Persentase Ambang Batas, proyeksi arus kas (termasuk rencana Permendagri 79/2018
penarikan dana yang bersumber dari APBN), dan jumlah serta kualitas barang dan/atau jasa yang
dihasilkan, sebagaimana ditetapkan dalam RBA definitif (PMK 92/PMK.05/2012)
4 Pengesahan Pengesahan oleh KPPN selaku kuasa BUN hanya untuk Pendapatan dan Belanja (Perdirjen Pengesahan oleh PPKD tidak hanya untuk Pendapatan dan Belanja, tetapi juga
Perbendaharaan Nomor 2/PB/2015). Belum ada pengartaran mengenai pengesahan Pembiayaan untuk Pembiayaan (Pasal 66 Permendagri 79/2018).
5 Penarikan dan Menteri Keuangan dapat melakukan penarikan dana yang dikelola BLU baik dana Kepala daerah dapat memerintahkan BLU menyetorkan sebagian atau seluruh
pengembalian dana yang berasla dari Surplus Anggaran dan/atau Dana Kelolaan BLU. Penarikan dana SilPA BLU ke kas daerah dengan mempertimbangkan posisi likuiditas dan
BLU tersebut berupa penarikan tanpa pengembalian atau penarikan dengan rencana pengeluaran BLUD. Pengelola SiLPA BLU ditetapkan diatur dengan
pengembalian (PMK 98/PMK.05/2017) Peraturan Kepala Daerah (Pasal 95 dan 96 Permendagri 79/2018).
6 Investasi BLU dapat melakukan investasi jangka pendek dan/atau investasi jangka panjang. BLU hanya dapat melakukan investasi jangka pendek berupa : (1) deposito pada
Investasi jangka pendek BLU dapat berupa deposito on call dan/atau deposito bank umum dengan jangka waktu 3 (tiga) hari sampai dengan 12 (duabelas)
berjangka. Investasi jangka panjang dapat dilakukan oleh BLU setelah memperoleh bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara otomatis, dan (2) surat berharga
persetujuan Menteri Keuangan (PMK82/PMK.05/2018 negara jangka pendek (Pasal 93 Permendagri 79/2018).
7 Pinjaman BLU hanya dapat melakukan pinjaman jangka pendek dalam rangka mengatasi cash BLU dapat melakukan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman jangka pendek
mismatch untuk memenuhi kebutuhan operasional BLU (PMK 77/PMK.05/2009 yang dilakukan dalam rangka mengatasi cash mismatch untuk memenuhi kebutuhan operasional BLU.
Sedangkan pinjaman jangka panjang dapat dilakukan hanya untuk pengeluaran Belanja Modal
telah diubah dengan PMK 42/PMK.05/2018 (Pasal 87, 88, dan 89 Permendagri 79/2018).
8 Standar Akuntansi PSAP No. 13 yang dituangkan dalam PMK no 217/PMK.05/2015 PSAP No. 13 yang dituangkan dalam Permendagri No.79 Tahun 2018
9 Sistem dan Kebijakan Sistem dan Kebijakan Akuntansi BLU diatur oleh Menteri Keuangan melalui PMK Sistem dan Kebijakan Akuntansi BLU ditetapkan masing-masing Pemda (Pasal 44
Akuntansi (Pengaturan lebih 220/PMK.05/2016 yang diubah dengan PMK 42/PMK.05/2017 dan 99 Permendagri 79/2018)
lanjut PSAP No.13)
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM 234
217
203
3. Data dan Fakta BLU/D 182
Jumlah BLU
158
141 141 141
126
PP 23 t ahun 2005 Tent ang Pengelolaan 105
Keuangan Badan Layanan Umum, Jumlah BLU 81
t erus t umbuh dari 13 diawal tahun 2005 menjadi 53
234 tahun 2019
1 37
13 17

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

55
Pendapat an BLU t erus bert ambah.
Pendapatan BLU (triliun rupiah) 47.2
Tahun 2011, pendapat an BLU
mencapai 10,6 Triliun dan meningkat menjadi 55 T 2 41.9
tahun 2018. 35.3
29.
29.6
24.6
21.7

3 10.6

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018


Sumber : www.blu.djbn.kemenkeu.go.id

4
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
4. Regulasi yang mengawal pembinaan BLU
PMK 217/PMK.05/2015 • PMK 220/PMK.05/2016 • PMK 42/PMK.05/2017
PSAP Be rba sis Akrual Si s tem Akuntansi d an Akunta nsi dan Pelaporan Ke uangan BLU (2)
Nomor 13 Te n tan g Pe l a poran Ke uangan BLU • PMK 182/PMK.05/2017
Pe nya jian La poran Pe n ge lolaan Reken ing milik Satker/KL
Ke u a ngan BLU

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

• PMK 98/PMK.05/2017 • PMK 79/PMK.05/2019


1 • PMK 77/PMK.05/2009
5 6• PMK 95/PMK.05/2016 10 13• PMK 42/PMK.05/2018 15
PMK 08/PMK.02/2006 2 Pe nge lolaan Pinjaman
PMK 92/PMK.05/2011
Re n cana Bisnis d an
De wan Pe ngawas BLU Pe n a rikan dan Pengelolaan Pinjaman
Pe mb e rian Tu njanagn
Pe nga daan Barang/ Pe nge mbalian Dana Ha ri Raya pada BLU
Ja s a pada BLU p a d a BLU (1) An gga ran s erta • PMK 100/PMK.05/2016 pa da BLU (2)
• PMK 217/PMK.05/2009 Pe l a ksanaan An ggaran 7 Pe d oman Umu m Pe n 11 • PMK 176/PMK.05/2017
14 • PMK 82/PMK.05/2018
3 Pe d oman Pe mberian BLU yusunan Pe d oman Re mu nerasi Pe nge lolaan Kas dan
Ta ri f Laya nan BLU
Bon u s BLU RS Eks
8 • 12• PMK 200/PMK.05/2017
Si s tem Pengendalian
I n ve stasi BLU
• PMK 230/PMK.05/2009 PMK 136/PMK.05/2016
4 Pe n gh apusan Pi utang •
Pe n ge lolaan Aset p ada BLU I n te rn pada BLU
BLU 9 PMK 180/PMK.05/2016
Pe n e tapan d an Pe n cab utan
Pe n e rapan PPK BLU

136
KMK
4
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
Sejarah Akuntansi BLU Pelaporan BLU
2005 PP 23 Tahun 2005 2010 PP 71 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Keuangan BLU tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
2015 PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan BLU
Dual Accounting, accrual and Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2015
cash basis BLU sebagai entitas pelaporan dan entitas akuntansi menyusun 1
BLU menyajikan Laporan Keuangan (sebagai laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan
entitas pelaporan) berdasarkan Standar berbasis akrual mulai tahun 2016
Akuntansi Keuangan (SAK) berbasis akrual 2016 Pedoman Teknis Penyajian LK bagi BLU
Untuk keperluan konsolidasi dengan K/L, BLU sebagai entitas
Ditetapkan PMK 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan
akuntansi menyajikan laporan keuangan berdasarkan Standar Pelaporan Keuangan BLU, mencabut PMK 76/PMK.05/2008.
Akuntansi Pemerintahan (SAP) Pelaporan BLU sesuai SAP mulai tahun 2016.
2017 Penundaan Pelaporan BLU sesuai SAP paling
2008 Pedoman Penyusunan Laporan keuangan lambat 2018
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang PMK 42/PMK.05/2017 merubah PMK 220/PMK.05/2016,
Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU pelaporan BLU sesuai SAP ditunda menunggu kesiapan aplikasi
paling lambat untuk pelaporan tahun 2018.
2016 Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
BLU sesuai SAK dicabut 2018
Single Accounting, accrual basis
PMK 76/PMK.05/2008 dicabut oleh PMK 220/PMK.05/2016
Untuk pertama kalinya BLU menyajikan
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU
laporan keuangan tunggal untuk
2017 Tetap menyajikan LK berdasarkan SAK pelaporan tahun 2017 berdasarkan SAP
BLU tetap menyusun laporan keuangan untuk tahun 2016 berbasis akrual.
berdasarkan SAK karena aplikasi SAP belum siap
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
6. Progres harmonisasi regulasi Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU

PP 23 tahun 2005 PP 71 Tahun 2010


Tentang Pengelolaan Keuangan BLU Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Dual Accounting, accrual and cash basis PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan BLU
BLU menyajikan Laporan Keuangan (sebagai entitas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2015
pelaporan) berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Singel Accounting, Accrual basis
berbasis akrual BLU menyusun 1 laporan keuangan berdasarkan Standar
Untuk keperluan konsolidasi dengan K/L, BLU sebagai Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual.
entitas akuntansi menyajikan laporan keuangan berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Penyelarasan regulasi dalam Proses Perubahan Kedua PP 23 tahun 2005 BLU menyajikan Laporan Keuangan tunggal
berdasarkan SAP berbasis akrual
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
7. Siapa yang mengaudit Laporan Keuangan BLU

1. UU no.15 Tahun 2014 tentang Pemeriksaan Pengelolaan & Tanggungjawab Keuangan Negara (Pasal 3 ayat 1) Pemeriksaan pengelolaan dan
tanggungjawab keuangan negara yang dilakukan BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 UU 17
tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. PP 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU (Pasal 27 ayat 8) Laporan pertanggungjawaban keuangan BLU diaudit oleh pemeriksa
ekstern sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan BLU (Paragraf 6) LK BLU diaudit dan diberi opini oleh auditor eksternal yang berwenang
mengaudit atau menetapkan auditor bagi BLU adalah BPK.
4. Peraturan BPK No.1 Tahun 2008 tentang Penggunaan Pemeriksa dan/atua Tenaga Ahli dari luar BPK Penggunaan pemeriksaan dan/atau
tenaga ahli dari luar BPK dalam melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan ditetapkan oleh BPK.

BPK menegaskan kebijakan atas pemeriksaan LK BLU kepada MENKEU dengan surat 3/S/IV-IV-XV/02/2019 tanggal 6 Februari 2019.

Ketentuan Penunjukan dan Syarat KAP


Surat Direktur PPK BLU kepada seluruh BLU No. S-75/PB.5/2019 tanggal 10 April 2019 tentang Kebijakan atas Pemeriksaaan LK BLU:

• Terdaftar di BPK
• Memiliki kualifikasi dan perijinan sesuai ketentuan dan tidak sedang dikenakan sanksi
• Pemahaman SAP dan memiliki portofolio klien setara, utamanya dengan bidang usaha sama.
• Memperhatikan prinsip best value money dalam memilih ukuran KAP
• Berkomitmen menjaga rahasia data/informasi BLU
• Bersungguh-sungguh dalam menyampaikan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan pengendalian intern.
• KAP tersebut harus bebas dari pengaruh Dewan Pengawas, Pejabat Pengelola dan pihak yang berkepentingan di BLU (stakeholders).

Dewan Pengawas melakukan proses penunjukan calon KAP sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa masing-masing BLU (minimal dengan
beauty contest), dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan Pemimpin BLU dalam proses penunjukannya.
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM

8. Pemeriksaan BLU dan output pemeriksaan oleh KAP


Surat Direktur BLU kepada seluruh BLU No. S-75/PB.5/2019 tanggal 10 April 2019 tentang
Kebijakan atas Pemeriksaan LK BLU.
Output Pemeriksaan oleh KAP :

a. Laporan Hasil Pemeriksaan atas LK BLU (opini).


b. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern.
c. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.

Pemeriksaan LK BLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan LKPP/LKKL dan
berkomunikasi dengan Tim Pemeriksa LKPP/LKKL BPK.

Berdasarkan pasal 16 dan penjelasan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
9. Kebijakan BPK atas Kebutuhan Opini Laporan Keuangan BLU/D

Badan Layanan Umum (BLU) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)


Surat BPK Kepada Menteri Keuangan (3/S/IV-XV/02/2019 tanggal 6 Surat BPK kepada Menteri Dalam Negeri (01/S/VII01/2020 tanggal
Februari 2019 28 Januari 2020)
Pemeriksaaan BPK atas LK BLU dilaksanakan dalam kerangka Pemeriksaan BPK atas LK BLUD dilaksanakan dalam kerangka
pemeriksaan LKPP/LKKL pemeriksaaan LKPD
Kebutuhan opini atas LK BLU dan penetapan KAP diserahkan kepada Berdasarkan PSAP No. 13 LK BLU diaudit dan diberi opini oleh auditor
masing-masing BLU dengan memperhatikan Peraturan BPK Nomor eksternal
1/2008, serta memperhatikan ketentuan terkait lainnya
KAP yang ditetapkan untuk melakukan pemeriksaan atas LK BLU Berdasarkan Permendagri No 79 Tahun 2018, LK BLUD diaudit oleh
merupakan KAP yang terdaftar di BPK Pemeriksa Eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. BLUD yang telah ditetapkan sebelum berlakunya
PEraturan Menteri ini, wajib menyesuaikan paling lama 2 (dua) tahun
setelah Peraturan Menteri ini diundangkan.
Pemeriksaan LK BLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal Pemeriksaan LK BLUD tahun 2019 dan penetapan KAP untuk
pemeriksaan LKPP/LKKL, dan berkomunikasi dengan Tim Pemeriksa pemeriksaannya diserahkan kepada masing-masing BLUD dengan
LKPP/LKKL memperhatikan Peraturan BPK Nomor 1/2008
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
Jika Anda dalam penyusunan Laporan Keuangan BLU/D mengalami hal sebagai berikut ;
1. Dalam penyajian laporan keuangan BLU/D sering tidak sesuai dengan aturan yang berlaku?
2. Sering terjadi salah posting jurnal dalam laporan keuangan BLU/D ?
3. Penyusun laporan keuangan tidak mengetahui perkembangan pelaporan Keuangan sesuai dengan
SAP 13 Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum?
4. Mengapa sering terjadi BLU difinalisasi dengan Standar ETAP ?
5. Sering terjadi di beberapa BLU/D laporan yang disusun hanya LRA saja?
6. Laporan keuangan sulit selesai tepat waktu yaitu ditanggal 5 bulan berikut nya?
7. Laporan keuangan belum dapat menjadi fungsinya yaitu untuk bahan pengambilan keputusan
8. Laporan keuangan masih tidak bebas dari salah saji material
9. Rekonsiliasi antar akun maupun dengan pihak eksternal belum bisa dilakukan efektif karena
belum tersedianya data dan tidak akurat.
10. Tim BLU/D belum memiliki job desk yang jelas untuk dapat menyelesaikan tiap fungsi dan
tanggungjawab tiap akun
11. Masih memperdebatkan posting jurnal akuntansi
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
1. Accounting Cycle BLU
2. Daftar akun BLU/D
3. Definisi Tiap Akun
4. Standar Database Penyusunan Laporan Keuangan
5. Standar Jurnal Penyusunan Laporan Keuangan
6. Face report Laporan Keuangan : Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan
Keuangan – materi exel
7. Praktik Penyusunan Laporan Keuangan BLU dengan Microsoft Exel – materi exel
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
1. Accounting Cycle BLU
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
2. Daftar akun BLU/D
No Akun Nama Akun No Akun Nama Akun
1100 Kas dan Setara Kas
1104 4000
Bank Pendapatan BLUD
1105 Investasi Jangka Pendek
1200
4100
Piutang dari Kegiatan BLU Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat
1300 Persediaan
1401 Investasi Jangka Panjang 4200
Pendapatan Usaha Lainnya
1500 Aset Tetap
5000
1510 Akumulasi Penyusutan Biaya Pegawai
1600 Aset Lainnya
5200
2000 Hutang Usaha: Biaya Persediaan
2101 Utang PPh 21 5300
2102 Utang PPh 22
Biaya Barang dan Jasa
2103 Utang PPh 23 5400
Biaya Pemeliharaan
2104 Utang PPh Pusat
2105 5500
Utang PPN Pusat Biaya Perjalanan Dinas
2106 Utang Belanja Barang dan Jasa.
5600
2107
Utang Belanja Modal Peralatan dan Mesin Biaya Modal
2108 9100
Utang Belanja Modal Gedung dan Bangunan Beban Penyusutan
2109 Pendapatan diterima dimuka lainnya
9200
3000 Ekuitas Beban Lain-Lain
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
3. Definisi Tiap Akun
• Kas dan Setara
merupakan kelompok akun yang digunakan untuk mencatat kas dan setara kas meliputi: (1) Kas dan Bank BLU Belum Disahkan
(2) Kas dan Bank BLU (3) Setara kas BLU (4) Kas Lainnya di BLU (5) Kas di Bendahara Pengeluaran.
• Persediaan
merupakan asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Meliputi : (1) Barang Persediaan Operasional (2) Barang
Persediaan untuk Pemeliharaan (3) Barang Persediaan untuk Dijual/Diserahkan kepada Masyarakat (4) Barang Persediaan untuk Proses Produksi.
• Aset Tetap
asset berwujud yang dimiliki BLU yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak ketiga, atau untuk tujuan administratif operasional BLU. Meliputi : (1) Tanah (2) Peralatan dan Mesin (3)
Gedung dan Bangunan (4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan (5) Aset Tetap Lainnya (6) Konstruksi dalam pengerjaan.
• Investasi Jangka Panjang
merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari 12 (dua belas) bulan dengn persetujuan Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dalam rangka penugasan sesuai karakteristik BLU : (1) Investasi Non-Permanen
Jangka Panjang BLU dan (2) Investasi Permanen Jangka Panjang BLU.
• Pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas selama satu periode yang mengakibatkan penambahan ekuitas bersih ; (1)
Pendapatan dari Alokasi APBN – DIPA RM (2) Pendapatan dari pelayanan BLU yang bersumber dari masyarakat – DIPA PNBP (3) Pendapatan dari pelayanan
BLU yang bersumber dari entitas pemerintah pusat – DIPA PNBP (4) Pendapatan hasil kerja sama – DIPA PNBP (5) Pendapatan hibah bentuk
uang/barang/jasa dari masyarakat – DIPA BNPB (6) Pendapatan BLU lainnya – DIPA PNBP (7) Pendapatan umum PNBP yang disetor ke kas negara – DIPA
RM
• Beban
adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas BLU, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi asset atau timbulnya kewajiban; (1) Beban Pegawai (2) Beban Barang dan Jasa (3) Beban
Persediaan (4) Beban Barang untuk Dijual/Diserahkan kepada Masyarakat (5) Beban Pemeliharaan.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
4. Standar Database Penyusunan Laporan Keuangan
Terdiri dari :
1. No 6. Jurnal Kas Basis
2. Bulan 7. Jurnal LAK
3. Tanggal 8. Uraian
4. Nomor Bukti 9. Debet
5. Jurnal Akrual 10. Kredit
11. Saldo
No Bulan Tanggal No. Bukti Jurnal Jurnal Kas Jurnal Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) Akrual Basis LAK (8) (9) (10) (11)
(5) (6) (7)

1 April 26-Apr- XX 73759/990/S 1110401 6000000 Piutang Pasien Jamkesmas - 6.000.000 (6.000.000)
P2D/XX
2 April 26-Apr-XX 73759/990/S 9131812 5223111 5223111 Pendapatan dari Pasien Rawat Inap 143.786.000 - 143.786.000
P2D/XX
3 Nove 13-Nov-XX 73759/990/S 9132702 5221502 5221502 Penerimaan SP2D untuk keperluan 8.910.000 - 8.910.000
mber P2D/XX Pembayaran Honorarium PPTK
4 Nove 13-Nov-XX 73759/990/S 3130101 6000000 Penerimaan SP2D untuk Pengadaan - 8.910.000 (8.910.000)
mber P2D/XX PC/Komputer

5 Desem 31-Des- XX 73759/990/S 9120110 5220110 5220110 Belanja Barang Habis Pakai Obat- 69.753.781 (69.753.781)
ber P2D/XX obatan
6 Desem 31-Des- XX 73759/990/S 2150201 6000000 Belanja Alat Kedokteran Habis - 76.753.781 (76.753.781)
ber P2D/XX pakai kepada PT XYZ
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
5. Standar Jurnal Penyusunan Laporan Keuangan Pendapatan
Buku Besar Kas D/K LK Buku Besar Akrual D/K LK
219721 Utang kepada Kas BLU D 111914 Kas dan Bank BLU yang D Nrc,
Belum Disahkan LAK
424XXX Pendapatan Jasa Layanan K LRA, 424XXX Pendapatan Jasa Layanan K LO
Umum LAK Umum

Standar Jurnal Penyusunan Laporan Keuangan Belanja


Buku Besar Kas D/K Lap Buku Besar Akrual D/K Lap
51XXX Belanja Pegawai D LRA 51XXX Belanja Pegawai D LO
52XXX Belanja Barang (selain Belanja D LAK 52XXX Belanja Barang (selain Belanja Barang BLU) D LO
Barang BLU)
52XXX Belanja Barang (selain Belanja D 17911 Persediaan yang belum Diregister D Neraca
Barang BLU) yang menghasilkan
barang persediaan
53XXX Belanja Modal (selain Belanja Modal D 133XXX Aset Tetap Belum Diregister D Neraca
BLU)
115612 Piutang dari KPPN K 313111 Ditagihkan ke Entitas lain K Neraca
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
Jika anda dalam melakukan pemeriksaan BLU/D mengalami situasi seperti ini ?
1. Kesulitan dalam merumuskan pemahaman bisnis klien
2. Belum dapat memahami proses bisnis
3. Belum memahami peraturan untuk melakukan pemeriksaan BLU/D?
4. Temuan tahun lalu baik dari pemeriksa internal atau eksternal belum ditindaklanjuti?
5. Tim audit masih belum memiliki pemisahan tugas yang jelas akun-akun apa yang menjadi
tanggungjawabnya?
6. Pemeriksa masih belum dapat menginventarisasi resiko pada pemeriksaan BLU/D?
7. Pemeriksa belum menyusun materialitas dan penggunaanannya dalam pemeriksaan ?
8. Pemeriksa belum memperoleh pengambilan sampel yang terencana?
9. Pemeriksa belum memahami pengaruh Satuan Pengendalian Internal dan menyimpulkan
efektifitas pemeriksaan nya.
10. Pemeriksa belum memahami pengaruh penyajian laporan keuangan keluar dari standar
11. Pemeriksa belum memliki perencanaan prosedur audit
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU

1. Tujuan dan harapan Penugasan


2. Indeks Pemeriksaan
3. Struktur Organisasi Entitas
4. Peraturan dan perjanjian
5. Hasil Pemeriksaan tahun sebelumnya
6. Pemantauan Tindaklanjut LHP
7. Pemahaman entitas
8. Proses Bisnis
9. Pemahaman Pengendalian
10.Penetapan Materialitas Awal (planning materiality) – materi exel
11.Metode Uji Petik Pemeriksaan – materi exel
12.Laporan keuangan inhouse – materi exel
13.Prosedur analitis awal – materi exel
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU

. Tujuan
1

Tujuan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan BLU Istandbul Tahun Anggaran 20xx adalah untuk memberikan keyakinan yang
memadai (reasonable assurance) apakah Laporan Keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dengan memperhatikan :
1. Kesesuaian dengan SAP 13 Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum;
2. Kecukupan pengungkapan;
3. Efektivitas sistem pengendalian intern;
4. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Harapan Penugasan
Standar Pemeriksaan
Dalam rangka pencapaian tujuan pemeriksaan di atas, pemeriksa pada pemeriksaan LK BLU Istanbul TA 20xx melakukan pemeriksaan laporan
keuangan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Jadwal Waktu Pemeriksaan


Pemeriksaan LK BLU Istandbul TA 20xx harus diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
dan Program Pemeriksaan. Penyelesaian pemeriksaan tersebut diwujudkan dengan penyusunan laporan hasil pemeriksaan.

Fokus dan Sasaran Pemeriksaan


Sasaran Pemeriksaan LK BLU Istanbul meliputi pengujian atas:
Kewajaran penyajian saldo akun dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), Neraca, Laporan
Operasional, Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas, dan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
2. Indeks Pemeriksaan

PERENCANAAN (INDEX A) Index A PELAKSANAAN PEMERIKSAAN (INDEX B) PELAPORAN (INDEX C)


Kas setara kas B.1 Materialitas Akhir C.1
Program Pemeriksaan A.2
Piutang B.2
Indeks Kertas Kerja Pemeriksaan A.4 Analisis Laporan Keuangan audited C.2
Belanja Dibayar Dimuka B.3
Struktur Organisasi Entitas A.5 Matriks penentuan opini C.3
Persediaan B.4
Peraturan-Peraturan & Perjanjian A.6 Buku 1 C.4
Investasi Jangka Panjang B.5
Buku 2 sistem pengendalian Intern C.5
Hasil Pemeriksaan Tahun Sebelumnya A.7 Aset Tetap B.6
Buku 3 Kepatuhan Undang-undang C.6
Pemantauan Tindak Lanjut LHP Sebelumnya A.8 Aset Lainnya B.7
Pemahaman Tujuan Pemeriksaan dan Harapan Kewajiban Jangka Pendek B.8
A.10
Penugasan Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) B.9
Pemahaman atas Entitas A.11 Pendapatan Diterima Dimuka B.10
Pemahaman atas Sistem Pengendalian Intern A.12 Utang Belanja B.11
Pemahaman dan Penilaian Risiko A.13 Pendapatan (LRA & LO) B.12
Pengujian Teknologi Informasi A.14 Belanja (LRA & LO) B.13
Worksheet B.14
Penentuan Tingkat Materialitas Awal dan
A.15 Temuan Pemeriksaan B.15
Kesalahan Tertolerir [PM dan TE]
Komentar Auditee B.16
Penentuan Metode Uji Petik Pemeriksaan A.16
Laporan Keuangan inhouse A.17
Pelaksanaan Prosedur Analitis Awal A.18
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
3. Struktur Organisasi Badan Layanan Umum

Dewas DIREKTUR
SPI

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


I II III
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
4. Peraturan dan perjanjian
1. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, menyatakan bahwa pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh BPK
meliputi seluruh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Pasal 27
ayat (8) “Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Badan Layanan Umum diaudit oleh pemeriksa ekstern sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.”
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Badan Layanan Umum.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 200/PMK.05/2017 tentang Sistem Pengendalian Intern pada
Badan Layanan Umum.
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 82/PMK.05/2018 tentang Pengelolaan Kas dan Investasi Badan
Layanan Umum.
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 207/PMK.06/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan No. 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
9. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) nomor 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan
Umum.
10. Surat perjanjian yang sah, seperti: Surat kepemilikan, Surat Sewa, Surat Kerjasama dengan lembaga lain.
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
5 . Hasil Pemeriksaan tahun sebelumnya

No Uraian Sumber LHP Pos Terpengaruh Dampak Tindakan yang telah dilakukan
1
2
3
4

KETERANGAN:
1. Identifikasi temuan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran atas penyajian LK tahun sebelumnya.
2. Untuk temuan yang sudah ditindaklanjuti dilihat implementasinya saat ini.
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
6 . Pemantauan Tindaklanjut LHP

Tujuan Pemeriksaan:
1. Untuk mengetahui dan menilai apakah terdapat hasil pemeriksaan tahun sebelumnya yang mempengaruhi kewajaran penyajian dan
atau pengungkapan informasi keuangan dalam laporan keuangan Tahun 20XX.
2. Untuk menentukan kemungkinan terjadinya penyimpangan berulang seperti yang ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya.

Prosedur Pemeriksaan:
1. Dapatkan Hasil Pemeriksaan (tahun sebelumnya) yang dilakukan terhadap entitas yang diperiksa.
2. Pelajari hasil pemantauan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan tersebut.
3. Identifikasi temuan pemeriksaan yang dapat mempengaruhi kewajaran penyajian dan atau pengungkapan informasi keuangan dalam
laporan keuangan Tahun 20XX.
MATRIKS PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN KAP ATAS BELANJA BLU XYZ TA 20XX DAN 20xx
PEMERIKSAAN TAHUN 200Y

Temuan Pemeriksaan Rekomendasi


No Tindak Lanjut yg Diperiksa
Judul Jml Nilai Uraian Jml Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Hasil Pemantauan
Penyerahan
Rekomendasi Tdk S.rekomendasi Belum Tidak ditindak Tidak dapat ditindak Ket
Kepada Negara
Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai
(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
7 . Pemahaman entitas
A. Tujuan Pemahaman atas Entitas:
Untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis yang memerlukan perhatian yang
mendalam.
B. Prosedur Pemahaman atas Entitas:
1. Untuk memperoleh gambaran jelas atas entitas:
• Dapatkan dan pelajari Undang-Undang Pembentukan Klien dan dokumen lainnya yang dapat menunjukkan dasar hukum
pendirian, luas wilayah, dan jumlah penduduk.
• Dapatkan dan pelajari struktur organisasi Klien.
2. Untuk mengetahui Kekuatan Lingkungan:
• Dapatkan dan pelajari Laporan Realisasi Anggaran tahun lalu untuk mengetahui sumber pendapatan Klien dan
pembiayaan Klien.
• Lakukan analisis mengenai sumber pendapatan dan pembiayaan Klien untuk mengetahui jenis pendapatan dan pembiayaan
yang paling mendukung secara signifikan pendapatan dan pembiayaan Klien.
3. Berdasarkan dokumen yang diperoleh pada butir 2 di atas, lakukan analisis Tren untuk mengetahui Tren yang signifikan
tahun lalu atas Pendapatan Klien, Belanja Klien serta Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan.
4. Pelajari hubungan antara hutang piutang melalui perolehan dan telahaan atas data.
5. Dapatkan, inventarisasi dan pelajari peraturan yang mempengaruhi BLU.
6. Dapatkan dan pelajari permasalahan-permasalahan terkait faktor sosial dan faktor politik yang mempengaruhi BLU, baik
dari hasil pemeriksaan sebelumnya, surat pengaduan, harian kabar dan dokumen lainnya.
7. Pelajari komponen pemahaman SPI yang meliputi lingkungan pengendalian, untuk menentukan dampak dari lingkungan
entitas terhadap risiko bidang kerja dan laporan keuangan.
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
8 . Proses Bisnis
No Proses Bisnis No Proses Bisnis/Subproses Bisnis
. .
1 Proses Penyusunan Anggaran 1 Penganggaran
2 Perubahan Anggaran
3 Pelaksanaan dan Penatausahaan Pendapatan 2 Penerimaan Pendapatan

3 Pengelolaan Penggajian dan Belanja Pegawai

4 Pengadaan Barang Jasa dan Modal


4 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja 5 Pengelolaan Belanja, Hibah, Bantuan Sosial, Tidak Terduga,
dan Transfer
6 Pengelolaan Investasi dan Pembiayaan
5 Penatausahaan dan Pertanggungjawaban 7 Pengelolaan Kas di Bendahara
Bendahara
6 Pengelolaan Aset tetap 8 Aset tetap digunakan atau tidak

7 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 9 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
9 . Pemahaman Pengendalian
No Pemahaman SPI Ya Tida
k
1. Organisasi
a. Apakah jajaran pimpinan entitas BLUD telah memahami sepenuhnya tanggungjawab pengendalian yang mereka miiki terkait proses LK BLUD?
b. Bagaimana kelengkapan struktur organisasi yang dimiliki entitas BLUD dan kemampuannya dalam menyediakan arus informasi yang diperlukan untuk
mengelola kegiatan operasional BLUD dan penyusunan LK BLUD?
c. Apakah jajaran pimpinan entitas memiliki pengetahuan, pengalaman dan pelatihan dalam rangka proses laporan keuangan BLUD?

2. Kebijaksanaan
a. Apakah manajemen memandang penting fungsi pengolahan data, fungsi akuntansi, keandalan laporan keuangan dan perlindungan terhadap kekayaan
entitas?
b. Apakah fungsi akuntansi dipandang hanya sebagai unit pencatat atau sebagai alat untuk menguji pengendalian atas berbagai aktifitas entitas?
3. Personalia
a. Apakah setiap personil BLUD menyadari tanggungjawab dan ekspektasi terhadap mereka sehubungan dengan berjalannya BLUD?
b. Apakah personil baru BLUD diberikan pengertian tentang tanggungjawab dan ekspektasi terhadap mereka sehubungan dengan berjalannya BLUD?
4. Prosedur
Mereviu pencatatan atas transaksi, dengan menguji :
1. Apakah setiap transaksi BLUD telah diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna mendukung pengendalian operasi dan pengambilan keputusan:
2. Apakah pengklasifikasian dan pencatatan tersebut telah meliputi seluruh siklus mulai dari otorisasi, inisiasi, pemrosesan sampai dengan klasifikasi
final dalam pencatatan secara keseluruhan

5. Pembukuan dan pencatatan


Apakah setiap transaksi telah diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna mendukung proses penyajian LK BLUD?
6. Pengawasan
a. Apakah internal auditor BLUD memiliki pengetahuan BLU yang memadai?
b. Apakah internal auditor BLUD dilibatkan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan BLUD?
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Jika anda dalam melakukan pemeriksaan BLU/D mengalami situasi seperti ini ?
1. Pemeriksa belum memiliki prosedur audit?
2. Masih bingung memulai pemeriksaan
3. Terlalu banyak yang direncanakan takut memulai dan tidak efektif
4. Kendala penyusunan kertas kerja audit
5. Belum memiliki kerangka kerja pelaksanaan audit yang efektif dan efisien
6. Belum memiliki klu memperoleh temuan Sistem Pengendalian Intern
7. Belum memiliki klu memperoleh temuan Kepatuhan Undang-undang
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
. Pelaksanaan pemeriksaan terdiri dari :
1

1. Asersi auditee 10. Aset tetap


2. Penerimaan (cash basis = LRA , accrual ✓ Tanah
basis = LO) ✓ Peralatan dan Mesin
3. Pengeluaran Belanja pegawai (cash basis ✓ Gedung dan Bangunan
= LRA , accrual basis = LO) ✓ Jalan, Irigasi dan Jaringan
4. Pengeluaran Barang dan jasa (cash basis ✓ Aset tetap lainnya
= LRA , accrual basis = LO) ✓ Konstruksi dalam pengerjaan
5. Pengeluaran Belanja Modal (cash basis = ✓ Akumulasi penyusutan
LRA , accrual basis = LO) 11. Aset takberwujud
6. Kas dan setara kas 12. Aset lain-lain
7. Investasi Jangka pendek 13. Utang perhitungan Fihak ketiga
8. Piutang 14. Pendapatan diterima dimuka
9. Biaya dibayar dimuka 15. Utang Belanja
10. Persediaan
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
1.Pengujian Asersi Auditee
Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua asersi manajemen dalam informasi
keuangan, efektifitas pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan yang
berlaku meliputi:
Keberadaan dan keterjadian
Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 20xx dan seluruh
transaksi penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang disajikan dalam LRA TA 20xx benar-benar
ada dan terjadi selama periode tersebut serta telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai.
Kelengkapan
Bahwa semua aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang dimiliki telah dicatat dalam Neraca dan seluruh
transaksi penerimaan BLU, belanja dan pembiayaan yang terjadi selama Tahun 20xx telah dicatat dalam
LRA.
Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam Neraca benar-benar dimiliki atau hak dari BLU dan utang yang
tercatat merupakan kewajiban Nama Klien pada tanggal pelaporan.
Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja, serta pembiayaan telah disajikan dengan jumlah dan
nilai semestinya, diklasifikasikan sesuai dengan standar/ketentuan yang telah ditetapkan, dan
merupakan alokasi biaya/anggaran tahun 20xx.
Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan dan telah
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
1. Penerimaan (cash basis = LRA , accrual basis = LO)

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Complience Test Substantif Tes
Penyajian Laporan
Keuangan
1 Pendapatan yang disajikan sudah prosedur pencatatan dan pengendalian Pendapatan yang disajikan Teliti apakah terdapat Lakukan pengujian pisah
sesuai dengan periode berkenan atas realisasi pendapatan overstate (dalam verifikasi intern terhadap batas atas transaksi
mengajukan SPM dan SP2D transaksi pendapatan BLU penerimaan yang diajukan
Pengesahan, Satker BLUD pada saat pengajuan SPM dalam SPM dan SP2D
diberikan waktu paling dan SP2D Pengesahan pengesahan pada triwulan
lambat 10 hari setelah ke-4 dengan bukti-bukti
triwulan terakhir) pendukungnya.

2 Seluruh pendapatan BLU prosedur pencatatan dan pengendalian Pendapatan yang disajikan Teliti apakah terdapat Laporan pengujian atas
berdasarkan SAP telah disajikan atas realisasi pendapatan understated, karena verifikasi intern terhadap SPM dan SP2D Pengesahan
terdapat pendapatan yang transaksi pendapatan beserta dokumen-dokumen
belum dimasukkan dalam BLUD pada saat pengajuan pendukungnya telusui ke
SPM dan SP2D Pengesahan SPM dan SP2D Pengesahan buku-buku catatan
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Penerimaan BLU (LRA dan LO)

1. Bandingkan angka di penerimaan di LO dan LRA dengan rinciannya, bila berbeda jadikan temuan.
2. Bandingkan angka penerimaan di LO dan LRA dengan summary penerimaan per nama customer, bila
berbeda jadikan temuan
3. Periksa kelengkapan otorisasi, bila ada yang tidak diotorisasi /tidak lengkap jadikan temuan
4. Identifikasi seluruh rekening bank dalam bentuk giro maupun tabungan pastikan bahwa jasa giro dan bunga
tabungan atas rekening tersebut masuk ke pendapatan, bila tidak ada jadikan temuan
5. Konfirmasi bank atas bunga deposito, bila hasil konfirmasi berbeda jadikan temuan
6. Wawancara auditee pastikan rekening penerimaan adalah milik BLU, bila menggunakan rekening pribadi
jadikan temuan
7. Periksa pisah batas penerimaan, sesuai dengan proses bisnis, apabila ada perbedaan dapat direklasifikasi
ke Pendapatan diterima dimuka.
8. Pastikan seluruh rekening penerimaan telah dicatat, apabila tidak semua jadikan temuan
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
2. Pengeluaran Belanja Pegawai (cash basis = LRA , accrual basis = LO)

Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan

• Belanja BLUD yang • prosedur pencatatan dan • Belanja yang disajikan overstated 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian pisah
disajikan sudah pengendalian atas (dalam mengajukan SPM dan SP2D batas atas transaksi
sesuai dengan realisasi Belanja Pengesahan, Satker BLUD
pejabat pengesahan.
penerimaan
periode berkenan penyuaunan SPM dan diberikan waktu paling lambat 10 2. Reviu bukti kas uji petik
yangdiajukan dalam SPM
• Seluruh Belanja SP2D Pengesahan harai setelah triwulan terakhir). apakah telah diotorisasi
BLUD berdasarkan • Terdapat prosedur • Belanja yang disajikan dan SP2D pengesahan
SAP telah disajikan pencatatan dan understated, karena terdapat
dengan lengkap. pada triwulan ke 4
pengendalian atas belanja yang belum dimasukkan beserta bukti-bukti
realisasi Belanja pada dam SPM dan SP2D Pengesahan pendukungnya.
saat konversi laporan
2. Lakukan pengujian atas
keuangan BLUD dan
penyusunan SPM dan SPM dan SP2D
SP2D Pengesahan Pengesahan beserta
dokumen-dokume n
pendukungnya telusuri
ke buku-buku catatan
yang ada
3. Konfirmasi perjalanan
dinas
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Pegawai (LRA dan LO)

1. Teliti apakah terdapat SPM TA-1 yang dicairkan pada TA diperiksa, bila ada catat sebagai temuan
2. Teliti apakah terdapat Tambahan Penghasilan yang diberikan kepada pegawai. Bila ada catat sebagai temuan.
3. Teliti apakah terdapat pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan melebihi aturan. Jika ada, catat sebagai
temuan pemeriksaan.
4. Teliti apakah nilai tambahan penghasilan telah sesuai dengan yang diatur BLU, bila ada catat sebagai temuan.
5. Identifikasi klasifikasi penerimaan tarif untuk menentukan prosentase yang tepat dalam menentukan besaran belanja
penunjang operasional BLU, bila melebihi batas catat sebagai temuan
6. Lakukan perhitungan besaran belanja penunjang operasional Direktur BLU, bila ada perbedaan signifkan jadikan temuan.
7. Bandingkan hasil realisasi dan anggaran belanja penunjang operasional, bila melebih anggaran catat sebagai temuan.
8. Identifikasi Tarif Keuangan Pegawai, bila ada tunjangan tidak melebihi dasar catat sebagai temuan
9. Lakukan analisa ketepatan perhitungan Tunjagan, bila melebihi catat sebagai temuan.
10. Periksa SPM dan SP2D, bila ada otorisasi tidaks sesuai aturan catat sebagai temuan
11. Periksa SPM dan SP2D, bila tidak diotorisasi catat sebagai temuan
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
2. Pengeluaran Belanja Barang dan Jasa (cash basis = LRA , accrual basis = LO)

Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Laporan Keuangan

• Belanja BLUD yang


disajikan sudah sesuai
• prosedur pencatatan dan
pengendalian atas
• Belanja yang disajikan overstated
(dalam mengajukan SPM dan SP2D
1. Uji pelaksanaan 1. Lakukan pengujian pisah batas

dengan periode berkenan
Seluruh Belanja BLUD
realisasi Belanja
penyuaunan SPM dan
Pengesahan, Satker BLUD
diberikan waktu paling lambat 10
otosisasi pejabat atas pengeluaran Lakukan
berdasarkan SAP telah SP2D Pengesahan harai setelah triwulan terakhir). pengesahan. pengujian atas SPM dan SP2D
disajikan • Terdapat prosedur • Belanja yang disajikan
pencatatan dan understated, karena terdapat 2. Reviu bukti kas uji Pengesahan beserta dokumen-
pengendalian atas belanja yang belum dimasukkan
realisasi Belanja pada dam SPM dan SP2D Pengesahan petik apakah telah dokume n pendukungnya telusuri
saat konversi laporan
keuangan BLUD dan
diotorisasi dengan ke buku-buku catatan yang ada
penyusunan SPM dan
SP2D Pengesahan
lengkap. 2. Minta daftar belanja Barang dan
3. Reviu kontrak Jasa, kemudian cek fisik
pengadaan sesuai hasilnya.
dengan aturan 3. Minta keterangan atas belanja
pengadaan barang Barang dan Jasa yang tidak
dan jasa selesai
4. Ambil sampel 5 kontrak dan cek
fisik.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Barang dan Jasa (LRA dan LO)

1. Pastikan bahwa jumlah Beban Barang dan Jasa (non persediaan misalnya Beban Jasa, Beban Pemeliharaan,
Beban Perjalanan Dinas) yang dilaporkan dalam LO merupakan kewajiban BLU tahun berjalan, apabila tidak
ada anggaran jadikan temuan.
2. Bandingkan selisih antara realisasi Belanja Barang dan Jasa (non persediaan) di LRA dengan Beban Barang
dan Jasa (non persediaan) yang disajikan dalam LO dengan saldo utang terkait (jika ada, misalnya utang
jasa layanan kesehatan, hutang jasa listrik dll). Semestinya saling berkaitan cash basis maupun accrual
basis, bila tidak berkaitan jadikan temuan.
3. Minta daftar Belanja Barang dan cek fisik nya apabila tidak dapat diverifikasi jadikan temuan.
4. Konfirmasi Belanja jasa bila dilakukan pihak ketiga, bila dokumen tidak meyakinkan jadikan temuan.
5. Periksa otorisasi Dokumen Belanja Barang dan Jasa bila tidak lengkap otorisasi maupun otorisasi diluar
kewenangan jadikan temuan.
6. Periksa kriteria pengadaan barang dan jasa sesuai aturan BLU, bila tidak berlandaskan aturan jadikan
temuan.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
2. Pengeluaran Belanja Modal (cash basis = LRA , accrual basis = LO)

Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan

• Belanja BLUD yang • prosedur pencatatan dan • Belanja yang disajikan overstated 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian pisah
disajikan sudah pengendalian atas (dalam mengajukan SPM dan SP2D batas atas transaksi
sesuai dengan realisasi Belanja Pengesahan, Satker BLUD
pejabat pengesahan.
penerimaan
periode berkenan penyuaunan SPM dan diberikan waktu paling lambat 10 2. Reviu bukti kas uji petik
yangdiajukan dalam SPM
• Seluruh Belanja SP2D Pengesahan harai setelah triwulan terakhir). apakah telah diotorisasi
BLUD berdasarkan • Terdapat prosedur • Belanja yang disajikan dan SP2D pengesahan
SAP telah disajikan pencatatan dan understated, karena terdapat
dengan lengkap. pada triwulan ke 4
pengendalian atas belanja yang belum dimasukkan beserta bukti-bukti
realisasi Belanja pada dam SPM dan SP2D Pengesahan pendukungnya.
saat konversi laporan
2. Lakukan pengujian atas
keuangan BLUD dan
penyusunan SPM dan SPM dan SP2D
SP2D Pengesahan Pengesahan beserta
dokumen-dokume n
pendukungnya telusuri
ke buku-buku catatan
yang ada
3. Cek fisik belanja modal
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Modal (LRA dan LO)

1. Periksa apakah nilai Belanja Modal yang tercantum dalam LRA didukung oleh dan sesuai dengan Daftar Pengadaan atas Belanja Modal, bila
tidak sesuai anggaran jadikan temuan.
2. Bandingkan prestasi pekerjaan pengadaan modal (melalui Berita Acara Penyerahan Aset Tetap dan cek fisik) dengan realisasi pembayaran
belanja modal (SP2D) dari Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan BLU, bila prestasi tidak sesuai dengan perjanjian jadikan temuan.
3. Dapatkan sampel kontar kemudian teliti apakah metode penentuan rekanan telah sesuai ketentuan BLU apabila tidak sesuai ketentuan
jadikan temuan.
4. Periksa dan bandingkan nilai jaminan penawaran berdasarkan realisasi dan aturan BLU, apabila tidak sesuai ketentuan jadikan temuan.
5. Lakukan konfirmasi kepada lembaga penerbit terkait keberadaan dan kebenaran nilai jaminan penawaran apabila konfirmasi bermasalah
jadikan temuan.
6. Dapatkan SPMK dan kontrak pengadaan barang, lalu bandingkan tanggal pelaksanaan berdasarkan kontrak dan pelaksanaan. Jika terdapat
perbedaan antara tanggal kontrak dan pelaksanaan tanpa adanya addendum, periksa apakah keterlambatan tersebut telah dikenakan
denda, bila tidak dikenakan jadikan temuan.
7. Lakukan perhitungan ulang atas denda untuk menguji kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku, apabila tidak sesuai jadikan temuan.
8. Dapatkan nilai jaminan pemeliharaan, dan pastikan nilai jaminan tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila tidak sesuai
dengan aturan jadikan temuan.
9. Periksa kelengkapan dokumen belanja modal. Lengkapi dokumen atas belanja modal, bila tidak lengkap jadikan temuan
✓ Review RKS (Rencana Kerja dan Syarat)
✓ Review Kontrak
✓ Review Kurva S
✓ Liat progres berapa persentase dan pemabayarannya harus dibawah progres
✓ Liat tanggal SLO (Sertifikat Layak Operasi)
✓ Liat tanggal ULO (Uji Layak Operasi)
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
3. Kas dan setara kas

Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Complience Test Substantif Test
Penyajian Laporan
Keuangan
Mengetahui dan Terdapat 1. Salah saji (overstated 1. Uji Kebijakan otorisasi 1. Tes Saldo Awal
meyakinkan saldo kebijakan dan undestated) mutasi tandatangan bukti 2. Melakukan cash
kas BLUD yang akuntansi, sistem saldo kas menurut pengeluaran opname (seluruh kas)
tercantum pada dan prosedur SAP laporan keuangan BLUD 2. Reviu kelengkapan 3. Melakukan konfirmasi
neraca satker didasarkan SAP atas otorisasi bank (seluruh bank)
BLUD sesuai SAP penerbitan SPM dan 3. Reviu penyimpanan kas 4. Reviu rekonsiliasi bank
SP2D Pengesahan. kecil. 5. Pemeriksaan batas
2. Saldo kas yang disajikan
waktu
tidak sesuai dengan SAP
6. Prosedur analisis
dan peraturan lainnya
7. Dokumentasi 3 bukti
kas
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Kas dan Setara Kas

1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan jadikan temuan dan
ajukan koreksi
2. Uji Kebijakan otorisasi tandatangan bukti pengeluaran, apabila tidak lengkap otorisasi dan bukan diotorisasi
pejabat BLU berwenang jadikan temuan
3. Reviu penyimpanan kas kecil.
4. Melakukan cash opname (seluruh kas), bila terjadai perbedaan antara catatan dan fisik jadikan temuan
5. Melakukan konfirmasi bank (seluruh bank), apabila ada perbedaan saldo rening baik pisah batas jadikan
temuan.
6. Reviu rekonsiliasi bank, apabila tidak dilakukan konsisten dan selisih tidak diselesaikan jadikan temuan
7. Prosedur analisis dengan arus kas, apabila selisih didiskusikan dan ajukan jurnala koreksi
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
7. Piutang

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan saldo Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
piutang BLUD yang tercantum pada akuntansi, sistem dan undestated) mutasi saldo piutang akuntansi terkait, juga 2. Mendapatkan daftar piutang
neraca satker BLUD berdasarkan SAP prosedur SAP. menurut laporan keuangan BLUD. ketentuan lain dengan (karyawan, lembaga lain, usaha).
telah disajian sesuai dengan standar 2. Saldo piutang yang disajikan tidak penyajian, kelengkapan 3. Melakukan konfirmasi piutang.
yang ada (Penyajian, Kelengkapan dan sesuai dengan daftar piutang dan dan pengungkapan 4. Review daftar piutang beserta
Pengungkapan). peraturan lainnya. saldo piutang, apakah dengan umur piutang (Aging
telah sesuai dengan Receivable).
daftar piutang yang 5. Mengambil 3 sample dokumen
dimiliki. Bendahara: Penerimaan dan
Pengeluaran.
6. Lakukan prosedur alternative bila
perlu.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Piutang

1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan jadikan temuan dan
ajukan koreksi
1. Mendapatkan daftar piutang berdasarkan custumer, karyawan, dan lainnya; bila selisih diskusikan ajukan
jurnal koreksi
2. Melakukan konfirmasi piutang 100%, apabila jawaban piutang bermasalah konfirmasikan, ajukan jurnal
koreksi.
3. Lakukan prosedur alternative bila tidak dijawab konfirmasi dan diskusikan.
4. Review daftar piutang beserta dengan umur piutang (Aging Receivable), apabila perhitungan tidak sesuai
dengan ketentuan BLU diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
8. Biaya dibayar dimuka

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan saldo biaya Terdapat kebijakan Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
dibayar dimuka BLUD yang tercantum akuntansi, sistem dan undestated) mutasi saldo biaya akuntansi terkait, juga 2. Mendapatkan daftar rincian biaya
pada neraca satker BLUD berdasarkan prosedur SAP. dibayar dimuka menurut laporan ketentuan lain dengan dibayar dimuka.
SAP telah disajian sesuai dengan keuangan BLUD. penyajian, kelengkapan 3. Review mutasi saldo biaya dibayar
standar yang ada (Penyajian, dan pengungkapan dimuka.
Kelengkapan dan Pengungkapan). saldo piutang, apakah 4. Memberikan penjelasan saldo
telah sesuai dengan signifikan biaya dibayar dimuka.
daftar piutang yang 5. Melakukan pemeriksaan pada polis
dimiliki. asuransi.
6. Melakukan analisis apakah diperlukan
amortisasi atau dibebankan.
7. Mengambil 3 sample dokumen
Bendahara pengeluaran.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Biaya Dibayar Dimuka

1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan ajukan koreksi
2. Mendapatkan daftar rincian biaya dibayar dimuka, apabila ada biaya jangka waktu setahun ajukan jurnal
koreksi.
3. Review mutasi saldo biaya dibayar dimuka apabila tidak ada mutasi pembebanan lakukan jurnal koreksi.
4. Wawancara penjelasan saldo signifikan biaya dibayar dimuka, apabila tidak beralasan diasetkan lakukan
jurnal koreksi.
5. Melakukan pemeriksaan pada polis asuransi.
6. Melakukan analisis apakah diperlukan amortisasi atau dibebankan apabila tidak sesuai dengan aturan lakukan
koreksi.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
9. Persediaan
No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
• Persediaan telah • Terdapat • Persediaan yang rusak dan • Teliti apakah persediaan yang • Tes saldo awal
diklasifikasikan pemeriksaan fisik kadaluarsa tidak dihapuskan diperoleh dicatat dengan • Melakukan opname fisik persediaan
sesuai dengan SAP persediaan secara dalam neraca menggunakan identifikasi bandingkan dengan GL.
• Mengetahui dan reguler dan telah • Salah saji dikarenakan yang memadai • Inventarisasi persediaan rusak, kadaluarsa
meyakinkan bahwa direkonsiliasi pencatatan mutasi persediaan • Teliti apakah terdapat dan hilang
saldo persediaan dengan catatan tidak berdasarkan metode prosedur untuk persediaan • Reviu apakah terdapat jumlah mutasi
sudah sesuai dengan persediaan yang tepat sesuai karakterisik rusak, kadaluarsa dan hilan tambah dan kurang. Jika ada telusuri lebih
SAP (Penyajian dan • Persediaan persediaan sehingga jumlah dan dapatkan dokumen lanjut, minta bukti pendukung penerimaan
Pengungkapan) disajikan sesuai persediaan akhir tahun tidak pencatatan atas kondisi dan pengeluaran persediaan.
dengan SAP sesuai dengan fisiknya persediaan tersebut. • Dapatkan data semua persediaan pada
• Pastikan pengungkapan satker, lakukan secara berjenjang.
persediaan telah memadai • Lakukan pengujian tambah kurang atas
perhitungan saldo dan cek kebuku
pendukung
• Lakukan pemeriksaan batas waktu apakah
terdapat transaksi penambahan persediaan
yang berasal tida pada tahun yang
berkenaan
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Persediaan

1. Uji saldo awal saldo audited persediaan tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan ajukan
koreksi
2. Bandingkan pemeriksaan fisik persediaan bandingkan dengan GL, apabila ada perbedaan ajukan jurnal
koreksi.
3. Inventarisasi persediaan rusak, kadaluarsa dan hilang apabila teridentifikasi ajukan jurnal koreksi dan
jadikan temuan.
4. Bandingkan mutasi tambah dan kurang dengan GL apabila tidak dapat dibandingkan ajukan jurnal koreksi.
5. Dapatkan data semua persediaan pada satker, periksa seluruh fisik apabila ada yang tidak dicatata lakukan
jurnal koreksi.
6. Lakukan pengujian tambah kurang atas perhitungan saldo dan cek kebuku pendukung, apabila tidak dicatat
pada kartu stock jadikan temuan.
7. Lakukan pemeriksaan batas waktu apakah terdapat transaksi penambahan persediaan yang berasal tidak
pada tahun yang berkenaan, apabila teridentifikasi ajukan jurnal koreksi
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
10. Aset tetap
✓ Tanah ✓ Aset tetap lainnya
✓ Peralatan dan Mesin ✓ Konstruksi dalam pengerjaan
✓ Gedung dan Bangunan ✓ Akumulasi penyusutan
✓ Jalan, Irigasi dan Jaringan
No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
• Aset telah • Klasifikasi sesuai • Penyajian aset tetap • Teliti apakah aset tetap yang • Tes saldo awal
diklasifikasikan dengan SAP memisahkan klasifikasi aset diperoleh dicatat dengan • Cek fisik aset tetap bandingkan dengan
dengan pantas • Pencatatan dan tetap yang masih digunakan menggunakan identifikasi yang catatan.
• Mengetahui dan peingiktisaran atas dengan yang tidak dapat memadai. • Inventarisasi legalisasi kepemilikan
menyakinkan bahwa penyajian aset digunakan • Teliti apakah terdapat prosedur • inventarisasi jumlah Aset Tetap yang
saldo aset tetap tetap • Salah saji untuk aset tetap yang rusak, tidak dimanfaatkan dan aset tetap yang
(kecuali tanah) sudah (understated/Overstated) aset kedaluarsa dan hilang dan masih dimanfaatkan dalam kegiatan
sesuai dengan SAP tetap dapatkan dokumen pencatatan operasional dan/atau hilang,
(Penyajian dan atas kondisi aset tetap • Uji perhitungan penyusutan
Pengungkapan tersebut.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Aset Tetap

1. Uji saldo awal saldo audited aset tetap tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan ajukan
koreksi
2. Periksa daftar apakah aset tetap dengan fisik nya yaitu Tanah, Gedung Bangunan, Peralatan Mesin, Jalan
Irigasi dan Jaringan, apabila ada yang tidak sesuai catatan ajukan jurnal koreksi dan jadikan temuan
3. Teliti apakah terdapat aset tetap yang rusak, kedaluarsa dan hilang dan dapatkan dokumen pencatatan atas
kondisi aset tetap tersebut bila ada jadikan temuan.
4. Periksa legalisasi kepemilikan aset tetap, bila surat menyurat legalisasi tidak dapat diverifikasi jadikan
temuan
5. inventarisasi jumlah Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan aset tetap yang masih dimanfaatkan dalam
kegiatan operasional dan/atau hilang, ajukan jurnal koreksi
6. Uji perhitungan penyusutan bila tidak sesuai dengan kebijakan akuntansi ajukan jurnal koreksi
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
11. Aset takberwujud

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
Mengetahui dan Pencatatan dan Salah saji Reviu pelaksanaan penyusunan • Tes saldo awal
menyakinkan bahwa peingiktisaran atas (understated/Overstated) aset konversi laporan keuangan BLU dan • Melakukan pemeriksaan terhadap bukti
saldo aset tak penyajian aset tak tak berwujud verifikasi internal untuk kepemilikan asset tak berwujud,
berwujud sudah sesuai berwujud memastikan bahwa pengungkapan legalitas dari asset tak berwujud yang
dengan SAP (Penyajian atas penyajian saldo aset tak dimiliki BLU.
dan Pengungkapan berwujud telah memadai • Uji amortisasi
• Uji penambahan dan pengurangan
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Aset Tak Berwujud

1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal tahun berjalan, apabila berbeda ajukan jurnal
koreksi
2. Melakukan pemeriksaan terhadap bukti kepemilikan asset tak berwujud, legalitas dari asset tak berwujud
yang dimiliki BLU, bila dokumen tidak memadai jadikan temuan
3. Verifikasi perhitugan amortisasi apabila tidak memiliki dasar jadikan temuan
4. Verifikasi penambahan dan pengurangan apabila tidak dapat diverifikasi ajukan jurnal koreksi
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
13. Utang perhitungan Fihak ketiga

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan saldo utang Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
kepada fihak ketiga BLUD yang akuntansi, sistem dan undestated) mutasi saldo utang akuntansi terkait, juga 2. Mendapatkan daftar utang fihak
tercantum pada neraca satker BLUD prosedur SAP. fihak ketiga menurut laporan ketentuan lain dengan ketiga.
berdasarkan SAP telah disajian sesuai keuangan BLUD. penyajian, kelengkapan 3. Melakukan konfirmasi utang.
dengan standar yang ada (Penyajian, 2. Saldo utang fihak ketiga yang dan pengungkapan 4. Review daftar utang fihak ketiga
Kelengkapan dan Pengungkapan). disajikan tidak sesuai dengan saldo utang fihak beserta jatuh tempo utang.
daftar utang fihak ketiga dan ketiga, apakah telah 5. Mengambil 3 sample dokumen
peraturan lainnya. sesuai dengan daftar Bendahara: Penerimaan dan
utang fihak ketiga yang Pengeluaran.
dimiliki. 6. Lakukan prosedur alternative bila
perlu.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Hutang Fihak Ketiga

1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal tahun berjalan, apabila berbeda ajukan jurnal
koreksi
2. Mendapatkan daftar utang fihak ketiga berdasarkan kreditur, bila saldo tidak cocok diskusikan ajukan
jurnal koreksi.
3. Melakukan konfirmasi utang 100%, apabila menerima konfirmasi selisih disekusikan dan ajukan jurnal koreksi
4. Review daftar umur utang fihak ketiga beserta jatuh tempo utang, apabila tidak sesuai hasil konfirmasi
diskusikan dan ajukan jurnal koreksi
5. Lakukan prosedur alternative bila hasil konfirmasi tidak dibalas dan selisih
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
14. Pendapatan diterima dimuka

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan saldo Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
pendapatan diterima dimuka BLUD akuntansi, sistem dan undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, juga 2. Mendapatkan rincian penerimaan
yang tercantum pada neraca satker prosedur SAP. pendapatan diterima dimuka ketentuan lain dengan pendapatan diterima dimuka.
BLUD berdasarkan SAP telah disajian menurut laporan keuangan BLUD. penyajian, kelengkapan 3. Review rincian pendapatan diterima
sesuai dengan standar yang ada 2. Saldo pendapatan diterima dimuka dan pengungkapan dimuka sampai dengan tanggal
(Penyajian, Kelengkapan dan yang disajikan tidak sesuai dengan saldo pendapatan pemeriksaan.
Pengungkapan). jumlah penerimaan dan peraturan diterima dimuka, 4. Mengambil 3 sample dokumen
lainnya. apakah telah sesuai Bendahara Penerimaan.
dengan jumlah 5. Lakukan prosedur alternative bila
penerimaan yang perlu (melakukan konfirmasi).
diterima oleh
bendahara.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya

1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal Pendapatan Diterima Dimuka tahun berjalan,
apabila berbeda ajukan jurnal koreksi
2. Mendapatkan rincian penerimaan pendapatan diterima dimuka apabilia selisih diskusikan dan ajukan jurnal
koreksi
3. Review rincian pendapatan diterima dimuka percustumer sampai dengan tanggal pemeriksaan, apabila selisih
dengan GL diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
4. Lakukan prosedur alternative bila perlu (melakukan konfirmasi) untuk meyakini saldo Pendapatan Diterima
Dimuka.
5. Lakukan uji pisah batas tanggal neraca, bila tidak sesuai dengan waktu pisah batas diskusikan dan ajukan
jurnal koreksi.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
15. Utang Belanja

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan saldo utang Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
belanja BLUD yang tercantum pada akuntansi, sistem dan undestated) mutasi saldo utang akuntansi terkait, juga 2. Mendapatkan daftar utang belanja.
neraca satker BLUD berdasarkan SAP prosedur SAP. belanja menurut laporan keuangan ketentuan lain dengan 3. Melakukan konfirmasi utang.
telah disajian sesuai dengan standar BLUD. penyajian, kelengkapan 4. Review daftar utang belanja beserta
yang ada (Penyajian, Kelengkapan dan 2. Saldo utang utang yang disajikan dan pengungkapan jatuh tempo utang.
Pengungkapan). tidak sesuai dengan daftar utang saldo utang belanja, 5. Mengambil 3 sample dokumen
utang dan peraturan lainnya. apakah telah sesuai Bendahara: Penerimaan dan
dengan daftar utang Pengeluaran.
belanja yang dimiliki. 6. Lakukan prosedur alternative bila
perlu.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BLU
Langkah-langkah pemeriksaan Hutang Belanja

1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal Hutang Belanja tahun berjalan, apabila
berbeda ajukan jurnal koreksi
2. Dapatkan daftar utang belanja apabila tidak sesuai dengan GL diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
3. Melakukan konfirmasi utang apabila jawaban konfirmasi berbeda, diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
4. Review daftar utang belanja beserta jatuh tempo utang, apabila tidak sesuai dengan dokumen diskusikan
dan ajukan jurnal koreksi.
5. Lakukan prosedur alternative bila konfirmasi tidak dijawab, yaitu peristiwa setelah tanggal neraca apabila
berbeda diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
6. Periksa pisah batas di akhir tahun saldo Hutang Belanja, apakah saldo fluktuatif perubahannya untuk
meningkatkan performa LO, apabila tidak sesuai akukan jurnal koreksi dan jadikan temuan
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
Jika anda dalam melakukan Pelaporan Pemeriksaan BLU/D mengalami situasi seperti ini ?
1. Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan yang dilakukan sering mengalami keterlambatan dari
jadwal yang sudah ditentukan?
2. Kesulitan penyajian temuan yang terdiri dari kriteria, kondisi, sebab, akibat
3. Kesulitan dalam merumuskan rekomendasi setelah temuan
4. Kesulitan dalam penyajian Laporan Hasil Pemeriksaan.
5. Bagaimana tehnik penyampaian pemeriksaan yang baik?
6. Kesulitan dalam menyampaikan dasar dari pemberian opini pengecualian
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
1. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (Buku 2)
2. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Undang-Undang (Buku 3)
3. Pelaporan Hasil Temuan
4. Materialitas akhir – materi exel
5. Analisis Laporan Keuangan Audited – materi exel
6. Matriks Penentuan Opini – materi exel
7. Summary temuan BLU/D
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
1. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (Buku 2)
Laporan atas pengendalian intern harus mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan yang
dianggap sebagai “kondisi yang dapat dilaporkan”, sebagaimana dinyatakan dalam SPKN. Pengungkapan temuan yang perlu
dilaporkan, dilakukan sebagai berikut :
1. Apabila temuan pengendalian intern tersebut secara material berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan, pemeriksa
mengungkapkan uraian singkat temuan tersebut dalam LHP yang memuat opini atas kewajaran laporan keuangan sebagai alasan
pemberian opini
2. Pengungkapan semua temuan pengendalian intern secara terinci dilaporkan dalam laporan atas Pengendalian Intern.

Beberapa contoh”kondisi yang dapat dilaporkan” sebagai berikut :


1. Tidak ada pemisahan tugas yang memadai sesuai dengan tujuan pengendalian yang layak.
2. Tidak ada reviu dan persetujuan yang memadai untuk transaksi, pencatatan akuntansi atau output dari suatu system.
3. Tidak memadainya berbagai persyaratan untuk pengamanan aset.
4. Bukti kelalaian yang mengakibatkan kerugian, kerusakan atau penggelapan aset.
5. Bukti bahwa suatu system gagal menghasilan output yang lengkap dan cermat sesuai dengan tujuan pengendalian yang
menentukan oleh entitas yang diperiksa karena kesalahan penerapan prosedur pengendalian.
6. Bukti adanya kesengajaan mengabaikan pengendalian intern oleh pihak yang mempunyai wewenang, sehingga menyebabkan
kegagalan tujuan menyeluruh system tersebut.
7. Bukti kegagalan untuk menjalankan tugas yang menjadi bagian dari pengendalian intern, seperti tidak dibuatnya rekonsiliasi
atau pembuatan rekonsiliasi tidak tepat waktu
8. Kelemahan dalam lingkungan pengendalian, seperti tidak adanya tingkat kesadaran yang memadai tentang pengendalian dalam
organisasi tersebut.
9. Kelemahan yang signifikan dalam disain atau pelaksanaan pengendalian intern yang dapat mengakibatkan pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berdampak langsung dan material atas LK.
10. Kegagalan untuk melakukan tindaklanjut dan membentuk system informasi pemantauan tindaklanjut untuk secara sistematis
dan tepat waktu memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pengendalian intern yang sebelumnya telah diketahui
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
2. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Perundang-undangan (Buku 3)
LHP atas laporan keuangan harus mengungkapkan bahwa pemeriksa telah melakukan pengujian atas
kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berpengaruh langsung dan material
terhadap penyajian laporan keuangan.

Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, dimuat
sebagai temuan pemeriksaan dalam LHP atas kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan. Pengungkapan
ketidakpatuhan yang perlu dilaporjan dilakukan sebagai berikut :
1. Apabila ketidakpatuhan tersebut secara material berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan, pemeriksa
mengungkapkan uraian singkat ketidakpatuhan tersebut dalam LHP yang memuat opini atas kewajaran laporan
keuangan sebagai alasan pemberian opini.
2. Pengungkapan semua temuan terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang
ditemukan selama pemeriksaan secara terinci dilaporkan dalam Laporan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan.
LHP tentang kepatuhan dapat mengungkapkan :
1. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk pengungkapan atas
penyimpangan administrasi, pelanggaran atas perikatan perdata, maupun penyimpangan yang mengandung unsur
tindak pidana.
2. Dalam hal ditemukan atau diduga ada unsur pelanggaran hokum, pemeriksa mengungkapkan unsur atau dugaan
pelanggaran hokum tersebut dalam LHP terkait dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
3. Ketidakpatuhan yang signifikan
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
3. PELAPORAN HASIL TEMUAN
(JUDUL TEMUAN PEMERIKSAAN)

1. Kondisi
(Menceritakan mengenai kondisi yang terjadi sebenarnya di lapangan.)

2. Kriteria
(Mendeskripsikan isi kondisi yang seharusnya. Berisi mengenai pembanding atau dasar aturan yang
dipakai. Contoh (Peraturan Pemerintah, Undang-Undang)

3. Sebab
(Menjelaskan mengenai apa yang menjadi penyebab terjadinya perbedaan antara kondisi yang terjadi di
lapangan dengan kriteria yang telah ditetapkan)

4. Akibat
(Menjelaskan apa saja akibat yang ditimbulkan jika kondisi tersebut dijalankan berbeda dengan kriteria
yang telah ditetapkan.)
5. Rekomendasi
(memberikan rekomendasi yang layak dapat dilakukan bagi auditee)
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
7.a Summary temuan BLU/D

No Pemda Nama BLUD Permasalahan SPI/UU


1 Pemerintah Provinsi BLUD Sultan Ahmed - Pemungutan pendapatan belum didukung dengan tarif jasa layanan SPI
- Terdapat penerimaan pendapatan yang digunakan untuk kepentingan pribadi SPI
Aceh
RSUD Sultan Beyezid Penyajian nilai Piutang praktik mahasiswa Unsyiah dalam hasi audit KAP tidak berdasarkan hasil konfirmasi. SPI
2 Pemkab Karo RSUD Sultan Sulaiman Terjadi ketekoran kas yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Bendahara Pengeluaran, permasalahan ini menjadi SPI
salah satu pengecualian atas LK Pemkab Karo Tahun 2018 (Opini WDP)
3 Pemkab Humbang RSUD Sultan Selim Terdapat selisih saldo persediaan obat-obatan dan BHP Alkes antara laporan persediaan degan fisik persediaan SPI

Hasundutan
4 Pemkab Deli RSUD Sultan Abdul Hamid Pencatatan persediaan obat-obatan dan BHP Alkes antara laporan persediaan dengan fisik persediaan. SPI

Serdang
5 Pemkot Banda Aceh RSUD Ibrahim Pasha Pengelolaan dan penyajian nilai persediaan masih menggunakan pencatatan secara manual meskipun sudah SPI
terdapata Aplikasj Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
6 Pemkot Aceh Barat RSUD Sultan Mehmed - Pagu anggaran belanja modal peralatan dan mesin pada DPA berbeda dengan RBA SPI
- Realisasi belanja modal melebihi pagu anggaran menimbulkan utang bagi RSUD
7 Pemkab Aceh BLUD Sultan Murad Pencatatan saldo utang hanya berdasarkan pada nilai estimasi sehingga terjadi kelebihan pencatatan saldo utang SPI

Selatan
8 Pemkab Aceh Barat RSUD Sultan Mustafa - Kebijakan penatausahaan keuangan BLUD belum ditetapkan olej Direktur RSUTP meliputi standar pencatatan SPI
dan pelaporan, mekanisme/alur kerja/SOP antara unit pengelola keuangan dan pengawasan. SPI
Daya - Terdapat selisih kurang saldo kas karena adanya pemberian uang muka kerja yang tidak didukung bukti, SPI
pinjaman pribadi yang hanya didukung bukti kuitansi dan pengeluaran yang tidak dapat ditelusui
penggunaannya/tidak ada bukti pertanggungjawaban.
- Bagian rawat inap terlambat menyampaikan dokumen kelengkapan administrasi sebagai syarat pengajuan
klaim manfaat pelayanan kesehatan BPJS sehingga terjadi pengingkatan jumlah utang kepada pihak ketiga.
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
7b. Summary temuan BLU/D - lanjutan
No Pemda Nama BLUD Permasalahan SPI/UU
9 Pemprov Sumbar RSUD Istanbul - Ambang batas realisasi belanja terhadap perubahan pendapatan belum ditetapkan sehingga terjadi pelampauan SPI
anggaran belanja.
- Kelebihan pembayaran belanja makan dan minum
10 Provinsi Riau RSUD Ankara - Pembayaran ongkos kirim yang tidak dilengkapi invoice Penyedia kepada perusahaan ekspedisi. SPI
11 Provinsi Babel RS Jiwa Boshphorus - Kekurangan volume atas pekerjaan pembangunan gedung rawat jalan SPI
12 Provinsi Lampung RS Jiwa Edirne - Satuan Pengawasan Intern belum berjalan SPI
- Standar Operasional Prosedur Keuangan dan Akuntansi belum memadai SPI
- Sistem Pencatatan Laporan Keuangan dilakukan masih manual SPI
- Realisasi pengeluaran melebihi anggaran yang ditetapkan SPI
- Pendapatan parkir belum masuk sebagai penerimaan BLU SPI
- Pendapatan Ambulan mesti dirapihkan SPI
- Rapid test sebagai upaya pencegahan covid belum dilakukaan SPI
- Pendapatan legalisir belum dirapihkan SPI
- Jadwal pengadaan audit KAP terlambat dari ketentuan SPI
- Pendapatan diklat dan penelitian belum dicatat rapih SPI
- Gaji pegawai non PNS masih dibawah UMR UU
13 Kementrian Kesehatan BLU - Ketertiban pengelolaan persediaan di klinik SPI
Provinsi Lampung Konstatinopel - Satuan Pengawasan Intern belum Optimal SPI
- Kontrak Pengadaaan Atribut CV. Dyna Mandiri belum selelesai SPI
14 Kementrian BLU Hagia - Ketertiban administrasi persediaan SPI
Perindustrian Provinsi Sophia - Pencatatan transaksi bendahara belum rapih SPI
Lampung - Pengusahaan kelancaraan piutang SPI

Anda mungkin juga menyukai