Anda di halaman 1dari 65

PENGELOLAAN KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

Ananto Budiono, SE., M.AP


STRUKTUR ANGGARAN BLUD

Berdasarkan Pasal 50 s.d 57 Permendagri


79/2018 terdapat 3 (tiga) bagian pos akun besar :

Pendapatan Belanja Pembiayaan


BLUD BLUD BLUD
STRUKTUR ANGGARAN BLUD – PENDAPATAN BLUD

Pendapatan
BLUD

a.Jasa a.Hasil kerjasama a.Lain-lain


a.Hibah a.APBD pendapatan BLUD
layanan dengan pihak lain
yang sah

Komisi, 1)Pengemba
Jasa giro potongan Investasi
ngan usaha
ataupun bentuk
Keuntungan
lain sebagai
selisih nilai
Pendapatan akibat dari
tukar rupiah
bunga penjualan
terhadap
dan/atau
mata uang
pengadaan
asing
barang
dan/atau jasa
oleh BLUD
SUMBER PENDAPATAN BLUD
Jasa layanan
Jasa giro
Hibah
Pendapatan bunga
Pendapatan Hasil kerjasama
BLUD dengan pihak lain
keuntungan selisih nilai tukar rupiah
APBD terhadap mata uang asing
Lain-lain pendapatan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai
BLUD yang sah akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang
dan/atau jasa oleh BLUD

Investasi

Pengembangan Usaha
PENGANGGARAN PENDAPATAN BLUD PADA APBD
Menjadi anggaran defisit pada RKA
Pendapatan SKPD yang dicatat sbg RK PPKD
baik secara UP/GU/TU/LS
BLUD

a.Jasa a.Hasil kerjasama a.Lain-lain pendapatan


a.Hibah a.APBD
layanan dengan pihak lain BLUD yang sah

KELOMPOK: PAD
JENIS: LAIN-LAIN PAD YANG SAH
OBYEK: PENDAPATAN BLUD
RINCIAN OBYEK: PENDAPATAN BLUD
SUB RINCIAN OBYEK: PENDAPATAN BLUD

BUKAN RETRIBUSI DAERAH


STRUKTUR BIAYA BLUD
(Pasal 63 s.d Pasal 65 Permendagri 61/2007)

Biaya BLUD
Untuk membiayai : program peningkatan
pelayanan, kegiatan pelayanan dan kegiatan
pendukung pelayanan.

Biaya Operasional Biaya Non-Operasional


Dalam rangka menjalankan tugas Dalam rangka menunjang tugas
dan fungsi dan fungsi

Biaya Pelayanan Biaya Umum & Administrasi


Berhubungan langsung Tidak berhubungan langsung dengan
dengan kegiatan pelayanan kegiatan pelayanan

1. biaya pegawai; 1. biaya pegawai; 1. biaya bunga;


2. biaya bahan; 2. biaya administrasi kantor; 2. biaya administrasi bank;
3. biaya jasa pelayanan; 3. biaya pemeliharaan; 3. biaya kerugian penjualan aset tetap;
4. biaya pemeliharaan; 4. biaya barang dan jasa; 4. biaya kerugian penurunan nilai; dan
5. biaya barang dan jasa; 5. Biaya promosi; dan 5. biaya non operasional lain-lain.
6. biaya pelayanan lain 6. biaya umum & administrasi lain

Biaya depresiasi & amortisasi Biaya depresiasi & amortisasi


STRUKTUR ANGGARAN BLUD – BELANJA BLUD
Belanja
BLUD

a.Belanja a.Belanja
Operasi Modal

a.Belanj Belanja Belanja


a Belanja Belanja Belanja Belanja
Belanja Belanja Modal Modal Modal
a.Belanja Modal Modal
Barang Modal Gedung Jalan, Aset
Pegawai Bunga Lain Peralatan dan Irigasi dan Tetap
Aset
dan Tanah dan Mesin Bangunan Lainnya
Jaringan Lainnya
Jasa
PENGANGGARAN BELANJA BLUD PADA APBD
Belanja
BLUD

a.Belanja a.Belanja
Operasi Modal

a.Belanj a.Belanj Belanja Belanja Belanja Belanja


Belanja Belanja Belanja Belanja
Gedung Jalan, Aset
a a Barang Peralatan Aset
Bunga Lain Tanah dan Mesin
dan Irigasi dan Tetap
Pegawai dan Jasa Bangunan Jaringan Lainnya Lainnya

Program: Penunjang Urusan Pemerintah Daerah


Kegiatan : Peningkatan Pelayanan BLUD
Sub Kegiatan: Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD

a.Belanja
a.Belanja Modal
Operasi

a.Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja


a.Belanja Belanja Belanja Belanja
Barang Belanja Belanja Peralatan Gedung dan Jalan, Irigasi Aset Tetap Aset
Pegawai Bunga Bantuan Tanah
dan Jasa Subsidi Hibah dan Mesin Bangunan dan Jaringan Lainnya Lainnya
BLUD BLUD Sosial BLUD BLUD BLUD
BLUD BLUD BLUD BLUD

TIDAK SAMPAI OBYEK DAN RINCIAN OBYEK RINCIAN ADA DALAM RBA
STRUKTUR ANGGARAN BLUD – PEMBIAYAAN BLUD

Pembiayaan
BLUD

a.Penerimaan a.Pengeluaran
Pembiayaan Pembiayaan

a.Sisa lebih
perhitungan Pembayaran
Penerimaan
anggaran tahun a.Divestasi Investasi pokok
utang/pinjaman
anggaran utang/pinjaman
sebelumnya
PENERIMAAN PEMBIAYAAN BLUD – SILPA TA SEBELUMNYA

Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya adalah


saldo kas BLUD baik dari dana BLUD yang sampai dengan tanggal 31 Desember
tahun sebelumnya masih terdapat pada rekening kas BLUD dan/atau rekening
kas Bendahara Penerimaan/Pengeluaran BLUD baik yang ada di Bank maupun
yang tunai.

Berdasarkan pasal 95 Permendagri 79/2018 menjelaskan bahwa Sisa lebih


perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya harus dianggarkan di RBA
berdasarkan proyeksi dan/atau catatan historis tahun-tahun sebelumnya agar
bisa digunakan pada awal tahun anggaran yang berkenaan.
PENERIMAAN PEMBIAYAAN BLUD – SILPA TA SEBELUMNYA

untuk menutup defisit anggaran SILPA BLUD tahun


SiLPA BLUD tahun anggaran
melalui penerimaan pembiayaan sebelumnya dianggarkan di
sebelumnya
jika ada RBA

Terdapat SiLPA tahun 20x1 sebesar Rp100.000.000,00


CONTOH
Terdapat SiLPA tahun 20x2 sebesar
Rp120.000.000,00

Pada tahun 20x3 dilakukan penyusunan RBA tahun


20x4

Proyeksi anggaran Silpa tahun sebelumnya dalam


RBA pada pos akun penerimaan pembiayaan tahun
20x4 dapat ditentukan sebesar Rp110.000.000,00
PENERIMAAN PEMBIAYAAN BLUD – DIVESTASI & PINJAMAN
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya adalah rencana penggunaan saldo kas BLUD yang
sampai dengan tanggal 31 Desember tahun sebelumnya masih terdapat pada rekening kas BLUD dan/atau
rekening kas Bendahara Penerimaan/Pengeluaran BLUD, baik yang ada di Bank maupun yang tunai

Divestasi adalah rencana penarikan dana karena BLUD menarik investasi jangka pendek, seperti deposito jangka
pendek 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan.

Penerimaan utang/pinjaman adalah rencana penerimaan dana dari kewajiban berupa utang/pinjaman, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Dalam RBA yang dianggarkan adalah hanya utang/pinjaman jangka Panjang meliputi penerimaan pokok
utang/pinjaman yang harus dilunasi pada tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian
utang/pinjaman yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penganggaran penerimaan utang/pinjaman jangka pendek dapat dilakukan di perubahan anggaran, baik atas
realisasi utang/pinjaman jangka pendek yang dilakukan sebelum perubahan anggaran maupun setelah
perubahan anggaran.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN BLUD – INVESTASI & PELUNASAN PINJAMAN

Investasi adalah rencana pengeluaran dana BLUD untuk melakukan atau menempatkan
investasi jangka pendek, seperti deposito jangka pendek 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)
bulan.

Pembayaran utang/pinjaman adalah rencana pengeluaran dana untuk membayar atau


melunasi atau melakukan cicilan kewajiban berupa utang/pinjaman yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Dalam RBA yang dianggarkan adalah hanya pembayaran pokok utang/pinjaman jangka
panjang meliputi pokok utang/pinjaman yang harus dilunasi pada tahun anggaran
berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian utang/pinjaman yang bersangkutan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penganggaran pembayaran pokok utang/pinjaman jangka pendek dapat dilakukan di
perubahan anggaran, baik atas realisasi utang/pinjaman jangka pendek yang dilakukan
sebelum perubahan anggaran maupun setelah perubahan anggaran.
KOMPONEN PEMBIAYAAN BLUD

SiLPA tahun
sebelumnya

Penerimaan Divestasi
Pembiayaan

Penerimaan
Pembiayaan Utang/Jaminan
BLUD Jangka Panjang

Investasi
Pengeluaran
Pembiayaan Pembayaran
pokok utang/
pinjaman
ILUSTRASI PENGANGGARAN UNTUK PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
UTANG/PINJAMAN JANGKA PANJANG

Atas kesepakatan
Pimpinan RSD dan Pihak
Kreditur, maka RBA tahun 20x2, RBA
Pimpinan RSD akan tahun 20x3, dan RBA
RBA mulai tahun 20x1
menganggarkan pada tahun 20x4 akan
akan dianggarkan pada
RBA utang jangka dianggarkan pada pos
pos akun penerimaan
panjang sebesar Rp150 akun pengeluaran
pembiayaan sebesar
milyar untuk jangka pembiayaan masing-
Rp150 milyar
waktu selama 3 (tiga) masing sebesar Rp50
tahun untuk pinjaman milyar
yang terjadi di tahun
20x0.
ILUSTRASI PENGANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN UNTUK
POS AKUN DIVESTASI DAN INVESTASI

Kesepakatan
Pimpinan BLUD
dan Pihak Ketiga,
maka Pimpinan RBA mulai tahun pada RBA tahun
BLUD akan 20x1 akan 20x1 juga akan
menganggarkan dianggarkan pada dianggarkan pada
pada RBA investasi pos akun pos akun
jangka pendek pengeluaran penerimaan
berupa deposito pembiayaan untuk pembiayaan untuk
sebesar Rp50 juta investasi deposito divestasi deposito
untuk jangka sebesar Rp50 juta sebesar Rp50 juta
waktu selama 3
(tiga) bulan di
tahun 20x1.
PROSES PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

Pasal 58 s.d Pasal 64 Permendagri 79/2018 , menyusun RBA mengacu pada


Renstra BLUD dan evaluasi kinerja pelaksanaan BLUD sebelumnya. RBA
disusun berdasarkan :
Anggaran Berbasis Kinerja, merupakan analisis kegiatan yang
berorientasi pada pencapaian output dengan penggunaan sumber
daya secara efisien.

Standar Satuan Harga, merupakan harga satuan setiap unit


barang/jasa yang berlaku disuatu daerah yang ditetapkan KDH

Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan


akan diperoleh dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, hibah,
hasil kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya, APBD,
dan sumber pendapatan BLUD lainnya.
a. KINERJA TAHUN BERJALAN
RBA b. ASUMSI MAKRO DAN MIKRO
(PMDN c. TARGET KINERJA
61/2007) d. ANALISIS DAN PERKIRAAN BIAYA SATUAN
e. PERKIRAAN HARGA
f. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA
g. BESARAN PERSENTASE AMBANG BATAS
h. PROGNOSA LAPORAN KEUANGAN
i. PERKIRAAN MAJU (FORWARD ESTIMATE)
j. RENCANA PENGELUARAN INVESTASI/
MODAL
k. RINGKASAN PENDAPATAN DAN BIAYA UTK
KONSOLIDASIAN DGN RKA-SKPD/APBD
KOMPONEN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan

Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan

Perkiraan harga

Besaran persentase ambang batas

Perkiraan maju atau forward estimate

Standar Pelayanan Minimal


PROSES PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
RBA Pendapatan
BLUD

RBA per Rincian RBA Ringkasan RBA


RBA Belanja
Kegiatan/Unit BLUD BLUD
BLUD
BLUD

RBA Pembiayaan
BLUD

Ringkasan Rincian anggaran


pendapatan, belanja pendapatan, belanja Perkiraan harga
dan pembiayaan dan pembiayaan

Besaran persentase Perkiraan maju atau Standar Pelayanan


ambang batas forward estimate Minimal
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN BLUD
FORMAT RKU
FORMAT RBA BELANJA PER KEGIATAN
FORMAT RINGKASAN RBA (PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN)
FORMAT RINCIAN RBA PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
BESARAN PERSENTASE AMBANG BATAS
Pengeluaran BLUD yang bersumber dari: jasa layanan; hibah tidak terikat;
hasil kerjasama dengan pihak lain; lain-lain pendapatan BLUD yang sah,
diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume kegiatan
pelayanan.
Pengeluaran BLUD ini merupakan belanja yang disesuaikan dengan
perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA dan DPA yang telah
ditetapkan secara definitif.

Ambang batas adalah besaran persentase realisasi belanja yang


diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA.

Anggaran BLUD yang tercantum dalam RBA dan DPA dapat bertambah atau
berkurang dari yang direncanakan sepanjang bertambah atau berkurangnya
terkait dengan pendapatan secara proporsional (flexible budget).
BESARAN PERSENTASE AMBANG BATAS
Flexible budget tersebut ditetapkan dengan besaran ambang batas,
dihitung memperhitungkan fluktuasi kegiatan operasional, meliputi:

1 1)Dihitung tanpa memperhitungkan saldo awal kas;


1)Kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain dari pendapatan
2 APBD tahun berjalan dengan realisasi 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya;
1)Kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD selain pendapatan APBD dengan
3
prognosis tahun anggaran berjalan;
1)Ditetapkan dalam RBA dan DPA (berupa catatan informasi persentase ambang
4 batas);
1)Merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat dicapai, terukur, rasional dan
5
dapat dipertanggungjawabkan; dan
1)Penggunaan ambang batas apabila target pendapatan (Non APBD) diprediksi
6 melebihi yang telah ditetapkan dalam RBA dan DPA.
CONTOH PERHITUNGAN AMBANG BATAS DAPAT DIJELASKAN PADA TABEL DIBAWAH INI:

NO Tahun ANGGARAN REALISASI/ SELISIH


PROGNOSA Rp. %
1 2 3 4 5=(4-3) 6=(5/3X100)
1 (20XX-2) 5.000 7.000 2.000 40
2 (20XX-1) 9.000 11.000 3.000 33,33
3 (20XX) 11.000 15.000 4.000 36,36
JUMLAH 109,69
Berdasarkan tabel diatas, terdapat besaran ambang batas RBA tahun anggaran (20XX+1) = (109,69 : 3) = 36,56% dari
rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan
BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1). Untuk itu, apabila rencana belanja bersumber dari pendapatan jasa layanan,
hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, Tahun Anggaran (20XX+1), misal diperkirakan
Rp.13.000.000.000,- maka besaran ambang batas 36,56% X Rp13.000.000.000,- = Rp.4.752.800.000,-
Dengan demikian, apabila realisasi belanja BLUD masih dibawah (Rp.13.000.000.000,- + Rp.4.752.800.000,-) =
Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dengan melaporkan kepada PPKD. Sedangkan apabila pendapatan
melebihi Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dari kelebihan pendapatan tersebut setelah mendapatkan
persetujuan dari kepala daerah terlebih dahulu dan dituangkan dalam bentuk peraturan kepala daerah.
PENYUSUNAN PERKIRAAN MAJU (FORWARD ESTIMATE)
Bagian dari konsep Kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) atau multi-term
expenditure framework (MTEF). Hal penting dalam KPJM, yakni:
Penggunaan pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan.

1)Pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran.

1)Implikasi biaya atau kebutuhan dana.

Memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui.

Menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.

Terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan.

Untuk keperluan kelengkapan RBA, format penyajian Penyusunan Perkiraan Maju (Forward Estimate) dilakukan
dengan menyajikan Rincian RBA BLUD untuk tahun n+2 berdasarkan Kerangka Pendanaan dalam dokumen Renstra
BLUD baik yang sedang berjalan maupun yang akan berjalan.
PROSES KONVERSI RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN MENJADI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

Proses konversi RBA menjadi RKA perlu memperhatikan program, kegiatan, sub
kegiatan dan kode rekening. Konversi RBA menjadi RKA mengacu Permendagri
90 Tahun 2019 dan pemutahirannya tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah .

Konversi Konversi
Pembiayaan Pendapatan
BLUD BLUD

Konversi
Belanja BLUD
FORMAT RKA SKPD – PENDAPATAN BLUD
FORMAT RKA SKPD – BELANJA BLUD
FORMAT RKA SKPD – PEMBIAYAAN BLUD
ALUR PENYUSUNAN RBA DAN RKA DARI UPTD SAMPAI KE PEMDA

“ Setelah
RBA dikonversi dan
BLUD disusun ”

RKA
SKPD
“ Agar dapat tersusun
Rancangan APBD
suatu Pemerintah DOKUMEN “ RKA diserahkan
Daerah ” dari SKPD ”

PPKD

TAPD “ Ditelaah Tim


Anggaran Pemerintah
Daerah ”
ALUR PENYUSUNAN RBA DAN RKA DARI UPTD SAMPAI KE PEMDA
PEMDA diwakili
PPKD

SKPD A SKPD B

UNIT SKPD B yg bertugas sbg


RKA Konsolidator

RBA RKA
RKA
Konsolidasi
UPT RBA

RBA RBA RBA RBA


Unit Organisasi

Bersifat Khusus/UPT
UPT A UPT B UPT C UPT D
PROSES PENGAJUAN DAN PENETAPAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

SKPD PPKD TAPD

DITUANGKAN DALAM PENELAAHAN


RANPERDA APBD
UNTUK DITETAPKAN
HASIL TELAAH
RBA RKA- MENJADI PERDA
DIGUNAKAN SEBAGAI
SKPD APBD
DASAR
PERTIMBANGAN
INTEGRASI/KONSOLIDASI ALOKASI APBD UNTUK
BLUD

UPTD/ BLUD

RBA
PERUBAHAN RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)
Perubahan RBA dapat dilakukan karena beberapa hal sebagai berikut:

1 • Pergeseran Anggaran Belanja BLUD

2 • Penggunaan Ambang Batas

3 • Penggunaan SiLPA BLUD Tahun Sebelumnya

4 • Penyesuaian SiLPA BLUD Tahun Sebelumnya

Realisasi keempat hal


tersebut walaupun
sebelum perubahan RBA,
Keempat hal tersebut Keempat hal tersebut Pada waktu masuknya
RKA-SKPD dan RAPBD,
dapat menyebabkan ditetapkan melalui jadwal dilakukan
pelaksanaan belanja telah
perubahan RBA yang perubahan RBA Belanja perubahan RKA-SKPD dan
dilaksanakan setelah
kemudian akan dikonversi per Kegiatan yang RAPBD, realisasi Keempat
mendapatkan persetujuan
dan dikonsolidasikan pada ditandatangani Pemimpin hal tersebut digunakan
dari kepala daerah melalui
RKA-SKPD untuk BLUD yang kemudian akan untuk melakukan
peraturan kepala daerah,
selanjutnya menjadi mempengaruhi anggaran perubahan RBA, RKA-SKPD
realisasi pelaksanaan
Perubahan RAPBD. kas. dan RAPBD.
belanja tersebut diajukan
dalam perubahan RBA,
RKA-SKPD dan RAPBD.
PERGESERAN ANGGARAN BELANJA BLUD
Adakalanya karena perubahan situasi dan kondisi misalnya karena meningkatnya pendapatan
atau terdapat kebutuhan mendesak atas suatu barang maka RBA dapat mengalami pergeseran.

Pasal 61 ayat (4) Permendagri 79/2018 menjelaskan bahwa BLUD dapat melakukan pergeseran
rincian belanja, sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis belanja pada DPA untuk
selanjutnya disampaikan kepada PPKD.

BLUD dapat melakukan pergeseran RBA selama memperhatikan beberapa aspek


penting berikut ini:

Dapat
Tertib Efektivitas
Efisiensi Transparansi dipertanggung
administrasi pelayanan
jawabkan
PERGESERAN ANGGARAN BELANJA BLUD

Sementara dari aspek pertimbangan, BLUD dapat melakukan


pergeseran RBA dengan memperhatikan hal-hal berikut:
• Prioritas pelayanan.
• Kecepatan pelayanan.
• Kesinambungan layanan.
• Kondisi darurat.
• Tidak melebihi pagu belanja.

Adapun pertimbangan lain yang dapat mengakibatkan RBA mengalami


pergeseran adalah sebagai berikut:
• BLUD memiliki fleksibilitas dalam penganggaran.
• RKA-SKPD hanya terdapat tiga rekening akun pos besar, yaitu pendapatan, belanja dan pembiayaan, sedangkan di RBA
BLUD dapat memiliki banyak rincian objek.
• Terdapat variabel tidak terduga dalam harga barang/jasa.
PENGGUNAAN AMBANG BATAS
Ambang batas merupakan besaran persentase anggaran bersumber
dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan
dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.

ambang batas adalah besaran persentase realisasi belanja yang


diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA.

Apabila BLUD menggunakan ambang batas dalam realisasi belanja


maka BLUD tersebut harus melakukan perubahan RBA tanpa
melakukan perubahan DPA.
PENGGUNAAN SILPA BLUD TAHUN SEBELUMNYA

Pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran BLUD (SiLPA


tahun sebelumnya) dalam tahun anggaran berikutnya, apabila
belum dianggarkan dan dalam kondisi mendesak dapat
dilaksanakan mendahului perubahan APBD.

Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya mendahului perubahan


APBD tersebut dilakukan dengan perubahan RBA tanpa
melakukan perubahan DPA.
PENYESUAIAN SILPA BLUD TAHUN SEBELUMNYA

Apabila BLUD telah menganggarkan SiLPA tahun sebelumnya,


harus dilakukan penyesuaian anggaran dengan melakukan
koreksi berdasarkan saldo kas BLUD per 31 Desember yang
telah diaudit.

Koreksi tersebut dilakukan melalui mekanisme perubahan


RBA yang ditampung dalam perubahan APBD mengikuti
ketentuan mekanisme perubahan APBD.
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA BLUD
FORMAT DOKUMEN RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN PEMBIAYAAN BLUD
FORMULIR RINCIAN RKU PER RUANGAN PERUBAHAN
FORMULIR RINCIAN RKU PER RUANGAN PERUBAHAN
FORMULIR PERUBAHAN RINGKASAN PERUBAHAN RBA (PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN)
FORMULIR RINCIAN PERUBAHAN RBA PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
FORMAT RKA PERUBAHAN PENDAPATAN
FORMAT RKA RINCIAN BELANJA PERUBAHAN
FORMAT RKA PEMBIAYAAN PERUBAHAN
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN, BELANJA
DAN PEMBIAYAAN BLUD
(diatur lbh lanjut dgn PERKDH)

BERDASARKAN
LAPORAN LAPORAN DAN SPTJ, BERDASARKAN SP3BP, SECARA
PENDAPATAN, DANA NON MELAMPIRKAN SPTJ
Ka. SKPD PPKD MELAKUKAN
BELANJA DAN
DISAMPAIKAN KE Ka. MENERBITKAN SP3BP PENGESAHAN DGN BERKALA KPD
PEMBIAYAAN APBD SKPD UTK DISAMPAIKAN KE MENERBITKAN SP2BP
PPKD PPKD

PENATAUSAHAAN
DALAM PELAKSANAAN
PENDAPATAN PENATAUSAHAAN ANGGARAN BLUD
DAN PENERIMAAN PENATAUSAHAAN
BELANJA
MELAKUKAN
DAN PENATAUSAHAAN
PENGELUARAN UTANG PENATAUSAHAAN
DAN PERSEDIAAN,
PENATAUSAHAAN KEUANGAN PALING
PIUTANG ASET TETAP SEDIKIT (diatur dgn
DAN EKUITAS PerKDH)
INVESTASI
PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PENGELOLAAN KAS BLUD

Pasal 8 dan 9 Permendagri 79/2018: pihak


yang berwenang menjadi pejabat pelaksana
anggaran BLUD adalah Pemimpin BLUD

Pemimpin BLUD bertindak selaku kuasa pengguna


anggaran/kuasa pengguna barang dan pada
umumnya memiliki status sebagai pegawai negeri sipil

Pasal 6 ayat (2) Permendagri 79/2018: sebutan


pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat teknis
disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku di BLUD
PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PENGELOLAAN KAS BLUD

Pasal 10 PMDN 79/2018 : Pejabat Keuangan dalam


melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai
penanggungjawab keuangan dan dibantu oleh:

Bendahara Bendahara
Penerimaan Pengeluaran

Ketiganya harus dijabat oleh pegawai negeri sipil, diangkat


dan diberhentikan oleh kepala daerah
PENGELOLAAN KAS BLUD

MENAMPUNG PENERIMAAN DAN PENGELUARAN


KAS
Dalam pengelolaan kas, BLUD menyeienggarakan:
• perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas
• pemungutan pendapatan atau tagihan
• penyimpanan kas dan mengelola rekening BLUD
PEMIMPIN MEMBUKA REKENING KAS • pembayaran
BLUD SESUAI DENGAN KETENTUAN • perolehan sumber dana untuk menutup defisit
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN jangka pendek
• pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh
pendapatan tambahan
Penerimaan BLUD dilaporkan setiap hari disetorkan
seluruhnya ke rekening kas BLUD dan dilaporkan
kepada pemimpin BLUD melalui pejabat keuangan
 JASA LAYANAN BLUD.
 HIBAH
 HASIL KERJASAMA DGN PIHAK KETIGA
 LAIN-LAIN PENDAPATAN BLUD
PENGELOLAAN REKENING DI BLUD

Pada mekanisme ini semua Bendahara Penerimaan BLUD dan


penerimaan dan Bendahara Pengeluaran BLUD
Rekening kas BLUD berlaku seperti Bendahara
pengeluaran kas BLUD
dipegang oleh Pejabat bermuara di Rekening kas
Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran di Pemda dan
Keuangan. BLUD dipegang oleh Pejabat memiliki rekening bank tersendiri
Keuangan ini. baik keduanya atau salah satunya.

Bendahara Penerimaan BLUD Pendapatan secara non


dalam batas waktu yang tunai dilakukan dengan cara
ditentukan (untuk Pemda diatur menyetor atau transfer
paling lama 1 hari kecuali keadaan
geografis kurang mendukung atau langsung ke Rekening kas
dana titipan di BLUD) menyetor BLUD dan Rekening
penerimaan yang diterimanya Bendahara Penerimaan
secara tunai ke rekening kas BLUD. BLUD
ALUR UTAMA PENATAUSAHAAN ALUR UTAMA PENATAUSAHAAN KEUANGAN
KEUANGAN APBD BLUD

RenstraSKPD RenstraBLUD

RBA (meliputiDana APBD dan BLUD)


RenjaSKPD

DBA dan Anggaran Kas dana BLUD


RKA SKPD
RKA dan DPA
RKA dan DPAdaridana APBD RKA dan DPAdaridana BLUD
DPA SKPD
AnggaranKas
AnggaranKas dana APBD AnggaranKas dana BLUD

AnggaranKas SKPD
Penatausahaan(meliputiDana APBD dan BLUD) – BKU, BP, LPJ, SPJ
TBP, STS dan NK S-PPD, S-OPD, S-PD SK Pemimpin BLUD SP Pejabat Keuangan

Penatausahaan– BKU, BP, LPJ, SPJ


PelaporanBLUD (meliputiDana BLUD) – BKU, BP, LPJ, SPJ
TBP, STS dan NK SPP, SPM, SP2D
SPTJ LapPdptn,Belanja,PembiayaanBLUD SP3BP SP2BP

PelaporanAkuntansiSKPD –SiklusAkuntansi PelaporanAkuntansi(meliputiDana APBD dan BLUD) –SiklusAkuntansi


62
ALUR UTAMA PENATAUSAHAAN ALUR UTAMA PENATAUSAHAAN KEUANGAN
KEUANGAN APBD BLUD
Disiapkan
RenstraSKPD Disiapkan RenstraBLUD Pemimpin BLUD
Kepala SKPD dibantu Pejabat
RBA dana BLUD yang
dibantu Keuangan dan
telah diperbaiki
Bag/Subag Teknis
Program
berdasarkan hasil RBA (meliputiDana APBD dan BLUD)
RenjaSKPD telaah TAPD
ditandatangani
Pemimpin BLUD
menjadi DBA DBA dan Anggaran Kas dana BLUD
RKA SKPD Disiapkan
Disiapkan Pejabat
PA/KPA RBA dana APBD RKA dan DPA
disahkanRKA dan DPAdaridana APBD Keuangan
dibantu RKA dan DPAdaridana BLUD
menjadi DBA dan Teknis
DPA SKPD Bag/Subag DPA dana BLUD mengikuti prosedur APBD beserta PTK
Program dan dan DPA
AnggaranKas
PPTK mengikuti
AnggaranKas dana APBD
prosedur APBD AnggaranKas dana BLUD

AnggaranKas SKPD
Penatausahaan(meliputiDana APBD dan BLUD) – BKU, BP, LPJ, SPJ
TBP, STS dan NK S-PPD, S-OPD, S-PD SK Pemimpin BLUD Diselenggar
SP Pejabat Keuangan
Diselenggaraka akan
Penatausahaan– BKU, BP, LPJ, SPJ n Pejabat
PelaporanBLUD (meliputiDana BLUD) – BKU, BP, LPJ, SPJ Keuangan
TBP, STS dan NK SPP, SPM, SP2D PPK-
SPTJ LapPdptn,Belanja,PembiayaanBLUD SP3BP SP2BP
SKPD/UKPD dibantu
dibantu Bendahara
Bendahara BLUD
PelaporanAkuntansiSKPD –SiklusAkuntansi PelaporanAkuntansi(meliputiDana APBD dan BLUD) –SiklusAkuntansi
APBD
63
ALUR UTAMA PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD
RBA (meliputi Dana APBD dan BLUD)

DBA dan Anggaran Kas dana BLUD

RKA dan DPA


RKA dan DPA dana APBD RBA dan DBA dana BLUD

Anggaran Kas dana APBD dan BLUD

Penatausahaan (meliputi Dana APBD dan BLUD) – BKU, BP, LPJ, SPJ
TBP, STS dan NK S-PPD, S-OPD dan S-PD SK Pemimpin BLUD SP Pejabat Keuangan

Pelaporan BLUD (meliputi Dana BLUD)


SPTJ Lap Pendapatan, Belanja, Pembiayaan BLUD SP3BP SP2BP

Pelaporan Akuntansi (meliputi Dana APBD dan BLUD) – Siklus Akuntansi


5

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai