Anda di halaman 1dari 75

PENGELOLAAN KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM


DAERAH
DALAM
PERMENDAGRI NOMOR 79
TAHUN 2018
TENTANG
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
(pengganti Permendagri Nomor 61 Tahun
2007)
B
L
U
D
STRATEGI (SOLUSI)
DASAR HUKUM BLUD KEBIJAKAN PERBAIKAN
SEKTOR PELAYANAN PUBLIK
PP 23/2005
DALAM RANGKA
UU 1/2004 Pasal 68-69 diubah dengan MENINGKATKAN
PP 74/2012 PELAYANAN,
PRODUKTIVITAS,
EFISIENSI DAN
UU 23/2014 Pasal 346
EFEKTIVITAS, INSTANSI
PUSAT DAN DAERAH YG
PP 58/2005 diubah dengan TUGAS POKOK DAN
PP 12/2019 FUNGSI MEMBERIKAN
PELAYANAN KPD
MASYARAKAT DIBERIKAN
PERMENDAGRI 79/2018 FLEKSIBILITAS DALAM
(pengganti PMDN 61/2007)
PENGELOLAAN
KEUANGANNYA

PERATURAN KDH
BLUD
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Pasal 346 UU No. 23 Tahun 2014

Daerah dapat membentuk Badan


Layanan Umum Daerah dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan berpedoman
pada ketentuan perundang-undangan

Dimaksud dengan Badan Layanan Umum


Daerah adalah sistem yg diterapkan oleh
satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yg
mempunyai fleksibilitas dalam Pola
Pengelolaan Keuangan sebagai pengecualian
dari ketentuan pengelolaan daerah pada
umumnya
BLUD ADALAH SISTEM YANG
DITERAPKAN OLEH UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS/BADAN DAERAH DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PENGERTIAN
MASYARAKAT YANG MEMPUNYAI BLUD
FLEKSIBILITAS DALAM POLA (PMDN 79/18)
PENGELOLAAN KEUANGAN SEBAGAI
PENGECUALIAN DARI KETENTUAN
PENGELOLAAN DAERAH PADA UMUMNYA

TIDAK MENCARI
BUKAN KELEMBAGAAN
KEUNTUNGAN

PENINGKATAN KINERJA EFISIENSI, PRODUKTIVITAS


LAYANAN, MANFAAT DAN BERDASARKAN PRAKTEK
KEUANGAN BISNIS YG SEHAT
dibentuk untuk
Pengelola BLUD membantu
bertanggung pencapaian
jawab atas tujuan Pemda,
pelaks dengan status
pemberian hukum tidak
KDH layanan umum terpisah dari Dalam
bertanggung Pemda melaksanakan
jawab atas tujuan, BLUD
kebijakan diberikan
penyelengg pelay fleksibilitas
umum dalam
pengelolaan
memberikan layanan keuangannya.
umum scr lebih efektif,
efisien, ekonomis,
transparan dan Pengelolaan
bertanggungjawab keuangan BLUD
dgn memperhatikan merupakan
asas keadilan, TUJUAN DAN bagian dari
pengelolaan
kepatutan dan
manfaat sejalan dgn ASAS BLUD keuangan
daerah.
praktek bisnis yg
sehat, yg
pengelolaannya
dilakukan berdasarkan
kewenangan yg
didelegasikan oleh KDH
IMPLEMENTASI BLUD
(sampai dengan sekarang)

SUSAH BELUM
HAL YG BARU BAGI PEMDA
MERUBAH DIANGGAP
POLA PIKIR (KURANGNYA PEMAHAMAN) PRIORITAS

KDH, WAKIL
TERBATASNYA
KDH, DPRD,
SDM YG
TAPD,
MEMAHAMI INTERNAL EKSTERNAL BADAN/DINAS/
OPERASIONAL
BAG KEU,
BLUD
HUKUM, DLL

DINAMIKA PENGGANTIAN PEJABAT


(INTERNAL DAN EKSTERNAL BLUD)

PEMDA TERMASUK DPRD CENDERUNG BELUM MEMILIKI PEMAHAMAN


YANG SAMA MENGENAI KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS PENERAPAN BLUD

BELUM OPTIMAL
BELUM OPTIMAL

RAGU- TERKAIT DGN REGULASI TAKUT


RAGU DAN PEMAHAMAN

PERMENDAGRI 61/2007 diubah dgn


PERMENDAGRI 79/2018

TERKAIT DGN PEMAHAMAN PIHAK


AUDITOR PENEGAK
EKSTERNAL (KHUSUSNYA YG BLM
BLUD MEMAHAMI ESENSI BLUD) HUKUM

SEMUA YG DILAKUKAN BLUD, SALAH


Keleluasaan dalam PPK dengan menerapkan
praktek bisnis yg sehat untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat tanpa mencari
FLEKSIBILITAS
keuntungan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan masyarakat

Penyelenggara fungsi organisasi berdasarkan


kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam
PRAKTEK BISNIS YANG SEHAT rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
berkesinambungan dan berdaya saing
FLEKSIBILITA
S
BLUD
10. REMUNERASI

9. SiLPA DAN DEFISIT


8. PENGELOLAAN INVESTASI

6. PENGELOLAAN SDM 7. PENGELOLAAN KERJASAMA

5. TARIF

4. PENGELOLAAN UTANG DAN PIUTANG

3. PENGADAAN BARANG JASA

2. PENGELOLAAN BELANJA

1. PENGELOLAAN PENDAPATAN
PENDAPATAN
SKPD/UNIT BUMD/
KERJA BLUD PERUSDA
MASUK REK KAS
MASUK KE REK KASDA MASUK REK KAS BLUD
BUMD/PERUSDA

TIDAK DAPAT DIGUNAKAN DIKELOLA DAN


DIGUNAKAN LANGSUNG
LANGSUNG DIMANFAATKAN SEPENUHNYA

APBD BUKAN MERUPAKAN


APBD SBG PENDAPATAN APBD ”PENYERTAAN MODAL”
PENDAPATAN
APBD MERUPAKAN APBD MERUPAKAN
TIDAK TERGANTUNG APBD
KEWAJIBAN PEMDA KEWAJIBAN PEMDA

Fleksibilitas BLUD terkait pendapatan (dikecualikan dari PerUU-an):


Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan
UU 17/2003 ttg Keuangan Negara  Pasal 3 ayat (1);
 Pasal 3 ayat (6).
UU 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara  Pasal 13 ayat (2);
 Pasal 16 ayat (2);
 Pasal 16 ayat (3).
PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuda  Pasal 57 ayat (1);
 Pasal 59 ayat (1).
Permendagri 13/2006, sebagaimana telah diubah terakhir dengan - Pasal 127 ayat (1)
Permendagri 21/2011 ttg Pedoman Pengelolaan Keuda
BELANJA

SKPD/UNIT BUMD/
BLUD
KERJA PERUSDA
DANA
BERSUMBER DARI
JASA LAYANAN
TIDAK DAPAT (NON APBD),
MELEBIHI PAGU DIBERIKAN DIATUR
ANGGARAN YG FLEKSIBILITAS
SUDAH MELEBIHI PAGU SENDIRI
DITETAPKAN ANGGARAN
(FLEXIBLE
BUDGET) 
AMBANG BATAS

Fleksibilitas BLUD terkait Biaya/Belanja (dikecualikan dari PerUU-an):

Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan

UU 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara Pasal 17 ayat (2)

Permendagri 13/2006, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permendagri 21/2011 Pasal 216 ayat (1), ayat (7)
ttg Pedoman Pengelolaan Keuda
 Pengeluaran BLUD yg bersumber dari:
• Jasa Layanan DIBERIKAN FLEKSIBILITAS
• Hibah tidak terikat DGN MEMPERTIMBANGKAN
• hasil kerjasama dengan pihak lain VOLUME KEGIATAN
• lain-lain pendapatan BLUD yang PELAYANAN
sah.

MERUPAKAN BELANJA YG DISESUAIKAN DGN


PERUBAHAN PENDAPATAN DLM AMBANG
BATAS RBA DAN DPA YG TELAH DITETAPKAN SCR
DEFINITIF

 Ambang batas merupakan besaran persentase anggaran bersumber dari


pendapatan operasional yg diperkenankan dan ditentukan dgn
mempertimbangkan fluktuasi kegiatan ops BLUD
 Besaran persentase realisasi belanja yg diperkenankan melampaui anggr dlm
RBA dan DPA
 Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas, terlebih dahulu
mendapat persetujuan KDH
 Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLUD mengajukan usulan tambahan
anggaran dari APBD kepada PPKD
Anggaran BLUD yang Flexible budget tsb ditetapkan dgn besaran
tercantum dalam RBA ambang batas, dihitung memperhitungkan
dan DPA dapat fluktuasi kegiatan operasional, meliputi:
bertambah atau • dihitung tanpa memperhitungkan saldo awal
berkurang dari yang kas
direncanakan • kecenderungan/tren selisih anggaran
sepanjang bertambah
pendapatan BLUD selain APBD tahun berjalan
atau berkurangnya
terkait dengan dengan realisasi 2 T.A. sebelumnya
pendapatan secara • kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD
proporsional selain APBD dengan prognosis T.A. berjalan
(flexible budget) • ditetapkan dalam RBA dan DPA (berupa
catatan informasi persentase ambang batas)
• merupakan kebutuhan yang dapat diprediksl,
dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan
• Penggunaan ambang batas apabila target
pendapatan (Non APBD) diprediksi melebihi yg
tlh ditetapkan dlm RBA dan DPA
NO THN ANGGARAN REALISASI/ SELISIH
PROGNOSA
Rp. %

1 2 3 4 5=(4-3) 6=(5/3X100)
1 (20XX-2) 5.000 7.000 2.000 40
2 (20XX-1) 9.000 11.000 3.000 33,33
3 (20XX) 11.000 15.000 4.000 36,36
JUMLAH 109,69
Berdasarkan tabel, didapat besaran ambang batas RBA tahun anggaran (20XX+1) =
(109,69 : 3) = 36,56% dari rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan,
hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, Tahun
Anggaran (20XX+1). Untuk itu, apabila rencana belanja bersumber dari pendapatan jasa
layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah,
Tahun Anggaran (20XX+1), misal diperkirakan Rp.13.000.000.000,- maka besaran ambang
batas 36,56% X Rp13.000.000.000,- = Rp.4.752.800.000,-

Dengan demikian, apabila realisasi belanja BLUD masih dibawah (Rp.13.000.000.000,- +


Rp.4.752.800.000,-) = Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dengan
melaporkan kepada PPKD. Sedangkan apabila pendapatan melebihi Rp.17.752.800.000,-
BLUD dapat melaksanakan belanja dari kelebihan pendapatan tersebut setelah
mendapatkan persetujuan dari kepala daerah terlebih dahulu dan dituangkan dalam bentuk
peraturan kepala daerah.
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA

SKPD/UNIT
KERJA • PERPRES PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH

BLUD • TIDAK MENGACU PADA PERPRES


PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BUMD/
PERUSDA • DIATUR SENDIRI

Fleksibilitas BLUD terkait Pengadaan Barang/Jasa (dikecualikan dari PerUU-an):

Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan

Perpres 16/2018 ttg Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah -


PASAL 61 AYAT (1) DAN AYAT (2)
PERPRES 16/2018 TTG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Dikecualikan dari ketentuan dalam Peraturan Presiden ini adalah:


a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum;
b. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif yang
dipublikasikan secara luas kepada masyarakat;
c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis
yang sudah mapan; dan/atau
d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.

Pengadaan Barang/Jasa pada Badan


Layanan Umum diatur tersendiri
dengan peraturan pimpinan Badan
Layanan Umum.
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA
DLM PMDN 79/2018

 Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yg bersumber dari APBD


dilaksanakan berdasarkan ketentuan PerUUan pengadaan barang/jasa
pemerintah
 Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan berdasarkan prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang sehat
 BLUD diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya
dari ketentuan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah

Pengadaan barang dan/atau jasa


 Fleksibilitas diberikan pengadaan BLUD bertujuan utk menjamin:
barang dan/atau jasa yang sumber  Ketersediaan b/j yg lebih bermutu;
dananya berasal dari:  Lebih murah;
• jasa layanan;  Proses pengadaan sederhana dan
• hibah tidak terikat; cepat;
• hasil kerja sama dengan pihak  Mudah menyesuaikan dgn kebutuhan
lain; utk mendukung kelancaran pelay
• lain-lain pendapatan BLUD yang BLUD.
sah.
Ketentuan mengenai pengadaan
barang dan/atau jasa BLUD
diatur dalam peraturan KDH
Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari
hibah terikat dilakukan sesuai dengan:
a. kebijakan pengadaan dari pemberi hibah; atau
b. Peraturan Kepala Daerah sepanjang disetujui pemberi hibah.

Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan oleh pelaksana


pengadaan.

Pelaksana pengadaan dilaksanakan oleh panitia atau unit yang


dibentuk oleh pemimpin untuk melaksanakan pengadaan
barang dan/atau jasa BLUD.

Pelaksana pengadaan terdiri atas personil yang memahami tata


cara pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang
bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan.
BLUD dalam melaksanakan pengelolaan
barang mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai barang milik
daerah
PENGELOLAAN UTANG DAN PIUTANG

SKPD/UNIT BUMD/
KERJA BLUD PERUSDA

TIDAK DAPAT DAPAT MELAKUKAN


UTANG  MELAKUKAN
MELAKUKAN PINJAMAN JK. UTANG DAN
UTANG DAN PANJANG SESUAI PIUTANG
PIUTANG DGN PERUUAN

PIUTANG DAPAT
DIHAPUS SECARA
MUTLAK ATAU
BERSYARAT

Fleksibilitas BLUD terkait Utang/Piutang (dikecualikan dari PerUU-an):

Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan

UU 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara Pasal 39 ayat (1), ayat


(2)

PP 54/2005, diubah PP 30/2011 ttg Pinjaman Daerah -


PIUTANG BLUD
mengelola piutang
sehub dgn
penyerahan barjas
dan/atau transaksi
yg berhub langsung
atau tidak langsung
dgn keg BLUD

PENAGIHAN PIUTANG

Tata cara
pada saat piutang dapat dihapus scr
jatuh tempo, penghapusan
dilengkapi mutlak atau
piutang diatur dgn
administrasi bersyarat
penagihan Peraturan KDH

PIUTANG SULIT TERTAGIH

penagihan piutang
diserahkan kepada KDH
dgn melampirkan bukti yg
sah
BLUD dpt melakukan utang/pinjaman Bentuk utang/pinjaman
sehub dgn keg ops dan/atau perikatan • utang/pinjaman jangka pendek dan/atau
pinjaman dgn pihak lain • utang/ pinjaman jangka panjang

utang/ utang/
pinjaman pinjaman
jangka pendek jangka panjang
manfaat kurang dari 1 thn yg timbul manfaat lebih dari 1
krn keg ops dan/atau utk menutup thn dgn termasuk
selisih antara jumlah kas yg tersedia masa pembayarannya
ditambah proyeksi jumlah (bunga dan pokok
penerimaan kas dengan proyeksi dilunasi dlm T.A. sesuai perjanjian)
jumlah pengeluaran kas dlm 1 T.A berkenaan (dpt
melampaui
pembayaran
sepanjang tdk hanya untuk
melebih ambang pengeluaran
Dibuat perjanjian yg
batas RBA)
ditandatangani olh belanja modal
pemimpin dan
pemberi
utang/pinjaman Pembayarannya
tanggung jawab Mekanisme
BLUD (bunga dan pengajuan sesuai
pokok yg tlh jatuh dgn ketentuan
Mekanisme tempo) PerUUan
pengajuan
utang/pinjaman
jangka pendek diatur
dgn perKDH
TARIF
SKPD/UNIT KERJA
• DITETAPKAN DGN PERATURAN DAERAH (PERDA)

BLUD
• DITETAPKAN DGN PERATURAN KDH (imbalan atas barjas yang diberikan
oleh BLUD termasuk imbal hasil yang wajar dari investasi dana, dapat
bertujuan untuk menutup seluruh/sebagian dari biaya per unit layanan

BUMD/PERUSDA
• DITETAPKAN DGN PERATURAN KDH

Fleksibilitas BLUD terkait Tarif (dikecualikan dari PerUU-an):


Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan

UU 28/2009 ttg Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Semua pembebanan


pada masyarakat
ditetapkan dengan
Peraturan Daerah
UU 25/2009 ttg Pelayanan Publik Pasal 31 ayat (4)
 BLUD mengenakan tarif layanan sbg imbalan atas
penyediaan barang dan/atau jasa layanan kpd masy
 Tarif layanan berupa: Pemimpin menyusun tarif layanan dgn
 besaran tarif (nilai nominal uang dan/atau mempertimbangkan aspek kontinuitas, pengembangan
persentase atas harga patokan, indeks harga, kurs, layanan, kebutuhan, daya beli masyarakat, asas keadilan
pendapatan kotor/bersih dan/atau penjualan dan kepatutan, dan kompetisi yang sehat dalam
kotor bersih) dan/atau penetapan besaran Tarif Layanan yang dikenakan kepada
 pola tarif (merupakan penyusunan Tarif Layanan masyarakat serta batas waktu penetapan Tarif
dalam bentuk formula)
 Disusun atas dasar: USULAN TARIF LAYANAN (TARIF BARU DAN/ATAU
 Perhitungan biaya per unit layanan  bertujuan PERUBHN TARIF) OLH PEMIMPIN BLUD KPD KDH
utk menutup seluruh atau sebagian dari biaya yg MELALUI SEKDA
dikeluarkan utk menghasilkan barang/jasa atas  USULAN TARIF LAYANAN DILAKUKAN SECARA
layanan yg disediakan oleh BLUD (akuntansi biaya) KESELURUHAN ATAU PER UNIT LAYANAN
atau
 hasil per investasi dana  merupakan
perhitungan Tarif yang menggambarkan tingkat
pengembalian dari investasi yang dilakukan oleh DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KDH
BLUD selama periode tertentu (utk BLUD
pengelola dana}
 Dalam hal penyusunan Tarif tidak dapat disusun dan
ditetapkan atas perhitungan biaya per unit layanan DPRD
atau hasil per investasi dana, Tarif dapat ditetapkan
dengan perhitungan atau penetapan lain yang
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang- Perkada ttg tarif layanan
undangan BLUD dapat dilakukan
perubahan sesuai
Pemimpin dalam menetapkan besaran tarif dapat kebutuhan dan
membentuk tim, keanggotaannya dari pembina perkembangan keadaan
teknis, pembina keuangan, unsur PT, lembaga
profesi
SUMBER DAYA MANUSIA
SKPD/UNIT
KERJA • ASN

BLUD • ASN DAN PROFESIONAL


LAINNYA

BUMD/
PERUSDA • NON ASN

Fleksibilitas BLUD terkait Pejabat/Pegawai Non PNS (dikecualikan dari PerUU-an):

Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan


PP 48/2005 ttg Pengangkatan Pegawai Honorer menjadi PNS APBD hanya boleh
membiayai Honorer dan
PNS
UU 5/2014 ttg Aparatur Sipil Negara (ASN) -
SDM BLUD terdiri atas:
 Pejabat pengelola  bertanggungjawab thd kinerja umum operasional, pelaksanaan
kebijakan Fleksibilitas dan keuangan BLUD dalam pemberian layanan
 Pegawai  menyelengg kegiatan utk mendukung kinerja BLUD
Pejabat Pengelola dan Pegawai berasal dari:
 PNS dan/atau P3K (sesuai ketentuan perUUan)
 Profesional lainnya (kontrak atau tetap)
∟ Pejabat pengelola yang berasal dari Profesional lainnya diangkat utk masa jabatan paling
lama 5 tahun dan dapat diangkat kembali 1 kali periode masa jabatan berikutnya
∟ Pengangkatan kembali periode masa jabatan berikutnya paling tinggi berusia 60 tahun
∟ Dilaksanakan sesuai dgn jumlah dan komposisi yg tlh disetujui PPKD

PENGANGKATAN DAN
PENEMPATAN 
BERDASARKAN KOMPETENSI
PRINSIP: PENGADAAN, PERSYARATAN, DAN KEBUTUHAN PRAKTEK
KEBUTUHAN, EFISIENSI, PENGANGKATAN, PENEMPATAN, BISNIS YANG SEHAT
PROFESIONALITAS, EKONOMIS DAN BATAS USIA, MASA KERJA, HAK, Kompetensi berupa
KEMAMPUAN PRODUKTIF DLM KEWAJIBAN DAN PEMBERHENTIAN pengetahuan, keahlian,
KEUANGAN MENINGKATKAN PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI keterampilan, integritas,
PELAYANAN YANG BERASAL DARI TENAGA kepemimpinan, pengalaman,
PROFESIONAL LAINNYA DIATUR dedikasi dan sikap perilaku
Profesional lainnya DENGAN PERATURAN KDH yang diperlukan dalam
DIDASARKAN PADA: pelaksanaan tugas jabatannya
Pejabat Pengelola terdiri atas:
 Pemimpin
 Pejabat Keuangan
 Pejabat Teknis
Disesuaikan dgn nomenklatur yg berlaku di BLUD

 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh kepala


daerah
 Pemimpin bertanggungjawab kepada kepala daerah
 Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggungjawab
kepada pemimpin

 Pemimpin bertindah selaku KPA/KPB


 Dalam hal pemimpin tidak berasal dari PNS, pejabat
keuangan ditunjuk sebagai KPA/KPB (PNS) termasuk
bendahara penerimaan dan pengeluaran
TUGAS PEJABAT PENGELOLA BLUD

PEMIMPIN BLUD PEJABAT KEUANGAN BLUD PEJABAT TEKNIS BLUD

 memimpin, mengarahkan, membina,  merumuskan kebijakan terkait  menyusun perencanaan kegiatan


mengawasi, mengendalikan, dan pengelolaan keuangan teknis ops dan pelay di bidangnya
mengevaluasi (agar lbh efisien dan  mengoordinasikan penyusunan RBA
 melaksanakan kegiatan teknis ops
produktif)  menyiapkan DPA
 merumuskan penetapan kebijakan teknis  melakukan pengelolaan pendapatan dan dan pelay sesuai RBA
BLUD serta kewajiban lainnya sesuai dgn belanja  Memimpin dan mengendalikan keg
kebijakan yg tlh ditetapkan oleh KDH  menyelenggarakan pengelolaan kas teknis ops dan pelay di bidangnya
 menyusun Renstra  melakukan pengelolaan utang, piutang,  Tugas lainnya yg ditetapkan olh KDH
 menyiapkan RBA dan investasi dan/atau pemimpin sesuai dgn
 mengusulkan calon pejabat keuangan dan  menyusun kebijakan pengelolaan BMD yg
kewenangannya
pejabat teknis kpd KDH sesuai dgn berada dibawah penguasaannya
ketentuan  menyelenggarakan sistem informasi
 menetapkan pejabat lainnya sesuai dgn manajemen keuangan
kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah  menyelenggarakan akuntansi dan BERFUNGSI SBG
ditetapkan dengan peraturan perUUan penyusunan laporan keuangan PENANGGUNGJAWAB TEKNIS OPS
 mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan  tugas lainnya yang ditetapkan oleh KDH DAN PELAY BIDANGNYA
BLUD yg dilakukan oleh pejabat­keuangan dan/atau pemimpin sesuai dengan
dan pejabat teknis, mengendalikan tugas kewenangannya
pengawasan internal, serta menyampaikan
dan mempertanggungjawabkan kinerja TERKAIT DENGAN MUTU,
operasional serta keuangan BLUD kepada STANDARISASI, ADMINISTRASI,
BERFUNGSI SBG
kepala daerah; dan
 tugas lainnya yg ditetapkan oleh KDH
PENANGGUNGJAWAB KEUANGAN PENINGKATAN KUALITAS SDM
BLUD DAN SUMBER DAYA LAINNYA
sesuai dengan kewenangannya
DIBANTU OLH BENDAHARA
BERFUNGSI SBG PENANGGUNGJAWAB PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
UMUM OPS DAN KEU
Pembina dan Pengawas BLUD terdiri dari:

Pembina teknis dan Pembina


keuangan

Satuan pengawas internal

DEWAS
Pembina Teknis

Ka. SKPD yang Pembina


bertanggung Keuangan
jawab atas
urusan
pemerintahan
yang PPKD
bersangkutan
b. Satuan Pengawas Internal (SPI)
berkedudukan langsung dibawah pemimpin BLUD. Satuan Pengawas internal dapat
dibentuk oleh Pimpinan utk pengawasan dan pengendalian internal thd kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam menyelenggarakan praktek
bisnis yang sehat. Pembentukannya dgn mempertimbangkan:
 keseimbangan antara manfaat dan beban
 kompleksitas manajemen dan
 volume dan/atau jangkauan pelayanan
Tugas SPI:
 pengamanan harta kekayaan
 menciptakan akurasi sistem informasi keuangan
 menciptakan efisiensi dan produktivitas dan
 mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan Praktek Bisnis Yang
Satuan Sehat

Pengawas
Persyaratan :
Internal  sehat jasmani dan rohani
 memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang
tinggi untuk memajukan dan mengembangkan BLUD
 memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah
 memahami tugas dan fungsi BLUD;
 memiliki pengalaman teknis pada BLUD
 berijazah paling rendah D-3 (Diploma 3)
 pengalaman kerja paling sedikit 3 tahun
 berusia paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
mendaftar pertama kali
 tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara atau keuangan daerah
 tidak sedang menjalani sanksi pidana dan
 mempunyai sikap independen dan obyektif
DEWAN PENGAWAS
ORGAN YG BERTUGAS MELAKUKAN
PENGAWASAN THD PENGELOLAAN BLUD
(PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
INTERNAL YG DILAKUKAN PEJABAT
PENGELOLA)  dibentuk olh KDH

Terdiri atas unsur:


1. PEJABAT SKPD YG MEMBIDANGI KEGIATAN BLUD
(1 ORG ATAU 2 ORG)
2. PEJABAT SKPD YG MEMBIDANGI PENGELOLAAN
KEUDA (1 ORG ATAU 2 ORG)
3. TENAGA AHLI YG SESUAI DGN KEGIATAN BLUD (1
ORG)
DEWAN PENGAWAS
[paling banyak 3 atau 5 orang]
TUGAS DEWAS
memiliki realisasi pendapatan menurut
 memantau perkembangan keg BLUD LRA 2 thn terakhir atau nilai aset menurut
 menilai kinerja keu maupun kinerja nonkeu neraca 2 thn terakhir
BLUD dan memberikan rekomendasi atas
hasil penilaian untuk ditindaklanjuti olh
Pejabat Pengelola BLUD Jumlah anggota DEWAS paling banyak 3 orang
 memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan untuk BLUD yang memiliki:
 realisasi pendapatan menurut LRA 2 thn
penilaian kinerja dari hasil laporan audit
pemeriksa eksternal pemerintah terakhir, sebesar Rp30M s.d Rp100M atau
 memberikan nasehat kepada Pejabat  nilai aset menurut neraca 2 thn terakhir
Pengelola dlm melaks tugas dan sebesar Rp150M s.d Rp500M
kewajibannya dan
 memberikan pendapat dan saran kpd KDH Jumlah anggota DEWAS paling banyak 5 orang
mengenai: untuk BLUD yang memiliki:
 RBA yg diusulkan oleh Pejabat Pengelola  realisasi pendapatan menurut LRA 2 thn
 permasalahan yg mjd kendala dlm terakhir, lebih besar dari Rp100M atau
 nilai aset menurut neraca 2 thn terakhir,
pengelolaan BLUD dan
 kinerja BLUD lebih besar dari Rp500M
TUGAS DEWAS

PENILAIAN KINERJA KEU, DIUKUR PALING


SEDIKIT: PENILAIAN KINERJA NONKEU, DIUKUR
PALING SEDIKIT BERDASARKAN
 memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari PERSPEKTIF PELANGGAN, PROSES
layanan yang diberikan (rentabilitas) INTERNAL PELAYANAN, PEMBELAJARAN
 memenuhi kewajiban jangka pendeknya DAN PERTUMBUHAN
(likuiditas)
 memenuhi seluruh kewajibannya
(solvabilitas) dan
 kemampuan penerimaan dari jasa layanan
untuk membiayai pengeluaran DEWAS melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada KDH secara berkala
paling sedikit 1 kali dlm satu tahun
atau sewaktu-waktu jika diperlukan
Tenaga ahli dpt Anggota Dewan Pengangkatan
berasal dari tenaga Pengawas dpt anggota DEWAS
profesional, atau diangkat menjadi dilakukan setelah
perguruan tinggi yg anggota DEWAS pada Pejabat Pengelola
memahami TUSI, 3 BLUD diangkat
kegiatan dan
layanan BLUD

• sehat jasmani dan rohani • memiliki pengetahuan yg • tidak sedang menjalani sanksi
Syarat DEWAS

Syarat DEWAS

Syarat DEWAS
• memiliki keahlian, integritas, memadai TUSI BLUD pidana dan
kepemimpinan, pengalaman, • menyediakan waktu yg cukup • tidak sedang mjd pengurus
jujur, perilaku yg baik, dan untuk melaksanakan tugasnya partai politik, calon KDH atau
dedikasi tinggi utk • berijazah paling rendah S-1 calon wakil KDH, dan/atau
memajukan dan • berusia paling tinggi 60 thn calon anggota legislatif
mengembangkan BLUD; • tidak pernah mjd anggota Direksi,
• memahami penyelenggaraan Dewas, atau Komisaris yg
dinyatakan bersalah
pemerintahan daerah menyebabkan badan usaha yang
dipimpin dinyatakan pailit
Masa jabatan DEWAS: Pemberhentian DEWAS olh KDH Diberhentikan sewaktu2 krn:
• 5 thn krn: • Tdk dpt melaks tugasnya dgn baik
• Dapat diangkat kembali utk 1 kali masa • meninggal dunia; • Tdk melaks ketentuan perUUan
jabatan berikutnya • masa jabatan berakhir; atau • terlibat dlm tindakan yg merugikan BLUD
• Maks berusia 60 thn • diberhentikan sewaktu-waktu • dinyatakan bersalah dlm putusan
• Utk tenaga ahli, dlm hal batas usia sudah pengadilan yg tlh mempunyai kekuatan
berusia paling tinggi 60 thn dpt diangkat hukum tetap
kembali utk 1 kali masa jabatan berikutnya • mengundurkan diri dan
• terlibat dlm tindakan kecurangan yg
mengakibatkan kerugian pd BLUD, negara,
dan/atau daerah

KDH dapat
mengangkat Sekretaris DEWAS
sekretaris DEWAS utk bukan merupakan
mendukung Segala biaya yg
anggota DEWAS diperlukan dlm pelaks
kelancaran tugas
DEWAS tugas DEWAS dan
sekretaris DEWAS
dibebankan pada
BLUD dan dimuat dlm
RBA
Pelaksanaan Pelaksanaan
pembinaan dan pembinaan dan
pengawasan olh pengawasan dpt
pembina dan berkoordinasi dgn
pengawas Menteri melalui:

Diatur dgn  Dirjen Bina Keuda melakukan


perKDH pembinaan dan Inspektorat Jenderal
melakukan pengawasan terhadap
BLUD
 KDH melakukan pembinaan dan
pengawasan thd BLUD di daerah
masings
Pembinaan terdiri atas
sosialisasi, supervisi,
bimbingan teknis dan Dlm rangka pembinaan utk menjaga
asistensi kesinambungan implementasi kebijakan BLUD di
drh, Pemda wajib melaporkan UPTD/B drh yg
menerapkan BLUD disertai kinerja keuangan dan
nonkeuangan kpd Menteri melalui Direktur
Jenderal Bina Keuda
KERJA SAMA

SKPD/ BUMD/
BLUD
UNIT KERJA PERUSDA

TIDAK DAPAT DAPAT


MELAKUKAN
MELAKUKAN MELAKUKAN
KERJASAMA
KERJASAMA KERJASAMA

KERJASAMA DLM RANGKA


PENINGKATAN KUALITAS DAN
KUANTITAS PELAYANAN

Fleksibilitas BLUD terkait Kerjasama (dikecualikan dari PerUU-an):

Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan


PP 50/2007 ttg Tata Cara Kerjasama Daerah -
EFISIENSI EFEKTIVITAS

PRINSIP
KERJA
SAMA

SALING
Prinsip saling menguntungkan
EKONOMIS MENGUNTUNGKAN dapat berbentuk finansial
dan/atau nonfinansial
• dilakukan melalui pengelolaan
KERJA SAMA manajemen dan proses
operasional secara bersama
OPERASIONA dengan mitra kerja sama
dengan tidak menggunakan
L
KERJA SAMA
OPERASIONAL barang milik daerah

• dilakukan melalui
pendayagunaan BMD dan/atau
optimalisasi BMD dgn tidak
PEMANFAATAN mengubah status kepemilikan
utk memperoleh pendapatan
BMD
PEMANFAATAN dan tidak mengurangi kualitas
BMD pelay umum yg menjadi
kewajiban BLUD

Pendapatan yg berasal dari


PEMANFAATAN BMD yg
• Pemanfaatan BMD mengikuti perUUan
sepenuhnya utk menyelengg TUSI
• Tata cara kerja sama dengan pihak lain keg BLUD yg bersangkutan
diatur dengan PerKDH merupakan PENDAPATAN BLUD
Kerja sama
• Pelaksanaan kerja sama dibuat dalam (hasil kerjasama dgn pihak lain)
bentuk perjanjian
INVESTASI

SKPD/UNIT BUMD/
BLUD
KERJA PERUSDA

DAPAT
TIDAK DAPAT
MELAKUKAN MELAKUKAN
MELAKUKAN
INVESTASI JK INVESTASI
INVESTASI
PENDEK

Fleksibilitas BLUD terkait Investasi (dikecualikan dari PerUU-an):

Peraturan Perundang-Undangan yg berlaku umum Keterangan


PP 1/2008 ttg Investasi Pemerintah -
Dapat
Pengertian Bentuk Karakteristik
melakukan
investasi investasi investasi
investasi
jangka jangka jangka
jangka
pendek pendek pendek
pendek
Sepanjang merupakan
memberi investasi yang deposito pada bank
dapat segera umum dengan
manfaat bagi jangka waktu 3 dapat segera
dicairkan dan
peningkatan dimaksudkan
bulan s.d 12 bulan diperjualbelika
pendapatan dan/atau yang dapat n/dicairkan
untuk dimiliki diperpanjang secara
dan pelay selama 12 bulan otomatis
masy atau kurang
Tidak
mengoptimalkan ditujukan utk
mengganggu
surplus kas manajemen
likuiditas keu
jangka pendek surat berharga kas dan
BLUD dgn dengan negara jangka instrumen
tetap memperhatikan pendek keuangan
memperhatikan rencana dengan risiko
rencana pengeluaran
rendah
pengeluaran

Pengelolaan investasi BLUD diatur dengan PerKDH


SiLPA DAN DEFISIT ANGGARAN

 SiLPA BLUD merupakan selisih dapat digunakan dlm T.A. berikutnya, kecuali atas
lebih antara realisasi perintah KDH disetorkan sebagian atau seluruhnya
ke kasda dgn mempertimbangkan posisi likuiditas
penerimaan dan pengeluaran dan rencana pengeluaran BLUD
BLUD selama 1 T.A. (dihitung
berdasarkan laporan realisasi Pemanfaatan SiLPA dlm thn berikutnya:
Dapat digunakan utk memenuhi kebutuhan likuiditas
anggaran pada 1 periode yang digunakan untuk membiayai program dan
anggaran) kegiatan harus melalui mekanisme APBD

Pemanfaatan SiLPA dlm thn berikutnya


apabila dlm kondisi mendesak dpt dilaks
PER KDH mendahului PAPBD
Kondisi mendesak:
Proker pelay dasar masy yg anggarannya belum
tersedia dan/atau belum cukup anggarannya pd T.A.
berjalan dan
Defisit anggaran BLUD merupakan selisih keperluan mendesak lainnya yg apabila ditunda akan
menimbulkan kerugian yg lebih besar bagi Pemda dan
kurang antara pendapatan dgn belanja masyarakat
BLUD. Dalam hal anggaran BLUD
Belanja BLUD yg sumber dananya dari SiLPA BLUD,
diperkirakan defisit, ditetapkan diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dalam RKA SKPD
pembiayaan untuk menutupi defisit pada akun belanja daerah yg selanjutnya dirinci dlm 1
tersebut antara lain dapat bersumber dari program, 1 kegiatan, 1 output dan jenis belanja
SiLPA T.A. sebelumnya dan penerimaan
pinjaman
REMUNERASI
 Pejabat Pegelola BLUD,
 Dewan Pengawas, Remunerasi merupakan imbalan
 Sekretaris Dewan Pengawas kerja yang diberikan dlm komponen:
 Pegawai BLUD gaji, tunjangan tetap, honorarium,
diberikan remunerasi sesuai dengan insentif, bonus atas prestasi,
tingkat tanggungjawab dan pesangon, dan/atau pensiun
profesionalisme

DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KDH

MEMPERTIMBANGKAN 
PRINSIP PROPORSIONALITAS,
KESETARAAN, KEPATUTAN, KEWAJARAN
REMUNERASI BERDASARKAN
DAN KINERJA.
USULAN YANG DISAMPAIKAN
SELAIN MEMPERTIMBANGKAN PRINSIP
OLEH PEMIMPIN BLUD TSB, PENGATURAN REMUNERASI DAPAT
MEMPERHATIKAN INDEKS HARGA
DAERAH/WILAYAH
KOMPONEN REMUNERASI:
a. gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang Pengaturan remunerasi dalam peraturan KDH dihitung
bersifat tetap setiap bulan; berdasarkan indikator penilaian, meliputi:
b. tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang  pengalaman dan masa kerja
yang bersifat tambahan pendapatan di luar Gaji  ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
setiap bulan;  resiko kerja
c. insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang  tingkat kegawatdaruratan;
bersifat tambahan pendapatan di luar gaji;  jabatan yang disandang dan
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa  hasil/capaian kinerja
uang yang bersifat tambahan pendapatan di luar
Gaji, Tunjangan Tetap dan Insentif, atas prestasi Selain indikator penilaian tsb di atas, penetapan
kerja BLUD yang dapat diberikan 1 (satu) kali remunerasi bagi pemimpin, mempertimbangkan faktor:
dalam 1 (satu) tahun anggaran setelah BLUD  ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat
memenuhi syarat tertentu; pelayanan serta produktivitas
e. pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang  pelayanan sejenis
santunan purna jabatan sesuai kemampuan  kemampuan pendapatan dan
keuangan BLUD; dan/atau  kinerja operasional berdasarkan indikator
f. pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi
masyarakat

Pemberian gaji, tunjangan Untuk mengatur remunerasi BLUD, kepala daerah dapat
dan pensiun bagi Pegawai membentuk tim (KepKDH) yang keanggotaannya dapat berasal
dari unsur:
Negeri Sipil sesuai
 SKPD yang membidangi kegiatan BLUD
ketentuan peraturan  SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah
perundang-undangan  perguruan tinggi dan
 lembaga profesi
PEJABAT
PEGAWAI,
PENGELOLA,
MELIPUTI:
MELIPUTI:

bersifat tetap bersifat tetap


berupa gaji berupa gaji;
REMUNERASI
BLUD
bersifat tambahan
bersifat tambahan
berupa tunjangan tetap,
berupa insentif dan
insentif, dan bonus atas
bonus atas prestasi dan
prestasi dan

pesangon bagi P3K dan pesangon bagi P3K dan


profesional lainnya atau profesional lainnya atau
pensiun bagi PNS pensiun bagi PNS

 pejabat keuangan dan pejabat teknis paling banyak 90% dari remunerasi
pemimpin BLUD
 Honorarium ketua dewan pengawas paling banyak sebesar 40% dari gaji
dan tunjangan pemimpin BLUD
Rp..?  Honorarium anggota dewan pengawas paling banyak sebesar 36% dari gaji
dan tunjangan pemimpin BLUD
 Honorarium sekretaris dewan pengawas paling banyak sebesar 15% dari
gaji dan tunjangan pemimpin BLUD
Uraian Substansi

 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai


berlaku, Peraturan KDH yang telah
diundangkan sebelum berlakunya
Peraturan Menteri ini, masih tetap
berlaku sepanjang belum diganti dan
tidak bertentangan dengan Peraturan
KETENTUAN Menteri ini.
PERALIHAN  Pada saat Peraturan Menteri ini mulai
berlaku, BLUD yang telah ditetapkan dan
Peraturan KDH yang telah diundangkan
sebelum berlakunya Peraturan Menteri
ini, wajib menyesuaikan paling lama 2
tahun setelah Peraturan Menteri ini
diundangkan.
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
DALAM PERMENDAGRI NOMOR 79 TAHUN 2018
TENTANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(pengganti Permendagri Nomor 61 Tahun 2007)
STRUKTUR ANGGARAN BLUD

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN


STRUKTUR ANGGARAN BLUD
PENDAPATAN

A JASA
LAYANAN B HIBAH C KERJASAMA
HASIL
D LAIN2 PENDAPATAN
YG SAH E APBD

• berupa • dpt berupa hibah • dapat • Jasa giro • berupa

LAIN PENDAPATAN YG SAH

APBD
JASA LAYANAN

HIBAH

HASIL KERJASAMA DGN PIHAK LAIN


terikat dan hibah • Pendapatan bunga
imbalan yg tdk terikat yg
berupa hasil pendapatan
• keuntungan selisih
diperoleh diperoleh dari yg diperoleh nilai tukar rupiah
yang berasal
dari jasa masyarakat atau dari kerja terhadap mata dari DPA
layanan yg badan lain sama BLUD uang asing APBD
• bersumber dari
diberikan hibah terikat,
• komisi, potongan
kpd ataupun bentuk
digunakan sesuai lain sebagai akibat
masyarakat dgn tujuan dari penjualan
pemberian hibah, dan/atau
sesuai dgn pengadaan barang
peruntukannya yg dan/atau jasa
selaras dgn tujuan • Investasi
BLUD
• pengembangan
sebagaimana
tercantum dlm usaha
naskah perjanjian
hibah

• Salah satu lain-lain pendapatan BLUD yg sah adalah pengembangan usaha (dilakukan melalui pembentukan unit usaha
untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat), yang bertugas melakukan pengembangan layanan dan mengoptimalkan
sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan BLUD
• Huruf A, B, C, D dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD sesuai RBA, kecuali yang berasal dari hibah terikat
dan dilaksanakan melalui rekening kas BLUD
PENGANGGARAN PENDAPATAN BLUD PADA APBD

RBA Integrasi ke RKA SKPD /


(pendapatan) pengakuan dlm APBD
(Pasal 26 Permendagri 13/2006
PENDAPATAN BLUD beserta perubahannya)

JASA LAYANAN
KELOMPOK: PAD
JENIS: LAIN-LAIN PAD YG SAH
HIBAH OBYEK: PENDAPATAN DARI
BLUD
HASIL KERJASAMA DGN RINCIAN OBYEK: …...
PIHAK LAIN

LAIN-LAIN PENDAPATAN BLUD


YG SAH
BUKAN
APBD RETRIBUSI DAERAH
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
BELANJA

BELANJA mencakup seluruh belanja BLUD untuk


menjalankan tugas dan fungsi, meliputi
OPERASI belanja pegawai, belanja barang dan jasa,
belanja bunga dan belanja lainnya

BELANJA mencakup seluruh belanja BLUD untuk perolehan


aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat
MODAL lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam
kegiatan BLUD, meliputi belanja tanah, belanja
peralatan dan mesin, belanja gedung dan
bangunan, belanja jalan, irigasi dan jaringan,
belanja aset tetap lainnya
PENGANGGARAN BELANJA BLUD KE DALAM APBD

RBA APBD (RKA)


(BELANJA) (BELANJA)

BELANJA
PROGRAM
OPERASI
BELANJA PENINGKATAN
PEGAWA PELAYANAN
I

BELANJA KELOMPOK JENIS TIDAK


B/J SAMPAI
KEGIATAN
BELANJA TIDAK BELANJA OBYEK
BELANJA LANGSUNG PEGAWAI
PELAYANAN DAN
BUNGA DAN
PEDUKUNG BELANJA BELANJA BARANG RINCIAN
PELAYANAN LANGSUNG DAN JASA OBYEK
BELANJA
LAIN BELANJA MODAL
RINCIAN
DLM RBA
BELANJA
MODAL
STRUKTUR BIAYA BLUD
(Pasal 63 s.d Pasal 65 Permendagri 61/2007)

Biaya BLUD
Untuk membiayai : program peningkatan
pelayanan, kegiatan pelayanan dan kegiatan
pendukung pelayanan.

Biaya Operasional Biaya Non-Operasional


Dalam rangka menjalankan tugas Dalam rangka menunjang tugas
dan fungsi dan fungsi

Biaya Pelayanan Biaya Umum & Administrasi


Berhubungan langsung Tidak berhubungan langsung dengan
dengan kegiatan pelayanan kegiatan pelayanan

1. biaya pegawai; 1. biaya pegawai; 1. biaya bunga;


2. biaya bahan; 2. biaya administrasi kantor; 2. biaya administrasi bank;
3. biaya jasa pelayanan; 3. biaya pemeliharaan; 3. biaya kerugian penjualan aset tetap;
4. biaya pemeliharaan; 4. biaya barang dan jasa; 4. biaya kerugian penurunan nilai; dan
5. biaya barang dan jasa; 5. Biaya promosi; dan 5. biaya non operasional lain-lain.
6. biaya pelayanan lain 6. biaya umum & administrasi lain

Biaya depresiasi & amortisasi Biaya depresiasi & amortisasi


KONSOLIDASI BIAYA BLUD KE DALAM BELANJA
APBD
(Menurut PP 74/12, Permendagri 61/07 dan Permendagri 13/06)
PELAYANAN
PELAKSANAAN MENINGKAT
ANGGARAN LEBIH FLEKSIBEL
BELANJA BLUD MELAKUKAN
BERSUMBER PERGESERAN DISAMPAIKAN
DARI NON APBD ANGGARAN KEPADA PPKD
SEPANJANG TIDAK
MELEBIHI PAGU
ANGGR DLM JENIS
BELANJA PADA DPA
BLUD DAPAT
PERGESERAN
MEMENUHI
ANGGARAN
KEBUTUHAN
BELANJA BLUD
LAYANAN

PRINSIP PERTIMBANGAN

TERTIB ADMINISTRASI PRIORITAS PELAYANAN

EFEKTIVITAS PELAYANAN KECEPATAN PELAYANAN

EFISIENSI KESINAMBUNGAN LAYANAN

TRANSPARANSI KONDISI DARURAT

DAPAT
TIDAK MELEBIHI PAGU BELANJA
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
PEMBIAYAAN

meliputi: sisa lebih perhitungan anggaran


tahun anggaran sebelumnya, divestasi
dan penerimaan utang/pinjaman semua penerimaan
yang perlu dibayar
kembali dan/atau
PENERIMAAN pengeluaran yang
PEMBIAYAAN akan diterima
kembali, baik pada
tahun anggaran yang
PENGELUARAN bersangkutan
PEMBIAYAAN maupun pada tahun-
tahun anggaran
berikutnya
meliputi: investasi dan pembayaran
pokok utang/pinjaman
PENGANGGARAN PEMBIAYAAN BLUD
KE DALAM APBD
RBA
(Pembiayaan)

PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
selanjutnya
KOSOLIDASI
INTEGRASI/

diintegrasikan/
dikonsolidasikan
RKA SKPD
pada akun
pembiayaan pada
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
SKPKD selaku BUD
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BLUD

Disusun berdasarkan: anggaran

BLUD RBA berbasis kinerja, standar satuan


harga dan kebutuhan belanja dan
kemampuan pendapatan yang
diperkirakan akan diperoleh dari
semua pendapatan BLUD
RENSTRA

 visi  RBA, meliputi:


 misi • Ringkasan pendapatan, belanja dan
 program strategis (rencana, pembiayaan
program dan keuangan) • Rincian anggaran pendapatan, belan
 Rencana pengembangan ja dan pembiayaan
• Perkiraan harga
layanan
• besaran persentase ambang batas
 Strategis dan arah kebijakan
• perkiraan maju (forward estimate)

 menganut pola anggaran fleksibel dengan


Dipergunakan sbg dasar suatu presentase ambang batas tertentu
penyusunan RBA dan  Disertai usulan SPM
evaluasi kinerja
RBA a. KINERJA TAHUN BERJALAN
(PMDN b. ASUMSI MAKRO DAN MIKRO
61/2007) c. TARGET KINERJA
d. ANALISIS DAN PERKIRAAN BIAYA SATUAN
e. PERKIRAAN HARGA
f. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA
g. BESARAN PERSENTASE AMBANG BATAS
h. PROGNOSA LAPORAN KEUANGAN
i. PERKIRAAN MAJU (FORWARD ESTIMATE)
j. RENCANA PENGELUARAN INVESTASI/
MODAL
k. RINGKASAN PENDAPATAN DAN BIAYA UTK
KONSOLIDASIAN DGN RKA-SKPD/APBD
Penyusunan RBA BLUD disusun berdasarkan:
a) anggaran berbasis kinerja
merupakan analisis kegiatan yang berorientasi pada pencapaian output dengan penggunaan sumber
daya secara efisien.
b) Standar satuan harga
merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa yang berlaku disuatu daerah
Dalam hal BLUD belum menyusun standar satuan harga, BLUD menggunakan standar satuan harga
yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala Daerah
c) Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan
Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan merupakan pagu belanja yang dirinci menurut
belanja operasi dan belanja modal.

 Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan, merupakan ringkasan pendapatan, belanja dan
pembiayaan
 Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan, merupakan rencana anggaran untuk
seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari rencana
pendapatan, belanja dan pembiayaan
• Perkiraan harga, merupakan estimasi harga jual produk barang dan/atau jasa setelah
memperhitungkan biaya per satuan dan tingkat margin yang ditentukan seperti tercermin dari Tarif
Layanan
• Besaran persentase ambang batas, merupakan besaran persentase perubahan anggaran bersumber
dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan dengan mempertimbangkan
fluktuasi kegiatan operasional BLUD
• Perkiraan maju, merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari
tahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah
disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BLUD

RENSTRA
UPTD/B BLUD

RBA INTEGRASI / KONSOLIDASI

RKA-SKPD
PENDAPATAN, BELANJA DAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN,
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
(SATU KESATUAN YG TDK
TERPISAHKAN DARI RKA-SKPD)

RKA (didalamnya ada RBA sbg


bahan penyus RANPERDA
APBD

DIBAHAS DI DPRD
PPKD TAPD
SKPD
DITUANGKAN DLM
RANPERDA APBD PENELAAHAN
RKA- UNTUK DITETAPKAN
MENJADI PERDA
SKPD APBD
RBA HASIL TELAAH
DIGUNAKAN
INTEGRASI / SBG DASAR
KONSOLIDASI PERTIMBANG
AN ALOKASI
APBD UTK
BLUD
UPTD/B BLUD

RBA
Ketentuan lebih lanjut TAHAPAN DAN JADWAL
mengenai penyusunan, PROSES PENYUSUNAN
KAPAN RBA pengajuan, penetapan, DAN PENETAPAN RBA,
MENGIKUTI TAHAPAN
DISUSUN ?? perubahan RBA BLUD DAN JADWAL PROSES
diatur dengan PENYUSUNAN DAN
Peraturan KDH PENETAPAN APBD
 DASAR PENARIKAN DANA
BERSUMBER DARI APBD
PERDA APBD
 UNTUK BELANJA PEGAWAI,
BELANJA MODAN, BELANJA
BARANG/JASA (MEKANISME
PELAKSANAAN ANGGARAN APBD)
DPA
 PELAKSANAAN ANGGARAN
MEMUAT: BERSUMBER DARI APBD,
PENDAPATAN,
BELANJA DAN
DILAKUKAN SECARA BERKALA
PENERIMAAN PEM SESUAI DENGAN
BIAYAAN KEBUTUHAN YANG TELAH
, DITETAPKAN, DENGAN
PENGELUARAN PE MEMPERHATIKAN
MBIAYAAN
ANGGARAN KAS DALAM DPA,
PPKD DAN MEMPERHITUNGKAN:
A) JUMLAH KAS YG TERSEDIA;
B) PROYEKSI PENDAPATAN; C)
PROYEKSI PENGELUARAN
PENGESAHAN

DILAMPIRKAN
RBA
PELAKSANAAN ANGGARAN BLUD

MANIFESTASI HUBUNGAN KERJA


KDH DAN PEMIMPIN BLUD

PEMIMPIN BLUD KEPALA DAERAH

CONTRACTUAL
PERJAJIAN KINERJA PERFORMANCE
AGREEMENT

KDH MENUGASKAN PEMIMPIN BLUD


UNTUK MENYEIENGGARAKAN
DPA-BLUD KEGIATAN PELAYANAN UMUM DAN
BERHAK MENGELOLA DANA SESUAI
YANG TERCANTUM DALAM DPA

ANTARA LAIN MEMUAT KESANGGUPAN


UNTUK MENINGKATKAN:
• KINERJA PELAYANAN BAGI
MASYARAKAT;
• KINERJA KEUANGAN;
• MANFAAT BAGI MASYARAKAT.
PELAKSANAAN ANGGARAN
PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN BLUD
(diatur lbh lanjut dgn PERKDH)

BERDASARKAN BERDASARKAN
MELAMPIRKAN LAPORAN DAN
SPTJ, Ka. SKPD
SP3BP, PPKD
MELAKUKAN
SECARA
DANA SPTJ
LAPORAN PENDA
PATAN, BELANJA NON APBD DISAMPAIKAN
MENERBITKAN
SP3BP UTK
PENGESAHAN
DGN
BERKALA
DAN PEMBIAYAA KE Ka. SKPD
N DISAMPAIKAN
KE PPKD
MENERBITKAN
SP2BP
KPD PPKD

PENATAUSAHAAN DALAM
PENATAUSAHAAN PELAKSANAAN
PENDAPATAN ANGGARAN BLUD
DAN PENATAUSAHAAN
PENERIMAAN MELAKUKAN
BELANJA DAN PENATAUSAHAAN
PENGELUARAN UTANG PENATAUSAHAAN
PENATAUSAHAAN
DAN PERSEDIAAN, KEUANGAN
PIUTANG ASET TETAP PALING SEDIKIT
DAN EKUITAS (diatur dgn
INVESTASI
PerKDH)
PENGELOLAAN KAS BLUD

MENAMPUNG PENERIMAAN DAN Dalam pengelolaan kas, BLUD


PENGELUARAN KAS menyeienggarakan:
• perencanaan penerimaan dan
pengeluaran kas
• pemungutan pendapatan atau
tagihan
PEMIMPIN MEMBUKA • penyimpanan kas dan mengelola
REKENING KAS BLUD SESUAI rekening BLUD
DENGAN KETENTUAN • pembayaran
PERATURAN PERUNDANG- • perolehan sumber dana untuk
UNDANGAN menutup defisit jangka pendek
• pemanfaatan surplus kas untuk
memperoleh pendapatan
tambahan
 JASA LAYANAN Penerimaan BLUD dilaporkan setiap
 HIBAH hari disetorkan seluruhnya ke
 HASIL KERJASAMA DGN rekening kas BLUD dan dilaporkan
PIHAK KETIGA kepada pemimpin BLUD melalui
 LAIN-LAIN PENDAPATAN pejabat keuangan BLUD.
BLUD
LAPORAN
KEUANGA
N BLUD: Disusun disertai dengan laporan kinerja yang
berdasarkan berisikan informasi pencapaian hasil atau
LRA SAP keluaran BLUD

Lap. Perub.
SAL

diaudit oleh pemeriksa


NERACA
eksternal pemerintah sesuai
dgn ketentuan perUUan

LO
 Pemimpin menyusun laporan
keuangan semesteran dan
LAK tahunan disertai dgn lap.
kinerja
LPE  Paling lama 2 bulan setelah
periode pelaporan berakhir,
CaL setelah dilakukan reviu oleh
K SKPD yg membidangi
pengawasan di Pemda

diintegrasikan/dikonsolidasikan
ke dlm lap. Keu SKPD, Hasil reviu merupakan
selanjutnya diintegrasikan/ kesatuan dari lap. Keu BLUD
dikonsolidasikan ke dlm lap. tahunan
Keu Pemda
Dalam hal SAP tidak mengatur jenis usaha BLUD, maka
BLUD mengembangkan dan menerapkan kebijakan
akuntansi yang diatur dengan perKDH

Pelaporan dan
Pertanggung
jawaban Laporan keuangan diaudit oleh pemeriksa eksternal
pemerintah sesuai dengan ketentuan perUUan
Uraian Substansi

Penyusunan dan
penetapan RBA untuk
KETENTUAN
PERALIHAN tahun anggaran 2020 dan
seterusnya sesuai dengan
Peraturan Menteri ini
Uraian Substansi

Ketentuan mengenai:
1. Format surat pernyataan kesanggupan untuk
meningkatkan kinerja;
2. Format surat pernyataan bersedia untuk diaudit;
3. Format surat permohonan menerapkan PPK BLUD;
4. Format RBA pendapatan, belanja, dan pembiayaan;
5. Format RKA pendapatan, belanja, dan pembiayaan;
Format-Format 6. Format DPA pendapatan, belanja, dan pembiayaan;
(sudah ada bentuk 7. Format laporan pendapatan, belanja dan laporan
format baku) pembiayaan;
8. Format surat pernyataan tanggungjawab;
9. Format surat permintaan pengesahan pendapatan,
belanja dan pembiayaan;
10. Format surat pengesahan pendapatan, belanja dan
pembiayaan,
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Terima
Kasih
S U M AT E R A
K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

R. WISNU SAPUTRO
(KEPALA SEKSI BLUD WILAYAH 1, SUBDIT BLUD,
DIREKTORAT BUMD, BLUD DAN BARANG MILIK DAERAH,
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH, KEMDAGRI)

082110760153
email: wishnew240378@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai